Post on 02-Sep-2020
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka terselenggaranya pemerintahan yang baik
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung
jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan sah sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Setiap organisasi publik saat ini diharapkan lebih terbuka dan dapat
memberikan suatu transparansi dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya. Oleh karena itu, organisasi publik atau instansi
pemerintah diharapkan dapat membuat suatu laporan pertanggung
jawaban kinerja (Performance Accountability Report) organisasi
yang dapat mencerminkan transparansi dan akuntabilitas
organisasi.
Upaya pengembangan tersebut di atas, sejalan dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-
asas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian
hukum, asas tertib penyelenggara Negara, asas kepentingan
umum,asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, dan akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai
2
pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas
yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Berkaitan dengan aspek pengelolaan kinerja instansi, telah
dibangun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
yang merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksana
kebijakan dan program berdasarkan suatu sistem akuntabilitas
yang memadai. Di dalam SAKIP terdapat komponen-komponen
yang harus dipenuhi antara lain proses penyusunan rencana
strategis, penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja,
pengukuran dan pelaporan kinerjanya.
Dokumen perencanaan yang harus diwujudkan secara
terintegrasi adalah rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan
penetapan kinerja. Rencana Strategis (Renstra) memberikan arah
pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan rencana
kinerja tahunan dan penetapan kinerja merupakan target dan
komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun
tertentu. Rencana kinerja merupakan penjabaran dari renstra,
memuat seluruh rencana atau target kinerja yang hendak dicapai
dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah indikator
kinerja strategis yang relevan. Selanjutnya, rencana kerja disusun
3
sesuai dengan ketersediaan alokasi anggaran, yang dituangkan
dalam suatu penetapan kinerja. Penetapan kinerja akan
dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP.
Laporan pertanggungjawaban kinerja dimaksud
menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan
melalui sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP).
Akuntabilitas instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban
instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan
atau kegagalan dalam melaksanakan kegiatan organisasi untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan
menggunakan suatu media, secara periodik. SAKIP dikembangkan
secara integrasi dengan sistem perencanaan, sistem penganggaran,
sistem perbendaharaan dan sistem akuntabilitas pemerintahan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2007
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah sebagai
entitas pelaporan wajib menyusun dan menyajikan laporan kinerja
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan
didasarkan suatu rencana strategis yang ditetapkan oleh masing-
masing instansi. Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan
secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun
berdasarkan rencana kinerja yang ditetapkan dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD.
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai Tahun 2018 merupakan
ikhtisar pertanggung jawaban yang memuat dan menjelaskan
secara lengkap tentang pencapaian target kinerja Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai pada tahun 20178yang
disusun berdasarkan rencana kinerja tahun 2017. Pengukuran
pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan
antara target dan realisasi kinerja setiap indikator dalam
pencapaian sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Banggai.
1.2. Tugas dan Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Berdasarkan Peraturan Bupati Banggai Nomor 28 Tahun 2017,
terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, meliputi :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
3. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Prasana dan Sarana, meliputi :
1. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air;
2. Seksi Pakan; dan
3. Seksi Alat, Mesin dan Sarana Penunjang.
5
d. Bidang Perbibitan dan Produksi, meliputi :
1. Seksi Perbibitan;
2. Seksi Ruminansia; dan
3. Seksi Non Ruminansia.
e. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet, meliputi :
1. Seksi Kesehatan Hewan;
2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner; dan
3. Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Ternak.
f. Bidang Usaha dan Penyuluhan, meliputi :
1. Seksi Penyuluhan dan Kelembagaan;
2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil;dan
3. Seksi Usaha, Pembiayaan dan Investasi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
h. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai
A.Sekretaris
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
Sub Bagian Keuangan dan
Aset
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kepala Dinas
Sekretaris Dinas
Kelompok Jabatan Fungsional
Bidang Perbibitan dan Produksi
Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner
Seksi Perbibitan Seksi Kesehatan Hewan
Seksi Ruminansia
Seksi Non Ruminansia
Seksi Pengawasan Obat dan Lalu Lintas Ternak
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
Bidang Prasarana dan Sarana
Bidang Penyuluhan dan Usaha
Seksi Alat Mesin dan Sarana Penunjang
Seksi Penyuluhan dan Kelembagaan
Seksi Pakan
Seksi Pengelolaan Lahan dan Air
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Seksi Usaha Pembiayaan dan Investasi
6
- Tugas Pokok dan Fungsi
Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan
operasional di bidang kesekretariatan meliputi pengelolaan dan
pelayanan administrasi umum/ketatausahaan, kepegawaian,
koordinasi penyusunan program dan anggaran, pengelolaan
keuangan dan aset serta pengkoordinasian tugas-tugas Bidang,
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal.Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretaris
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan perumusan kebijakan
tekinis di bidang prasarana dan sarana, perbibitan dan produksi,
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, dan
usaha dan peyuluhan;
b. penyusunan rencana dan program kerja Sekretariat Dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum/ketatausahaan
dan kepegawaian, pelaksanaan koordinasi penyusunan
program/kegiatan Dinas serta pengelolaan administrasi
keuangan dan aset;
d. pelaksanaan koordinasi penyelengaraan tugas-tugas Bidang;
e. pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan,
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kebijakan di bidang
prasarana dan sarana, perbibitan dan produksi, kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, dan usaha dan
peyuluhan; dan
7
f. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan.
Dalam Melaksanakan tugas tersebut Sekretaris di bantu oleh :
a. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
B. Bidang Prasarana dan Sarana
- Tugas dan Fungsi
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai tugas pokok
memimpin dan melaksanakan operasional di bidang prasarana dan
sarana meliputi penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan urusan, pembinaan dan pelaksanaan tugas lingkup
pengelolaan lahan dan air, pakan,serta alat, mesin dan sarana
penunjang, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.Dalam
melaksanakan tugas, Kelompok Bidang Prasarana dan Sarana
Peternakan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
prasarana dan sarana peternakan;
b. pelaksanaan urusan pemerintah daerah di bidang prasarana dan
sarana peternakan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang prasarana dan
sarana peternakan;
8
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya
Dalam Melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang Prasana dan
Sarana di bantu oleh :
a. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air
b. Seksi Pakan
c. Seksi Alat Mesin dan Sarana Penunjang
C. Bidang Perbibitan dan Produksi
Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi mempunyai tugas pokok
memimpin dan melaksankan operasional perbibitan dan produksi
meliputi penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan urusan, pembinaan dan pelaksanaan tugas linkup
perbibitan, ruminansia dan non ruminansia, berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk mencapai hasil yang
maksimal.Dalam melaksanakan tugas pokok kapala bidang
perbibitan dan produksi mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
perbibitan dan produksi;
b. melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang perbibitan
dan produksi;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perbibitan dan
produksi;
9
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
tugas dan funsinya.
