Post on 09-Nov-2020
27
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi
Menurut laporan Bulanan gustus 2017 Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah ( UPPRD ) Makasar, UPPRD merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam
pelaksanaan pemungutan seluruh pajak daerah, Kecuali Pajak Kendaraan Bermotor
dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. UPPRD dipimpin oleh Seorang kepala
Unit yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, UPPRD Makasar
Kota Administrasi Jakarta Timur didukung dengan beberapa kegiatan yang dibiayai
oleh DPA APBD, oleh karena itu sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 204 tentang pedoman pelaporan di lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik ( good governance ) yang salah satunya adalah
melaksanakan prinsip akuntabilitas yang juga merupakan bentuk
pertanggungjawaban sekaligus bahan evaluasi kinerja untuk melakukan langkah-
langkah perbaikan dan pemecahan permasalahan yang dihadapai dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (
UPPRD ) Makasar Kota Administrasi Jakarta Timur.
28
Adapun berdasarkan pembagian wilayah kerja pemerintah, Kecamatan
Makasar di bagi dalam 5 ( lima ) kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Pinang Ranti
2. Kelurahan Makasar
3. Kelurahan Kebon Pala
4. Kelurahan Halim Perdana Kusuma
5. Kelurahan Cipinang Melayu
Adapun Visi dan Misi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD )
Makasar sebagai berikut :
1. Visi
Visi yang ditetapkan oleh Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Maksar
adalah Pelayanan Yang Profesional Dalam Optimalisasi Penerimaan Pajak
Daerah.
2. Misi
a. Mewujudkan Perencanaan Pelayanan Pajak Daerah Yang Inovatif.
b. Menjamin Ketersediaan Peraturan Pelaksanaan Pajak Daerah dan
Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan
Permasalahan Hukum Pajak Daerah.
c. Mengembangkan sistem teknologi informasi dalam kegiatan Pelayanan Pajak
Daerah
d. Mengembangkan kualiata dan kuantitas SDM, Sarana dan prasarana
perpajakan daerah, Pengelolaan keuangan seta perencanaan anggaran dan
program dinas.
29
e. Mengoptimalkan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pelayanan pajak daerah.
f. Meningkatkan kualitas pelayanan pajak daerah.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja
berikut ini merupakan struktur kerja yang berada di Unit Pelayanan Pajak dan
Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar .
Gambar III.1
Sumber : UPPRD Makasar
Struktur Kerja Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar
30
Berdasarkan Peraturan Gubenrnur Nomor 297 Tahun 2016 tentang
pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah
Pasal 4 ayat (1) UPPRD mempunyai tugas melaksanakan pemungutan pajak dan
retribusi daerah sesuai kewenangannya, Penjabaran dari tugas dan fungsi Pelayanan
Pajak dan Retribusi daerah terutang pada tanggal 4 ayat (3), yaitu :
a. Penyusunan rencana strategi dan rencana kerja dan anggota UPPRD.
b. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD.
c. Penyusunan bahan pedoman, standard dan prosedur teknis UPPRD.
d. Pemberian informasi perpajakan daerah.
e. Pelayanan, pendaftaran, penetapan, penilaian dan pendataan pajak daerah.
f. Pendaftaran, pengukuhan, dan penatausahaan subjek dan objek pajak daerah.
g. Pelayanan permohonan pembebasan, pengurangan, pembetulan, pembatalan,
penghapusan, dan keberatan pajak daerah sesuai dengan kewenangannya.
h. Penegakan ketentuan dan peraturan perpajakan daerah.
i. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD.
j. Pelaksanaan koordinasi pelayanan pemungutan pajak daerah pada lingkup
kecamatan.
k. Penyusunan bahan kebijakan teknis pelayanan pemungutan pajak daerah pada
lingkup kecamatan.
l. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang UPPRD.
m. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD.
