Post on 15-Aug-2020
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
2.1.1. Definisi Akuntansi
Dalam sektor bisnis, ilmu akuntansi memegang peranan yang sangat penting
dalam menjalankan operasi suatu instansi, apabila ilmu akuntansi diterapkan lebih
baik, maka instansi dapat lebih profesional dan bijaksana dalam pengambilan
keputusan untuk menunjang keberhasilan usaha.
Menurut (Lubis, 2017a:1) menjelaskan bahwa “Akuntansi adalah seni
pencatatan, pengelompokkan atau pengikhtisaran, dan pelaporan yang disajikan dalam
laporan keuangan yang berisi sumber-sumber informasi ekonomi yang berguna untuk
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan”.
Menurut American Acounting Association (AAA) dalam (Sujarweni, 2016a:2)
mendefinisikan bahwa “akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan
pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
2.1.2. Persamaan Dasar Akuntansi
Dalam akuntansi dikenal persamaan akuntansi. Setiap transaksi yang terjadi
dianalisis dalam persamaan dasar akuntansi. Hal penting yang dipegang dalam
persamaan dasar akuntansi adalah adanya prinsip keseimbangan antara aktiva,
kewajiban, dan ekuitas pemilik.
6
Rumus Persamaan Akuntansi menurut (Widyatama & Suprapty, 2018:11):
ASSETS = LIABILITY + EQUITY
ASET = LIABILITAS + EKUITAS
Aset atau Aktiva atau Harta merupakan sumber ekonomi dari suatu usaha
yang diharapakan dapat memberikan keuntungan bagi usaha tersebut di masa yang
akan datang. Contohnya: kas, piutang, persediaan, perlengkapan kantor, tanah dan
bangunan.
Liabilities atau Kewajiban merupakan tuntutan-tuntutan dari pihak luar
kepada perusahaan yang merupakan kewajiban ekonomi berupa hutang atau pinjaman
yang harus dibayar kepada pihak luar.
Ekuitas atau Modal merupakan tuntutan dari dalam perusahaan sebagai
pemilik perusahaan atas harta atau aktiva perusahaan karena pemegang saham ini telah
menanamkan modalnya ke dalam perusahaan.
Penghasilan merupakan sub elemen ekuitas yang sifatnya menambah elemen
ekuitas.
Beban merupakan sub elemen ekuitas yang sifatnya mengurangi elemen
ekuitas.
Dalam persamaan akuntansi aktiva disajikan disebelah kiri atau debet dan
pasiva yang terdiri dari kewajiban dan ekuitas atau modal disajikan disebelah kanan
atau sebelah kredit.
2.1.3. Akun atau Rekening
Transaksi keuangan yang terjadi dalam entitas akan mempengaruhi posisi
keuangan entitas. Agar transaksi keuangan itu dapat dicatat dengan baik memerlukan
media pencatatan transaksi. Akun ini memerlukan tempat mencatat transaksi keuangan
sistematis yang bisa menghasilkan informasi keuangan. Pencatatan dalam akun juga
7
dilakukan secara terus menerus selama entitas beroperasional sehingga dapat
diterbitkan laporan keuangan.
Menurut Haryono Yusuf (2016) dalam (Sochib, 2018a:39) mengemukakan
bahwa “akun adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang
bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban”.
Dalam perusahaan terdapat banyak transaksi keuangan yang terjadi setiap
waktu yang mempengaruhi posisi aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Transaksi-transaksi itu dicatat dalam akun yang sesuai agar bisa memberikan
informasi tentang apa yang terjadi. Pada umumnya akun keuangan dapat diklasifikasi
menjadi dua kelompok besar, yaitu:
1. Real Account (Akun Neraca) yaitu akun yang berisi data-data keuangan entitas
sebagai bahan untuk penyusunan laporan posisi keuangan. Akun ini terdiri atas:
aset, liabilitas dan ekuitas.
