Post on 23-Jun-2015
description
Bisnis ala Nabi MUHAMMAD SAW
Salawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Salallahu alaihi wasallam
Visi beliau dalam berdagang hanya satu, yaitu:
Bahwa transaksi bisnis sama sekali tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi,
namun justru untuk membangun kehormatan dan
kemuliaan bisnis dengan etika yg tinggi.
Adapun hasil yang didapat harus didistribusikan ke
sebanyak mungkin umat.
Ada empat tips marketing ala Nabi:
1. Jujur adalah Brand
2. Mencintai Customer
3. Penuhi Janji
4. Segmentasi ala Nabi
Prinsip di atas menjiwai cara bisnis beliau. Berikut adalah
teladan beliau sebagai seorang pedagang/penjual:
Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli
Carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya,
sebutkan harga modalnya
Kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai), berikanlah waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak
mampu membayar setelah masa tenggat pengunduran
itu, padahal dia telah berusaha, maka ikhlaskanlah
Hindari sumpah yang berlebihan, apalagi sumpah
palsu untuk mengelabui konsumen
Lakukan transaksi jika telah ada kata sepakat antara
penjual dan pembeli
Lakukan penimbangan dan penakaran dengan benar dan
setepat mungkin
Camkan pada pembeli bahwa yang membayar di muka
bahwa ia tidak boleh menjualnya sebelum barang
tersebut benar-benar menjadi miliknya (terbayar lunas
terlebih dahulu)
Jangan melakukan transaksi monopoli dalam
perdagangan, berikan kesempatan yang lain untuk
berdagang juga.Semoga kita semua bisa
meneladani beliau
Kala itu..Sahabat sempat mengeluh kepada Nabi tentang keuntungan perdagangan mereka di
Madinah. Kira2 dialognya seperti ini gan :Sahabat : Ya Rasulullah, keuntungan yang kami �
dapat kalah dari keuntungan yang didapat pedagang Yahudi. Mereka mengurangi takaran
pada barang dagangan mereka. �Nabi : lalu, bagaimana cara kalian berdagang?� �
Sahabat : Kami tidak membohongi pembeli. Kami �menjual dengan takaran yang pas, tidak
dikurangi sedikitpun. �Nabi : Kalau begitu, cara berdagang kamu kurang �
bagus. Lebihkan takarannya. �Dan, tak sampai 2 tahun kemudian, Pedagang2
muslim sudah menguasai pasar Madinah