BELAJAR DARI POETRI BALI SADAR Mempercepat Pencapaian …

Post on 27-Oct-2021

3 views 0 download

Transcript of BELAJAR DARI POETRI BALI SADAR Mempercepat Pencapaian …

BELAJAR DARI POETRI BALI SADARPeran perempuan Bali dalam

Mempercepat Pencapaian SDGs

I Nyoman Darma Putra

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Cakupan

1. Pengantar

2. Program Sustainable Development Goals (SDGs)

3. Perbedaan antara MDGs dan SDGs

4. Area kontribusi perempuan dalam percepatan pencapaian SDGs

5. Belajar dari Poetri Bali Sadar

6. Kontribusi lokal untuk solusi global

7. Diskusi

Pengantar

1. Tugas pemerintah untuk membangun bangsa untuk kesejahteraanmasyarakat.

2. Untuk memastikan keberhasilan global, PBB mengambil inisiatifMillenium Development Goals (MDGs), 2000-2015.

3. Banyak yang tercapai, banyak yang belum, semuanya perludilanjutkan.

4. MDGs dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), 2015-2030.

5. Apa sajakah program prioritas SDGs?

17 Target SDGs

MDGs (2000-2015) SDGs (2016-2030)

50 persen• Target dan sasarannya adalah separuh: mengurangi

separuh kemiskinan.• Target yang terlalu minimal.• Banyak negara telah terlebih dahulu • mencapainya

100 persen• Target dan sasarannya adalah semua, sepenuhnya

dan tuntas• Mengakhiri kemiskinan• 100 persen penduduk memiliki akta kelahiran• Memerlukan fokus, untuk merangkul mereka yang

terpinggir dan terjauh.

Dari negara maju, untuk negara berkembang• MDGs mengandaikan bahwa negara miskin dan

berkembang yang mempunyai pekerjaan rumah.• Sementara itu, negara maju mendukung dengan

penyediaan dana.

Berlaku universal• SDGs memandang semua negara memiliki pekerjaan

rumah. • Tiap–tiap negara wajib mengatasinya. • Tiap–tiap negara harus bekerja sama menemukan

sumber pembiayaan dan perubahan kebijakan yang diperlukan.

Dari Atas (top down)• Dokumen MDGs dirumuskan oleh para elite PBB dan

OECD, di New York, tanpa melalui proses konsultasi atau pertemuan dan survei warga.

Dari Bawah (bottom up) dan partisipatif• Dokumen SDGs dirumuskan oleh tim bersama,

dengan pertemuan tatap muka lebih dari 100 negara dan survei warga.

Sumber: http://klikgeografi.blogspot.com/2016/12/17-tujuan-pembangunan-berkelanjutan-sdgs.html

Area Kontribusi untuk Percepatan Pencapaian

1. Program bersama, tanggung jawab dan kontribusi bersama

2. Boleh memilih area kontribusi sesuai dengan kemampuan optimal

3. Untuk 17 program SDGs, perempuan Bali dapat memilih lima yang pertama

Profil Poetri Bali Sadar

• Poetri Bali Sadar didirikan 1 Oktober 1936 di Depasar.

• Pendirinya IGA Rapeg dkk, guru sekolah perempuan dan sekolahrakyat di Denpasar.

• Sebelumnya, 1931, mereka mendapat pendidikan guru di Blitar.

Tujuan pendirian1. Memperkuat kerukunan putri Bali.2. Saling menolong kalau anggota mendapat kesusahan, sakit, meninggal3. Menambah pengetahuan anggota lewat pendidikan sore/pagi.4. Menyokong biaya sekolah murid perempuan.

• Anggota mengeluarkan Iuran 0,50 f, untuk dukungan pendidikan.

Beberapa Kegiatan Poetri Bali Sadar

1. Menyelenggarakan sekolah pemberantasan buta huruf.

2. Menggali dana lewat pentas seni dan penjualan barang atau bibit, sepertidilakukan saat perayaan HUT 1938.

3. Membuka asrama pendidikan dengan tarif murah untuk murid perempuan.

4. Menolak Poligami, mengusulkan pemerintah kolonial Belandamenetapkan UU perkawinan (IGA Rapeg menulis di Djatajoe, 25 November 1937).

