Post on 07-Apr-2019
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu (quasi eksperimental research). Menurut Sugiyono (2011: 107)
eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Eksperimen boleh juga disebut sebagai metode riset aktif karena karena
peneliti sacara aktif memanipulasi variabel independen dan mengeukur
dampaknya pada variabel dependen, sedangkan pada metode lain.
Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati eksperimen
sungguhan (true experimental research). Penelitian ini melibatkan dua kelompok
yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain Nonequivalent
Control Group Design. Hal tersebut karena hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random
(Sugiyono,2013: 79). Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut.
Grup Pretest Variable bebas Posttest
Kelompok Eksperimen O1 X1 O1
Kelompok kontrol O3 X2 O4
Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design
Terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian ini yaitu data pretest
kelompok eksperimen 1 (O1) dan kelompok eksperimen 2 (O3), data posttest
kelompok eksperimen 1 (O2) dan kelompok eksperimen (O4). Secara rinci
keterangan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
X1 : perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning)
32
X2 : perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model Project Based Learning)
O1 : hasil pretest kelompok eksperimen 1
O2 : hasil posttest kelompok eksperimen 1
O3 : hasil pretest kelompok eksperimen 2
O4 : hasil posttest kelompok eksperimen 2
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam penelitian yaitu:
a) History
Menurut Setyosari (2013: 156) history adalah peristiwa yang terjadi di
sekitar atau lingkungan pada saat yang sama ketika variabel eksperimental
tersebut dilakukan melalui pengujian.
b) Selection
Menurut Setyosari (2013: 158) selection adalah upaya membandingkan
pengaruh perlakuan pada kelompok subjek yang berbeda, kelompok yang
mengalami suatu perlakuan.
c) Maturation
Menurut Setyosari (2013: 159) Maturation adalah proses perubahan yang
terjadi dalam diri subjek yang dijadikan kelompok eksperimen.
d) Pretesting
Menurut Setyosari (2013: 160) Pretesting adalah pemberian tes awal
sebelum melakukan atau tindakan dan setelah itu dilakukan pascates.
e) Mortability
Menurut Setyosari (2013: 164) Mortbility adalah perbedaan hasil atau
unjuk kerja setelah adanya suatu perlakuan tertentu yang mungkin terjadi,
karena perubahan komposisi kelompok bukannya hasil perlakuan itu
sendiri.
3.1.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Gugus Joko Tingkir Salatiga yang terletak di
wilayah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Gugus Joko
Tingkir ini terletak di daerah perkampungan yang cukup padat penduduknya.
Tidak semua SD di Gugus Joko Tingkir dijadikan objek penelitian, namun hanya
mengambil beberapa SD yang sudah mewakili Gugus Joko Tingkir. SD yang
33
dijadikan objek peneliti terdiri atas SD Negeri Inti yaitu SDN Tingkir Lor 2 dan
SDN Imbas yaitu SDN Tingkir lor 1 dan SDN Tingkir Tengah 1.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2011:61) adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas yaitu model pembelajaran Problem Based
Learning dan Project Based Learning. Sedangkan variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.
Selain variabel bebas dan variabel terikat.
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang diawali
dengan pemberian masalah kepada siswa serta masalah yang diberikan merupakan
masalah yang sering dijumpai siswa di dalam kehidupan sehari-hari.
Model Project based Learning adalah model pembelajaran yang dilakukan
dengan pemberian project kepada siswa.
Hasil belajar IPA adalah hasil atau tingkat keberhasilan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran, atau tinkat pemahaman siswa mengenai materi
IPA.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Joko Tingkir
Salatiga.
