Post on 23-Oct-2015
Pada percobaan kali ini yang di identifikasi adalah batuan meramorf, di,ama pengertian
dari Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan
yang berupa bahan lepas. Dimana yang di identifikasi pada batuan ini adalah
berdasarkan sifat fisisnya, yang terbagi dalam 4 kategori sifat, yaitu meliputi:
berdasarkan sifat-sifat fisinya: warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral
pembentuk batuan.
Pada batuan sedimen yang pertama yaitu batu pasir. Batupasir termasuk dalam batuan
sedimen klastik terigen. Hal ini berarti batu ini disusun oleh butiran detritus yang berasal
dari daratan. Mempunyai butiran yang berukuran 1/16 mm – 2 mm. Berdasarkan
klasifikasi wentworth untuk ukuran butir, maka ukuran tersebut dinamakan pasir,
sehingga batunya dinamakan batupasir. Biasanya batupasir disusun dari lima komponen
dasar, yaitu : fragmen batuan (litik), butiran kuarsa, butiran feldspar, matriks, dan
semen. Matriks terdiri dari mineral lempung, dan biasa juga kuarsa yang berukuran
lanau. Pada batu pasir yang diamati pada pengamatan III tentang identifikasi batuan
sedimen yaitu batu pasir yang mempunyai warna putih, teksturnya yaitu Klasik, dan
strukturnya Silang siur, ukuran butirannya yaitu >256 dan sortasi dalam batuan yang
diamati yaitu sedang.
Pada batuan sedimen yang kedua yaitu batu gamping. Koral batu gamping merupakan
salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai media adsorbsi, absorbsi dan filtrasi
untuk menurunkan kadar minyak mineral pada limbah cair, namun saat ini belum begitu
dimanfaatkan secara umum. Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara,
yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur
yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan
cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari
kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu
tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Batu gamping
yang telah dilakukan pada pengamatan kedua yaitu batu gamping yang berwarna putih
jernih, Tekstur Non-klasik, strukturnya Berdegradasi dan komposisinya Kwarsa
sedangkan ukuran butirannya 1-5 mm(sedang) dan adapun sortasinya yaitu Baik.
Pada pengamatan yang ketiga yaitu batu gamping batu gamping. Penggunaan batu
kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan,
industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain. Mineral karbonat yang umum ditemukan
berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral
metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3).
Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit,
tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan
magnesit (MgCO3). Batu gamping yang diamati pada 3.1 yaitu batu gamping berwarna
putih, Teksturnya klasik, sedangkan Strukturnya silang siur, komposisi mineralnya yaitu
mika, ukuran butirannya kasar dan sortasinya sangat buruk. Sedangkan pada
pengamatan 3.2 yaitu btu gamping yang berwarna putih, terksturnya non-klasik,
sedangkan strukturnya berdeglarasi, komposisi mineralnya yaitu mika, ukuran
butirannya halus dan sortasinya sedang.
Pada pengamatan yang terakhir yaitu batu bara, Batuan ini terbentuk dari material
organic yang berasal dari tumbuhan. Untuk batubara dibedakan berdasarkan kandungan
unsure karbon,oksigen, air dan tingkat perkembangannya. Batu yang diamati pada
percobaan III Tentang identifikasi batuan sedimen yaitu batu bara, batu bara pada
pengamatan ini berwarna hitam, teksturnya Non-klasik, dan struktur pada batu Bara
yaitu Berlapis sedangkan komposisi mineralnya yaitu mika, ukuran butirannya yaitu 1-
5(sedang) dan sortasi dalam batuan bara yang diamati yaitu Baik.