Post on 24-Mar-2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat melalui urutan pilihan atau prioritas dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
Perencanaan strategis merupakan proses sistematis yang berkelanjutan
dari pembuat keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-
banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-
usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan
balik yang terorganisir
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa (BPMPD) Kabupaten Barru mengacuh pada Peraturan Daerah
Kabupaten Barru Nomor 03 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2010-2015, Khususnya
dalam mewudjudkan visi pembangunan Kabupaten Barru Selama Lima tahun
yaitu “ Menjadikan Kabupaten Barru sebagai Wilayah Yang Maju, Taat Azas Sejahtera, Bermartabat dan Bernafaskan Keagamaan “.
Renstra BPMPD Kabupaten Barru 2010-2015 merupakan dokumen
perencanaan Strategis untuk memberikan gambaran arahan kebijakan stragegi
pembangunan pada tahun 2010-2015 sebagai tolok ukur dan alat bantu dalam
melaksanakan tugas dan fungsi BPMPD Kabupaten Barru dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang urusan
pemberdayaan masyarakat, hal ini dapat mendukung segenap penyelenggara
kegiatan disetiap unit pelaksana dilingkup BPMPD Kabupaten Barru agar secara
konsekuen dan konsisten menyelenggarakan Kegiatan sesuai posisi dan Peran
yang ditugaskan.
Inti pemberdayaan masyarakat adalah melakukan perubahan sosial
(social change) dalam arti merubah kondisi kehidupan masyarakat untuk
mencapai suatu kemajuan yang diinginkan. baik individu maupun kelompok atau
komunitas, perubahan individu yang dimaksudkan adalah meningkatkan
kemampuan, cara berpikir, berprilaku, bertindak, bekerja dan membuat
keputusan dengan caranya sendiri sedangkan perubahan terhadap kelompok
atau komunitas adalah upaya untuk mengurangi deskriminasi sosial yang dialami
oleh sekelompok orang karena perbedaan ras, etnik, relegi dan gender.
2
upaya pemberdayaan masyarakat Desa harus dilakukan secara simultan
dengan upaya peningkatan kapasitas birokrasi pemerintahan, khususnya
kapasitas seluruh jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Hal ini
berkaitan dengan proses perencanaan program dan kegiatan BPMD yang
dituangkan dalam Rencana Strategi (RENSTRA) BPMD
Hal mendasar yang menjadi acuan dalam penyusunan RENSTRA BPMD
adalah terjadi perubahan perundangan yang mengatur tentang perencanaan
pembangunan yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPN). Kemudian
berikutnya lahir Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan Tata cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
RPJM Daerah tersebut selanjutnya dijadikan acuan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyusun Renstra-SKPD sebagai dokumen
perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Renstra SKPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan
merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah yang memuat vsi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman
kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan
dokumen perencanaan pembangunan yang mempunyai hubungan atau
keterkaitan dengan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang selanjutnya disebut RKPD dan Rencana Pembangunan Tahunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja SKPD.
1.2. Landasan Hukum Dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Barru, sejumlah
peraturan yang digunakan sebagai rujukan, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
3
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara
(Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negaran
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3952);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor ..... );
11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 06 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa;
14. eraturan Daerah Kabuopaten Barru Nomor 06 Tahun 2010 tentang RPJP
Daerah
4
15. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Barru Tahun
2005-2010;
1.3. Maksud dan Tujuan Renstra Badan PMD Kabupaten Barru 2010-2015 disusun dengan
maksud menyediakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja)
SKPD sekaligus merupakan pedoman dalam penyusunan RKA-SKPD dan
penentuan pilihan-pilihan program dan kegiatan tahunan yang akan dibahas
dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
secara berjenjang.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka Renstra Badan PMD Kabupaten
Barru ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menyediakan satu pedoman resmi bagi seluruh jajaran Badan PMD
Kabupaten Barru dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan
yang akan dibiayai dari APBD dan sumber pembiayaan lainnya.
2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan Badan PMD.
3. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi kepada
masa depan serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat
4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Badan PMD dalam mencapai tujuan
dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur.
5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Badan PMD untuk memahami dan
menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan
dalam rentang waktu lima tahun.
