Post on 04-Dec-2020
BADAN PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN MALANG
TAHUN 2020
PENILAIAN
RESIKO
DOKUMEN
DOKUMEN PENILAIAN RISIKO
BADAN PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN MALANG
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan dan Manfaat 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Metodologi 3
BAB II PROFIL BADAN PENDAPATAN DAERAH
A. Struktur Organisasi 4
B. Tugas Pokok dan Fungsi 5
C. Tujuan dan Sasaran Organisasi 11
BAB III HASIL PENILAIAN RESIKO
A. Kriteria Penilaian Resiko 12
B. Identifikasi Resiko 13
C. Analisa Resiko 14
17
BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN
1. TABEL RENCANA PENGENDALIAN RESIKO
2. FORM KERTAS KERJA PENILAIAN RESIKO (KKPR)
3. PETA STATUS RESIKO TAHUN 2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan dan pemerintah daerah
merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara berkelanjutan oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memastikan bahwa program/kegiatan dilaksanakan
secara efektif dan efisien, pelaporan keuangan handal, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
Penilaian Risiko merupakan salah satu unsur dalam Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 tahun 2008, dalam pasal 13 ayat 1
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk
melakukan Penilaian Risiko. Lebih lanjut dalam pasal 2
menyebutkan penilaian risiko terdiri dari 2 tahap yaitu; (1)
identifikasi risiko, dan (2) analisis risiko.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 pada tanggal 28 Agustus 2008, maka unit/satuan
kerja instansi pemerintah diharapkan dapat mengidentifikasi
terjadinya deviasi atau penyimpanan atas pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan rencana. Hal ini dimaksudkan sebagai
umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan
dalam mencapain tujuan organisasi.
SPIP terdiri LIMA unsur yaitu: (a) lingkungan pengendalian;
(b) penilaian risiko; (c) kegiatan pengendalian; (d) informasi dan
komunikasi; dan (e) pemantauan pengendalian Intern. Penerapan
lima unsur ini dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral
dari kegiatan instansi pemerintah.
2
B. DASAR HUKUM
Pelaksanaan identifikasi risiko didasarkan pada:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Nomor 78 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
Lingkungan Kabupaten Malang;
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan Penilaian Risiko
Tujuan penilaian risiko pada Badan Pendapatan Daerah
(Bapenda) Kabupaten Malang adalah untuk melaksanakan
pengendalian atas resiko yang menghambat proses pencapaian
tujuan kegiatan.
2. Manfaat Penilaian Risiko
Manfaat yang diharapkan dalam penilaian risiko adalah sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan dalam kegiatan
pengendalian pada Bapenda Kabupaten Malang sehingga
tercapai efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan
kegiatan.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Penilaian Risiko meliputi seluruh Bidang dan
Sekretariat yang berada di lingkungan Bapenda Kabupaten Malang
yang terdiri dari:
1. Sekretariat;
2. Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
3. Bidang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;
4. Bidang Bea Peralihan atas Hak Tanah dan Bangunan ;
5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pajak Daerah;
3
E. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam penilaian risiko pada Bapenda
Kabupaten Malang baik pada tahap identifikasi risiko dan analisis
risiko adalah kualitatif, sedangkan teknik yang digunakan adalah
brainstorming dan Focus Group Disscussion untuk mematangkan
hasil identifikasi dan analisis resiko.
4
BAB II PROFIL BADAN PENDAPATAN DAERAH
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi BAPENDA Kabupaten Malang
5
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bapenda Kabupaten Malang merupakan Badan Daerah tipe A yang
merupakan unsur penunjang Urusan Pemerintah bidang keuangan
dengan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah;
b. penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan
pelayanan umum di bidang pendapatan daerah;
c. pelaksanaan, perencanaan program dan kegiatan,
pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan di
bidang pendapatan daerah;
d. penetapan besaran pajak daerah dan retribusi daerah;
e. pelaksanaan pungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
f. pembukuan dan pelaporan pemungutan dan penyetoran
Pajak Asli Daerah;
g. pelaksanaan standar pelayanan minimal yang wajib
dilaksanakan bidang pendapatan;
h. pelaksanaan urusan rumah tangga dan
ketatausahaan; dan
i. pembinaan Teknis Pemungutan kepada UPT.
