Post on 15-Mar-2019
29
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA BPBD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dikatakan mampu mengkomunikasikan
capaian kinerja unit kerja secara jujur, objektif, akurat dan transparan dalam satu
tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, apabila dalam penyajiannya memenuhi prinsip-prinsip dalam penyusunan
LKIP, yaitu pertama, Prinsip Lingkup Pertanggungjawaban, yang mengandung
pegertian bahwa hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup
kewenangan dan tanggungjawab masing-masing dan memuat baik mengenai
kegagalan maupun keberhasilan, kedua, Prinsip Prioritas, yang mengandung
pengertian bahwa yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk
upaya-upaya tindak lanjutnya, ketiga, Prinsip Manfaat, yang mengandung pengertian
bahwa manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan laporan
harus mempunyai manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
Di samping itu pula bahwa, untuk dapat menjelaskan tentang capaian
akuntabilitas kinerja unit kerja BPBD, sesuai dengan format baru penyusunan LKIP
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, secara sederhana Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung
dapat dilihat secara langsung capaiannya pada setiap kegiatan sebagaimana tertuang
dalam format Pengukuran Kinerja Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
30
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, pada tahun
2015 telah menetapkan 7 sasaran yang akan dicapai. Selanjutnya ke 7 sasaran
diaplikasikan menjadi 9 indikator kinerja. Dari 9 indikator kinerja pencapaiannya
berhasil 8 dan 1 indikator kinerja tidak berhasil. Kriteria pencapaian indikator
dinyatakan berhasil adalah jika pencapaiannya melebihi 80%.
Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan kegiatan
dipergunakan nilai disertai makna dari nilai tersebut, yaitu :
> 85 s.d. 100 = Memuaskan
> 75 s.d. 85 = Sangat Baik
> 65 s.d. 75 = Baik
> 50 s.d. 65 = Cukup Baik
> 30 s.d. 50 = Agak Kurang
0 s.d. 30 = Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif
untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.
Indikator Sasaran
Indikator Sasaran adalah alat ukur spesifik yang menggambarkan target atau
hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu
kegiatan yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau
kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif
dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
Pada tahun anggaran 2015, Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah
menetapkan 7 sasaran yang akan dicapai. Ke tujuh sasaran tersebut selanjutnya
diukur dengan menganalisa 9 indikator kinerja.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
31
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja terhadap target tahun 2016 sendiri dan terhadap
target 2017. Adapun perlunya dibandingkan terhadap target 2016 agar tergambar
sisa target yang harus dicapai pada 1 tahun terakhir mengukur dengan
kemampuan yang ada pada saai ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-
masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.11. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016
No Sasaran
Capaian Indikator Kinerja
Uraian Target
TA 2017 Target
TA 2016 Realisasi TA 2015
Persentase capaian terhadap target TA
2015
Persentase capaian terhadap target TA 2016
1. Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan bencana
Persentase Personil yang siaga bencana tiap hari selama 24 jam
100 100 100 100 100
Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi
100 100 100 100 100
2. Tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana
Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana
100 100 99,8 99,8 100
Persentase kecamatan yang menerima bantuan pada saat tanggap darurat
100 100 100 100 100
3. Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan
Persentese ketersedian personil kebencanaan yang handal
40 orang personil
pendampingan
psikososial paska bencana
100 100
4. Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana
Jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya
0 1 dok dan 31 Kec
94 31
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
32
No Sasaran
Capaian Indikator Kinerja
Uraian Target
TA 2017 Target
TA 2016 Realisasi TA 2015
Persentase capaian terhadap target TA
2015
Persentase capaian terhadap target TA
2016
5. Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana
Jumlah Dokumen perencanaan penanggulangan bencana yang disusun
1 dokumen Perbup
ttg Rencana Penanggulangan Bencana Daerah
1 dok profil
daerah
1 dok 100 100
6. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana
Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung
1 Kec 31 Kec 31 Kec 100 100
7. Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana
Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana
100 48 48 100
8. Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah
Cakupan wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun system data dan informasi kebencanaan daerah
31 Kec 100 100 88 100
9. Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan
Jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan
40 orang personil
DAla dan 40 orang personil
PSP
250 250 98 250
Penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung dimulai dari kegiatan
perencanaan sampai kepada tahap implementasi. Kegiatan ini tidak pernah
berhenti karena kegiatan penanggulangan bencana merupakan sebuah siklus
yang terus menyesuaikan dengan keadaan. Siklus penanggulangan bencana
dapat terlihat pada gambar di bawah ini:
3.2 Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 201
2015) dari tabel 3.1 terdapat
yaitu :
1. Indikator Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban
bencana hanya mencapai
peralatan kebutuhan korban.
kegiatan yang mendukung indikator tersebut didukung 2 kegiatan, untuk
logistik yang tersedia pada BPBD terlaksana
kebutuhan korban bencana hanya 7
pengadaan sarana dan prasarana bagi k
disebabkan karena :
1) Sisa penawaran dari pihak ketiga
2. Indikator jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya sudah
terealisasi 31 Kecamatan atau
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2015 terhadap tahun berjalan (tahun
dari tabel 3.1 terdapat 1 indikator kinerja yang capaiannya di bawah 100%
1. Indikator Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban
bencana hanya mencapai 98% untuk bantuan logistik dan
peralatan kebutuhan korban. dibanding rencana 100%, dis
kegiatan yang mendukung indikator tersebut didukung 2 kegiatan, untuk
logistik yang tersedia pada BPBD terlaksana 98% dan untuk peralatan
kebutuhan korban bencana hanya 74% yang di dukung oleh kegiatan
pengadaan sarana dan prasarana bagi korban bencana alam
disebabkan karena :
Sisa penawaran dari pihak ketiga
2. Indikator jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya sudah
terealisasi 31 Kecamatan atau 89% tetapi pada pelaksanaanya terdapat
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
33
terhadap tahun berjalan (tahun
indikator kinerja yang capaiannya di bawah 100%
1. Indikator Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban
untuk bantuan logistik dan 74 % untuk
, disebabkan program/
kegiatan yang mendukung indikator tersebut didukung 2 kegiatan, untuk
% dan untuk peralatan
yang di dukung oleh kegiatan
orban bencana alam, tidak terserap
2. Indikator jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya sudah
% tetapi pada pelaksanaanya terdapat
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
34
beberapa komponen pemetaan yang belum tercapai sesuai dengan Peraturan
Kepala BNPB Nomor 8 tahun 2011 tentang standarisasi data kebencanaan.
3. Indikator Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca
bencana hanya mencapai 9,62% sangat rendah dibanding rencana yaitu 100%
, hal ini disebabkan karena program/ kegiatan yang mendukung indikator
mengalami beberapa kendala yaitu :
Hambatan dari tidak terserapnya anggaran sebesar Rp. 266.627.500,- atau
80,38% kegiatan ini karena beberapa alasan diantaranya :
1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian
tentang penghitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana.
2) Proses kriteria dan besaran bantuan sosial yang lama, karena
melibatkan beberapa pihak luar seperti Dinas Pertasih, Pihak
Kecamatan dan Desa.
3) Pelaksanaan penyaluran bantuan material tersebut dengan proses
yang cukup lama, menyebabkan beberapa masyarakat korban bencana
melakukan rehabilitasi dan reknstruksi secara mandiri, mengingat
kebutuhan perbaikan rumah sangat mendesak. akhirnya sebagian besar
masyarakat korban bencana mengajukan permohonan bantuan berupa
uang. Hal ini bertentangan dengan Peraturan Bupati Bandung nomor 52
tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Barang Yang
Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat akibat Bencana Alam Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten
Bandung.
