Post on 02-Jun-2018
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 1/9
BAHAN SGD LBM 1 BLOK 23 ISTIANAH/112110202
Costumer focused service- sebuah pelayanan yang dikhususkan untuk kepuasaan pasien dalam hal kenyamanan pasien serta mengevaluasi
untuk pengembangan suatu rumah sakit yang mengfokuskan pada sumber daya manusia yang ada/terlibat(tenagakesehatan) agar menghasilkan mutu kepada pasien.
- Suatu strategi yang diterapkan u/ menangani pelanggan agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan
- Pelayanan yang difokuskan pada pelanggan atau pasien dengan meningkatkan mutu poduk, service dan
informasi- Memfocuskan semua SDM untuk menghasilkan pelayanan kepada pasien, ada evaluasi tiap tahun untuk menilai
kepuasan pasien
Patient safety
- Suatu sistem yang membuat asuhan dari pasien dirumah sakit lebih aman. Tujuannnya untuk mencegah ciderayang tidak diharapkan akibat dari pengambilan tindakan yang salah atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil- Suatu pelayanan yang memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa rumah sakit, agar tdk terjadi
nearmiss atau medikal error dan adanya suatu kontrol infeksi
- suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien dirumah sakit menjadi lebih aman yang meliputiasesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisa
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkantimbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat mengambil suatutindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Medical error- Suatu pelayanan medis yang sudah direncanakan tetapi tidak sesuai dengan yang diharapkan- Hal ini dapat menyebabkan cidera pada pasien yaitu berupa kejadian yang tidak diinginkan dan KNC
- Suatu pelayanan medis yang sudah direncanakan atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan- Kesalahan dari perencanaan terhadap tindakan medis yang harus diselesaikan atau tindakan yang bukan
perencanaan nya dan terjadinya Kegagalan dari tindakan medis yang telah direcanakan yang akhirnya tidaksesuai yang diharapkan.
Rumah Sakit1. Apakah pengertian dari rumah sakit ?
- Salah satu subsistem pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan 2 jenis pelayanan untuk masyarakat, pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi- Pusat pelayanan kesehatan masyarakat pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran serta penelitiankedokteran diselenggarakan- Tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat bagi mahasiswakedokteran mendapatkan pendidikan- Suatu unit yang ada di dinkes yang bertanggung jawab kepada dirjen dan dikeplai oleh kepala rumah sakit dantugasnya melaksanakan upaya kesehatan dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan pasien
- Suatu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan merupakan tempat rujukan bagi puskesmas dan dokter
- Suatu organisasi yang memiliki rawat inap dan berfungsi memberikan pengobatan pada pasien diagnostik dan
terapeutik untuk berbahagi penyakit-
Suatu pusat pelayanan kesehatan, dimana rumah sakit memiliki manajemen yang tertatat dan bertujuan untukmeningkatkan kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
- sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakansumber daya manusia yang berkualitas sebagai upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan secaramenyeluruh, merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Peran strategis ini didapat karenarumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang padat modal, padat karya, dan padat teknologi
2. Apa saja tugas dan fungsi rumah sakit?- Fungsi :
o Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medic, penunjang medic, rehabilitasi, pencegahan dan penunjangkesehatan, sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan.
o Sos : menyediakan perawatan pada pasien tidak mampu baik RS swasta maupun pemerintaho fungsi rujukan : mengalihkan tanggung jawab kepada rumah sakit dengan fasilitas yang lebih baik; sistem rujukan,rujukan kesehatan : berkaitan dengan upaya preventif dan promotif , rujukan medic : berkaitan dengan upaya kuratif
dan rehabilitatifo intramura : rawat inap, rawat jalan
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 2/9
o ektramura- Tugas umum : melaksanakan upaya kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan serta mengupayakan rujukan3. Apa saja jenis rumah sakit?
- Berdasarkan kepemilikannya : pem (pusat prov, kab), bumn/abri, swasta (menggunakan sumber dalam negri danluar negri)- Jenis pelayanan : umum, jiwa, khusus (mata, jantung, paru, kusta)
- Klasnya : A (tersedia pelayanan spesialistik dan subspesialistik),B (min. 11 specialistik dan subspesialistik),C (min.