Kepala Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas :
1. Merumuskan kebijakan teknis dan administrasi di bidang
pendapatan daerah yang dilaksanakan secara langsung maupun
tidak langsung dengan cara mengkoordinasikan pelaksanaan
pemungutan, penatausahaan, perencanaan pembukuan dan
pelaporan, penagihan pemeriksaan dan pengendalian
operasional, evaluasi dan monitoring; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
SEKRETARIAT
Sejalan dengan tugas dan fungsi Badan Pendapatan Daerah
tersebut, maka Sekretariat mempunyai tugas :
6
1. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Badan; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan
sesuai dengan bidang tugasnya;
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Perencanaan kegiatan kesekretariatan;
b. pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, kesejahteraan
dan pendidikan pelatihan pegawai;
c. pengelolaan urusan rumah tangga, keprotokolan dan hubungan
masyarakat;
d. penyelenggaraan kegiatan tata usaha persuratan dan
penggandaan, kearsipan dan perpustakaan ;
e. penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan dan asset
daerah;
f. pengelolaan administrasi perlengkapan dan pemeliharaan,
kebersihan dan keamanan kantor dan;
g. pengoordinasian perencanaan, monitoring , evaluasi dan
pelaporan program Badan.
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
BIDANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempunyai tugas :
a. melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam bidang
Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai dengan bidang tugasnya.
7
Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengelolaan pajak daerah yang meliputi Pajak
Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Penerangan Jalan,
Pajak Parkir, Pajak Sarang Burung Walet, dan Pajak Air Tanah
dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;
b. Pelaksanaan pengelolaan retribusi Daerah yang meliputi sewa
tanah daerah;dan
c. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan penerimaan pajak
daerah dan retribusi Daerah
Bidang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah terdiri dari :
a. Sub Bidang Pendaftaran dan Pendataan;
b. Sub Bidang Penetapan;
c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.
BIDANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN
PERKOTAAN
Bidang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengelolaan pajak bumi dan bangunan
perdesaan dan perkotaan; dan
b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;
b. Pelaksanaan pendaftaran Obyek dan Subyek Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;
8
c. Penyusunan dan mengusulkan penetapan Nilai Indikasi Rata-
rata dan Zona Nilai Tanah sebagai dasar penentuan besarnya
Nilai Jual Objek Pajak pada wilayah tertentu;
d. Pelaksanaan pembentukan basis data objek dan subyek Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;
e. pengelolaan dan pemeliharaan basis data objek dan subyek Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;
f. Pelaksanaan perekaman data obyek dan subyek Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;
g. pemutakhiran data objek dan subyek Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan;
h. Pelaksanaan perhitungan, penetapan besarnya pajak yang
terutang dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan baik secara
individu maupun secara masal;
i. pencetakan Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP);
j. Penyusunan rencana pendapatan yang bersumber dari Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;
k. Pelaksanaan kegiatan penagihan aktif sesuai ketentuan;
l. pelaksanaan pemblokiran rekening Wajib Pajak;
m. memproses pengajuan keberatan, pengurangan keringanan dan
mutasi serta restitusi yang diajukan oleh Wajib Pajak;
n. pembuatan uraian banding dan menghadiri sidang banding di
Pengadilan Pajak;
o. penyusunan laporan realisasi penerimaan, tunggakan,
pemungutan, pembayaran/penyetoran Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;dan
p. Pelayanan dan pemprosesan permohonan pengaduan yang
diajukan oleh wajib pajak terkait dengan pengelolaan Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Bidang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan terdiri
dari:
9
a. Sub Bidang Pendataan dan Penilaian;
b. Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi;
c. Sub Bidang Pelayanan.
BIDANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
DAN BADAN USAHA MILIK DAERAH
Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan
Badan Usaha Milik Daerah mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengelolaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan
Bangunan;
b. melaksanakan pembukuan penerimaan Badan Usaha Milik
Daerah;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan bidang tugasnya
Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan
Badan Usaha Milik Daerah mempunyai fungsi:
a. penyusunan program dan kegiatan Bidang Bea Perolehan Hak
atas tanah dan bangunan dan Badan Usaha Milik Daerah;
b. perumusan kebijakan dan petunjuk teknis pengelolaan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;
c. pengoordinasian pelayanan dan pengelolaan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan; dan
d. penyajian data dan informasi penerimaan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan dan BUMD.
Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Badan
Usaha Milik Daerah terdiri dari:
a. Sub Bidang Pelayanan dan Penelitian;
b. Sub Bidang Validasi dan Verifikasi;
c. Sub Bidang Pembukuan Penerimaan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan dan BUMD.
10
BIDANG PENAGIHAN, PEMERIKSAAN DAN PENGENDALIAN
OPERASIONAL
Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan Pengendalian Operasional
mempunyai tugas:
a. Melaksanakan penagihan pajak daerah selain Pajak Bumi dan
Bangunan dan retribusi daerah yang telah melampaui batas
waktu jatuh tempo/masa, melaksanakan pemeriksaan pajak
dalam menguji kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
kewajibannya dan melakukan pengendalian operasional sesuai
dengan ketentuan perpajakan daerah;
b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan Pengendalian Operasional
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja kegiatan Penagihan, Pemeriksaan
Pajak dan melakukan Pengendalian Operasional sesuai dengan
Standar Operasional dan Prosedur Pemungutan Pajak Daerah;
b. Penyusunan daftar tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah
yang telah telah jatuh tempo/melampaui masanya;
c. Pelaksanaan penagihan aktif atas tunggakan pajak daerah dan
retribusi daerah selain Pajak Bumi dan Bangunan;
d. Pembuatan laporan realisasi pencairan tunggakan pajak daerah
dan retribusi daerah beserta penyetorannya ke Kas Umum
Daerah;
e. pengoordinasian dan melayani permohonan keberatan dan
banding;dan
f. pelaksanaan pengendalian operasional dan pengawasan internal
terkait dengan pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah;
Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan Pengendalian Operasional
terdiri dari:
11
a. Sub Bidang Penagihan dan Penindakan;
b. Sub Bidang Keberatan dan Pemeriksaan;
c. Sub Bidang Pengendalian Operasional.
UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) PENDAPATAN PADA BADAN
PENDAPATAN DAERAH
a. Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional Badan,
dibentuk UPT pada Badan ;
b. Pembentukan UPT pada Badan ditetapkan dalam Peraturan
Bupati Malang Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pembentukan
Unit Pelaksana Teknis Pendapatan pada Badan Pendapatan
Daerah.
UPT Pendapatan terdiri dari :
a. UPT Pendapatan Ngantang
b. UPT Pendapatan Singosari
c. UPT Pendapatan Tumpang
d. UPT Pendapatan Bululawang
e. UPT Pendapatan Turen
f. UPT Pendapatan Kepanjen
g. UPT Pendapatan Pagak.
C. TUJUAN DAN SASARAN ORGANISASI
Tujuan Badan Pendapatan Daerah dirumuskan sebagai berikut:
“Meningkatkan kontribusi PAD terhadap APBD”. Tujuan organisasi
dimaksud merupakan penjabaran dari pada Misi keempat Kabupaten
Malang yaitu “mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis
pertanian, pariwisata dan industri kreatif”. Misi ini merupakan
upaya Pemerintah Kabupaten Malang dalam terus menjaga cita-cita
dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang
mengedepankan pengembangan ekonomi di lingkungan masyarakat.