Pada Pasal 2 ayat (1) berbunyi "Pemerintah Daerah memberikan Bantuan
Sosial berupa barang kepada individudan/atau keluargayang menjadi
korban bencana alam dengan kriteria kerusakan bangunan
ringansesuai kemampuan keuangan daerah yang dilakukan secara
selektif sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan". ayat (2)
berbunyi "Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa bahan
bangunan seperti genting, asbes, kaso dan bahan bangunan lainnya.
4) Dibutuhkan formulasi aturan tentang penyaluran bantuan sosial pasca
bencana bahwa bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi adalah berupa
dana hibah yang leading sektor pelaksananya disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
35
3.3 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, tahun lalu dan
target RPJMD
Tabel 3.12
Perbandingan capaian kinerja pada tahun Rencana Strategis 2011- 2015
No. Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Realisasi Tahun Renstra
2011 2012 2013 2014 2015
1. Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan bencana
Jumlah personil yang siap diturunkan pada tahapan pra, saat dan pasca bencana
0 200 orang 100 orang 80 orang 280 orang
2. Meningkatnya jangkauan pelayanan penanggulangan bencana
Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi
67% 38% 74% 64% 83%
3. Tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana
Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana
0 99,4% 99,9% 99,8 97,72%
4. Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan
Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung
0 0 FKDM
(5 Kec)
31 Kec Peserta
sosialisasi perbup 52 tahun 2014
30 Kecamatan
peserta Sosialisasi
PRB
5. Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana
Jumlah Kecamatan yang telah melakukan mitigasi bencana
- sketsa peta rawan
bencana di 267 desa
dan 9 kelurahan
- 3 peta di kec. Baleendah, Bj. Soang
dan Dayeuhkolot
31 peta kecamatan
wilayah bencana longsor
6. Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana
Jumlah ketersediaan produk hukum dalam upaya mendukung penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung
- 1 dok Perda no. 2
ttg penyelengg
araan Penanggul
angan bencana di
Kab. Bandung
1 dok perbup no.
23 ttg pembagian kewenanga
n SKPD dalam
penyelenggaraan PB di Kabupaten Bandung
1 dok perbup no. 53 tentang
hibah bansos
-
7. Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana
Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana
- - - 1 Kecamatan 9
Kecamatan
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
36
Sasaran : Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
pelayanan cepat dalam penanggulangan bencana. Indikator dan capaian kinerja
dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.13. Sasaran Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan
bencana
Indikator Target
2015
Realisasi
2015
% capaian
tahun 2015
Realisasi capaian kinerja (%)
2014 2013 2012 2011
Persentase Personil yang siaga bencana tiap hari selama 24 jam
100 100 100 100 100 0 0
Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi
100 100 100 100 100 0 0
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini ada 2 yaitu :
1. Indikator Persentase personil siaga bencana tiap hari selama 24 jam tercapai
100% pada tahun 2015 dan 2014, kegiatan yang mendukung indikator ini telah
dilaksanakan pada tahun 2013 berupa piket kebencanaan operator radio pusat
pengendalian operasional dan personil BPBD selama 24 jam, sehingga pada
tahun 2011 dan 2012 tidak tercapai.
2. Indikator Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa
ditanggulangi tercapai 100% pada tahun 2015 karena telah melaksanakan 5
tahap kegiatan tanggap darurat. Pada tahun 2012 dan 2013 juga tercapai
100%, seluruh kejadian bencana telah ditanggulangi BPBD melalui bantuan
biaya tidak terduga Pemerintah Kabupaten Bandung.
Capaian kinerja tersebut selama tahun 2015 dicapai melalui program kegiatan :
1. Tanggap darurat bencana banjir Tahap II
Telah dilaksanakan tanggap darurat bencana berdasarkan Keputusan Bupati
Bandung Nomor 360/ Kep.636-BPBD/ 2014 tentang Perpanjangan Penetapan
Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
37
Puting Beliung di Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Cimaung,
Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Rancaekek, Majalaya, Solokanjeruk,
Ciparay, Baleendah, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Kutawaringin,
Margaasih, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Kecamatan Cileunyi di Wilayah
Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang telah diputuskan pada tanggal
30 Desember 2014.
Pelaksanaan tanggap darurat ini berlangsung selama 7 (tujuh) hari
terhitung dari tanggal 30 Desember 2014 s/d 5 Januari 2015, dengan pagu
anggaran sebesar Rp.675.453.000,- dan telah terealisasi sesuai SP2D
sebesar Rp. 659.054.650,- atau 97,5%.
2. Tanggap darurat bencana gerakan tanah Rawabogo
Telah dilaksanakan tanggap darurat bencana berdasarkan Keputusan Bupati
Bandung Nomor : 364/Kep.190-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status
Keadaan Darurat Penanganan Bencana Retakan Tanah / Tanah Longsor Di
Desa Rawabogo Dan Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten
Bandung Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung 9 Februari s.d 1 Maret 2015,
yang dibiayai oleh anggaran biaya tidak terduga (BTT) APBD Kabupaten
Bandung sebesar Rp. 675.990.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.562.365.600,-
Pelaksanaan tanggap darurat ini bertahap, mulai dari pemindahan
pegungsi sebanyak 143 jiwa ke tempat pengungsian kemudian. Pembagian
bantuan berupa makanan pengungsi pembangunan hunian sementara dari
bambu, dengan rincian sebagai berikut :
a. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1 Beras
2 Lauk Pauk
3 Air Minum
b. Kebutuhan Posko
1. Makan Personil
2. Gas LPG
3. Air Minum
4. ATK dan Alat Listrik
c. Belanja Bahan Bakar
1. Roda 2 / Pertamax
2. Roda 4 Pertamax
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
38
3. Roda 4 Pertamina Dex
4. Roda 6 Pertamina Dex
d. Kebutuhan Pembangunan Hunian Sementara
1 Rumah Bilik
2 Mushola
3 MCK
4 Instalasi ListrikPemindahan dan Pemasangan
5 Torn Air
6 Dudukan Torn Pipanisasi
e. Kebutuhan Pemadatan Lahan dan Pembuatan Rucuk Bambu
1. Cangkul
2. Skop
3. Sewa Baby Roller
4. Bambu Haur
5. Bambu Gombong
f. Kebutuhan Peralatan
1 Bor Listrik + Mata Bor
2 Circle Saw
3 Pisau Raut
4 Meteran
5 Tatah
g. Honorarium Relawan
1 Uang Lelah Personil dan Relawan
3. Tanggap darurat bencana tanah longsor di Kampung Cibitung Kecamatan
Pangalengan
Tanggap daurat bencana tanah longsor berlangsung 2 kali tahapan , yaitu :
a. Tahap I
Tanggap darurat bencana longsor tahap I berdasarkan
Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.334- BPBD/ 2015 tentang
Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di
Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten
Bandung, dengan pagu anggaran yang dibiaya bantuan tidak terduga sebesar
Rp.400.200.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 395.623.200,- atau 98,8%
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
39
b. Tahap II
Tanggap darurat bencana longsor tahap ke II berdasarkan Keputusan
Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.344-BPBD/ 2015 tentang Perpanjangan
Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di
Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten
Bandung Provinsi Jawa Barat terhitung tanggal 12 Mei 2015. Alokasi untuk
tanggap darurat bantuan tidak terduga ini adalah sebesar Rp. 423.020.000,-
teralisasi sebesar Rp.413.754.300,- atau 97,8%.
