BAB II

Post on 07-Feb-2016

62 views 0 download

description

dr

Transcript of BAB II

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 9221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PEMAHAMAN TENTANG JUDUL

2.1.1 Pengertian judul

Pengertian judul “Perencanaan dan Perancangan Gedung Kantor Sewa Di Kupang”

dapat dilihat malalui defenisi masing-masing kata berikut:

Perencanaan adalah proses perbuatan atau cara merencanakan sesuatu,

merupakan suatu penyusunan kerangka kerja/gambaran dari apa yang

dikerjakan.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1988 ; 928).

Perancangan adalah suatu proses atau cara perbuatan merancang.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1988 ; 927).

Kantor adalah : Balai/gedung, rumah dan ruang yang berfungsi sebagai tempat

tulis menulis / mengurus suatu pekerjaan / perusahaan, dan sebagainya.

(Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1985 ; 442).

Sewaadalah: pemakaian / peminjaman sesuatu dengan membayar uang.

(Kamus Bahasa Indonesia, Poerwodarminto)

Kantor sewa adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dengan

pelayanan secara profesional.

(Menurut Hunt, W.D dalam Meyer, 1983)

Kupang adalah Nama suatu tempat atau suatu lokasi dan juga suatu Ibukota

Propinsi

(Menurut penulis)

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 10221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

Dari pengertian beberapa definisi diatas dapat disimpulkan pengertian judul

skripsi sebagai berikut:Melakukan proses penyusunan kerangka konsep dan

penerapannya lewat desain sebuah wadah untuk melakukan transksi bisnis dengan

pelayanan secara profesional. Ruang-ruang didalamnya terdiri dari ruang-ruang

dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor dengan status pemakai sebagai

penyewa atas ruang yang digunakan dengan menggunakan pendekatan pada

arsitektur modern

2.2. PEMAHAMAN GEDUNG KANTOR SEWA

2.2.1 Pengertian perkantoran

Definisi kantor adalah ruang yang digunakan untuk aktivitas bisnis: suatu

ruangan dimana kegiatan bisnis atau kegiatan usaha lainnya terjadi, biasanya

melibatkan satu orang atau satu bagian usaha.

Dapat juga diartikan sebagai wadah kegiatan administrasi dan sebagai wadah

berlangsungnya kegiatan-kegiatan pengendalian usaha yang ditunjang oleh

kegiatan-kegiatan ; menghimpun, menggadakan, mengirim dan menyimpan.

Sedangkan Kantor sewaadalah: suatu bangunan yang berada pada satu lokasi dan

memeliki beberapa ruangan atau beberapa lantai yang akan disewakan untuk

kegiatan usaha/non usaha bagi perorangan atau beberapa orang dengan tujuan akan

memperoleh keuntungan dari hasil penyewaan bangunan tersebut. Ruang-ruang

didalammya terdiri dari ruang-ruang dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor

dengan status pemakai sebagai penyewa atas ruang yang digunakannya. Secara luas

dalam konteks latar belakang, kantor sewa merupakan suatu fasilitas perkantoran

yang berkelompok dalam satu bangunan sebagai respons terhadap pertumbuhan

ekonomi, tuntutan pengembangan ruang secara maksimal ini kemudian melahirkan

bentuk-bentuk bangunan bertingkat di area-area dengan nilai lahan yang tinggi.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 11221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.2.2 TuntutanGedung Perkantoran Masa Mendatang

Tuntutan secara umum adalah mempunyai lokasi yang dekat dengan

kegiatan perdagangan, bangunan dengan penampilan yang representatif dengan

harga yang kompetitif, fasilitas pendukung lebih disukai dengan bangunan kantor

dengan fungsi majemuk, desain ruang kantor yang nyaman dengan fleksibilitas

tinggi dan manajemen pengelola yang lebih baik seperti sistem keamanan dari

kejahatan, sistem keamanan dari bahaya kebakaran dari utilitas bangunan.

2.2.3 Organisasi Ruang pada Bangunan Kantor

Organisasi ruang pada suatu bangunan perkantoran dari segi fungsinya

dapat dikelompokkan atas empat fungsi yaitu :

Kelompok ruang utama.

Ruang ini terdiri dari ruang-ruang yang diperuntukkan bagi aktivitas

perkantoran yang disewakan.

Kelompok ruang fungsi pengelola.

Kelompok ruang ini ditujukan bagi kegiatan manajemen pengelola

bangunan perkantoran, yang tercakup atas ruang manajer, ruang

administrasi, ruang pemasaran, dan ruang pembiayaan.