Sedangkan tugas pokok ini berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta
No.297 Tahun 2016, berikut Penjelasan masing-masing tugasnya :
31
1. Kepala Unit
Kepala Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi daerah mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi UPPRD
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.
b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas subbagian Tata Usaha, satuan pelaksana
dan Subkelompok Jabatan Fungsional.
c. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)/ Unit Kerja Prangkat Daerah (UKPD) dan/ atau Instansi
Pemerintah/ swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPPRD, dan
d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi
UPPRD.
2. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja Staf dalam pelaksanaan
administrasi UPPRD. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian Tata Usaha yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Unit. Subbagian tata Uasaha mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun bahan rencana trategis dan rencana kerja dan anggaran UPPRD
sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD
sesuai dengan Lingkup tugasnya.
c. Mengoodinasikan penyusunan rencanan strategis dan rencana kerja dan
anggaran UPPRD.
32
d. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
strategis serta dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD.
e. Menyusun pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD.
f. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UPPRD.
g. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD
h. Melaksanakan pengelolaan kearsipan UPPRD
i. Menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan penyediaan,
pemeliharaan serta perawatan prasarana dan sarana kerja pada UPPRD,
j. Memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan kenyamanan
kantor UPPRD,
k. Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD,
l. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan kecamatan dan kelurahan
sesuai lingkup wilayahnya,
m. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja dan kegiatan serta
akuntabilitas UPPRD, dan
n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian
Tata Usaha.
3. Satuan Pelaksanaan Pelayanan
Satuan Pelayanan mempunyai tugas, sebagai berikut:
a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD sesuai
dengan lingkup tugasnya.
b. Melaksan akan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD
sesuai dengan linglcup tugasnya.
33
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai
dengan linglcup tugasnya.
d. Memberikan pelayanan informasi dan konsultasi perpajakan daerah
e. Menerima, meneliti dan mengadministrasikan permohonan pendaftaran
perpajakan daerah
f. Menerima, meneliti, memvalidasi, merekam pelaporan dan pembayaran pajak
daerah
g. Melaksanakan perekaman, pengelolaan dan pengamanan basis data pajak
daerah
h. Membuat risalah dan nota perhitungan pajak daerah terutang
i. Mengusulkan pengecualian kewajiban legalisasi penggunaan bill/bon dan
dokumen lain yang dipersamakan
j. Menerbitkan, mengukuhkan, mencabut dan menghapus Nomor Pokok Wajib
Pajak Pajak Daerah (NPWPPD) dan Nomor Objek Pajak Daerah (NOPD).
k. Menerima, meneliti dan menerbitkan Surat Keternangan Pajak Daerah
l. Menerbitkan, dan mengadministrasikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan Pedesaan (SPPT PBB-P2), surat
ketetapan, surat keputusan dan surat tagihan pajak daerah termasuk
salinannya
m. Menerima permohonan keringanan pembebasan, pengurangan, pembetulan,
keberatan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau
pengurangan sanksi administrasi pajak daerah, dan
n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan
Pelaksana Pelayanan.
34
4. Satuan Pelaksana Pendataan
Satuan Pelaksanaan Pendataan mempunyai tugas, sebagai berikut:
a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD
sesuai dengan lingkup tugasnya
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran
UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai
dengan lingkup tugasnya
d. Melaksanakan pengumpulan informasi, pendataan dan pemutakhiran
data subjek dan objek pajak daerah
e. Melakukan pembentukan dan penyempurnaan kode dan peta Zona Nilai
Tanah
5. Satuan Pelaksanaan Penagihan
Satuan Pelaksanaan Penagihan mempunyai Tugas, sebagai berikut:
a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD sesuai
dengan lingkup tugasnya
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPP
sesuai dengan lingkup tugasnya
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai
dengan lingkup tugasnya
d. Mengusulkan wajib pajak untuk dilakukan pemeriksaan
e. Melakukan verifikasi dan pembayaran dan pelaporan pajak daerah
35
f. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan Surat Tagihan Pajak
Daerah (STPD)
g. Menyusun profil dan konfirmasi data wajib pajak
h. Menyusun laporan kinerja penerimaan dan piutang pajak daerah
i. Memproses permohonan angsuran, penundaan pembayaran, pemberian
kompensasi, restitusi dan pemindabukuan
j. Memproses permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan, pembatalan
dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah sesuai
dengan kewenangannya
k. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan
Pelaksana Penagihan.