Pelaksanaan kegiatan ini bisa diuraikan sebagai berikut :
a. Kebutuhan Dapur Umum
1 Nasi Bungkus
2 Air Minum
3 Gas Elpiji 12 Kg
b. Kebutuhan Peralatan
1 Cangkul
2 Singkup
c. Belanja Bahan Bakar
1 Roda 2 / Pertamax
2 Roda 4 Pertamax
3 Roda 4 Solar
4 Roda 4 Pertamina Dex
5 Roda 6 Pertamina Dex
Jumlah
d. Kebutuhan Posko
1 Kebutuhan ATK
e. Honorarium Relawan
1 Uang Lelah Personil dan Relawan
4. Tanggap darurat bencana kekeringan berdasarkan Keputusan Bupati Bandung
nomor : 365/ Kep.522-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan Berupa Kekurangan Air Bersih, Air
Minum dan Kebakaran Lahan Di Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa
Barat. Kegiatan ini berlangsung pada 15 September 2015 s.d 05 Oktober
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
40
2015,dengan bantuan tidak terduga APBD Kabupaten Bandung TA. 2015
sebesar Rp. 621.027.500,- dan terealisasi sebesar Rp.620.633.500,- atau
99,93% dengan rincian sebagai berikut :
a. BIAYA BELANJA PEGAWAI
1. Uang Lelah Personil
b. BIAYA BELANJA BAHAN BAKAR MINYAK ( BBM )
- Pengiriman Air Bersih
1. Kendaraan Tangki Air, Pertaminadex
- Pendistribusian Torn dan Kelengkapannya
1. Kendaraan Truck, Pertamina Dex
- Monitoring
1. Kendaraan Roda Empat ( Mobil ), Pertaminadex
c. BIAYA BELANJA BAHAN BAHU KEGIATAN
- Belanja Air Bersih
- Cangkul
- Singkup
- Parang
- Jerigen Plastik
- Torn 4000 Lt + Accessories
Jadi total untuk BTT Tahun anggaran 2015 adalah :
Tabel 3.14. Biaya Tidak Terduga Tanggap Darurat 2015
No. Dasar Pagu Anggaran Realisasi Pengembalian
1. Banjir Baleendah Tahap II : Keputusan Bupati Bandung Nomor 360/ Kep.636-BPBD/ 2014 tentang Perpanjangan Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung di Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Rancaekek, Majalaya, Solokanjeruk, Ciparay, Baleendah, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Kutawaringin, Margaasih, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Kecamatan Cileunyi di Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang telah diputuskan pada tanggal
Rp. 675.453.000 Rp.659.054.650 Rp.16.398.350
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
41
30 Desember 2014.
2. Bencana gerakan tanah desa Rawabogo : Keputusan Bupati Bandung Nomor : 364/Kep.190-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Retakan Tanah / Tanah Longsor Di Desa Rawabogo Dan Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung 9 Februari s.d 1 Maret 2015.
675.990.000 562.365.600 113.624.400
3. Bencana tanah longsor Cibitung I : Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.334- BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
400.200.000
395.623.200 4.576.800
4. Bencana tanah longsor Cibitung II : Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.344- BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
423.020.000 413.754.300 9.265..700
5. Bencana kekeringan : Keputusan Bupati Bandung nomor : 365/ Kep.522-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Kekeringan Berupa Kekurangan Air Bersih, Air Minum dan Kebakaran Lahan Di Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat
621.027.500 620.633.500 394.000
Jumlah Rp.2.795.690.500 Rp.2.651.431.250 Rp.144.259.250
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
42
Tabel 3.15
Perbandingan Capaian Kinerja Pelayanan Tanggap Darurat Bencana
No. Uraian
Bencana Korban
BTT APBD (Rp.)
BNPB (Rp). BPBD
Provinsi (Rp).
1 Tanggap darurat 2012
Kebakaran di Maruyung Kec. Pacet
138 16.413.000 0 0
Kekeringan 117.974.400 Banjir dan Longsor 76.874 381.168.500 2 Tanggap
darurat 2013
banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Baleendah, Pacet, Margaasih, Cicalengka, Nagreg, Cileunyi, Solokanjeruk, Majalaya, Rancaekek, Pasirjambu, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Katapang, Margahayu, dan Kutawaringin
27.382 1.780.443.000 35.000.000 77.000.000
3 Tanggap darurat 2014
Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung di Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Rancaekek, Majalaya, Solokanjeruk, Ciparay, Baleendah, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Kutawaringin, Margaasih, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Kecamatan Cileunyi di Wilayah Kabupaten Bandung
14.589 749.356.250 0 0
Jumlah 2.664.186.650 35.000.000 77.000.000,-
Analisis capaian kinerja pelayanan tanggap darurat bencana dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Tanggap darurat tahun 2012
a) Biaya tidak terduga untuk tanggap darurat bencana kebakaran di Maruyung
Kejadian bencana kebakaran ini mendapat anggaran sebesar
Rp.61,413,000,- yang digunakan untuk belanja bahan baku dumlap (dapur
umum lapangan) bagi korban di pengungsian, membuka posko lapangan,
menyalurkan logistik.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
43
Secara rinci kegiatan tersebut dapat diuraikan melalui table berikut :
Tabel 3.16
Indikator Tolak Ukur Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu
Rp. 61,413,000
Rp. 61,413,000
Keluaran Terlaksananya upaya tanggap darurat melalui penyediaan dumlap.
100% 100%
Hasil Terpenuhinya kebutuhan makanan dan bantuan logistik bagi korban.
100% 100%
b). Biaya tidak terduga untuk tanggap darurat bencana kekeringan
Kejadian bencana kekeringan mendapat anggaran on call tahn 2012
sebesar Rp.117,974,400,-, yang digunakan untuk membiayai mobilisasi air
bersih ke wilayah kekeringan, demobilisasi, belanja langsung untuk honorarium
personil tanggap darurat kekeringan, visibilitas dan belanja ATK pendukung
selama masa tanggap darurat yaitu 7 (tujuh) hari.
Secara rinci kegiatan tersebut dapat diuraikan melalui table berikut :
Tabel 3.17
Indikator Tolak Ukur Kinerja
kuantitas kebutuhan Realisasi
Masukan Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu
Rp.117,974,400
Keluaran
Tersedianya mobilisasi bahan bakar minyak :
Truk Quick responder Strada TritonToyota Hilux Toyota Kijang Minyak Pelumas untuk kendaraan Pembelian Tandon Air Selang Hydrant Selang Hydrant Kran Air
3 unit 1 unit 1 unit 1 unit 3 unit 19 buah 1 buah 1 buah 19 buah
23 liter 20 liter 20 liter 20 liter 7 liter
5000 Liter 2.5" x 20
M 2.5" x 30
M 2.5 "
724,500 630,000
1,372,000 1,372,000 3,441,900
86,735,000 2,250,000 3,375,000 1,425,000
Personil Visibilitas Demobilisasi
27 orang 4 buah spanduk Pemelihara
27 orang 9,450,000 1,600,000 3,150,000
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
44
Alat Tulis Kantor
an 3 unit truk dan upah supir
1,000,000
Hasil Terpenuhinya kebutuhan dasar untuk tanggap darurat kekeringan di wilayah kekeringan
100%
c). Biaya tidak terduga untuk tanggap darurat bencana banjir & longsor
Kejadian banjir dan longsor yang terjadi pada November 2012
mendapat anggaran sebesar Rp.381,168,500,- yang digunakan untuk
membiayai mobilisasi belanja bahan bakar minyak, operasional dapur umum
lapangan, sewa alat berat dan uang lelah personil tanggap darurat banjir dan
longsor yang terjadi selama 7 (tujuh) hari yaitu tanggal 19-25 November 2012.