4 spesialistik dasar),D (pelayanan medic dasar) Untuk RS kelas A, jumlah SMF yang dimiliki minimal 15 buah yaitu
Bedah, Kesehatan Anak, Kebidanan dan Penyakit Kandungan,Penyakit Dalam, Mata, Radiologi,PatologiKlinik,. Patologi Anatomi, Penyakit Saraf, Penyakit Kulit dan Kelamin, THT,Gigi dan Mulut, KedokteranKehakiman, Rehabilitasi Medik,. Anestesi
RS kelas B
* Susunan organisasinya hampir sama dengan kelas A* Bedanya hanya terletak pada jumlah dan jenis masingmasing SMF.
RS kelas C dan D* Untuk RS kelas B tidak ada subspesialisnya* Lebih sederhana jika dibanding dengan RS kelas A dan B.
* Tidak ada wakil direktur, tetapi dilengkapi dengan staf khusus yang mengurusi administrasi.
4. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit- Tenaga medis, apakah berkompeten dalam bidangnya?- Fasilitas, apa sudah sesuai standart?- Sikap dan perilaku tenaga kesehatan, semakin baik semakin memuaskan pasien- 2 hal pokok : konsistensi kerja dan kemampuan untuk dipercaya,- daya tangkap (sikap tanggap tenaga kesehatan dalam melayani pasien), kemampuan (kemampuan yang dibutuhkanuntuk memberikan jasa), kemudahan pada karyawan untuk dihubungi pasien, hospitality (sikap sopansantun,keramahan) komunikasi (memberikan informasi pasa pasien dengan bahasa yang mudah dipahami) dapat dipercayadan jujur, jaminan keamanan, adanya bukti langsung.
- Faktor yang mempengaruhi mutu rumah sakit
a.
Tenaga medis yang berkompeten b. Fasilitas kelengkapan alat, jenis pelayanan, sikap dan perilaku tenaga kesehatanc. Control terapy rasional penggunaan alat penunjang secara tepat dan benar
Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses danlingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Ciri pelayanan yang berkualitas adalah yang simpatik, disiplin, bertanggung jawab dan penuh perhatian sehingga memberikan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Kualitas pelayanan dinilai berdasarkan lima dimensi yaitu : (1) keandalan pelayanan (reliability) yaitu kemampuan rumah sakitmemberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya, (2) bukti langsung (tangibles)
yaitu kemampuan rumah sakit membuktikan eksistensinya kepada pihak eksternal berupa penampilan fisik, peralatan, personil dan media komunikasi. (3) daya tanggap (responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu danmemberikan pelayanan yang cepat dan tepat serta informasi yang jelas kepada pasien, (4) jaminan (assurance) yaitu pengetahuan dan kesopansantunan serta kemampuan para pegawai rumah sakit untuk menumbuhkan rasa percaya
diri pasien, (5) empati (empathy) yaitu memberikan perhatian yang tulus kepada pasien yang bersifat individual atau pribadi berupaya memahami keinginan pasien
5. bagaimana susunan organisasi di rumah sakit?a. Direktur
b. Wakil Direktur pelayanan medic dan perawatan, penunjang medic dan instalasi, umum dan keuangan, komite medic)mengatur bebrapa bidang pelayanan atau instalasi yang terdiri dari:* Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan
* Wadir Penunjang Medik dan Instalasi RS kelas A* Wadir Umum dan Keuangan
* Wadir Komite MedikTiap wadir diberikan tanggung jawab untuk mengatur beberapa bidang pelayanan dan keperawatan serta instalasi.
Beberapa instalasi yang terdapat pada RS kelas A: Instalasi rawat jalan, rawat darurat, rawat inap, rawat intensif, bedahsentral, farmasi, PA, PK, gizi, laboratorium, perpustakaan, pemeliharaan sarana RS, pemulasaran jenazah, Sterilisasisentral, pengaman dan ketertiban lingkungan.