Kelompok ruang service

Ruang-ruang ini merupakan bagian yang akan menentukan kinerja

bangunan secara keseluruhan seperti area sirkulasi serta utilitas bangunan

lainnya.

Kelompok ruang fungsi bersama.

Kelompok ruang ini difungsikan untuk penyediaan fasilitas bagi pengguna

bangunan seperti toilet, parkir, restoran dan ruang pelayanan lainnya.

Kelompok ruang pelengkap.

Kelompok ruang ini difungsikan untuk penyediaan fasilitas pengguna

seperti restaurant, bank, fitness, dan tempat pembelanjaan lainnya.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 12221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.2.4 Jenis-Jenis Kantor Sewa

Menurut peruntukannya kantor sewa dapat dikategorikan atas dua jenis

yaitu :

Kantor sewa dengan fungsi tunggal.

Bangunan kantor sewa yang hanya difungsikan untuk kegiatan perkantoran

saja.

Kantor sewa dengan fungsi majemuk

Bangunan kantor sewa yang fungsinya bukan hanya untuk kegiatan

perkantoran saja akan tetapi terdapat juga fungsi lain yang biasanya

mempunyai keterkaitan atau saling mendukung dengan fungsi perkantoran

atau kawasan sekitarnya. Misalnya hotel, apartemen, restoran, kafe,

fitnesscenter, dan fungsi lainnya.

Menurut jumlah penyewanya bangunan kantor sewa dapat dikelompokkan

atas tiga jenis yaitu:

Single tenancy building

Bangunan kantor sewa yang hanya disewakan untuk satu penyewa saja

dalam jangka waktu tertentu.

Single tenancy floors

Penyewa kantor menyewa seluruh luasan bersih untuk satu lantai bangunan

atau luasan kotor satu lantai dikurangi dengan ruang elevator, mesin dan

tangga.

Multi tenancy floors

Penyewa kantor hanya menyewa satu atau beberapa unit luasan kantor. Di

mana satu lantai bangunan kantor disewakan untuk beberapa penyewa.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 13221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

Menurut pengelolanya dapat dikategorikan atas empat jenis yaitu :

Tenant owned office building.

Pemilik bangunan sekaligus sebagai pemakai atau pengguna sebagai besar

bangunan hal ini biasanya tampak dari penampilan bangunan yang

menunjukkan image corporate pemiliknya.

Speculative office building

Bangunan kantor sewa yang disewakan dengan mengutamakan perhitungan

ekonomis dalam konstruksi di samping efek lain yang dapat menarik minat

penyewa.

Investment type office building.

Penyewa merupakan pengusaha khusus. Suatu perusahaan menyewa

sebagian besar ruangan kantor dengan sistem multiple tenancy floors.

Tailor made building

Perkantoran di bangun dengan tujuan untuk digunakan sendiri, misalnya

bangunan pemerintahan.

2.2.5 Sistem Sewa Dan Tingkat Harga Sewa

Semi gross area

Area yang disewakan dihitung dengan mengikutsertakan luas semua area

yang digunakan oleh penyewa seperti lift (private), lobby, toilet, dan

gudang. Sedangkan ruang yang tidak diperhitungkan seperti lift (public),

ducting, tangga darurat, dan fasilitas lainnya.

Net area

Area yang disewakan dihitung hanya terhadap luas ruang-ruang yang benar-

benar digunakan.

Gres area

Perhitungan yang digunakan sama dengan semi gross dengan

mengikutsertakan ruang transportasi vertikal/lift.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 14221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

Untuk Indonesia dari tiga sistem yang ada, perhitungan sewa yang

digunakan adalah semi gross system dengan bunga sewa setiap tahunya naik sekitar

sepuluh persen dan batas luasan yang disewa minimal 60 m2 serta batas waktu

sewa satu sampai dua tahun.Sedangkan harga sewa suatu bangunan perkantoran

berbeda satu sama lainnya, hal ini tergantung dari lokasi bangunan, fasilitas yang

disediakan, kelengkapan area service, dan hal-hal yang berhubungan dengan

arsitektur bangunannya.

2.2.6 Kedalaman Ruang, Area Sirkulasi Dan Core Bangunan

a. Core Bangunan

Penentuan lokasi core terhadap ruangan ditentukan berdasarkan

pertimbangan:

Jarak akses terhadap area sirkulasi utama dalam ruangan pada satu

lantai

Jumlah ruangan yang disewakan dalam satu lantai

Posisi akses lift pada ground floor dan terhadap pola sirkulasi tiap

lantainya.