6. Subkelompok Jabatan Fungsional
Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan
tugas dalam susunan organisasi struktural Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah (UPPRD).
3.1.3. Kegiatan Usaha
Menurut Laporan Bulanan Agustus 2017 Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah (UPPRD) Makasar, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Unit
Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Administrasi Jakarta Timur diberikan
tanggung jawab sesuai dengan kewenangannya. UPPRD Makasar diberikan
kewenangan untuk memungut 8 (delapan) jenis pajak daerah :
36
1. Pajak Reklame
2. Pajak Air Tanah
3. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
5. Pajak Restoran
6. Pajak Hiburan
7. Pajak Hotel
8. Pajak Parkir
Untuk memenuhi pencapaian target penerimaan Pajak Daerah yang menjadi
tanggung jawab Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar
maka disusun program kerja dalam mendukung pencapaian target kinerja UPPRD
Makasar Sebagai berikut. Program kerja tersebut diaplikasikan dengan Rencana
Kegiatan Anggaran (RKA) dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun
2017. Perincian kegiatan umum UPPRD Makasar sebagai berikut:
1. Pendataan dan pemeriksaan pajak dan retribusi daerah sesuai kewenangannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan. Dalam
kegiatannya Kasatpel melakukan tugas yang lebih terperinci, yaitu :
a. Memberikan pelayanan inforrmasi dan konsultasi perpajakan daerah.
b. Menerima, meneliti dan mengadministrasikan permohonan pendaftaran
perpajakan daerah.
c. Menerima, meneliti, mmvalidasi, merekam pelaporan dan pembayaran pajak
daerah.
d. Melaksanakan perekaman, pengelolaan dan pengamanan basis data pajak
daerah.
37
e. Membuat risalah dan nota perhitungan pajak daerah terutang.
f. Menatausahakan dan melaksanakan legalisasi bill/bon, legalisasi penneng
pajak reklame, tanda masuk/karcis, dan dokumen lain yang dipersamakan.
g. Mengusulkan pengecualian kewajiban legalisasi penggunaan bill/bon dan
dokumen lian yang dipersamakan.
h. Menerbitkan, mengukuhkan, mencabut dan menghapus NPWPPD dan NOPD.
i. Menerima, meneliti dan menerbitkan Surat Keterangan Pajak Daerah.
j. Menerbitkan dan mengadministrasikan SPPT OBB-P2, surat ketetapan, surat
keputusan dan surat tagihan pajak daerah termasuk salinannya.
k. Menerima permohonan keringanan pembebasan, pengurangan, pembetulan,
keberatan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau
pengurangan sanksi administrasi pajak daerah.
2. Pendataan pajak daerah sesuai kewenangannya
Pendataan pajak yang dilakukan oleh Satpel Pelaksanaan lebih kepada teknis
dilapangan, dan bukan seperti pendataan yang dilakukan oleh Kasatpel Pelayanan,
kewenangan dari pendataan yang dilakukan Satpel Pelaksanaan antara lain :
a. Melaksanakan pengumpulan informasi, pendataan dan pemutakhiran data
subjek dan objek pajak daerah.
b. Melakukan pembentukan dan penyempurnaan kode dan peta Zona Nilai
Tanah.
c. Melaksanakan lapangan dalam rangka penyelesaian permohonan pembebasan,
pengurangan, pembetulan, keberatan, pembatalan, pengahapusan dan
perubahan data obejk dan subjek pajak daerah.
