Post on 16-Oct-2021
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 HASIL BELAJAR
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004). Menurut pemikiran Gagne
dalam Agus Suprijono (2010;5-6) hasil belajar itu berupa: (1) informasi verbal,
(2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motorik, dan
(5) sikap. Sedangkan Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah
ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan yang didapat untuk dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Beberapa konsep lain tentang belajar yang telah didefinisikan oleh para
pakar psikologi antara lain:
1. Menurut Gagne and Berliner dalam Nugraheni, (2007:7) belajar
merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena
hasil dari pengalaman.
2. Menurut Morgan et.al. dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan
perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau
pengalaman.
3. Menurut Slavin dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan
individu yang disebabkan oleh pengalaman.
4. Menurut Gagne dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan
disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode
waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses
pertumbuhan.
4
5
Dari keempat konsep di atas tampak bahwa konsep tentang belajar
mengandung tiga unsur utama, yaitu:
a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku..
b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
c. Perubahan perilaku terjadi karena belajar bersifat relatif permanen.
2.1.1.2 Hasil Belajar
Menurut Adi Negoro, hasil adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil
dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. Selanjutnya, menurut
W.J.S Winkel Purwadarmtinto “ prestasi adalah hasil yang dicapai “. ( Arianto,
2008 ).
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa
dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang
dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui
prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar
secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk
itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan
pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita
temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto
(sunartombs:2009) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan
dalam raport.”
Selanjutnya Winkel (Arianto, 2008) mengatakan bahwa “prestasi belajar
adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”
Sedangkan menurut S. Nasution (Astri, 2009, 23) prestasi belajar adalah:
“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
6
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:
kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam menerima, menolak dan
menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.
Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam
mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport
setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar Prestasi belajar
siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa.
2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. (Slameto, 2010:
54)
Menurut Slameto (2003: 54), adapun faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar disebut faktor
intern yang meliputi:
a. Faktor jasmaniah, meliputi kesehatan, cacat tubuh
b. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, kesiapan.
c. Faktor kelelahan baik itu kelelahan jasmani maupun rohani.
2) Faktor yang ada pada luar individu yang disebut faktor ekstern, yang
meliputi:
a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
7
b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan,
gedung, metode belajar, tugas rumah.
c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media
masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
2.1.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang
diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
IPA berasal dari kata Sains yang berarti alam. IPA menurut Suyoso
(Astri, 2009, 9), merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat
aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu
yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal. Salah
satu tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP kelas IV SD (Depdikbud,1994:
61) mengemukakan pembelajaran IPA di SD sebagai berikut: Mata pelajaran IPA
adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan
menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Abdullah (Astri, 2009, 9) IPA merupakan ilmu pengetahuan
yang memaparkan informasi teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara
yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya yang saling berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lain.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu
pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan
langkah langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil
8
eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus
disempurnakan.
2.1.2 MEDIA PEMBELAJARAN
2.1.2.1 Media
Media berasal dari bentuk jamak dari kata medium yang berarti
perantara atau pengantar terjadinya komunikasi. “Secara umum media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Adi:2009).
Sedangkan menurut Sarwono (2008, 6) kata media dalam “media pembelajaran”
secara harafiah berarti perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran
diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang
melakukan suatu kegiatan belajar. Dengan demikian, media pembelajaran
memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau
informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar.
Menurut Azhar Arsyad (dalam Wianti, 2007) media adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan
pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Dari pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah suatu alat untuk menarik motivasi belajar siswa dan mempermudah guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Oleh sebab itu media pembelajaran
sangat menentukan hasil belajar siswa.
2.1.2.2 Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin,
nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin)
yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa
sesuatu. Kata medium juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan
mempresentasikan informasi (Adi:2009).
Gerlach dan Erly (Mahanani, 2009) mengemukakan tiga ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk
melakukannya.
9
Adapun ciri-ciri media pembelajaran tersebut antara lain :
a. Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau
obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video
tape, disket komputer dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya
(direkam) dengan kamera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan.
b. Ciri Manipulatif
Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan
tehnik pengambilan gambar time lapse recording.
c. Ciri Distributif
Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek
ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif
lama mengenai kejadian ini.
Anderson (Sarwono, 2008, 11) mengelompokkan media sebagai berikut.
1. Audio (suara), contoh : pita audio, roll atau kaset, piringan audio,
2. Cetak, contoh : buku teks terprogram, buku pegangan atau manual.
3. Audio cetak, contoh : buku latihan dilengkapi kaset.
4. Proyek visual diam, contoh : film bingkai ( slide).
5. proyek visual diam dengan audio, contoh : film bingkai (slide) suara.
6. visual gerak, contoh : film bisu dengan judul (caption).
