Post on 25-Apr-2018
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 5
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
yang akan dibahas adalah mikrokontroler atmega 16, solenoid, LCD (Liquid
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
dan perangkat lunak Bascom AVR.
2.1 Mikrokontroler
Hal yang paling penting dan menjadi otak (processor) adalah
mikrokontroler ATMega16. ATMega16 merupakan salah satu dari keluarga
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :
2.1.1 Port sebagai input/output digital
ATMega16 mempunyai empat buah port yang bernama PORTA,
PORTB, PORTC, dan PORTD. Keempat port tersebut merupakan jalur
bidirectional dengan pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga
buah register bit, yaitu DDxn, PORTxn, dan PINxn. Bit DDxn terdapat pada
I/O address DDRx, bit PORTxn terdapat pada I/O address PORTx, dan bit
PINxn terdapat pada I/O address PINx. Bit DDxn dalam register DDRx
(Data Direction Register) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega16
Pada
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
dan perangkat lunak Bascom AVR.
Mikrokontroler
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
dan perangkat lunak Bascom AVR.
2.1
PORT
bidirectional
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
dan perangkat lunak Bascom AVR.
Mikrokontroler
ATMega16 mempunyai empat buah
PORTB, PORTB, PORT PORT
bidirectional dengan pilihan internal bidirectional dengan pilihan internal bidirectional
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :
PINxn terdapat pada I/O
Data Direction
DASAR TEORI
bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
dan perangkat lunak Bascom AVR.
ATMega16 mempunyai empat buah
C, dan PORT
dengan pilihan internal
PINxn terdapat pada I/O
Register) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :
DASAR TEORI
bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
dan perangkat lunak Bascom AVR.
ATMega16 mempunyai empat buah
PORT
dengan pilihan internal
Gambar
address
) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :
bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
II DASAR TEORI
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :
ATMega16 mempunyai empat buah port
D. Keempat port
pull-up. Tiap
PINx. Bit DDxn dalam
) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
Mikrokontrole
bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat. ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
Tampilan dan konfigurasi kaki-kaki ATMega16 :
yang bernama
tersebut merupakan jalur
port mempunyai tiga port mempunyai tiga port
port
port
. Tiap
PINx. Bit DDxn dalam
) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
r ATMega16
PINx. Bit DDxn dalam
) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
yang bernama
tersebut merupakan jalur
mempunyai tiga
PINx. Bit DDxn dalam register
) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung. Materi
Crystal Disp lay), RTC (Real Time Clock), keypad 4x4, IC NE555, Buzzer, Relay,
ATMEL yang berfungsi sebagai pusat kendali dari suatu sistem yang dibuat.
PORTA, PORTA, PORT
tersebut merupakan jalur
mempunyai tiga
DDRx
) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 6
berfungsi sebagai pin output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai
pin input. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
input, maka resistor pull-up akan diaktifkan. Bila PORTxn diset 1 pada saat
pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 1. Dan
bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka
pin port akan berlogika 0.
Biasanya, kondisi pull-up enabled dapat diterima sepenuhnya, selama
lingkungan impedansi tinggi tidak memperhatikan perbedaan antara sebuah
strong high driver dengan sebuah pull-up. Jika ini bukan suatu masalah,
maka bit PUD pada register SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua
pull-up dalam semua port. Peralihan dari kondisi input dengan pull-up ke
kondisi output low juga menimbulkan masalah yang sama. Maka harus
digunakan kondisi tri-state.
(DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi output high (DDxn=1,
PORTxn=0) sebagai kondisi transisi.