38
d. Melaksanakan verifikasi lapangan dalam rangka permohonan pendaftaran atau
penutupan subjek dan objek pajak daerah.
e. Melaksanakan koordinasi pendataan pajak daerah dengan instansi terkait.
3. Kegiatan penagihan pajak daerah sesuai dengan kewenangannya
Kegiatan penagihan pajak dilakukan oleh Satpel Penagihan. Penagihan dalam
hal ini bukan berarti menagih secara langsung kepada subjek pajak untuk
membayar pajak, tetapi lebih pada administrasi dengan menggunakan surat ataupun
menentukan langkah apa yang akan dilakukan saat subjek pajak tidak membayar
kewajibannya . Kegiatan Satpel penagihan adalah sebagai berikut :
a. Mengusulkan wajib pajak untuk dilakukan pemeriksaan.
b. Melakukan verifikasi dan pembayaran dan pelaporan pajak daerah.
c. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan Surat Tagihan Pajak
Daerah (STPD)
d. Menyusun profil dan konfirmasi data wajib pajak.
e. Menyusun laporan kinerja penerimaan dan piutang pajak daerah.
f. Memproses permohonan angsuran, penundaan pembayaran, pemberian
kompensasi, restitusi dan pemindahbukuan.
g. Memproses permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan, pembatalan
dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah sesuai
dengan kewenangannya.
39
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Data Pajak Restoran
Data yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah data penerimaan pajak
restoran Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar dari tahun
2016 sampai tahun 2018.
Tabel III.1
Data Penerimaan Pajak Restoran Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah
(UPPRD) Makasar
Bulan 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)
Jan Rp.1.380.084.143 Rp.1.778.186.887 Rp.2.178.494.666 Rp.2.545.832.631
Feb Rp.1.289.140.718 Rp.1.626.378.658 Rp.1.890.276.411 Rp.2.703.607.109
Maret Rp.1.239.663.609 Rp.1.479.729.708 Rp.1.770.431.652 Rp.2.483.372.513
April Rp.1.463.703.113 Rp.1.839.400.317 Rp.2.090.312.824 Rp.2.471.208.049
Mei Rp.1.473.827.335 Rp.1.529.094.083 Rp.2.548.420.773 Rp.2.075.802.975
Juni Rp.1.524.766.169 Rp.1.925.382.808 Rp.1.935.617.796 Rp.3.683.102.736
Juli Rp.1.395.573.794 Rp.1.698.048.660 Rp.2.557.568.929 Rp.2.806.048.042
Agust Rp.1.779.534.711 Rp.2.004.943.584 Rp.2.160.203.390 Rp.2.847.268.037
Sep Rp.1.611.888.287 Rp.1.765.070.855 Rp.1.931.802.706 Rp.2.738.806.919
Okt Rp.1.470.049.125 Rp.1.711.365.813 Rp.2.327.928.741 Rp.3.036.368.752
Nov Rp.1.785.911.252 Rp.1.629.167.897 Rp.2.645.792.967 Rp.2.828.951.411
Des Rp.2.143.146.426 Rp.2.084.296.939 Rp.2.452.259.148 Rp.3.810.983.071
Total Rp.18.557.288.682 Rp.21.071.066.209 Rp.26.489.110.003 Rp.34.031.352.245
Sumber : Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar
Dari data di atas yang di dapat dari kantor Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah (UPPRD) Makasar, dapat dilihat jumlah penerimaan pajak restoran dari
tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Dari tahun 2015 pajak yang diterima sebesar Rp.18.557.288.682 dan pada tahun
40
2016 sebesar Rp.21.071.066.209. Pada tahun 2017 penerimaan pajak restoran yang
diterima sebesar Rp.26.489.110.003 dan untuk tahun 2018 sebesar
Rp.34.031.352.245.
