Post on 08-Mar-2019
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen . Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Cara yang
dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi
perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu
kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok pertama adalah
kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan
pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris
bilangan sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok
yang mendapat perlakuan pembelajaran tanpa penggunaan metode demonstrasi
dengan alat peraga penggaris bilangan
3.1.2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-
postest control group design yaitu terdapat dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah
(O2-O1) – (O4-O3). Secara bagan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 : Desain penelitian (Sugiyono 2011:79)
O1 X O2
----------------------
O3 O4
28
Keterangan :
kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
hasil belajar kognitif dan afektif, siswa dari tes kelompok
eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode Demonstrasi
. = hasil belajar kognitif dan afektif siswa dari tes kelompok kontrol
yang tidak diberi pembelajaran dengan menggunakan metode
Demonstrasi
Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi
perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode
Demonstrasi., sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok
kontrol, pembelajaran tidak dengan menggunakan metode Demonstrasi
3.2 Tempat dan waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri
Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung semester dua tahun
pelajaran 2011/2012. Penelitian dengan mengambil kelas IV SD Negeri 3 Gemawang
sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri Karangseneng sebagai kelas
kontrol
3.2.2 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilakukan pada semester II/genap tahun pelajaran 2011/2012 dan
dilakukan secara bertahap.
Adapun tahapannyan adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
29
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,
permohonan ijin, serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan–kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi
uji coba instrumen, pengambilan data dan penelitian.
3. Tahap Penyusunan
Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan.
4. Tahap Pelaporan
Tahap ini meliputi konsultasi, revisi, dan persiapan ujian skripsi.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara
orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhady
(dalam Sugiyono, 1981).
3.3.1 Variabel Independen ( Bebas )
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39). Variabel
independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode yang
digunakan dalam pembelajaran Matematika kelas IV yaitu metode demonstrasi
yang langkah-langkahnya meliputi:
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa yang harus dilakukan :
1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi
berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti pengetahuan,sikap,
atau keterampilan tertentu
30
2. Persiapkan garis besar langkah langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk
menghindari kegagalan.
3. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang
diperagakan.
b. Tahap pelaksanaan
1. Langkah Pembukaan.
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dipehatikan,
diantaranya:
a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya
siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari
pelaksanaan demonstrasi.
2. Langkah pelaksanaan demonstrasi
a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung teka teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik
memperhatikan demonstrasi.
b. Ciptakan suasana menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan
memperhatikan reaksi seluruh siswa.
d. Berikan kesempatan kepada siwa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3. Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diahiri
dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya dengan
31
pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal
ini diperlukan untuk menyampaikan apakah siswa memahami proses
demonstrasi itu apa tidak. Selain memberikan tugas yang relevan,ada
baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalanya
proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
3.3.2 Variabel dependen (terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39). Variabel dependen atau variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, dan afektif siswa. Adapun hasil
belajar kognitif berupa tes dalam bentuk pilihan ganda, hasil belajar afektif berupa
angket motivasi belajar.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi pada
penelitian ini adalah kelas IV SD di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang
Kabupaten Temanggung yaitu SD Negeri 3 Gemawang, SD Negeri 2 Gemawang, ,
SD Negeri 1 Jambon, SD Negeri 2 Jambon, SD Negeri Kalibanger, SD Negeri 1
Ngadisepi, SD Negeri 2 Ngadisepi, dan SD Negeri Karangseneng.
3.4.2 Sampel
Sugiyono (2011:81) Mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah purposive sampling.
Penulis dalam menentukan jumlah sampel menggunakan metode sampling
purposive karena sampling purposive merupkan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampling tidak sama dengan istilah sampel. Sampling adalah
32
cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Suatu sampel biasanya mengikuti
tehnik atau jenis sampling yang digunakan.