2.1.2 Konfigurasi Pin Atmega16
Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :
a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai input tegangan
b. GND merupakan pin ground.
c. PORTA ( PA0 – PA7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin
masukan ADC.
d. PORTB ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu timer/counter, komparator analog, dan timer
oscillator.
e. PORTC ( PC0 – PC 7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan timer oscillator.
f. Port D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan
komunikasi serial.
g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
mikrokontroller.
pin terkonfigurasi sebagai pin
bila
pin port
berfung
strong high driver
maka bit PUD pada
digunakan kondisi
PORT
pin terkonfigurasi sebagai pin
PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin PORT
port akan berlogika 0. port akan berlogika 0. port
berfungsi sebagai pin berfungsi sebagai pin berfung
strong high driver
maka bit PUD pada
khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan
f. Port D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi Port D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi Port
Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :
a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai
masukan ADC.
d. PORT
khusus, yaitu
digunakan kondisi
(DDxn=0,
PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. PORT
g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
mikrokontroller.
si sebagai pin output
pin terkonfigurasi sebagai pin
xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
akan berlogika 0.
dengan sebuah
register
khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan
D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai
masukan ADC.
B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu timer
RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
mikrokontroller.
tri-state.
PORTxn=0) atau kondisi PORTxn=0) atau kondisi PORT
xn=0) sebagai kondisi transisi.
output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai output
maka pin
xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
pin terkonfigurasi sebagai pin
xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
dengan sebuah
register SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua
khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan
D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai
B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
timer
RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
tri-state.
xn=0) atau kondisi
xn=0) sebagai kondisi transisi.
maka pin
xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai
pull-up. Jika ini bukan suatu masalah,
SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua
Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai
xn=0) atau kondisi
khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan
D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
counter, komparator analog, dan
akan berlogika 1. Dan
xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai
. Jika ini bukan suatu masalah,
SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua
output high
Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :
input tegangan input tegangan input
timer oscillator
D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan
D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
, komparator analog, dan
RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
akan berlogika 1. Dan
xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output
akan berlogika 1. Dan
xn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin
. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai . Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai
. Jika ini bukan suatu masalah,
SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua
high (DDxn=1,
Konfigurasi pin Atmega secara fungsional adalah sebagai berikut :
tegangan
oscillator
D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
, komparator analog, dan
RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai
akan berlogika 1. Dan
maka
. Jika ini bukan suatu masalah,
SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua
(DDxn=1,
B ( PB0 – PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
timer
D ( PD0 – PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 7
h. XTAL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
j. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
2.2 Solenoid
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
aktuator. Perangkat ini terdiri dari 2 bagian utama, yaitu kumparan atau koil,
dan inti besi. Cara kerja dari perangkat ini adalah jika ada tegangan yang
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
yang digunakan adalah prinsip elektromagnetik.
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
untuk bekerja.
2.3 Liquid Crystal Display (LCD) 4x20
LCD adalah perangkat output yang berfungsi menampilkan data
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
memungkinkan untuk menampilkan 20 buah karakter di setiap barisnya.
Gambar 2.2 Solenoid 12Vdc
Solenoid 2.2
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
untuk bekerja.
Solenoid
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
h. XTAL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
LCD adalah perangkat
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
untuk bekerja.
AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
LCD adalah perangkat
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
LCD adalah perangkat
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
yang berfungsi menampilkan data
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
yang berfungsi menampilkan data
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
yang berfungsi menampilkan data
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. AL dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
yang berfungsi menampilkan data
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
Solenoid adalah sebuah perangkat yang dapat difungsikan sebagai
mengalir di kumparan, maka di dalamnya akan menimbulkan medan
magnetis yang akan menarik besi masuk kedalam kumparan. Prinsip kerja
Solenoid yang digunakan membutuhkan tegangan sebesar 12Vdc
yang berfungsi menampilkan data
berupa teks, simbol dan gambar sederhana. LCD ini memiliki 4 baris yang
setiap barisnya terdiri dari 20 kolom atau biasa ditulis 4x20. Sehingga
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 8
Bentuk fisik LCD 4x20 dapat dilihat pada gambar 2.3.
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.
2.4 RTC (Real Time Clock)
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
sebenarnya atau dengan kata lain berdasarkan waktu yang ada pada jam.