Posisi core bangunan secara keseluruhan dapat dikelompokkan atas tiga

macam yaitu:

Internal core

Semi-internal core

External core

Sedangkan penentuan ukuran dari core tersebut ditentukan berdasarkan :

Luas lantai dan jumlah manusia yang akan menempatinya, hal ini

juga berpengaruh terhadap penentuan besaran dan jumlah lift,

tangga, dan Toilet.

Jumlah lantai bangunan (berpengaruh juga terhadap jumlah lift).

Ruang-ruang tambahan yang berfungsi untuk service ruangan utama

pada tiap lantainya.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 15221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

Ruang-ruang untuk perawatan/maintenance, seperti cleaner’s store,

cleaner’s locker-room, maintenance workshop, maintenance store,

refuse storage, housekeeper.

b. Area Sirkulasi

Secara garis besar area sirkulasi dalam bangunan perkantoran dapat

dikelompokkan atas dua jenis berdasarkan posisinya terhadap core dan

ruangan utama, yaitu :

Single zone, yaitu area sirkulasi yang hanya melayani satu sisi

ruangan

Double zone yaitu area sirkulasi yang melayani dua sisi ruang utama

c. Kedalaman Ruang

Kedalaman ruangan di sini adalah jarak paling tepi bangunan terhadap

core dan area sirkulasi utama. Klasifikasi ini dapat di golongkan atas

empat macam yaitu :

Shallowdepth space yaitu ruangan yang mempunyai jarak terhadap

core atau area sirkulasi utama sebesar 4 sampai dengan 5 meter

dengan perbandingan 2:1 terhadap lebarnya. Untuk double zone

akan mempunyai total lebar sebesar kurang lebih 12 meter termasuk

area sirkulasi.

Medium depth space, yaitu ruangan yang mempunyai jarak dari tepi

ke area sirkulasi utama sebesar 6 – 10 meter dan apabila area

sirkulasinya menggunakan sistem double zone maka total lantai akan

mempunyai lebar sebesar 14 – 22 meter.

Deep space, yaitu ruangan yang mempunyai lebar sebesar 11 -19

meter terhadap area sirkulasi utama atau cores. Pada sirkulasi double

zone total lebarnya sebesar kurang lebih 32 meter.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 16221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.2.7 Fleksibilitas Ruang

Faktor yang dijadikan sebagai patokan dalam menentukan fleksibilitas ruang:

Faktor manusia, yaitu sifat manusia yang dinamis terhadap perubahan

teknologi dan kebutuhan ruang yang berhubungan dengan aktivitas dan

produktivitas manusia.

Faktor teknologi, yaitu peralatan yang digunakan akan selalu berubah baik

dari segi fungsi, estetika dan dimensi.

Faktor ekonomis, yaitu perkembangan industri bangunan selalu mengalami

perkembangan dengan penyesuaian terhadap nilai-nilai kehidupan yang

efisien.

Bentuk suatu ruangan harus fleksibel dengan demikian akan mampu menjawab

perubahan-perubahan yang terjadi. Bentuk fleksibel tersebut mencakup :

Fleksibilitas satu ruangan, yaitu ruangan dapat digunakan untuk beberapa

kegiatan yang berbeda disertai dengan perubahan perlengkapan dan

perabot. Sifat desibel ini ditentukan berdasarkan dimensi dan bentuk ruang

di mana hal ini dapat dicapai secara optimal dengan perencanaan modular.

Fleksibilitas antar ruang, yaitu kemampuan ruang dalam menghadapi

perubahan fungsi ruangan. Dalam sistem modular digunakan dinding

partisi yang dapat dipindah dan digeser dengan demikian penambahan atau

perubahan ukuran ruang dapat dilakukan.

2.2.8 Ukuran luas Area kantor

Untuk menentukan luas area suatu kantor ada beberapa hal yang harus

dipertimbangkan yaitu :

Jumlah manusia yang akan menempati bangunan tersebut.

Luas yang dibutuhkan untuk tiap orangnya

Dan luas yang dibutuhkan untuk peralatan-peralatan yang akan digunakan

dalam bangunan tersebut.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 17221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

Untuk perhitungan kasar, tiap orang mempunyai luas area minimum di

mana luas area bersih (Net Usable Area) perorangnya sebesar 8 m2 – 20 m2,

ukuran ini juga tergantung dari jenis staf yang akan menepatinya. Angka ini belum

termasuk untuk area sirkulasi utama, core, dan area penunjang lainnya. Sedangkan

Untuk menghitung luas kotor dari total luas area bersih adalah dengan perkiraan

total luas area bersih (net floor area) sebesar 80% dari gross floor area (luas kotor)

2.2.9 Modul Ruang

Faktor yang menentukan modul ruang adalah :

Dimensi tubuh manusia dan ukuran furniturnya, ukuran ini akan

menghasilkan modul aktivitas.

