Post on 20-Jan-2016
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Oleh :
Nama : Putri Ika Wardani
NIM : J1D111012
Kelompok : 3 (Tiga)
Asisten : Gusti Nani Pratiwi
PROGAM STUDI S-1 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
OKTOBER 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang
berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu
setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan
fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel
sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang
berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang
sama, fungsi yang sama tetapi struktur yang berbeda atau fungsi yang sama
dengan struktur yang sama. Bagian-bagian dari suatu tumbuhan sebagai suatu
individu biasanya terdiri dari kumpulan jaringan yang kompleks kemudian
bergabung membentuk organ, dan organ-organ tersebut akan berkumpul
membentuk sistem yang disebut sistem organ yang pada akhirnya menjadi tubuh
tumbuhan. Tumbuhan memiliki jaringan dan ada pula yang tidak memiliki
jaringan. Pada tumbuhan yang uniseluler atau terdiri dari satu sel saja, dapat
dipastikan bahwa tumbuhan tersebut tidak memiliki jaringan. Jaringan pada
umumnya hanya terdapat pada organisme tingkat tinggi (Saktiono, 1989).
Dinding sel umumnya dianggap sebagai hasil sekresi protoplas dan
diletakkan pada permukaannya. Sehingga merupakan lapisan (selaput) yang tidak
hidup. Namun demikian ada bagian dinding sel, yakni lamela tengah yang
mengandung bahan-bahan hidup selama protoplas masih aktif. Pada sel dwasa
yang berdimding tebal, biasanya tampak lapisan-lapisan konsentrik pada dinding
tersebut. Secara umum mereka dikelompokkan ke dalam dinding primer dan
dinding sekunder. Dinding primer umumnya hanya mengandung satu lapisan
tunggal, sedangkan dinding sekunder mempunyai banyak lapisan (Subowo, 1992).
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Untuk mengamati bentuk-bentuk sel mati dan bagian-bagian sel yang
hidup pada tumbuhan dan hewan.
2. Untuk mengenali perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel merupakan dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti
(nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran.
Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk
hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul
makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan
gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul
makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun
sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan
istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada
organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan
organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-
masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur
dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat
hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada
satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel
muda (Kamajaya, 1996).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat
persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari
bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel,
sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida,
kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan
dinding sel (Anshory, 1984).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang
berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel
tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola,
plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel
tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk
melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang
mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena
hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong.
Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti,
2000).
Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan
selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas
permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya
kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola
besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa
protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista
(bergantung pada golongannya) (Suwasono, 1987).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat
persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari
bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel,
sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida,
kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan
dinding sel (Suwasono, 1987).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 19 Oktober 2011, pukul
11.30–13.30 Wita bertempat di Laboratorium Biologi 1, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
A. Alat
Alat yang digunakan adalah: Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup,
Cutter / silet, Pipet tetes, Kain planel.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah: Penampang mellintang sel gabus batang
ubi kayu (manihot utillisima), Rambut buah kapuk (ceiba pentandra),
Rambut biji kapas (gossypium sp), Penampang melintang daun ficus
elastica, Daun hydrilla verticillata, Selaput bagian dalam umbi lapis
bawang merah (allium cepa), Preparat bagian kulit reptil yang mengelupas,
Preparat jadi otot polos, Sel epitelium rongga mulut, Preparat jadi sel darah
merah / eritrosit.
3.3 Prosedur Kerja
1. Mikroskop disiapkan, kaca benda dan kaca penutupnya pada posisi
yang tepat.
2. Preparat yang akan diamati disiapkan masing-masing dibawah
mikroskop, sesuai caranya.
3. Bentuk sel diamati, bagian-bagian sel yanng hidup dan gambarkan hasil
pengamatan.
4. Gambar dilengkapi dengan keterangan yang jelas, kemudian
pembahasan hasil pengamatan dan kesimpulannya dibuat.
4.2 Pembahasan
Sel memiliki suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma,
dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses
metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel.
Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau
keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri
dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan
yang terdiri
atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks
majemuk.
Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk
heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, di
dalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah sel
mati. Untuk mengamati sel gabus ini praktikan harus mengiris gabus secara
melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas
melalui mikroskop elektron dengan perbesaran 10x10. Warna dari sel gabus
sendiri agak coklat muda.