Dalam Melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang Perbibitan dan
Produksi di bantu oleh :
a. Seksi Perbibitan
b. Seksi Ruminansia
c. Seksi Non Ruminansia
D. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner
Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan)dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner (Kesmavet) mempunyai tugas pokok
memimpin dan melaksanakan operasional bidang Keswan dan
Kesmavet meliputi penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis,
pelaksanaan urusan, pembinaan dan pelaksanaan tugas lingkup
pengamatan dan pencegahan penyakit hewan, pelayanan
kesehatan hewan, kesehatan mesyarakat veteriner, pengawasan
obat hewan dan lalu-lintas ternak berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk nmencapai hasilyang
maksimal.Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai
fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
10
b. pelaksanaan urusan pemerintahan umum dibidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
Dalam Melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner di bantu oleh :
a. Seksi Kesehatan Hewan
b. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
c. Seksi Pengawasan Obat dan Lalu-Lintas Ternak
F. Bidang Penyuluhan dan Usaha
Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Bidang Penyuluhan dan Usaha mempunyai tugas
pokok memimpin dan melaksanakan operasional bidang
penyuluhan dan usaha meliputi penyusunan bahan perumusan
kebijakan teknis, pelaksanaan urusan, pembinaan dan pelaksanaan
tugas lingkup kelembagaan penyuluhan dan kelembagaan petani
ternak,pengolahan dan pemasaran hasil ternak, serta pembiayaan
dan investasi usaha peternakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk mencapai hasilyang maksimal. Dalam
melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Penyuluhan dan Usaha
mempunyai fungsi:
11
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang
penyuluhan dan usaha;
b. pelaksanaan urusan pemerintahan umum dibidang penyuluhan
dan usaha;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penyuluhan dan
usaha;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
tugas dan fungsinya
Dalam Melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang Penyuluhan dan
Usaha di bantu oleh
a. Seksi Penyuluhan dan Kelembagaan
b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil
c. Seksi Usaha, Pembiayaan dan Investasi
G. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional:
a. Penyuluh Pertanian/Peternakan;
c. Pengawas Bibit Ternak;
e. Pengawas Mutu Pakan;
f. Medik Veteriner;
g. Paramedik Veteriner;
H.Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas:
a. Jabatan fungsional Penyuluh Pertanian/Peternakan mempunyai
tugas antara lain:
12
1) melakukan penyusunan programa penyuluhan pertanian/
peternakan;
2) melakukan perencanaan dan penerapan metodepenyuluhan
pertanian/peternakan;
3) pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaranmateri
penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha;
4) melakukan kegiatan lain sesuai dengan jenjang jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturanperundang-
undangan.
b.Jabatan fungsional Pengawas Bibit Ternak mempunyai tugas
antara lain:
1) melakukan pengawasan proses produksi benih/bibitternak;
2) melakukan pengawasan peredaran dan sertifikasibenih/bibit
ternak;
3) melakukan kegiatan lain sesuai dengan jenjang
jabatanfungsional masing-masing berdasarkan
peraturanperundang-undangan.
c. Jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan mempunyai tugas
antara lain:
1) melakukan pengawasan peredaran dan pengujian mutupakan;
2) melakukan pengembangan sistem dan metode pengujiandan
pengawasan mutu pakan;
3) melakukan kegiatan lain sesuai dengan jenjang jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturanperundang-
undangan.
13
d.Jabatan fungsional Medik Veteriner mempunyai tugas antaralain:
1) melakukan pengendalian hama dan penyakit hewan;
2) melakukan pengendalian dan penanggulangan
kesehatanmayarakat veteriner;
3) melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaranhewan, dan
produk hewan;
4) melakukan kegiatan lain sesuai dengan jenjang
jabatanfungsional masing-masing berdasarkan
peraturanperundang-undangan.
e. Jabatan fungsional Paramedik Veteriner mempunyai tugas antara
lain:
1) melakukan pengendalian hama dan penyakit hewandibawah
penyeliaan Medik Veteriner;
2) melakukan pengendalian dan penanggulangan
kesehatanmayarakat veteriner dibawah penyeliaan Medik
Veteriner;
3) melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaranhewan, dan
produk hewan dibawah penyeliaan MedikVeteriner;
melakukan kegiatan lain sesuai dengan jenjang jabatan fungsional
masing masing berdasarkan peraturanperundang-undangan
14
1.3 Isu Starategis
Pembangunan Peternakan Kabupaten Banggai periode 2016-
2021 pada dasarnya merupakan kelanjutan dan peningkatan
pelaksanaan pembangunan pertanian pada periode sebelumnya
(2006-2011). Agar pembangunan peternakandapat berjalan sesuai
dengan yang direncanakan dan memenuhi target sasaran yang
ditetapkan, diperlukan gambaran permasalahan atau isu-isu
strategis yang akan dihadapi pada periode pembangunan jangka
waktu lima tahun ke depan. Isu-isu strategis yang diperkirakan
akan dihadapi dalam melaksanakan pembangunan peternakan
dalam kurun waktu 2016-2021 yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya tingkat Konsumsi protein hewani bagi masyarakat,
2. Tingginya harga produk peternakan (daging, telur dan susu),
3. Minimnya angka pertumbuhan populasi ternak,
4. Buruknya managemen usaha budi daya ternak,
5. Kurang memadainya infrastruktur Dasar/Prasarana Peternakan,
6. Masih adanya Penyebaran penyakit menular ternak,
7. Kurangnya ketersediaan sarana produksi ternak,
8. Minimnya sistem Pengolahan dan Pemasaran Produk
Peternakan,
9. Belum sempurnanya database peternakan,
10. Lemahnya aspek regulasi peternakan,
15
11. Lemahnya Kelembagaan dan Sumber Daya Peternak, yaitu
posisi tawar kelembagaan peternak dan Keterbatasan Adopsi
Teknologi, serta Minimnya Aspek Permodalan
1.4 Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Banggai Tahun 2016-2021
ini didasarkan pada :
1. Undang–Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah - Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1822 );
2. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
pengganti Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
16
Perubahan Atas Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5589);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
7. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
17
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 825);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 20 Tahun 2009
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Banggai (Lembaran Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2009
Nomor 22, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banggai
Nomor 67);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 9 Tahun 2017
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Banggai Tahun
2017 Nomor 9);
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Banggai Tahun 2016-2021;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 4 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Banggai (Lembaran Daerah Kabupaten
Banggai Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Banggai Nomor 110);
16. Peraturan Bupati Banggai Nomor 76 Tahun 2017 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
18
Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2017
Nomor 2378);
17. Peraturan Bupati Banggai Nomor 28 Tahun 2017 tentang Uraian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan;
1.5 Sistematika Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
disusun berdasarkan Sistematika yang ditetapkan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 sebagai berikut :
PENDAHULUAN BAB I
PERENCANAAN KINERJA BAB II
AKUNTABILITAS
KINERJA BAB III
P E N U T U P BAB IV
19
Bab I Pendahuluan
Memuat gambaran umum Dinas Peternakan Dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Banggai dan sekaligus pengantarnya.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam
perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan serta
program-program pembangunan dan perjanjian kinerja
(Dokumen Penetapan Kinerja) Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran – sasaran
pembangunan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Banggai dengan pengungkapan dan penyajian
dari hasil pengukuran kinerja.