1.4. Sistematika Penulisan Secara Sistematis Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Kabupaten Barru 2010-2016 dapat diuraikan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2.2. Sumberdaya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan pembangunan,
3.2. Isu-Isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB VIII PENUTUP
6
BAB. II
GAMBARAN PELAYANAN
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru
adalah unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dibidang pemberdayaan
Masyarakat Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada
dibawah dan bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Berdasarkan peraturan Bupati Barru nomor 36 tahun 2008 tentang uraian Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru,
Tugas Pokok tersebut antara lain :
a. Melaksanakan perumusan dan penyusunan kebijakan tehnis dibidang
pemberdayaan masyarakat Desa
b. Melaksanakan Tugas-Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan bidang tugasnya.
Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tersebut diatas, Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) mempunyai fungsi :
a. Perumusan dan pengkoordinasian kebijakan pemberdayaan Masyarakat
Desa
b. Perumusan, penyiapan dan pelaksanaan ketahanan masyarakat dan sosial
budaya masyarakat
c. Perumusan, penyiapan dan fasilitasi pelaksanaan usaha ekonomi
masyarakat
d. Perumusan, penyiapan dan fasilitasi pelaksanaan pendayagunaan tehnologi
tepat guna (TTG)
e. Pengkoordinasian penyusunan program pengembangan bahan-bahan sarana
dan prasarana pengembangan institusi dan pemberdayaan masyarakat
f. Pengevaluasian pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat
g. Pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan serta sarana dan
prasarana.
Adapun tugas pokok dan fungsi pada masing-masing Bidang pada
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai berikut :
7
1. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melakukan
koordinasi penyusunan program, pelayanan administrasi serta pengelolaan
kuangan baik dalam satuan organisasi Badan maupun Lembaga antar
Badan/Perangkat Daerah lainnya.
Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana maksud diatas
menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan program.
b. Pengelolaan keuangan.
c. Pelayanan administrasi yang meliputi surat menyurat, umum, keuangan
dan rumah tangga.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
2. Bidang Ketahanan Masyarakat
Bidang Ketahanan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dan melakukan kegiatan menyusun kebijakan teknis, pemberian dukungan
atas penyelenggaraan tugas di Bidang Ketahanan Masyarakat.
Bidang Ketahanan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana
maksud diatas, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis di Bidang Ketahanan
Masyarakat.
b. Pemberian dukungan dan pelaksanaan tugas pemerintahan di Bidang
Ketahanan Masyarakat,
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Ketahanan Masyarakat.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Ketahanan
Masyarakat.
3. Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa
Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa mempunyai tugas membantu
Kepala Badan dan melakukan kegiatan dalam penyusunan kebijakan
teknis, pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Sosial
Budaya Masyarakat Desa.
Bidang Sosial Budaya Masyarakat Desa dalam melaksanakan tugas
sebagaimana maksud diatas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis di Bidang Sosial Budaya
Masyarakat Desa.
b. Pemberian dukungan dan pelaksanaan tugas pemerintahan di Bidang
Sosial Budaya Masyarakat Desa.
8
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Sosial Masyarakat Desa.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat
4. Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi.
Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi mempunyai tugas membantu
Kepala Badan dan melakukan kegiatan dalam penyusunan kebijakan
teknis, pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas di Bidang Usaha
Ekonomi SDA dan Teknologi.
Bidang Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi dalam melaksanakan tugas
sebagaimana maksud diatas menyelenggarakan fungsi :
e. Penyusunan perumusan kebijakan teknis di Bidang Usaha Ekonomi
SDA dan Teknologi.
f. Pemberian dukungan dan pelaksanaan tugas pemerintahan di Bidang
Usaha Ekonomi SDA dan Teknologi.
g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Usaha Ekonomi SDA dan
Teknologi.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat
5. Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa memiliki struktur organisasi
sesuai Peraturan Daerah kabupaten Barru Nomor : 06 Tahun 2008 tanggal 21
Juli 2008 sebagaimana diagram dibawah ini :
9
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KABUPATEN BARRU
Berdasarkan Struktur Organisasi tersebut diatas, maka pada Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru, terdapat jabatan-jabatan
eselon sebagai berikut :
1. Kepala Badan dengan Eselon II.b
2. Sekertaris Badan dengan Eselon III.a
3. Kepala Bidang dengan Eselon III.b
4. Kepala Sub Bidang dengan Eselon IV.a
5. Jabatan Fungsional
KEPALA BADAN
BA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
BIDANG KETAHANAN
MASYARAKAT
BIDANG SOSIAL BUDAYA
MASY. DESA
BIDANG EKONOMI, SDA &
TEKNOLOGI
SUB.BIDANG USAHA EKONOMI
MASY. DESA
SUBAG PENY.