3.2.2. Data Penerimaan Pajak Daerah
setelah membahas pernerimaan pajak restoran, maka selanjutnya yang akan
dibahas adalah penerimaan pajak daerah yang ada di Unit Pelayanan Pajak dan
Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar. Berikut rincian data :
Tabel III.2
Data Penerimaan Pajak Daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah
(UPPRD) Makasar
Bulan 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)
Jan Rp.2.185.222.689 Rp.3.166.662.350 Rp.4.639.428.656 Rp.6.017.035.869
Feb Rp.2.256.880.599 Rp.281.927.812 Rp.5.759.434.136 Rp.6.779.675.453
Maret Rp.2.983.640.026 Rp.3.730.974.625 Rp.6.868.795.482 Rp.10.644.665.549
April Rp.3.448.382.205 Rp.3.668.716.926 Rp.8.734.414.438 Rp.7.007.834.036
Mei Rp.3.216.317.115 Rp.3.297.033.501 Rp.8.540.119.619 Rp.7.666.840.544
Juni Rp.3.776.244.620 Rp.6.226.188.632 Rp.6.430.688.464 Rp.6.260.231.359
Juli Rp.3.610.483.398 Rp.3.485.563.810 Rp.8.242.158.715 Rp.8.786.867.447
Agust Rp.50.834.034.191 Rp.56.607.209.588 Rp.57.318.048.718 Rp.22.380.089.944
Sep Rp.5.767.714.996 Rp.4.033.520.122 Rp.12.317.094.956 Rp.54.142.080.314
Okt Rp.5.072.558.818 Rp.3.633.311.878 Rp.6.601.763.658 Rp.7.907.638.687
Nov Rp.3.612.073.413 Rp.4.319.877.564 Rp.8.485.670.210 Rp.7.570.106.962
Des Rp.10.937.330.937 Rp.4.815.713.970 Rp.6.092.669.234 Rp.11.421.106.325
Total Rp.97.700.883.007 Rp.97.266.700.778 Rp.140.030.286.286 Rp.156.584.172.489
Sumber : Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar
Dari data di atas yang di dapat dari kantor Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi
Daerah (UPPRD) Makasar, dapat dilihat jumlah penerimaan pajak daerah pada
tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan pendapatan, sedangkan dari tahun 2016-
41
2018 mengalami kenaikan yang signifikan. Dari tahun 2015 pajak yang diterima
sebesar Rp.97.700.883.007 dan pada tahun 2016 sebesar Rp.97.226.700.778 Pada
tahun 2017 penerimaan pajak daerah yang diterima sebesar Rp.140.030.286.286 dan
pada tahun 2018 sebesar Rp.156.584.172.489.
3.2.3. Tabel Penolong
Berikut adalah ringkasan tabel penolong untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan analisis data baik secara manual atau dengan menggunakan program
aplikasi SPSS 21.
Tabel III.3
Ringkasan Tabel Penolong
X Y X2 Y2 XY
21,05 21,50 442,91 462,46 452,58
20,98 21,54 440,04 463,85 451,79
20,94 21,82 438,40 475,96 456,79
21,10 21,96 445,39 482,29 463,47
21,11 21,89 445,68 479,24 462,15
21,15 22,05 447,12 486,29 466,29
21,06 22,01 443,38 484,31 463,39
21,30 24,65 453,67 607,71 525,07
21,20 22,48 449,47 505,15 476,50
21,11 22,35 445,57 499,39 471,72
21,30 22,01 453,83 484,33 468,83
21,49 23,12 461,63 534,32 496,65
21,30 21,88 453,64 478,56 465,93
21,21 21,76 449,85 473,48 461,51
21,12 22,04 445,85 485,76 465,38
21,33 22,02 455,08 485,02 469,81
21,15 21,92 447,24 480,32 463,48
21,38 22,55 457,04 508,59 482,13
21,25 21,97 451,68 482,76 466,96
21,42 24,76 458,77 613,03 530,32
21,29 22,12 453,33 489,20 470,92
21,26 22,01 452,01 484,59 468,02
42
21,21 22,19 449,92 492,24 470,61
21,46 22,30 460,43 497,07 478,40
21,50 22,26 462,33 495,41 478,59
21,36 22,47 456,25 505,09 480,05
21,29 22,65 453,46 513,03 482,33
21,46 22,89 460,56 523,98 491,24
21,66 22,87 469,10 522,95 495,29
21,38 22,58 457,26 510,05 482,94
21,66 22,83 469,26 521,32 494,61
21,49 24,77 461,97 613,65 532,43
21,38 23,23 457,18 539,83 496,79
