Post on 06-Mar-2019
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
99
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Temuan Penelitian
Temuan penelitian berupa data-data dari lapangan yang diperoleh
dari penelitian kualitatif ini berupa data-data yang bersifat deskriptif.Hal
ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara hasil temuan
penelitian dilapangan dengan teori yang terkait dengan pembahasan
penelitian.
Setelah peneliti melakukan penyajian data pada bab sebelumnya
yang telah disajikan pada sub bab penyajian data, peneliti menemukan
beberapa temuan terkait dengan proses publikasi penyakit demam
berdarah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada bidang
penanggulangan penyakit dan masalah kesehatan.
Penelitian ini memfokuskan pada tahap proses publikasi yang
dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mempublikasikan
penyakit demam berdarah pada penanggulangan penyakit dan masalah
kesehatan.
Merujuk pada hasil penyajian data yang peneliti sajikan pada sub bab
sebelumnya, saat ini secara mendetail dan sistematis dapat peneliti
sampaikan temuan-temuan apa saja yang diperoleh dari hasil penyajian
data tersebut, diantaranya adalah:
a. Mekanisme publikasi informasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
100
Sesuai dengan tahapan publikasi yang dilakukan mulai dari
:
1) Merencanakan publikasi
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
memperoleh informasi melalui dinas kesehatan
kota mengenai adanya kasus penyakit Demam
berdarah yang terjadi. Informasi yang
disampaikan oleh dinas kesehatan
kota/kabupaten kepada dinas kesehatan provinsi
dengan melalui data form yang berisikan nama
kasus, tempat kejadian, berapa banyak
penderita, dan cara penanggulangan penyakit.
Dari informasi yang didapat oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur kemudian
melakukan suatu tindakan.Yakni dimana
tindakan yang dilakukan itu tidak hanya
berbantuk sikap melainkan bentuk kata-kata
untuk digabung menjadi sebuah
informasi.Penanganan yang dilakukan melalui
merencanakan publikasi Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur guna untuk memberikan
tujuan respon dari adanya informasi yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
101
diterima oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur.
Dalam hakikatnya merencanakan publikasi
adalah untuk mengatasi masalah yang sedang
terjadi di provinsi jawa timur.
2) Menyusun anggaran
Menyusun anggaran yang dimaksud dalam
melakukan proses publikasi yaitu menyususn
dana yang adan dilakukan dalam pendanaan
hasil publikasi. Artinya media yang digunakan
dalam prasarana melakukan publikasi dirinci
secara detail. Yaitu mengenai pembiayaan
media cetak, media elektronik yang dibutuhkan
dalam proses penyampaian informasi.
Dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur melakukan pendanaan sebagai
statemen yang dilakukan agar penyampaian
informasi yang dilakukan untuk masyarakat
dapat efisien.Sehingga dengan adanya besar
kecilnya biaya yang dibutuhkan dalam
penyampaian informasi kepada public,
menjadikan media publikasi yang dibutuhkan
sangatlah beragam. Diantaranya media yang di
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
102
butuhkan adalah banner, pamflet, limflet, flyers,
brosur, baleho, buku saku, media televise, media
radio, serta media online.
3) Menentukan sasaran audiens
Dalam menentukan sasaran audiens ini adalh
sebagai pengukur dalam tercapainya informasi
yang diterima oleh masyarakat.Sebab sasaran
audiens memiliki karakteristik yang berbeda-
beda.Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
dalam menentukan sasaran audiens dengan
melihat permasalahan apa yang sedang dihadapi.
Dalam melihat sasaran yang dihadapi maka akan
bertemu dengan yang namanya kebutuhan
informasi yang diinginkan public.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam
menentukan sasaran bukanlah menjadikan suatu
hal yang mudah, sebab adanya salah sasaran
apabila public tidak faham maka publikasi tidak
akan terjadi secara efektif. Seperti yang telah
dilakukan oleh dinas kesehatan provinsi ini
dalam melakukan penyebaran media cetak
diseluruh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
dengan melalui informasi terkait dengan kasus
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
103
demam berdarah yang sedang terjadi di daerah
pusat kesehatan lingkungannya.