34
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah Status Jumlah Siswa
Kelas IV
1 SD N Tingkir Lor 02 SD Inti 34
2 SD N Tingkir Lor 01 SD Imbas 25
3 SD N Tingkir Tengah 01 SD Imbas 30
4 SD N Tingkir Tengah 02 SD Imbas 20
5 MI Kalibening SD Imbas 50
Jumlah siswa 159
Berbeda dengan populasi, sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakter yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 62). Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tingkir Lor 01 sebagai kelompok
eksperimen 1, dan siswa kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 01 sebagai
eksperimen 2. Kedua SD tersebut mewakili SD Negeri Imbas di Gugus Joko
Tingkir Salatiga. Siswa kelas 5 SDN Tingkir Lor 02 akan dibagi menjadi 2
kelompok. Kelompok pertama yaitu sebagai kelompok eksperimen 1 sedangkan
kelompok kedua sebagai sebagai kelompok eksperimen 2. Lebih jelasnya akan
dijelaskan dengan tabel berikut.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No. Nama Sekolah Status Kelas Kelompok
1. SD N Tingkir
Lor 01
SD
Imbas
IV Eksperimen 1
2. SD N Tingkir
Tengah 01
SD
Imbas
IV Eksperimen 2
3. SD N Tingkir
Lor 02
SD Inti IV
kelompok
1
Eksperimen 1
IV
Kelompok
2
Eksperimen 2
35
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Diperlukan serangkaian data untuk dapat mendukung dalam pembuatan
simpulan (Slameto 2015: 227). Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
hasil belajar IPA SD kelas IV. Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan
teknik tes dan teknik observasi. Teknik tes digunakan sebagai metode
pengumpulan data. Tes berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh
siswa yeng digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Bentuk tes yang
digunakan adalah pilihan ganda. Teknik tes digunakan untuk melaksanakan
pretest dan postest. Pretest digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa
sebelum mendapatkan perlakuan / sebelum mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model PBL dan PjBL. Posttest dilakukan setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL. Teknik observasi
digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model PBL dan PjBL.
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk
mengetahui atau mendapatkan data tertentu secara spesifik dan secara sistematis
(Sugiyono 2011: 203) . Penelitian ini akan menggunakan dua instrumen lembar
observasi yaitu observasi kegiatan guru dan observasi kegiatan siswa. Lembar
observasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama proses
kegiatan belajar mengajar.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
adalah lembar soal pretest dan posttest berupa pilihan ganda. Instrumen observasi
digunakan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan pembelajaran IPA kelas 4
SD menggunakan model PBL dan PjBL. Lembar observasi ini dibuat berdasarkan
sintaks model pembelajaran PBL dan PjBL. Lembar kisi-kisi observasi
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
36
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan Model
Pembelajaran PBL
No Kegiatan Nomor
Item Pertemuan Pertama
1 Guru memberikan soal pretest kepada siswa 1
2 Guru menunjukan contoh gambar sumber daya alam 2
3 Guru membacakan tujuan pembelajaran. 3
4 Guru membacakan langkah-langkah pembelajaran PBL 4
5 Guru membagi peserta didik menjadi kelompok. 5
6 Guru menyampaikan permasalahan. 6
7 Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. 7 Pertemuan Kedua
1 Guru membimbing siswa dalam berdiskusi. 1
2 Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan. 2
3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk saling menanggapi jawaban
dari kelompok. 3
4 Guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa 4
5 Guru memberikan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. 5
6 Guru memberikan soal posttest 6
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam penerapan Model
Pembelajaran PjBL
No Kegiatan Nomor Item
Pertemuan Pertama
1 Guru membagikan soal pretest. 1
2 Guru membacakan langkah-langkah pembelajaran 2
3 Guru menunjukan gambar. 3
4 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 4
5 Guru memberikan pengarahan mengenai proyek. 5
6 Guru membagikan gambar mengenai proyek. 6
7 Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 7 Pertemuan Kedua
1 Guru memeriksa kesiapan siswa mengenai materi yang telah dikumpulkan. 1
2 Guru meminta siswa bergabung dengan kelompok. 2
3 Guru meminta siswa menyelesaikan tugas. 3
4 Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi. 4
5 Guru meminta siswa memperhatikan siswa yang sedang presentasi. 5
6 Guru bersama siswa menyimpulkan materi. 6
