Post on 03-Jan-2016
description
E-commerce adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
penjualan barang dan jasa melalui Internet.
Dalam pengertian yang paling umum, hanya menciptakan situs Web
yang mengiklankan dan mempromosikan produk anda dapat
dianggap “e-commerce.”
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah
suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh
konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai
perantara transaksi bisnis.
E-Commerce disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan
pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data
Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan
Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di
Internet shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan
software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to
Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002).
Definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-
Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines
process that link enterprises, consumers, and communities through
electronics transactions and the electronic exchange of goods, services,
and informations.
Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set
dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi
elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang
dilakukan secara elektronik.
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam
3 perspektif berikut:
1.Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan,
informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik
lainnya.
2.Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3.Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost)
ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4.Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan
menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran
(e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online
(online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange
/EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di
mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar
perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan
teknologi basis data atau pangkalan data (databases), e-surat atau
surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang
lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran
untuk e-dagang ini.
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat
pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan
periklanan di suatu halaman-web (website).
Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan
seharga AS$12,2 milyar pada 2003.
Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu,
pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat
diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut:
OTOMATISASI : Proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.
(“enterpriseresource planning”concept)
INTEGRASI : Proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses. (“just in time”concept)
PUBLIKASI : Memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa
yang dipasarkan. (“electronic cataloging”concept)
INTERAKSI : Pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan
meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI”concept)
TRANSAKSI : Kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang
melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran.
(“electronic payment”concept)
Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang
memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen
komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik.
Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah
yang lebih tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa
melalui World Wide Web).
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak
jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor
ekonomi baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di
AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet
yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka
mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya.
Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di
Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT.
Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan
telekomunikasi dan non-telekomunikasi.
Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di
Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak
terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya
penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan
biaya pada sitem toko konvensional
Perkembangan e-commerce di Indonesia telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya
Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online.
Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini
menampung sekitar 33 toko online/merchant.
Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk
perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula tempat penjualan online berbasis
internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan
shopping cart (keranjang belanja). Ada juga Commerce Net Indonesia. Sebagai Commerce
Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan
kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net.
Terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu
Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online
Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Beberapa hambatan atau tantangan dalam perkembangan E Commerce di Indonesia :
1.Internet bust! Hancurnya bisnis InternetTahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan.Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcomPengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati.
2.Infrastruktur TelekomunikasiInfrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahalPadahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi Peluang : deregulasi, muncul bisnis baru
3.Delivery channelPengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”Ketepatan waktu dalam pengiriman barang Jangkauan daerah pengiriman barang Peluang : pengiriman barang yang terpercaya
4. Kultur dan Kepercayaan (trust) Orang Indonesia belum / tidak terbiasa berbelanja dengan menggunakan
catalog Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual perlu mencari
barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. Misal : buku, kaset Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu
kredit masih terhambat Peluang : model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat
sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone 5. Security Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi Persepsi merupakan masalah utama Ketidak mengertian masyarakat Indonesia ( lack of awareness ) merupakan
masalah selanjutnya
6. Munculnya jenis kejahatan baru Penggunaan kartu kredit curian / palsu Penipuan melalui SMS, kuis Kurangnya perlindungan kepada konsumen : Hukum Kurangnya kesadaran ( awareness ) akan masalah keamanan
7. Ketidakjelasan hukum Masih belum tuntas status dari Digital signature Uang digital / cybermoney Status hukum dari paper-less transaction [de]Regulasi
8. Efek sampingan terhadap kehidupan Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas
hidup kita. Bekerja lebih panjang Pekerjaan dibawa pulang : no life, single terus Melebarnya jurang si kaya dan si miskin Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari ?
ELECTRONIC COMMERCE, merupakanlingkupp erdagangan yang dilakukan secara elektronik, dimana didalamnya termasuk:Perdaganganvia Internet (Internet Commerce)PerdagangandenganfasilitasWeb Internet (Web-Commerce)Perdagangandengansistempertukarandata terstruktursecaraelektronik(Electronic Data Interchange/EDI).
Berdasarkan Ruang Lingkupnya, bagian dari Elektronik Business/E Commmerce dapat digambarkan sebagai berikut :
ELECTRONIC BUSINESS, merupakanlingkup aktivitas perdagangan secara elektronik dalamartil uas.