Pada penelitian ini sampelnya adalah:
a. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Gemawang
Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau
perlakuan yaitu dengan metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga
Penggaris Bilangan. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri 3 Gemawang ada
14 anak.
b. Siswa kelas IV SD Negeri Karangseneng
Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau
perlakuan apapun. Model pembelajaran menggunakan pembelajaran
konvensional. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri Karangseneng ada 13
anak.
Tabel 3.1
Jumlah Peserta didik Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika
peserta didik. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah mengadakan pretest pada masing-masing kelompok,
memberikan treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan Metode
Nama Sekolah Jumlah Peserta didik Total Laki-Laki Perempuan SD Negeri 3 Gemawang 6 8 14 SD Negeri Karangseneng 6 7 13
Jumlah Subjek 27
33
demontrasi dengan menggunakan alat peraga penggaris bilangan dalam
pembelajaran Matematika, dan yang terakhir memberikan postest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Selain pretes dan posttes pengumpulan data
penelitian ini juga menggunakan angket.
3.5.2. Instrument Pengumpulan Data
3.5.2.1 Tes
Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel
perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang peserta didik melakukan
tugas pelajaran baik dibandingkan dengan pesera didik lainnya maupun
dibandingkan dengan tolok ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran). Rakhmat
(2001). Dalam tes ini dapat digunakan untuk mengukur pada aspek kognitif dan
psikomotornya.
Penelitian ini menggunakan tes mata pelajaran Matematika hasil ujian tes
tengah semester dua yang akan dijadikan sampel yaitu kelas yang memiliki nilai rata-
rata yang seimbang pada bidang studi Matematika yaitu kelas IV SD Negeri 3
Gemawang dan kelas IV SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang
Kabupaten Temanggung. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa pilihan
ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test. Tabel 3.3 di bawah ini terdapat kisi
–kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3
Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten
Temanggung tahun pelajaran 2011/2012.
Berikut ini adalah tabel yang berisi kisi – kisi soal tes untuk mengukur
hasil belajar:
34
Tabel 3.2 Kisi – kisi soal tes Matematika Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD
Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temaggung tahun Pelajaran 2011/2012.
Format Kisi – Kisi Penulisan Soal Standar
Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Item soal
Bilangan
5.Menjumlahkan
dan mengurangkan
bilangan bulat
5.4Melakukan operasi hitung campuran
5.4.1 Peserta didik dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-)
5.4.2 Menentukan hasil pengurangan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-)
5.4.3 Menentukan hasi l penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-)
1,2,3,4,5, 6,7, 89,10, 11,12 13,14, 15,16, 17,18,19,20,21 22,23, 24,25,26,27,28,29,30
3.5.2.2 Angket atau Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan dengan cara
member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variable yang akan di ukur dan tahu apa yang bias
diharapkan dari responden. Instrumen lembar angket siswa berbentuk chek list,
artinya siswa hanya memberikan tanda cek (√), jika pernyataan yang dimaksud
dalam lembar angket siswa sesuai dengan yang dialami siswa.
35
Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap
motivasi belajar subjek, angket ini diadobsi dari angket Henry Widya Arfiandi
(2011). Dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribadi terhadap
tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan, tugas yang bersifat
moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam tugas dan
keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan 16 positif dan
10 item negatif.
Kisi-kisi motivasi belajar penelitian ini menggunakan skala pengukuran
motivasi belajar yang diadopsi dari skala pengukuran Henry Widya Arfiandi (2011)
berdasarkan dari teori Mc Clelland.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Motivasi Belajar Matematika
No Aspek Indikator Positif Negatif Total
1. Tanggung jawab
pribadi terhadap tugas
Siswa termotivasi
untuk menyelesaikan
tugas dari guru
1, 25 7, 19 5
2. Umpan balik atas
perbuatan (tugas) yang
dilakukan
Dorongan untuk
mendapatkan suatu
penghargaan
2, 13, 14 8, 20 5
3. Tugas yang bersifat
moderat
Keinginan untuk
meningkatkan hasil
belajar
3,9,21 15 4
4. Tekun dan ulet dalam
bekerja
Siswa banyak
berlatih untuk
mendapatkan nilai
4 ,10, 22,
24
6 5
36
yang diharapkan
5. Tidak berspekulasi
dalam tugas
Bersungguh-
sungguh dalam
mengerjakan tugas
11, 23 5, 16,
17, 26
5
6 Keberhasilan tugas Siswa termotivasi
selalu belajar dalam
berbagai situasi dan
kondisi.