Bab IV Penutup
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari
Akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Banggai.
Lampiran – lampiran.
20
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN [[
2.1 Rencana Strategis
Dalam Renstra Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Tahun 2015-2019 telah ditetapkan visi Kementerian Pertanian
"Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan
yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk
Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk
Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani". Sementara
itu, Pemerintah Kabupaten Banggai sendiri telah menetapkan visi
yang harus dijadikan acuan oleh semua satuan kerja perangkat
daerah Kabupaten Banggai untuk periode pembangunan tahun
2016-2021, yaitu “Mewujudkan Kabupaten Banggai Sebagai
Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Pertanian dan Kemaritiman
Melalui Basis Kearifan Lokal dan Budaya”.
Dengan memperhatikan Visi Kementerian Pertanian Republik
Indonesia dan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai tersebut,
dan mempertimbangkan masalah, potensi, dan tantangan yang
dihadapi dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Banggai,
maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai
telah menetapkan visi yaitu sebagai berikut :
2.1.1. Visi
“Terwujudnya Kabupaten Banggai sebagai Sentra
Agribisnis Peternakan di wilayah Timur Sulawesi
pada Tahun 2021 “
21
Pengembangan peternakan merupakan kawasan yang
tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha
agribisnis yang mampu melayani, mendorong dan menarik kegiatan
pembanguan peternakan yang berorientasi pada usaha/bisnis
(agribisnis) dan bukan hanya sekedar usaha sampingan di wilayah
sekitarnya. Pengembangan kawasanpeternakan dimaksudkan untuk
menjamin ketahanan pangannasional, khususnya produk
peternakan sebagai sumber protein utama,sehingga harus terus
ditingkatkan produksi dan produktifitasnya.
Demi mewujudkan visi tersebut maka pembangunan
agribisnis peternakan tersebut harus berkembang secara simultan
dan harmonis dengan mendorong peran serta setiap stakeholder.
Perwujudan Kabupaten Banggai menuju kondisi ideal
sebagaimana yang dimaksud dalam visi ini dilakukan secara terus
menerus, serta dilakukan dengan kerja keras dan kerja cerdas.
Secara keseluruhan, ini berarti bahwa pembangunan daerah
Kabupaten Banggai diupayakan untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas peternakannya, salah satunya adalah dengan
mewajibkan sapi induk betina wajib bunting, melalui Inseminasi
buatan atau intensifikasi kawin alam.
22
2.1.2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Terwujudnya visi adalah
merupakan tantangan dimasa mendatang yang harus dan akan
dijalani oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Banggai.Oleh karena itu,untuk mewujudkan visi di atas, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan merumuskan 4 misi yang akan
dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2016-2021, yaitu sebagai
berikut :
1. Mewujudkan reformasi birokrasi dengan penerapan manajemen
pembangunan peternakan yang sesuai dengan prinsip good
governance dan clean government;
2. Mewujudkan peningkatan Populasi, Produksi dan Produktivitas
ternak melalui pengembangan kebijakan dan teknologi
Peternakan;
3. Mewujudkan penurunan tingkat penyakit ternak/hewan melalui
upaya pencegahan dan pengobatan ternak;
4. Mewujudkan peningkatan mutu hasil peternakan yang memiliki
daya saing melalui pengembangan sarana, sistem pengolahan
dan pemasaran hasil peternakan berbasis agribisnis yang ASUH
(Aman, Sehat, Utuh dan Halal);
23
2.1.2. Tujuan dan Sasaran
Agar pelaksanaan Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Banggai di atas dapat dilaksanakan, maka
ditetapkan tujuan dengan bertitik tolak pada arah misi atau
orientasi pada pembangunan peternakan di Kabupaten Banggai,
yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas Kinerja Aparatur Pelayanan Publik Bidang
Peternakan yang amanah dan Profesional.
2. Meningkatkan Produksi dan Produktifitas Ternak melalui
peningkatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Bibit Ternak serta
Meningkatkan Kualitas Pakan Ternak.
3. Meningkatkan kualitas hidup hewan ternak dengan menurunkan
jumlah penyakit ternak.
4. Meningkatkan Nilai Tambah, Daya saing dan mutu hasil
Peternakan.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah
ditetapkan adalah kondisi yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun. Berdasarkan tujuan diatas, maka
ditetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik bidang peternakan.
2. Meningkatnya kualitas disiplin dan kapasitas sumber daya
pegawai bidang peternakan.
24
3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja aparatur bidang peternakan
dalam penyusunan perencanaan anggaran, penatausahaan
anggaran dan pelaporan keuangan.
4. Meningkatnya intensifikasi peternakan melalui insemenasi
buatan (IB) dan intensifikasi kawin alam (INKA) serta
penambahan jumlah ternak indukan melalui penyebaran ternak
pada kepada masyarakat;
5. Meningkatnya penerapan Teknologi Tepat Guna peternakan;
6. Menurunnya jumlah dan intensitas serangan penyakit ternak
7. Bertambahnya infrastruktur dan prasarana peternakan;
8. Bertambahnya jumlah pelaku usaha pengolahan hasil
peternakan.