Agar dapat berfungsi, pewaktu ini membutuhkan dua parameter utama
yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (start) dan pada saat berhenti
(stop). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
berfungsi ketika catu daya utama terputus. Real Time Clock berhubungan
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
Gambar 2.3 LCD 4x20 dengan backlight hijau
Tabel 2.1 Konfigurasi pin LCD 4x20
yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (
stop
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
RTC (Real Time Clock) 2.4
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.
Bentuk fisik LCD 4x
yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (
stop). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
RTC (Real Time Clock)
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
Bentuk fisik LCD 4x
yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (
). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
RTC (Real Time Clock)
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.
Bentuk fisik LCD 4x20 dapat dilihat pada gambar 2.3. Bentuk fisik LCD 4x20 dapat dilihat pada gambar 2.3. Bentuk fisik LCD 4x
yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (
). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.
20 dapat dilihat pada gambar 2.3.
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
untuk supply (VCC dan VSS), RS, R/W, E.
yang harus ditentukan, yaitu pada saat mulai (start
). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
20 dapat dilihat pada gambar 2.3.
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
) dan pada saat berhenti
). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
start
). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
20 dapat dilihat pada gambar 2.3. 20 dapat dilihat pada gambar 2.3.
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
) dan pada saat berhenti
). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
LCD 4x20 memiliki 16 buah pin, yang terdiri dari 8 buah pin data I/O
(DB0 – DB7), 2 pin untuk pengaturan backlight (LED+ dan LED-), 2 pin
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
) dan pada saat berhenti
). RTC pada umumnya berupa sirkuit terpadu yang berfungsi sebagai
pemelihara waktu. RTC memiliki catu daya terpisah sehingga dapat tetap
dengan waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 9
RTC yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
tipe IC RTC yang dapat bekerja dalam daya listrik rendah. Didalamnya
berisi waktu jam dan kalender dalam format BCD. Waktu jam dan
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
dan langsung mengalihkannya ke sumber baterai. DS1307 berkomunikasi
dengan menggunakan 2 kabel, yaitu SDA dan DSL. SQW/Out adalah
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
register.
Gambar 2.4.Typical slave operating circuit
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
register
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
RTC yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
register.
C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
C yang digunakan berjenis DS1307, yang merupakan salah satu
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan
tahun. Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi
sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik
penghasil gelombang kotak yang frekuensinya tergantung dari control
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 10
Gambar 2.5 Blok diagram IC 1307
IC 1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok osilator and driver, square
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
register, RTC dan RAM. Blok osilator mengontrol kecepatan jam dan
pulsa keluaran dari blok square wave out, blok control logic mengatur
frekuensi yang dikeluarkan oleh blok square wave out, address register
menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan input dari blok serial
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
sedangkan RAM menyimpan data yang telah dituliskan sebelumnya.
Gambar 2.6 RTC DS1307
frekuensi yang dikeluarkan oleh blok
menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
IC
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
frekuensi yang dikeluarkan oleh blok
menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
frekuensi yang dikeluarkan oleh blok
menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
frekuensi yang dikeluarkan oleh blok
menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
frekuensi yang dikeluarkan oleh blok square wave out
menunjukan alamat dari RTC atau RAM berdasarkan
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
1307 terdiri dari 8 buah blok, yaitu blok
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
osilator and driver, square
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
square wave out,
input
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
osilator and driver, square
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
address register
input dari blok serial
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
osilator and driver, square
wave out, control logic, power control, serial bus interface ,address
address register
dari blok serial
bus interface dan control logic. Blok RTC berisi data mengenai jam
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 11
2.4.1 Pin-pin pada IC DS1307
IC DS1307 juga memiliki 8 buah pin, yaitu :
X1, X2: dihubungkan dengan kristal quartz 32,768 kHz. Rangkaian
osilator internal ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
pF.
