Bronkitis Asma

Post on 12-Dec-2015

39 views 5 download

description

bronkhkitis slide pembelajaran

Transcript of Bronkitis Asma

Faisal Yunus

Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Persahabatan,

Jakarta

PENYAKIT INFEKSI SALURAN NAPAS PENYAKIT INFEKSI SALURAN NAPAS

Bronkitis AkutBronkitis AkutDefenisi Infeksi purulen trakea dan bronkus

sebagai komplikasi infeksi saluran napas oleh virus

Etiologi Pneumococcus Haemophilus influenza Staphylococcus pyogenes

Defenisi Infeksi purulen trakea dan bronkus

sebagai komplikasi infeksi saluran napas oleh virus

Etiologi Pneumococcus Haemophilus influenza Staphylococcus pyogenes

Gambaran KlinikGambaran Klinik Biasanya didahului ISNA beberapa hari Demam, menggigil, nyeri tenggorok,

nyeri otot, nyeri sendi Batuk, sputum mukoid / purulen

kadang-kadang berdarah Sesak napas

Bronkitis AkutBronkitis AkutGambaran klinik

Batuk kering Nyeri restrostenal Sesak napas Mengi Demam Gejala: ringan sampai berat Gejala berat pada orang muda

dan orang tua

Gambaran klinik

Batuk kering Nyeri restrostenal Sesak napas Mengi Demam Gejala: ringan sampai berat Gejala berat pada orang muda

dan orang tua

Bronkitis AkutBronkitis Akut

Diagnosis banding Karsinoma bronkus TB paru

Radiologis Normal

Bronkitis AkutBronkitis Akut

Pengobatan Antitusif Antipiretik Antibiotik Bronkodilator Bila ada bronkospasme Bila perlu ada steroid

Pengobatan Antitusif Antipiretik Antibiotik Bronkodilator Bila ada bronkospasme Bila perlu ada steroid

Bronkitis AkutBronkitis AkutKomplikasi

Pneumonia Pleuritis Efusi pleura empiema Sinusitis Hemoptisis Abses otak

KLASIFIKASI PNEUMONIABerdasarkan Faktor RisikoKLASIFIKASI PNEUMONIABerdasarkan Faktor Risiko

Community Acquired Pneumonia (CAP)

Hospital Acquired Pneumonia

(Nosocomial Pneumonia)

Pneumonia in Immunocompromised Host

Aspiration Pneumonia

KLASIFIKASI PNEUMONIABerdasarkan EtiologiKLASIFIKASI PNEUMONIABerdasarkan Etiologi Pneumonia Tipik * Streptokokus * Pneumokokus * Stafilokokus

Pneumonia Atipik * Chlamydia pneumoniae * Virus * Mycoplasma pneumoniae * Jamur * Haemophylus influenza * Legionella

FAKTOR RISIKO KOMPLIKASITerhadap Perjalanan Penyakit

FAKTOR RISIKO KOMPLIKASITerhadap Perjalanan Penyakit Umur > 60 tahun Penyakit penyerta (komorbid) Tanda-tanda infeksi berat Kuman risiko tinggi

* Stafilokokus

* Aspirasi kuman gram negatif

Perbedaan Klinik Pneumonia Atipik dengan Pneumonia Bakterial Tipik

Tanda & Gejala Pneumonia Atipika Pneumonia Tipik

Onset gradual akut Suhu kurang tinggi tinggi, menggigil Batuk non produktif produktif Sputum mukoid purulen Gejala lain nyeri kepala, myalgia, jarang

sakit tenggorok Gejala ekstra pulmoner sering lebih jarang Pewarnaan Gram flora normal atau kokus Gram +

aspesifik atau - Radiologik “patchy” konsolidasi lobar Laboratorium lekosit tinggi/normal lebih tinggi