Dimensi material dan bahan bangunan, ukuran ini merupakan modul

bahan.

Dimensi peralatan utilitas bangunan serta posisi penempatan peralatan

tersebut.

Penempatan elemen-elemen struktur bangunan.

Untuk modul horizontal ditentukan berdasarkan :

Ukuran perlengkapan dan peralatan kantor.

Ukuran bahan bangunan yang tersedia di pasaran.

Lantai :Granit dengan ukuran : 60 x 90, 90 x 90, 60 x 120, 120 x 120

Vinil dengan ukuran : 30 x 30

Marmer dengan ukuran : 90 x 90

Plafon acoustic tile dengan ukuran : 30 x 60, 60 x 60

Dari ukuran tersebut dapat diketahui modulnya yaitu 30 cm. Dari hasil studi

modulasi horizontal didapat suatu perhitungan yaitu modul dasar M sebesar 10 cm

modul horizontal menjadi 3M sebesar 30 cm sedangkan modul horizontal untuk

kantor sebesar 90 sampai 120 cm. Jadi modul horizontal yang digunakan adalah

120 cm dan 10 cm untuk modul terkecil. Bila modul tersebut di jadikan grid makan

akan didapat modul dengan ukuran 1.44 m2

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 18221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.2.10 Ketinggian Ruang

Ketinggian ruang kerja ditentukan oleh :

Dimensi struktur lantai secara vertikal

Dimensi ruang instalasi pada langit-langit

Ketebalan dan kerangka plafon

Dimensi ketebalan lantai.

2.2.11 Struktur Bangunan Perkantoran

Pada bangunan tinggi, struktur bangunan merupakan faktor yang memegang

peranan penting dalam penentuan ukuran dan jenis ruang-ruang yang ada dalam

bangunan tersebut baik terhadap tinggi ataupun luasan perlantaiannya.

Untuk mendapatkan suatu ruangan dengan luasan yang diinginkan maka

perlu dipertimbangkan dimensi dan jarak antar kolom dalam ruangan di mana

tentunya pertimbangan keamanan menjadi prioritas pertama. Hal lain yang perlu

dipertimbangkan dalam penentuan jarak kolom dalam ruangan adalah :

Jenis dan ukuran ruangan yang dibutuhkan pada bangunan tersebut.

Jenis struktur yang digunakan pada bangunan tersebut.

Besarnya beban lantai yang akan dipikul lantai tersebut nantinya; tiap

bagian lantai memikul beban yang besarnya berbeda-beda.

Secara umum pada bangunan kantor biasa ukuran yang sering digunakan

adalah lima sampai sembilan meter (5 – 9 m), tergantung dari ukuran ruangannya.

Misalnya pada ruang deep space penggunaan ukuran lima meter akan berakibat

banyaknya kolom yang akan menempati ruangan.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 19221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.2.12 Penyewaan Ruang Kantor

Ruang perkantoran yang akan ditawarkan dan dipasarkan adalah jenis

speculative office building. Hal ini berbeda dengan jenis tenant office building,

investment building, tailor made building atau custom office building yang calon

penghuninya/penyewanya telah diketahui sedangkan pada jenis speculative office

building calon pemakai/penyewanya belum bisa diketahui hal ini berarti ada

kemungkinan bangunan dapat disewakan secara singlet floor, multi floor atau

gabungan dari keduanya atau bisa dengan single tenant building. Bila disewakan

dengan sistem single floor atau single building maka permasalahannya adalah

bagaimana lantai-lantai yang tersedia bisa mengantisipasi masing-masing

perusahaan yang akan menempatinya.

Salah satu ciri perkantoran modern adalah adanya senantiasa perubahan-

perubahan yang terjadi terhadap layout ruang seiring dengan perubahan kebutuhan

penghuninya dengan tujuan akan diperoleh suatu layout ruang yang dapat

memberikan keleluasaan bagi penghuninya.