Vcc, GND: sebagai power supply utama. Vcc merupakan tegangan
input +5 Volt sedangkan GND merupakan ground. Ketika
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
dari 1,25 x Vbat, proses penulisan dan pembacaan menjadi
terhalang. Namun demikian, proses penghitungan waktu tetap
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
waktu terhubung dengan batere 3 Volt.
Vbat: tegangan input batere lithium cell 3 Volt. Tegangan batere
harus berada antara 2,5 Volt sampai 3,5 Volt.
SCL (Serial Clock Input): digunakan untuk mensinkronkan
perubahan data pada antarmuka serial.
SDA (Serial Data Input/Output): merupakan pin input/output
untuk antarmuka serial 2 kawat. Pin SDA membutuhkan resistor
pull-up eksternal.
SQW/OUT (Square Wave/Output Driver)
2.5 Keypad 4x4
Keypad digunakan sebagai perangkat input untuk memasukkan
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
untuk kolom dan 4 pin untuk baris.
2.4.1
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
Keypad 4x4 2.5
osilator
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
pF.
Pin-pin pada IC DS1307
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
SCL (
perubahan data pada antarmuka serial.
SDA (
SQW/OUT (
Keypad 4x4
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
waktu terhubung dengan batere 3 Volt.
Vbat:
-pin pada IC DS1307
internal ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah internal ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah internal
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
Serial Clock Input
perubahan data pada antarmuka serial.
Serial Data Input/Output
SQW/OUT (Square Wave/Output Driver
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
waktu terhubung dengan batere 3 Volt.
tegangan input
-pin pada IC DS1307
ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
Serial Clock Input
perubahan data pada antarmuka serial.
Serial Data Input/Output
Square Wave/Output Driver
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
waktu terhubung dengan batere 3 Volt.
input batere input batere input
ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
): digunakan untuk mensinkronkan
perubahan data pada antarmuka serial.
Serial Data Input/Output):Serial Data Input/Output):Serial Data Input/Output merupakan pin
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
waktu terhubung dengan batere 3 Volt.
lithium cel
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
Square Wave/Output Driver
ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
l 3 Volt. Tegangan batere
merupakan pin
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
lithium cel
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
l 3 Volt. Tegangan batere
merupakan pin input
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
ini didesain untuk beroperasi dengan sebuah
kristal yang mempunyai kapasitansi beban tertentu (CL) yakni 12,5
tegangan 5 Volt digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses
secara penuh dan data dapat ditulis dan dibaca. Ketika Vcc kurang
berjalan. Pada saat Vcc kurang dari Vbat, RAM dan penghitung
l 3 Volt. Tegangan batere
digunakan untuk mensinkronkan
output
password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara
matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris
dihubungkan dengan pin I/O dari Mikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 12
Berikut gambar keypad 4x4.
2.6 IC NE555
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
frekuensi, baik itu monostabil mulivibrator maupun astabil mutivibrator.
Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
sekitar 2,3 kHz.
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
berkelanjutan, berbentuk segi empat yang dapat berada pada dua keadaan.
Akan tetapi keadaan kedua pulsa-pulsa yang dihasilkan tidak berada
pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.
1 2 3 A
4 5 6 B
7 8 9 C
* 0 # D
47KRC1
47KRC2
47KRC3
47KRC4
47K
RR1
47K
RR2
47K
RR3
47K
RR4
C1 C2 C3 C4
R1
R2
R3
R4
C = KOLOMR = BARIS
Gambar 2.7 Keypad 4x4
Gambar 2.8 IC NE555
47RC1
C1
2.6
Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
sekitar 2,3 kHz.
IC NE555
5
8
Berikut gambar keypad 4x4. Berikut gambar keypad 4x4. Beri
47K47K47RC1
47K47K4RC2
C2
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
sekitar 2,3 kHz.
IC NE555
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.
kut gambar keypad 4x4.
B
C
47K47K4RC3
C3
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
Gambar
Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
kut gambar keypad 4x4.
47RC4
C4C4
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
Gambar
Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
R2
R3
R = BARIS
Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
NE555
pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
pada keadaan stabil, seperti terlihat pada gambar 2.9.