Secara rinci kegiatan tersebut dapat diuraikan melalui table berikut :
Tabel 3.18
Indikator Tolak Ukur Kinerja
kuantitas kebutuhan Realisasi
Masukan Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu
Rp 381,168,500
Keluaran
Tersedianya mobilisasi bahan bakar minyak :
Solar Truk DUMLAP Solar kendaraan roda 4 Pertamax kendaraan roda 4 Mobilisasi air bersih Solar kendaraan exsavator Bbm premium genset
2 unit 10 unit 5 unit 2unit
3 unit 2 unit
25 liter 25 liter 25 liter 25 liter 45 liter 7 Liter
1,575,000 7,875,000 8,575,000 1,575,000 4,252,500
441,000
Personil Sewa alat berat Opersional Dumlap,
belanja bahan baku kegiatan : 1.Makanan pokok
pengungsi dan relawan 2. Air mineral 3. Gas elpiji 12 Kg
253 orang 3 unit
2 x 1
75 dus 8 tabung
253 orang 20 jam
3500 orang
89,600,000 10,200,000
245,000,000
7,875,000 4,200,000
Hasil
Terpenuhinya kebutuhan dasar korban untuk tanggap darurat banjir dan longsor.
100%
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
45
Jumlah Total sumber dana on call tanggap darurat bencana dari APBD
Kabupaten Bandung pada tahun 2012 adalah :
BTT untuk tanggap darurat bencana kebakaran sebesar Rp. 61,413,000,-
BTT untuk tanggap darurat bencana kekeringan sebesar Rp. 117,974,400,-
BTT untuk tanggap darurat bencana banjir & longsor sebesar
Rp.381,168,500,-
Jumlah Rp.560,555,900
2. Tanggap darurat tahun 2013 a). Kegiatan Yang Dibiayai Bantuan Tidak Terduga (APBD Kabupaten
Bandung)
Terlaksana 4 tahap, diantaranya :
1. Tanggap darurat bencana banjir di Kecamatan Ciwidey, Soreang,
Kutawaringin, Margaasih, Pangalengan, Cangkuang, Banjaran, Dayeuhkolot,
Bojongsoang, Majalaya, Rancaekek, Cileunyi dan Cicalengka berdasarkan
Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.130-BPBD/ 2013 tanggal 19 Februari
2013 tentang Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013.
Pelaksanaan tanggap darurat ini terhitung dari tanggal 07 Februari s/d
28 Februari 2013, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 649.620.500,-
terealisasi sebesar Rp.334.851.181,-. Sisa anggaran dikembalikan ke kas
daerah sebesar Rp.314.769.319,-.
2. Tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Kecamatan Beleendah,
Bojongsoang, Dayeuhkolot, Banjaran, Cikancung, Cicalengka, Majalaya,
Rancaekek, Cileunyi, Ibun dan Kutawaringin berdasarkan Surat Bupati
Bandung Nomor : 360/ Kep.226-BPBD/ 2013 tanggal 03 April 2013 tentang
Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 untuk Biaya
Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor..
Pelaksanaan tanggap darurat ini berlangsung selama sepuluh hari
terhitung dari tanggal 27 Maret s/d 05 April 2013, dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 411.675.000,- terealisasi sebesar Rp.411.675.000,- atau
terealisasi 100 %.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
46
3. Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep 237- BPBD tanggal 09 April 2013
tentang penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 Untuk
Biaya Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kecamatan
Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Banjaran, Cikancung, Cicalengka,
Majalaya, Rancaekek, Cileunyi, Ibun dan Kutawaringin selama tujuh hari mulai
tanggal 06 April s/d 12 April 2013. Pagu anggaran untuk kegiatan ini adalah
sebesar Rp.269.972.500,- dan terealisasi Rp. 269.972.500,- atau 100%.
4. Surat Pernyataan Status Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kecamatan
Cangkuang, Banjaran, Pameumpeuk, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang,
Majalaya, Rancaekek, Cileunyi, Cicalengka, Pacet, Ibun, Katapang dan
Kutawaringin Kabupaten Bandung terhitung mulai tanggal 23 April s/d 02 Mei
2013. Pagu anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp.449.175.000,- dan
terealisasi 100 %.
Jadi total untuk BTT Tahun anggaran 2013 adalah :
Tabel 3.19
No. Dasar Pagu Anggaran Realisasi Pengembalian
1. Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.130-BPBD/ 2013 tanggal 19 Februari 2013 tentang Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013.
Rp. 649.620.500,- Rp.334.851.181,- (52%)
Rp.314.769.319,-
2. Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.226-BPBD/ 2013 tanggal 03 April 2013 tentang Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 untuk Biaya Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor.
Rp. 411.675.000,- Rp.411.675.000,- (100%)
3. Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep 237- BPBD tanggal 09 April 2013 tentang penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 Untuk Biaya Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor
Rp.269.972.500,- Rp.269.972.500,- (100%)
4. Surat Pernyataan Status Rp.449.175.000,- Rp.449.175.000,-
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
47
Darurat Bencana Banjir dan Longsor
(100%)
Jumlah Rp. 1.780.443.000 Rp. 1.465.673.681,- Rp.314.769.319,-
b). Bantuan Dari BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
KEGIATAN YANG DIBIAYAI DANA SIAP PAKAI BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA
1. Tanggap darurat bencana banjir di Baleendah kabupaten Bandung dengan
dana DSP sebesar Rp. 360.000.000,- yang terealisasi sebesar 100 % , yang
berlangsung dari tanggal 06 mei sampai dengan 12 mei 2015 dengan rincian
sebagai berikut :
2. Tanggap darurat bencana longsor tahap I berdasarkan Keputusan Bupati
Bandung Nomor : 360/Kep.334- BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status
Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung
Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan kabupaten Bandung,
dengan pagu anggaran yang dibiaya Dana Siap Pakai dari BNPB sebesar
Rp.396.174.000 dan terealisasi sebesar 100% , dengan rincian sebagai
berikut :
Kebutuhun Dapur Umum 1 Nasi Bungkus 2 Air Minum 3 Gas Elpiji 12 Kg Kebutuhan Dasar Pengungsi 1 Pangan
- Beras - Minyak Goreng - Mie Instan - Sarden - Kornet - Susu Bayi - Bubur / Makan Bayi 2 Sandang - Baju Putih Biru Laki-laki SMP - Baju Pramuka Laki-laki SMP - Baju Putih Biru Perempuan SMP - Baju Pramuka Perempuan SMP - Pakaian anak Laki-laki usia SMP - Pakaian anak Perempuan usia SMP - Baju Merah Putih Laki-laki SD
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
48
- Baju Pramuka Laki-laki SD - Pakaian anak Laki-laki usia SD - Baju Merah Putih Perempuan SD - Baju Pramuka Perempuan SD - Pakaian anak Perempuan usia SD - Pakaian Remaja Laki-laki usia SMA - Pakaian Remaja Perempuan usia SMA - Pakaian Balita Laki-laki - Pakaian Balita Perempuan - Pakaian Lansia Laki-laki - Pakaian Lansia Perempuan - Pakaian Desawa Laki-laki - Pakaian Desawa Perempuan 3 Perlengkapan Sekolah - Tas - Sepatu - Buku Tulis - Ball Point - Penghapus 4 Family Kits - Sabun Mandi - Sabun Cuci - Sikat Gigi - Pasta Gigi - Minyak Kayu Putih 5 Perlengkapan Dapur 6 Selimut 7 Obat Kebutuhan Peralatan 1 Cangkul 2 Singkup 3 Kantong Sampah 4 Karung Plastik 5 Tenda Peleton 6 Tenda Posko 7 Velbed 8 Headlamp 9 Matras Belanja Bahan Bakar 1 Roda 2 / Pertamax 2 Roda 4 Pertamax 3 Roda 4 Pertamina Dex 4 Roda 6 Pertamina Dex 5 Bechoe Kecil Pertamina Dex 6 Dozer Pertamina Dex
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
49
7 Genset Pertamax Kebutuhan Posko 1 Kebutuhan ATK 2 Spanduk Kebutuhan Jatah Hidup 1 Beras 2 Lauk Pauk 3 Air Minum
3. Tanggap darurat bencana kekeringan berdasarkan Keputusan Bupati Bandung
nomor : 365/ Kep.483-BPBD/ 2015 yang berlangsung dari tanggal 5 Agustus
s.d 31 Desember 2015, dengan pagu anggaran yang dibiayai oleh dana siap
pakai (DSP) BNPB sebesar Rp. 169.740.000 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.20
ANGGARAN BIAYA
SIAGA DARURAT BENCANA KEKERINGAN BERUPA KEKURANGAN AIR BERSIH DAN AIR MINUM
DI WILAYAH KAB. BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT
NO U R A I A N RINCIAN PERHITUNGAN
JUMLAH (Rp) Volume
Satuan
Harga Satuan
1 2 3 4 5 6
1. Biaya Posko
25.000.000
Biaya Posko 1 Paket
Pkt
25.000.000
25.000.000
2. Uang Lelah dan Uang Makan
87.000.000
Uang Lelah dan
uang Makan 20 Org x 30 Hari
HOK
145.000
87.000.000
2.