7. visual gerak dengan audio, contoh : film suara video/ VCD/DVD
8. benda, contoh : benda nyata, model tiruan (mock up)
9. komputer, contoh : media berbasis komputer (CAI & CMI)
Penelitian ini menggunakan berbagai media dari media audio dan visual
yang digabung dalam bentuk video mengenai gaya serta berbagai media benda
nyata, seperti bola dan plastisin.
10
2.1.2.3 Langkah-Langkah Penggunaan Media
Langkah-langkah dalam menggunakan media pembelajaran menurut
Fathurrohman dan Sutikno (2010: 72) antara lain:
1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana
yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
3. Persiapan kelas. Siswa dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran
dengan media dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar
dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan
menggunakan media pengajaran.
4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media
diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan
pelajaran.
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri
dengan mempraktekkannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau
di luar kelas.
6. Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana tujuan pengajaran
tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media
sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
2.1.2.4 Microsoft Powerpoint
1.Pengertian Microsoft Powerpoint
Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang akan membantu
dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional, dan juga murah.
Microsoft Powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan
oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis
multimedia. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan
dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
11
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang
mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan
sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan
gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas
penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan
pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks,
gambar dan bidang bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar
belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau
dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari
program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai
timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik
tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang
mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik,
maka kontrol operasinya menggunakan cara manual. Penggunaan program ini pun
memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan
animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
2. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi
tentang bahan ajar yang tersaji.
3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang
sedang disajikan
5. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara
berulang-uang
6. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD/
Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
Perlu diketahui bahwa teknologi informasi telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Teknologi informasi harus disadari telah
mampu membuat berbagai cara untuk mempermudah penyampaian informasi,
seperti misalnya teknologi program PowerPoint. Merupakan suatu hal yang
12
menarik untuk melakukan suatu percobaan dengan penggunaan media belajar
program PowerPoint dalam pembelajaran. Penggunaan PowerPoint dalam
pembelajaran dapat merangsang motivasi belajar siswa, dan dapat menyampaikan
informai pembelajaran secara interaktif.
2. Fungsi Microsoft Powerpoint
Software Microsof PowerPoint sangat berguna dalam mendukung
kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsof PowerPoint, dapat dimasukkan
elemen-elemen seperti gambar atau movie, yaitu salah satu elemen yang sangat
mudah untuk dimengerti oleh audience (siswa).
3. Kelemahan dan Kelebihan Microsoft Powerpoint
Kelemahan yang terdapat pada Microsof PowerPoint yaitu dapat
dimanfaatkan oleh hacker untuk pembuatan program virus Trojan. Paket software
yang terkena imbas dari eksploitasi kelemahan PowerPoint ini adalah versi
Microsoft Office PowerPoint 2000, PowerPoint 2002, PowerPoint 2003 dan
Microsoft Office 2004 untuk Mac. Sedangkan untuk Microsoft Office PowerPoint
2007 dan Microsoft Office 2008 untuk Mac masih bersih dari aksi hacker.
PowerPoint juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program
lain, antara lain sebagai berikut:
a. Mudah dipergunakan karena merupakan bagian dari Microsoft
Office.
b. Presentasi Multimedia: dapat ditambahkan berbagai multimedia pada
slide presentasi, seperti: clip art, picture, gambar animasi (GIF dan
Flash), background audio/music¸ narasi, movie (video klip).
c. Custom Animation. Powerpoint memiliki fasilitas custom animation
yang sangat lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi dapat menjadi
lebih hidup, menarik, dan interaktif.
13
4. Langkah –langkah Pembuatan Bahan Ajar PowerPoint
a. Membuka program
Klik tombol start kemudian klik All Program arahkan kursor ke
Microsoft Office dan klik Microsoft Office PowerPoint.
b. Menulis Teks
Klik add title lalu ketik judul utama naskah, kemudian pilih jenis dan
ukuran hurufnya.
c. Memasukkan gambar dengan teknik insert
Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert > arahkan pada picture klik
from file.
d. Memasukkan video dengan teknik insert
Video yang dimasukkan ke program PowerPoint dalam bentuk file
MPEG. Langkah yang perlu dilakukan adalah klik insert > kemudian
klik movie and sound > dan klik movie from file
e. Mengatur animasi
Fasilitas animasi yang ada pada program PowerPoint digunakan untuk
menambah gerakan pada teks atau gambar. Langkah yang diperlukan
adalah klik teks atau gambar > dan animations pada menu toolbar >
pilih costum animation > pilih dan klik pada add effect > maka akan
muncul beberapa pilihan bentuk animasi.
Pilih salah satu jenis animasi, misalnya > klik motion paths kemudian
pilih salah satu dari beberapa pilihan misalnya > klik left.
f. Menjalankan PowerPoint
Untuk menjalankan PowerPoint salah satu cara yang dapat digunakan
adalah pilih dan klik Slide Show, View Show (F5).
