Post on 25-Aug-2019
1
BAB III
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AIR TERJUN BANYUNIBO
A. Potensi Air Terjun Banyunibo
Gambar 9. Air Terjun Banyunibo Tampak Dari Jauh
(dokumen Pribadi)
Wonogiri Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, selain dikenal pusat
nya tatah sungging dan sentra pembuatan wayang kulit ternyata memiliki lokasi
wisata yang sangat indah. Namanya adalah obyek wisata Air Terjun Banyunibo, yang
terletak di Dusun Ngluwur, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran. Salah satu tujuan
wisata alam di Kota Gaplek ini masih terjaga keperawanannya. padahal jaraknya juga
tidak begitu jauh dari pusat kota Wonogiri. Yakni sekitar 30 kilometer ke arah barat,
berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Gunung Kidul (www.jampi-stress
.blogspot.com).
Saat memasuki Desa Ngluwur, pengunjung sudah disuguhi pesona alam yang
sangat memikat. Wisatawan bakal disuguhi track yang menantang. Jalan setapak
melewati tegalan dan sawah yang masih asri. Di sekitarnya terdapat tebing-tebing
batu menjulang tinggi, menampilkan eksotisme alam tersendiri. Dari kejauhan,
terlihat air meluncur dari tebing. Dari cerita masyarakat sekitar yang berkembang,
2
dinamai Air Terjun Banyunibo karena airnya jatuh dari tebing yang tingginya sekitar
30 meter. Selain panoramanya yang memikat, beberapa pengunjung dari luar desa
percaya airnya mampu menyembuhkan penyakit kulit (www.kompasiana.com).
Obyek wisata air terjun ini menjadi potensi utama di Desa Ngluwur karena air
terjun ini airnya sangat jernih dan murni yang berasal dari sumber mata air gunung
Panggung. Meskipun obyek wisata ini terbilang baru, tetapi sudah banyak wisatawan
yang mendatangi tempat wisata ini. Menurut keterangan Marno Sekretaris Desa
Ngluwur, jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata air terjun Banyunibo.
Keindahan obyek wisata ini tidak kalah menariknya dengan obyek wisata lain yang
ada di Kabupaten Wonogiri. Pada Tahun 2015 kemarin tercatat pengunjung yang
datang ke air terjun ini sekitar 7.000 orang.
Keindahan tersebut dapat dilihat dari lokasinya yang asri dan tekstur tanahnya
masih alami serta airnya yang sangat jernih karena airnya murni berasal dari sumber
mata air pegunungan Panggung yang tidak tercampur dengan air sungai manapun.
Sehingga lokasi wisata ini terasa sangat sejuk dan romantis, sangat cocok untuk
menghilangkan stress akibat berkelut dengan pekerjaan sehari – hari.
Warga sekitar memanfaatkan air terjun ini untuk keperluan kehidupan sehari-
hari. Saat musim liburan sekolah, jumlah pengunjung bisa mencapai sekitar 500
orang setiap Minggunya. Pengunjungnya tidak hanya dari Wonogiri saja, bahkan
wisatawan luar Wonogiri sudah mendengar keindahan wisata alam satu ini. “Air
terjun ini sudah terkenal, banyak yang datang dari Yogyakarta, Wonosari, Gunung
Kidul dan Solo,” (wawancara dengan Sukamto petugas parkir pada tanggal 28 April
2016). Bahkan, Air Terjun Banyunibo juga diyakini sebagian masyarakat dapat
3
menyembuhkan beberapa penyakit kulit bagi mereka yang mandi ditempat itu.“Tapi
kalau mandi tidak boleh telanjang bulat. Tetap harus memakai pakaian atau kemben,”
ujarnya.
Air Terjun Banyunibo ditemukan pertama kali oleh Mbah Pono pada sekitar
abad ke 18 yang setiap hari pergi ke hutan Ngluwor untuk mencari rumput dan kayu
bakar. Pada waktu itu hutannya masih lebat dan masih terkesan angker, sehingga
belum ada orang yang berani masuk ke dalam hutan. Pada suatu hari, ketika Mbah
Pono mencari rumput dan kayu bakar beliau mendengar suara gemericik air yang
berasal dari dalam hutan. Dengan penuh rasa penasaran, beliau mendekati suara
gemericik air tersebut. Beliau terkejut setelah mengetahui bahwa suara gemericik air
yang didengarnya berasal dari sebuah air terjun. Setelah itu Mbah Pono
memberitahukan kepada pejabat kecamatan tentang temuannya yang berupa air terjun
di dalam hutan Nngluwur. ( Wawancara dengan Widodo pengelola Obyek Wisata Air
Terjun Banyunibo, 28 April 2016 ).