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
IC 555 merupakan jenis IC yang dapat membangkitkan sinyal
Pada alat ini (rangkaian transmitter) IC 555 digunakan sebagai pembangkit
sinyal frekuensi astabil multivibrator dengan frekuensi yang dihasilkan
Multivibrator astabil dapat menghasilkan aliran-aliran pulsa yang
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 13
Kapasitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
kapasitor dalam melakukan pengisian dan pengosongan berada diantara 1/3
dan 2/3 Vcc. Saat kapasitor mengisi muatan melalui R1 dan R2 tegangan
naik secara eksponensial.
Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :
t1 =0,693 (R1 + R2) C1
Perhitungan waktu pengisian pada saat output low adalah :
t2 =0,693 (R2) C1
Maka total perioda (T) :
T= t1 + t2 = 0,693 (R1 + R2) C1
Untuk perhitungan frekuensi osilasi :
f =�
�=
�,��
(�� ����) ��
Dan untuk perhitungan Duty cycle :
D =R2
R1 + 2R2
Gambar 2.9 Rangkaian astabil multivibrator
Gambar 2.10 Bentuk gelombang astabil multivibrator
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
naik secara eksponensial.
Kapasitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
Maka total perioda (T) :
Dan unt
naik secara eksponensial.
Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :
asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
aka total perioda (T) :
uk perhitungan Duty cycle :
Gambar 2.10
naik secara eksponensial.
Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :
asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
aka total perioda (T) :
T= t1
uk perhitungan Duty cycle :
10 Bentuk
Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :
t1 =0,693 (R
asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
0,693 (R10,693 (R10,693 (R + R
Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :
=0,693 (R1 + R2 + R2 + R ) C1
gelombang astabil multivibrator
(�� ����) ��
uk perhitungan Duty cycle :
R2
asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah : Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :
1
gelombang astabil multivibratorgelombang astabil multivibrator
asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
Perhitungan waktu pengisian pada saat output high adalah :
gelombang astabil multivibrator
asitor C mengisi muatan melalui tahanan R1 dan R2, sedangkan
pengosongan muatan hanya melalui tahanan R2. Dalam mode ini, tegangan
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 14
2.7 Buzzer
Buzzer merupakan perangkat output yang menghasilkan suara, prinsip
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
yang diatur di rangkaian sebelumnya.
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
semakin keras.
2.9 Relay
Relay merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi
untuk memtuskan dan menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang
satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya relay adalah saklar
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
kontak relay. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat
mengalahkan gaya pegas yang melawannya. Besarnya gaya magnet
bergantung dari medan di celah udara pada inti magnet, jumlah lilitan
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
magnet dibentuk sirkuit magnet.
Gambar 2.11 Buzzer
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
yang diatur di rangkaian sebelumnya.
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
magnet dibentuk sirkuit magnet.
2.9 Relay
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
kontak
2.9 Relay
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
yang diatur di rangkaian sebelumnya.
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
magnet dibentuk sirkuit magnet.
2.9 Relay
Relay
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
kontak relay
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
yang diatur di rangkaian sebelumnya.
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
magnet dibentuk sirkuit magnet.
merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
Gambar
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
yang diatur di rangkaian sebelumnya.
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
magnet dibentuk sirkuit magnet.
merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
Gambar
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
BuzzerBuzzerBuzz
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi
untuk memtuskan dan menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi
untuk memtuskan dan menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat
kerjanya mirip dengan speaker biasa. Buzzer ini menjadi bagian dari
rangkaian alarm yang berperan untuk menghasilkan bunyi dengan nada
Buzzer ini dapat bekerja dalam rentang tegangan dari 5Vdc hingga
15Vdc. Semakin tinggi tegangan yang disupply, maka bunyi keluaran akan
merupakan salah satu peralatan elektronik yang berfungsi
elektromagnetik yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui
kumparan, lalu inti besi akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-
. Kontak-kontak dapat ditarik apabila garis magnet dapat
kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk memperbesar kuat medan
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 15
Kontak-kontak atau kutub-kutub dari relay umumnya memiliki tiga
dasar pemakaian yaitu :
1. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan menutup dan
disebut sebagai kontak Normally Open (NO).