Sel kapas (Gossypium sp) memiliki batas-batas yang jelas yang disebut
sigma, selain itu sel kapas juga terdapat torsi. Di dalam sel terlihat kosong, ini
menandakan bahwa sel kapas adalah sel mati. Perbesaran yang digunakan untuk
mengamati sel kapas adalah 40 x 10. Warna dari sel kapas itu sendiri kehitaman.
Sel kapuk (Ceiba pentandra) memiliki batas-batas yang jelas, sel kapuk
berbentuk seperti tabung panjang yang kosong. Perbesaran yang digunakan untuk
mengamati adalah 40x10. Warna dari sel kapuk sendiri agak kehitaman, bening.
Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal, di dalamnya
terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan warna
merah muda. Perbesaran yang dilakukan sebesar 10x10 dengan menggunakan
mikroskop elektron.
Daun Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang berklorofil, sehingga
terlihat berwarna hijau, selnya berbentuk persegi panjang susunan bata dalam
pembuatan bangunan, di dalamnya terdapat bintik-bintik berwarna hijau yang
disebut klo. Sel dari daun hydrilla ini akan tampak jelas apabila dilihat melalui
mikroskop elektron, dilihat dari perbesaran 10x10.
Sel dari penampang melintang daun Ficus elastica yang dipotong melintang
tampak berbentuk heksagonal, berwarna hijau, sel yang satu dengan sel yang
lainnya tersusun rapat, di dalam dinding sel tidak terlihat kosong dengan
perbesaran 10x10.
Epitel rongga mulut dengan perbesaran 10x10 berwarna kebiru-biruan, Kulit
reptil dengan perbasaran 40x10, Sel darah merah dengan perbesaran 4x10,terdapat
rongga sel dan ruang antar sel. Salah satu perbedaan yang khas dimiliki sel
tumbuhan dibandingkan dengan sel hewan adalah dinding sel dan plastida.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi
oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan
bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok
tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada
Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada
vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu
ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat
dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non
kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah
nukleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat
dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol
memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-
benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.
Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada
waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan,
berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis
yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya.
Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.
Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding skunder memiliki
kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%, juga hemiselulosa dan lignin.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup
2. Sel yang mempunyai struktual dan fungsi yang sama disebut dengan
jaringan.
3. Sel yang mati adalah sel yang tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, se-
hingga ruang selnya tampak kosong.
4. Sel yang termasuk dalam golongan sel mati adalah sel gabus batang ubi
kayu, rambut buah kapuk, kapas, selaput bagian dalam umbi lapis bawang
merah.
5. Sel yang termasuk sel hidup antara lain daun Hydrilla verticillata, dan
daun karet.
5.2 Saran
Saya sarankan sebaiknya di dalam praktikum, sebelum melakukan
percobaan diharapkan asisten dapat menyediakan dan memperhatikan alat-alat
yang dibutuhkan dengan baik, agar didalam pelaksanaan percobaan tidak
mendapatkan hambatan.
Selain itu diharapkan praktikan sudah menguasai bahan yang akan di
praktekan. Dan kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan,
terutama dalam membimbing praktikan, asisten lebih memberikan perhatian
dengan baik agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh dalam
melaksanakan praktikum.
Sel memiliki suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma,
dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses
metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel.
Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau
keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri
dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan
yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan
kompleks majemuk.
Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk
heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, di
dalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah sel
mati. Untuk mengamati sel gabus ini praktikan harus mengiris gabus secara
melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas
melalui mikroskop elektron dengan perbesaran 10x10. Warna dari sel gabus
sendiri agak coklat muda.
Sel kapas (Gossypium sp) memiliki batas-batas yang jelas yang disebut
sigma, selain itu sel kapas juga terdapat torsi. Di dalam sel terlihat kosong, ini
menandakan bahwa sel kapas adalah sel mati. Perbesaran yang digunakan untuk
mengamati sel kapas adalah 40 x 10. Warna dari sel kapas itu sendiri kehitaman.
Sel kapuk (Ceiba pentandra) memiliki batas-batas yang jelas, sel kapuk
berbentuk seperti tabung panjang yang kosong. Perbesaran yang digunakan untuk
mengamati adalah 40x10. Warna dari sel kapuk sendiri agak kehitaman, bening.
Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal, di dalamnya
terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan warna
merah muda. Perbesaran yang dilakukan sebesar 10x10 dengan menggunakan
mikroskop elektron.