PROGRAM
SUBAG KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM
SUB.BIDANG MOTIFASI
SWADAYA GOT ONG ROYONG
SUB.BIDANG MANAJ. PARTISIPASI
MASYARAKAT
SUB.BIDANG TRADISI BUDAYA &
PEMBERDY. KEL
SUB. BIDANG PENGEMBANGAN
SDM
SUB.BIDANG SDA & TEKNOLOGI
PEDESAAAN
10
2.2 Sumber Daya BPMD
1. Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai Negeri Sipil dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru sesuai data
Bulan Juni 2011 sebanyak 26 orang, dengan kualifikasi pendidikan yang
berpariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 2.1. Jumlah Personil BPMD Kabupaten Barru sesuai dengan tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
Ket PNS Tenaga Sukarela Jumlah
1 Pasca Sarjana (S2) 2 - 2 2 S1 17 1 18 3 Diploma 3 - 3 4 SLTA 4 - 4 5 SLTP - - - 6 SD - - - 7 Jumlah 26 1 27
Personil yg telah mengikuti diklat fungsional tidak ada sedangkan
personil yg telah mengikuti diklat struktural serta jabatan yang terisi pada
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat terlihat pada tabel 2 di bawah
ini : Tabel 2.2. Personil yang telah mengikuti Dilkat Strukturan dan Jabatan yang terisi.
No Nama Jabatan Latihan Jabatan Tahun
1 Ir.H.Nahruddin Kepala Dinas Diklatpim II 2010 2 Drs.Mukmin Sekretaris Diklatpim III 2007 3 Drs.H.Nahnu M.Si Kabid. Sosial
Budaya Masy.Desa
Diklatpim III 2008
4 H.M.Nasir,S.Sos Kabid. Ketahanan Masyarakat Diklatpim IV 2002
5 Jamaluddin,S.Sos Kabid. Ekonomi, SDA dan Teknologi
Diklatpim IV 2002
5 Maskamiluddin,S.Sos.M.Si Kasubid. Motivasi Swadaya Gotong Royong
Diklatpim IV 2002
6 Ardi S.Sos Kasubid. Manaj. Partisifasi Masyarakat
DiklatpimIV 2002
7
Baso Zainuddin,S.Sos Kasubid. Peng. SDM Diklatpim IV 2002
8 Hj. St. Nurhayati Kasubid. Tradisi Budaya dan Pemberdayaan
Diklatpim IV 2002
9 Saparuddin Djadi,S.Sos Kasubid. Usaha Ekonomi Masyarakat Desa
Diklatpim IV 2003
10 Muhammad Yasir,S.Sos Kasubag. Penyusunan Program
Diklatpim IV 2003
11
2. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
yang difungsikan sebagai unit pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kepada
masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan sebagai berikut :
Tabel 2.3. Sarana dan Prasarana BPMD Kab. Barru
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan 1. Tanah 6 Ada 2. Bangunan Gedung 5 Baik 3. Kendaraan Roda Dua 13 Baik 4. Filling Kabinet Besi/Metal 3 Baik 5. Lemari Kayu 2 Pintu 1 Baik 6. Lemari Perpustakaan 1 Baik 7. Lemari Arsip 5 Baik 8. Lemari Kaca 1 Baik 9. Meja Biro 3 Baik 10. Meja ½ Biro 26 Baik 11. Meja Rapat 47 Baik 12. Meja Kerja/Tulis 4 Baik 13. Kursi Plastik 19 Baik 14. Kursi Tamu 2 Baik 15. Kursi Rapat 74 Baik 16. Kursi Putar 1 Baik 17. Kursi Meja Esalon 12 Baik 18. Kursi Biasa 1 Baik 19. Station Power dan Antena 1 Baik 20. Lap Top 2 Baik 21. Note Book 2 Baik 22. PC Unit 6 Baik 23. Printer 1 Baik 24. Printer (EPSON) 1 Baik 25. Printer HP 1 Baik 26. LCD Proyektor 1 Baik 27. Layar LCD 1 Baik 28. AC Unit 1 Baik 29. Kipas Angin 8 Baik 30. Kompor Gas 2 Baik 31. Kamera Digital 2 Baik 32. Mesin Ketik Standar 2 Baik 33. Sound System 1 Baik 34. Gorden 180 Baik 35. Warless 1 Baik 36. Blender 1 Baik 37. Faximile 1 Baik 38. Mesin Potong Rumput (Fujifa) 1 Baik 39. Dispenser (Crystal) 1 Baik 40. Kamera (CANON A480) 1 Baik 41. Tabung Gas 1 Baik 42. Rak Buku 1 Baik 43. Handy Camp 1 Baik 44. Printer Epson T 13 + Infus 1 Baik 45. Hardisk External 1 Baik
12
2.3 Kinerja Pelayanan
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Barru selama