BIAYA BELANJA BAHAN BAKAR MINYAK ( BBM )
10.440.000
Droping Air Bersih
- Droping Air bersih
(Solar) 1 Unit x 30 Hari x 20
Lt Liter 7.400
4.440.000
- Droping Air bersih
(Pertamina Dex) 1 Unit x 30 Hari x 20
Lt Liter
10.000
6.000.000
3.
BIAYA BELANJA BAHAN BAHU KEGIATAN
47.300.000
- Pengadaan Air Bersih
91 Desa x 6 Tangki
Tang
ki
50.000
27.300.000
- Pembuatan Tangkapan air dan Pipanisasi
1 Unit
Unit
20.000.000
20.000.000
Jumlah Total Rencana Anggaran Biaya 169.740.000
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
50
Sasaran : Tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana. Indikator dan
capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.21. Sasaran Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan
bencana
Indikator Target
2015
Realisasi
2015
% capaian
tahun 2015
Realisasi capaian kinerja (%)
2014 2013 2012 2011
persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana
100 98 100 99,8 100 99,6 0
Persentase kecamatan yang menerima bantuan pada saat tanggap darurat
100 100 74 100 100 100 0
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini ada 2 yaitu :
1. Indikator persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban
bencana, indikator ini didukung 2 kegiatan yaitu Kegiatan Pengadaan logistik
dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan Pengungsi tercapai
98% dari target 100% pada tahun 2015, di 2013 tercapai sebanyak 100% dan
pada 2014 tercapai 99,8% menurun 0,2% dan Kegiatan Pengadaan sarana
dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam
tercapai 74% dari target 100%, sarana prasarana dimaksud yaitu :
Uraian Jumlah
Peralatan yang diberikan pada masyarakat
:
1. Tenda Pleton
2. Tenda Pleton/ Tenda Regu,
3. Peralatan Dapur Umum Lapangan
4. Blankar/ Tandur
5. Mesin Pompa 3 inc
6. Mesin pompa 6 inc
7. Alat komunikasi. Handytalky
8. Alat Komunikasi/ RIG
9. Perahu Karet + Dayung
13 unit 6 buah 6 set
33 buah 14 unit 3 unit 49 unit 4 unit 3 unit
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
51
10. Perahu Kayu + Dayung
11. Sepatu Boot
12. Rompi Pelampung
13. Lampu Darurat/ Headlamp
14. Genset
15. Gergaji mesin
16. Tabung Damkar YP-20NR 6 Kg
Peralatan kebutuhan Badan "
1. Alat penarik / Anhang
2. Tempat tidur lipat
3. Pengadaan alat komunikasi radio VHF
21 buah 70 satuan 56 buah 40 buah 10 unit 3 buah 2 buah
2 unit
100 buah 2 set
2. Indikator Persentase kecamatan yang menerima bantuan pada saat tanggap
darurat tercapai 100%. Pada indikator ini, kegiatan yang mendukung adalah
dianggarkan dari biaya tidak terduga tanggap darurat bencana. Artinya adalah,
karena bencana tidak dapat ditargetkan kejadian dan korbannya, maka untuk
setiap korban yang terkena bencana pada saat tanggap darurat, target BPBD
mengenai kebutuhan mereka akan terpenuhi 100% setiap tahunnya.
Berdasarkan data rekapitulasi peristiwa bencana yang terjadi di wilayah
Kabupaten Bandung selama tahun 2015 terjadi 4 kali tanggap darurat yaitu :
a) pada tanggal 30 desember 2014 - 5 Januari 2015 dengan korban dan
kerugian pada 20 Kecamatan Kabupaten Bandung. Tercatat sebanyak 32
kejadian bencana. Adapun rincian kejadian bencana yang terjadi selama
2015 yakni, tanah longsor sebanyak 1 kejadian, banjir 29 kejadian, retakan
tanah 1 kejadian, bencana kekeringan sebanyak 1 kali kejadian.
b) Bencana – bencana tersebut menimbulkan kerugian materil maupun non
materil diantaranya hilangnya tempat tinggal penduduk untuk sementara
waktu karena rumahnya terendam banjir maupun tertimbun longsoran tanah
atau hilangnya mata pencaharian karena rusaknya infrastruktur
perekonomian. Dengan kondisi tersebut, Para korban bencana tetap berhak
menerima bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
Pemenuhan kebutuhan para korban bencana pada tahun 2015 tidak hanya
disediakan oleh pemerintah tetapi juga dari individu maupun kelompok
masyarakat serta dari pihak swasta. Bantuan – bantuan tersebut selalu
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
52
direkapitulasi dan kemudian didistribusikan kepada para korban bencana
yang membutuhkan secara langsung ataupun melalui para relawan. Para
pemberi bantuan pada tahun 2015 diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah pusat melalui BNPB
2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
3. SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung
4. Individu maupun kelompok masyarakat
Sasaran : Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di
tiap kecamatan
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan.
Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.22. Sasaran Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan
bencana di tiap kecamatan
Indikator Target 2015
Realisasi 2015
% capaian tahun 2015
Realisasi capaian kinerja (%)
2014 2013 2012 2011
Ketersedian personil kebencanaan yang handal
40 orang
40 orang 100 100 110 100
Capaian indikator ketersediaan personil kebencanaan yang handal pada
tahun 2013 tercapai 100%; pada tahun 2014 tercapai 100% artinya dan pada
tahun 2015 tercapai 100%.
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh Kegiatan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat. Pada
tahun 2014 tercapai 100% yaitu sebanyak 40 orang tenaga yang handal dalam
pendampingan psikososial korban pasca bencana. Pada tahun 2013 kegiatan
yang mendukung indikator ini adalah pelatihan Tim dalam mendukung upaya
pengurangan risiko bencana tercapai 100% yaitu sebanyak 200 orang dan pada
tahun 2014 tercapai 40 orang. Sehingga pada tahun 2015 BPBD telah melakukan
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
53
pelatihan kebencanaan kepada aparatur maupun masyarakat sebanyak 40 orang
personil. Para peserta pelatihan kemudian dikelompokan sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Ada dua kelompok besar penanggulangan bencana yaitu Unit Cegah
Siaga (UCS) yang beperan aktif dalam melakukan pengurangan risiko bencana
dalam fase pra bencana, Tim Reaksi Cepat (TRC) yang lebih berperan dalam
proses tanggap darurat bencana dengan tugas pokoknya melakukan kajian cepat
kebutuhan para korban bencana serta menghitung kerusakan sementara akibat
bencana.
Untuk membentuk personil kebencanaan yang handal diperlukan pelatihan
penanggulangan bencana baik dari segi teori maupun implementasi di lapangan.
