batu bara

2
Pada percobaan kali ini yang di identifikasi adalah batuan meramorf, di,ama pengertian dari Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Dimana yang di identifikasi pada batuan ini adalah berdasarkan sifat fisisnya, yang terbagi dalam 4 kategori sifat, yaitu meliputi: berdasarkan sifat-sifat fisinya: warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral pembentuk batuan. Pada batuan sedimen yang pertama yaitu batu pasir. Batupasir termasuk dalam batuan sedimen klastik terigen. Hal ini berarti batu ini disusun oleh butiran detritus yang berasal dari daratan. Mempunyai butiran yang berukuran 1/16 mm – 2 mm. Berdasarkan klasifikasi wentworth untuk ukuran butir, maka ukuran tersebut dinamakan pasir, sehingga batunya dinamakan batupasir. Biasanya batupasir disusun dari lima komponen dasar, yaitu : fragmen batuan (litik), butiran kuarsa, butiran feldspar, matriks, dan semen. Matriks terdiri dari mineral lempung, dan biasa juga kuarsa yang berukuran lanau. Pada batu pasir yang diamati pada pengamatan III tentang identifikasi batuan sedimen yaitu batu pasir yang mempunyai warna putih, teksturnya yaitu Klasik, dan strukturnya Silang siur, ukuran butirannya yaitu >256 dan sortasi dalam batuan yang diamati yaitu sedang. Pada batuan sedimen yang kedua yaitu batu gamping. Koral batu gamping merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai media adsorbsi, absorbsi dan filtrasi untuk menurunkan kadar minyak mineral pada limbah cair, namun saat ini belum begitu dimanfaatkan secara umum. Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Batu gamping yang telah dilakukan pada pengamatan kedua yaitu batu gamping yang berwarna putih jernih, Tekstur Non-klasik, strukturnya Berdegradasi dan komposisinya Kwarsa sedangkan ukuran butirannya 1-5 mm(sedang) dan adapun sortasinya yaitu Baik. Pada pengamatan yang ketiga yaitu batu gamping batu gamping. Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain. Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil

Transcript of batu bara

Page 1: batu bara

Pada percobaan kali ini yang di identifikasi adalah batuan meramorf, di,ama pengertian

dari Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan

yang berupa bahan lepas. Dimana yang di identifikasi pada batuan ini adalah

berdasarkan sifat fisisnya, yang terbagi dalam 4 kategori sifat, yaitu meliputi:

berdasarkan sifat-sifat fisinya: warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral

pembentuk batuan.

Pada batuan sedimen yang pertama yaitu batu pasir. Batupasir termasuk dalam batuan

sedimen klastik terigen. Hal ini berarti batu ini disusun oleh butiran detritus yang berasal

dari daratan. Mempunyai butiran yang berukuran 1/16 mm – 2 mm. Berdasarkan

klasifikasi wentworth untuk ukuran butir, maka ukuran tersebut dinamakan pasir,

sehingga batunya dinamakan batupasir. Biasanya batupasir disusun dari lima komponen

dasar, yaitu : fragmen batuan (litik), butiran kuarsa, butiran feldspar, matriks, dan

semen. Matriks terdiri dari mineral lempung, dan biasa juga kuarsa yang berukuran

lanau. Pada batu pasir yang diamati pada pengamatan III tentang identifikasi batuan

sedimen yaitu batu pasir yang mempunyai warna putih, teksturnya yaitu Klasik, dan

strukturnya Silang siur, ukuran butirannya yaitu >256 dan sortasi dalam batuan yang

diamati yaitu sedang.

Pada batuan sedimen yang kedua yaitu batu gamping. Koral batu gamping merupakan

salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai media adsorbsi, absorbsi dan filtrasi

untuk menurunkan kadar minyak mineral pada limbah cair, namun saat ini belum begitu

dimanfaatkan secara umum. Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara,

yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur

yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan

cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari

kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu

tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Batu gamping

yang telah dilakukan pada pengamatan kedua yaitu batu gamping yang berwarna putih

jernih, Tekstur Non-klasik, strukturnya Berdegradasi dan komposisinya Kwarsa

sedangkan ukuran butirannya 1-5 mm(sedang) dan adapun sortasinya yaitu Baik.

Pada pengamatan yang ketiga yaitu batu gamping batu gamping.  Penggunaan batu

kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan,

industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain. Mineral karbonat yang umum ditemukan

berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral

metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3).

Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit,

tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan

magnesit (MgCO3). Batu gamping yang diamati pada 3.1 yaitu batu  gamping berwarna

putih, Teksturnya klasik, sedangkan Strukturnya silang siur, komposisi mineralnya yaitu

mika, ukuran butirannya kasar dan sortasinya sangat buruk. Sedangkan pada

Page 2: batu bara

pengamatan 3.2 yaitu btu gamping yang berwarna putih, terksturnya non-klasik,

sedangkan strukturnya berdeglarasi, komposisi mineralnya yaitu mika, ukuran

butirannya halus dan sortasinya sedang.

Pada pengamatan yang terakhir yaitu batu bara, Batuan ini terbentuk dari material

organic yang berasal dari tumbuhan. Untuk batubara dibedakan berdasarkan kandungan

unsure karbon,oksigen, air dan tingkat perkembangannya. Batu yang diamati pada

percobaan III Tentang identifikasi batuan sedimen yaitu batu bara, batu bara pada

pengamatan ini berwarna hitam, teksturnya Non-klasik, dan struktur pada batu Bara

yaitu Berlapis sedangkan komposisi mineralnya yaitu mika, ukuran butirannya yaitu 1-

5(sedang) dan sortasi dalam batuan bara yang diamati yaitu Baik.