14
2.2 KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan laporan penelitian
tindakan oleh Tri Hartanti Setianingsih pada tahun 2012 dengan judul:
“Penggunaan Media PowerPoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Pokok Bahasan Pecahan Sederhana pada Siswa Kelas 3 SD Negeri 2 Ngaren
Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/ 2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menggunakan PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
Matematika kelas 3 SD Negeri 2 Ngaren Semester 2 tahun pelajaran 2011/ 2012.
Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu dari rata-rata ulangan
harian kelas 60,58 naik menjadi 74,41. Pada siklus 2, rata-rata kelas postes siklus
1 74,41 naik menjadi 79,21.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ike Oktaria pada tahun
2012 dengan judul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft
PowerPoint untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 3
SDN Cemorokandang 2” menunjukkan bahwa dengan menggunakan PowerPoint
hasil belajar siswa meningkat. Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh pada
pratindakan sebesar 68, pada siklus 1 sebesar 76,22 dan pada siklus 2 sebesar
87,79.
Pengaruh penggunaan multimedia, media gambar terhadap hasil belajar
kompetensi sistem diferensial pada siswa X jurusan Advance Automotive di SMK
1 Singosari Malang (Multakim, 2009) hasil penelitian terhadap kelas eksperimen
dan kelas koltrol menunjukkan bahwa terjadi rata-rata hasil belajar siswa akibat
adanya perubahan rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dari post-test dan pre-
test. Perubahan rata-rata hasil belajar yang tertinggi terletak pada kelas
eksperimen, yaitu kelas yang diberi perlakuan multimedia. Rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen sebelum perlakuan adalah 3,8286 dan sesudah diberikan
perlakuan 8,6000, sedangkan rata-rata hasil belajar untuk kelas kontrol sebesar
3,2286 dan sesudah diberikan perlakuan sebesar 7,9714.
15
2.2.1 Hubungan Hasil Belajar dengan Media PowerPoint
Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kelengkapan sarana atau
media yang digunakan. Sebab semakin bervariasi media yang digunakan pesan
atau materi pembelajaran akan semakin optimal diterima siswa.
Media PowerPoint mampu menampilkan materi yang akan disampaikan
secara menarik karena adanya fasilitas animasi. Media PowerPoint juga dapat
membantu siswa untuk memahami penjelasan guru karena dilengkapi gambar.
Selain itu, melalui media PowerPoint sumber belajar yang tidak mungkin dibawa
atau digunakan di dalam kelas dapat ditunjukkan. Sehingga, dapat membantu
siswa untuk mengkonkretkan konsep yang abstrak dan tidak terjadi verbalisme
dalam diri siswa.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
penggunaan media PowerPoint dalam proses pembelajaran maka dapat lebih
memperjelas materi yang diberikan. Makin tepat penggunaan media PowerPoint
pada materi pelajaran yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu.
Sehingga, penggunaan media PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Rata-rata hasil belajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 01
Salatiga pada kondisi awal masih rendah yaitu 50 dan belum mencapai KKM
yang ditentukan di Sekolah yaitu 60. Untuk menanggapi hal tersebut, dibutuhkan
upaya penanganan guna mengantisipasi rendahnya prestasi belajar siswa yang
dapat dilakukan dengan memulai penggunaan media pembelajaran. Dengan
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan menarik, siswa mampu
memahami materi pembelajaran secara nyata/konkrit serta mendapatkan
pengalaman belajar baru, sehingga pemahaman tersebut akan lebih melekat
dalam otak siswa dibandingkan bila siswa hanya belajar sendiri dari buku atau
mendengarkan penjelasan guru dengan metode ceramah.
Upaya tersebut akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, sehingga
akan mengubah kondisi awal siswa dari yang belum mencapai standar KKM
16
menjadi mencapai standar KKM yang telah ditentukan. Pengamatan tentang
peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan Media pembelajaran
multimedia mata pelajaran IPA Kelas IV terhadap hasil belajar siswa di sekolah
dasar ini akan dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga yang akan di uji
cobakan dengan menggunakan media buatan dari penulis dan untuk mengetahui
pengaruhnya.
Adapun kerangka berpikir mengenai penggunaan multimedia dapat
dilihat pada bagan di bawah ini.
17
Bagan Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL
GURU: Belum menggunakan multimedia power point
SISWA : Hasil belajar masih rendah di bawah KKM 60
TINDAKAN
Menggunakan multimedia power point
SIKLUS I Menerapkan multimedia power point dalam pembelajaran oleh guru.
SIKLUS II Memanfaatkan multimedia power point untuk berdiskusi
kelompok
KONDISI AKHIR
Diduga dengan menerapkan multimedia power point, hasil belajar siswa akan meningkat
18
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diduga bahwa penggunaan multimedia yang
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran
yang menarik dalam sebuah pembelajaran.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian dalam landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka yang
menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Dengan menggunakan multimedia power point,
maka, diduga hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun 2012/2013
pada mata pelajaran IPA akan terjadi peningkatan”.