9. Meningkatnya sistem promosi dan pemasaran hasil produksi
peternakan
2.2 Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran yang akan
memberikan informasi sejauh mana suatu organisasi telah berhasil
mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan. IKU
sebaiknya dinyatakan secara eksplisit dan rinci, sehingga jelas apa
yang diukur. Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai
25
Tabel : Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
Umum
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya Produksi Hasil
Peternakan
1.1
1.2
Persentase Produksi Daging
Persentasi Produksi Telur
2 Meningkatnya Pelayanan
Pencegahan dan
penanggulangan penyakit terhadap hewan/ternak
2.1
2.2
Persentase Pencegahan Terhadap
hewan/ternak
Persentase hewan/ternak yang
Terserang penyakit yang ditangani
3 Meningkatnya Jumlah Produksi Daging Hasil
Produk Olahan Ternak
3.1
3.2
Persentase Produk Daging Sapi dari Hasil Produk Olahan Ternak
Persentase Produksi Ayam
Pedaging dari Hasil Produk Olahan
Tabel : Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Umum OPD
No Tujuan Sasaran Stategis Indikator Sasaran
1 Meningkatnya
Produksi Hasil
Peternakan
Meningkatnya Produksi
Hasil Peternakan
- Persentase Produksi
Daging
- Persentase Produksi Telur
Meningkatnya
pelayanan pencegahan
dan penanggulangan
penyakit terhadap
hewan/teranak
- Persentase Pencegahan
terhadap hewan/ternak
- Persentase hewan/ternak
yang terserang penyakit
yang ditangani
2 Meningkatkan Jumlah
Produksi dari Daging
Hasil Produksi Olahan
Ternak.
Meningkatnya Jumlah
Produksi dari Daging
Hasil Produk Olahan
Ternak
- Persentase Produksi
Daging Sapi dari Hasil
Produk Olahan Ternak
- Persentase Produksi Ayam
Pedaging dari Hasil
Produk Olahan.
26
2.3. Recana Kinerja Tahunan
Tabel Tabel Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai Tahun
2017
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Sasaran Target
1 Meningkatnya Produksi
Hasil Peternakan
1.1
1.2
Persentase Produksi Daging
Persentasi Produksi Telur
2 Meningkatnya
Pelayanan Pencegahan
dan penanggulangan penyakit terhadap
hewan/ternak
2.1
2.2
Persentase Pencegahan
Terhadap hewan/ternak
Persentase hewan/ternak
yang Terserang penyakit
yang ditangani
3 Meningkatnya Jumlah
Produksi Daging Hasil
Produk Olahan Ternak
3.1
3.2
Persentase Produk Daging
Sapi dari Hasil Produk Olahan
Ternak
Persentase Produksi Ayam Pedaging dari Hasil Produk
Olahan
2.4. Perjanjian Kinerja
Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen
pernyataan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarakn pada
sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat
sasaran strategis, indikator kinerja beserta target kinerja dan
anggaran.
Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu
pada Renstra, RKT, dan DPA.
27
Perjanjian Kinerja tahun 2018 Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai disajikan pada tabel dibawah
ini :
Tabel Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Program
Target
Anggaran
(Rp)
1 Meningkatkan disiplin pelayanaan aparatur
Persantase pelayanan disiplin aparatur
100 - Program Administrasi perkantoran
- Program peningkatan saranan dan prasarana aparatur
- Program peningkatan disiplin aparatur
- Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
- Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
- Program perencanaan Umum
1.033.826.600 167.306.300 183.700.000 27.300.925 102.907.975 4.875.000
2 Meningkatkan populasi ternak
Persentase populasi ternak
100 - Program Peningkatan produksi hasil peternakan
5.006.335.500
3 Meningkatnya Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Terhadap Hewan/Ternak
Persentase hewan/ternak yang terserang penyakit
100 -. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
666.782.450
4 Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan mutu hasil peternakan
Persantase pelaku usaha dan olahan hasil ternak yang berkualitas
100 - Program peningkatan kesejahteraanpetani
- Program pemberdayaan penyuluh pertanian
- Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
37.815.000 78.886.500 191.422.900
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan pencapaian visi misi dalam kurun waktu tertentu.
Akuntabilitas kinerja dapat diukur melalui penerapan sistem
akuntabilitas kinerja yang saling berkaitan satu sama lainnya, dari
proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
3.1. Pengukuhan Kinerja
Pada bagian ini akan dibahas mengenai capaian kinerja Dinas
Peternakan Kabupaten Banggai dalam pelaksanaan program dan
kegiatan selama tahun 2018. Kinerja yang dimaksud adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian program dan kegiatan
dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Dinas
Peternakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Capaian kinerja
kegiatan yang dimaksud di dalam laporan ini adalah evaluasi secara
internal terhadap hasil pelaksanaan kegiatan Dinas Peternakan
Untuk menilai keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan
program/kegiatan Dinas Peternakan, dilakukan melalui tahapan
pengukuran dan evaluasi kinerja.
Pengukuran kinerja mencakup penetapan indikator kinerja
sasaran dan penetapan capaian indikator kinerja kegiatan. Tahapan
evaluasi kinerja dilakukan dengan cara menghitung capaian kinerja
pelaksanaan kegiatan/ program yang telah ditetapkan. Pengukuran
29
capaian kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Banggai Tahun 2018
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan
realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan dan program
dengan indikator pada tingkat input, output dan outcome. Capaian
kinerja kegiatan diukur dalam tataran input dan output. Sedangkan
capaian kinerja program diukur dalam tataran outcome.