4) Jumlah copy (penggandaan media)
Melakukan penggandaan media bukanlah
suatu hal yang mengherankan lagi, sebab
dengan digandakannya media-media seperti
media cetak itu dugunakan sebagai bentuk
publikasi informasi yang dilakukan pada
sasaranyang dituju atau publik.
Dalam publikasi Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur yang pernah dilakukan dalam
menangani kasus penyakit demam berdarah itu
adalah dengan melkukan penggandaaan media
cetak. Karena sasaran yang dituju adalah
masyarakat, maka Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur telah memilih media limflet sebagai
bentuk informasi yang berisi tentang cara
penanggulangan, pencegahan serta
pemberantasan penyakit.
5) Konsistensi publikasi mengenai informasi yang
akan disampaikan
Dalam menentukan kasus yang sedang
terjadi, maka diperlukan adanya penggalian data
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
104
yang fakta. Sebab dengan adanya data yang
kurang valid maka akan menimbulkan isu yang
terjadi di media terutama media sosial.
Untuk menghindari kejadian tersebut maka
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini
mereka menerapkan sistem kevalitan data
dengan meminta data riel di seluruh dinas
kesehatan kota/kabupaten terkait kasus yang
akan dipublikasikan.
Dalam kejadian kesalah pahaman yang
pernah dialami oleh Dinas kesehatan provinsi
jatim dalam memaknakan arti informasi tentang
penderita Penyakit demam berdarah yang terjadi
di provinsi jawa timur. Padahal menurut
informasi yang ada bahwa provinsi jawa timur
bukan termasuk dalam kasus KLB melainkan
hanya beberapa kota saja yang memiliki jumlah
penderita DB yang sangat banyak.
Sehingga pada akhirnya kabid
penanggulangan penyakit dan masalah
kesehatan (P2MK) lah yang bertanggung jawab
dalam menginformasikan data yang
sebenarnya.Yakni publikasi yang dilakukan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
105
melalui konferensi persdan kemudian di
publikasikan dalam bentuk tulisan yang
disalurkan melalui media online.
Oleh sebab itu dalam konsistensi informasi
yang akan dipublikasi harus memiliki bukti data
yang akurat sehingga tidak akan sampai terjadi
kasus kesalahpahaman.
6) Pemrograman yang dilakukan untuk dapat
tercapai secara efektif dan sukses
Program itu adalah suatu bentuk kelompok
yang memiliki golongan tertentu menurut
sifatnya.Program merupakan suatu kegiatan
yang terkait dengan diadakannya suatu
perencanaan.Dalam suatu program memiliki
tugas dan kewajiban masing-masing.
Dalam dinas kshatan provinsi jawa timur
juga telah memiliki program tersendiri untuk
melakukan penanganan dari adanya tujuan yang
diharapkan. Salah satu fokus penelitian ini
adalah pada bidang penanggulangan penyakit
dan masalah kesehatan.Bidang P2MK ini yang
mengurusi tentang masalah penyakit. Yakni
mengenai penaganan masalah penyakit
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
106
kesehatan yang sangat beragam. Diantaranya
bidang P2MK ini telah membagi beberapa
program untuk dapat fokus dibagian penanganan
masalah penyakit yang salah satunya adalah
kasus penyakit demam berdarah.
Fungsi program yang salah satunya program
demam khusus penanganan Demam berdarah
diperuntukkan untuk bagaimana penanganan
mengenai penyakit demam berdarah yang
terjadi.
Kata program yang merujuk pada
pemrograman, dimana program yang dilakukan
itu dapat menunjang dalam terselesainya
mengenai kasus yang terjadi.Salah satu program
yang diterapkan adalah melakukan perayaan di
hari-hari nasional.Yakni berupa event event
yang dilakukan seharihari nasional sebagai
bentuk penyebaran informasi untuk mengatasi
penyait demam berdarah.