Sebelum menemukan air terjun tersebut Mbah Pono mendapat wangsit atau
mimpi, dalam mimpi tersebut Mbah Pono ditemui seseorang yang berbaju putih. Pria
berbaju putih itu memberitahukan bahwa apabila Mbah Pono mencari kayu bakar di
hutan Ngluwur akan menemukan air terjun dan pria itu berpesan agar air terjun
tersebut dijaga kelestariannya jangan sampai rusak. Mbah Pono meyakini akan
mimpinya dan beliau menjalankan perintah pria berbaju putih itu. Konon diyakini
bahwa Pria berbaju putih tersebut adalah Pangeran Samber Nyawa. (Wawancara
4
dengan Widodo Widodo pengelola Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo, 28 April
2016).
Potensi pendukung wisata lainnya yang dapat dimanfaatkan dari adanya
obyek wisata ini adalah potensi untuk membuka usaha seperti warung makan, jasa
parkir, berjualan minuman, makanan ringan dan lain sebagainya. Karena itulah warga
sekitar memanfaatkan peluang ini untuk berusaha. Beberapa peluang usaha yang
dijalankan warga sekitar antara lain :
1. Jasa Parkir
Lokasi wisata ini juga menyediakan sarana tempat parkir yang cukup luas.
Penjaga parkirnya menggunakan jasa penduduk sekitar di bawah naungan
Pemerintahan Desa Ngluwur.
2. Transportasi
Karena untuk menuju lokasi wisata ini hanya bisa dilalui dengan sepeda motor,
maka sebagian penduduk sekitar menyewakan jasa ojek. Biaya yang dikeluarkan
untuk naik ojek sekitar Rp 10,000,00 untuk sekali jalan dari Desa Kepuhsari ke
Air terjun.
3. Warung Makan
Penduduk sekitar memanfaatkan lokasi wisata ini dengan membuka warung
makan. Ada beberapa masyarakat sekitar yang membuka usaha warung makan di
sekitar obyek wisata. Makanan yang diperjual belikan seperti bakso, mie ayam,
soto dan sego pecel. Di sini terdapat lima warung makan diantaranya adalah Pecel
Mbok Giyem, Bakso Bang Bejo, dan yang terakhir adalah Warung Mas Mul.
5
4. Potensi Obyek wisata Air Terjun Banyunibo Berdasarkan Matriks Pendekatan 4A
(Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktivitas)
berikut ini dapat dilihat potensi potensi air terjun Banyunibo berdasarkan
pendekatan 4 A:
a. Atraksi
1) Alam
Gambar 10. Pemandangan Di Sekitar Air Terjun
(dokumen Pribadi)
Disekitar Air Terjun ini dikelilingi pepohonan mahoni dan bukit –
bukit persawahana yang mempunyai pemandangan yang sangat indah.
2) Aktivitas
Gambar 11. Aktifitas Petani
(dokumen Pribadi)
Di sekitar Air Terjun ini banyak di jumpai aktifitas para petani karna
letak nya yang berada di area persawahan.
6
b. Aksesibilitas
Air Terjun Banyunibo terletak di Dusun Ngluwur Kecamatan
Manyaran Kabupaten Wonogiri dapat dijangkau sangat mudah. Jarak dari
Kecamatan Manyaran menuju ke air terjun ini sekitar 10 km. Perjalanan
dapat juga dilakukan dengan menggunakan sepeda motor, bus pariwisata
dan kendaraan roda empat.
Untuk para wisatawan yang berasal dari Solo yang menggunakan
kendaraan pribadi maka bisa melewati rute Solo-Solo Baru-Sukoharjo-
Wonogiri-Wuryantoro-Manyaran-Kepuhsari dan apabila naik bus umum
turun di Pasar Manyaran kemudian naik angkutan umum dengan tariff Rp.
2000 atau bisa menggunakan jasa ojek dengan tariff Rp. 10. 000.
Wisatawan yang berasal dari Yogyakarta dapat juga menggunakan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum menggunakan Rute
Yogyakarta-Wonosari-Semin kearah timur nanti sampai Kecamatan
Manyaran kemudian kearah Desa Kepuhsari baru kearah Desa Ngluwur.
Biasanya bus Yogyakarta yang beroperasi adalah bus Purwo Widodo
sampai Manyaran namun terkadang bus tersebut tidak beroperasi sampai
Manyaran mungkin karena sepi penumpang.
7
c. Amenitas
1) Akomodasi
Gambar 12. Balai desa Ngluwur
(dokumen Pribadi)
Apabila ada wisatawan yang ingin menginap tersedia home
stay yang terletak di Balai Desa yang dapat digunakan wisatawan yang
ingin menginap. Meskipun fasilitasnya masih terbatas namun bisa
mencukupi kebutuhan wisatawan.