5 (lima) tahun terahir telah melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut :
Tabel 2.4. Pencapaian Kinerja Pelayanan BPMD Tahun 2006- 2010 No Indikator
Kinerja sesuai tugas dan
fungsi SKPD
Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Capaian Kinerja (%)
06 07 08 09 10 06 07 08 09 10 06 07 08 09 10 1 Tersedianya
data akurat mengenai jumlah KK miskin sesuai potensi dan wilayahnya
293 KK
293 KK
293 KK
293 KK
293 KK
293 KK
293 KK
293 KK
293 KK
293 KK 100 100 100 100 100
2 Jumlah desa dengan kelompok masyarakat miskin yang mendapat fasilitasi
7 Klpk
7 Klpk
7 Klpk
7 Klpk - 7
Klpk 7
Klpk 7
Klpk 7
Klpk - 100 100 100 100 -
3 Jumlah usaha desa yang menerapkan TTG
31 Unit
37 Unit
43 Unit
49 Unit
80 Unit
31 Unit
37 Unit
43 Unit
49 Unit
80 Unit 100 100 100 100 100
4 Prosentase Desa yang memiliki BUMDES
- - 32.50 %
32.50 % 80 % - - 0 0 40 % - - 0 0 50
5 Prosentase Desa yang memiliki organisasi perempuan
10 % 10 % 10 % 10 % 90 % 10 % 10 % 10 % 10 % 90 % 100 100 100 100 100
6 Prosentase Desa dan Dusun yang melaksanakan perencanaan dan pembangunan secara partisipatif dengan basis data akurat
90 % 90 % 90 % 90 % 100 %
90 % 90 % 90 % 90 % 100
% 100 100 100 100 100
7 Prosentase perangkat desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa yang kompoten
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 90 90 90 90
8 Tertib administrasi
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 % 100 100 100 100 100
9 Prosentase pencapaian sasaran kinerja
90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 100 100 100 100 100
10 Meningkatnya kualitas SDM - - - - - - - - - - - - - - -
13
Secara umum kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator sasaran
cukup baik, namun bila diuraikan secara rinci berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi yang harus dilaksanakan oleh aparatur, masih ada yang harus dioptimalkan,
antara lain; peningkatan kapasitas SDM aparatur dan ketepatan waktu peyusunan
dokumen perencanaan.
14
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara
kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta
antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat ini.
Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari
kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak
diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.
Permasalahan tersebut dapat dilihat dibawah ini :
- Program pemberdayaan masyarakat belum berjalan maksimal.
- Kemampuan aparat masih sangat terbatas dalam hal penerapan
perencanaan partisipatif dalam pembangunan.
- Belum tersedianya unit TTG berbasis masyarakat karena terbatasnya jenis-
jenis teknologi yang diperkenalkan
- Propil Desa yang belum tertata
- Belum maksimalnya pembinaan terhadap kelompok PKK, dasawisma dan
masih terbatasnya partisipasi perempuan dalam proses pembangunan
terutama dalam penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan.
- Belum tersedianya lembaga ekonomi yang memadai.
3.2. Issu Strategis Pemberdayaan Masyarakat
Dari hasil analisis permasalahan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa issu-issu pemberdayaan masyarakat, adalah :
a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
b. Meningkatkan kualitas aparat dalam hal penerapan perencanaan partisipatif dalam pembangunan.
c. Melakukan pengembangan teknologi tepat guna.
d. Pemberdayaan perempuan sebagai potensi pembangunan.
e. Mengembangkan lembaga ekonomi pedesaan.