Oleh karena itu, BPBD telah melaksanakan beberapa kegiatan baik kegiatan
internal BPBD maupun dengan bekerja sama dengan lembaga lain. Pelatihan yang
telah dilaksanakan oleh BPBD diantaranya:
a. Pelatihan Damages and Losses Assesment (DaLA) yaitu pelatihan perhitungan
kerusakan dan kerugian pasca bencana bagi aparatur kecamatan (2013 dan
2014).
b. Pelatihan penggunaan radio komunikasi dengan output jumlah kecamatan yang
terhubung dengan pusat informasi BPBD dan rambu evakuasi (2014)
c. Pelatihan pendampingan psikososial korban pasca bencana (2015)
d. Pelatihan penanggulangan bencana dasar
e. Pelatihan pengelolaan dapur umum lapangan
f. Pelatihan Search and rescue (SAR)
Sasaran : Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana. Indikator dan capaian kinerja
dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
54
Tabel 3.23. Sasaran Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana
Indikator Target
2015
Realisasi
2015
% capaian
tahun 2015
Realisasi capaian
kinerja (%)
2014 2013 2012
Jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya
1 dok dan 31 Kec peta rawan longsor
1 dok dan 31 Kec
89 3 Kec 2 kec 1 kec
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh 2 kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Pemetaan Kawasan Rawan Bencana, pada tahun 2015 terpetakan
wilayah rawan bencana di 31 kecamatan.
Adapun kendala yang dihadapi yaitu Kriteria teknis untuk kegiatan pemetaan
kawasan rawan bencana tidak sesuai perencanaan :
a) Tersusunnya peta rawan bencana se-Kabupaten Bandung per Kecamatan, dalam
hal ini wilayah rawan bencana longsor.
b) Tersusunnya Peta rawan bencana detail, tetapi sampai saat ini hasil
penyusunannya tidak sesuai dengan standarisasi peta.
Upaya yang dilakukan adalah :
Tersusunnya database kebencanaan harus sesuai standarisasi data BNPB yaitu
Peraturan Kepala BNPB nomor. 8 Tahun 2011 tentang Standarisasi Data
Kebencanaan
Pada tahun 2015 tercapai 89% atau 31 kecamatan dari tahun 2014 yang hanya
tercapai 3 kecamatan rawan bencana banjir. Artinya meningkat mencapai 28
kecamatan. Pada tahun 2013 hanya 31 kecamatan yg dipetakan, pada 2012
hanya 1 kecamatan dan pada 2011 wilayah rawan masih dalam bentuk sketsa
sebanyak 31 kecamatan.
2. Kegiatan lainnya yaitu terlaksananya sosialisasi pengurangan resiko bencana di 31
kecamatan di Wilayah Kabupaten Bandung. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan
seluruh masyarakat dapat menjadi lebih siaga dalam menghadapi bencana banjir,
angin kencang, gerakan tanah dan lonsor. yang bertujuan untuk merangsang
masyarakat agar berperan aktif dalam penyelanggaraan penanggulangan bencana
dengan membentuk kelompok di tiap wilayah rawan bencana.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
55
Sasaran : Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana. Indikator dan
capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.24. Sasaran Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan
bencana
Indikator Target 2014
Realisasi 2014
% capaian tahun 2014
Realisasi capaian kinerja (%)
2013 2012 2011
Jumlah Dokumen perencanaan penanggulangan bencana yang disusun
1 dok 1 dok 100 3 dok 1 dok 0
Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh kegiatan
penyusunan rumusan kebijakan bencana daerah yang pada tahun 2014 tercapai 1
dokumen yaitu terusunnya Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Barang Yang Diserahkan
Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat Akibat Bencana Alam Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung.
Pada tahun 2013 tercapai 3 dokumen yaitu :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bandung
2. Peraturan Bupati Bandung Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Pembagian
Kewenangan, Tugas, Dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dalam
Penyelengaraan Penanggulangan Bencana Di Kabupaten Bandung
3. Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Daerah.
Pada tahun 2012 tercapai 1 dokumen yaitu dokumen rencana kontijensi
bencana banjir.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
56
Sasaran : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan
bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan
bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan
sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana. Indikator dan capaian
kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.25. Sasaran Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di
wilayah rawan bencana
Indikator Target
2015
Realisasi
2015
% capaian
tahun 2015
Realisasi capaian kinerja (%)
2014 2013 2012 2011
Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung
31 kec 31 kec 98 100% 100% 33% 0
Capaian indikator jumlah kecamatan yang siaga bencana pada tahun 2012
mencapai 33% ; pada tahun 2013 mencapai 100%, artinya meningkat sebesar
67%, pada tahun 2014 tercapai 100% dan pada tahun 2015 tercapai 98%.
Capaian indikator sasaran ini didukung oleh Kegiatan penyiapan tenaga
pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan. Output dari kegiatan ini
adalah terhubungnya 31 kecamatan dengan pusat informasi kebencanaan BPBD
dan berlangsungnya komunikasi dan tersampikannya informasi peringatan dini
bencana, diantaranya :
a) personil siaga bencana 24 jam
b) 1 alat early warning system untuk bencana banjir
c) 1 unit alat pemantau curah hujan
d) 1 alat disaster early warning system (DEWS)
Selain itu ada juga sub kegiatan seperti sosialisasi pengurangan resiko
bencana yang dilakukan ke 31 kecamatan serta tersedianya TRC pada setiap
kecamatan di Kabupaten Bandung. Pada tahun 2015 tersosialisasikannya PRB ke
1800 orang masyarakat dari beberapa unsur, tahun 2014 tercapai 31 kecamatan
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
57
juga pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2012 hanya tercapai 10 kecamatan,
artinya meningkat pada 2013 sebanyak 21 kecamatan yang siaga bencana.
Sasaran : Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana, dengan sasaran utama
masyarakat di wilayah rawan bencana. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini
dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.26. Sasaran Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca
bencana
Indikator Target
2015
Realisasi
2015
% capaian
tahun 2015
Realisasi capaian
kinerja (%)
2014 2013 2012
Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana
100 % 9,82% 9,82% 48% 90% 0
Capaian indikator sasaran ini didukung oleh Program perbaikan perumahan
akibat bencana alam/sosial dengan kegiatan Fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi
rumah akibat bencana sosial yang pada tahun 2015 hanya tercapai 9,82%, artinya
mengalami penurunan kinerja sebesar 37,18% dari tahun 2014 yang juga hanya
tercapai 48% , pada tahun 2013 tercapai 90% artinya mengalami penurunan sebesar
42%.
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bantuan stimulan untuk
korban pasca terjadi bencana. Wilayah yang mendapat bantuan stimulan yaitu
Kecamatan Pameungpeuk Desa Rancamulya sebanyak 40 Orang pada tahun
2014 dan pada tahun 2015 hanya melaksanakan survey bahan material. Bentuk
bantuan untuk para korban bencana adalah berupa barang bahan material,
seperti batu bata, pasir, semen, genting dan lain sebagainya.
Hambatan dari tidak tercapainya kegiatan ini karena beberapa alasan
diantaranya :
1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian
tentang penghitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana.
2) Proses kriteria dan besaran bantuan sosial yang lama, karena
melibatkan beberapa pihak luar seperti Dinas Pertasih, Pihak
Kecamatan dan Desa.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
58
3) Pelaksanaan penyaluran bantuan material tersebut dengan proses
yang cukup lama, menyebabkan beberapa masyarakat korban bencana
melakukan rehabilitasi dan reknstruksi secara mandiri, mengingat
kebutuhan perbaikan rumah sangat mendesak. akhirnya sebagian
besar masyarakat korban bencana mengajukan permohonan bantuan
berupa uang. Hal ini bertentangan dengan Peraturan Bupati Bandung
nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial
Barang Yang Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat akibat
Bencana Alam Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah Kabupaten Bandung.