Pada sistem multi tenancy floor, lantai kantor dibagi-bagi menjadi beberapa

ruangan yang ditujukan untuk penyewa yang berbeda. Ketidaknyamanan suatu

ruang akibat pembagian lantai tersebut dapat mengakibatkan penyewa merasa

terganggu akibatnya ruangan tersebut akan ditinggalkan dan dihindari calon

penyewa. Hal ini berati bahwa bangunan kantor sewa yang bersaing harus mampu

merespon perubahan kebutuhan penggunanya dengan kata lain bangunan tersebut

tidak didesain untuk satu perusahaan seperti pada sistem tenant office building,

investment, tailor made office building.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 20221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.2.13 Kebutuhan Perkantoran di Kota Kupang

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan akan kondisi tenaga kerja di

suatu wilayah meliputi hal-hal sebagai berikut :

Perkiraan kebutuhan ruang kantor disesuaikan dengan jumlah penduduk

disuatu wilayah. Makin besar jumlah penduduk disuatu wilayah, makin

besar kebutuhan ruang kantor di wilayah tersebut

Perkiraan daya serap kantor sewa yang dibangun. Dengan melihat kapasitas

tenaga kerja disuatu wilayah, dapat diperkirakan daya serap kantor sewa

yang dibangun terhadap tenaga kerja yang ada. Idealnya, daya serap yang

direncanakan lebih kecil dari pada jumlah tenaga kerja yang ada sehingga

proses seleksi tenaga kerja dapat terjadi. Dari angka daya serap tersebut,

dapat dihitung persentase pekerja yang berada dalam suatu kantor sewa

terhadap jumlah seluruh angkatan kerja yang ada di kota tersebut.

Sehingga terhitung dari Jumlah penduduk Kota Kupang tahun 2010 yang

diperoleh dari hasil Registrasi Penduduk adalah sebanyak 282.035 jiwa. Jumlah ini

terdiri dari 143.164 jiwa penduduk laki-laki dan 138.871 jiwa penduduk

perempuan. Banyaknya pencari kerja sebanyak 6695 jiwa yang jumlahnya terdiri

dari laki-laki dan perempuan. Dengan angka tersebut terlihat luas lahan yang ada

sebesar 210.000 m2 sehingga diperkiraan dapat menampung pekerja sebesar 800

orang .

2.2.14 Penentuan Jenis Perkantoran

Jenis perkantoran yang dipilih adalah jenis kantor sewa dengan layout open

plan system. Jenis ini memiliki susunan ruang yang lebih fleksibel di mana

akan mampu memenuhi kebutuhan yang bervariasi (speculative Office

building)

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 21221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.2.15 Kebutuhan Penghuni

a. Kenyamanan Termal

Kenyamanan termal adalah kondisi di mana seseorang merasa

nyaman untuk melakukan aktivitasnya. Batas kenyamanan pada daerah

khatulistiwa berkisar antara 22.5 C sampai 29,5 C dengan kelembaban

relatif sebesar 20 – 50%, serta nilai temperatur efektif berkisar 19 C – 26

C. Nilai ini diperoleh dari perhitungan temperatur, kelembaban dan

gerakan udara.

Suhu udara rata-rata kota Kupang adalah 22.72 ºC – 31.95 ºC.

Angka ini menunjukkan temperatur kota Kupang yang masih jauh dari

temperatur nyaman. Untuk memperoleh suhu yang nyaman dan konstan

pengunaan AC lebih banyak digunakan. Penyelesaian secara alami untuk

menggantikan system AC tidak dapat dilakukan secara menyeluruh oleh

karena penyelesaian secara alami cendrung berubah-ubah akan tetapi

keduanya dapat digunakan secara bersama-sama dalam bangunan dengan

demikian konsumsi energi untuk AC dapat berkurang.

b. Kenyamanan Penglihatan

Kenyamanan penglihatan adalah kondisi di mana seseorang dapat

melihat dengan nyaman terhadap lingkungan yang ada. Baik karena

intensitas cahaya yang cukup maupun lingkungan yang tidak

menimbulkan silau pada penglihatan.