21,57 22,61 465,19 511,24 487,67
21,70 22,86 470,73 522,65 496,01
21,62 22,53 467,44 507,62 487,11
21,66 22,52 469,06 507,05 487,69
21,72 22,64 471,67 512,44 491,63
21,63 23,09 467,98 533,07 499,47
21,63 22,67 467,77 513,94 490,31
21,45 22,76 460,26 518,03 488,29
22,03 22,56 485,19 508,84 496,87
21,76 22,90 473,28 524,25 498,11
21,77 23,83 473,92 567,94 518,80
21,73 24,71 472,23 610,83 537,07
21,83 22,79 476,72 519,43 497,62
21,76 22,75 473,64 517,45 495,06
22,06 23,16 486,69 536,33 510,91
1028,26 1085,82 22031,03 24592,37 23265,61
3.3. Analisa Varibel X Terhadap Variabel Y
3.3.1. Uji Koefisien Korelasi
Dalam Uji Koefisien Korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara
variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) . dalam uji koefisien korelasi ini
peneliti menemukan hipotesis sebagai berikut :
43
Tabel III.4
Uji Koefisien Korelasi
Correlations
P.Restoran P.Daerah
P.Restoran
Pearson
Correlation
1 .501**
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48
P.Daerah
Pearson
Correlation
.501** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS 21
Perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑟 =𝑛 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√{𝑛 (∑ 𝑥2} − (∑ 𝑥)2
} {𝑛(∑𝑦2) − (∑𝑦)²
𝑟 =48 (23265,61) − (1028,26)(1085,82)
√{48(22031,03) − (1057325)} {48(24592,37) − (1178998,5)
𝑟 =1116749,3 − 1116505,6
√{(1057489,4) − (1057325)} {(1180433,6) − (1178998,5)}
𝑟 =244
√(164,33) (1435,2)
𝑟 =244
√235831,29
𝑟 =97,71
√285,77
𝑟 = 0,501701 dibulatkan menjadi 0,502
44
Ho : Tidak ada hubungan antara penerimaan pajak restoran terhadap penerimaan
pajak daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar.
Ha : ada hubungan antara penerimaan pajak restoran terhadap penerimaan pajak
daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar.
1. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima H1 ditolak
2. Jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak H1 diterima
Pada tabel III.4 menunjukan besarnya hubungan antar variabel antara
penerimaan pajak restoran dengan penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak
dan Retribusi Daerah (UPPRD) Maksar yang diuji dengan menggunakan Aplikasi
SPSS 21.hasil koefisien korelasi yang didapatkan adalah 0,501. Hal ini menunjukan
bahwa adanya hubungan yang sedang antar kedua variabel sesuai dengan tabel
interprestasi korelasi. Hubungan antar kedua variabel ialah positif. Semakin besar
penerimaan pajak restoran maka akan semakin besar juga penerimaan pajak daerah.
Demikian pula sebaliknya, jika penerimaan pajak restoran kecil maka penerimaan
pajak daerah yang terima juga kecil. Hubungan antar kedua variabel juga bisa dilihat
di table Sig (2-tailed) yang menghasilkan angka 0.000, karena probalitas yang jauh
dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan H1
diterima yang berarti adanya hubungan yang
signifikan antara penerimaan pajak restoran terhadap penerimaan pajak daerah Unit
Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar.
45
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi
Tabel III.5
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 .501
a
.251 .235 .69712 .251 15.425 1 46 .000
a. Predictors: (Constant), P.Restoran
Sumber : Output SPSS 21
Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat
pengaruh penerimaan pajak restoran (X) terhadap penerimaan pajak daerah (Y) .