Daun Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang berklorofil, sehingga
terlihat berwarna hijau, selnya berbentuk persegi panjang susunan bata dalam
pembuatan bangunan, di dalamnya terdapat bintik-bintik berwarna hijau yang
disebut klo. Sel dari daun hydrilla ini akan tampak jelas apabila dilihat melalui
mikroskop elektron, dilihat dari perbesaran 10x10.
Sel dari penampang melintang daun Ficus elastica Sel gabus (Manihot
utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk heksagonal, berwarna
hijau, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapat, di dalam dinding sel
tidak terlihat kosong dengan perbesaran 10x10.
Epitel rongga mulut dengan perbesaran 10x10 berwarna kebiru-biruan, Kulit
reptil dengan perbasaran 40x10, Sel darah merah dengan perbesaran 4x10,terdapat
rongga sel dan ruang antar sel. Salah satu perbedaan yang khas dimiliki sel
tumbuhan dibandingkan dengan sel hewan adalah dinding sel dan plastida.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi
oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan
bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok
tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada
Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada
vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu
ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat
dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non
kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah
nukleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat
dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol
memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-
benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.
Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada
waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan,
berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis
yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya.
Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.
Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding skunder memiliki
kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%, juga hemiselulosa dan lignin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada abad ke XIX penyelidikan tentang sel diarahkan ke dalam isi sel-sel
yang oleh bererapa penulis dianggap sebagai cairan yang bersifat lendir. Tahun
1829 teori Hertwig diajukan teori protoplama yang empunyai konsepsi lenih
umum dari teori sel Schwann, dalam teorinya dikatakan sel adalah kumpulan
substansi hisup yang disebut protoplasma dengan didalamnya mengandung inti
yang disebut nukleus dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel. Adda beberapa
organisme yang struktur selnya tidak jelas, tetapi terdiri atas protoplasma
(misalnya Plesmodium) (Subowo, 1993).
Sel memiliki suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma,
dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses
metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel.
Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau
keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri
dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan
yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan
kompleks majemuk.
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil
sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop.
Struktur sel pertama kali diamati oleh seorang berkebangsaan Inggris yang
bernama Robert Hooke (1635-1703). Melalui pengamatannya terhadap gabus
tutup botol tampak susunan kotak kecil yang teratur. Kotak kecil tersebut dalam
bahasa latin disebut cellulae. Tahun 1829 oleh Hertwig diajukan teori
protoplasma, sel adalah kumpulan substansi hidup yang disebut protoplasma
dengan di dalamnya mengandung inti yang disebut nukleus dan diluarnya dibatasi
oleh dinding sel. Ada beberapa organisme yang struktur selnya tidak jelas, tetapi
terdiri atas protoplasma. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, tubuh
makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan banyak sel
(multiseluler). Pada sel tumbuhan, di sebelah luar membran sel terdapat dinding
sel yang relatif tebal. Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai
individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan
hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya
sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi
sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang
berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Pada sel tumbuhan, disebelah luar membran sel terdapat dinding sel yang
relatif tebal. Sel adalah segumpal proroplasma yang berinti, sebagai individu yang
berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu
setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan
fungsinya, ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi
menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat
persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari
bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel,
sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, asparatus golgi, lisosom,
plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti,
mikrofilamen, dan dinding sel (Anshory, 1984).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang
berbentuk peluru, prisma,dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel
tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola,
plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel
tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk
melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang
mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena
hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong.
Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti,
2009).
Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan
selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas
permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya
kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola
besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa
protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista
(bergantung pada golongannya) (Suwasono, 1987).
Berdasarkan organisme internalnya, sel dibedakan atas sel prokariotik dan
sel eukariotik. Sel eukariotik khas bagi tumbuhan, termasuk alga hijau, alga biru,
dan bekteri.pada sel eukariotik memiliki nukleus yang dibatasi oleh membran dab
organel-organel lainnya. Sel prokariotik tidak memilki bagian-bagian tersebut
(Fahn, 1965).
Komponen utama sel tumbuhan adalah :
1. Sitoplasma
Merupakan cairan yang mengisi ruangan antara dinding sel dan inti sel.
2. Inti sel
Merupak organel yang berbentuk oval atau bulat dan merupakan organel
terbesar di dalam sel.
3. Dinding sel
Merupakan bagian terluar dan tak hidup. Berfungsi untuk melindungi dan
menguatkan sel (Fahn, 1965).
3.4 Prosedur Kerja
5. Mikroskop disiapkan, kaca benda dan kaca penutupnya pada posisi yang
tepat.