Secara Umum, E-Commerce meliputi bisnis Online untuk produk dan jasa yang
bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu B2B Business to Business) dan B2C (Business to
Customer) melalui internet.
Dan berdasarkan perkembangan maka muncul beberapa jenis lagi diantaranya
C2C (Customer to Customer), G2N (Government to Nation) dan lain sebagainya.
Segmentasi atau ruang lingkup e-commerce itu meliputi 3 sisi, yakni ecommerce
yang terdiri dari segmentasi bisnis ke bisnis ( business to business), bisnis ke
konsumen (business to consumer), serta konsumen ke konsumen (consumer to
consumer).
a. Bisnis ke bisnis (business to business / B2B)
Bisnis ke bisnis Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara
elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang
besar.
Karakteristik B2B
Pertukaran informasi yang dilakukan antar pebisnis tersebut atas dasar kebutuhan darn
kepercayaan
Pertukaran informasi yang dilakukan dengan format yang sudah disepakati dan Service sistem
yang digunakan antar kedua pebisnis juga menggunakan standard yang sama
Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan bisnisnya untuk mengirimkan datanya
Sarana yang digunakan EDI(Electronic Data Interchange)
Model yang umum digunakan adalah Peer-to-Peer,dengan model ini antar pelaku bisnis akan
lebih mudah untuk mendistribusikan informasi yang dimilikinya.
b. Bisnis ke konsumen (business to consumers/B2C)
Bisnis ke konsumen Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis
dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu
Karakteristik B2C
Informasi disebarkan secara umum
Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan.Konsumen melakukan
permintaan, maka pelaku usaha harus cepat dan siap merespon permintaan
konsumen
Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga digunakan oleh banyak
orang
Pendekatan yang dilakukan adalah client server,dimana konsumen berada
pada sisi client dengan menggunakan web browser untuk mengaksesnya dan
pelaku usaha berada pada sisi server
c. Konsumen ke konsumen (consumer to consumer/C2C)
Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk
memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu
Karakteristik C2C
Transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja,cth : lelang barang
Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang
dilakukan hanya antarkonsumen saja, seperti Lelang Barang.
Internet dilakukan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk,
harga, kualitas dan pelayanannya
Konsumen membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk
sehingga jika ada ketidakpuasan suatu produk maka akan segera tersebar luas
melalui komunitas tsb.
d. Pengertian C2B
Merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu
yang mencari penjual dan melakukan transaksi.
Karakteristik :
E Commerce antara individu dan perusahaan secara langsung
Perusahaan mendapatkan akses yang luas padfa produk dan jasa yang
ditawarkan oleh individu
e. business-to-business-to-consumer (B2B2C): model EC dimana suatu perusahaan
menjual produk atau jasa kepada perusahaan lain yang memiliki konsumennya
sendiri
f. peer-to-peer (P2P): teknologi yang memungkinkan sesama komputer pada suatu
jaringan untuk bertukar data dan proses secara langsung; dapat digunakan
untuk C2C, B2B, dan B2C
g. mobile commerce (m-commerce): transaksi dan aktivitas EC dilakukan dengan
teknologi wireless (misal telepon selular)
h. location-based commerce (l-commerce): transaksi m-commerce yang
ditargetkan pada individu di lokasi dan waktu tertentu
i. intrabusiness EC: kategori EC untuk aktivitas internal suatu organisasi yang
melibatkan pertukaran barang, jasa, atau informasi antara berbagai bagian dan
individu dalam perusahaan
j. business-to-employees (B2E): model EC dimana organisasi menyediakan jasa,
informasi, atau produk kepada individu karyawannya
k. intrabusiness EC: kategori EC untuk aktivitas internal suatu organisasi yang
melibatkan pertukaran barang, jasa, atau informasi antara berbagai bagian
dan individu dalam perusahaan
l. business-to-employees (B2E): model EC dimana organisasi menyediakan jasa,
informasi, atau produk kepada individu karyawannya
m. exchange-to-exchange (E2E): model EC dimana beberapa e-exchange
berhubungan satu sama lain untuk pertukaran informasi
n. e-government: model EC dimana organisasi pemerintah membeli atau
menyediakan produk, jasa, atau informasi bagi perusahaan atau individu
warganegara