Pada Pasal 2 ayat (1) berbunyi "Pemerintah Daerah memberikan
Bantuan Sosial berupa barang kepada individudan/atau keluargayang
menjadi korban bencana alam dengan kriteria kerusakan bangunan
ringansesuai kemampuan keuangan daerah yang dilakukan secara
selektifsesuai ketentuan peraturan perundang – undangan". ayat (2)
berbunyi "Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
bahan bangunan seperti genting, asbes, kaso dan bahan bangunan
lainnya.
4) Dibutuhkan formulasi aturan tentang penyaluran bantuan sosial pasca
bencana bahwa bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi adalah
berupa dana hibah yang leading sektor pelaksananya disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku.
Pelaksanaan pemberian bantuan sosial korban bencana pada tahun 2015
dilaksanakan dalam 2 (dua) jenis bantuan sosial, yaitu uang melalui cek tunai atau
transfer ke rekening tabungan korban bencana, sesuai dengan Peraturan Bupati
Bandung Nomor 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemberian Hibah, Bantuan Sosial,
Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Di Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2011 Nomor 62) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemberian
Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Di Kabupaten Bandung
(Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013 Nomor 4) dan Keputusan Bupati
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
59
Bandung Nomor 978/Kep.185-DPPK/2014 tentang Penetapan Penerima dan Besaran
Hibah dan Bantuan Sosial di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 berupa
bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan.
Selain itu bantuan lainnya yaitu bantuan sosial barang berupa material
bangunan, berdasar kepada Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Barang Yang Diserahkan Kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat Akibat Bencana Alam Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Kabupaten Bandung dan Keputusan Bupati Bandung Nomor
978/Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan Penerima Dan Besaran Hibah Dan
Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2015, tanggal 30 Januari
2015. Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan berupa cek tunai atau transfer ke
rekening tabungan untuk korban bencana pada tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 2
(dua) tahap yang dikelola oleh DPPK Kabupaten Bandung.
1. 978/Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan Penerima Dan Besaran Hibah
Dan Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2015, tanggal 30
Januari 2015.
a. Jumlah pengajuan sebanyak 27 (dua puluh tujuh) penerima dengan total
nilai sebesar Rp. 21.000.000,- (dua puluh satu juta rupiah). Terdiri atas 2
(dua) kecamatan yaitu Kecamatan Pangalengan Desa Tribaktimulya dan
Kecamatan Ciparay Desa Ciparay;
b. Pelaksanaan Pembagian bantuan sosial berupa cek tunai langsung di
Kantor DPPK Kabupaten Bandung;
2. 978/Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan Penerima Dan Besaran Hibah
Dan Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2015, tanggal 30
Januari 2015
a. Jumlah pengajuan sebanyak 656 pemohon/ berkas yang diajukan ke DPPK
Kabupaten Bandung dan hanya 87 yang menjadi penerima dengan total
nilai sebesar Rp.495.500.000,- (Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Juta
Lima Ratus Ribu Rupiah), terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 7 (tujuh)
desa.
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
60
Tabel 3.27.
Calon Penerima Bantuan Sosial Berdasarkan
Keputusan Bupati Bandung nomor 978/Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan
Penerima Dan Besaran Hibah Dan Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2015, tanggal 30 Januari 2015
KODE REKENING
URAIAN ANGGARAN
1 2 3
5 . 1 . 4 . 07 . 01
5 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial 12.617.250.000,00
5 . 1 . 5 . 01 Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan
12.617.250.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan
12.617.250.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 BANTUAN SOSIAL YANG DIREKOMENDASI OLEH BPBD
495.500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 1 Bantuan Sosial Korban LONGSOR Kepada DEDE SUTARMAN KP.RANCAGADOK RT 04/02 Desa TRIBAKTIMULYA Kec. PANGALENGAN
3.000.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 2 Bantuan Sosial Korban LONGSOR Kepada ADIH KP.RANCAGADOK RT 03/02 Desa TRIBAKTIMULYA Kec. PANGALENGAN
3.000.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 3 Bantuan Sosial Korban LONGSOR Kepada SARIP HIDAYAT KP. PATROL RT 02/04 Desa TRIBAKTIMULYA Kec. PANGALENGAN
3.000.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 4 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ASEP SUPRIATNA KP. BABAKAN CARINGIN RT 01 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 5 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada SOLIHIN KP. BABAKAN CARINGIN RT 01 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 6 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada CACA RUKMANA KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 7 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada BASRI KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 8 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ADE MAMAT KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 9 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada SAEPUDIN KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
61
1 2 3
5 . 1 . 5 . 01 . 01 10 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada IDAR KP.
BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa
CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 11 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada ADE
WIHARMA KP. BABAKAN CARINGIN RT 03
RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 12 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada RUKMANA
KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10
Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 13 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada IYAN
SOPIAN KP. BABAKAN CARINGIN RT 03
RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 14 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada IYAM KP.
BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa
CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 15 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada WEWEN
KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10
Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 16 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada MIMIN KP.
BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa
CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 17 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada ENONG KP.
BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa
CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 18 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada ELAN KP.
BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa
CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 19 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada ENO
KARNO KP. BABAKAN CARINGIN RT 03
RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 20 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada ISAK
JAELANI KP. BABAKAN CARINGIN RT 02
RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
62
1 2 3
5 . 1 . 5 . 01 . 01 21 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada OSID KP.
BABAKAN CARINGIN RT 01 RW 10 Desa
CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 22 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada YAYAN KP.
BOJONG RT 02 RW 06 Desa CIPARAY
Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 23 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada E KUSNADI
KP. BOJONG RT 03 RW 06 Desa CIPARAY
Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 24 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada UUS
RUSMANA KP. BOJONG RT 03 RW 06
Desa CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 25 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada WITARSA
KP. BOJONG RT 04 RW 06 Desa CIPARAY
Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 26 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada IWAN
RIDWAN KP. BOJONG RT 04 RW 06 Desa
CIPARAY Kec. CIPARAY
500.000,00
5 . 1 . 5 . 01 . 01 27 Bantuan Sosial Korban Angin Putting
Beliung/Angin Kencang Kepada ANANG KP.
BOJONG RT 04 RW 06 Desa CIPARAY
Kec. CIPARAY
500.000,00
TOTAL 21.000.000,00
Sasaran : Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah. Indikator dan capaian kinerja dari
sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.28. Sasaran Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah
Indikator Target 2015
Realisasi 2015
% capaian tahun 2015
Realisasi capaian kinerja (%)
2014 2013 2012 2011
Persentase cakupan wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun system data dan informasi kebencanaan daerah
100 % 100% 100% 100% 90% 50% 25%
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
63
Capaian kinerja dari terintegrasinya informasi kebencanaan daerah pada
tahun 2011 mencapai 25%; pada tahun 2012 mencapai 50%; pada tahun 2013
mencapai 90% da pada tahun 2014 tercapai 100% artinya meningkat sebesar 10%.
Pada tahun 2015 juga kinerja untuk terintegrasinya informasi kebencanaan tercapai
100%.
Program kegiatan yang mendukung terhadap capaian kinerja dimaksud
selama tahun 2014 dan 2015 dengan kinerja 100% adalah :
1. Melaksanakan aktivitas roll call ke seluruh Kecamatan Kabupaten Bandung/
31 Kecamatan setiap pagi dan malam dalam 1 hari. aktivitas ini dilakukan
oleh pusat pengendalian operasional BPBD dengan memantau cuaca pada
setiap wilayah. 31 Kecamatan melalui kasi trantib telah dilengkapi radio
komunikasi, guna mendistribusikan informasi cuaca dan kondisi wilayah
masing-masing.