2) Rumah Makan atau Warung
Gambar 13. Warung Makan di Sekitar Air Terjun Banyunibo
(dokumen Pribadi)
Di sekitar Kawasan Air Terjun belum ada rumah makan yang
besar. Terdapat lima warung makan yang hanya sekedar warung biasa
yang menjual makanan dan minuman seperti bakso, mie ayam, pecel,
snack, dan lain-lain.
8
3) Jasa Angkutan
Untuk jasa angkutan yang tersedia disekitar obyek wisata Air
Terjun Banyunibo yaitu ojek dan ada juga tempat pesewaan sepeda
gunung yang terletak di Desa Kepuhsari.
4) Penerangan atau Listrik
Sumber daya penerangan di obyek wisata Air Terjun Banyu
nibo ini masih belum tersedia.
5) Keamanan
Air Terjun ini hanya di jaga oleh warga sekitar saja. Untuk pos
keamanan untuk saat ini belum tersedia .
6) Jasa Pemandu
Untuk jasa pemandu khusus belum ada namun bila wisatawan
ingin pemandu bisa dibantu oleh petegas karcis yang bertugas.
7) Promosi Wisata
Cara yang dilakukan oleh masyarakat desa Ngluwur dan staf
pengelola Air Terjun Banyunibo yaitu dengan memasang pamphlet
atau sepanduk di sepanjang jalan menuju ke air terjun ini serta melalui
media elektronik, media sosial dan situs-situs di internet.
d. Aktivitas
1) Aktivitas Wisatawan
Wisatawan yang datang ke lokasi ini dapat menikmati
indahnya Air Terjun Banyunibo. Wisatawan juga dapat berenang di
9
bawah air terjun ini, serta banyak juga wisatawan yang mengabadikan
momen tersebut dengan berfoto.
2) Aktivitas Penduduk
Aktivitas usaha yang dilakukan penduduk sekitar adalah
berdagang di sekitar obyek wisata serta bertani.
5. Potensi Air Terjun Banyunibo Berdasarkan Analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunity, Threats)
Untuk dapat menyusun strategi yang tepat dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan analisis faktor intern dan faktor
eksternal. Analisis ini bisa disebut dengan analisis SWOT yang meliputi :
Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman.
1) Kekuatan ( Strength )
Obyek wisata Air Terjun Banyunibo memiliki kualitas air yang jernih,
memiliki pemandangan alam yang sangat indah, airnya dipercaya bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, wisatawan bisa melihat
aktifitas para petani yang sedang bercocok tanam, tersedianya prasarana rest
area untuk beristirahat, tersedianya sarana toilet dan tempat untuk ganti
pakaian.
2) Kelemahan ( Weaknesses )
Kelemahan dari Obyek Air Terjun Banyunibo antara lain sarana dan
prasarana kurang memadai, jalan menuju ke Air Terjun banyak tanjakan dan
licin, belum tersedianya petugas kebersihan, belum adanya guide untuk
membantu wisatawan yang berkunjung.
10
3) Kesempatan ( Opportunity )
Untuk mengembangkan potensi Air Terjun ini, Pemerintah Desa
Ngluwur berkesempatan untuk membangun area Outbound, membangun
kolam renang, dan membangun area untuk olah raga panjat tebing, sehingga
diharapkan nantinya bisa menambah menambah aset Desa dan dapat
menciptakan peluang kerja baru untuk masyarakat Desa Ngluwur.
4) Ancaman ( Threats )
Ancaman bagi pemerintah Desa Ngluwur dalam mengembankan Air
Terjun Banyunibo adalah bahaya akan tanah longsor akibat pengaruh hujan
yang bekepanjangan, kemungkinan terjadinya kekeringan jika terjadi kemarau
yang panjang hal ini diperkuat oleh pernyataan dari bapak Paryadi (43 tahun)
yang merupakan petugas karcis menyatakan bahwa beberapa tahun yang lalu
air tarjun ini sempat mengalami kekeringan akibat dari bulan kemarau yang
berkepanjangan, penebangan hutan secara liar yang dilakukan oleh oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab.
