Bermain Dan Anak

Post on 21-Jun-2015

7.253 views 1 download

Transcript of Bermain Dan Anak

PROGRAM PEMBELAJARAN PAUD

BERMAIN DAN ANAK

Siapa Anak?Siapa Anak?

• 0-18 tahun (UU Perlindungan 0-18 tahun (UU Perlindungan Anak 23/2002), 0-6 tahun usia Anak 23/2002), 0-6 tahun usia dini (UU Sisdiknas 20/2003)dini (UU Sisdiknas 20/2003)

• Individu yang unikIndividu yang unik• Individu yang memiliki bekal Individu yang memiliki bekal

potensi yang luar biasa potensi yang luar biasa sempurna baik fisik (jasmani) sempurna baik fisik (jasmani) maupun non fisik (akal, qolbu, maupun non fisik (akal, qolbu, dll)dll)

Pewaris

Penerus bangsa

PengembangKreatif, Mandiri, BerkepribadianKreatif, Mandiri, Berkepribadian

- Problem Solver

- Adaptable Peka dan tanggap

NATURE vs NURTURE

ANAK LAHIRMEMILIKI

POTENSI (NATURE)

POTENSIBERKEMBANG

OPTIMAL

POTENSIBERKEMBANG

ALAMIAH

STIMULASIMAKSIMAL

(NURTURE)

STIMULASI

ALAMIAH

. G a m b a r 2 . P e r b a n d in g a n R a t a - r a t a B e r a t B a d a n A n a k In d o n e s ia d a nA n a k - a n a k A m e r ik a S e r ik a t ( S u m b e r d a t a : S U S E N A S 1 9 9 8 ,W H O In t e r n a t io n a l G r o w t h c u r v e s )

0

2

4

6

8

1 0

1 2

1 4

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 8 2 4

A g e ( m o n t h s )

Weig

ht (k

g)I n d o n e s i a U .S .

Pertumbuhan sambungan otak

Windows of Opportunity

Logica lahir – 4 tahun Bicara lahir – 10 tahun Bahasa lahir – 12 bulan – 10 tahun Penglihatan 2 bulan – 4 tahun

puncaknya pada usia 8 bulan Musik 3 – 10 tahun Keseimbangan 6 bln kandungan – 10

tahun

APA HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN FUNGSI OTAK ?

Otak Membentuk PerilakuKita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang• Pengalaman awal yang dirasakan indera akan diolah

oleh otak dan menghasilkan Persepsi (persepsi negatif atau positif)

• Persepsi yang diulang-ulang membentuk kebiasaan• Kebiasaan yang terus dilakukan berkembang menjadi

kepribadian• Kepribadian yang sudah terinternalisasi menjadi

perilaku• Perilaku individu yang seragam dilakukan oleh banyak

orang dalam kelompoknya menjadi budaya

PERKEMBANGAN OTAK ANAK USIA DINI• Dikenal sebagai “Berkelahi atau lari”

• Pusat reaksi• Tiba-tiba beraksi

ketika takut, ditakut-takuti, dikritik, atau diancam

• Merasa perlu untuk bertahan

• Perilaku marah atau berdebat

• Tidak dapat belajar pada bagian otak ini

Batang otak (Inti Hitam)

= Bertahan

MacLean cited in Martel, 2000

Mc. Lean menggambarkan otak mempunyai tiga bagian yang disebut “triune” atau 3 dalam 1 otak

Limbik (Lapisan Merah)= Emosi

• Dikenal sebagai “tempat rasa sayang”

• Pusat emosi

• Semua persepsi masuk melalui pusat ini

• Pengalaman sayang, kebaikan hati, rasa kasih, penghargaan, dan rasa peduli membuka pintu ke berpikir lebih tinggi

• Merasa senang, disetujui dan adanya hubungan

• Pembelajaran dioptimalkan melalui bagian otak ini

MacLean cited in Martel, 2000

• Dikenal sebagai “bagian dari kerja sekolah” atau “topi berpikir”

• Pusat berpikir

• Jika sistem limbik menerima perasaan yang baik, maka selaput otak bertanggung jawab atas:

•Berpikir nalar dan analisis

•Rencana dan mengatur

•Berbicara dan bahasa•Penglihatan dan

pendengaran•Kreativitas

Korteks(Lapisan Biru)= Alasan dan Berpikir Logis

MacLean cited in Martel, 2000

PERKEMBANGANO T A K

MEMBENTUK PERKAWATAN DASAR (WIRING SYSTEM) YANG MENETAP

OTAK KANAN

USIA 1-6 TAHUN(MENARI,BERMAIN,MENARI,GAMBAR)