2. Nominal Account (Akun Rugi Laba) yaitu akun yang berisi data-data keuangan
entitas untuk menyusun Laporan Laba Rugi. Akun yang termasuk nominal
account misalnya akun pendapatan, akun beban.
Sumber: (Sochib, 2018b:44)
Gambar II.1. Penggolongan Akun
8
Menurut (Sochib, 2018b:44) Uraian berikut ini merupakan klasifikasi akun
yang ada dalam laporan keuangan entitas:
1. Aset
Aset merupakan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan
diharapkan dapat memberi manfaat dimasa yang akan datang. Beberapa aset yang
dimiliki perusahaan terdiri atas:
a. Aset Lancar
Aset lancar (current assets) meliputi kas (cash), surat-surat berharga
(marketable securities), piutang usaha (account receivable), piutang wesel
(notes receivable), piutang penghasilan (accrual receivable), persediaan
barang dagang (merchandise inventory).
b. Investasi jangka panjang
c. Aset tetap berwujud (Tangible fixed assets)
Akun tetap ini meliputi: tanah, bangunan , mesin, peralatan, dan kendaraan.
d. Aset tetap tidak berwujud (Intangible fixed assets)
Akun tetap ini meliputi: hak paten, good will, merk dagang, franchise.
e. Beban yang ditangguhkan
f. Aset lain-lain
2. Liabilitas (Kewajiban)
Liabilitas merupakan kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak kreditur,
yang termasuk kewajiban antara lain:
a. Utang atau kewajiban lancar (Current liabilities)
b. Utang wesel (Notes payable)
c. Utang jangka panjang (Long term payable)
9
3. Ekuitas (Modal)
Modal merupakan suatu kewajiban perusahaan kepada pemilik yang telah
menyetor kontribusinya ke perusahaan. Modal juga merupakan selisih antara
aktiva dengan utang yang merupakan hak pemilik terhadap pemilik perusahaan.
4. Pendapatan (Revenues)
Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu bagi
perusahaan, pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai
aset perusahaan yang pada dasarnya juga akan menambah modal perusahaan.
Namun untuk kepentingan akuntansi penambahan modal sebagai akibat
penyerahan barang atau jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun
pendapatan.
5. Beban (Expenses)
Beban (expenses) merupakan aset yang digunakan untuk memperoleh pendapatan
atau harga perolehan yang habis dipakai dalam operasi perusahaan untuk
memperoleh pendapatan.
Menurut (Sochib, 2018c:50) menjelaskan bahwa:
Jika dikaitkan dengan kepentingan penjurnalan dan pembukuan dalam buku
besar, maka pengaruh tiap-tiap transaksi keuangan itu akan dicatat pada
sebelah debit dan kredit dalam suatu akun. Pemahaman terhadap proses
mendebet dan mengkredit suatu akun sangat penting karena akan
mempengaruhi hasil proses akuntansinya. Akun dapat digunakan untuk
mencatat transaksi keuangan secara terklarifikasi.
Cara mendebet akun dan mengkredit akun aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, dan beban seperti tampak pada tabel berikut ini:
10
Tabel II.1.
Saldo Normal Akun
Golongan Akun Saldo Normal Bertambah Bertambah
AKTIVA DEBIT DEBIT KREDIT
KEWAJIBAN KREDIT KREDIT DEBIT
MODAL KREDIT KREDIT KREDIT
PENDAPATAN KREDIT KREDIT KREDIT
BEBAN/BIAYA DEBIT DEBIT KREDIT
Sumber: (Lubis, 2017b:33)
2.1.4. Siklus Akuntansi
Untuk mendapatkan hasil dari informasi keuangan, suatu perusahaan
memerlukan suatu proses yang terdiri dari beberapa kegiatan proses akuntansi ini akan
terjadi secara berulang dan berkesinambungan pada periode-periode akuntansi yang
akan datang. Oleh karena itu proses akuntansi disebut juga siklus akuntansi
(accounting cycle).