( Observasi tanggal 28 April 2016 dengan Pak Paryadi petugas karcis )
B. Data Pengunjung Obyek Wisata Air Terjun Banyunibno
Jumlah pengunjung obyek wisata Air Terjun Banyunino dari bulan
januari sampai bulan oktober 2016
Tabel 8. Data penjualan tiket Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo
Bulan Jumlah Penjualan Tiket
Januari 1062
11
Februari 886
Maret 1200
April 1136
Mei 996
Juni 1125
Juli 1146
Agustus 1400
September 998
Oktober 1056
Total 11005
Wawancara dengan Widodo Pengelola Air Terjun Banyunibo 19 November 2016
C. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Banyunibo
Ada beberapa aspek yang sudah diperhatikan secara serius oleh masyarakat
desa Ngluwur untuk mengembangkan air terjun banyunibo ini supaya dapat menjadi
tempat wisata yang layak untuk dikunjungi oleh wisatawan. Aspek-aspek itu
meliputi:
1. Memperlebar ruas jalan menuju ke air terjun ini dengan cara menggali batu-
batu yang berukuran kecil hingga sedang pada sisi kanan jalan masuk dan
memotong batu-batu yang berukuran besar, lebar yang diharapkan kira-kira
selebar 30-50 cm. Pelebaran pada sisi kirinya dapat dilakukan dengan cara
menambal dan menimbun kira-kira selebar 75-100 cm, kemudian pada sisi
kiri itu diberikan pilar-pilar pengaman.
12
2. Memperluas Tempat parkir ke arah muara sungai Letaknya bersambung
dengan tempat parkir yang sudah ada. Luas area parkir yang sudah ada dapat
menampung beberapa kendaraan untuk kendaraan yang beroda empat. Bila
hal ini dapat dilakukan, lapangan parkir akan dapat menampung kendaraan
beroda empat dalam jumlah dua kali lebih banyak.
3. Warung dan Kios yang menyediakan makanan dan minuman, yang
diperlukan, sekarang sudah tersedia, walaupun kualitas dan kuantitasnya
belum memenuhi ukuran yang diharapkan. Kios atau warung yang mereka
tempati masih cukup sederhana dan sangat sempit. Makanan dan minuman
yang disajikan lebih banyak yang instan, yang bukan instan tetapi mereka
sendiri yang membuatnya seperti pisang goring, sukun goreng pecel dan lain-
lain
4. Konsep untuk mengembangkan obyek wisata Air Terjun Banyunibo Untuk
mengembangkan obyek wisata ini tentunya juga memerlukan konsep yang
matang. Konsep untuk pengembangan obyek wisata ini hanya bertumpu pada
alam. Pemerintah Desa Ngluwur mempunyai konsep untuk tetap
mengembangkan obyek wisata ini tetapi dengan tidak menghilangkan nilai
alamiahnya, dengan kata lain konsep pengembangan obyek wisata air terjun
ini tetap mempertahankan konsep alami dan ramah lingkungan. Sampai
sekarang tumbuh – tumbuhan yang ada di sekitar air terjun sebagian besar
masih alami seperti pertama kali obyek wisata ini dibuka.
5. Upaya untuk menarik wisatawan agar jumlah pengunjung objek wisata lebih
meningkat dengan mempromosikan obyek wisata tersebut melalui media
13
komunikasi. Media komunikasi yang digunakan seperti : baliho, dan media
sosial seperti facebook tweter instagram dan lain-lain.
D. Kendala – kendala Dalam Mengembangkan Air Terjun Banyunibo
Selama ini pariwisata di Kabupaten Wonogiri sudah mencapai kemajuan yang
sangat pesat dengan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Namun, tidak berarti
sektor pariwisata tidak menghadapi masalah dalam mengembangkan pariwisata
tersebut. Dalam keseksesan yang diraih banyak kendala – kendala yang dihadapi dari
tahun ke tahun baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu untuk hasil yang telah
dicapai dengan baik harusnya dipertahankan untuk dijadikan sebagai dasar untuk
mengambil tindakan dalam mengembangkan sektor pariwisata di waktu yang akan
datang.
Dalam proses pengembangan obyek wisata air terjun Banyunibo pihak
pengelola mengalami berbagai kendala atau hambatan, diantaranya :
1. Warga masyarakat disekitar belum memperhatikan lingkungan disekitar objek
wisata Air Terjun Banyunibo.
2. Lokasi objek wisata yang masih sulit untuk dijangkau oleh para wisatawan
dari loket karcis menuju ke Air Terjun.
3. Belum adanya papan penunjuk jalan menuju ke obyek Air Terjun Banyunibo.
4. belum tersedianya petugas kebersihan sehingga masih banyak dijumpai
sampah- sampah yang berserakan
5. Keterbatasan kepedulian penduduk di sekitar akan pengembangan obyek –
obyek menjadi lebih maju dan menjadi daya tarik wisata.
14
6. Tidak adanya pemandu wisata untuk semua obyek yang ada di objek wisata
air terjun Banyunibo ini,
7. Pembangunan jalan setapak menuju ke Air Terjun masih terlalu sulit karena
daerah tersebut merupakan daerah persawahan.
8. Kesenian daerah khas Kecamatan Manyaran seperti, kethek ogleng, seni
tayup, wayang kulit dan reog samber nyowo belum diselenggarakan dan
diperagakan untuk menarik minat wisatawan.