kadang rendah gangguan faal hati sering lebih

jarang

PENGOBATANPENGOBATAN

Penatalaksanaan Umum

Istirahat

Rehidrasi

Simptomatik untuk demam dan nyeri

PRINSIP PENGOBATAN INFEKSI SALURAN NAPAS BAWAH

PRINSIP PENGOBATAN INFEKSI SALURAN NAPAS BAWAH

Empiris

Pola sensitiviti kuman Uji klinik Pengalaman

Pada orang muda dan dapat

berobat jalan

~ makrolid

~ ampisilin/amoksisilin

~ kotrimoksasol

~ sefalosporin generasi pertama

PEMILIHAN ANTIBIOTIK MENURUT JENIS KUMAN DAN BERAT PENYAKIT

PEMILIHAN ANTIBIOTIK MENURUT JENIS KUMAN DAN BERAT PENYAKIT

PEMILIHAN ANTIBIOTIK MENURUT JENIS KUMAN DAN BERAT PENYAKIT

PEMILIHAN ANTIBIOTIK MENURUT JENIS KUMAN DAN BERAT PENYAKIT

Pneumonia dengan komorbid /

pada MANULA

~ Sefalosporin generasi kedua

~ Kuinolon baru

~ Kotrimoksasol

~ Betalaktam dengan/tanpa makrolid

PEMILIHAN ANTIBIOTIK MENURUT JENIS KUMAN DAN BERAT PENYAKIT

PEMILIHAN ANTIBIOTIK MENURUT JENIS KUMAN DAN BERAT PENYAKIT Pneumonia yang dirawat di Rumah Sakit ~ Penisilin + kloramfenikol ~ Kuinolon ~ Betalaktam dengan/tanpa aminoglokosida ~ Betalaktam dengan/tanpa makrolid

~ Cepalosporin generasi II, III, IV

PROGNOSISPROGNOSIS Prognosis baik

Angka kematian :

rawat jalan < 5%

rawat inap + 20%

PENATALAKSANAAN

ASMA

PENATALAKSANAAN

ASMA

TUJUAN PENATALAKSANAAN ASMATUJUAN PENATALAKSANAAN ASMA

Menghilangkan dan mengendalikan

gejala asma

Mencegah eksaserbasi penyakit

Meningkatkan fungsi paru mendekati

normal

Mempertahankan fungsi paru

Menghindari efek samping obat

Mencegah obstruksi yang ireversibel

Mencegah kematian karena asma

MEMBUAT ASMA MENJADI TERKONTROL

KARAKTERISTIK ASMAKARAKTERISTIK ASMA

Penyakit kronik

Sifatnya variasi

Obstruksi “reversibel”

Airway modelling

KLASIFIKASI ASMA KLASIFIKASI ASMA

Ditentukan oleh

Frekuensi serangan

Serangan asma malam

Gangguan aktiviti

Nilai faal paru (VEP1 atau APE)

Variabiliti harian

ASMA INTERMITENASMA INTERMITEN

Gejala < 1 kali seminggu

Gejala asma malam < 2 kali sebulan

Serangan singkat tidak mengganggu

aktiviti

Nilai VEP1 atau APE > 80% nilai prediksi

Variabiliti < 20%

ASMA PERSISTEN RINGANASMA PERSISTEN RINGAN

Gejala > 1 kali serangan tapi < 1 kali

sehari Eksaserbasi dapat mengganggu aktiviti

dan tidur Gejala asma malam > 2 kali sebulan Nilai APE / VEP1 > 80% nilai prediksi Variabiliti 20 – 30%

Gejala tiap hari Gejala asma malam > 1 kali seminggu Eksaserbasi mengganggu aktiviti dan

tidur Nilai VEP1 atau APE > 60% tetapi

< 80% nilai prediksi Variabiliti > 30%

ASMA PERSISTEN SEDANGASMA PERSISTEN SEDANG

ASMA PERSISTEN BERATASMA PERSISTEN BERAT

Gejala berkepanjangan

Eksaserbasi sering

Gejala asma malam sering

Aktiviti fisik terbatas

Nilai APE / VEP1 < 60% nilai prediksi

Variabiliti > 30%

MENGHINDARI FAKTOR PENCETUSMENGHINDARI FAKTOR PENCETUS

Mengenali faktor pencetus Menghindari iritasi Menghindari cuaca yang terlalu dingin Menghindari cuaca yang terlalu panas Menghindari aktiviti berlebihan Jangan merokok Cegah infeksi saluran napas

PENGOBATAN YANG

OPTIMAL

PENGOBATAN YANG

OPTIMAL

OBAT PELEGA NAPASOBAT PELEGA NAPAS

Dipakai saat serangan

Bersifat bronkodilator

OBAT PENGONTROL ASMAOBAT PENGONTROL ASMA

Dipakai rutin setiap hari

Anti inflamasi

Bronkodilator kerja lama

KORTIKOSTEROID INHALASIKORTIKOSTEROID INHALASI

Antiinflamasi paling paten

Budesonide

Fluticasone

Beclomethason

TERAPI INHALASITERAPI INHALASI

Kerja langsung

Onset kerja cepat

Dosis kecil

Efek samping minimal

Mobilisasi lendir

PERBANDINGAN EFEKTIVITI INHALASI DOSIS TERUKUR PROKATEROL TERHADAP

FENOTEROL DAN SALMETEROL DI POLIKLINIK ASMA RS PERSAHABATAN

PERBANDINGAN EFEKTIVITI INHALASI DOSIS TERUKUR PROKATEROL TERHADAP

FENOTEROL DAN SALMETEROL DI POLIKLINIK ASMA RS PERSAHABATAN

TUJUANTUJUANMenilai efektiviti mula kerja dan lama kerja bronkodilator IDT fenoterol, prokaterol, dan salmeterol pada asma persisten dengan pengukuran uji faal paru sebagai tolok ukur