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
disebut dengan kontak Normally Close (NC).
3. Tukar-sambung (Change Over/CO), jenis relay ini mempunyai kontak
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
yang lain bila relay dialiri listrik.
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah relay :
2.10 Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau software yang digunakan pada proyek akhir
ini digunakan pemrograman BASCOM AVR untuk pemrograman pada
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program compiler
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
Gambar 2.12 Bentuk Kontak Relay
Gambar 2.13 Relay
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah
2.10 Perangkat Lunak
disebut sebagai kontak
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
Kont
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
yang lain bila
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah
2.10 Perangkat Lunak
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
ak-kontak atau kutub-kutub dari
disebut sebagai kontak
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
relay dialiri listrik.
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah
2.10 Perangkat Lunak
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
ak-kontak atau kutub-kutub dari
Normally Open
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
disebut sebagai kontak Normally Open
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
dialiri listrik.
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah
Gambar
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
Normally Open (NO).
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
ak-kontak atau kutub-kutub dari relay
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah
12 Bentuk Kontak
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
umumnya memiliki tiga
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah
Relay
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan 2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
umumnya memiliki tiga umumnya memiliki tiga
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
Gambar 2.12 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah
mikrokontroler. BASCOM AVR merupakan suatu program
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
umumnya memiliki tiga
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
:
compiler
dengan bahasa pemrograman tingkat tinngi yang dilengkapi oleh simulasi
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 16
compiler ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari main windows dan
simulator windows. Main windows merupakan jendela utama yang dapat
digunakan untuk membuat listing program.
Gambar 2.13 Jendala utama pada BASCOM AVR
Pemrograman BASCOM AVR memiliki beberapa jenis
variabel data dan
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
yaitu:
1. Bit (1/8 byte)
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
dengan 1 byte.
2. Byte (1Byte)
Byte ini memiliki jumlah 8 bit-biner yang bernilai 0-255.
3. Integer (two Bytes)
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
sampaidengan +32,767.
4. Word (two bytes)
Word ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara 0 sampai
dengan 65535.
5. Long (four bytes)
compil
3. Integer (two Bytes)
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
variabel data dan
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
2. Byte (1Byte)
compiler compiler compil ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari
3. Integer (two Bytes)
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
sampaidengan +32,767.
variabel data dan
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
dengan 1 byte.
2. Byte (1Byte)
dengan 65535.
5. Long (four bytes)
ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari
3. Integer (two Bytes)
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
sampaidengan +32,767.
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
5. Long (four bytes)
ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
sampaidengan +32,767.
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
ke bahasa mesin. BASCOM AVR terdiri dari main windows
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768 Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
main windows main windows
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
dan
karakter. Jenis – jenis variabel data pada pemrograman BASCOM AVR
Sebuah bit hanya memiliki nilai 0 atau 1. Dimana 8 buah bit sama
Integer ini memiliki jumlah 16 bit-biner yang bernilai antara -32,768
Model Pengunci Pintu Multi User dan Logger Menggunakan Kode Angka Berbasis Atmega 16 17
Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -
2147483648 sampai dengan 2147483647.
6. Single
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045
sampai dengan 3.4x1038.
7. String (up to 254 bytes)
String ini memiliki panjang dimensi sebanyak 10 byte.
6. Single 6. Single
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045
sampai dengan 3.4x1038.
Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -Long ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045
sampai dengan 3.4x1038.
ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045 Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045
sampai dengan 3.4x1038.
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045
ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045
ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045 Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045
ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara - ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara - ini memiliki jumlah 32bit-biner yang bernilai antara -
Single ini memiliki jumlah 32 bit-biner yang bernilai antara 1.5x1045