7 Guru menayakan apakah ada yang belum dimengerti. 7
8 Guru membagikan soal posttest 8
37
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran PBL
No Kegiatan Nomor
Item Pertemuan Pertama
1 Siswa menerima dan mengerjakan soal pretest dari guru. 1
2 Siswa memperhatikan gambar yang ditunjukan oleh guru.. 2
3 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai tujuan pembelajaran. 3
4 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai langkah-langkah
pembelajaran. 4
5 Siswa berkumpul dengan kelompok yang telah dibagi oleh guru 5
6 Siswa mendengarkan permasalahan yang disampaikan oleh guru 6
7 Siswa bertanya kepada guru apabila ada yang mengalami kesulitan 7 Pertemuan Kedua
1 Siswa melakukan diskusi kelompok. 1
2 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. 2
3 Siswa menanggapi hasil diskusi yang disampaikan oleh siswa lain. 3
4 Siswa bersama guru membuat kesimpulan. 4
5 Siswa menanggapi refleksi yang disampaikan oleh guru. 5
6 Siswa mengerjakan soal posttest. 6
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran PjBL
No Kegiatan Nomor Item
Pertemuan Pertama
1 Siswa menerima dan mengerjakan soal pretest dari guru. 1
2 Siswa mendengarkan penjelasan langkah-langkah pembelajaran. 2
3 Siswa memperhatikan gambar yang ditunjukan oleh guru 3
4 Siswa bergabung dengan kelompok yag telah dibagi oleh guru. 4
5 Siswa mendengarkan pengarahan dari guru mengenai proyek 5
6 Siswa mengambil gambar yang telah disedia 6
7 Siswa bertanya kepada guru mengenai proyek. 7 Pertemuan Kedua
1 Siswa menyiapkan materi yang telah dikumpulkan dirumah. 1
2 Siswa bergabung dengan kelompok 2
3 Siswa menyelesaikan tugas yang belum selesai. 3
4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi. 4
5 Siswa memperhatikan kelompok lain yang mempresentasikan. 5
6 Siswa bersama guru menyimpulkan materi. 6
7 Siswa menanyakan kembali mengenai materi yang kurang dipahami 7 8 Siswa mengerjakan Posttest 8
38
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Instrumen Tes
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
11.1 menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.
Menjelaskan
pengertian
sumber daya alam
21,27,30
Menyebutkan
jenis SDA
16,18,22,26
Mendiskusikan
pengertian
sumber daaya
alam yang dapat
diperbarui beserta
contohnya.
2,7,15,23,28
Mendiskusikan pengertian sumber daaya alam yang tidak dapat diperbarui beserta contohnya
8,13,19,20,24
Menyebutkan contoh manfaat dari sumber daya alam yang dapat diperbarui
3,4,5,6,9,10,11,12,29
Menyebutkan contoh manfaat dari sumber daya alam yang dapat diperbarui
14,17,25,30
Pengujian instrumen dilakukan di SD N 3 Tunggak dengan jumlah responden
31 siswa. Pengujian soal uji validitas dan reliabilitas soal, daya beda, tingkat
kesukaran soal, dan fungsi pengecoh. Analisis data uji soal ini dilakukan dengan
program anates versi 4.0.
39
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Uji Coba Berdasarkan Anates
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal
Soal yang
Valid
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
11.1 menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.
Menjelaskan
pengertian
sumber daya
alam
1,21,27, 1,21,27
Menyebutkan
jenis SDA
16,18,22,26 22,26
Mendiskusikan
pengertian
sumber daaya
alam yang dapat
diperbarui
beserta
contohnya.
2,7,15,23,28 2,7,23,28
Mendiskusikan pengertian sumber daaya alam yang tidak dapat diperbarui beserta contohnya
8,13,19,20,24
13,19,20,24
Menyebutkan contoh manfaat dari sumber daya alam yang dapat diperbarui
3,4,5,6,9,10,11,12,29
3,4,9,10,12,29
Menyebutkan contoh manfaat dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
14,17,25,30 25
Keterangan lebih lanjut mengenai hasil uji validitas dapat dilihat terdapat 20
soal yang dikatakan valid. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. menurut program
anates yang dilakukan tingkat nilai reliabilitas tes adalah 0,82. Instrumen
40
dikatakan memiliki nilai reliabilitas apabila >0,7 ( Arikunto, 2013: 115).
Berdasarkan hal itu instrumen yang telah dilakukan dikatakan reliabel.
Tingkat kesukaran soal uji coba menunjukkan bahwa terdapat 1soal mudah,2
soal sangat mudah, dan 26 soal sedang, dan 1 soal sukar. Dari 30 soal diambil soal
20 untuk digunakan soal pretest dan posttest. Fernandes seperti dikutip oleh
Sulistya Wardani, (2011: 5.24) menyatakan klasifikasi daya pembeda sebuah soal
tes adalah D≥ 0,40 adalah sama baik, 0,30 ≤ D < 0,40 adalah baik, 0,20 ≤ D <
0,30 adalah sedang, D < 0,20 adalah Tidak baik. Atau dapat diartikan daya beda
dikatakan sudah layak apabila lebih dari 0,2 untuk digunakan sedangkan daya
beda yang lebih dari 0,4, menunjukkan bahwa instrumen mempunyai daya beda
yang baik.