Metode Uji klinik buta tunggal 3 way crossover Lama pemberian antara obat paling

cepat 2 hari dan paling lambat 14 hari

Bagan penelitianBagan penelitian

Wash-out

7 hari

Pemberian obatII

Periode seleksi Pemberian obat Pemberian obat

Hari2 s/d 14 hari 2 s/d 14 hari

IIIIstirahat

1 14

Run-in IstirahatI

Random sampelRandom sampel

Dilakukan secara acak sempurna dengan bantuan

komputer terhadap 3 macam obat yang akan

diberikan

NILAI DASAR FAAL PARU

NILAI DASAR FAAL PARU

0

1,000

2,000

3,000

Fenoterol 2,152.3 1,470.7

Prokaterol 2,099.7 1,431.0

Salmeterol 2,173.2 1,500.3

KVP VEP1

ns = p>0.05

(ml)

NILAI DASAR FAAL PARU

NILAI DASAR FAAL PARU

0

50

100

150

200

250

Fenoterol 213.0

Prokaterol 212.9

Salmeterol 211.4

APE

(l/ menit)

ns = p>0.05

NILAI VEP1/ KVP NILAI VEP1/ KVP

0

20

40

60

80

Fenoterol 68.3 72.2 71.2 71.0 68.7 69.6

Prokaterol 68.4 73.2 73.6 74.7 74.0 71.7

Salmeterol 69.1 73.0 71.8 73.3 72.6 73.7

0 5 15 30 300 540

(%)

(menit)

NILAI APE NILAI APE

0

100

200

300

Fenoterol 213.0 242.5 240.2 252.1 229.3 205.3

Prokaterol 212.9 250.0 249.2 257.5 254.0 239.8

Salmeterol 211.4 250.1 241.8 245.3 257.9 252.5

0 5 15 30 300 540

(l/ menit)

(menit)

PERSENTASE PERUBAHAN NILAI VEP1PERSENTASE PERUBAHAN NILAI VEP1

-10

0

10

20

30

40

Fenoterol 16.5 18.8 18.2 3.9 -4.8

Prokaterol 29.0 30.1 34.0 23.0 14.7

Salmeterol 7.8 18.2 21.0 21.1 17.6

5 15 30 300 540

(%)

* = p<0.05

(menit)

**

* * * * *

* *

**

EFEK SAMPINGEFEK SAMPING

0

4

8

Fenoterol 6 3 3

Prokaterol 0 0 0

Salmeterol 0 3 3

Sakit Kepala Mual Tremor

(%)

ns = p>0.05

KESIMPULANKESIMPULAN

1. IDT prokaterol mempunyai mula kerja lebih

cepat dibandingkan IDT fenoterol dan IDT

salmeterol pada menit ke-5

2. IDT prokaterol mempunyai lama kerja lebih

panjang dibandingkan IDT fenoterol dan

sama panjang dibandingkan IDT salmeterol

pada menit ke 540

3. Efek samping ringan terbanyak didapatkan

pada IDT fenoterol kemudian berikutnya IDT

salmeterol dan IDT prokaterol tidak

menunjukkan efek samping

4. IDT prokaterol dapat berfungsi sebagai

pelega napas saat serangan serta sebagai

pengontrol asma bronkial karena mempunyai

lama kerja relatif panjang

KESIMPULANKESIMPULAN

PENUTUPPENUTUP Bronkitis akut adalah infeksi purulen trakea dan bronkus sebagai komplikasi infeksi saluran napas oleh virus Gambaran radiologis bronkitis akut normal Pneumonia masalah kesehatan di Indonesia

PENUTUPPENUTUP Asma penyakit inflamasi kronik saluran napas Manifestasi klinik bervariasi Klasifikasi berat penyakit menentukan pengobatan Anti inflamasi perlu pada asma persisten

Terapi inhalasi sangat dianjurkan Keberhasilan pengobatan ditentukan oleh : ~ berat penyakit ~ jenis dan dosis obat ~ kepatuhan penderita

PENUTUPPENUTUP

FY