3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama
No Program Target ( % )
Realisasi ( % )
Capaian ( % )
Kriteria/ Kode
1 Belanja Pegawai 100,00 96,42 96,42
Sangat baik
- Gaji dan tunjangan - Insentif Pemungutan
Retribusi daerah
100,00
100,00
96,53 -
96,53 -
2 Pelayanan Administrasi Perkantoran
100,00
99,15
97,04
- Penyediaan jasa surat menyurat
- Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air & lisrtik
- Penyediaan jasa
Pemeliharaan dan perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Penyediaan ATK - Penyediaan barang
cetakan & penggandaan
- Penyediaan komponen
100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00
67,60
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00
67,60
100,00
100,00
100,00
30
instalasi listrik
penerangan bangunan kantor
- Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Penyediaan makanan dan minuman
- Rapat-rapat koordinasi
& konsultasi keluar daerah
- Rapat-rapat koordinasi
& konsultasi Dalam Daerah
- Penyediaan tenaga
pendukung teknis & administrasi perkantoran
100,00
100,00 100,00
100,00
100,00
91,00
100,00 99,90
99,62
99,05
91,00
100,00 99,90
99,62
99,05
3 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
100,00 99,83 99,83
- Pengadaan peralatan
gedung kantor - Pengadaan meubelair - Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung kantor
- Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
- Pemeliharaan
rutin/berkala perlengkapan gedung
kantor - Pemeliharaan
rutin/berkala peralatan
gedung kantor
100,00
100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
99,86
99,87 99,68
99,99
98,64
99,86
99,86
99,87 99,68
99,99
98,64
98,67
31
4 Peningkatan Dispilin
Aparatur 100,00 100,00 100,00
- Pengadaan Pakaian Dinas
beserta Perlengkapannya - Pengadaan pakaian
Khusus Hari-hari Tertentu
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
5 Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
100,00 95,57 95,57
- Pembinaan dan
pemantauan kerja aparatur
100,00 95,57 95,57
6 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
100,00 97,68 97,68
- Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
- Penyusunan pelapoan
keuangan akhir tahun - Penyusunan dokumen
perencanaan & anggaran SKPD
100,00
100,00
100,00
99,63
95,02
97,21
99,63
95,02
97,21
7 Perencanaan Umum 100,00 100,00 100,00
- Penyediaan Administrasi Pengadaan Barang dan
Jasa
100,00 100,00 100,00
8 Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
100,00
96,03 96,03
- Peningkatan kemampuan lembaga
petani
100,00
96,03 96,03
9 Program pemberdayaan
penyuluh pertanian /perkebunan lapangan
100,00
99,97 99,97
- Penelitian dan
Pengembangan Sumber
Daya Pertanian /
100,00
100,00
100,00
32
Peternakan
- Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan - Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pertanian
(Perbenihan dan Perbibitan)
- Pengelolaan Lahan dan
Air
100,00 100,00
100,00
100,00 99,96
99,97
100,00 99,96
99,97
10 Program pemberdayaan
penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
100,00 97,54 97,54
- Peningkatan kapasitas
tenaga penyuluh Peternakan
100,00 97,54 97,54
11 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Ternak
100,00 99,90 99,90
- Pendataan Masalah
Peternakan
- Pemeliharaaan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit
Menular Ternak
- Pengawasan Perdagangan Ternak
Antar Daerah
- Dukungan Kegiatan Laboratorium Kesehatan
Hewan
- Peningkatan dan Pengawasan Poskeswan,
Unit Pelayanan Keswan,
dan Obat-obatan Hewan
- Pengawasan Bahan Makanan Asal Ternak
100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00
100,00
99,70
99,70
100,00
100,00 100,00
100,00
99,70
99,70
100,00
33
12 Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan 100,00 91,97 91,97
- Perbibitan dan
Perawatan Ternak
- Pendistribusian Bibit Ternak Kepada
Masyarakat
- Pengembangan Agribisnis Peternakan
- Pengadaan Inseminasi
Buatan Semen Beku - Pengembangan Pakan
Ternak
- Pengembangan
Budidaya Ternak Kecil dan Unggas
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00
100,00
97,25
87,24
98,82
98,30 99,90
99,78
97,25
87,24
98,82
98,30 99,90
99,78
13 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
100,00
100,00
100,00
- Promosi Atas Hasil
Produksi Peternakan Unggulan Daerah
- Pengolahan Informasi
Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi
Peternakan Masyarakat
- Pengembangan Olahan
Hasil Peternakan - Pembinaan Peningkatan
Mutu Pengolahan Hasil
Peternakan
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
14 Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan
100,00 99,20 99,20
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Peternakan Tepat Guna
100,00 99,20 99,20
34
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, secara umum dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2018 Dinas Peternakan Kabupaten
Banggai telah dapat mencapai tingkat keberhasilan dari target
yang telah ditetapkan yang ditunjukkan dari pencapaian sebagian
besar target indikator kinerja kegiatan dan program. Namun
demikian, di sisi lain masih terdapat indikator kinerja kegiatan
yang realisasinya belum dapat dicapai dengan maksimal
dikarenakan adanya efisiensi anggaran pada kegiatan prioritas.
Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja
Dinas Peternakan Kabupaten Banggai telah melakukan
analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun 2018 ini, untuk
mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada tahun
2019. dari 13 program dan 49 Kegiatan belanja langsung yang
dilaksanakan pada tahun 2018 realisasi anggarannya mencapai
Rp 8.807.779.738,- atau sebesar 95,01 % dari total anggaran
sebesar Rp. 9.270.247.250,-. Analisis Capaian kinerja kegiatan
dan penyebab keberhasilan/ kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusinya
selengkapnya dijelaskan sebagai berikut :
35
Program 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini terdiri dari 12 (Dua Belas) kegiatan yaitu :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan materai merupakan satu-satunya komponen
dalam kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat. Sampai dengan
31 Desember 2018, dapat terealisasi 100% dari target kinerja
sasaran sebanyak 1650 lembar atau sejumlah Rp 7.635.000,-
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Komponen belanja dari kegiatan ini terdiri atas jasa telepon,
air, listrik dan internet kantor. Sampai dengan 31 Desember 2018
dapat terealisasi sebesar Rp.74.800.000,- atau 100% dari yang
ditargetkan sebesar Rp.74.800.000,-
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
dinas/Operasional
Komponen belanja dari kegiatan ini terdiri atas pajak mobil dan
Pajak Motor Dinas. Sampai dengan 31 Desember 2018 dapat
terealisasi sebesar Rp.7.436.100,- dari yang ditargetkan sebesar
Rp.11.000.000,-
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Realisasi kegiatan ini sampai dengan 31 Desember 2018
mencapai Rp.44.779.825,- atau 100% dari target yang ditetapkan
yang meliputi komponen honorarium petugas kebersihan kantor,
36
honorarium petugas taman kantor, dan peralatan kebersihan/bahan
pembersih kantor.
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Realisasi anggaran kegiatan penyediaan ATK pada tahun
2018 mencapai 100% dari target yang direncanakan yaitu sebesar
Rp. 19.549.900,-
6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Sama seperti kegiatan penyediaan ATK, realisasi kegiatan ini
yang terdiri atas Cetak, foto copy dan penjilidan dapat terealisir
100% dari yang ditargetkan sebesar Rp.9.209.125,-
7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
Pada tahun 2018 realisasi anggaran kegiatan ini mencapai
100% dari target yang ditetapkan sebesar Rp.3.000.000,-. Capaian
tahun ini sama dengani perolehan tahun 2017. Hal ini sungguh
positif mengingat budaya membaca dan mencari informasi umum di
kalangan pegawai Dinas Peternakan sangat baik sehingga ikut
menunjang peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang ada.