Kenyaman penglihatan sangat berhubungan dengan cahaya yang

ada dalam lingkungan objek pengamat. Pada ruangan yang lebarnya

cukup besar akan terjadi penurunan tingkat intensitas cahaya matahari

pada bagian tengah ruangan sehingga penggunaan cahaya buatan banyak

digunakan dengan jangka waktu yang lama (tergantung dari lama

penggunaan ruangan), sedangkan sumber cahaya matahari cukup

melimpah. Iluminasi cahaya matahari normal pada siang hari berkisar

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 22221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

antara 64.560 lux sampai dengan 107.600 lux, ini menunjukkan cahaya

matahari cukup besar untuk memenuhi kebutuhan sumber cahaya

terhadap kebutuhan pencahayaan dalam ruangan, dengan tujuan

penghematan energi/operasional bangunan.

c. Kenyamanan Akustik

Kenyaman akustik adalah kondisi di mana seseorang tidak

mengalami gangguan dari bunyi-bunyi yang terdengar dari lingkungan

pengamat. Polusi suara biasanya sebagian besar bersumber dari luar

bangunan. Kebisingan yang cukup besar (di atas 70 dB) dapat

menimbulkan permasalahan bagi penghuni ruangan. Selain bahan partisi

dan elemen pemantul suara faktor jarak dapat mengurangi tingginya

kebisingan terhadap suatu ruangan, dengan demikian perencanaan

penempatan ruang yang membutuhkan tingkat kenyaman dari kebisingan

dalam bangunan dapat ditempatkan pada bagian/lantai atas bangunan.

d. Privasi

Privasi adalah batasan interaksi antara seseorang atau kelompok

manusia terhadap orang lain.Manusia dalam hubungannya dengan

lingkungan terdapat dua jenis respon yaitu adaptasi dan tindakan

perubahan atau rekayasa terhadap lingkungannya yang bersifat rekayasa.

Adaptasi merupakan tindakan penyesuaian terhadap keadaan

lingkungannya, sedangkan rekayasa merupakan tindakan perubahan

terhadap lingkungannya untuk mendapatkan suatu keadaan yang

diinginkannya dalam hal ini berupa tindakan konsolidasi spasial.

Tindakan ini dapat berupa pembagian teritorial, komponen pembatas

ruang, pengaturan perabot dan lain-lain.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 23221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

e. Keamanan dan Keselamatan

Keamanan merupakan perlindungan terhadap bangunan dari

gangguan dan bahaya yang dapat timbul dari luar atau dari dalam

bangunan seperti pencurian dan lain-lain. Sedangkan keselamatan

merupakan perlindungan penghuni bangunan terhadap gangguan dari

dalam maupun luar bangunan seperti bencana alam, kebakaran dan lain-

lain.

2.2.16 Organisasi Ruang

a. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang pada bangunan kantor sewa dapat dikelompokkan atas

empat jenis yaitu:

Kelompok ruang kantor

Jenis ruang yang termasuk di dalamnya adalah ruang yang

mewadahi berbagai jenis aktivitas perkantoran yang akan disewakan

antara lain; ruang pimpinan, ruang wakil pimpinan, ruang kepala

bagian, ruang kerja staf, ruang rapat, pantry, resepsionis dan ruang

tunggu dan toliet.

Kelompok ruang pengelola

Jenis ruang yang termasuk di dalamnya adalah; ruang

pimpinan, ruang wakil pimpinan, ruang manajer, ruang staf dan ruang

resepsionis dan tamu.

Kelompokruang penunjang

Jenis ruang yang termasuk di dalamnya adalah; entrance lobby,

skylobby lobby, lavatory umum dan area parkir.

Kelompokruang pelayanan

Jenis ruang yang termasuk di dalamnya adalah; ruang

komputer, ruang kontrol keamanan, ruang mekanika elektrikal, ruang

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 24221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

kontrol telepon, ruang AHU, gudang, ruang genset dan ruang

pengelolaan limbah.

2.3. PEMAHAMAN TEMA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

2.3.1. Pengertian Pendekatan Rancangan Dalam Arsitektur Modern

Pengertian pendekatan rancangan arsitektur modern dapat dilihat pada

defenisi beberdasarkan masing-masing kata berikut;

Pengertian dari kata pendekatan adalah proses, perbuatan, cara mendekati.

Arti yang berikut adalah usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk

mengadakan hubungan dengan obyek yang diteliti, atau metode-metode

untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1988 ; 192)

Rancangan adalah sesuatu yang telah dirancang, hasil dari rencana,

mengatur segala sesuatu untuk kerangka kerja. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Windy Novia ; 491)

Arti kata arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat

konstruksi, atau dapat disebut juga metode dan gaya rancangan suatu

konstruksi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1988 ; 49).

Pengertian Modernadalah mempunyai arti terbaru, muthakir atau sikap dan

cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.