OTAK KIRI

6 THN (BERHITUNG,BERBAHASA)

PELIHATAN

PENDENGARAN

PENGECAPAN

PENGENDUS

RASA RABA,DALAM,SIKAP,ARAH GERAK

Fungsi Kerja Otak

MOTOR CORTEXLarge Muscle Movement

FRONTAL CORTEX:Critical ThinkingProblem-Solving

LIMBIC:Regulator of EmotionsLong-Term Memory

PARIETALLOBE:Sensory Stimulation

TEMPORALLOBE:HearingSpeechLanguage

BRAIN STEM:SurvivalSensorimotor

CEREBELLUM:BalanceAutomatic Movement

OCCIPITALLOBE:VisionVisual Perception

Teori Kecerdasan Jamak

Picture Smart (Visual/Spasial) People Smart (Interpersonal) Body Smart (Kinestetik) Word Smart (Verbal/Linguistik) Self Smart (Intrapersonal) Sound Smart (Musik) Nature Smart (Naturalis) Number Smart (Logiko/Matematik)

Berdasarkan penelitian Howard Gardner

Belahan otak kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri.

Belahan otak kiri pada umumnya sangat penting untuk berbicara dan menulis, keterampilan berhitung dan ilmiah, menggunakan dan memahami bahasa isyarat, serta pikiran logis.

Belahan otak kanan bertanggung jawab untuk kesadaran musik dan seni, persepsi ruang dan pola, wawasan, imajinasi, dll.

Gerakan, merekatkan kedua belahan otak yang memungkinkan anak menggunakan kedua belahan otak untuk menyampaikan informasi antara belahan otak kanan dan kiri. Alasan inilah yang menyebabkan anak usia dini harus bergerak untuk bisa belajar. Mereka bisa memperhatikan dan belajar jika mereka bebas untuk bergerak; duduk diam merupakan tekanan dan menghambat kemampuan mereka untuk menyerap seluruh informasi baru.

Belahan otak kiriBelahan otak kanan

Apa itu Bermain?Apa itu Bermain?• Bermain adalah kegiatan

yang ditujukan untuk mendapatkan kesenangan. Bermain bagi anak membantu mereka memahami dan mempraktekan, kemampuan pengembangan rasa, intelektual, sosial, dan keterampilan sosial.

• Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri.

• Bermain harus dilakukan dengan rasa senang sehingga semua kegiatan bermain akan menghasilkan proses belajar pada anak

Saat bermain semua indera anak bekerja aktif. Semua informasi yang ditangkap indera anak, disampaikan ke otak sebagai rangsangan, sehingga sel-sel otak aktif berkembang membentuk perkawatan.

Otak yang rimbun karena banyak perkawatan memiliki kemampuan yang baik

Mengapa Anak Bermain?

•Merangsang pertumbuhan jaringan antar sel-sel dalam otak

•Belahan otak yang paling siap untuk berkembang pada tahapan usia dini adalah belahan otak kanan

•Untuk membangun pengetahuannya

•Untuk membangun persepsi positif tentang belajar sehingga tumbuh menjadi pribadi yang suka belajar

Apa Yang Didapat Anak Saat Bermain?

Bermain dapat mengembangkan kemampuan sosial, emosional, intelektual, fisik.

Bermain sebagai wahana untuk menyalurkan surplus energi.

Melatih keterampilan hidup (life skill). Melatih kemampuan mengatasi masalah Saat bermain anak membangun

pengetahuannya Pengetahuan fisik Pengetahuan logika matematik Pengetahuan sosial Pengetahuan diri sendiri

Saat bermain anak membangun konsep dirinya

KEBUTUHAN TIGA JENIS MAIN

1. Main Sensorimotor

Adalah kegiatan yang menggunakan gerakan otot kasar dan halus serta mengeksplor seluruh indera tubuh untuk mendapatkan rasa dari fungsi indera.

Anak usia dini belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan mereka.

Main sensorimotor penting untuk mempertebal sambungan antar neuron.

Contoh Main Sensorimotor

Contoh Main Sensorimotor

2. Main Peran

Main peran disebut juga main simbolik, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, dimana anak mengekaspresikan gagasannya melalui gerakan tubuh atau benda lainnya.

Main peran sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak pada usia tiga sampai enam tahun (Vygosky, 1967; Erikson, 1963).

MakroAnak berperan sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu. Saat anak memiliki pengalaman sehari-hari dengan main peran makro (tema sekitar kehidupan nyata), mereka belajar banyak keterampilan pra akademis seperti: mendengarkan, tetap dalam tugas, menyelesaikan masalah, dan bermain kerjasama dengan yang lain.

MikroAnak memegang atau menggerak-gerakkan benda-benda berukuran kecil untuk menyusun adegan. Saat anak main peran mikro, mereka belajar untuk menghubungkan dan mengambil sudut pandang dari orang lain.