12
BAB III
HASIL PENILAIAN RISIKO
A. KRITERIA PENILAIAN RISIKO
1. Skala Dampak Risiko
Skala penilaian dampak risiko pada penilaian risiko di Badan
Pendapatan Daerah Kabupaten Malang menggunakan skala 5
(lima), dengan deskripsi sebagai berikut:
Tabel 3.1. Skala Dampak
No Skala Keterangan
1 Tidak
Signifikan
Pada prinsipnya, defsiensi atau tidak
adanya pelayanan rendah, tanpa ada komentar
2 Kurang Signifikan
Pelayanan dianggap memuaskan oleh masyarakat umum, tetapi pegawai
instansi mewasdai adanya defisiensi
3 Sedang Pelayanan dianggap kurang memuaskan oleh masyarakat umum oleh pegawai
organisasi
4 Signifikan Masyarakat umum menganggap pelayanan organisasi tidak memuaskan
5 Sangat Signifikan
Pelayanan turun sangat jauh di bawah
standar yang diterima
2. Skala Kemungkinan Terjadinya Resiko
Skala penilaian kemungkinan yang dipergunakan dalam
penilaian risiko pada Bapenda Kabupaten Malang menggunakan
skala 5 (lima) dengan deskripsi sebagai berikut:
13
Tabel 3.2 Skala Kemungkinan
No Skala Kejadian berulang (frekuensi)
1 Sangat Jarang
Kemungkinan terjadi > 25 tahun ke depan
2 Jarang Mungkin terjadi sekali dalam 25 tahun
3 Kadang-Kadang
Mungkin terjadi sekali dalam 10 tahun
4 Sering Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam
setahun
5 Sangat Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
3. Skala Risiko
Matrik risiko yang digunakan dalam penilaian risiko pada Bapenda
Kabupaten Malang adalah 5 x 5 dengan deskripsi sebagai berikut:
Skala Risiko
Bapenda Kabupaten Malang
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5
DAMPAK
B. IDENTIFIKASI RISIKO
Bapenda Kabupaten Malang pada tahun 2020, untuk Sekretariat,
Penilaian Resiko tidak dilakukan per jenis kegiatan namun secara
umum pada subbag Keuangan dan Aset, subbag Umum dan
Kepegawaian, dan subbag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
Sedangkan penilaian resiko pada bidang dilaksanakan pada semua
kegiatan. Pada kegiatan di sekretariat dan bidang memiliki 34 risiko,
dengan rincian sebagai berikut:
KEM
UN
GK
INA
N
Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang
14
Risiko Beridentifikasi Bapenda Kabupaten Malang
No Bidang Jumlah Kegiatan
Jumlah Resiko
1 Sekretariat 21 9
2 Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
7 8
3 Bidang Pajak Bumi
Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan
6 6
4 Bidang Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan
3 4
5 Bidang Penagihan,
Pemeriksaan dan
Pengendalian Operasional
6 7
Jumlah 43 34
C. ANALISA RISIKO
Analisa risiko dilakukan dengan melakukan wawancara kepada
semua Kasubbag dan Kasubbid pada Bapenda Kabupaten Malang.
Hasil analisa risiko Bappenda Kabupaten Malang adalah sebagai
berikut:
1. Sekretariat
Hasil Analisa risiko pada Sekretariat pada Bapenda Kabupaten
Malang digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel Hasil Analisa Risiko Kegiatan Kesekretariatan
No Uraian Warna Jumlah
1 Sangat Tinggi 0
2 Tinggi 2
3 Sedang 5
4 Rendah 2
2. Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Hasil Analisa risiko pada Bidang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah pada Bapenda Kabupaten Malang digambarkan dalam
tabel berikut:
15
Tabel Hasil Analisa Risiko Bidang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah
No Uraian Warna Jumlah
1 Sangat Tinggi 2
2 Tinggi 4
3 Sedang 2
4 Rendah 0
3. Bidang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Hasil Analisa risiko pada Bidang Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan pada Bapenda Kabupaten Malang
digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel Hasil Analisa Risiko Bidang Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan
No Uraian Warna Jumlah
1 Sangat Tinggi 1
2 Tinggi 3
3 Sedang 0
4 Rendah 2
4. Bidang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Hasil Analisa risiko pada Bidang Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan pada Bapenda Kabupaten Malang digambarkan dalam
tabel berikut:
Tabel Hasil Analisa Risiko Bidang Bea Perolehan atas Hak Tanah
dan Bangunan
No Uraian Warna Jumlah
1 Sangat Tinggi 0
2 Tinggi 2
3 Sedang 2
4 Rendah 0
5. Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan Pengendalian Operasional
Hasil Analisa risiko pada Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan
16
Pengendalian Operasional pada Bapenda Kabupaten Malang
digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel Hasil Analisa Risiko Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan
Pengendalian Operasional
No Uraian Warna Jumlah
1 Sangat Tinggi 0
2 Tinggi 4
3 Sedang 2
4 Rendah 1
17
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil penilaian risiko pada Bapenda Kabupaten Malang
dapat diambil kesimpulan bahwa Risiko dengan kategori “Sangat
tinggi” berjumlah 3 risiko, Risiko dengan kategori “Tinggi”
berjumlah 15 risiko, Risiko dengan kategori “Sedang” berjumlah 11
risiko, Risiko dengan kategori “Rendah” berjumlah 5 risiko.
