Post on 11-Aug-2015
description
BAYI DARI IBU PENDERITA DIABETES MELITUS
OLEH
KELOMPOK 12
MINANTON
STEVANUS B.B.L
ELIZABET UDE
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari beberapa penelitian epidemologis di Indonesia
didapatkan prevalensi Diabetes mellitus sebesar 1,5-2,3%
pada penduduk usia lebih dari 15 tahun. Diperkirakan angka
kejadian DM dalam kehamilan adalah 0,3-0,7%. Wijono
melaporkan rasio 0,18% di RSCM di Jakarta.
Pada tahun terakhir ini terjadi peningkatan kejadian DM
dengan sebab yang belum jelas, tetapi faktor lingkungan dan
faktor predisposisi genetik memegang pengaruh.
Kehamilan sendiri merupakan baban baik dari pihak ibu
hamil seperti kenaikan kortisol, maupun dari plasenta janin
yang mengeluarkan steroid dan human placental lactogen
yang menyebabkan resistensi insulin dengan akibat gangguan
toleransi glukosa. Penyakit ini menyebabkan perubahan
metabolik dan hormonal pada penderita yang dipengaruhi
kehamilan serta persalinan. Sudah jelas bahwa metabolisme
glukosa dipengaruhi oleh kehamilan, hal ini terbukti dengan
meningkatnya lactat dan piruvat dalam darah, akan tetapi
kadar gula puasa tidak meningkat. Diagnosis diabetes sering
dibuat untuk pertama kali dalam masa kehamilan karena
penderita datang untuk pertama kalinya ke dokter atau
diabetesnya menjadi tambah jelas oleh karena kehamilan.
Diabetes mellitus dalam kehamilan masih merupakan
masalah yang memerlukan penanganan kusus karena angka
kematian perinatal yang relative tinggi. Sebelum tahun 1922,
tidak ada bayi dari ibu yang menderita DM dalam kehamilan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya . dalam dua
dekade terakhir ini angka kematian perinatal pada DMG telah
dapat ditekan, sejak ditemukan insulin oleh Banting dan Best
tahun 1921. dari laporan peneliti menyebutkan dengan
penurunan kadar glukosa darah penderita DMG, maka angka
kematian perinatal juga akan menurun.
Angka lahir mati terutama pada kasus dengan diabetes
mellitus yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali
dibandingkan kehamilan normal. Angka kematian perinatal
bayi dengan ibu DM gestasional sangat tergantung pada
keadaan hiperglikemia ibu. Di klinik yang maju sekalipun
angka kematian dilaporkan 3-5% dengan angka morbiditas
fetal 4%. Sedangkan angka kematian fetal di bagian
perinatologi FK UI/RSCM dari tahun 1994-1995 adalah
5/10.000 kelahiran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Bayi dari ibu diabetes adalah bayi yang dilahirkan dari ibu
penderita diabetes. Satu dari 500-1000 wanita hamil adalah
penderita diabetes, dan satu dari 120 kehamilan adalah
gestasional diabetes.
B. PATO FISIOLOGI
Diabetes pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai
gangguan pada bayi yang dilahirkannya. Gangguan tersebut
antara lain :
sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan hiperglikemia
pada bayi yang baru lahir.
Hipoglikemia. Ibu diabetes akan mengalami
hiperglikemia. Hiperglikemia ibu ini juga menyebabkan
hiperglikemia pada janin (difusi lelalui plasenta). Bila glukosa
dapat berdifusi melalui plasenta, sebaliknya insulin ibu tidak
dapat ditransfer kejanin. Hal ini menyebabkan pangkreas janin
terangsang untuk memproduksi insulin sendiri. Hasilnya
adalah hiperinsulinemia pada janin. Segera setelah lahir
terjadi pemutusan aliran darah ibu kejanin, akibatnya suplai
glukosa dari ibu juga terhenti. Namun, insulin masih tetap
diproduksi oleh pancreas bayi sebagai adaptasi terhadap
kondisi hiperglikemia
Makrosomia. Bayi dari ibu diabetes cenderung lebih
besar dan montok daripada bayi yang lahir normal.