(Kamus Bahasa Indonesia, DEPDIKNAS 2001 ; 751)

Dari pemahaman uraian Arsitektur dan Modern di atas maka dapat diambil

kesimpulan yaitu pengertian arsitektur modern adalah seni bangunan atau gaya

bangunan yang terbaru atau muthakir.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 25221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

2.3.2. Arsitektur Modern Sebagai Pendekatan Rancangan

a. Konsep Arsitektur Modern

Konsep utama Arsitektur Modern merupakan suatu bentuk

pengulangan, pemaduan serta pengambilan sepenuhnya salah satu

bentuk klasik tetapi dalam skala dan ukuran lebih besar. Hal ini terlihat

jelas pada arsitektur modern awal (Neo-Klasik). Aliran Neo-Klasik

digolongkan kedalam suatu awal arsitektur modern karena selain kaidah

baku arsitektur klasik sudah sepenuhnya tidak dilaksanakan,

digabungkan satu dengan yang lainnya dan menggunakan sistem

konstruksi maupun bahan-bahan bangunan khususnya baja dan

teknologi baru atau modern.

Konsep arsitektur modern juga timbul karena terjadinya revolusi

industri kedua tahun 1880-1890 dalam bentuk rasionalisasi dan

penggunaan mesin secara besar-besaran. Pada masa ini terjadi ledakan

jenis bangunan dimana pada masa sebelumnya tidak, seperti: ruang

pameran, pabrik, toko-besar, stasiun kereta api, kantor, apartemen.

Dua point dalam kaitan dengan hal tersebut yaitu: Yang Pertama

timbulnya system pabrikasi dimana sebagian besar elemen bangunan

dibuat di pabrik, penggunaan mesin-mesin, teknologi baja tuang, dan

sebagainya. Kedua terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian:

Arsitek dalam hal bentuk, ruang dan fungsi di suatu pihak dan keahlian

konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan dan pelaksanaan

bangunan dilain pihak. Dalam masa modernisasi awal konsep keindahan

dalam arsitektur berkembang secara radikal menantang klasikisme

sebaliknya menekankan pada fungsionalisme dan purisme atau

kemurnian.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 26221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

b. Konsep arsitektur menurut para ahli :

1. Eugene emanule Viollet-Le-Duc (1814-1879)

Konsep yang dikemukakannya adalah sederhana : bahwa

sebuah bangunan harus direstorasi sekurang-kurangnya berdasarkan

keadaan dimana kita mendapatkannya. Oleh karena itu rekonstruksi

harus memperhatikan penambahan dari elemen-elemen yang hilang

dimana kita dapat memperkirakan berdasarkan peninggalan yang

masih ada. Jadi arsitek tidak lebih dari sekedar menyusun kembali

atau mengembalikan pada bentuk semula. konsep yang

dikemukakannya adalah sederhana: bahwa sebuah bangunan harus

direstorasi sekurang-kurangnya berdasarkan keadaan dimana kita

mendapatkannya. Oleh karena itu rekonstruksi harus memperhatikan

penambahan dari elemen-elemen yang hilang dimana kita dapat

memperkirakan berdasarkan peninggalan yang masih ada. Jadi

arsitek tidak lebih dari sekedar menyusun kembali atau

mengembalikan pada bentuk semula.

2. Otto Wagner (1841-1918)

Konsep dasar menurut Wagner adalah gaya baru seharusnya

relistis, merupakan ekspresi langsung dari konstruksi dan

memikirkan adanya teknologi serta material modern. Wagner

meletakkan dasar-dasar doktrin dari moderne Architecture, antara

lain tentang adanya garis-garis horizontal, atap datar, penggunaan

material secara lanjut. Dikatakannya pula bahwa sebagai kebutuhan

dan tuntutan modern seharusnya merupakan sumber inspirasi dari

karya-karya arsitektural. Konsep dan pola pikir tersebut terungkap

dalam berbagai karyanya antara lain :Post Savings bank Office di

Wina (1904-1906).

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 27221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

3. Antonio Gaudi (1852-1926)

Konsep dasar menurut Gaudi adalah dalam membahas suatu

persoalan, kita harus mempelajari, memahami dan memisahkannya

dari hal-hal yang berlebihan; kita mencoba menerapkan gagasan

dalam suatu bentuk dan berusaha menyederhanakannya, tetapi tetap

dapat memberikan kepuasan pada dasar-dasar keindahan. Dengan

demikian kita dapat menghindari permasalahan struktur, konstruksi,

denah dan tata ruang dan lain-lain aspek perancangan

arsitektural.Pendapat tersebut jelas mengacu pada penyederhanaan

dan menghindari hal-hal yang tidak berfungsi, tetapi tetap dapat

menampilkan keindahan.