12 18 2
Jumlah 16 10 26
3.5.3 Uji Coba Instrumen Penilaian
3.5.3.1 Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan
oleh bantuan SPSS 16,0. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan
cara menkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya sendiri (correted item to total correlation).
3.5.3.1.1 Hasil Uji Validitas Tes (Kognitif)
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan
oleh bantuan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan
kriteria Singgih Santoso : 2003 bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap
valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation > 0,1/ kategori inilah
yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.
37
Tabel 3.4 Uji Validitas Tes Kognitif dengan SPSS
Item Soal Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
VAR00001 11.3793 30.030 .053 .817 Tidak Valid VAR00002 10.9655 27.177 .568 .798 .Valid VAR00003 11.0345 27.820 .432 .804 Valid VAR00004 10.9310 27.495 .514 .801 .Valid VAR00005 11.0345 27.106 .573 .798 Valid VAR00006 10.6897 27.865 .651 .799 .Valid VAR00007 11.0345 27.963 .405 .805 Valid VAR00008 11.2759 28.350 .380 .806 .Valid VAR00009 11.1379 28.266 .353 .807 Valid VAR00010 11.1034 28.525 .299 .810 .Valid
VAR00011 11.0690 27.281 .538 .799 Valid VAR00012 11.0690 27.567 .482 .802 .Valid VAR00013 11.2069 29.456 .135 .816 Valid VAR00014 11.3448 29.020 .272 .810 .Valid VAR00015 11.2759 28.350 .380 .806 Valid VAR00016 11.2069 30.099 .013 .821 Tidak Valid VAR00017 11.1724 29.576 .108 .817 .Valid VAR00018 11.3448 29.520 .158 .814 Valid VAR00019 11.2759 27.993 .457 .803 .Valid VAR00020 11.0345 27.177 .559 .798 Valid VAR00021 11.1379 29.052 .203 .813 .Valid
VAR00022 11.4138 29.037 .328 .809 Valid VAR00023 11.3793 30.315 -.015 .819 Tidak Valid VAR00024 11.0345 28.320 .336 .808 .Valid VAR00025 11.3103 28.793 .303 .809 Valid VAR00026 11.3103 29.079 .241 .811 .Valid VAR00027 11.0690 28.281 .344 .808 Valid VAR00028 11.1379 29.766 .070 .819 Tidak Valid VAR00029 11.4828 30.901 -.198 .821 Tidak Valid VAR00030 11.1379 27.480 .508 .801 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa
nilai validitas dari 30 soal pada tes berkisar antara -0,15 sampai 0,651. Ada 5 soal
38
yang nilai validitasnya kurang dari 0,1 yaitu soal nomor 1, 16, 23, 28, dan 29. Oleh
karena itu dilakukan perhitungan validitas 25 soal yang nilai validitasnya lebih dari
0,1.