Komite Medik (KM) juga diberikan jabatan nonstructural yang fungsinya menghimpun anggota yang terdiri dari para kepala Staf Medik Fungsional (SMF).
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 3/9
_ KM diberikan dua tugas utama yaitu:- Menyusun standar pelayanan medis
- Memberikan pertimbangan kepada direktur dalam hal:- Pembinaan, pengawasan, dan penelitian mutu pelayanan medis, hak-hak klinis khusus kepada SMF,
program pelayanan medis, pendidikan dan pelatihan (diklat), serta penelitian dan pengembangan (litbang),Pembinaan tenaga medis dan bertanggung jawab terhadap pembinaan profesi.
Manajemen Rumah Sakit
1.
Definisi manajemen dalam rumah sakit ?- Suatu struktural yang mengatur dalam segi administrasi dan pelayanan kesehatan di dalam rumah sakit
- Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, memimpin yang bertujuan untukmengembangkan suatu rumah sakit dan menuju suatu tujuan organisasi dari rumah sakit tersebut.
2. Macam aspek manajemen rumah sakit ?
- Planning : merencanakan suatu program untuk mengatasi suatu masalah dan pengembangan rumah sakit
- Organisasi : suatu kelompok perkumpulan orang-orang yang telah terstruktur untuk menjalankan planningtersebut
- Directing : adanya seorang pemimpin dalam manajemen untuk memimpin organisasi agar tertlksanannyasuatu planning
- Controling : suatu kegiatan utnuk mengetahui pelaksanaan kesalahan dan kegagalan sehingga kekurangan
yang dulu tidak terulang lagi, suatu kegiatan untuk mengawasi apakah suatu kegiatan sudah berjalan sesuaidengan rencana atau belum
- Coordination : melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait
- Evaluation : mengevaluasi dari hasil yang sudah dilaksanakan3. Bagaimana caranya rumah sakit menjaadi suatu organisasi yang hidup dalam lingkungan yang dinamis dan
dapat bersaing dengan rumah sakit yang lain ?
- Mengedepankan aspek-aspek dari rumah sakit
- Up to date dalam hal kesehatan
- Meningkatkan sistem informasi manajemen rumah sakit- Peningkatan SDM yang handal dan profesional
- Menjaga hubungan interpersonal dan teknologi agar dapat tujuan dapat dicapai4. Apa saja aspek yang terkandung dalam manjemen pelayanan kesehatan?
Input (tenaga medis, organisasi, sarana prasana) Proses P1(perencanaan) ,P2 (pergerakan-pelaksanaan), P3 (pengawasan-pengendalian-penilaian)
Output (pelayanan medik yang bermutu)
Outcome (kepuasaan pelanggan)
Impact meningkat nya mutu dan pelanggan
environment
customer focused services1. Bagaimana prinsip/langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai misi customer focused services?
o Studi informasi 2008 lebih mengacu pada customer focused service selain itu juga ada informasi dan produk.o Prinsip meningkatkan mutu pada RS focus pada pelanggan ada 2 yaitu kualitas mutu dari
barang/product dan kualitas tenaga kerja dan lingkungano Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dengan cara perbaikan sistem yang ada dan dibutuhkan kemitraaan
dengan pelanggan dan karyawan untuk mengurangin “waste” yaitu mengurangi pemborosan dari resourcemaupun sumber daya manusia dengan meningkatkan alur kerja dan mengoptimalkan resource
o Mempertahankan para pelanggan CFS untuk kepuasaan pelanggan kesembuhan dari penyakit memahami proses pelanggan kualitas, manajemen dan mutu
Keinginan pelanggan dapat di lihat dari :o Sosialis needo Emosional need ingin disanjung secara emosio Physical needo Sercurity need
2. Mengapa RS perlu menggunakan misi customer focused sevices?
Setiap bentuk organisasi mengutamakan suatu pelayanan untuk mendapatkan suatu kenyamanandibutuhkan sebuah keamanan bagi patient safety dan tenaga medis sehingga menghasilkan suatu
kepuasaan Penjamin mutu hasil dari kenyamanan yang didapat, kebutuhan dan keinginan dari pasien.