Secara prosentase, Risiko “Tinggi” menempati tingkat
tertinggi, dalam arti secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan
harus terus diupayakan pengendalian resiko secara maksimal,
sehingga pencapaian kegiatan berjalan dengan baik.
Demikian Penilaian Resiko Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2020 disusun sebagai salah satu unsur
dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah khususnya pada
lingkungan Badan Pendapatan Daerah.
18
LAMPIRAN
PETA STATUS RISIKO
BAPENDA KABUPATEN MALANG TAHUN 2020
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5
DAMPAK
KEM
UN
GK
INA
N
Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang
3.3.1 3.3.3 5.5.1 2.6.1
5.3.2
5.6.1
5.6.2
5.4.1
4.5.1 3.3.2 4.6.1 5.1.1
4.1.2 2.5.1
4.1.1
4.2.1
3.1.1
2.3.1 5.2.1
1.8
2.4.1 1.2
5.3.1
5.7.1 1.4
1.6 2.1.1
2.2.1
1.1
1.9
4.3.1 1.7
1.3
1.5
4.4.1
DAMPAK
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN RESIKO
Bidang : Sekretariat
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan : Administrasi Keuangan dan Aset
1. Pengajuan SPP-GU/LS
terlambat
Penagihan bukti pertanggung jawaban Jan-Des Kasubbag Keuangan dan Aset
Verifikasi dan Perbaikan SPJ Jan-Des Kasubbag Keuangan dan Aset
DPA, Daftar rincian obyek belanja Jan-Des Kasubbag Keuangan dan Aset
2. Realisasi / serapan
anggaran tidak mencapai
target
Pengendalian penyerapan setiap bulan Jan-Des Sekretaris
3. Kesalahan pembebanan
Mata Anggaran
Verifikasi SPJ Jan-Des Kasubbag Keuangan dan Aset
4. Kehilangan barang
inventaris
Bukti peminjaman / bukti pemegang
barang
Jan-Des Kasubbag Keuangan dan Aset
5. Kerusakan Barang Pengecekan kondisi barang dan
pembuatan SOP
Jan-Des Kasubbag Keuangan dan Aset
6. Pengadaan barang tidak
sesuai kebutuhan
Perubahan / revisi DPA Juni-Des Kasubbag Renvapor
Kegiatan : Administrasi Umum dan Kepegawaian
1. Keterlambatan kenaikan
pangkat
Monitoring buku kendali Jan-Des Kasubbag Umum dan
Kepegawaian
2. Penyusunan laporan
rekapitulasi absensi
tidak tepat waktu dan
kurang akurat
Peningkatan disiplin semua pegawai dalam
mengisi absensi manual
Jan-Des Kasubbag Umum dan
Kepegawaian
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
1. Keterlambatan
penyusunan laporan
Meningkatkan koordinasi dengan Bidang
terkait untuk data realisasi penerimaan
PAD real time
Jan-Des Kasubbag Renvapor
Meningkatkan ketelitian terutama untuk
data yang berkaitan dengan angka
Jan-Des Kasubbag Renvapor
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN RESIKO
Bidang : PBB – P2
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana
Pengendalian
Target
Waktu
Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan : Optimalisasi Penerimaan PBB-P2
1. Tidak tercapainya target
penerimaan PBB P2
Sosialisasi ke
Kecamatan dengan
melibatkan UPT
Maret-
Desember
Kasubbid Pelayanan PBB Memberikan informasi ke Kecamatan untuk
diteruskan ke Desa dan Kelurahan sesuai wilayah
kerjanya, perihal percepatan pelayanan
pengajuan atas SPPT yang dirasa belum sesuai
dengan kondisi objek dan subjek pajak yang
sebenarnya dengan tetap berpedoman pada
prosedur pelayanan serta persyaratan yang
berlaku, sehingga penyelesaian lebih lanjut dapat
segera dilaksanakan dengan output sesuai ajuan
wajib pajak, sehingga wajib pajak dapat segera
menyelesaikan kewajiban perpajakannya.