8. Penyediaan makanan dan minuman
Pada tahun 2018, realisasi anggaran penyediaan
makanan/minuman untuk kebutuhan kegiatan rapat kantor
sebanyak 400 dos atau 100% dari target yang ditetapkan sebesar
Rp.18.800.000,-.
37
9. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Pada tahun 2018, realisasi kegiatan ini mencapai 100 % atau
sebesar Rp.231.173.085,- dari target sebesar Rp.237.412.500,- Hal
ini dapat tercapai karena didukung oleh adanya perencanaan yang
sangat baik untuk beberapa pelaksanaan kegiatan koordinasi ke
luar daerah.
10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
Pada tahun 2018, realisasi kegiatan ini mencapai 100 % atau
sebesar Rp.231.173.085,- dari target sebesar Rp.237.412.500,-
11. Penyediaan tenaga pendukung teknis dan administrasi
perkantoran
Kegiatan ini terealisir Rp.428.400.000,- atau sebesar 99,05%
dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp. 432.500.000,-
Program 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini terdiri dari 6 (Enam) kegiatan yaitu :
1. Pengadaan peralatan gedung kantor
Kegiatan ini terealilasi sebesar Rp.35.700.000,- atau sebesar
99,83% dari target yang ditetapkan yaitu Rp.35.751.300,-
Pengadaan peralatan gedung kantor ini sendiri terdiri dari
pengadaan Labtop, Printer dan Hardisk Eksternal
38
2. Pengadaan Meubelair
Pada tahun 2018, realisasi anggaran pengadaaan Meubilair
yaitu sebesar Rp.11.250.000,- atau sebesar 99,87 % dari target
yang ditetapkan yaitu Rp. 11.265.000,- pengadaan Meubilair itu
sendiri terdiri dari Meja Rapat pejabat dan Kursi Kerja.
3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pada tahun 2018, realisasi keuangan kegiatan ini mencapai
100% dengan anggaran sebesar Rp 50.000.000,- Kegiatan ini
terdiri atas pemeliharaan (rehabilitasi ringan) gedung kantor.
4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Pada tahun 2018, realisasi kegiatan mencapai 100% dengan
anggaran Rp.60.000.000,- yang terdiri atas pemeliharaan rutin
kendaraan dinas roda empat dan kendaraan dinas roda dua
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor
Kegiatan ini terealilasi sebesar Rp.2.900.000,- atau sebesar
98,64% dari target yang ditetapkan yaitu Rp.2,940.000,-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor terdiri
dari biaya service AC
6. Pemeliharaan Rutin /Berkala Peralatan Gedung Kantor
Kegiatan ini terealilasi sebesar Rp.7.340.000,- atau sebesar
99.86% dari target yang ditetapkan yaitu Rp.7.350.000,-
Pemeliharaan Rutin /Berkala Peralatan Gedung Kantor terdiri dari
biaya service Printer dan komputer [[
39
Program 3 Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini terdiri dari 2 (Dua) kegiatan yaitu :
1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Pada tahun 2018, kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya untuk aparatur. Realisasi keuangan mencapai
sebesar Rp.52.500.000,- atau 100 % dari anggaran yang
ditargetkan yaitu sebesar Rp.52.500.000,- Kegiatan ini
mengakomodir kebutuhan pakaian Keki.
2. Pengadaan Pakaian Khusus Hari – hari Tertentu
Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar
Rp.129.970.000,- atau 99,09% dari target yang ditetapkan sebesar
Rp.131.200.000,-,- Pengadaan ini sendiri terdiri 82 pasang pakaian
batik dan 82 pasang pakaian Olah Raga bagi pegawai lingkup Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan
Program 4 Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
1. Pembinaan dan Pemantauan Kerja Aparatur
Kegiatan ini terealilasi sebesar Rp.26.090.925,- atau sebesar
95.57% dari target yang ditetapkan yaitu Rp.27.300.925,-
Pemeliharaan Rutin /Berkala Peralatan Gedung Kantor terdiri dari
biaya service Printer dan komputer
40
Program 4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu :
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Realisasi keuangan pada kegiatan ini mencapai
Rp.4.004.000,- atau 100% dari target yang ditetapkan sebesar
Rp.4.004.000,- Kegiatan ini sendiri diperuntukkan untuk
penyusunan LAKIP. Dengan perencanaan yang lebih matang dan
ditunjang kelengkapan data, maka penyusunan laporan ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu oleh tim penyusun. Hal ini
menunjukkan pencapaian target kinerja sasaran kegiatan tahun ini
meningkat dibanding tahun sebelumnya.
2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Realisasi keuangan pada kegiatan ini mencapai 100% dari
target yang ditetapkan sebesar 9.761.000,- Pelaksanaan kegiatan
ini sangat baik dengan persentase capaian 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tim penyusun laporan keuangan
semester sangat baik dan konsisten.
3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Sama halnya dengan capaian kinerja pada kegiatan
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran, realisasi keuangan
pada kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun juga
41
mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar
Rp.9.761.000,-. Sasaran kegiatan ini tercapai dengan baik karena
Laporan Keuangan akhir tahun dapat disusun secara efektif, tepat
waktu dan sesuai standar akuntansi pemerintah.
4. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran SKPD.
Realisasi keuangan pada kegiatan ini mencapai
Rp77.538.500,- atau 97,68% dari target yang ditetapkan sebesar
Rp.79.381.975,-. Kegiatan ini direalisasikan dengan output 5
dokumen perencanaan/ anggaran yaitu DPA Tahun 2018, RKPA
Tahun 2018, DPPA Tahun 2018, Renja Tahun 2019, dan RKA Tahun
2019. Meningkatnya capaian kinerja penyusunan perencanaan
program kegiatan dan anggaran ini sebenarnya karena adanya
koordinasi, evaluasi, dan kerja sama tim yang baik di internal
subbagian perencanaan program.