4. Louis Henry Sullivan (1856-1924)

“Bentuk selalu mengikuti fungsi” Terkadang kita namakan

sebagai fungsi dan resultan tentang New Architecture beliau

menyatakan “….Sesuatu dekorasi baru harus dikembangkan dan

digunakan secara wajar untuk mencapai keharmonisan terbatas pada

bentuk organis, plastis dan melekat pada dayanya untuk

mengekspresikan pemikiran dan perasaan”.Prinsip ini dicapai

dengan sumbu-sumbu bangunan yang jelas, tata letak ruang disusun

secara teratur, komposisi yang logis, tidak berlebihan dan

“memurnikan” material kemudian menyusun unit bangunan dalam

volume ruang sedemikian rupa sehingga bangunan mendapatkan

material dan kemegahan.

5. Hendrik Petrus Berlage (1856-1934

Konsep dasar menurut Berlage yaitu : arsitektur baru

(modern) melibatkan penciptaan ruang dan bukan menggambarkan

tampak atau wajah luar bangunan saja, kita para arsitek seharusnya

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 28221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

kembali pada hal-hal yang sifatnya otentik atau asli. Perancangan

bangunan harus memikirkan kembali pada pemikiran-pemikiran

mendasar tentang arsitektur. Seni konstruksi adalah menyatukan

berbagai elemen untuk mendapatkan ruang dengan segala

keharmonisannya. Kemampuan kita adalah membuat karya yang

asli, utuh dalam kesatuan dengan “kejujuran” dan bukan menutup

konstruksi, dan membuat topeng” penutup dari bagian dalam

bangunan, seolah-olah menyamarkan bagian dalamnya.Pendapat

tersebut terlihat menekankan pada adanya kesatuan bentuk luar dan

dalam dari bangunan, yang menjadi konsep dasar dari arsitektur

fungsionalisme.

c. Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern

Prinsip-prinsip umum arsitektur modern yaitu :

1. Form Follow Funcntion ( Bentuk mengikuti fungsi ), syarat utama

dari bangunan arsitektur modern adalah: Bangunan mencapai

kegunaan semaksimal mungkin dan ruang-ruang yang direncanakan

sesuai dengan fungsinya. Bentuk mengikuti fungsi sehingga bentuk

manjadi monoton karena tidak diolah.

2. Less is More.

Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap

arsitektur tersebut.

3. Putus hubungan dengan sejarah atau anti ornament.

Penambahan-penambahan ornament dianggap merupakan suatu hal

yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi. Hal ini

disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah

perang dunia ke II.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 29221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014

4. Intenational Style.

Merupakan suatu arsitektur yang menembus budaya dan geografi.

Tujuannya untuk mencapai arsitektur yang universal.

5. Singuler ( tunggal ).

Arsitektur modern, tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitektur

sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitektur yang satu dengan

arsitektur yang lain.

6. Geometris.

Bentuk masa bangunan arsitektur modern, umumnya berbentuk

geometris (kubisme). Bangunan berbentuk kotak dan geometris

murni dan latonik solid menjadi ekspresi yang pas bagi arsitektur

sebagai ilmu, karena dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau

memenuhi aturan-aturan geometris.

7. Jujur dalam penggunaan bahan atau kontruksi diperlihatakan dan

sangat memperhatikan detai agar tidak merusak hasil buatan pabrik.

Hasil buatan pabrik menggunakan bahan-bahan modern yaitu:Beton,

baja, dan kaca yang merupakan hasil penggunaan mesin yang presis

atau standarisasi karena segala sesuatu direncanakan dan dibuat

dalam pabrik.

8. Nihilism.

Penekanan perancangan pada Space, maka desain menjadi polos,

simple, bidang-bidang kaca lebar. Ciri inilah yang disebut Nihilism

yang berarti tidak ada apaapanya, kecuali geometris dan bahan.

(Kaca adalah elemen ruang sangat tepat untuk mewakili ruang,

karena kaca juga memiliki ciri “ Ada tapi tidak terlihat “ Bidang

polos pun dianggap sebagai pengespresian ruang).

9. Arsitektur Modern menerapkan kecepatan dalam membangun

(Pabrikasi komponen bangunan), efisiensi, ekonomis, dan rasional,

penekanannya pada Rasionalitas.

TUGAS AKHIRPERENCANAAN DAN PERACANGAN GEDUNG KANTOR SEWADI KOTA KUPANG ( PENDEKATAN ARSITEKT MODERN)

FERDINANDUS MALENG MANGU 30221 08 006

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANGFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2013/2014