Post on 06-Feb-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-1
BAB IVANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
Pembangunan daerah agar dapat berhasil sesuai dengan tujuannya harus
tanggap terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut
menyangkut beberapa masalah strategis yang saat ini masih menjadi
kendala dalam terwujudnya kesejahteraan masyarakat meliputi :
4.1 Pendidikan
Pendidikan adalah pintu gerbang kemajuan, sehingga merupakan
pilar penting peningkatan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu
pembangunan bidang Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis
dalam keseluruhan gerak pembangunan nasional sebagai faktor penentu
dalam arah pembangunan dan asset yang paling berharga dalam
pembangunan..
Kualitas pendidikan di Kabupaten Lamongan masih belum merata,
terutama disebabkan distribusi tenaga pendidik/guru yang tidak merata,
kurangnya tenaga administrasi di lembaga sekolah dan kurangnya
sarana prasarana pendidikan. Isu strategis lainnya dalam pembangunan
di bidang pendidikan adalah masih kurangnya beasiswa yang
diperuntukkan bagi masyarakat miskin/tidak mampu dan kurangnya mutu
pendidikan terutama masih dipengaruhi oleh kualitas SDM dari tenaga
pendidik (guru), sehingga dalam prioritas Pemerintah Kabupaten
Lamongan untuk mengatasi masalah hal ini adalah dengan
meningkatkan kualitas mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam hal ini salah satu wujudnya dengan penyetaraan kualifikasi guru
menjadi minimal berijazah S-1.
BAPPEDA KAB. L
AMONGAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-2
4.2 Kesehatan
Perkembangan pembangunan kesehatan di Lamongan cenderung
membaik hal ini terlihat dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Harapan
Hidup (AHH), serta persalinan oleh tenaga kesehatan. Perkembangan
sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Lamongan mengalami
peningkatan terutama dengan di bangunnya Rumah Sakit di Kecamatan
Ngimbang. Namun demikian masih ditemukan permasalahan yaitu
merebaknya beberapa jenis penyakit, misalnya ISPA, kasus gizi buruk,
wabah demam berdarah, dan muntaber. Juga terdapat peralatan
kesehatan yang sudah tidak layak pakai dan sarana penunjang di Rumah
Sakit dan puskesmas yang kurang memadai.
Isu-isu strategis bidang kesehatan lainnya antara lain rendahnya
kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat akibat terbatasnya
aksesibilitas terhadap sumber air bersih dan keperluan sanitasi dasar
secara konsisten; terbatasnya jaminan kesehatan kepada masyarakat
kurang mampu; dan terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan.
4.3 Tenaga Kerja
Permasalahan ketenagakerjaan secara umum masih ditandai
dengan rendahnya kualitas tenaga kerja, baik dari segi pendidikan formal
maupun ketrampilannya. Hal ini mengakibatkan tingkat produktivitas
tenaga kerja menjadi rendah.
Disisi lain, tuntutan pasar kerja dan persaingan industri di pasar
global membutuhkan kemampuan tenaga kerja yang tinggi, dimana
penggunaan teknologi dan informasi pada sebagian besar industri
menuntut kebutuhan tenaga kerja profesional yang memenuhi standar
kualifikasi tenaga kerja berbasis knowledge, skill dan attitude (KSA),
Serta social skill (ketrampilan sosial). Pasar kerja di masa datang juga
menuntut adanya jaminan kondisi iklim ketenagakerjaan yang kondusif,
BAPPEDA KAB. L
AMONGAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-3
dan harmonis yang dapat melahirkan suasana hubungan industrial yang
ramah dan adanya kepastian hukum dalam usaha dan investasi.
Isu – isu strategis di bidang ketenagakerjaan lainnya antara lain,
terbatasnya kesempatan kerja, Kemampuan atau skill tenaga kerja yang
tidak memadai, kurangnya modal dan sarana pemasaran untuk industri
rumah tangga serta masih kurangnya investasi di Lamongan.
4.4 Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki peran ganda yaitu
sebagai modal pembangunan dan sekaligus sebagai penopang sistem
kehidupan. Sumber daya alam dan lingkungan hidup mempunyai peran
diantaranya meliputi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon,
pengaturan air secara alami, dan udara bersih. Namun, pengelolaan
sumber daya alam tersebut masih belum berkelanjutan dan relative
mengabaikan kelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga daya dukung
lingkungan menurun dan ketersediaan sumber daya alam menipis.
Global warming atau pemanasan global dan perubahan iklim yang
tengah terjadi, sehingga menimbulkan banyaknya kejadian bencana
alam seperti banjir, longsor, erosi, badai tropis dan kekeringan
merupakan dampak nyata perubahan iklim dan pemanasan global.