Program 5 Perencanaan Umum
Sasaran program ini hanya kegiatan Penyediaan Jasa
Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa. Dengan realisasi
keuangan mencapai sebesar Rp.4.875.000,- atau 100 % dari
anggaran yang ditargetkan sebesar Rp.4.875.000,-
42
Program 5 Peningkatan Kesejahteraan Petani
kegiatan peningkatan lembaga petani dengan alokasi dana
sebesar Rp. 37.815.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 36.315.000,-(96,03) fisik sebesar 100 % kegiatan ini meliputi
rapat pertemuan antara penyuluh lapangan dengan petani yang
dilaksanakan sebanyak 12 desa dalam rangka pembinaan kelompok
petani/peternak. dan melaksanakan rapat antara penyuluh
dilapangan dengan tujuan peningkatan kemampuan
ketrampilan/pengetahuan para penyuluh serta peningkatan
koordinasi/kerjasama diantara para penyuluh.
Program 6 Peningkatan Ketahanan Pangan
Program ini terdiri dari 3 (Tiga) kegiatan yaitu :
1. Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
pertanian, jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini
sebesar Rp. 331.435.100,- dengan realisasi keuangan
Rp. 331.435.100,- mencapai persentase sebesar 100 % dengan
hasil berupa Kegiatan musrenbang Propinsi,penyusunan e –
Proposal, Program Aplikasi Laporan Harian bagi PNS, Konteks
Ternak di Palu serta Kerjasama antara Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan dengan Pusat Studi Tompotika tentang SID
Pengembangan Peternakan (Padang Pengembalaan).
43
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
(Perbenihan dan Perbibitan) jumlah anggaran yang dialokasikan
pada kegiatan ini sebesar Rp. 805.368.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 805.062.000,- (99,96%) dan realisasi fisik
100 %. Kegiatan ini meliputi pembangunan Kandang
penampungan bibit ternak di kecamatan Luwuk Utara, lanjutan
Rehabilitasi pagar batas peternakan tandos, Pembangunan
Poskeswan di Kecamatan Masama, Pembangunan Pos IB di
Kecamatan Balantak Selatan, pemasangan Instalasi air bersih di
Poskeswan Tanggawas Kecamatan Balantak Selatan. Rehab Kantor
Perbibitan Tandos dan Lanjutan Pembuatan Pagar Batas
Peternakan Tandos.
3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, jumlah
anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 64.707.000,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 64.707.000,-
dan realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini meliputi rapat
bulanan monitoring dan evaluasi serta perjalanan Dinas dalam
daerah dalam rangka monitoring dan evaluasi bantuan dan
pembangunan fisik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
4. Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air
Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air. jumlah anggaran yang
dialokasikan pada kegiatan ini sebesar Rp.225.243.000,-dengan
44
realisasi keuangan sebesar Rp. 225.175.900,- (99,97 %) dengan
realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini meliputi rehab bak
penampungan air peternakan Tandos, lanjutan pembuatan Draenasi
Rumah Potong Hewan (RPH) kecamatan Toili, dan pembuatan Plat
deker di desa Baya kecamatan Luwuk Timur
Program 7 Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Ternak
1. Pendataan Masalah Peternakan.
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini
sebesar Rp. 40.919.500,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 40.919.500,- dengan realisasi fisik dan keuangan sebesar 100
% kegiatan ini meliputi pendataan masalah peternakan berupa
terdapatnya berapa penyakit ternak diantaranya Diarhea,
Fasciollosis, New castle Disease, Scabies, Kaskado, Tuberculosis.
2. Pemeliharaan Kesehatan dan pencegahan penyakit
menular
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 266.870.500,- dengan relisasi keuangan sebesar
Rp.266.870.500,- dengan realisasi fisik dan keuangan sebesar
100 % kegiatan ini meliputi terlaksananya pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit menular berupa vaksinasi dan
penangganan gangguan reproduksi pada hewan ternak.
45
3. Pengawasan perdagangan ternak antar daerah
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 36.178.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 36.176.200 dengan realisasi fisik kegiatan ini sebesar 100 %
kegiatan ini meliputi dengan hasil berupa terlaksananya
Pengawasan perdangan ternak antar daerah.
4. Dukungan Kegiatan Laboratorium Kesehatan Hewan
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini
sebesar Rp. 181.206.150,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.180.669.650,- dengan realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini
meliputi dengan hasil berupa terlaksananya Dukungan kegiatan
Laboratorium kesehatan hewan sebanyak dua Unit laboratorium
yang terletak di Kecamatan Luwuk dan Toili Barat.
5. Peningkatan dan Pengawasan Poskeswan, Unit Pelayanan
Keswan dan Obat-obatan Hewan.
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 54.032.800,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 53.871.800,- dengan realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini
meliputi pengadaan Perlengkapan Poskeswan dan Obat- obat
Poskeswan.
6. Pengawasan Bahan Makanan Asal Ternak.
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 87.575.500,- dengan realisasi keuangan sebesar
46
Rp. 87.575.500 dengan realisasi fisik dan keuangan sebesar 100 %
kegiatan ini meliputi perlengkapan ptugas kesmavet dan sosialiasi
dan terlaksananya Pengawasan bahan makanan asal ternak
Program 8 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1. Pembibitan dan Perawatan ternak
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 65.094.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.63.304.078 dengan realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini
meliputi operasional dan perlengkapan serta bahan pusat perbibitan
tandos dan baya.
2. Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 2.979.073.500,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
2.599.073.500,- kegiatan ini meliputi pengadaan Sapi Pejantan
Unggul berjumlah 9 ekor yang tersebar dikecamatan Kintom,
Pagimana dan Luwuk Timur dan Pengadaan Sapi Betina Bali
berjumlah 260 ekor pada penetapan Anggaran yang tersebar di
kecamatan Luwuk Timur, Toili Barat, Mantoh, Balantak Utara,
Balantak, Balantak Selatan, Pagimana, Bunta, Lamala, Toili dan
Simpang Raya. Pada perubahan anggaran bertambah 40 ekor sapi
bali betina tetapi tidak dilaksanakan di karenakan waktu yang tidak
memungkinkan untuk dilakukannya tender pengadaan sapi
47
3. Pengembangan Agribisnis Peternakan.
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp.48,496.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 47.923.200,- dengan relisasi fisik sebesar 99,8 % kegiatan ini
meliputi pendataan pelaku usaha agribisnis peternakan.
4. Pengadaan Inseminasi Buatan Semen Beku
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp.189.609.100,- dengan realisasi sebesar Rp. 189.413.300,-
dengan relisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini meliputi pengadaan
pakan burung puyuh, pakan konsentrat, bibit tanaman indigofera
dan pengolahan tanah.