Mendapatkan kepercayaan dari pasien hasil dari kenyamanan dan keamanan pasien
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 4/9
Mengfokuskan pada seluruh SDM di RS (internal) untuk memaksimalkan nya keuntungan nya yaitu pengaturan pada focus pasien (eksternal) lebih terarah dan bisa di lakukan evaluasi(apabila ada
keseimbangan internal dan eksternal) Meningkatkan mutu RS dengan melibatkan struktur organisasi di RS tsbt
Keuntungan CFS1. Menjaga hubungan pasien dengan RS supaya harmonis2. menjaga hubungan baik kunjungan berikutnya
3. membentuk suatu recomendasi dari mulut kemulut (word of mouth)
4. reputasi RS tetap baik apabila CFS tetap terjaga5. penghasilan yang meningkat
3. Keuntungan rumah sakit mennggunakan costumer focused service ?
- Leboh berkembang dibandingkan dengan rumah sakit lainnya
4. Kelebihan costumer focused service dalam manajemen rumah sakit ?- banyak costumer
5. Manajemen lain selain costumer focused service, dan apa cirri khas dari costumer focused service?Manajemen RS suatu perencanaan ,pengerakan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan
Pengelolaan suatu sistem dan organisasi yang didalamnya dipimpin oleh seorang pemimpin dan bagaimana cara mendapatkan kader
Koordinasi dari berbagai sumber daya dalam menjalankan P1( perencanaan) p2 (pergerakan- pelaksanaan),p3(pengawasan-pengendalian-penilaian) Daya guna(efisien) dan hasil guna (efektif)
6. Apa yang harus dilakukan agar rumah sakit agar mampu memenuhi costumer focused service sehingga lebihmaju dari rumah sakit lain?- Petugas kesehatan yang menangani pasien lebih maju
- Inovasi terhadap pelayanan yang diberikan
- Menambah unit pelayanan kesehatannya
- Peralatan yang lebih maju dan canggih daripada rumha sakit lain- Menambah asupan gizi kepada pasien yang higenis dan dengan dana yang telah ditetapkan
- Terbuka terhadap opini dalam masyarakat7. Bagaimana Management pelayanan costumer focused service?
a.
Seleksi kasus pelayanan yang diberikan kepada pasien (misalnya medical error) dilakukan penilaiansecara internal lakukan pengembangan pelayanan implementasi rencana evaluasi (apakahrencananya berhasil atau tidak)monitoring penilaian dst sampai menemukan standart pelayananyang baik dan benar
8. Ruang lingkup costumer focused service?a. Memonitor permasalahan yang terjadi b. Mengevaluasic. Mengusulkan solusi dan alternatif pemecaian masalah
o Penghubung dokter dengan dengan dokter utamaPatient safety
1. Tujuan patient safetyMenurut amarican hospital asosiation
a.
Terciptaan budaya keselamatan diruang lingkup pasien b. Dapat meningkatkan akuntabilitas dari RS thd pasien dan masyarakatc. Terlaksananya program2 pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
2. Standart patient safetya. Dep RI. Panduan pasien savety (7 standart dari pasient safety)
i. Hak pasien1. mengetahui perencanaan terapi dan kemungkinan KTD
2. Kriteriaa. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
b. DPJP harus membuat rencana pelayananc. DPJP wajib memberikan penjelasan yang jelas ttg obat, rencana pelayanan,
hasil pelayanan, prosedure dan resiko yang akan terjadi terhadap pasie dan
keluargaii. Mendidik pasien dan keluarga
1. bertanggung jawab mendidik pasien spt hal2 yang harus dna tidak boleh dilakukaniii. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 5/9
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 6/9
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 7/9
Standar :
Rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakupketerkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkandan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriteria : Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan, pelatihan dan orientasi bagi staf baru yang
memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiataninservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork)guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
Standar VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar : Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.
Kriteria :
Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untukmemperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.
Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemeninformasi yang ada
3. Pelaksanaan dari patient safetyAlur pelaporan
a. Dari pihak rumah sakit membentuk satff patient safety yang terdiri dari dokter, drg, perawat tenagakefarmasian dll.
b. Pelaporan dan pencatatatn internal ttg kejadian yang telah dialami pasien.c. Melaporkan kejadian yang terjadi ke KKPRS (komite keselamatan pasien Rumah sakit)d. Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien
e.
Mengembangkan standar pelayanan sesuai international4. Langkah-langkah pelaksanaan patient safety dalam rumah sakit ?
a. Meningkatkan kebersihan tangan untk mencegah terjadinya infeksi b. Menjaga komunikasi agar tdk terjadi kesalah pahaman
WHO Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip ( look-alike, sound-alike, medication names) Pastikan identifikasi pasien
Komunikasi secara benar saat serah terima /pengoperan pasien Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
Kendalikan cairan elektrolit pekat Pastikan akurasi pemberian obat Hindari salah kateter dan salah sambung selang
Gunakan alat injeksi sekali pakai Tingkatkan kebersihan tangan mencegah infeksi nosokomial
RS membentuk organisasi keselamatan Pelaporan internal apabila ada insiden „melaporkan kekomite medis secara rahasia RS memenuhi standar 7langkah Dan menerapkan untuk keselamatan pasien
Menurut KKPRS NO 001-VIII-2005
Membangun kesadaran dari nilai-nilai keselamatan pasien menciptakan kepemimipin yanga adildan terbuka
RS menumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari insidenBagi tim laporan terbuka apabila
Masing2 staf harus focus pada keselamatan pasien
membangun komitmen dan focus yang jelasdan kuat tentang KS pasien Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko “kembangkan sistem dan pengelolaan resiko, serta lakukan
identifikasi dan asesmen hal yang potensial bermasalah. Mengembangkan sistem pelaporan “pastikan staf
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 8/9
Libatkan komunikasi yang baik kepada pasienMenurut Hasting G, 2006
1. put the focus back on safetyPatient safety harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya.
2. think small and make the right thing easy to doMembuat langkah-langkah yang mudah untuk memberikan peningkatan pelayanan kesehatan.
3. encourage open reporting
Koordinator patient safety dan manager Rumah sakit perlu membuat budaya yang mendorong
pelaporan. Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien dan tindakan-tindakan yangmenyelamatkan apsien. Diskusi terbuka mengenai insiden-insiden yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi semua staff.
4. make data capture a priorityDibutuhkan sistem pencatatan data untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari waktuke waktu.
5. use system-wide approachesStaff juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan
terhadap pasien.6. build implementation knowledge
Pemimpin sebagai pengarah jalannya program memegang peranan penting dalam mengembangkan
metodologi, sistem berfikir dan implementasi program untuk menumbuhkan motivasi dan dukungan padastaff.
7. involve patient in safety8. develop to-class patient safety leaders
Diperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuktercapainya tujuan pengembangan budaya patient safety.
6 Sasaran patient safety
1) ketepatan identifikasi pasien individu2) peningkatan komunikasi yang efektif tepat waktu, akurat, lengkap jelas dan yang dapat dipahami
pasien3) peningkatan pelayanan obat yang perlu diwaspadai
4)
kepastian tepat lokasi, prosedur, tepat pasien operasi5) pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan6) pengurangan resiko jatuh
5. Mengapa perlu patient safety ?o Terciptanya budaya keselamatan di RSo Menurunnya Ktdo Meningkatkan akuntabilitas di RSo Menghindari pengaduan atau tuntutan dari pasieno Mencegah terjadinya cedera medical eror dan tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambilo Mencegah kesalahan yang diketahui atau kesalahan yang tampako Terlaksananya program2 untuk mengurangi KTD
o
Memperbaiki proses pelayanan mengurangin KTD yang biasanya diakibat kan oleh adanya kesalahandalam proses pelayanan