2. Sistem informasi data kebencanaan juga telah disusun pada kegiatan
pemantauan dan penyebarluasan informasi kebencaaan yang dilengkapi
dengan seperangkat alat pemantau.
3. BPBD bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
/LAPAN) Bandung untuk mensosialisasikan informasi peringatan dini
kebencanaan berbasis satelit, yang dapat diakses oleh masyarakat umum.
Sasaran : Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan
Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan. Indikator dan capaian kinerja dari
sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.29. Sasaran Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan
Indikator Target
2015
Realisasi
2014
% capaian
tahun 2015
Realisasi capaian kinerja (%)
2014 2013 2012 2011
Jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan
280 280 98% 100% 100% 125% 0
Capaian indikator jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan pada tahun
2012 mencapai 125% atau melebihi target yang semula 200 orang, ternyata yang
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
64
mengikuti jadi 250 orang dalam 4 kali angkatan pelatihan. Pada tahun 2013
mencapai 100% , pada tahun 2014 juga tercapai 100% dan tahun 2015 terealisasi
98% artinya menurun 2%.
Program kegiatan yang mendukung indikator ini pada tahun 2014 adalah sub
kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi dan data kebencanaan, dimana
terdapat pelatihan radio komunikasi dan pelatihan penggunaan sistem informasi
geografis.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pengukuran Pencapaian Sasaran adalah untuk mengetahui tingkat
pencapaian sasaran dan pencapaian target Badan Penanggulangan bencana Daerah
Kabupaten Bandung.
Tingkat capaian kinerja yang dapat diperoleh pada tahun anggaran 2014
secara umum mampu mencapai tujuan dan sasaran fungsional kegiatan secara
optimal sesuai masing-masing indikator kinerja khususnya pada indikator kinerja
output/keluaran sebagai bentuk langsung hasil kegiatan.
a. Belanja tidak langsung dengan alokasi anggaran setelah perubahan
sebesar Rp.3.011.374.861,- terealisasi sebesar Rp.2.747.242.466,-, untuk
31 orang pegawai BPBD yang terdiri dari kegiatan belanja pegawai dan
tunjangan penghasilan PNS.
b. Belanja SKPD setelah perubahan anggaran adalah sebesar
Rp.1.418.634.520,- yang terdiri atas kegiatan penyediaan kebutuhan
operasional kantor BPBD untuk mendukung peningkatan pelayanan
administrasi dan kewilayahan BPBD terealisasi sebesar Rp.
1.368.092.315,-
c. Belanja urusan untuk program prioritas oleh tiap bidang sebesar
Rp.6.250.893.750,- dan telah direalisasikan sebesar Rp.5.185.556.970,-.
d. Total Jumlah anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah
kabupaten bandung tahun 2015 adalah sebesar Rp.10.680.903.131 dan
terealisasi sebesar Rp. 9.300.720.924 atau mencapai 87,08%
dengan rincian sebagai berikut :
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
65
Tabel 3.30
Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Badang
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Bandung Tahun 2015
No. Urusan Program/ Kegiatan/
Sub Kegiatan
Alokasi Biaya (Rp)
Anggaran Sebelum
Perubahan
Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi %
1 2 3 4 5
BELANJA 8.630.959.202 10.680.903.131 9.300.720.924 87,08
I BELANJA TIDAK LANGSUNG
2.764.824.000 3.011.374.861 2.747.242.466 91,23
A BELANJA PEGAWAI 2.764.824.000 3.011.374.861 2.188.857.683 72,69
1 Gaji dan Tunjangan 1.749.204.000 2.006.970.000 1.764.417.881 87,91
2 Tambahan Penghasilan PNS 1.015.620.000 1.004.404.861 982.824.585 97,85
II BELANJA LANGSUNG 5.866.135.202 7.669.528.270 6.553.478.458 85,45
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
777.911.452 845.354.520 813.237.835 96,20
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
26.100.000 26.100.000 26.100.000 100
2 Penyediaan jasa komunikasi Sumber daya air dan listrik
36.400.000 53.843.068 35.044.859 65,09
3 Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS
- 50.000.000 40.036.000 80,07
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor
41.000.000 41.000.000 41.000.000 100
5 Penyediaan alat tulis kantor 54.811.452 54.811.452 54.778.050 99,94
6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
37.400.000 37.400.000 37.399.026 100
7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
20.000.000 20.000.000 20.000.000 100
8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
198.500.000 198.500.000 198.429.900 99,96
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
66
No. Urusan Program/ Kegiatan/
Sub Kegiatan
Alokasi Biaya (Rp)
Anggaran Sebelum
Perubahan
Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi %
9 Penyediaan peralatan rumah tangga
6.900.000 6.900.000 6.900.000 100
10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
15.000.000 15.000.000 15.000.000 100
11 Penyediaan makanan dan minuman
95.000.000 95.000.000 91.750.000 96,58
12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
86.000.000 86.000.000 86.000.000 100
13 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
84.000.000 84.000.000 84.000.000 100
14 Penunjang Perayaan Hari-hari bersejarah
76.800.000 76.800.000 76.800.000 100
B Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
447.480.000 447.480.000 431.054.480 99.78
1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
40.000.000 40.000.000 40.000.000 100
2 Pengadaan Mebelair 100.000.000 100.000.000 98.955.000 98,96
3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
70.000.000 70.000.000 68.812.000 98,30
4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
163.480.000 163.480.000 149.287.480 91,32
5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
74.000.000 74.000.000 74.000.000 100
C Program Peningkatan Disiplin Aparatur
73.200.000 73.200.000 73.200.000 100
1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
30.000.000 30.000.000 30.000.000 100
2 Pengadaan Pakain Kerja Lapangan
18.000.000 18.000.000 18.000.000 100
3 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
25.200.000 25.200.000 25.200.000 100
D Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
52.600.000 52.600.000 50.600.000 96,20
1 Penyusunan Pelaporan Keuangan akhir tahun
52.600.000 52.600.000 50.600.000 96,20
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
67
III BELANJA LANGSUNG URUSAN PROGRAM
A Program pengembangan data/informasi
260.000.000 260.000.000 231.967.950 89,22
1 Pemetaan Kawasan Rawan Bencana
260.000.000 260.000.000 231.967.950 89,22
B Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
206.500.000 413.000.000 205.500.000 49,76
1 Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Keyamanan Lingkungan
206.500.000 413.000.000 205.500.000 49,76
C Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
292.000.000 367.000.000 100.372.500 27,35
1 Fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi rumah akibat bencana sosial
220.000.000 295.000.000 28.372.500 9,62
2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
72.000.000 72.000.000 72.000.000 100
D Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
235.443.750 235.443.750 235.443.750 100
1 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat
235.443.750 235.443.750 235.443.750 100
E Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
387.000.000 387.000.000 365.832.800 94,53
1 Koordinasi Penanggulangan dan Penyelesaian Bencana Alam/ Sosial
387.000.000 387.000.000 365.832.800 94,53
F Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
3.314.000.000 4.588.450.000 4.046.508.405 88,19
1 Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
1.047.000.000 2.101.450.000 2.055.687.250
97,82
LKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
68
No. Urusan Program/ Kegiatan/
Sub Kegiatan
Alokasi Biaya (Rp)
Anggaran Sebelum
Perubahan
Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi %
2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Evakuasi Dari Ancaman/ Korban Bencana Alam
1.825.000.000 .825.000.000 1.349.018.500 73,92
3 Pengadaan Logistik dan Obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara
100.000.000 500.000.000 488.587.655 97,72
4 Penyusunan Rumusan Kebijakan Bencana Daerah
162.000.000 162.000.000 153.215.000 94,58