Kegiatan : Pekan panutan dan pendistribusian SPPT PBB P2
1. Pendistribusian SPPT
PBB P2 terhambat
Koordinasi dengan
Desa dalam rangka
mengetahui secara
Maret-
Desember
Kasubbid Pelayanan PBB Koordinasi mantap dilaksanakan dengan
Desa/Kelurahan sebagai upaya mengoptimalkan
penyampaian SPPT PBB P2 sampai kepada wajib
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana
Pengendalian
Target
Waktu
Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
pasti posisi objek
pajak serta alamat
domisili wajib pajak
pajak dengan tujuan agar wajib pajak segera
dapat melaksanakan kewajiban pembayarannya
dan apabila diketahui masih terdapat
kekurangsesuaian data SPPT dengan kondisi
objek pajak yang sebenarnya, maka wajib pajak
dapat segera mengajukan permohonan pelayanan
kepada Bapenda sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku, dan terhadap berkas permohonan
pelayanan yang sudah lengkap dapat segera
diproses sampai dengan terbitnya SPPT PBB P2
hasil penyesuaian yang sudah valid dengan
laporan ajuan dari wajib pajak, sehingga lebih
lanjut kewajiban pembayaran segera dapat
dilaksanakan wajib pajak dan optimalisasi
penerimaan dapat tercapai.
Kegiatan : Pembentukan dan pemeliharaan basis data PBB P2
1 Keterlambatan
pembentukan basis data
desa berpola SISMIOP
Melaksanakan
pendataan dan
pembentukan basis
data SISMIOP secara
Maret-
Oktober
Kasubbid Pendataan dan
Penilaian
Pelaksanaan pembentukan basis data terhadap
Desa yang belum dilakukan pembentukan basis
data oleh KPP Pratama sebanyak 112 Desa pada
tahun 2014, dilakukan secara bertahap oleh
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana
Pengendalian
Target
Waktu
Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
mandiri Pemerintah Kabupaten Malang sejak
pendaerahan PBB P2 dan pada akhir tahun 2019
baru dapat dilaksanakan atas 23 Desa, sehingga
sebanyak 89 Desa lainnya belum memiliki basis
data berpola SISMIOP. Sebagai upaya percepatan
penyelesaiannya maka pada tahun 2020
direncanakan pelaksanaan pembentukan basis
data oleh bidang PBB-P2 Bapenda.
Kegiatan : Pencetakan massal dan individual SPPT PBB
1. Kesalahan data pada
SPPT PBB P2 yang sudah
dicetak
Menggunakan
aplikasi untuk
mengecek jika ada
perubahan data OP
Januari -
Desember
Kasubbid Pengolahan
Data dan Informasi
Pada tahun 2019 telah digunakan aplikasi yang
lebih baik dengan tujuan akurasi data dapat lebih
dipertanggungjawabkan. Pengadaan aplikasi
dilakukan oleh Pihak Ketiga melalui
pendampingan oleh pihak yang berkompeten dan
terpercaya, serta memiliki pengalaman
bekerjasama dan pendampingan dengan
Pemerintah Kabupaten Malang dalam aplikasi
informasi teknologi, dan diharapkan dengan
pendampingan oleh Pihak yang berkompeten ini,
maka kesalahan data atas SPPT PBB P2 yang
Menggunakan
aplikasi untuk
meningkatkan
keakuratan data
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana
Pengendalian
Target
Waktu
Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
sudah dicetak akan dapat diminimalisir dan
optimalisasi akurasi SPPT PBB P2 dapat dicapai.