15
BAB. IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi 1. Visi
Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru secara
substansial mendukung Visi Kepala Daerah Kabupaten Barru yang telah
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban, yaitu sebagai
berikut :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG BERDAYA, MANDIRI DAN BERNAFASKAN KEAGAMAAN”
Penjelasan Visi :
- Berdaya adalah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sehingga
mampu meningkatkan kesejahteraan.
- Mandiri adalah memiliki kewenangan untuk menetapkan program
pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan meningkatkan peran serta
masyarakat yang melaksanakan, mengendalikan dan melestarikan hasil
pembangunan
2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka beberapa misi sebagai
gambaran upaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam proses
percepatan pembangunan sehingga mampu mengakses sumber daya
sosial dan ekonomi,
2. Meningkatkan sinergitas program antara instansi dalam pemberdayaan
masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG)
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Berkaitan dengan rumusan misi tersebut diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut :
1. Tercapainya Kesejahtraan ekonomi dan sosial masyarakat
2. Terpeliharanya dan semakin meningkatnya kebersamaan antara berbagai
unsur dalam tatanan Daerah
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan
kerentanan untuk miskin
16
2. Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga
ekonomi dan Penyelenggaraan pembangunan.
3. Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan.
4.3. Strategi dan Kebijakan 1. Strategi
Strategi ialah suatu seni mengunakan kecakapan dan sumber daya
suatu organisasi untuk mencapai tujuan sasaran organisasi yang telah
ditetapkan melalui pola interaksi yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi
yang paling menguntungkan.
Strategi adalan rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi organisasi dengan tantangan lingkungan dan
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama organisasi dapat dicapai
melalui pelaksanaan strategi yang tepat oleh organisasi.
Adapun strategi pencapaian sasaran Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa sebagai berikut :
1. Fasilitasi masyarakat miskin dan singkronisasi program dan kegiatan
dalam proses pengentasan kemiskinan. Menyiapkan sumber daya aparat
yang kompetitif.
2. Penguatan kapasitas perempuan melalui pembinaan dan pelatihan.
Penguatan kelembagaan masyarakat.
3. Penguatan kapasitas masyarakat dalam proses pelaksanaan
pembangunan melalui musrenbang, pelatihan dan kegiatan lain yang ada
di masyarakat.
2. Kebijakan
Kebijakan merupakan pilihan terbaik untuk merealisasikan strategi yang
ditetapkan untuk pencapain tujuan dan sasaran organisasi. Selanjutnya
kebijakan dimaksud diterjemahkan lebih lanjut dalam bentuk operasional
berupa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun.
Adapun kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten
Barru sebagai berikut :
1. Menumbuhkembangkan potensi dan kemampuan masyarakat dalam
mengorganisasikan dirinya dan dalam mengambil keputusan dalam setiap
tahapan proses pembangunan.
2. Mengembangkan dan mendorong kemampuan inovasi masyarakat dengan
memperhitungkan aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi dan fisik
lingkungan sebagai jaminan terciptanya peran serta masyarakat.
17
3. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
4. Mendorong tumbuhnya kelompok dan kelembagaan masyarakat Desa.
5. Peningkatan ketersediaan infrastruktur ekonomi.
6. Mengembangkan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
terpadu
7. Pengarusutamaan gender
8. Mendorong peningkatan dan pemeliharaan jaringan kerjasama berbagai
unsur tatanan Daerah berbasis kearifan lokal
18
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATIF KINERJA
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan tersebut diatas, maka
program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru lima
Tahun ke depan antara lain :
1. Program Percepatan Pembangunan Pedesaan dengan kegiatan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pelaksanaan kegiatan PNPM-MP dan PNPM-MP yang terintegrasi melalui
pendampingan administrasi dan operasional.
- Pembinaan dan Penguatan Penyelenggaraan Alokasi Dana Desa
- Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan/BUMDes
2. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin dengan kegiatan yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
- Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (Paket)
3. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan dengan kegiatan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Dasawisma
- Pembinaan, pelatihan dan Pelaksanaan HKG dan Rakerda PKK
4. Program Peningkatan Partisifasi masyarakat dalam membangun Desa dengan
kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan, Dusun/lingkungan
- Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong
5. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dengan kegiatan yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut :
- Perlombaan Desa/Kelurahan
- Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam bidang Pembangunan Kawasan
Pedesaan
6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan kegiatan yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi masyarakat Pedesaan
7. Program Pengembangan Otonomi Daerah dengan kegiatan yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
- Pelatihan Keterampilan Manajemen BUMDes
19
8. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
- Pelatihan Keterampilan Usaha Industri Kerajinan
9. Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi dan Teknologi Baru
dengan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pengembangan dan Rekayasa TTG dan Teknologi Baru Pedesaan
20
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJM
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan dan dikategorikan ke dalam
kelompok :
a. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.
b. Keluaran (outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan.
c. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa
jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
d. Dampak (impacts) adalah ukuran tingat pengaruh sosial ekonomi, lingkungan atau
kepentiungan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator
dalam suatu kegiatan.
Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat
mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini,
penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan indentifikasi, pengembangan, seleksi
dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan
kegiatan dan program-program organisasi.
Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis
dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung
yang harus diorganisir. Indikator kinerja dimaksud hendaknya bersifat ; (1) Spesifik dan
jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) relevan dengan tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai.
Adapun indikator yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) dapat dilihat
pada table 6.1 di bawah ini :
21
Tabel 6.1 Indikator kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja akhir
periode RPJMD
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 1 Jumlah Desa
dengan kelompok masyarakat miskin yang mendapatkan fasilitasi
28 Pokmas 24 Desa/Kel -
9 Pokmas 10
Desa/Kel
9 Pokmas 10
Desa/Kel
8 Pokmas 10
Desa/Kel
54 Pokmas
54 Desa/Kel
54 Pokmas 54 Desa/Kel
2 Meningkatnya kualitas peran serta perempuan pada pelaksanaan kegiatan pembangunan
40 % 2 % 2 % 2 % 2 % 2 % 50 %
3 Persentase Desa/Dusun yang melaksanakan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan secara Partisipatif dengan basis data yang akurat
56 % 6.8 % 6.8 % 6.8 % 6.8 % 6.8 % 90 %
4 Jumlah Desa/Kel. Yang mengikuti perlombaan Desa/Kel.
13 Desa/Kel 13 Desa/Kel
13 Desa/Kel
13 Desa/Kel
13 Desa/Kel
13 Desa/Kel 13 Desa/Kel
5 Jumlah Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terlatih
280 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang 12 Orang/Desa
6 Persentase Aparat Pemerintah Desa/Kel. Yang memahami perencanaan Partisipatif
30 % 9 %n 9 % 9 % 9 % 9 % 75 %
7 Jumlah Desa/Kel. Yang memiliki BUMDes/Lembaga Ekonomi Masyarakat
7 BUMDes 18 BUMDes
15 BUMDes - - - 40 BUMDes
8 Jumlah Desa/Kel. Yang memiliki kelompok usaha yang menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
23 Desa/Kel 3 Desa/Kel
3 Desa/Kel
3 Desa/Kel
4 Desa/Kel
4 Desa/Kel 40 Desa/Kel
9 Tertibnya administrasi dan keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
22
10 Persentase pencapaian sasaran kinerja
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Tersusunnya dan terimplementasikan SOPP
0 0 1 Jenis 0 0 0 1 Jenis
12 Persentase aparat yang mengikuti diklat teknis dan fungsional
67% 2,6% 2,6% 2,6% 2,6% 2,6% 80%
23
BAB VI
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 7.1. PEDOMAN TRANSISI
1. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi
kekosongan rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun
2016 yang diperlukan sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2016 dalam rangka penyusunan
rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2016 maka
Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru
tahun 2010 - 2015 juga mencakup rencana program dan kegiatan indikatif satu
tahun berikutnya.
2. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban pula menjabarkan rencana
program dan kegiatan indikatif satu tahun berikutnya sebagai program dan
kegiatan transisi tahun 2016 ke dalam rencana kerja dengan berpedoman pada
rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru
tahun 2010-2015.
7.2. KAIDAH PELAKSANAAN
1. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban untuk melaksanakan program-
program dalam rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kabupaten Barru tahun 2010-2015 dengan sebaik-baiknya.
2. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban untuk menyusun rencana strategis
yang memuat tentang pendahuluan, gambaran pelayanan SKPD, isu-isu
strategis berdasarkan tugas dan fungsi, visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan,
rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif serta indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD 2010 - 2015.