5. Memprotes kebiasaan wisatawan memotret perempuan Bali telanjangdada.

6. Mengingatkan pentingnya susu ibu dan makanan sehat untuk bayi.

Poeteri Bali Sadar

Aktivitas Poetri Bali Sadar di Buku Ini

Pemberantasan Kemiskinan

1. Kemiskinan adalah suatu kondisi kekurangans andang, pangan, papan.

2. Kemiskinan sesuat yang relatif.

3. Lebih baik melihat penyebab kemiskinan.

4. Pendidikan memberikan kecerdasan dna keterampilan.

5. Keterampilan memberikan kerja atau matapencaharian.

6. Memberantas kemiskinan dengan peningkatan pendidikan formal dan informal.

7. Seperti Poetri Bali Sadar, perempuan Bali bisa meningkatanketerampilan untuk mencapai kecukupan sandang, pangan, papan.

Peniadaan Kelaparan

1. Kelaparan adalah kondisi kekurangan pangan.

2. Biasanya terkait dengan kekurangan sandang dan pangan.

3. Sama dengan pemberantasan kemiskinan, peniadaan kelapan juga bisa dilakukan dengan memberikan keterampilan kepada warga.

4. Memberikan pancing lenbih baik daripada memberikan ikan. Dengan pancing mereka kreatif menangkap ikan.

5. Bagi warga yang tidak punya pekerjaan, perempuan Bali bisamenyiapkan mereka keterampilan untuk mencari nafkah.

6. Pendidikan formal dan informal penting untuk mata pencaharian, untuk meniadakan kelaparan.

Kesehatan yang Baik

1. Kesehatan berkaitan dengan kebiasaan hidup.

2. Poeteri Bali Sadar mengajarkan perempuan Bali tahun 1930-an untukmengerti pentingnya Air Susu Ibu dan hidup sehat.

3. Jasmin Oka menulis artikel “Makanan untuk Bayi” (Djatajoe, 25/5/1939, 314-16).

4. Untuk menghasilkan ASI sehat, seorang ibu harus sehat.

5. Bayi perlu diberikan vitamin dari buah-buahan seperti jeruk, tomat, papaya, pisang.

6. Apa yang diungkapkan anggota Poetri Bali Sadar bisa diwujudkan terusmemberikan nutrisi pada bayi. Bayi sehat, kehidupan keluarga sejahtera.

Pendidikan Berkualitas

1. Poetri Bali Sadar sangat sadar perlunya pendidikan pada kaumperempuan.

2. Mereka tidak saja berbicara, berwacana, tetapi melakukan banyakprogram pendidikan untuk perempuan mulai dari pemberantasan butahuruf sampai pendidikan keterampilan kerumahtanggaan.

3. Mereka menggali dana untuk beasiswa lewat pertunjukan seni dan menjual hasil keterampilan perempuan

4. Mereka menyiapkan asrama (poemndokan) murah.

5. Gagasan dan tindakan pendidikan Poetri Bali Sadar bisa dijadikaninspirasi bagi perempuan Bali sekarang untuk mendukung pendidikanberkualitas.

Kesetaraan Gender

1. Kegiatan dan terobosan Poetri Bali Sadar di bidang pendidikan memilikidimensi untuk mewujudkan kesetaraan gender.

2. Begitu juga keberanian mereka memprotes eksploitasi wanita telanjangdada oleh kalangan turis untuk objek foto.

3. Yang penting, urgent, visioner adalah usulan Poetri Bali Sadar kepadapemerintah kolonial Belanda untuk menetapkan UU perkawinan agar lelaki Bali tidak poligami.

4. Tahun 1930-an, kekurangcerdasan perempuan dijadikan alat buat para suami untuk boleh kawin lagi.

5. Dewasa ini, pentingnya pendidikan dan literasi perempuan akan hukumtetap diperlukan agar perempuan tidak menjadi korban ketimpangangender atau eksploitasi di balik kekuatan harta dan tahta.

Kontribusi Lokal, Solusi Global

1. Pembangunan adalah proses tiada henti oleh karena itu segalausaha yang belum dan sudah tercapai di masa lalu harus terusdikerjakan.

2. Hanya dengan demikian pembangunan berkelanjutan bsia benar-benar memberikan kesejahteraan, keadilan, dan kedamaian yang berkelanjutan.

3. Perempuan Bali bisa memberikan kontribusi dalam lingkunganlokal, hasilnya dapat menjadi kontribusi global yakni dalammewujudkan cita-cita bangsa di dunia lewat PBB.

Diskusi

Materi untuk seminar “Perempuan dan Perannya dalam Mempercepat Pencapaian SDG’s”, diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak, Pemkab Buleleng, Gedung Laksmi Graha, Selasa, 4 Desember 2018