5. Pengembangan Pakan Ternak
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp.189.609.100,- dengan realisasi sebesar Rp. 189.413.300,-
dengan relisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini meliputi pengadaan
pakan burung puyuh, pakan konsentrat, bibit tanaman indigofera
dan pengolahan tanah.
6. Pengembangan Budidaya Ternak Kecil dan Unggas
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 678.050.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 676.582.500,- dengan realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini
meliputi pengadaan ternak kambing PE, kambing kacang, babi, itik,
ayam petelur dan burung puyuh.
48
Program 9 Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
1. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini
Rp. 191.422.900,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 191.422.900,- dengan realisasi fisik dan keuangan sebesar 100
% kegiatan ini meliputi pameran expo konteks ternal, rakor teknis
di Lombok. Pameran hari nusantara di kecamatan kintom
2. Pengolahan Informasi permintaan pasar atas hasil
produksi peternakan masyarakat
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 17.743.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 17.743.000,- dan realisasi fisik mencapai 100 % kegiatan ini
meliputi membuat buletin data informasi harga pasar komoditi
peternakan dan pengambilan data informasi peternakan.
3. Pengembangan Olahan Hasil Peternakan
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 47.587.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 47.587.000,- dan realisasi fisik mencapai 100 % kegiatan ini
bertujuan dalam pengembangan pelaku usaha olahan hasil
peternakan yang berjumlah 4 kelompok pelaku usaha peternakan.
49
4. Pembinaan Peningkatan Mutu Pengolahan Hasil
Peternakan.
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar
Rp. 55.755.600,- dengn realisasi keuangan sebesar
Rp. 55.755.600,- dengan realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan
pelaksanaan Sosialisasi Peningkatan Mutu Pengolahan Hasil
Peternakan yang meliputi tentang bahan tambahan pangan,
pelabelan makanan dan keamanan pangan, pengadaan alat tester
formalin dan boraks serta pengambilan dan pemeriksaan sampel
boraks dan formalin pada produk olahan hasil peternakan pada
pelaku usaha olahan hasil peternakan.
Program 10 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1. Pengadaan sarana dan Prasarana teknologi peternakan
tepat guna
Kegiatan Sarana dan Prasarana Teknologi Tepat Guna jumlah
anggaran yang dialokasikan pada kegiatan ini Rp.342.335.000,-
dengn realisasi keuangan sebesar Rp. 339.585.200,- dengan
realisasi fisik sebesar 100 % kegiatan ini meliputi pengadaan mesin
pencacah rumput yang tersebar dikecamatan Luwuk Utara dan
Toili, Alat Pengolahan Pupuk Organik (APPO) dikecamatan
Nuhon,Pengadaan Mini Frezzer dan Kandang penampungan Ayam
Potong
50
B. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran untuk mewujudkan pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan terinci sebagai berikut:
No Uraian Target (Rp)
Realisasi (Rp)
(%)
BELANJA DAERAH 16.990.195.842 16.082.500.831 94,66
I Belanja Tidak Langsung 7.719.948.592 7.234.721.093 93,71
- Belanja Pegawai 7.719.948.592 7.234.721.093 93,83
- Retribusi Daerah 17.000.000 7.000.000 41,18
II Belanja Langsung 9.270.247.250 8.847.779.738 95,44
- Belanja Pegawai 480.960.000 477.360.000 99,25
- Belanja Barang dan Jasa 7.458.314.950 7.041.983.738 94,42
- Belanja Modal 1.330.972.300 1.328.436.000 99,81
JUMLAH 94,66
51
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan Umum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Tahun 2018 ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Banggai selama tahun 2018. Dari laporan ini
diharapkan dapat diperoleh suatu kesimpulan pencapaian
pelaksanaan tugas dan fungsi serta dapat dipergunakan sebagai
titik tolak dan bahan analisis dalam rangka meningkatkan kinerja
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai di
tahun mendatang.
Dari LAKIP ini dapat diketahui gambaran kinerja Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai selama
tahun 2018 dan perbandingan realisasi dan capaian target kinerja
dengan tahun sebelumnya. Selain gambaran kinerja, juga
dilaporkan analisis kinerja yang menggambarkan keberhasilan dan
kegagalan masing-masing sasaran serta permasalahan yang
dihadapi sebagai faktor penghambat keberhasilan.
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis kinerja Peternakan
Kabupaten Banggai diperoleh simpulan bahwa :
1. Persentase capaian kinerja kegiatan Dinas Peternakan
Kabupaten Banggai dan Kesehatan Hewan berdasarkan hasil
Pengukuran Kinerja Tahun 2018 adalah sebesar 94,66 Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan
52
Hewan Kabupaten Banggai untuk tahun 2018 termasuk kategori
Sangat Baik.
2. Sasaran kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Banggai dapat tercapai sebagaimana ditargetkan
dalam perencanaan kinerja tahun 2018.
B. Strategi Pemecahan Masalah
Keberhasilan yang dicapai diharapkan dapat dipertahankan
bahkan ditingkatkan demikian pula kegagalan yang dialami dalam
pelaksanaannya dapat diperbaiki dan disempurnakan pada tahun
mendatang. Dalam mengantisipasi dan meminimalkan
permasalahan/kendala yang telah terjadi dilaksanakan upaya
pemecahan masalah. Untuk meningkatkan hasil yang telah dicapai,
ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara lain :
1. Perlunya komitmen dan upaya yang lebih baik lagi untuk
meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja birokrasi Dinas
Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Banggai antara lain
dengan meningkatkan kapasitas sumber daya pegawai secara
intensif dan berkelanjutan, optimalisasi koordinasi, komunikasi
dan partisipasi aktif seluruh jajaran organisasi sehingga
pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan efisien.
2. Perlu dilakukan penajaman skala prioritas sasaran berdasarkan
Rencana Strategis dan sumber daya yang dimiliki untuk
mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun
mendatang.
53
3. Tetap berpedoman pada mekanisme dan SOP pelaksanaan
kegiatan maupun ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4 Perlunya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan.
5. Perlunya upaya untuk meningkatkan koordinasi yang harmonis
dengan SKPD sub bid ang pertanian lain maupun instansi terkait
lainnya.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, kiranya
diharapkan apa yang menjadi target sasaran kinerja dapat tercapai
untuk tahun berikutnya, dan akan berdampak pada peningkatan
kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Akhirnya kami
berharap agar komitmen di atas dapat mewujudkan upaya
peningkatan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten
Banggai pada tahun mendatang. Amin
54