3. Satuan kerja perangkat daerah berkewajiban menjamin konsistensi antara
rencana rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten
Barru tahun 2010 - 2015 dengan rencana kerja tahunan.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Barru berkewajiban untuk
melakukan pemantauan, evaluasi dan penyelarasan terhadap penjabaran
rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru
tahun 2010-2015 ke dalam rencana kerja tahunan.
24
5. Rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru
tahun 2010 - 2015 merupakan dasar dalam melakukan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan kinerja tahunan dan lima tahunan.
6. Rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru
tahun 2010 - 2015 bersifat dinamis dan fleksibel sehingga memungkinkan
adanya perubahan kegiatan yang tetap mengacu pada program yang ada,
apabila terjadi keadaan yang memaksa atau diluar kendali dan hal-hal lain yang
belum terakomodir namun sifatnya sangat mendesak untuk dilaksanakan
melalui Keputusan Bupati dengan persetujuan DPRD dan atau Pimpinan DPRD
Kabupaten Barru.
7. Sumber dana untuk melaksanakan rencana strategis Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Kabupaten Barru tahun 2010 - 2015 berasal dari pendapatan
daerah dan sumber-sumber lain yang sah.
25
BAB VIII
PENUTUP
Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya yang
merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam penulisan Rencana
Strategis (RENSTRA) ini, beberapa kesimpulan yang dapat ditarik antara lain :
1. Rencana Strategis adalah suatu dokumen perencanaan yang merupakan hasil
dari suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun.
2. Tujuan penyusunan Renstra bagi organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Kabupaten Barru adalah menyediakan satu pedoman resmi bagi seluruh
jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan di biayai dari
APBD dan sumber pembiayaan lainnya, dan juga dapat dijadikan sebagai tolok
ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Badan PMD.
3. Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah “ Terwujudnya Masyarakat yang Berdaya, Mandiri dan Bernapaskan Keagamaan”
4. Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru dijabarkan
lebih lanjut dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
kurun lima tahun dan penyusunan renja setiap tahun anggaran.
5. Renstra dapat dijadikan sebagai alat monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan SKPD atas kinerja setiap tahunnya.
6. Keberhasilan pelaksanaan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kabupaten Barru, sangat ditentukan oleh partisipasi dan komitmen dari segenap
apartur lingkup Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Barru, 29 Juni 2011
Kepala Badan PMD Kabupaten Barru
Ir. H. NAHRUDDIN NIP. 19580502 199008 1 001
26
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNYA kepada kita sehingga penyusunan Rencana Strategik Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru untuk Periode Tahun 2010 sampai
dengan tahun 2015, dapat diselesaikan dengan baik.
Rencana Strategik ini disusun dengan mengantisipasi perubahan dan
perkembangan perekonomian, peningkatan daya saing, transparansi, demokratis dan
desentralistis yang didukung oleh Sistim Kepemerintahan Yang Baik (Good
Governance) yang tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur.
Disamping itu, dengan adanya rencana strategik dimaksudkan sebagai acuan
semua pihak di dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa dan sebagai
dasar pengukuran kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta pedoman
pelayanan kepada masyarakat.
Akhirnya kepada pihak‐pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategik
ini, kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, dan semoga Rencana
Strategik ini dapat bermanfaat.
Barru, 29 Juni 2011
Kepala Badan PMD
Kabupaten Barru
Ir. H. NAHRUDDIN NIP. 19580502 199008 1 001
27
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………..
1
1. Latar Belakang ……………………………………………………. 1
2. Landasan Hukum ………………………………………………… 2
3. Maksud dan Tujuan …….………………………………………… 4
4. Sistematika Penulisan …………………………………………… 4
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD ………………………..………. 6 .
1. Tugas dan Fungsi SKPD ……………………..…………………. 6
2. Sumber Daya SKPD …………………………………………….. 10
3. Capaian Kinerja SKPD .………………………………………… 12
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.. 14
1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan …………………………………………………………. 14
2. Penentuan Isu-Isu Strategis …………………………………….. 14
BAB III. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN ................................................................................ 15
1. Visi dan Misi …………………………………………………….... 15
2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ……………….
15
3. Strategi dan Kebijakan …………………………………………… 16
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ………
18
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD …………………………………………....
32
BAB VII. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN …………
1. Pedoman Transisi ..................................................................
2. Kaidah Pelaksanaan ..............................................................
35
35
35
BAB VIII. PENUTUP …………………………………………………………..... 37 LAMPIRAN