6. Aspek hukum yang berkaitan dengan patient safety?
Berhubungan dengan keselamatan pasien sebagai ISU hUkum (pasal 53 ayat 3 UU no 36/2009“pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien
Tanggung jawab hukum RS (pasal 29B UU NO 44/2009)
“ memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakankepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan RS
Bukan tanggung jawab RS ( pasal 45 ayat 1 UU no 44/2009 )tentang RS“RS tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien atau keluarga menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprhensif”
Hak pasien (pasal 32D UU NO 44/2009)“ setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanaan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar prosedur operasional”
Kebijakan yang mendukung keselamatan pasien (pasal 43 UU NO 44/2009)
“ rs wajib menerapkan standar keselamatan pasien”
8/10/2019 Bahan Sgd Lbm 1 Blok 23 Istianah
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-sgd-lbm-1-blok-23-istianah 9/9
“ standar keselamatan pasien Permenkes 1691/2011 tentang keselamatan pasien RS sebagai pedoman bagi penerapan keselamatn pasien di
RSUU NO 44 pasal 45 ayat 2/2009 RS tidak dapat di tuntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusiaa. Keselamatan pasien pasal 53. Ayat 3.--> pelaksaaan perawatan pasien harus mengutamakan nyawa pasien b. Pasal 32 UU no.44 pasien berhak memeperoleh keselamatan dirinya dlm perawatan di RS
c. Pasal 29B UU memberi pelayanan yang bermutu, aman anti diskriminasi dan efektif dengan
mengutamanakan kepentingan pasie sesuai standar pelayann rumaksakit
7. Perbedaan KTD dan KNCa. KTD:
i. kejadian yang mengakibatkan cidera pada psien yang tidak diharapkan yang
mengakibatkan cidera pada pasien karena suatu tindakan.ii. Berawal dari kesalahan dan bisa terjadi pada smeua tahap. Misalnya pada tahap
pemeriksaan yang akan menyebbkan salah dalam menentukan dx. Tahap pengobatan pelaksanaann terapi dan pemilihan obat yang salah. Tidak adanya komunikasi anatar pasiendokter
b.
KNC: suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindkan atau tidak mengambil tindakan yangseharusnya tidak diambil yang dapat menciderai pasien tetapi cidera yang serius tidak terjadi
8. Apa saja macam / bentuk Medical eror ?Tahap Kesalahan diagnostic keterlambatan diagnosa dan tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai,menggunakan cara pemeriksaan yang tidak dipakai atau tidak bertindak terhadap hasil observasitahap pengobatan tahap terapi dan metode penggunaan obattahap preventif tidak memberikan tindakan profilaksi dan follow up yang tidak adekuat, hal teknis yanglain dalam kegagalan alat dan komunikasi.ketidak siaga saat emergency
o Kejadian tidak diharapkan,o kejadian tidak cedera
o
KTDo Kejadin potensial cedera preventifo Kejadian sentinel
9. Penyebab dari medical error dan solusia. Penyebab
i. Karena skill based error: teknik erorii. Rules based error: menyalahi aturan
iii. Knowledge based eror: pengetahuan yang kurangiv.
b. Solusii. Memanfaatkan teknologi. Misalnya mengganti tulisan tangan dengan komputer
ii.
Menghindari penyebutan nama dan medikasi yang hampir sama. Nama yang sama dapatmenyebabkan obatnya tertukar
iii. Dokter lebih mengupgrade ilmu dan belajar long life learning agar dapat mencegah KRD.Misalnya menggunakan perawatan yang sudah tidak digunakan
iv. Membuat standar kebijakan rs agar tidak ada medical error dan kebingungan
v. Membentuk advokasi ttg medical error1. RS: membentuk tim (KKPRS)2. Kota/kabupaten: membina dokter atau tenaga medis
3. Provinsi: membina yang melakukan medical error4. Pusat: sosialisasi ttg kesehatan kpd dinas kesehatan provinsi.
10. Ruang lingkup medical errora. Patient safety: keamnaan pasien
b.
Provider safety: kemanan operatorc. Environtment safety: kemanan lingkungan kerja