Adapun siklus akuntansi menurut (Lubis, 2017c:12):
Sumber: (Lubis, 2017c:12)
Gambar II.2. Siklus Akuntansi
11
Keterangan Siklus Akuntansi:
Transaksi
Transaksi adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan dan
pengeluaran baik berupa uang maupun barang yang terekam dalam suatu dokumen
yang mempunyai kekuatan hukum.
Dokumen Dasar
Dokumen dasar adalah berbagai formulir yang menjadi bukti telah terjadinya transaksi
tertentu. Berbagai formulir yang biasanya menjadi dokumen dasar, antara lain: faktur,
kuitansi, nota penjualan, dan lain-lain. Dokumen dasar merupakan titik tolak
dilakukannnya proses akuntansi dalam perusahaan. Tanpa dokumen dasar tidak dapat
dilakukan pencatatan dalam akuntansi.
Jurnal Umum
Jurnal umum adalah buku harian yang digunakan untuk mencatat berbagai jenis
transaksi keuangan pada posisi debit dan kredit yang dicatat berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi.
Buku Besar
Buku besar adalah pengelompokkan akun yang sejenis dari transaksi yang dicatat
dalam jurnal umum.
Neraca Saldo
Kertas kerja berfungsi untuk mengetahui apakah saldo akun debit dan saldo akun
kredit sudah seimbang dari akun-akun buku besar.
Kertas Kerja
Kertas kerja berfungsi untuk mengurangi tingkat kesalahan dari penyusunan laporan
keuangan, baik transaksi yang belum tercatat maupun transaksi yang sudah dicatat,
tetapi saldonya masih perlu disesuaikan.
12
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari pencatatan yang merupakan suatu ringkasan
dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2.1.5. Laporan Keuangan
Bentuk informasi yang disajikan oleh bagian akuntansi adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan ini dapat dikatakan sebagai bentuk pertanggungjawaban
manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan atas aktivitas atau kinerja yang
telah dicapai selama periode tertentu.
Menurut (Setyaningsih, 2014) menjelaskan bahwa “Laporan keuangan
merupakan dasar bagi perusahaan dalam menentukan atau menilai posisi keuangan
perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang
berkepentingan mengambil keputusan”.
Sedangkan menurut (Lubis, 2017d:13) mendefinisikan bahwa “Laporan
Keuangan adalah hasil akhir dari pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang besangkutan”.
Laporan keuangan terdiri dari:
1. Laporan L/R
Laporan L/R menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suat periode
tertentu.
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang menunjukkan
perubahan ekuitas selama satu periode.
13
3. Neraca
Neraca menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu yang tercermin pada
jumlah harta yang dimiliki serta jumlah kewajiban dan modal perusahaan selama
satu periode akuntansi.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai
akibat dari kegiatan usaha, pembelajaran, dan investasi selama periode yang
bersangkutan.
Menurut (Widjaja, Fajar, Bernardin, Mulyanti, & Nurdin, 2018) Laporan
keuangan berfungsi sebagai alat untuk meganalisis kinerja keuangan yang dapat
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas, sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang
dimaksud adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus
kas. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip, metode,
kualifikasi serta syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi disamping itu juga harus
memperhatikan keterkaitan antara masing-masing laporan keuangan tersebut. Hal ini
sangat penting diperhatikan karena laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
proses akuntansi dan merupakan sasaran yang mengarahkan dan harus digunakan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan akuntansi.
2.1.6. Teori Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi terdiri dari kata sistem, informasi dan akuntansi.
Bodnar dan Hopwood (2006:25) dalam (Widianto, 2015) mendefinisikan
bahwa:
Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai
tujuan tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang diolah, sehingga
dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Akuntansi,
sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan
14
mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada
beragam orang.
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam (Fauzi, 2017a:25)
memberi batasan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya
seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data ekonomi menjadi
informasi yang berguna”.
Semetara itu (TMBooks, 2017a:8) berpendapat bahwa:
SIA merupakan sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan
beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.