3.5.3.1.2 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (Afektif)
Variabel motivasi diungkap dengan menggunakan 26 butir angket, yang
dikembangkan dari enam aspek motivasi. Perhitungan validitas dari tes dapat dilihat
seperti tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5 Uji Validitas Angket dengan SPSS
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 14.4074 33.097 .902 .898 .Valid VAR00002 14.8889 33.487 .481 .904 Valid VAR00003 14.6296 33.934 .421 .906 .Valid VAR00004 14.4444 32.795 .868 .898 Valid VAR00005 15.0370 35.114 .229 .909 .Valid VAR00006 14.4815 32.490 .859 .897 Valid VAR00007 15.2593 36.430 .025 .909 Tidak Valid VAR00008 14.4444 33.333 .732 .900 Valid VAR00009 15.1481 36.746 -.080 .913 Tidak Valid VAR00010 14.4074 33.097 .902 .898 .Valid VAR00011 14.6296 32.934 .609 .902 Valid VAR00012 14.5926 32.712 .675 .900 .Valid VAR00013 14.4074 33.097 .902 .898 Valid VAR00014 14.5556 33.333 .580 .902 .Valid VAR00015 15.0000 35.385 .167 .911 Valid VAR00016 14.4815 32.490 .859 .897 .Valid VAR00017 14.5185 32.644 .764 .899 Valid VAR00018 14.9259 34.840 .248 .910 .Valid VAR00019 14.5185 33.105 .664 .901 Valid VAR00020 14.5926 32.943 .630 .901 .Valid VAR00021 14.8519 34.593 .281 .909 Valid VAR00022 14.4444 33.333 .732 .900 .Valid VAR00023 14.7407 33.123 .540 .903 Valid VAR00024 15.0370 34.729 .303 .908 .Valid VAR00025 14.7407 34.199 .295 .910 Valid VAR00026 15.2222 37.256 -.247 .913 Tidak Valid
39
Dari hasil uji validitas ternyata terdapat satu butir pernyataan yang tidak valid
yaitu butir nomor 7,9, dan 26. Hasil validitas diperoleh hasil Corrected item total
corelation antara -0,080–0,902 dan Cronbach’s alpha if item delete 0,897 – 0,913.
Sehingga 25 instrumen motivasi belajar dinyatakan valid.
3.5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Di samping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian
reliabilitas. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2009:121). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi
instrumen. Reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat nilai cronbach
alpha (Tony Wijaya, 2009:110).
Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan
sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha
semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel.
Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari 0,7 (Sekaran
dalam Tony Wijaya, 2009:176). Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0.
3.5.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes (Kognitif)
Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan
sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha
semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel.
Hasil uji reliabilitas tes dari 30 item soal adalah sebagai berikut.
40
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes di SD N 2 Gemawang
Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.814 30
Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas
instrument sebesar 0,814 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.
3.5.3.4 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar (Afektif)
Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach alpha
untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya untuk
mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir
pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket motivasi
belajar dari 26 item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket di SD N 2 Gemawang
Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.907 26
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrumen
motivasi belajar sebesar 0,907 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis
41
tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel
penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Tahap Awal
Sampel sebelum diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu hasil pre-test
melalui dua tahap, yaitu tahap uji homogenitas dan uji beda (t-test). Hal ini dilakukan
supaya berangkat dari titik awal yang sama.
3.6.2 Tahap Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan kelompok data berasal dari
populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya
adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti
variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program
komputer SPSS 16 for windows.
3.6.3 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran
data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih
besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program
komputer SPSS 16 for windows.
3.6.4. Tahap Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan
kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel
penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas
adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama
atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil
42
penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel) Melalui uji t dalam
penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Demonstrasi menggunakan alat peraga garis
bilangan dan hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode demonstrasi
menggunakan alat peraga garis bilangan (konvensional). Untuk menganalisis
hipotesis tersebut penulis menggunakan teknik uji t.
(Riduwan & Sunarto, 2009), uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai
t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 %. Jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak.
Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah:
1. Ho = µ1 = µ2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD).
Ha = µ1 ≠ µ2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD).
2. Ho = µ3 = µ4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan efektif terhadap hasil belajar afaktif bagi siswa kelas IV SD).
Ha = µ3 ≠ µ4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD).
Keterangan:
μ1 = Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode
demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan
μ2 =Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode
konvensional.
μ3 = Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode
demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan
μ4 =Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode
konvensional.
43
Ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan menginterpretasikan nilai
signifikan pada tabel Independent Samples test SPSS 16 for windows. Metode
demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan dikatakan efektif,
manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu,
pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila
hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok
eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan
metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga penggaris bilangan efektif
digunakan dalam pelajaran Matematika kelas IV SD.