Mekanisme yang menyebabkan janin ini tumbuh berlebih
belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, dari beberapa
penelitian didapatkan ada kolerasi positif antara tingkat
makrosomia janin pada ibu yang tidak mengalami konflikasi
penyakit vaskuler. Hal tersebut dimungkinkan karena
hiperglikemia dan hiperinsulinemia pada janin secara
bersama-sama dapat menyebabkan peningkatan sintesis
glikogen, lipogenesis dan sintesis protein dalam tubuh
janin.sebagai hasil akhirnya, janin tumbuh subur/pesat pada
semua tingkat usia kehamilan yang disebut large for
gestational age (LGA).
Respiratory distress syindrome (RDS). Bayi dari ibu
diabetes mempunyai risiko tinggi mengalami RDS. Hal ini
berkaitan dengan imaturitas paru sebagai akibat
hiperinsulinemia janin. Hiperinsulinemia menghambat
produksi surfaktan karena hiperinsulinemia empengaruhi
perbandingan lesitin dengan spingomielin yang merupakan
unsur utama pembentukan surfaktan.
Anomaly congenital. Bayi dari ibu diabetes mempunyai
risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami cacat bawaan.
Satu penelitian mengindikasi bahwa kadar glikosilat
hemoglobin yang lebih tinggi pada pasien non-gestasional
diabetes yang berhubungan dengan adanya cacat bawaan
yang umum seperti hidrosefalus. Kadar gula darah yang
meningkat selama trimester pertama dihubungkan dengan
banyaknya kelainan malformasi fetal, seperti kelainan jantung
bawaan.
Hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia ini bisa terjadi
dihubungkan dengan makrosomia, trauma kelahiran dan
pendarah akibat trauma kelahiran dan prematuritas (fungsi
hepar imatur).
Hipokalsemia.Hipokalsemia ini akibat ketidak normalan
pada kadar kalsium ibu yang disalurkan pada janin. Kadar
kalsium dalam darah ibu yang tinggi selama kehamilan
(diabetes) direspon oleh janin berupa hipoparatiroid yang
kemudian menyebabkan hipo kalsemia.
Trauma lahir. Hal ini terjadi akibat tubuh bayi dari ibu
diabetes yang melebihi ukuran normal sehingga sering terjadi
penyulit pada proses persalinan.
C. MANIFESTASI KLINIS
Bayi cenderung montok dan besar akibat bertambahnya
lemak tubuh. Gejala klinis yang sering ditemukan dan
merupakan cirri khas bayi hipoglikemia adalah tremor,
lertargi, malas minum, serta gejala lain yaitu hiperpnea,
apnea, sianosis, pernafasan berat, kejang, apatis, hipotonin,
iritabilitas, tangisan melengking. Pada pemeriksaan diagnostik
akan ditemukan peningkatan kadar gula darah, kadar kalsiun
serum <7mg/ml>
D. PENATALAKSANAAN
Setelah lahir, semua bayi yang lahir dari ibu dibetes
harus mendapat pengamatan dan perawatan intensif. Adapun
penatalaksanaan umum yang dilakukan adalah:
1. Periksa adar gula darah bayi segera setelah lahir.
Selanjutnya, control setiap jam sampai kadar gula
darah normal dan stabil.
2. Jika kondisi bayi baik, berikan minuman setelah 2-
3 jam kelahiran. Jika bayi sulit mengisap, beri
makanan melalui intravena.
3. Mengatasi hipoglikemia dengan cara member
infuse glukosa 10% , injeksi bolus glukosa kadar
tinggi harus dihindarkan karena dapat
menyebabkan hiper insulinemia.