Informasi yang dihasilkan SIA antara lain informassi mengenai order
penjualan, penjualan, penerimaan kas, order pembelian, penerimaan barang,
pembayaran dan penggajian.
Menurut Marshal B. Romnet dan Paul John Steinbart, dalam (Fauzi, 2017b:26)
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 5 komponen:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai
fungsi.
2. Prosedur-prosedur baik manual maupun terotomatisasi yang dilibatkan dalam
mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
organisaisi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer peralatan pendukung dan
peralatan untuk komunikasi jaringan.
SIA menggunakan aplikasi atau software akuntansi untuk mengelola informasi
keuangan, aplikasi adalah program komputer yang digunakan untuk tujuan tertentu,
seperti Microsoft Word atau Microsoft Excel. Sedangkan, software akuntansi adalah
aplikasi yang dijual seperti SUN, MYOB, Zahir, Accurate, Bee Accounting atau
Peachtree. Penggunaan software dalam mengelola transaksi keuangan perusahaan
15
memberikan banyak manfaat salah satunya adalah penghematan waktu dan tenaga
dalam pembuatan laporan keuangan (TMBooks, 2017b:12)
2.2. Tools Aplikasi
Untuk meningkatkan kinerja laporan keuangan pada Koperasi Unit Desa
(KUD) Wanasari, maka penulis menggunakan software pengelola data akuntansi Bee
Accounting 2.7.
2.2.1. Software Bee Accounting 2.7
Bee Accounting adalah Software Accounting yang memudahkan dalam
penyusunan dan mengontrol laporan keuangan. Bee menjadi pemenang dalam ajang
bergengsi Indigo Awards 2010 yang diadakan oleh PT. Telkom Indonesia (putri rizky
ananda, 2016).
Dikutip dari (Accounting Bee, 2019a):
Bee Accounting adalah software akuntansi yang terintegrasi dan mudah
digunakan bahkan untuk orang awam sekalipun dikembangkan oleh PT. BITS
Miliartha di Surabaya Produk Bee Accounting sendiri baru mulai didevelop dan
rilis Oktober 2010 dengan fokus utamanya untuk membantu bisnis UKM naik
kelas dan profitable melalui otomasi sistem bisnis berbasis IT.
Perbedaan utama Bee dengan software akuntansi Accurate dan software
akuntansi Zahir hanya bisa berjalan di single operating system yaitu Microsoft
Windows saja. Sedangkan Bee Accounting adalah software accounting generasi ke-3
yang memiliki teknologi terbaru MULTI PLATFORM sehingga bisa running di
beberapa operating system sekaligus: Microsoft Windows (Windows XP, 2000, 2003,
Win 7, dll), Linux (tested on Ubuntu, OpenSuse, CentOS, dll) dan Mac (hanya
MacOS). Bahkan perusahaan dapat menggabung untuk menggunakan Linux sebagai
server, kemudian untuk workstation sebagian menggunakan Windows dan sebagian
16
lagi menggunakan Mac serta Linux. Hebatnya, semuanya bisa saling bekerja dan saling
terintegrasi dengan baik (Accounting Bee, 2019b)
Sumber: Indrawan Yossie (2019)
Gambar II.3. Menu Utama Software Bee Accounting 2.7
Menurut (akuntansiku, 2019) Aplikasi Bee Accounting memiliki beberapa
keunggulan lain yang menjadikannya layak untuk digunakan sebagai pengolah data
akuntansi perusahaan, diantaranya:
1. Mewadahi berbagai kebutuhan perusahaan.
Bee Accounting tersedia dalam 5 versi, yakni Bee UKM Series, Bee Lite, Bee
Silver, Bee Gold, dan Bee Platinum.
2. Mudah digunakan, layout simple.
3. Harga software yang terjangkau dan didukung oleh IT Support yang handal.
4. Telah tersedia fitur Cloud Computing.
Memungkinkan data manajemen akuntansi disimpan secara online sehingga dapat
memperkecil kapasitas penyimpanan di PC (Personal Computer).