Pada Tahun 2020 aplikasi akan terus digunakan
untuk meningkatkan keakuratan data.
Kegiatan : Pengelolaan data base objek dan subjek PBB P21.
1. Pengelolaan data base
belum seluruhnya
berbasis GIS
Mengusulkan
formasi PNS Ahli GIS
- Kasubbid Pengolahan
Data dan Informasi
Jika ada permintaan usulan formasi dari BKD
Kegiatan : Monitoring evaluasi dan pelaporan perkembangan penerimaan PBB P2
1. Keterlambatan laporan
perkembangan
penerimaan PBB-P2
Koordinasi dengan
Bank Jatim untuk
validitas data
penerimaan PBB P2
Januari -
Desember
Kasubbid Pengolahan
Data dan Informasi
Koordinasi mantap dilaksanakan dengan Bank
Jatim Cabang Kepanjen terkait sering terjadinya
keterlambatan upload data setoran yang diterima
oleh Teller Bank Jatim ke dalam Rekening Kas
Umum Daerah Kabupaten Malang, dan kondisi
tersebut berdampak pada terhambatnya capaian
besaran realisasi penerimaan PBB P2 serta
mempengaruhi laporan capaian penerimaan PBB
P2 per Kecamatan yang dibuat oleh Staf
Pengolahan Data dan Informasi, dan secara
umum mempengaruhi tingkat kepatuhan dan
Januari -
Desember
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana
Pengendalian
Target
Waktu
Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
prestasi Kecamatan dalam upaya pelunasannya,
serta berkurangnya tingkat kepercayaan
masyarakat pada Petugas Pemungut.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN RESIKO
Bidang : BPHTB
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan : Pelayanan dan Penelitian BPHTB
1. Keterlambatan proses
penelitian BPHTB
Mengembalikan berkas yang diterima agar
segera dilengkapi
Januari -
Desember
Kasubbid Pelayanan dan
Penelitian
Melaksanakan klarifikasi dengan
mendatangkan pengembang
Januari -
Desember
Himbauan kepada pemohon agar WP
segera menyampaikan kelengkapan secara
lengkap
Januari -
Desember
Kegiatan : Verifikasi dan Validasi
1. Keterlambatan
penyelesaian validasi
berkas BPHTB
Melaksanakan klarifikasi dengan
mendatangkan user
Januari -
Desember
Kasubbid Verifikasi dan
Validasi
Himbauan kepada pemohon agar WP
segera menyampaikan kelengkapan secara
lengkap
Januari -
Desember
Kegiatan : Pembukuan BPHTB dan BUMD
1. Keterlambatan Koordinasi dengan Bank Jatim dan Januari - Kasubbid Pembukuan BPHTB
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggungjawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
penyusunan laporan
penerimaan BPHTB
rancangan koneksi aplikasi / host to host
untuk data realisasi
Desember dan BUMD
2. Kurangnya tertib
administrasi pihak
PPAT/PPATS
Penekanan terhadap PPAT untuk
memperhatikan aturan permintaan blanko
Januari -
Desember
Membuat himbauan secara tertulis
maupun lisan
Januari -
Desember
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN RESIKO
Bidang :P3O
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggung jawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan : Penagihan Piutang Non PBB
1. Pelaksanaan surat
teguran tidak tepat
sasaran / Surat teguran
tidak sampai di Wajib
Pajak
Validasi dan konfirmasi alamat WP, Pengulangan pengiriman surat teguran,
pengiriman surat teguran lewat sms
Jan-Des Kasubid Penagihan dan
Penindakan
Validasi data tunggakan antar bidang
Jan-Des Kasubid Penagihan dan
Penindakan
2. Terjadi tunggakan pajak Sosialisasi pentingnya pajak melalui
perangkat daerah, banner, dan sosmed
Jan-Des Kasubid Penagihan dan
Penindakan
Kegiatan : Pemeriksaan Pajak Daerah
1. Pelaksanaan
pemeriksaan pajak
terhambat
Mengoptimalkan sistem
e-pajak online
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Penyuluhan hak dan kewajiban perpajakan
terhadap WP
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Mengikuti pelatihan sertifikasi tenaga ahli pemeriksaan pajak daerah