E. KEHAMILAN DENGAN DIABETES MELLITUS
Definisi diabetes mellitus dalam kehamilan ialah
gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang terjadi
(atau pertama kali dideteksi) pada kehamilan. Batas ini
tanpa melihat dipakai/tidaknya insulin atau menyingkirkan
kemungkinan adanya gangguan toleransi glukosa yang
mendahului kehamilan.
Diagnosis diabetes sering dibuat untuk pertama kali
dalam kehamilan karena penderita untuk pertama kali datang
kepada dokter atau diabetesnya menjadi lebih jelas oleh
kehamilan. Diabetes menunjukkan kecendrungan menjadi
lebih berat dalam kehamilan dan keperluan akan insulin
meningkat.
F. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian keperawatan
Pengkajian yang dilakukan terhadap bayi dari ibu
diabetes adalah mengkaji tanda RDS, hiperbilirubinemia,
trauma lahir, kelainan kongenital, hipokalsemia.
Pengkajian keperawatan yang cermat dan terus
menerus serta perawatan yang intensif sangat penting
dalam penurunan bahaya potensial.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnose utama pada bayi dari ibu diabetes adalah
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang
berhubungan dengan peningkatan metabolisem
glukosa (hiperinsulinemia).
b) Gangguan pertukaran gas yang berhubungan
dengan distres pernafasan sekunder akibat
gangguan produksi surfaktan.
c) Koping keluarga tidak efektif yang berhubungan
dengan penyakit bayi.
c. Rencana keperawatan
a) Peningkatan kesehatan fisik, asuhan keperawatan
bayi dari ibu diabetes diarahkan pada deteksi dini
dan pemantauan yang terus menerus terhadap
hipoglikemia (dengan cara tes glukosa), distres
pernafasan, dan hiperbilirubinemia.
b) Intervensi keperawatan secara spesifik terhadap
RDS, hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dan
hipokalsemia akan dibahas secara khusus.
c) Peningkatan adaptasi keluarga. Perawat member
peyuluhan kepada orang tua tentang pencegahan
makrosomia. Dengan cara pengontrolan dini dan
terus menerus terhadap penyakit diabetes yang
diderita ibu.
d) Orang tua yang menjalankan nasihat dengan
melaksanakan identifikasi dan perawatan dini,
secara umum bayinya tidak mengalami masalah
yang berarti.
d. Evaluasi keperawatan
Hasil yang diharapkan untuk setiap rencana dan
implementasi rencana keperawatan adalah :
a) Bayi tidak mengalami RDS dan perubahan
metabolism berarti
b) Orangtua memahami penyebab masalah
kesehatan pada bayi dan langkah pencegahan
yang cepat dimulai untuk menurunkan dampak
diabetes dari ibu pada bayi.
c) Orang tua menyatakan perhatiannya terhadap
masalah bayi dan memahami alasan yang melatar
belakangi manajemen (penatalaksanaan) yang
dilakukan terhadap bayi mereka.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diabetes pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai
gangguan pada bayi yang dilahirkannya :
1. Hipoglikemia yaitu penurunan glukosa dalam darah
2. Makrosomia yaitu bayi yang dilahirkan besar & montok
3. RDS yaitu gangguan pernapasan pada bayi
4. Hiperbilirubin yaitu peningkatan kadar bilirubin
Daftar Pustaka
1. Madjid DA. Masalah bayi dari ibu diabetes mellitus. Dalam : Adam JMF, editor. Endokrinologi praktis. Diabetes mellitus, tiroid, hiperlipidemi.Ujung Pandang. PT Organon : 1989. hal. 120 – 6.
2. Saifuddin AB, Adriaanz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. Diabetes mellitus gestasional. Dalam : Buku acuan nasional pelayanan kesehatan meternal dan neonatal. Jakarta: JNPKKR-POGI bekerjasama dengan yayasan bina pustaka. Sarwono Prawirohardjo; 2001. hal. 290 – 9.
3. http://kehidupan18ku.blogspot.com/2012/11/asuhan-keperawatan-anak-dengan-ibu.html