6. Preparat yang akan diamati disiapkan masing-masing dibawah mikroskop,
sesuai caranya.
7. Bentuk sel diamati, bagian-bagian sel yanng hidup dan gambarkan hasil
pengamatan.
8. Gambar dilengkapi dengan keterangan yang jelas, kemudian pembahasan
hasil pengamatan dan kesimpulannya dibuat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sel memiliki bagian-bagian yang sangat penting yaitu nucleus, dinding sel,
sitoplasma, mitokondria, dan organel-organel penyusunnya.
2. Sel dikatakan benda mati apabila sudah mempunyai inti sel dan sitoplasma
(kosong).
3. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel dan kloroplas, sedangkan sel hewan
mempunyai sentriol yang terdapat pada sentromer dan sentrosom.
4. Sel tidak hanya sekedar penyusun tubuh makhluk hidup tetapi juga di
dalamnya berlangsung proses metabolisme.
5. Sel terdiri atas sitoplasma, membrane sel, dan organel-organel yang ada
dalam sitoplasma.
6. Pada tumbuhan terdapat sel gabus yang merupakan sel mati.
7. Sel tumbuhan terdiri atas berbagai bentuk sepertiheksagonal, lonjong, dan
sebagainya.
8. Sel yang mati adalah sel kapas dan sel kapuk.
5.2 Saran
1. Hendaknya sebelum praktikum dilakukan praktikan sudah
mempersiapkan peralatan dengan baik dan benar.
2. Praktikan harus bekerja aktif, jangan hanya duduk-duduk saja karena kerja
sangat diperlukan.
3. Praktikan menjaga agar perlatan yang digunakan tidak rusak.
4. Setelah praktikum selesai hendaknya praktikan mengecek kembali
peralatan yang telah digunak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Pengamatan Referensi
1. Penampang melintang gabus ubi
kayu
Penampang melintang gabus ubi
kayu
Keterangan :
1.Dinding sel
2. Ruang antar sel
3. Ruang sel baru
Perbesaran : 10x10
2. Sel kapas Sel kapas
1. Torsi
2. Sitoplasma
3. Gelembung udara
4. Dinding sel
Perbesaran : 10x10
3. Sel Rambut buah kapuk Sel Rambut buah kapuk
1
2
3
1
4
3
a
a. Dinding sel
b. Sitoplasma
c. Ruang sel
Perbesaran : 40x10
4. Sel selaput bagian luar umbi lapis
bawang merah
Sel selaput bagian luar umbi lapis
bawang merah
Warna : agak kemerah-merahan
a. Dinding sel
b. Inti sel
c. Rongga sel
Perbesaran : 10x10
5. Hydrilla verticillata Hydrilla verticillata
ca b
a
d
c
e
b
c
b
Keterangan :
a. Kloroplas
b. Dinding sel
c. Nukleus
Warna : hijau
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
a. Kloroplas
b. Rongga antar sel
c. Sitoplasma
d. Dinding sel
e. Inti sel
Warna : hijau
Perbesaran : 10x10
6. Penampang melintang daun Ficus
Elastica/daun karet
Penampang melintang daun Ficus
Elastica/daun karet
1. Jaringan air
2. Litosit
3. Kutikula
4. Epidermis atas
5. Jaringan tiang
6. Jaringan bunga karang
7. Stomata
8. Epidermis bawah
9. Sistolit
Warna : hijau
Perbesaran : 10x10
Warna : hijau
besaran : 10x10
1. epidermis atas
2. jaringan air
3. litosit
4. jaringan bunga karang
5. kutikula
6. epidermis bawah
7. stomata
67
5
7. Epitel rongga mulut Epitel rongga mulut
Perbesaran 10x10
Warna kebiru-biruan
a. a. Membran dasar
b. b. Nukleus
c. c. Silia
d. d. Sel goblet
Perbesaran 10x10
Warna kebiru-biruan
e. a. Membran dasar
f. b. Nukleus
c. Sel goblet
8.
.
Sel darah merah Sel darah merah
a. Membran sel
b. Inti
c. Hemoglobin
Warna merah
Perbesaran 10x10
a. Membran sel
b. Plasma sel
Warna merah
Perbesaran 10x10
9. Kulit reptil Sel Kulit Reptil
c
b
a
a
b
Perbesaran 10x10
a. Membran sel
b. Epidermis
Perbesaran 10x10
a. Membran sel
b. Epidermis
10. Sel Otot Polos Manusia Sel Otot Polos Manusia
4.2 Pembahasan
Sel memiliki suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma,
dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses
metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel.
Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau
keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri
dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan
yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan
kompleks majemuk.
Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk
heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, di
dalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah sel
mati. Untuk mengamati sel gabus ini praktikan harus mengiris gabus secara
a
b
a
cb
melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas
melalui mikroskop elektron dengan perbesaran 10x10. Warna dari sel gabus
sendiri agak coklat muda.
Sel kapas (Gossypium sp) memiliki batas-batas yang jelas yang disebut
sigma, selain itu sel kapas juga terdapat torsi. Di dalam sel terlihat kosong, ini
menandakan bahwa sel kapas adalah sel mati. Perbesaran yang digunakan untuk
mengamati sel kapas adalah 40 x 10. Warna dari sel kapas itu sendiri kehitaman.
Sel kapuk (Ceiba pentandra) memiliki batas-batas yang jelas, sel kapuk
berbentuk seperti tabung panjang yang kosong. Perbesaran yang digunakan untuk
mengamati adalah 40x10. Warna dari sel kapuk sendiri agak kehitaman, bening.
Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal, di dalamnya
terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan warna
merah muda. Perbesaran yang dilakukan sebesar 10x10 dengan menggunakan
mikroskop elektron.
Daun Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang berklorofil, sehingga
terlihat berwarna hijau, selnya berbentuk persegi panjang susunan bata dalam
pembuatan bangunan, di dalamnya terdapat bintik-bintik berwarna hijau yang
disebut klo. Sel dari daun hydrilla ini akan tampak jelas apabila dilihat melalui
mikroskop elektron, dilihat dari perbesaran 10x10.
Sel dari penampang melintang daun Ficus elastica yang dipotong melintang
tampak berbentuk heksagonal, berwarna hijau, sel yang satu dengan sel yang
lainnya tersusun rapat, di dalam dinding sel tidak terlihat kosong dengan
perbesaran 10x10.
Epitel rongga mulut dengan perbesaran 10x10 berwarna kebiru-biruan, Kulit
reptil dengan perbasaran 40x10, Sel darah merah dengan perbesaran 4x10,terdapat
rongga sel dan ruang antar sel. Salah satu perbedaan yang khas dimiliki sel
tumbuhan dibandingkan dengan sel hewan adalah dinding sel dan plastida.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi
oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan
bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok
tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada
Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada
vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu
ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat
dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non
kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah
nukleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat
dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol
memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-
benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.
Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada
waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan,
berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis
yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya.
Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.
Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding skunder memiliki
kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%, juga hemiselulosa dan lignin.
4.2 Pembahasan
Diamati dari penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (manihot
utillisima), dengan perbesaran 10X10. Bagian-bagian yang dapat diamati adalah
ruang sel, dinding sel, dan ruang antar sel. Bentuk selnya adalah heksagonal yang
dibatasi oleh ruang antar sel. Sel gabus ini merupakan sel mati, oleh karena itu
pada gambar tidak terlihat adanya inti sel.
Diamati dari rambut buah kapuk (ceiba pentandra), dengan perbesaran
10X10. Hasil dari pengamatan ini adalah sel ini berbentuk seperti tabung panjang
yang kosong dimana terdapat rongga sel dan dinding sel. Sel ini merupakan sel
mati karena tidak terlihat adanya inti sel pada gambar hasil pengamatan.
Diamati dari preparat rambut buah kapas (Gossypium sp.) perbesaran
40X10. Pada pengamatan melalui mikroskop terlihat bahwa sel kapas memiliki
dinding sel, torsi, dan ruang sel. Di dalam sel terlihat kosong, ini menandakan
bahwa sel kapas adalah sel mati.
Diamati dari preparat melintang daun karet, dengan perbesaran 10X10.
Bagian-bagian yang terlihat adalah lapisan kutikula, lapisan epidermis ganda,
sistolit, litoks, epidermis bawah, jaringan bunga karang, dan jaringan tiang. Sel
daun karet ini merupakan sel hidup.