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Jika ada jadwal
pelatihan /
sertifikasi dari
instansi terkait
Meningkatkan mutu / kualitas pemeriksaan
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Validasi dan koordinasi dengan bidang terkait dan perangkat daerah lainnya
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggung jawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
Pemeriksaan
Kegiatan : Penanganan Keberatan
1. Keterlambatan proses
penanganan keberatan
dan pengurangan
Meningkatkan kepatuhan wajib pajak
dalam pembayaran pajak
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Meningkatkan kualitas penelaah keberatan Jan-Des Kasubid Keberatan dan Pemeriksaan
Ditingkatkannya frekuensi kegiatan
sosialisasi yang dapat meningkatkan pengetahuan WP tentang kewajiban
perpajakan
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Kegiatan : Rekonsiliasi Piutang Pajak
1. Data piutang pajak
kurang handal
Koordinasi dengan personil UPT
menangani administrasi terkait tunggakan pajak
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Menugaskan personil dari dinas untuk
konfirmasi langsung ke UPT
Jan-Des Kasubid Keberatan dan
Pemeriksaan
Kegiatan : Operasi Gabungan
1. Pelaksanaan operasi
gabungan tidak sesuai
target
Menyiapkan data operasi gabungan Jan-Des Kasubid Pengendalian
Operasional
Mengintensifkan koordinasi sebelum
pelaksanaan operasi gabungan, salah satunya dengan membuat link data
reklame yang jatuh tempo dengan pihak Satpol
Jan-Des Kasubid Pengendalian
Operasional
Kegiatan : Monev Pajak Daerah
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggung jawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
1. Keterlambatan update
data perkembangan
penerimaan pajak asli
daerah
Meningkatkan koordinasi dengan Dinas
penghasil serta melibatkan BPKAD
Jan-Des Kasubid Pengendalian
Operasional
Meningkatkan koordinasi internal melalui
system aplikasi
Jan-Des Kasubid Pengendalian
Operasional
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN RESIKO
Bidang :PDRD
No Pernyataan Resiko Uraian Rencana Pengendalian Target Waktu Penanggung jawab Keterangan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan : Pendaftaran Pendataan dan Pemutakhiran Data Obyek Pajak
1. Data Potensi Pajak tidak
tersusun tepat waktu
dan kurang akurat
Update data potensi obyek pajak, secara
manual dan aplikasi Sipanji
April - Des Kasubid Pendaftaran dan
Pendataan
Kegiatan : Pelayanan dan Pengadministrasian Permintaan Porforasi Benda - Benda berharga
1. Pelayanan porforasi
mengalami gangguan
Pemeliharaan rutin alat porforasi Jan-Des Kasubid Pendaftaran dan
Pendataan
Kegiatan : Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
1. Tidak terpenuhinya
target penerimaan pajak
dari WP
Terus berinovasi dalam meningkatkan
penerimaan pajak.
Jan-Des Kasubid Pendaftaran dan
Pendataan
Pemberian alat yaitu cash register online
atau Tapping Box , pengadaannya bekerja
sama dengan Bank Jatim
Jan-Des Kasubid Pendaftaran dan
Pendataan
Kegiatan : Penyusunan Jasa Administrasi Perpajakan
1. Pengelolaan system
pajak online terhambat
Pengadaan genset dan back up data pajak
daerah.
Jan-Des Kasubid Penetapan
Kegiatan : Penyusunan target dan laporan perpajakan
1. Keterlambatan penyajian
laporan realisasi
penerimaan pajak
Adanya aplikasi yang terkoneksi / host to
host dengan Bank Jatim
Jan-Des Kasubid Pembukuan dan
Pelaporan
Kegiatan : Penyusunan data penghitungan dan rekonsiliasi dana bagi hasil pajak daerah dan retribusi kepada desa
1. Keterlambatan penyajian
data dana bagi hasil
pajak daerah dan
Merancang koneksi data realisasi /online
dengan OPD penghasil
Jan-Des Kasubid Pembukuan dan
Pelaporan