Berdasarkan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 21 dan pengolahan data
secara manual, maka hasil uji determinasi dapat dilihat sebagai berikut :
KD : R2 x 100%
KD : (0,251)2 x 100%
KD : 25,1%
Pada tabel III.5 diatas diketahui bahwa R yang diperoleh sebesar 0,251 (hasil
pengkuadratan dari koefisien korelasi yaitu 0,501 x 0,501 = 0,251). KD = 0,251 x
100% yang dalam ini berarti 25,1% dari penerimaan pajak daerah bisa dijelaskan dar
penerimaan pajak restoran. Sedangkan sisanya (100% - 25,1% = 74,90%)
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. R Square berkisar pada
angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square , maka semakin
lemah hubungan antar kedua variabel.
46
3.3.3. Uji Persamaan Regresi
Sebelum membahas mengenai Uji Persamaan Regresi, Penulis akan
membahas mengenai Sig yang terdapat pada tabel Anova hasil pengujian dari
Statistik menggunakan Aplikasi SPSS 21 sebagai berikut :
Tabel III.6
Hasil Uji Anova
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 7.496 1 7.496 15.425 .000b
Residual 22.355 46 .486
Total 29.851 47
a. Dependent Variable: P.Daerah
b. Predictors: (Constant), P.Restoran
Sumber : Output SPSS 21
Pada Tabel III.6, diperoleh Sig 0,000 yang artinya nilai probabilitas 0,000
lebih kecil dari 0,05. Hal Ini menunjukan bahwa persamaan regresi yang
sigmifikan, sehingga regresi dapat dipakai untuk untuk prediksi pada pajak restoran
karena persamaan regresi yang signifikan.
47
Tabel III.7
Uji Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -9.108 8.079
-1.127 .265
P.Restoran 1.481 .377 .501 3.927 .000
a. Dependent Variable: P.Daerah
Sumber : Output SPSS 21
Dari tabel III.7 dapat diketahui bahwa nilai probalitas 0,000 < 0,05 maka
keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi kesimpulan yang dapat dibuat
adalah penerimaan pajak restoran berpengaruh terhadap penerimaan pajak daerah.
Y = a + bX
Mencari nilai a :
a = ∑ y.∑ x²−∑x.∑xy
n.∑x2−(∑x)²
= 1085,82x22031,03−1028,26−23265,61
48x22031,03−1057325
= 23921665,3−23923168,9
1057489−1057325
= −1503,6
164,4
= -9,145 ( hasil dari perhitungan manual)
48
Mencari nilai b :
b = n.∑xy−∑x.∑y
n.∑x2−(x)²
= 36 x 17611,14−774,54 x 818,42
36 x 16666,23−599913,5
= 243,7
164
= 1,483 hasil dari perhitungan manual
Dari tabel III.7 diatas, maka persamaan yang didapat adalah Y = -9,108 +
1,481 (X) . Pada tabel III.5 dapat diktahui nilai konstanta a sebesar -9,108 dan nilai
koefisien b sebesar 1,481, maka dapat diperoleh bentuk perssamaan regresi linear
sederhana yaitu :
Y = -9,108 + 1,481 X
Nilai konstanta a sebesar -9,108 dapat diartikan jika penerimaan pajak
restoran (X) nilainya nol (0), makan tingkat penerimaan pajak daerah (Y) adalah
sebesar -9,108. Nilai koefisien b dapat diartikan jika peningkatan penerimaan pajak
restoran (X) sebesar 1, maka penerimaan pajak daerah (Y) akan meningkat sebesar
1,481. Konstanta negatif tidaklah menjadi persoalan dan bisa diabaikan selama
model regresi sudah memenuhi asumsi. Konstanta negatif umumnya terjadi jika ada
rentang yang cukup jauh antara variabel X dan Y.