7) Pemilihan media publikasi
Pemilihan media publikasi adalah salah satu
step dimana setelah merencanakan hingga pada
pemilihan sasaran, maka media publikasi ini
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
107
sebagai salah satu alat dalam menyalurkan
informasi. Media yang mempunyai sifat
berbicara ini sebagai suatu saluran dalam
menyampaikan informasi yang akan diumumkan
atau publikasikan.
Pada hakekatnya Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur dalam memilih media yang
digunakan dalam publikasinya, yakni dengan
melihat sasaran yang dituju.Diantaranya dengan
melihat siapa cakupan dari sasaran yang
dituju.Seperti publikasi penyakit demam
berdarah yang sudah dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, bahwa
publikasi yang dipakai dalam menyampaikan
informasi lebih memilih media cetak dari pada
media online.Diantaranya berupa penggunaan
media limflet.
Dipilihnya media limfletkarena medianya
sangat praktis, serta medianya cocok untuk diisi
dengan informasi tentang penanggulangan,
pemberantasan, dan pemberantasa.Sehingga
masyarakat dalam memperoleh informasi
mengenai penyakit demam berdarah melalui
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
108
penempelan media limflet di tempat-tempat
yang sering dilalui oleh masyarakat.
Adapun alasan memilih media cetak sebagai
berikut:
a) Bentuk penyebaran yang selalu dapat
dilihat dan bisa dibawa kemanapun
b) Sasaran yang dituju meluas, bukan
hanya orang yang bisa menggunakan
media online saja.
Adapun criteria tersebut yang dijadikan
acuan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur dalam memilih media
informasi yang akan digunakan.
8) Teknik penulisan isi informasi
Mengenai teknik penulisan maka tidak lain
halnya dengan desain yang dipakai dalam
menyebarkan informasi. Desain merupakan
salah satu syarat yang digunakan untuk
melakukan penyampaian informasi. Yakni
ketika informasi disampaikan maka isi dari pada
itnformasi sebagai pendukng untuk menjelaskan
apa maksud dan tujuan isi yang disampaikan
dalam suatu pesan. Sehingga dalam teknik
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
109
penulisan isi harus benar-benar dipertimbangkan
terlebih dahulu sebelum informasi
diterbitkan.Yakni isi pesan yang diberikan
memberikan nilai tersendiri dalam memperkuat
informasi yang disampaikan.
Dalam penerapan teknik penulisan isi
informasi di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur yakni dalam bidang promosi kesehatan
yang mengolah dari teknik penulisan hingga
pada hasil cetak pada media yang dibutuhkan.
Seperti yang pernah dilakukan untuk
menentukan teknik penulisan isi informasi
sebagai berikut:
a) Menentukan tema informasi
b) Isi informasi menjawab 5W+1H
Sehingga seperti kejadian yang pernah di
publikasikan melaui web dalam pemberitaan
informasinya, yakni mengenai penyampaian
kesalah pahaman berita yang diterima oleh
public mengenai status demam berdarah di
provinsi jawa timur.Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur yang kemudian memberikan
tanggapan langsung melalui konferensi pers
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
110
yang kemudian ditulis dalam bentuk press
release dan blog.Dalam menjawab masalah
tersebut maka teknik penulisan isi yang
disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur dapat menjawab semua pertanyaan
yang menjadikan data dan berita kemudian
dapat bertahan kuat.Dengan demikian semakin
kuat dalam mengola informasi maka semakin
tinggi nilai berita yang dikandung dalam sebuah
peristiwa tersebut.
9) Bahasa dalam penyampaian informasi
Selain teknik penulisan yang menunjang
keakuratan data , disisi lain terdapat bahasa
sebagai penentu makna informasi yang
dimaksud. Yakni pemilihan bahasa yang
digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan
isi informasi surat kabar.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam
menentukan bahasa yang dipakai tersebut
ditentukan oleh bidang promosi kesehatan.
Diantara bahasa yang hendak ditentukan sebagai
pedoman yaitu sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
111
a) Bahasa yang mudah di pahami oleh
sasaran
b) Tidak bertele-tele
c) Jelas dan bersifat bebas
d) bahasa yang digunakan langsung
merujuk pada pokok permasalahan
Dalam hal ini seperti dari hasil pemilihan
data, desain maupun isi informasi yang telah
dilakukan dalam pembuatan media cetak salah
satunya media limflet yang menginformasikan
untuk kewaspadaan terhadap wabah penyakit
demam berdarah. Yaitu yang didalam isinya
langsung mengungkapkan pokok permasalahan
dengan merubah tindakan menjadi bentuk
tulisan yang berisikan bagaimana dalam
memberantas penyakit, bagaimana dalam
menanggulanginya, serta bagaimana dalam
mencegahnya kasus Penyakit demam Berdarah
10) Hingga pada pengevaluasian informasi sebelum
di terbitkan
Kegiatan pengevaluasian informasi yang
dilakukan dinas kesehatan provinsi ini sebagai
pengontrolan dari media yang akan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
112
dipublikasikan. Yaitu melalui pemilihan bahasa
yang tepat, teknik penulisan isi, hingga desain
yang digunakan. Seerti halnya yang dilakukan
sebelum menyebarkan limflet mengenai
waspada demam berdarah itu diterbitkan, bahwa
dalam bidang penanggulangan penyakit dan
masalah kesehatan bersama staff jajarannya di
kumpulkan untuk di mintai pendapat tentang
bentuk hasil informasi yang akan
dipublikasikan. Maka jikalau terdapat kesalahan
dari desain, penulisan atau pun isi informasi
yang disampaikan tersebut salah, maka pihak
bidang promosi kesehatan yang mengganti
sesuai denagn pendapat atau masukan dari
bidang penanggulangan penyakit dan masalah
kesehatan.Sebab bidang tersebutlah yang berhak
untuk membuat informasinya.
Dalam menentukan tahapan ini Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur khususnya pada bidang
penaggulangan penyakit dan masalah kesehatan yang
mengolah informasi ini berperan besar dalam
mengumpulkan kefaktaan data. Kefaktaan data yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
113
memberikan titik pusat isi kandungan informasi yang akan
disampaikan dalam penyusunan informasi.
Menurut mekanisme komunikasi yang dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini yang
dijadikan sebagai komunikator terdiri dari dua macam.
Diantaranya:
1) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang
dijadikan sebagai komunikator dalam
penyampaian informasi
2) Melalui bantuan wartawan untuk meliput serat
mengekspos keadian yang sedang di alami di
lingkungan provinsi jawa timur. Setelah
wartawan meliput tentang informasi yang ada di
jawa timur maka wartawan kemudian
mempublikasikannya melaui media online.
Diantaranya melalui website, bolg, serta berita
online. Adapun tindakan wartawan yang
digunakan terdiri dari dua macam, diantaranya:
a) Peliputan even
Yaitu wartawan
bertugas meliput dalam
kejadian even-even
kesehatan. Seperti yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
114
pernah dilakukan di mall cito
dinas kesehatan provinsi
melakukan pameran tentang
HIV Aids.
b) Peliputan info kesehatan
Yaitu wartawan meliput
mengenai informasi
kesehatan seperti yang pernah
dilakukan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur dalam
pengadaan imunisasi yaitu
penyuluhan di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa
Timur dengan mengajak
perwakilan pegawai di setiap
dinas kesehatan
kota/kabupaten setempat.
Dalam tahapan proses publikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, telah banyak yang menjadi factor pendukungnya antara lain potensi-
potensi yang pernah diraih oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,serta dalam
hal ini yang membantu masyarakat mendapatkan pengetahuan informasi yang
dibutuhkan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
115
Kemudian yang menjadi faktor penghambat dalam hal ini adalah masalah
administrasi. Ketika pemerintah mengadakan event-event anggaran tidak
ditanggung oleh pemerintah Provinsi semua.
b. Strategi Manajemen Komunikasi Publikasi Terhadap Masyarakat
Dalam menyearkaninformasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur selain dengan mengetahi strategi tahapan yang
dilakukan, bahwa di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga terdapat
managemen komunikasi yang harus dilakukan dalam menyebarkan
informasi kepada masyarakat. Yakni dengan adanya elemen–elemen
komunikasi dalam menyampaikan isi pesan terdapat suatu proses
membujuk dan mengajak masyarakat untuk menerima informasi yang
disampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Yakni dengan melalui bepengadaan agenda kegiatan dengan
memanfaatkan budaya popular yang sedang terjadi.Dalam ini kegiatan
CFD yang dilakukan sebaagi bentuk dalam menyebarkan informasi
dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan mendapatkan
informasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang memancing masyarakat
untuk menjawab informasi yang telah didapat dalam mengikuti kegiatan
panggung terbuka tentang talk show kesehatan. Yakni setelah masyarakat
dapat menjawab pertanyaan dari pemateri, masyarakat mendapatkan
imbalan yang mana imbalan tersebut sebagai bentuk rasa terimakasih dinas
kesehatan pada masyarakat dalam mendapatkan tambahan pegetahuan dan
informasi mengenai kesehatan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
116
B. Konfirmasi Temuan dengan Teori
Publikasi merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
penyampaian informasi. Publikasi yang diartikan sebagai kegiatan yang
disebut sebagai publisitas. Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
menyebarkan dan menginformasikan informasi melalui media ataupun
secara langsung dari mulut kemulut. Sedangkan publisistik yaitu orang
yang melakukan publikasi.
Publikasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh publisistik
dalam menyebarkan informasi terhadap komunikan (penerima pesan).
Publikasi yang didalamnya terkandung nilai-nilai serta karateristik yang
diterapkan dalam memproses sebuah informasi hingga menentukan
sasaran yang dituju. Publikasi dilakukan dengan maksud untuk
memberikan informasi atau pengetahuan yang isinya sesuai dengan apa
kebutuhan informasi yang didinginkan oleh publik.
Dalam proses publikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur dalam mempublikasikan informasi mengenai penyakit demam
berdarah yang dilakukan oleh bidang penangulangan penyakit dan masalah
kesehatan. Berdasarkan hasil temuan data dan fakta-fakta dilapangan
dalam penelitian proses publikasi demam berdarah Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur mengenai penyakit demam berdarah pada bidang
penanggulangan penyakit dan masalah kesehatan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
117
Ada beberapa unsure komunikasi dalam melakukan proses
publikasi. Diantaranya:
1) Komunikator : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
2) Pesan : informasi penyakit demam berdarah
3) Komunikan : masyarakat
Akan tetapi menurut hasil temuan penelitian di Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur dalam melakukan proses publikasi lebih mengarah
pada unsure komunikasi. Yaitu yang terdiri dari dua komunikator yakni
Dinas Kesehatan Serta Dinas kesehatan kota (tingkat 2). Sebab dinas
kesehatan kota/kabupaten juga membantu sebagai sumber informasi untuk
menyampaikan informasi.
dalam hal ini menurut model-model komunikasi massa bahwa
terdapat 2 model proses komunikasi, antara lain:
a. Model komunikasi dua tahap (two step flow of
communication)
Yaitu dalam penyampaian informasi yang dilakukan
melalui berbagai macam media, mulai dari media cetak,
media elektronik, dan media cetak.Akan tetapi dari
berbagai macam media yang digunakan bahwa tidak semua
orang mengerti tentang penyebaran informasi yang
dilakukan melalui 3 media tersebut.Salah satunya yaitu
media online yang menjadikan kendala bagi masyarakat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
118
dalam menerima informasi. Sebab, tidak semua masyarakat
mengerti tentang apa itu media online. Oleh karenaitu
timbullah model komunikasi dua tahap. Komunikasi model
2 tahap ini dimana sumber informasi (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur) menyampaikan pesan yakni berupa
informasi penyakit demam berdarah di media massa. Akan
tetapi tidak orang tahu tentang informasi yang di sebarkan
melalui media tersebut. Sehingga penyampaian komunikasi
diberikan kepada dinas kesehatan kota/kabupaten yang
menjadi opinion lidear dalam menjelaskan pesan informasi
penyakit demam berdarah pada masyarakat (komunikan)
dengan demikian informasi yang dilakukan dapat berjalan
secara efektif. Yaitu meskipun dengan melalui 2 tahapan
komunikan dalam menyampaikan informasinya.
b. Model Komunikasi Banyak Tahap (multi step flow of
communication)
Menurut hasil dari adanya kejadian dalam proses
publikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur untuk menyebarkan pesan informasi mengenai
penyakit demam berdarah yaitu dengan melalui beberapa
tahapan. Diantaranya sumber komunikasi adalah Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyampaikan informasi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
119
melalui media massa. Yakni dimana pesan tidak langsung
di terima oleh masyarakat langsnung. Melainkan dinas
kesehatan kota yang menjadi sebagai komunikan pertama
dalam menerima informasi melalui media. Dalam hal ini
kemudian oleh dinas kesehatan kota/kabupaten
didisampaikan melalui pusat pelayanan kesehatan
dilingkungannya. Lalu dari pusat pelayanan kemudian
disalurkan kepada masyarakat dengan mengadakan
berbagai macam kegiatan.Dalam penyampaian
informasinya baik dilakukan melalui penyuluhan,
sosialisasi atau dengan menggunakan media alat pendukung
untuk menyampaikan informasi. Perbedaan model proses
komunikasi 2 tahap dengan model komunikasi banyak
tahap adalah lebih emnonjol pada khalayak yakni
masyarakat bersifat pasif, sedangkan model banyak tahap
ternyata khalayak lebih bersifat aktif Pada model pertama
khalayak bersifat aktif dalam mencari informasi yang ia
butuhkan dan penyampaian kepada yang lain.
Menurut asumsi sesuai dengan teori yang diterapkan dalam proses
publikasi ini adalah menggunakan teori S-O-R. Yakni tedapat anggapan bahwa
efek dari suatu proses komunikasi yang dilakukan dalam proses publikasi
penyakit demamberdarah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yaitu akan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
120
adanya perubahan sikap yang ditimbulkan oleh audiens (masyarakat) dari pesan
informasi kesehatan yang telah dipahami dan diterimanya.
Yaitu terdapat 3 unsur model ini, diantaranya:
1) Stimulus : pesan atau informasi disampaikan. Adapun pesan
informasi yang disampaikan terkait dengan
adanya
kasus penyakit demam berdarah yan berdampak
pada
masalah kesehatan.
2) Organisme : komunikan yaitu yang dijadikan sebagai Sumber
terkait kasus penyakit demam berdarah. Adapun
yangdijadikan komunikan adalah Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur
3) Respon : efek yang dialami dari tersampainya pesan
terhadapmasayarakat sehingga menimbulkan
perubahan yang
dialami oleh masyarakat mengenai informasi
tentangkesehatan yang telah diterima .
Demikian menurut unsur-unsur dalam proses publikasi memberikan suatu
dampak dimana masyarakat telah aktif untuk menerima pesan informasi yang
didapatnya. Timbulnya stimulus yang disampaikan melalui sinyal-sinyal
komunikasi yang dilakukan dengan cara membujuk serta mengajak untuk
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
121
mendorong dalam keikutsertaan terhadap kegiatan yang dilakukan dalam
menyebarluaskan informasi. Sehingga dengan dilakukannya dengan taktik
strategi yang dilakukan menjadikan masyarakat dapat tahu serta mengerti terhadap
informasi kesehatan yang disampaikan oleh komunikator.Baik itu dalam
penanggulangan penyakit, pemberantasan penyakit, penanganan penyakit hingga
pada penerimaan tentang informasi kasus kesehatan yang sedang terjadi.