5. Menu berbahasa Indonesia, layout mudah dimengerti bahkan oleh orang yang
awam komputer sekalipun.
17
6. Telah disediakan formulir khusus untuk menginput semua transaksi yang umum
terjadi di sebuah perusahaan, seperti transaksi kas masuk atau keluar, pembelian,
penjualan, pembayaran hutang dan piutang.
7. Mampu mengontrol piutang macet karena dilengkapi dengan fitur batas piutang.
8. Mampu mengontrol jumlah stok karena dilengkapi dengan fitur multi gudang.
9. Laporan dapat diemail dan di-export ke berbagai format.
10. Seluruh laporan bisa di export untuk memudahkan pengolahan data lebih lanjut
sesuai dengan kebutuhan.
11. Hasil export akan tampil sama persis dengan tampilan rapi dan menarik.
12. Berbagai format file hasil export tersedia, termasuk Ms. Excel sehingga laporan
dapat dengan mudah diolah dan dikembangkan.
18
Accounting Bee. (2019a). About us | Software Akuntansi Bee accounting. Retrieved
July 24, 2019, from http://www.beeaccounting.com/about-us/
Accounting Bee. (2019b). Software Akuntansi Accurate VS Bee Accounting.
Retrieved July 24, 2019, from http://www.beeaccounting.com/blog/software-
akuntansi-accurate-vs-bee-accounting/
akuntansiku.com. (2019). Review Kelebihan dan Kekurangan Bee Accounting
Pengalaman Sendiri - AKUNTANSIKU.COM 2019. Retrieved July 24, 2019,
from https://akuntansiku.com/review-kelebihan-dan-kekurangan-bee-
accounting-pengalaman-sendiri/
Fauzi, R. A. (2017a). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta:
DEEPUBLISH.
Fauzi, R. A. (2017b). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta:
DEEPUBLISH.
Lubis, R. H. (2017a). CARA MUDAH MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN JASA (I). Yogyakarta: C.V ANDI.
Lubis, R. H. (2017b). CARA MUDAH MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN JASA (I). Yogyakarta: C.V ANDI.
Lubis, R. H. (2017c). CARA MUDAH MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN JASA (I). Yogyakarta: C.V ANDI.
putri rizky ananda. (2016). Bee Accounting. Retrieved July 24, 2019, from
https://prezi.com/h_6ikurnn9qi/bee-accounting/
Setyaningsih, E. D. (2014). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP
EFEKTIFITAS PENILAIAN PERMOHONAN KREDIT PERBANKAN. I, 88.
Sochib. (2018a). Buku Ajar Pengantar Akauntansi 1 (1st ed.). Yogyakarta:
DEEPUBLISH.
Sochib. (2018b). Buku Ajar Pengantar Akuntansi 1 (1st ed.). Yogyakarta:
DEEPUBLISH.
Sochib. (2018c). Buku Ajar Pengantar Akuntansi 1 (1st ed.). Yogyakarta:
DEEPUBLISH.
Sujarweni, V. W. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
TMBooks. (2017a). Sistem Informasi Akuntansi Esensi & Aplikasi. Yogyakarta:
Andi.
TMBooks. (2017b). Sistem Informasi Akuntansi Esensi & Aplikasi. Yogyakarta:
Andi.
Widianto, K. (2015). KAJIAN PENGGUNAAN SOFTWARE ZAHIR
ACCOUNTING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE
M. KHATULISTIWA INFORMATIKA, 151(1), 10–17.
https://doi.org/10.1145/3132847.3132886
Widjaja, Y. R., Fajar, C. M., Bernardin, D. E. Y., Mulyanti, D., & Nurdin, S. (2018).
19
Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM Industri Konveksi. 1,
163–179.
Widyatama, A., & Suprapty, R. (2018). Dasar-Dasar Akuntansi Untuk Pemula.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.