Diamati dari daun Hydrilla verticillata dengan perbesaran 10X10. Pada sel
ini, bagian-bagian selnya terlihat cukup jelas. Bagian-bagian itu adalah inti sel,
dinding sel, ruang antar sel, kloroplas dan sitoplasma. Bagian sitoplasma dari
Hydrilla certicillata ini bergerak searah putaran jarum jam. Bagian yang paling
mencolok dari preparat ini adalah warnanya yang hijau yang menunjukkan adanya
klorofil (zat hijau daun). Sel ini merupakan sel hidup
Diamati dari selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium
cepa) dengan perbesaran 10X10. Dari pengamatan terlihat bahwa bentuk dari
preparat ini adalah heksagonal yang tersusun rapi menyerupai susunan batu bata
pada pemasangan dinding bangunan. Bagian yang terlihat adalah dinding sel, inti
sel, dan ruang sel. Dengan terlihatnya inti sel, ini menandakan bahwa sel bawang
merah merupakan sel hidup.
Diamati dari preparat bagian kulit reptil yang mengelupas dengan
perbesaran 10X10. Setelah diamati bentuknya tidak beraturan dan di dalamnya
terkandung butiran bintik-bintik.
Diamati dari preparat jadi sel otot polos dengan pembesaran 40X10. Sel
otot polos berbentuk mirip dengan potongan daun yang dibagi dua tengahnya. Sel
otot polos kelihatan kosong dan tidak berisi.
Diamati dari sel epitelium dari rongga mulut dengan pembesaran 10X10.
Bagian yang terlihat adalah bagian keping darah yang berwarna merah dan rongga
udara.
Diamati dari preparat jadi sel darah merah dengan pembesaran 10X10. Sel
ini berwarna merah karena mengandung hemoglobin yang berfungsi mengikat
oksigen pada saat transportasi gas, berbentuk bintik-bintik kecil yang menyebar
acak. Menurut literature bentuknya adalah bikonkaf.
Dari beberapa sel tumbuhan yang diamati, terlihat adanya bentuk-bentuk sel
yang tidak sama antara tumbuhan yang satu dan tumbuhan yang lainnya.
Walaupun demikian, ada kesamaan antara semua sel tumbuhan tersebut, yaitu
bentuknya yang teratur misalnya sel ubi kayu, bentuk selnya segi enam, bawang
merah berbentuk seperti susunan batako pada tembok rumah, Kapuk dan kapas
bentuk selnya memanjang.
Perbedaan suatu sel itu hidup atau mati dapat diketahui dari keberadaan inti
sel (nukleus) dan sitoplasmanya. Pada sel gabus batang ubi kayu (Manihot
utilissima) tidak terdapat inti sel dan sitoplasma oleh karena itu sel tersebut
dikatagorikan sebagai sel mati. Sel kapas (Gossypium sp.) maupun sel kapuk
(Ceiba Petandra) juga termasuk sel mati karena tidak memiliki inti sel. Perbedaan
yang terdapat pada sel kapuk dan sel kapas adalah sel kapas memiliki lipatan sel
yang disebut torsi, sedangkan pada sel kapuk tidak ditemukan adanya torsi. Pada
sel kulit reptil yang mengelupas tidak ditemukan adanya inti sel tetapi hanya
ditemukan membran sel dan sitoplasma sehingga masih sulit menggolongkannya
ke dalam sel hidup atau sel mati. Pada sel otot polos selain ditemukannya inti sel
juga terdapat papila dan rongga udara. Pada sel daun karet, tanaman Hidrilla
verticillata, maupun selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
ditemukan adanya inti sel, sitoplasma, dan plastida sehingga ketiga sel tersebut
dapat dikatakan sebagai sel hidup. Pada sel darah merah hanya terlihat keping
darah dan rongga udara sehingga sel ini digolongkan sebagai sel mati. Untuk
dapat melihat bagian bagian sel secara terperinci dibutuhkan mikroskop elektron
yang perbesarannya di atas 100.000 X.
Tabel 1. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No. Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Membran sel Ada Ada
2. Dinding sel Ada Tidak ada
3. Nukleus Ada Ada
4. Sitoplasma Ada Ada
5. Retikulum endoplasma Ada Ada
6. Ribosom Ada Ada
7. Kompleks Golgi Ada Ada
8. Lisosom Ada Ada
9. Mitokondria Ada Ada
10. Kloroplas Ada Tidak Ada
11. Vakuola Ada Tidak Ada
12. Sentriol Tidak ada Ada
13. Sentrosom Tidak ada Ada
DAFTAR PUSTAKA
Albert, Bruce, dkk. 1994. Biologi Mulekuler Sel, Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Azidin, 1986. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact : Bandung.
Brontowijioyo, Mukayat D. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. PT. Gramedia Pusataka Utama : Jakarta.
Kamajaya, 2002. Sains Biologi. Ganeca Exact : Bandung.
Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta