Post on 10-Apr-2019
117
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENGEMBANGAN
A. Analisis Data
Data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian pengembangan ini
secara garis besar dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu data teknis dan
data non teknis. Data teknis adalah data terkait pengembangan langsung
halaman web untuk media pembelajaran. Sedangkan data non teknis adalah data
sebagai bahan yang akan dijadikan modal dalam melakukan pengembangan.
Keduanya merupakan data yang saling mendukung dan tidak bisa dikatakan
mana yang lebih penting atau lebih utama dalam bingkai pengembangan sebuah
media pembelajaran berbasis web.
Data teknis adalah data yang berhasil dihimpun peneliti untuk keperluan
pengembangan media pembelajaran. Seperti data tentang kodifikasi dalam
pengembangan halaman web. Script-script hasil trial and develop yang
dilakukan selama pengembangan, serta data hasil studi pustaka baik dari buku
tentang bahasa pemograman PHP, MySQL, dan lainnya maupun tutorial dari
dunia maya yang diperoleh dengan memanfaatkan situs mesin pencari, Google.
Sedangkan data non teknis adalah data yang tidak terkait secara langsung dalam
proses pengembangan halaman web sebagai media pembelajaran mata pelajaran
PAI untuk kelas X di tingkat satuan pendidikan sekolah menengah atas. Seperti
data tentang kebutuhan pembelajaran dan lainnya. Karena data teknis dihimpun
dengan mendasarkan kepada data non teknis, maka pemaparan data teknis
118
118
terkait pengembangan media pembelajaran berbasis web dilakukan setelah
pemaparan data non teknis seperti berikut.
1. Data Non Teknis
Termasuk ke dalam kategori data non teknis adalah seperti hasil
observasi pembelajaran PAI di kelas, hasil analisis kebutuhan siswa dan
guru dalam pembelajaran, analisis kurikulum/silabus, RPP dan buku ajar
yang digunakan untuk siswa kelas X di SMA Al-Falah Ketintang Surabaya.
a. Hasil observasi pembelajaran di kelas
Metode dan strategi yang digunakan guru cukup kreatif dan
bervariatif, dengan didukung oleh sarana pembelajaran yang memadai.
Media video dengan pemutaran film dokumenter yang mengisahkan
sejarah sahabat Rasulullah SAW atau penugasan dengan membuat slide
presentation untuk mengasah kemampuan siswa dalam ranah kognitif
(pemahaman) dan keterampilan (psikomotorik) dalam
mengkomunikasikan atau mempraktekkan hasil pembelajaran.
Dari segi siswa, menurut hasil pengamatan (observasi) terkadang
motivasi dan aktifitas naik turun sehingga target pembelajaran yang
diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pemutaran video dalam
waktu tertentu dalam upaya menyampaikan pesan pembelajaran perlu
mendapatkan apresiasi, namun waktu menonton yang tidak ditentukan
(dibuat fleksibel) serta mencari cara agar perhatian siswa tertuju secara
penuh terhadap penayangannya, perlu dicarikan solusi.
119
119
Sebagai catatan dalam observasi kelas yang dilakukan, dari 22 siswa
yang hadir hanya sekitar 15 siswa yang dapat fokus dalam melihat
penayangan video dari awal hingga akhir. Sedang yang 7 siswa lainnya
sibuk dengan aktifitasnya sendiri. Dari segi hasil pencapaian target
pembelajaran yang diharapkan, setelah diakhir penayangan diberikan
beberapa pertanyaan sebagai kesimpulan dari pesan pembelajaran,
ternyata tidak sampai 5 orang yang berhasil menjawab dengan benar.
Melihat dari dua aspek tersebut di atas (perhatian dan pencapaian
hasil belajar), dapat disimpulkan bahwa “pemaksaan” untuk fokus dan
memperhatikan perlu lebih “dilunakkan/difleksibelkan”. Peran guru
dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas perlu pula dilakukan,
semisal berkeliling hanya agar perhatian siswa tetap tertuju kepada
media yang disuguhkan. Sementara siswa, perlu pula dilakukan upaya
optimalisasi indra. Tidak hanya menfokuskan pada indera penglihatan,
tapi indra lain seperti penugasan mencatat, dan meringkas apa yang
dilihat perlu ditekankan. Sehingga diakhir penayangan, siswa lebih bisa
mempresentasikan apa yang telah mereka tangkap sebagai pesan
pembelajaran yang terkandung dalam video pembelajaran.
Penyuguhan video secara online pada sebuah situs pembelajaran
yang dapat diputar kapan saja, dan dimana saja merupakan solusi
terhadap problem permasalahan di atas. Dengan menyertakan instruksi
yang jelas terhadap kegiatan pembelajaran dan tujuan yang diharapkan.
Sehingga dengan arah yang jelas siswa akan dapat mandiri untuk
120
120
mencari dan menggali informasi/pesan pembelajaran. Guru hanya
mengarahkan dan menguatkan pemahaman siswa saat tatap muka di
kelas.
b. Analisis kebutuhan Siswa
Dari kuesioner yang peneliti berikan untuk menggali informasi
terkait kebutuhan siswa dalam pembelajaran PAI, diperoleh data bahwa;
1) Seluruh siswa tidak mengganggap bahwa mata pelajaran PAI adalah
mata pelajaran yang sulit dipahami dengan beberapa alasan yang
bervariasi seperti penyampaian materi oleh guru yang
menyenangkan, dan faktor materi yang memang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Seluruh siswa setiap hari mengakses internet, setidaknya untuk
update atau mengecek status facebook, jejaring sosial mereka.
3) Dan untuk mata pelajaran PAI seluruhnya pernah menggunakan
internet untuk mencari informasi dalam mengerjakan tugas yang
diberikan.
4) Seluruh siswa menghendaki media pembelajaran berbasis web
dimana materi, media dan pesan pembelajaran disuguhkan.
5) Dari 22 siswa yang ada, sebanyak 10 orang menyiapkan diri dengan
membaca buku ajar sebelum mengikuti pembelajaran di kelas,
sementara 12 siswa tidak melakukannya.
6) Seluruh siswa menyatakan bahwa tidak terdapat materi khusus yang
memerlukan media secara khusus untuk memahami materi pelajaran.
121
121
Dengan membaca buku materi dan bertanya/berdiskusi dengan guru
atau teman pemahaman materi pembelajaran masih dapat dilakukan.
7) Seluruh siswa menyatakan bahwa pemakaian media yang bervariasi
dalam pembelajaran akan membantu mereka dalam mengatasi
kejenuhan belajar. Dengan media yang menyuguhkan secara detail
pesan pembelajaran baik berupa audio, video, maupun slide
presentation dan yang lain akan membantu mereka dalam belajar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari siswa diatas, pengembangan
sebuah media pembelajaran berbasis web yang memuat konten untuk
mendukung pertemuan di kelas perlu dikembangkan. Sebuah situs,
sebagai jembatan penghubung antara siswa dan guru dalam aktifitas
pembelajaran PAI adalah sesuai dengan kebutuhan siswa.
c. Analisis kebutuhan guru
Berdasarkan kuesioner yang peneliti buat, dalam bentuk
diskusi/wawancara secara personal yang dilakukan terhadap guru
pengampu mata pelajaran PAI siswa kelas X di SMA Al-Falah Ketintang
Surabaya, diperoleh data sebagai berikut.
1) Aktifitas pembelajaran di kelas terkait motivasi, partisipasi dan minat
siswa cukup variatif. Ada yang aktif dan ada pula yang pasif. Walau
demikian minat mereka terhadap pembelajaran PAI dapat dikatakan
sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kehadiran yang tinggi
di setiap penyelenggaraan pembelajaran.
122
122
2) Jika dalam penyelenggaraan pembelajaran dipandang bahwa
motivasi dan partisipasi siswa menurun, maka upaya yang dilakukan
adalah dengan cara melakukan kegiatan pembelajaran yang tidak
seperti biasanya. Misalnya dengan pemutaran film dokumenter
terkait materi yang diajarkan.
3) Terkait hasil belajar/pencapaian target pembelajaran siswa kelas x
pada materi-materi sebelumnya pun bervariatif. Ada siswa yang
menonjol ada pula yang sedang. Dan dapat dikatakan tidak ada siswa
yang tergolong dalam kategori gagal. Dalam skala nilai 10 sampai
dengan 100, hasil belajar untuk mata pelajaran PAI adalah 60 ke
atas.
4) Terkait media yang digunakan, guru pengampu mata pelajaran PAI
memandang bahwa tidak ada satupun media yang dapat mengatasi
kejenuhan. Suatu media masih memerlukan media lain di saat
penggunaannya mulai membuat siswa jenuh. Dengan kata lain,
bahwa pemakaian media pembelajaran yang bervariasi akan dapat
membantu menaikkan partisipasi/keaktifan siswa dalam pencapaian
target pembelajaran.
5) Untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi/pesan
pembelajaran, yang dilakukan selama ini adalah penugasan secara
berkelompok dengan membuat slide presentation, untuk kemudian
dipaparkan secara bergilir dalam pertemuan diskusi di kelas,
penayangan video pembelajaran dan lainnya.
123
123
6) Pemanfaatan laboratorium komputer untuk pembelajaran PAI selama
ini belum pernah dilakukan walaupun sarana pendukung ada.
7) Sangat mendukung dan mengapresiasi bila mata pembelajaran PAI
menggunakan media pembelajaran berbasis web yang memuat
konten bervariasi, dimana siswa akan lebih fleksibel dalam
menentukan persiapan belajarnya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari guru pengampu mata
pelajaran PAI siswa kelas X di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan media pembelajaran berbasis web yang memuat
konten/materi pembelajaran yang juga disertai media pembelajaran lain
(text, video, maupun audio) perlu untuk dilakukan.
d. Analisis silabus/kurikulum
Secara keseluruhan, silabus dan kurikulum mata pelajaran PAI
adalah seperti pada lampiran 3 tentang Kurikulum dan Silabus mata
pelajaran PAI kelas X di SMA Al-Falah Ketintang Surabaya. Adapun
target pembelajaran materi wakaf, adalah seperti berikut.
Bab PokokBahasan Target Hasil Belajar Indikator
7Pengelolaan
Waqaf secaraJujur
Setelah menyelesaikanpembelajaran bab ini, siswadiharapkan mampu :
1. Memahami ketentuan hukumIslam tentang wakaf.
2. Menerapkan wakaf dalamkehidupan sehari-hari.
3. Bersikap jujur dalam kehidupansehari-hari, termasuk saatmengelola wakaf.
Peserta didik dapat :
1. Menerangkan sejarah wakaf,ketentuan, syarat, dan rukun wakaf,serta menyebutkan beberapa contohharta yang dapat diwakafkan.
2. Menjelaskan hikmah wakaf, danmendeskripsikan penerapan wakaf.
3. Berperilaku jujur pada diri sendiri,keluarga, dan masyarakat disekitarnya, termasuk saat mengelolawakaf.
Tabel 4.1 Silabus Materi Fiqih Wakaf
124
124
Dari telaah kurikulum dan Silabus terkait materi fikih wakaf di atas,
maka target yang harus dicapai pada bab ini dapat diketahui. Untuk
selanjutnya adalah menetapkan batasan materi pembelajaran yang akan
dijadikan konten pembelajaran (materi) pada media berbasis web yang
akan dikembangkan.
e. Analisis buku ajar
Untuk keperluan penyelarasan materi yang akan dijadikan konten
media web yang akan dikembangkan, peneliti juga menelaah buku ajar
yang digunakan untuk siswa kelas X di SMA Al-Falah Ketintang
Surabaya. Buku ajar yang di gunakan untuk pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti adalah buku yang telah lolos seleksi kurikulum 2013 oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (kemdikbud), yang dapat
diunduh di http://bse.kemdikbud.go.id.
Berikut adalah spesifikasi buku ajar yang digunakan untuk siswa
kelas X di SMA Al-Falah Ketintang Surabaya yang berhasil peneliti
unduh dari situs kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Judul Buku : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Untuk siswa kelas X (SMA/MA/SMK/MAK)
Kontributor : Endi Suhendy Zen dan Nelty Khairiyyah
Penelaah : Yusuf A. Hasan
Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud.
Tahun : 2014
125
125
Dari telaah yang dilakukan terhadap buku ajar tersebut di atas
peneliti menyimpulkan beberapa karakteristik yang ada, yakni bahwa
pada setiap bab di susun dengan pola yang sama dengan beberapa bagian
meliputi : Membuka Relung Hati, Mengkritisi Sekitar Kita, Memperkaya
Khazanah Peserta Didik, Pesan-Pesan Mulia, Menerapkan Perilaku
Mulia, Rangkuman dan Evaluasi. Hal ini sejalan dengan tuntutan
kurikulum 2013 yang mengharuskan penyelenggaraan pembelajaran
dengan prinsip bagaimana membuat siswa mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, kemudian mengkomunikasikan
suatu pesan pembelajaran.
Sebagai referensi bandingan untuk melengkapi kebutuhan penyajian
materi yang akan dijadikan konten dalam media pembelajaran yang
dikembangkan, peneliti juga menggunakan buku yang diterbitkan oleh
Penerbit Erlangga, dengan judul yang sama yang disusun oleh Sadi dan
H.M. Nasikin.
f. Analisis sarana pendukung
Sarana pendukung berupa laboratorium komputer juga akses
internet dalam jaringan sekolah tersedia di SMA Al-Falah Ketintang
Surabaya. Hal dapat dimanfaatkan oleh guru PAI dalam
mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis web untuk
mendukung kegiatan pembelajaran mata pelajaran yang diampunya.
Bahkan, semua guru bidang studi dapat memanfaatkannya.
126
126
Dari data non teknis yang berhasil dihimpun di atas, peneliti melakukan
verifikasi dan klarifikasi atas instrumen analisis kebutuhan baik kepada
siswa di kelas maupun terhadap guru pengampu. Setelah itu menyimpulkan
dengan membuat list sebagai daftar kebutuhan yang akan dijadikan modal
dalam melakukan pengembangan, yakni merumuskannya menjadi konsep
yang akan dituangkan dalam bentuk desain untuk dikembangkan menjadi
web sebagai media pembelajaran.
Kebutuhan Keterangan
1. Semua siswa dapat menggunakaninternet, dan pernahmenggunakannya untukmengakses informasi terkaitpenugasan materi PAI, begipunguru pengampu kelas X di SMAAl-Falah Ketintang Surabaya.
2. Siswa dan guru menghendakipenggunaan media yangbervariasi dalam pembelajaran.
3. Siswa dan guru menghendakipembelajaran dilakukan secaraaktif dan berkesinambunganantara offline dan online dengankonten yang menarik.
4. Materi disajikan sesederhanamungkin dengan paparan yangdetail dan menarik sesuaikurikulum dan silabus yangditetapkan. Media lain sepertivideo atau audio, maupun slidepresentation juga disipkan.
5. Akses pembelajaran, kegiatanpenugasan, diskusi, soal latihan,dll.
6. Adanya koneksi internet dalamjaringan sekolah dan saranapendukung lain seperti LCDProjector, Laboratorium komputersekolah dapat dimanfaatkan untukpembelajaran PAI.
1. Dengan kemapuan siswa dan guru dalammenggunakan internet untuk mengaksesinformasi, semakin mempertegaskebutuhan akan media pembelajaranberbasis web untuk mata pelajaran PAI,bahwa memang diperlukan dan layakuntuk dikembangkan.
2. Dengan pemanfaatan web sebagai basismedia pembelajaran, pemakaian mediayang bervariasi bisa dilakukan.
3. Penyajian materi sebagai kontenpembelajaran dirancang untuk mendukungpertemuan di kelas. Penugasan di setiapsegmen kegiatan pembelajaran terintegrasidengan pertemuan di kelas.
4. Materi diambilkan dari buku ajar yangdigunakan, dengan penambahan dari bukuajar lain yang terkait. Penambahan videoatau audio untuk illustrasi sajian perludibuatkan. Begitupun dengan slidepresentation oleh guru maupun hasil karyasiswa.
5. Pengembangan widget untuk mendukungkegiatan online pembelajaran perludisiapkan.
6. Walau keberadaan laboratorium komputerdan koneksi internet dalam jaringansekolah tidak mutlak, namunkeberadaannya dapat dimanfaatkan untukkeperluan sesekali secara online dalamkegiatan pembelajaran di sekolah.
Tabel 4.2 Data Non Teknis : Daftar Kebutuhan Pengembangan
127
127
Data kebutuhan di atas dirumuskan menjadi konsep untuk kemudian
dituangkan dalam bentuk desain pembelajaran berbasis web yang meliputi
beberapa hal secara garis besar seperti berikut.
1) Web dibuat dalam bentuk kelas pembelajaran virtual, yang hanya dapat
diakses oleh guru dan siswa yang terdaftar. Dalam hal ini perlu otorisasi
pengguna (user privileges) dengan menyediakan registration form
(formulir pendaftaran) dan login/logout (akses masuk dan keluar)
sebagai web widget (komponen/fitur web).
2) Admin sekolah (bisa guru, kepala sekolah, atau penanggung jawab
lembaga pendidikan/sekolah) adalah mereka yang berhak melakukan
pendaftaran/membuat akun pada web. Memiliki otoritas untuk mengatur
keanggotaan pada “sekolah virtual” yang dalam hal ini adalah siswa dan
guru pada sekolah yang bersangkutan.
3) Guru dan siswa adalah pengguna akhir yang dapat akses ke sekolah
virtual dengan memasukkan kode unik yang dibuat Admin pada saat
pendaftaran.
4) Guru dapat melakukan akses pada kelas virtual yang disediakan oleh
admin. Mengelola pembelajaran dalam kelas virtualnya dengan
menginput materi pembelajaran, penugasan, hingga kegiatan
pembelajaran lainnya. Dalam hal ini, guru adalah sebagai kontributor
utama konten pembelajaran yang tersedia pada kelas virtual masing-
masing.
128
128
5) Siswa dapat melakukan akses ke sekolah virtual untuk selanjutnya
menuju kelas virtual dengan cara login menggunakan akun unik yang
telah didaftarkan oleh admin sekolah. Dengan demikian, satu akun siswa
dapat digunakan untuk mengakses seluruh kelas pembelajaran virtual
sesuai mata pelajaran/bidang studi yang ada.
6) Terkait konten pembelajaran, template dibuat berdasarkan pendekatan
kurikulum 2013 dimana siswa diarahkan untuk melakukan kegiatan
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, kemudian
mengkomunikasikan suatu pesan pembelajaran, yang merupakan
keterampilan dalam berfikir saintifik.
7) Format penyajian konten berupa template yang bisa digunakan untuk
bidang studi lain dengan mengacu pada model pembelajaran kurikulum
2013 dalam membuat siswa mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, kemudian mengkomunikasikan suatu pesan
pembelajaran.
Dari konsep yang telah dirumuskan di atas dapat dipaparkan bahwa
media pembelajaran berbasis web yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah media pembelajaran yang merupakan konten dari kelas virtual yang
ditempatkan pada sekolah virtual dimana siswa dan guru dapat melakukan
akses ke dalamnya. Kedudukan kelas virtual yang difungsikan sebagai
media pembelajaran yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran di
sekolah dapat digambarkan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran
virtual sebagaimana pada gambar berikut.
129
129
Setelah perumusan konsep sebagaimana beberapa langkah yang
dilakukan di atas, langkah berikutnya adalah menuangkan dalam bentuk
desain atau protptipe produk, bisa dengan diagram alir (flowchart ) atau peta
tautan (link map), dan (story board). Dari desain yang sudah siap
dikembangkan, kodifikasi menjadi halaman-halaman web dapat dilakukan
secara bertahap. Ujicoba dilakukan secara offline (tidak terkoneksi dengan
internet) melalui komputer yang difungsikan sebagai server lokal.
2. Data Teknis
Data Teknis adalah data kebutuhan peneliti secara langsung dalam
melakukan pengembangan media pembelajaran berbasis web mata pelajaran
PAI pada materi wakaf untuk siswa kelas X SMA Al-Falah Ketintang
Surabaya. Data Teknis ini meliputi dua hal, yaitu kebutuhan
peralatan/applikasi yang akan digunakan dalam melakukan pengembangan
dan data berupa kumpulan bahasa pemograman berupa script-script yang
diperlukan secara langsung dalam melakukan pengembangan.
Gambar 4.1 Konsep Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Web
Produkpengembangan
Admin Sekolah
Guru sebagai Kontributor
Kegiatan Pembelajaran
Internet
Media pembelajaran berbasis web
Sekolah Virtual
Kelas Virtual
PembelajaranVirtual
130
130
a. Peralatan dan Aplikasi /Program
1) Komputer/Laptop
Untuk keperluan pengembangan media pembelajaran berbasis
web ini peneliti menggunakan laptop untuk kegiatan mobile dan
desktop saat di rumah. Untuk melakukan pembangunan web tidak
terlalu memerlukan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Hal
yang terpenting adalah bahwa komputer tersebut dapat menjalankan
aplikasi program yang diperlukan seperti : Dreamweaver, Xampp,
photoshop, notepad Plus dan internet browser seperti Internet
Explorer (IE), Mozilla , Chrome, Opera dan lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan laptop dengan
spesifikasi sebagai berikut.
Gambar 4.2 Spesifikasi Komputer yang digunakan
131
131
2) Applikasi /Program
a) Xampp Server
XAMPP merupakan software gratis (freeware) untuk
keperluan pembuatan server lokal yang berdiri sendiri
(dikomputer dimana program ini diinstal). Applikasi ini biasanya
digunakan untuk keperluan uji coba pengembangan situs. Xampp
adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
Beberapa program yang dipaketkan dalam Xampp antara
lain : Apache HTTP Server, MySQL database, dan bahasa
pemograman yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan
Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem
operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini
tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas,
merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat
melayani tampilan halaman web yang dinamis. 1 Untuk
mendapatkanya dapat men-download langsung dari web
resminya atau dengan cara memasukkan kata kunci “Xampp
Server download” di situs mesin pencari Google. Kemudian klik
tautan/link yang sesuai untuk mengunduhnya.
b) Web Browser
Web Browser adalah suatu applikasi atau software yang
digunakan untuk menjelajahi internet atau untuk mencari
1 Wikipedia, “XAMPP” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP (diakses tanggal 10 Maret 2015)
132
132
informasi dari suatu web yang tersimpan di dalam server.
Awalnya, web browser berorientasi pada teks dan belum dapat
menampilkan gambar. Namun, web browser sekarang tidak
hanya menampilkan gambar dan teks saja, tetapi juga memutar
file multimedia seperti video maupun audio.
Web browser juga dapat digunakan sebagai media bertukar
informasi, berinteraksi melalui situs jejaring sosial, mengirim dan
menerima email, hingga menjelajah berbagai situs yang memuat
informasi tentang segala hal. Halaman web merupakan dokumen
yang dibangun dengan bahasa pemograman tertentu yang dapat
diakses oleh siapapun dan dimanapun dengan perlakuan sesuai
peruntukan pengelola web atau halaman situs itu sendiri.
Pemanfaatan web sebagai media informasi banyak digunakan
diberbagai bidang kehidupan manusia. Tidak terkecuali pada
dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
produk berupa halaman web yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran untuk mata pelajaran PAI bagi siswa kelas X di
tingkat satuan pendidikan sekolah menengah atas. Karenanya
peneliti menggunakan beberapa web browser untuk mengetahui
kompabilitas tampilan web yang dikembangkan, diantaranya
adalah Internet Explore, Mozilla Firefox, Chrome, dan UC
Browser, baik melalui komputer maupun telepon pintar.
133
133
c) DreamWeaver
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting
halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai
Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini
banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya
yang menarik dan kemudahan penggunaannya.
Dengan fitur split preview untuk design dan kode dalam
scripting sangat membantu mereka para pemula yang belajar
bahasa pemograman. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver
sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. 2
Versi inilah yang peneliti gunakan sebagai salah satu editor
dalam melakukan pengembangan halaman web sebagai media
pembelajaran berbasis web sebagaimana dalam penelitian dan
pengembangan ini.
d) NotePad Plus
Notepad++ atau biasa disebut NotePad Plus adalah sebuah
penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di
sistem operasi Windows. Applikasi ini menggunakan komponen
Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan
berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman.3
Dengan pertimbangan kepraktisan dalam pengembangan,
terutama disaat harus melakukan multitasking dalam
2 Wikipedia, “Adobe Dream Weaver” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dreamweaver (diaksestanggal 10 Maret 2015)3 Wikipedia, “Notepad Plus” dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Notepad%2B%2B (diakses tanggal 10Maret
134
134
penyuntingan script untuk keperluan pengembangan, applikasi
ini peneliti gunakan. Terutama saat penyuntingan CSS eksternal
sebagai pengatur layout atau tampilan web yang dikembangkan.
e) PhotoShop
Photoshop merupakan software besutan Adobe yang
digunakan untuk keperluan editing / memodifikasi gambar atau
foto secara profesional baik meliputi modifikasi obyek yang
sederhana maupun yang sulit sekalipun. Kelengkapan fitur yang
ada di dalam Photoshop inilah yang akhirnya membuat software
ini banyak digunakan oleh desainer grafis profesional.
Untuk kepentingan pengolahan image/gambar yang
diperlukan dalam pengembangan web yang dilakukan, peneliti
menggunakan adobe photoshop sebagai pengolah gambarnya.
b. Script bahasa pemograman
Dalam penelitian ini, pengembangan web sebagai media
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahasa pemograman yang
bervariasi. Bahasa utama menggunakan html dan javascript (client side
script) yang didukung dengan pemakaian css eksternal dan internal,
sedang untuk sisi server (server side script) menggunakan php.
1) HTML
HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa
pemograman yang digunakan utntuk menyusun dan membentuk
dokumen halaman web agar dapat ditampilkan pada program web
135
135
browser. HTML juga dapat disebut sebagai protocol yang digunakan
untuk mentransfer data atau dokumen dari web server ke browser.
HTML inilah yang menjadi dasar untuk pengembangan desain
sebuah halaman web.
Secara umum HTML memiliki dua fungsi, yaitu : (1)
Membentuk tata letak document, dalam hal ini menentukan jenis
huruf, gambar, dan komponen dokumen lainnya seperti beberapa
kode (srcipt) dalam tag head (<head></head>) dan body
(<body></body>) setelah sebelumnya diawali dengan tag penanda
html (<html>) dan pada bagian akhir dengan </html>; (2)
Menentukan hubungan ke dokumen lain, misalnya tautan atau link
yang dikodifikasikan dengan tag <a></a>.
HTML merupakan suatu bahasa pemrograman yang termasuk
dalam kategori SGML (Standart Generalized Markup Language)
dimana bentuknya merupakan standar ASCII yang berisi kode-kode
untuk mengatur tampilan dokumen/halaman web dalam browser.
2) PHP
PHP dulunya adalah PHP/FI yang merupakan singkatan dari
Personal Home Page/Form Interface. Diciptakan pertamakali oleh
Lasmus Lerdoff pada tahun 1994. Dari semula yang hanya
digunakan untuk mengetahui jumlah pengunjung situs, namun
karena software ini disebarluaskan sebagai open source sehingga
136
136
dalam perkembangannya banyak mendapatkan kontribusi dari para
penggunanya. 4
PHP merupakan bahasa pemrograman dari sisi server dimana
dokumen/halaman web tersimpan (server-side script), yang didesain
untuk para pengembang web. Saat ini dikelola oleh The PHP Group
dengan situs resminya yang beralamat di http://www.php.net. PHP
disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada
komputer server. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan bahasa
pemrograman sisi klien (client-side script) seperti JavaScript yang
diproses pada web browser (client) milik pengguna/pengunjung.
Pengembangan web sebagai media pembelajaran dalam
penelitian ini sepenuhnya dilakukan dengan memanfaatkan mesin
pencari google. Beberapa script php yang diperlukan dicari dengan
menggunakan kata kunci yang sesuai kebutuhan. Dari beberapa
script yang berasal dari tutorial yang banyak dijumpai, peneliti
kemudian melakukan uji coba disesuaikan dengan kebutuhan setelah
dilakukan beberapa modifikasi tentunya.
3) MySQL
MySQL adalah pogram aplikasi database open source. MySQL
mampu menanani database yang kompleks dan cukup besar. MySQL
juga dapat menangani database client server. MySQL AB membuat
MySQL sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU
4 Rina Musyawarah, Membangun Applikasi Database berbasis Web untuk Pemula, (Jakarta : ElexKomputindo. 2005), 72-73.
137
137
General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah
lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak
cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak seperti open source yang lain, MySQL dimiliki dan
disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL
AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua
kode sumbernya. Orang yang mendirikan MySQL AB adalah: David
Axmark dan Allan Larsson berasal dari Swedia, dan Michael
"Monty" Widenius yang berasal dari Finlandia.5
Untuk mengakses database MySQL dari PHP, fungsi-fungsi
seperti mysql_connect(), mysql_query(), dan mysql_fetch_array()
biasanya sering digunakan. Fungsi-fungsi tersebut tergabung ke
dalam mysql extension. Namun saat ini, tepatnya mulai PHP versi
5.5.0, PHP memutuskan untuk membuat mysql extension berstatus
deprecated. Yang artinya pengaksesan database MySQL
menggunakan fungsi mysql extension sudah tidak disarankan lagi,
dan programmer diharapkan pindah ke MySQLi extension atau PDO
(PHP Data Object) yang berbasis objek.
Hal ini disebabkan MySQL versi terbaru memiliki fitur-fitur
yang semakin lengkap dan kompleks, sehingga PHP memutuskan
untuk membuat fungsi extension baru agar programmer PHP bisa
5 Taufik, “Definisi di bidang HTML” dalam http://www.blogsitaufik.web.id/2013/04/definisi-istilah-istilah-di-bidang.html?en-ID (diakses tanggal 10 Maret 2015)
138
138
menggunakan fitur-fitur tersebut, yakni menggunakan MySQLi
extension dan PDO (PHP Data Object) untuk mengkases database.
Pembuatan database dalam penelitian pengembangan ini
dilakukan dengan menggunakan phpmyadmin yang terpaketkan
dalam xampp server.
4) Javascript
Javascript adalah bahasa pemograman (scripting language)
yang banyak digunakan oleh banyak pengembang yang fokus pada
pembuatan aplikasi website dan maupun web biasa. Javascript
adalah Object Oriented Programming (OOP), bahasa yang sangat
mirip dengan PHP dan Actionscript 3.0 dalam cara yang bekerja
dengan variabel, string, array, angka, dan objek.
Penggunaan javascript dalam penelitian pengembangan ini
dilakukan dengan juga memanfaatkan situs pencarian google.
Terutama berkaitan erat dengan menampilkan pesan kesalahan
(error) untuk validasi form, pemanis text dengan tampilan pelangi,
atau slide show yang digunakan menampilkan image yang
bergantian disertai dengan teks penjelas, serta untuk keperluan
lainnya sesuai kebutuhan.
5) CSS
Cascading Style Sheets (CSS ) adalah sebuah file berisi baris
kode untuk memberitahukan pada web browser bagaimana sebuah
139
139
halaman HTML ditampilkan, umumnya presentasi yang diatur
adalah tampilan dan format halaman sebuah dokumen.
Dalam pemakaiannya file dengan ekstensi css (*.css)
digunakan sebagai eksternal properties untuk mengatur tampilan
sebuah halaman web. Namun ada pula yang secara langsung
mengunakannya sebagai internal css dengan penambahan style pada
tag yang hendak dimanipulasi tampilannya. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan kedua teknik.
CSS didesain utamanya untuk memungkinkan pemisahan
antara konten dokumen (ditulis dalam HTML atau bahasa
pemrograman sejenis) dari penyajian dokumen, termasuk elemen
layout, warna, background, font, dan keperluan lainnya. Dengan
pemisahan ini akan memudahkan aksesibilitas, menyediakan kontrol
yang lebih fleksibel dan mengurangi kompleksitas dan pengulangan
struktur konten.
c. Sarana Pendukung
1) Nama domain
Untuk keperluan melakukan desain atau perancangan, nama
domain yang merupakan tema dan menggambarkan isi atau konten
situs, peneliti pilihkan. Karena situs yang akan dikembangkan
merupakan situs yang didesain untuk pengembangan ke depan dapat
digunakan oleh semua mata pelajaran, semua tingkatan pendidikan,
dan semua jenis pendidikan (formal/nonformal), maka peneliti
memilihkan sebuah nama domain dengan alamat
140
140
www.indomedia.web.id. Selaras dengan tema web yang
dikembangkan, yakni pengembangan media pembelajaran berbasis
web untuk pendidikan di Indonesia. Dimana mata pelajaran PAI
adalah merupakan bagian dari kontennya.
2) Hosting
Untuk keperluan uji coba internal saat pengembangan, serta uji
coba di lapangan, peneliti memilih idhostinger.com sebagai tempat
hosting halaman web yang dikembangkan. Disamping gratis, juga
support PHP dan MySQL. Dengan file manager dan layanan edit
langsung pada server memudahkan peneliti dalam melakukan
pengembangan. Hosting Gratis, Space 2GB, Bandwidth 100GB
support PHP dan MySQL, Site Builder yang user friendly tanpa iklan
atau banner peneliti rasa cukup untuk pengembangan pemula sebuah
situs yang akan digunakan untuk media pembelajaran sebagai produk
“starter” ini.
3) Koneksi internet
Adapun koneksi internet, pada tahap pengembangan belum
terlalu diperlukan. Karena ujicoba dilakukan pada server local di
komputer yang digunakan dengan applikasi Xampp server. Baru
setelah selesai dan dianggap perlu ujicoba secara online dengan
melakukan hosting beberapa file hasil pengembangan, koneksi
internet menjadi keharusan. Untuk meminimalkan biaya
pengembangan bisa dilakukan di warnet atau dengan berlangganan
141
141
Telkom Speedy dirumah, atau untuk guru PAI di sekolah bisa
memanfatkan koneksi internet (wifi) dalam jaringan sekolah.
B. Hasil Pengembangan
Berikut dipaparkan hasil pengembangan sebagai pemecahan dari rumusan
permasalahan dalam penelitian pengembangan ini.
1. Langkah-langkah pengembangan
Secara umum pengembangan dimulai dari kegiatan melakukan analisis
kebutuhan, menginventarisir kemudian melakukan seleksi yang kemudian
disusun menjadi sebuah konsep pengembangan. Dari konsep pengembangan
yang telah dirumuskan kemudian dituangkan menjadi desain berupa
rancangan pembuatan web beruapa flowchart dan storyboard yang siap
untuk dilakukan pengembangan/pembuatan halaman web.
Seorang guru PAI dalam hal ini dapat bekerjasama dengan programmer
web dengan biaya, atau secara mandiri berupaya untuk berkreasi. Dalam
penelitian pengembangan ini peneliti mencoba memilih opsi terakhir, yakni
melakukan pengembangan secara mandiri dengan memanfaatkan informasi
pemograman dari forum-forum tutorial di internet yang diperoleh dari situs
mesin pencari Google, maupun dari buku-buku pemograman web.
Secara singkat tahapan pengembangan dalam penelitian ini diselaraskan
dengan model ADDIE yang dirujuk sebagai langkah pengembangan.
Tahapan dalam pengembangan ini meliputi : Analysis, yakni kegiatan
menggali data kebutuhan penelitian, menginventarisir dan melakukan seleksi
terhadapnya menyesuaikan dengan tujuan, dan peruntukan serta
142
142
merumuskannya menjadi konsep; Design, yaitu menuangkan konsep yang
telah dirumuskan ke dalam bentuk rancangan pengembangan berupa story
board dan flowchart (link map) sebagai arah dalam melakukan kodifikasi,
membangun halaman web; Develop, merupakan kegiatan kodifikasi atau
menterjemahkan desain menjadi media pembelajaran berbasih web yang
dirupakan kelas virtual; Implementation adalah kegiatan melakukan uji
coba, baik internal (oleh peneliti) maupun lapangan (subjek uji coba); serta
Evaluation , yang merupakan tahap penilaian yang dilakukan di setiap
fase/tahapan pengembangan (evaluasi formatif) maupun di akhir kegiatan
pengembangan (evaluasi sumatif).
Media pembelajaran tidak dirupakan sebagai halaman web independen,
melainkan diintegrasikan ke dalam suatu sistem pengelolaan web dengan
merupakannya sebagai kelas pembelajaran virtual yang merupakan konten
dari sekolah virtual. Karenanya produk penelitian dirupakan sebagai sistem
penyedia layanan pembuatan sekolah-sekolah virtual yang diharapkan dapat
digunakan untuk pendidikan di semua tingkatan baik formal maupun
nonformal. Dan sebagai tema dari pembangunan web ini adalah “Media
Pembelajaran berbasis Web, untuk Pendidikan Nusantara”. Dengan alasan
inilah penamaan domain diberikan, yakni www.indomedia.web.id.
Hasil penelitian ini berupa media pembelajaran berbasis web yang
dirupakan sebagai template kelas virtual untuk pembelajaran PAI dengan
materi tentang wakaf yang diperuntukkan bagi siswa kelas X pada tingkat
satuan pendidikan sekolah menengah atas. Template tersebut dapat diisi
143
143
materi pembelajaran berupa teks, gambar, audio maupun video. Disertai pula
dengan widget seperti forum diskusi, latihan soal, penugasan, dan hal
lainnya sesuai kebutuhan pembelajaran. Rumusan konsep yang telah
dirancang sebagaimana dalam alir desain (storyboard), menghasilkan sebuah
model kelas virtual seperti gambar hasil screen shoot berikut.
Gambar 4.3 Template Kelas Virtual : Media Pembelajaran PAI
144
144
Screen shoot di atas merupakan tampilan default yang diakses oleh
siswa dengan nama panggilan “Aqilah”. Konsep pendekatan yang digunakan
adalah secara personal antara guru dengan satu orang siswanya. Sehingga
perhatian guru seolah penuh terhadap siswanya. Dan hal ini berlaku untuk
seluruh siswa keseluruhan yang terdaftar.
Sesuai dengan konsep pengembangan yang dirumuskan, komponen
template media pembelajaran yang dirupakan sebagai kelas virtual seperti di
atas, terdiri dari dari beberapa bagian sebagai berikut.
1. Bagian atas halaman (Header)
Bagian header, merupakan bagian atas halaman. Bagian ini
terbangun atas beberapa komponen, yaitu ; sisi bagian atas, sisi bagian
tengah dan sisi bagian bawah yang masing-masing juga memiliki objek
untuk menghias tampilannya.
Secara detail tentang bagian header dapat dipaparkan seperti
berikut.
a. Sisi bagian atas
Pada sebelah kanan bagian ini memuat tautan ke halaman utama
Indomedia, yaitu “Beranda” (index.php), “Tentang Kami” (about-
us.php) dan “Hubungi Kami” (contact-us.php), serta teks logo
Gambar 4.4 Bagian Header Template
145
145
Indomedia. Sedangkan pada sebelah kiri, dibuatkan teks animasi
dengan warna pelangi secara bergantian (rainbow text), beserta link
“follow us on” untuk facebook, twitter dan google plus pengembang.
Bagian ini dibuat selalu kelihatan (fixed) dan tetap berada di atas (on
top) halaman sebagai identitas Indomedia, saat scroll bergerak
menuju ke bawah halaman sekalipun.
b. Sisi bagian tengah
Pada sisi bagian tengah, dimasukkan objek berupa gambar
sebagai banner sekolah yang berada di sebelah kanan. Sedangkan
pada sebelah kiri adalah space untuk iklan dengan slide.
Gambar 4.5 Komponen Header Template sisi atas
Gambar 4.6 Komponen Header Template sisi tengah
146
146
c. Sisi bagian bawah
Pada sisi bagian bawah header, sesuai dengan rancangan yang
telah dibuat, pada sebelah kanan ditempatkan logo berupa masjid
dengan tulisan Pendidikan Agama Islam, sedangkan pada sebelah
kiri adalah pesan yang muncul setelah siswa berhasil login, yang
juga disertai dengan tombol logout untuk keluar.
Sebagai pembatas antara header dan body halaman, peneliti
sematkan teks berjalan (marquee) di sebelah kiri, yang dipadukan
dengan kalender hijriyah di sebelah kanan.
Gambar 4.7 Komponen Header Template sisi bawah
Gambar 4.8 Pembatas antara Header dan Body halaman
147
147
2. Bagian Tengah halaman (Body)
Bagian ini merupakan bagian content, dibagi menjadi dua kolom,
sebelah kiri dan kanan.
a. Kolom sebelah kanan
Pada kolom sebelah kanan merupakan fitur tambahan yang
dapat dikembangkan lebih lanjut. Sedangkan pada kolom sebelah kiri
adalah kolom yang akan memuat materi pembelajaran dengan
kegiatan dibuat terintegrasi dengan pertemuan di kelas. Dalam
Gambar 4.9 Bagian Body/Content halaman
148
148
penelitian ini akan difokuskan pada konten materi (kolom sebelah
kiri) dimana yang lain dapat dikembangkan kemudian.
b. Kolom sebelah kiri
Pada kolom sebelah kiri content halaman template, sesuai alir
produksi dibuat beberapa bagian untuk penyajian materi dan
pengaturan kegiatan pembelajaran. Beberapa bagian dijadikan dalam
satu paket vertical tabbed box. Hal ini untuk menyiasati agar sajian
materi dalam satu halaman template yang efisien. Vertical tabbed
box yang dibuat memuat konten sebagai berikut.
1) Sajian materi
Sajian materi dibuat mirip dengan buku ajar yang mengacu
pada kurikulum 2013 dengan kegiatan siswa berupa mengamati,
menanya, mengasosiasi, memahami dan mengkomunikasikan
atau menyampaikan. Seperti dalam screen shoot di atas, materi
disajikan dengan empat tahapan yaitu amati, kritisi, pahami, dan
amalkan.
Dalam pembuatan konten materi ini disusun redaksional
sebagai berikut.
a) Nama Bab
Adalah Bab materi yang akan diajarkan sesuai dengan buku
ajar yang digunakan.
b) Judul Bab sesuai pokok bahasan
Adalah mengacu pada judul pokok bahasan yang akan
disampaikan dalam pembelajaran saat ini.
149
149
c) Target pembelajaran
Standar kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.
Disebut pula sebagai target atau tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai setelah kegiatan pembelajaran.
d) Tanggal update (pembaharuan konten)
Tanggal kapan content materi diperbaharui oleh guru
pengampu mata pelajaran PAI.
e) Ayat pilihan
Adalah ayat Alquran yang dipilihkan sesuai dengan tema
pembahasan dalam kegiatan pembelajaran yang disertai juga
dengan terjemahannya.
f) Pengelompokan materi
Materi dikelompokkan menjadi empat bagian utama, masing-
masing memuat instruksional dengan disertai media
pembelajaran berupa video pilihan yang sesuai dengan
kegiatan, dengan memberikan penugasan pada akhir
ulasannya.
2) Kegiatan diskusi
Kegiatan diskusi adalah untuk mengetahui tingkat keaktifan
siswa sebelum pertemuan di kelas. Disamping untuk wawasan
awal dalam rangka menyiapkan siswa untuk materi baru yang
akan dipelajari. Diskusi secara online baik dengan sesama teman
atau dengan guru pengampu selaku admin akan menjamin bahwa
pembelajaran di kelas akan menjadi lebih bermakna.
150
150
3) Latihan
Latihan adalah merupakan salah satu kegiatan dalam rangka
menunjang pembelajaran dikelas. Mengarahkan pemahaman
siswa tentang materi yang akan dipelajari di kelas.
4) Evaluasi
Evaluasi dilakukan diakhir pembelajaran dengan tujuan untuk
mengukur tingkat keberhasilan atau pencapaian target
pembelajaran.
5) Remedial
Pemberian tugas tambahan/kegiatan untuk mereka yang
dipandang perlu oleh guru pengampu agar dapat mencapai target
pembelajaran yang diharapkan.
6) Kegiatan penugasan
Kegiatan penugasan disetiap paparan dalam sajian materi
ditindak lanjuti dengan pengumpulan tugas melalui form yang
tersedia dalam bagian ini. Tugas yang dikirimkan siswa akan
masuk ke email guru pengampu untuk diberikan penilaian.
7) Penilaian
Penilaian dilakukan terkait pembelajaran yang dilakukan.
Dalam penelitian ini, penilaian belum dintegrasikan ke dalam
template media pembelajaran karena penilaian secara
keseluruhann siswa telah diambil alih oleh dinas pendidikan kota
Surabaya dengan sistem penilaian secara online. Disamping
keterbatasan waktu untuk mengolah formula penilaian, serta
151
151
aspek penilaian siswa oleh guru pengampu yang peneliti
kesulitan untuk mendapatkan. Karenanya peneliti memutuskan
untuk melakukan pengembangan kemudian.
3. Bagian bawah halaman (Footer)
Pada bagian bawah halaman (footer), berisi copyright pengembang.
IM adalah IndoMedia sedang UINSA adalah Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya, institusi pengembang dimana tesis ini
didedikasikan.
Dengan beberapa pertimbangan, template ini kemudian dibuat
ekslusif dan hanya dapat diakses untuk keperluan pendidikan pada
lembaga pendidikan atau sekolah tertentu. Hal ini agar template ini
berbeda dengan blog maupun lainnya yang dengan mudah
disalahgunakan keberadaaanya. Oleh karenanya peneliti kemudian
melakukan pengembangan tambahan berupa sistem yang mengharuskan
pengunjung untuk login menuju lembaga pendidikan virtualnya, untuk
kemudian dapat mengakses halaman kelas pembelajaran virtual, yang
dalam hal ini adalah template media pembelajaran berbasis web untuk
Gambar 4.10 Bagian Footer halaman
152
152
siswa kelas X pada tingkat satuan pendidikan sekolah menengah atas,
SMA Al-Falah Ketintang Surabaya.
Pada halaman backend/administrator, peneliti membuatnya menjadi
Tiga yaitu : admin system (pengelola Indomedia), admin sekolah virtual
(penanggung jawab sekolah/lembaga atau guru yang telah mendaftarkan
sekolah ke Indomedia), dan admin kelas virtual (guru pengampu mata
pelajaran), sebagai kontributor penyajian materi pembelajaran untuk para
siswanya. Sedangkan siswa hanya sebagai user/ pengguna untuk
mengakses pembelajaran virtual yang tersedia.
Dalam penelitian pengembangan ini, hanya akan dipaparkan
bagaimana tampilan admin pembelajaran (kelas virtual) yang berhasil
dibangun. Dengan menggunakan pola dasar CRUD system (Create,
Read, Update dan Delete) sebagai konsep pengembangannya, maka
pembuatan halaman admin untuk guru dibuat dengan desain yang
sederhana dengan kosep sebagaimana diagram berikut.
Admin kelas virtual (guru pengampu)
LOGIN dihalaman sekolah
virtual
Dashboard untuk mengelola/menyunting materi
Diagram 4.1 Akses menuju halaman admin kelas virtual
153
153
Setelah login menggunakan public username dan password,
member sekolah (siswa dan guru) dan juga admin sekolah virtual, akan
menuju halaman sekolah virtual. Pada halaman sekolah virtual
disediakan fasilitas login untuk siswa, guru dan admin sekolah.
Setelah login siswa akan diantarkan pada halaman kelas virtual,
guru akan diantar pada admin kelas virtual dan admin sekolah akan
diantar pada halaman admin sekolah. Jadi tingkatan akses yang tersedia
setelah masuk pada session sekolah virtual ada tiga, yakni siswa, guru,
dan admin sekolah.
Secara lengkap tampilan interface untuk pengguna adalah seperti
dalam lampiran 10 tentang Data Screen Shoot Indomedia.
2. Validasi dan Implementasi produk
Selain meminta masukan dari dosen pembimbing, maupun teman
sejawat, produk yang dikembangkan juga telah dikonsultasikan dan
divalidasi oleh ahli media yang terdiri dari seorang dosen informatika, dan
dua orang praktisi pengembangan software. Beberapa hal yang menjadi
penilaian oleh ahli media adalah sebagai berikut.
1. Aspek Tampilan
Berdasarkan instrumen penilaian yang dibuat, ahli media
memberikan komentar yang positif, rata-rata memuji sangat baik.
Bahkan ada yang mengomentari luar biasa untuk pengembang web yang
tidak ber-background informatika. Dan dari hasil konsultasi lebih lanjut
dapat peneliti simpulkan bahwa konsep yang dikembangkan cakupannya
154
154
sangat luas dan memerlukan tim dalam pengembangannya. Pengolahan
database, bahasa pemograman untuk server-nya (server-side scripting
dengan PHP atau bahasa lainnya), hingga pengembangan halaman
backend user admin yang tiga macam tersebut. Bila pengembangan ini
dimaksudkan sebagai starter untuk dilakukan secara kontinyu dan
berkala sungguh merupakan langkah awal yang sangat baik.
2. Aspek Pemograman
Dari aspek pemograman, ada beberapa evaluasi yang
mengharuskan peneliti mengkaji ulang tentang pengolahan database
yang sesuai dengan kelaziman untuk pengembangan sebuah sistem web
yang aman. Setelah login ada login lagi, atau setelah mendaftar
kemudian login, lalu ada pendaftaran lagi sebaiknya dihindari. Hal ini
untuk keamanan sistem situs dari hal yang tidak diinginkan. Seperti
hacker yang merusak atau dari internal database-nya yang akan “error”.
Terutama kajian tentang relasi antar table dalam sebuah database dalam
suatu sistem web yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Hal ini merupakan keterbatasan peneliti sendiri dalam
melakukannya. Karenanya peneliti tetap akan mempresentasikan produk
yang dikembangkan sebagai produk “starter” untuk membuka peluang
untuk dilakukan pengembangan lagi pada saat selanjutnya. Dengan
pertimbangan bahwa produk ini paling tidak bisa digunakan untuk
keperluan peneliti sendiri dalam menyuguhkan materi pembelajaran
yang diujicobakan di SMA Al-Falah Ketintang Surabaya.
155
155
Seperti halnya penilaian yang dilakukan ahli media, penilaian oleh ahli
materi juga telah dilakukan dan menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
1. Aspek Penyajian Materi
Penyajian materi sangat menarik, disamping media pendukung
yang disuguhkan seperti video pembelajaran terkait materi. Namun
disarankan bahwa penggunaan media lain sebagai konten perlu pula
diberikan. Semisal audio Alquran dan terjemahan yang bisa diputar dan
didengarkan oleh siswa, agar mendukung kemampuan siswa dalam
pembelajaran ta’lim qiraat alqur`an-nya. Disamping itu, latihan soal dan
evaluasi secara online perlu pula disematkan dengan lebih interaktif dan
bervariatif. Serta arsip pembelajaran sebagai tautan menuju materi pada
bab lainnya juga perlu dilakukan pengembangan.
Penilaian seluruh indikator dalam aspek ini yang meliputi : Bahasa
yang digunakan, kejelasan isi materi, struktur pengorganisasian/urutan
materi, pemilihan video, kejelasan instruksi pada setiap penugasan,
pendekatan cara penyajian, dan kesesuaian materi dengan target
pembelajaran dinilai sudah baik dengan skala penilaian 4 (baik).
Atas komentar sebagai masukan berharga ini, peneliti akan
memaparkan dalam bab penutup sebagai saran pengembangan yang
dapat dilakukan lebih lanjut. Hal ini mengingat keterbatasan waktu yang
dimiliki peneliti, juga fokus penelitian yang hanya akan mengupas
tentang materi pembelajaran.
156
156
2. Aspek Pembelajaran
Dari aspek pembelajaran, penilaian dilakukan dengan beberapa
indikator dan menghasilkan kesimpulan bahwa ;
a. Kejelasan judul materi bahasan yang digunakan sudah sangat jelas
/jelas sekali dengan skala penilaian 5 (baik sekali);
b. Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator juga dinilai baik
sekali dengan skala penilaian 5 (sangat baik);
c. Demikian pula dengan materi yang disajikan sudah sangat sesuai
dengan tujuan pembelajaran (Kompetensi dasar) sudah baik dengan
skala penilaian 4 (baik);
d. Petunjuk penugasan dalam setiap segmen pembelajaran dinilai sudah
baik sekali dengan skala penilaian 5 (sangat baik);
e. Pemilihan pendekatan dalam penyampaian materi dinilai baik sekali
dengan skala penilaian 5 (sangat baik);
f. Kejelasan pemaparan materi secara konseptual dengan pengarahan
secara personal dan berkelompok dinilai baik sekali dengan skala
penilaian 5 (baik);
g. Sementara kejelasan materi praktis dinilai baik dengan penyuguhan
video pembelajaran tentang prosedur wakaf dinilai baik sekali,
dengan skala penilaian (5).
157
157
Berdasarkan penilaian oleh ahli materi di atas, dapat disimpulkan bahwa
konten materi yang disuguhkan sudah baik, tinggal menambahkan
beberapa komponen audio dan beberapa fitur yang berhubungan.
3. Efektifitas produk
Kegiatan dalam uji efektifitas produk pengembangan dilakukan
dengan menyelenggarakan test pada sebelum dan sesudah produk
digunakan. Hasil tes sebelum pemakaian produk (pre-test) kemudian
dibandingkan dengan hasil tes setelah pemakaian produk (post-test). Jika
pada selisih nilai terdapat kenaikan yang signifikan maka produk dapat
dikatakan efektif, sebaliknya bila selisih skor yang diraih siswa mengalami
penurunan, maka produk dapat dikatakan tidak efektif. Dalam kegiatan ini
peneliti menyusun daftar pertanyaan terkait materi wakaf sebanyak 15 butir
soal, dengan penilaian perbandingan, yakni prosentase dari jumlah jawaban
yang benar terhadap jumlah butir soal.
Dari data skor pre-test dan post-test yang dilakukan sebelum dan
sesudah pemakaian produk, diketahui bahwa cenderung ada peningkatan.
Dalam penelitian tidak dijumpai satupun siswa yang mengalami penurunan
skor/hasil test. Hal ini dapat dilihat dari nilai pre-test dan post-test siswa.
Dari 20 siswa yang hadir, semuanya mengalami peningkatan. Kecuali dua
orang yang tidak bisa dilakukan pengukuran karena saat pelaksanaan pre-
test dan post- test tidak bisa hadir.