Agenda adaptasi terhadap dampak perubahan iklim diperlukan untuk
menciptakan sistem pembangunan yang berdaya tahan terhadap
goncangan variabilitas iklim saat ini dan antisipasi dampak perubahan
iklim di masa depan. Fokus adaptasi ini perlu ditujukan pada area-area
yang rentan terhadap perubahan iklim seperti sumber daya air,
pertanian, perikanan, pesisir dan laut, infrastruktur dan permukiman, dan
kehutanan.
Arah kebijakan pembangunan yang berdaya tahan terhadap resiko
perubahan iklim pada masing-masing fokus area perlu
mempertimbangkan agenda perubahan iklim terkait tujuan pembangunan
nasional dan daerah serta diselaraskan tujuan pembangunan milenium
(Millenium Development Goals/MDG’s).
BAPPEDA KAB. L
AMONGAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-4
Isu-isu strategis di bidang lingkungan hidup antara lain, masih belum
tercukupinya akses terhadap air minum yang layak kepada penduduk,
belum terpenuhinya pengelolaan sumber daya air, belum terpenuhinya
konversi terhadap keanekaragaman hayati, perlindungan hutan dan
sumber mata air, belum meningkatnya fungsi dan daya dukung Daerah
Aliran Sungai (DAS).
4.5 Pengembangan Wilayah
Permukiman perdesaan baik yang memiliki bentuk kompak ataupun
menyebar umumnya memiliki pusat pengembangan masing-masing yang
sangat potensial mendorong perkembangan kawasan perdesaan yang
ada, serta terdapat banyak perdesaan yang mampu mendorong
perkembangan perdesaan dalam skala yang lebih luas.
Sesuai dengan hirarki dan pelayanan perkotaan, maka pusat
kegiatan perkotaan di Kabupaten Lamongan terdiri dari Pusat Kegiatan
Nasional diprioritaskan (PKNp) adalah Perkotaan Lamongan yang
merupakan bagian dari Gerbang Kertosusilo, Pusat Kegiatan Lokal
promosi (PKLp) adalah Perkotaan Paciran – Brondong, Perkotaan Babat,
Perkotaan Ngimbang dan Perkotaan Sukodadi; sedangkan ibukota
kecamatan lain termasuk dalam klasifikasi PPK (Pusat Pelayanan
Kawasan).
Tumbuhnya kawasan permukiman perkotaan baru yang mempunyai
indikasi perkembangan pesat dikarenakan adanya potensi alami maupun
potensi ekternal (akses). Semula kawasan tersebut mempunyai fungsi
sebagai kawasan permukiman perdesaan yang cenderung beralih fungsi
menjadi kawasan permukiman perkotaan. Kawasan tersebut antara lain
meliputi desa-desa sepanjang jalan arteri perkotaan di Kecamatan Pucuk
dan Kecamatan Sukodadi yang terletak antara Kota Lamongan serta
desa di Kecamatan Babat.
Isu-isu strategis di bidang pengembangan wilayah antara lain: Pusat
perdesaan masih mampu dikembangkan untuk mendorong kawasan
BAPPEDA KAB. L
AMONGAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-5
perdesaan masing-masing sehingga bsa menjadi Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL); Interaksi antara permukiman perdesaan dan
permukiman perkotaan dapat ditingkatkan untuk mendorong
keseimbangan penataan ruang; Kabupaten Lamongan akan memiliki
sistem permukiman perkotaan, yang terdiri PKNp meliputi Perkotaan
Lamongan; PKLp meliputi Perkotaan Brondong-Paciran, Perkotaan
Babat, Perkotaan Sukodadi dan Perkotaan Ngimbang serta PPK adalah
perkotaan kecamatan lain; Pengembangan PPL pada beberapa kawasan
perdesaan; serta Pengembangan sentra kawasan agropolitan di
Kecamatan Ngimbang.
4.6 Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar di
Lamongan. Sektor pertanian memiliki beberapa komoditi berpotensi yang
dapat dikembangkan untuk memberikan nilai tambah bagi petani melalui
kegiatan intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi usaha.
Ketidakpastian terhadap ketersediaan pupuk menjadi permasalahan
bagi petani, karena akan berdampak secara langsung terhadap produksi
pertanian, Keterbatasan sumber air menjadikan daerah pertanian lahan
kering sangat rawan terhadap kekeringan. Selain itu bantuan dari
lembaga modal sangat terbatas yang berdampak terhadap meningkatnya
kemiskinan.
Isu-isu strategis di bidang pertanian lainnya antara lain, belum
terpenuhinya sarana dan prasarana pertanian, masih belum
terpenuhinya jalan usaha tani dan irigasi pertanian.
4.7 Perikanan Kelautan
Kabupaten Lamongan memiliki sumber daya perikanan dan kelautan
yang sangat besar dan telah memberikan andil cukup besar dalam
pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu Lamongan merupakan
BAPPEDA KAB. L
AMONGAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-6
Kabupaten yang memberikan kontribusi hasil perikanan laut terbesar di
Jawa Timur. Perikanan laut masih menjadi andalan Kabupaten
Lamongan, dengan meningkatnya produksi dan produktivitas setiap
tahun namun apabila tidak diimbangi dengan upaya perlindungan
terhadap ekosistem pesisir dan kelautan akan berpengaruh pada
produktivitas hasil tangkapan pada tahun-tahun mendatang. Perikanan
budidaya mempunyai potensi untuk dapat ditingkatkan produksi dan
produktivitasnya melalui pola usaha semi intensif dan intensif pada
budidaya tambak dan sawah tambak.
Isu-isu strategis di bidang perikanan kelautan lainnya antara lain,
belum terpenuhinya fasilitas untuk nelayan tradisional, penataan dan
perlindungan ekosistem pesisir dan penyediaan benih berkualitas bagi
pembudidaya.
4.8 Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kesetaraan gender sudah menjadi isu yang sangat penting dan
sudah menjadi komitmen bangsa-bangsa di Dunia termasuk Indonesia
sehingga seluruh Negara harus melaksanakan komitmen tersebut. Baik
yang di laksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat
tergantung dari peran serta laki - laki dan perempuan sebagai dan
pemanfaat hasil - hasil pembangunan. Pada pelaksanaannya sampai
saat ini peran serta kaum perempuan belum dioptimalkan, oleh sebab itu
program pemberdayaan perempuan telah menjadi agenda dan
memerlukan dukungan semua pihak.
Isu-isu strategis di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana antara lain, belum terpenuhinya partisipasi perempuan
terhadap aktivitas pembangunan dan kemasyarakatan.BAPPEDA K
AB. LAM
ONGAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-7
4.9 Kepemerintahan Yang Baik
Kepemerintahan yang baik merupakan isu yang paling mengemuka
dalam teori dan praktek administrasi publik sesuai dengan
perkembangan paradigma dari rule government menjadi good
governance. Dalam membangun good governance bukan serta merta
memperbaiki kondisi instansi pemerintah, akan tetapi lebih penting
adalah persoalan etika, sikap dan perilaku. Dalam good governance tidak
lagi pemerintah, tetapi juga citizen, masyarakat dan terutama sektor
usaha/swasta yang berperan.
Efektivitas dan efisiensi penerapan good governance dapat
dilakukan melalui sinergi manajemen sektor publik, sektor swasta, dan
masyarakat yang saling berinteraksi dan berkoordinasi. Pemerintah
berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif,
sektor swasta menciptakan pekerjaan dan pendapatan, masyarakat
berperan positif dalam interaksi sosial, ekonomi dan politik.
4.10 Penyediaan Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih yang layak untuk Kabupaten
Lamongan khususnya di Kota Lamongan masih belum maksimal. Masih
rendahnya pelayanan penyediaan air bersih berimpilkasi terhadap tidak
terpenuhinya masyarakat Lamongan dalam memenuhi kebutuhan air
bersih di sektor rumah tangga, dan mahalnya biaya hidup karena
bagaimanapun air merupakan komponen penting dalam memenuhi
standar hidup yang baik. Kurangnya layanan air juga mempengaruhi
persepsi orang luar untuk berinvestasi maupun tinggal di wilayah
Kabupaten Lamongan khususnya untuk menumbuhkan pembangunan di
sektor perumahan dan bisnis.
BAPPEDA KAB. L
AMONGAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lamongan Tahun 2010-2015
Bab IV-8
4.11 Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lamongan sebenarnya
sudah baik, namun hal ini perlu ditingkatkan keberadaanya, khususnya
untuk peningkatan jalan kabupaten dan pembangunan jalan desa yang
sudah secara bertahap dilakukan pembangunan melalui berbagai
program pembangunan. Masalah pembangunan jalan di Kabupaten
Lamongan terkendala dengan cepatnya usia fisiknya karena struktur
tanah yang mudah bergerak, kualitas yang kurang baik dan pada lokasi
tertentu sering tergenang air, sehingga usia teknis menjadi lebih pendek.
Oleh karena itu pembangunannya harus didahului dengan kajian teknis
berupa Studi Kelayakan.
Pembangunan infrastruktur lainnya yang menjadi prioritas
penanganan antara lain pembangunan jalan ring road selatan kota
Babat, pembangunan jalan ring road utara kota Lamongan,
pembangunan jalan tembus perumnas sukomulyo dan pembangunan
Bendung Gerak Sembayat Baru (New Sembayat Barrage).
BAPPEDA KAB. L
AMONGAN