Fungsi pengecoh dari 20 soal yang akan digunakan pada soal pretest dan
posttest yang cukup baik. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik
jika paling sedikit dipilih oleh 5 % pengikut tes (Ayu, 2012: 5).
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian adalah menggunakan
teknik deskriptif dan teknik analisis statistik. Teknik analisis data terdiri atas Uji
coba instrumen, prasyarat dan Uji Hipotesis.
3.5.1 Teknik Deskriptif
Teknik Deskriptif akan dilakukan dengan program microsoft excel. Hasil dari
teknik diskriptif akan berisi tentang nilai minimal, nilai maksimal, mean, standar
deviasi, distribusi frekuensi dan grafik. Pada teknik akan dilakukan pada
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 berupa hasil pretest dan
posttest.
3.5.2 Teknik Analisis Statistik
Teknik analisis statistik meliputi uji coba instrumen, uji prasayarat dan uji
hipotesis. Uji coba instrumen diperoleh melalui bantuan program anates. Uji
prasyarat terdiri atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat
41
kesetaraan subjek yang akan diteliti. Kemudian dilakukan uji t (beda rata-rata)
sebagai acuan untuk menguji hipotesis. .
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas
mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi
normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak
berdistribusi normal maka digunakan statistik non parametrik. Acuan data
dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabilitas > 0,05. Dalam
uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-
descriptive statistic-explore-masukan data yang akan diujikan pada kolom
dependent list-klik plots-klik normality test with plots-continue-ok.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Tahap uji homogenitas untuk memastikan
kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas
menggunakan kriteria signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan >0,05
berarti variansi pada tiap kelompok sama(homogen) dengan menggunakan SPSS
20 For windows. Langkah-langkah untuk melakukan uji homogenitas adalah
analyze-descriptives statistic- masukan data pada kolom dependent list- klik plot-
klik untransformed pada levine test- continue- ok.
c. Uji Beda Rata-rata
Uji beda rata-rata/uji t-test digunakan untuk melihat beda nilai tengah dua
buah distribusi nilai. Uji t adalah suatu pengujian untuk melihat apakah nilai rata-
rata suatu distribusi nilai kelompok berbeda secara signifikan dari nilai rata-rata
kelompok lainnya. Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan apabila uji asumsi/ uji
prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas dapat terpenuhi. Setelah
dilakukan dilakukan uji homogenitas dilakukan dan diperoleh varian sama maka
uji t dilakukan menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian
sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed
(diasumsikan varian berbeda). Langkah-langkah untuk melakukan uji t yaitu
analyze-compare means- Independent Sample Ttest-masukkan nilai pada kolom
42
test variable-model pada kolom grouping variable-klik define groups-kolom
group 1 dan 2 diisi-continue- klik oke.
3.5.3 Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji anakova, hasil dari anakova kemudian dilakukan uji
hipotesis untuk mengetahui apakah H0 diterima atau tidak.
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
Menentukan hipotesis
HO : Tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar IPA siswa
kelas SD menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL di Gugus
Joko Tingkir Salatiga.
HA : Ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar IPA siswa kelas 4
SD menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL di Gugus Joko
Tingkir Salatiga.
Hipotesis Statistik
Hipotesis yang akan digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis tipe A
atau hipotesis 2 ekor (kiri dan kanan).
Ho: μ1 = μ2 Tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil
belajar IPA siswa kelas 4 SD menggunakan model
pembelajaran PBL dan PjBL di Gugus Joko Tingkir
Salatiga.
Ha: μ1 ≠ μ2 Ada perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar IPA
siswa kelas 4 SD model pembelajaran PBL dan PjBL di
Gugus Joko Tingkir Salatiga.
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil uji t . Maka akan diambil
kesimpulan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.
Ho diterima jika probalitas / signifikansi > 0,05
Ha diterima jika probalitas / signifikansi < 0,05