Berikut adalah data hasil perolehan nilai pada pre-test dan post-test
yang diselenggarakan pada saat sebelum dan setelah penggunaan media.
158
158
Tabel 4.3 Data Nilai Pre-Test dan Post-Test
Keterangan :
NIS = Nomer Induk Siswa (Subjek)
N = Jumlah siswa
d = Gain (selisih skor pre-test dan post-test)
∑d = Jumlah Gain (selisih skor pre-test dan post-test)
X1 = Rerata nilai pre-test
X2 = Rerata nilai post-test
No NISNilai
Gain (d) (post-test – pre-test)Pretest Posttest
1 14913 60 80 20
2 14892 53 73 20
3 14910 60 93 33
4 14911 67 87 20
5 14908 33 67 34
6 14900 47 73 26
7 14896 80 93 13
8 14904 60 73 13
9 14894 47 73 26
10 14895 60 87 27
11 14907 33 73 40
12 14903 47 60 13
13 14901 33 67 34
14 14898 47 73 26
15 14912 73 93 20
16 14899 47 73 26
17 14897 53 73 20
18 14902 47 87 40
19 14906 67 93 26
20 14909 60 93 33
N = 201074 1584
∑d = 510X1=53.7 X2=79.2
159
159
Berdasarkan data nilai pre-test dan post-test di atas, dimana eksperimen
yang dilakukan tergolong sebagai one group design, yakni pada sekelompok
siswa kelas X-IPS tanpa melibatkan kelas lain sebagai pembanding, dapat
diketahui Mean Deviasi-nya (Md) dengan cara menjumlahkan selisih skor
(gain/deviasi) seluruh siswa dibagi jumlah siswa seperti berikut.
∑dMd =
N
510=
20
= 25.5
Langkah selanjutnya adalah menghitung deviasi perolehan skor masing-
masing siswa (Xd) dengan cara dikurangkan dengan hasil perhitungan Mean
Deviasi (Md) di atas, serta jumlah kuadrat deviasi-nya (X2d) seperti pada tabel
4.4 berikut.
160
160
Tabel 4.4 Jumlah Kuadrat Deviasi Pre-Test dan Post-Test
Keterangan :
NIS = Nomer Induk Siswa (Subjek)
N = Jumlah siswa
Xd = Gain (selisih skor pre-test dan post-test) dikurangi MeanDeviasi
∑d = Jumlah Gain (selisih skor pre-test dan post-test)
∑ X2d = Jumlah Kuadrat Deviasi
No NIS d X d (d – Md) X2d
1 14913 20 - 5.5 30.252 14892 20 - 5.5 30.253 14910 33 + 7.5 56.254 14911 20 - 5.5 30.255 14908 34 + 8.5 72.256 14900 26 + 0.5 0.257 14896 13 - 12.5 156.258 14904 13 - 12.5 156.259 14894 26 + 0.5 0.2510 14895 27 + 1.5 2.2511 14907 40 + 14.5 210.2512 14903 13 - 12.5 156.2513 14901 34 + 8.5 72.2514 14898 26 + 0.5 0.2515 14912 20 - 5.5 30.2516 14899 26 + 0.5 0.2517 14897 20 - 5.5 30.2518 14902 40 + 14.5 210.2519 14906 26 + 0.5 0.2520 14909 33 + 7.5 56.25
N = 20 ∑d = 510 ∑ X2d = 1301
161
161
Test signifikansinya kemudian dihitung dengan rumus seperti berikut.
Dari data tersebut dapat dideskripsikan bahwa seluruh siswa mengalami
peningkatan kompetensi kognitifnya setelah menggunakan media
pembelajaran berbasis web hasil penelitian pengembangan ini. Hal ini
diperkuat dengan keterangan guru pengampu bahwa para siswa lebih siap
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dibanding sebelumnya.
Dari data hasil pre-test dan post-test tersebut dapat disimpulkan bahwa
produk “starter” hasil penelitian pengembangan ini cukup efektif untuk
meningkatkan kesiapan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan kompetensi kognitif siswa dalam pembelajaran materi tentang
wakaf pada mata pelajaran PAI untuk siswa kelas 10 SMA Al-Falah
Ketintang Surabaya.
C. Spesifikasi Produk Pengembangan
Nama Produk : IndoMedia
Deskripsi : Situs penyedia layanan pembuatan kelas virtual sebagai media
pembelajaran berbasis web untuk pendidikan di sekolah.
Md=
∑ x2d
N(N-1)√ N (N-1)
N(N-1)
25.5=
1301
N(N-1)√ 20 x 19
N(N-1)25.5=
1301
N(N-1)√ 380
N(N-1)
25.5=
3.4
N(N-1)
√25.5
=1.8
N(N-1)
t
= 14.2
N(N-1)
162
162
Alamat url : www.indomedia.web.id
Kompabilitas : Dapat diakses dengan tampilan yang baik menggunakan browser
Internet Explorer, Mozila FireFox, dan Chrome.
D. Cara penggunaan Produk Pengembangan
Pengguna dibedakan atas admin sekolah, siswa dan guru. Admin sekolah
adalah admin yang telah melakukan pendaftaran atas nama lembaga/sekolah di
www.indomedia.web.id. Sedangkan siswa dan guru adalah siswa dan guru dari
lembaga yang bersankutan. Secara umum tentang prosedur pemakaian produk
pendidikan ini adalah sebagai berikut.
1. Admin sekolah (penanggung jawab akun sekolah) didaftarkan oleh siapapun
yang berkepentingan mewakili sekolah. Bisa ketua yayasan, kepala sekolah,
waka kurikulum atau salah satu guru yang ingin lembaga pendidikan dimana ia
bertugas maju dengan pemanfaatan web sebagai basis media pembelajarannya.
2. Pada area sekolah virtual, pengaturan tampilan, isi, dan lainnya diatur oleh
admin sekolah dengan cara login menuju halaman dashboard-nya
menggunakan private username dan password yang telah diset saat melakukan
pendaftaran. Pada halaman admin sekolah virtual dapat menyunting banner
sekolah, program sekolah, dan fitur lainnya. Termasuk mendaftarkan guru dan
siswa di sekolahnya.
3. Siswa login melalui fasilitas yang disediakan untuknya, begitupun guru. Siswa
login menuju kelas pembelajaran virtual yang dipilih, sedangkan guru akan
menuju halaman backend (dashboard) kelas pembelajarannya untuk
163
163
melakukan penyuntingan atau sekedar melihat kelas pembelajaran virtualnya.
Pada pengembangan awal ini, siswa langsung menuju kelas pembelajaran
virtual PAI dengan materi tentang wakaf. Sedangkan guru langsung menuju
halaman dashboard.
4. Beberapa hal yang dapat dilakukan siswa
Dalam pengembangan ini siswa adalah end user yang hanya memiliki
kewenangan akses untuk membaca data (konten materi pelajaran) menginput
komentar pada forum diskusi terkait materi yang diajarkan. Dalam forum
diskusi seluruh siswa pada tingkatan kelas yang sama dalam sekolah dapat
berinteraksi dengan menyatakan pendapat, berkomentar, bertanya atau
kegiatan diskusi lainnya, begitupun guru dapat juga berpartisipasi dengan login
terlebih dahulu.
Selain itu siswa dapat juga mengakses latihan soal dan berkirim laporan
tugas kegiatan yang telah terstruktur dalam model pembelajaran virtual sebagai
upaya persiapan sebelum pertemuan di kelas. Dengan beberapa fitur yang
disematkan dalam tempalate kelas virtual ini diharapkan tatap muka di kelas
akan lebih hidup dan bermakna.
5. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru
Guru dalam hal ini adalah sebagai kontributor dalam penyediaan sarana /
media pembelajaran virtual yang ada, yang secara eksklusif hanya dapat
diakses oleh para siswanya.
Lebih lanjut tentang cara penggunaan bisa dilihat di menu “Lihat Panduan”
pada halaman utama di www.indomedia.web.id.