JENIS MAIN PERAN

Contoh Main Peran Makro dan Mikro

3. Main Pembangunan 3. Main Pembangunan

Adalah membuat hasil simbolik dengan menggunakan bahan main untuk menghadirkan gagasan pikiran.

Main pembangunan membantu anak mengembangkan keterampilan yang mendukung tugas-tugas di sekolahnya dikemudian hari (Piaget: 1962)

Bahan Sifat Cair/ Bahan Pembangunan Bahan Alam yang Terstruktur (Penggunaan & bentuk (Penggunaan dikontrol olehDitentukan oleh anak) bentuk dari bahan)

AirPasir Balok unitCat jari Balok beronggaLumpur Balok berwarnaTanah liat PuzzlesPlay Dough dllKrayon Cat Pulpen Pensil, dll

Bahan Main Pembangunan Bahan Main Pembangunan

Main Pembangunan Sifat Cair & Terstruktur

Simbol yang ditunjukkan dalam hasil karya, berkembang lebih nyata dan lebih detail sejalan dengan pertumbuhan intelektual anak dan semakin trampilnya anak menggunakan bahan serta alat main.

Variabel Penentu Mutu Main

Cukup waktu untuk bermain Ruang yang cukup (tidak penuh

sesak & alat mudah dijangkau) Alat-alat untuk mendukung

kegiatan bermain Dukungan/bantuan guru/orangtua Intensitas dan Densitas main

INTEN

SIT

AS

B

ER

MA

INSejumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun.

Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk memilih dari serangkaian kegiatan main setiap hari yang menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam main peran, pembangunan, dan sensorimotor.

DENSITAS BERMAIN

Berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak.

Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya, untuk melatih keterampilan pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem tembak, dan LegoTM untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur.

Bermain Bermakna bila:

Terencana Penataan lingkungan yang tepat,

dan Pijakan orang dewasa untuk

mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi dan dilengkapi dengan pengalaman keaksaraan

Terlalu mudah

bosan

Tidak perlu

Terlalu sulit

frustrasi

Terlalu banyak

Tingkat Tugastepat

HasilBelajar

Dukunganbeberapa

Vygotsky, L.S., 1978, Mind in Society

Terencana: Terencana: Zone Perkiraan PerkembanganZone Perkiraan Perkembangan

PENPENGELOLAANGELOLAANLINGKUNGAN DANLINGKUNGAN DAN

BERMAIN BERMAIN

Kerjasama:Dit PADU, Ditjen PLSP, DepdiknasSekolah Al-Falah, Jakarta TimurThe Creative Center for Childhood Research and Training, Inc.

Pijakan Lingkungan• Menata alat dan bahan main sesuai

dengan kemampuan yang diharapkan muncul dari anak

• Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap anak)

• Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman

• Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main Sensorimotor, pembangunan dan main peran

• Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan

Contoh: Penataan lingkungan main untuk 4 anak

Pijakan Pengalaman Sebelum Pijakan Pengalaman Sebelum MainMain

• Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber

• Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja

• Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan

• Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main

• Menjelaskan rangkaian waktu main

• Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial

• Merancang dan menerapkan urutan transisi main

Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak

• Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti pengalaman main mereka

• Memperkuat dan memperluas gagasan serta konsep yang sudah dibangun anak

• Mencontohkan komunikasi yang tepat

• Memperkuat dan memperluas bahasa anak

• Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman sebaya

• Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak

Pijakan Pengalaman

Setelah Main

• Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya.

• Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

PER

ILA

KU

TID

AK

PED

ULI

Anak tidak bermain, tetapi terlibat dalam “perilaku tidak peduli.”

Perilaku Sosial Anak dlm Bermain

PER

ILA

KU

PEN

ON

TO

N

Anak memperhatikan anak lain saat bermain. Mereka mungkin berhubungan secara lisan, tetapi tidak ikut main.

SO

SIA

L

SEN

DIR

I

Anak terlibat dalam main dengan diri sendiri. Main yang dimaksud sepenuhnya mengatur sendiri.

SO

SIA

L

BER

DA

MP

ING

AN Anak main

dekat dengan anak lainnya. Anak terlibat dalam permainan nya sendiri, tetapi senang dengan kehadiran anak lainnya.

SO

SIA

L

B

ER

SA

MA

Anak main dengan anak lainnya dalam satu kelompok. Ia dapat bertukar bahan main, tetapi tidak ada tujuan yang direncanakan.

SO

SIA

L

BEK

ER

JAS

AM

A

Anak main dengan anak lain dan mainnya memiliki tujuan yang direncanakan. Anak merencana-kan dan berperan.

TERIMA KASIH