Post on 07-Mar-2019
Standar Mutu IAIN Walisongo | 1
BAB I Pelaksanaan penjaminan mutu di IAIN Walisongo dimaksudkan untuk tercapainya visi, misi dan tujuan IAIN Walisongo dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan IAIN Walisongo baik internal maupun eksternal.
Pendahuluan
2 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar Mutu IAIN Walisongo | 3
Pendahuluan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan kewajiban bagi seluruh Perguruan
Tinggi yang berada di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan amanat PP No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Menurut Pasal 91 ayat (1) bahwa Setiap satuan
pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penja-minan mutu
pendidikan dan Pasal 91 ayat (3) menyatakan bahwa Penjaminan mutu pendidikan
bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar
Pendidikan Tinggi sesuai Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
mengamanatkan bahwa standar pendidikan tinggi adalah SNP ditambah Standar Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat.
Pelaksanaan penjaminan mutu di IAIN Walisongo dimaksudkan untuk tercapainya visi, misi
dan tujuan IAIN Walisongo dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan IAIN
Walisongo baik internal maupun eksternal. Untuk itu perlu disusun Sistem Penjaminan Mutu
4 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Internal (SPMI) yang berdasarkan karakteristik dan kekhasan IAIN Walisongo sendiri yang
berlaku bagi segenap unsur yang terlibat dalam penyelengaraan IAIN Walisongo.
Penjaminan mutu akan berjalan efektif dan berkelanjutan apabila ada standar dan sasaran
yang akan dicapai berdasarkan pada komitmen pimpinan dan seluruh pemangku
kepentingan untuk membuat dan menjalankan kebijakan SPMI. Standar mutu dibuat
berdasarkan standar yang telah dikembangkan oleh BAN-PT dengan tetap mengacu kepada
Standar Nasional pendidikan tinggi dan sasaran mutu ini digunakan sebagai dasar acuan
bagi seluruh kegiatan di IAIN Walisongo dalam rangka mencapai visi yaitu: “Perguruan
Tinggi Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan
dan Peradaban”.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 5
BAB II Perguruan Tinggi Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban.
Visi, Misi, dan Tujuan
6 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar Mutu IAIN Walisongo | 7
Visi, Misi, dan Tujuan
VISI
Perguruan Tinggi Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk
Kemanusiaan dan Peradaban.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran IPTEKS berbasis kesatuan ilmu
pengetahuan untuk menghasilkan lulusan professional dan berakhlak al-karimah;
2. Meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Islam, ilmu dan masyarakat;
3. Menyelenggarakan pengabdian yang bermanfaat untuk pengembangan masyarakat;
4. Menggali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan local;
5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam skala regional, nasional,
dan internasional;
6. Mewujudkan tata pengelolaan kelembagaan profesional berstandar internasional.
8 | Standar Mutu IAIN Walisongo
TUJUAN
1. Melahirkan lulusan yang memiliki kapasitas akademik dan profesional dengan keluhuran
budi yang mampu menerapkan dan mengembangkan kesatuan ilmu pengetahuan;
2. Mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang kontributif bagi
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 9
BAB III Untuk mencapai visi, misi dan tujuannya IAIN Walisongo telah menetapkan standar berdasarkan standar BAN-PT yang diintegrasikan dengan SNPT.
Ruang Lingkup dan Fungsi Standar Mutu
10 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Ruang Lingkup dan Fungsi Standar Mutu
Standar Mutu IAIN Walisongo | 11
Ruang Lingkup dan Fungsi Standar Mutu
A. RUANG LINGKUP STANDAR
Untuk mencapai visi, misi dan tujuannya IAIN Walisongo telah menetapkan standar
berdasarkan standar BAN-PT yang diintegrasikan dengan SNPT. Penetapan standar ini
dilakukan untuk mendukung penjaminan mutu, pencapaian akreditasi baik program
studi maupun institusi. Standar mencakup baik bidang akademik maupun non
akademik.
B. FUNGSI STANDAR
1. Pedoman bagi Ketua Program Studi, dosen dan unit kerja yang terkait untuk
merancang, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan
/meningkatkan standar.
2. Petunjuk bagi para pejabat struktural dan atau unit kerja yang terkait dalam
melaksanakan pengawasan dan penilaian sesuai dengan tugas, wewenang dan
12 | Standar Mutu IAIN Walisongo
tanggung jawabnya masing-masing sehingga mutu dapat ditingkatkan secara
terus-menerus dan berkelanjutan.
3. Petunjuk bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB DALAM PENCAPAIAN /PEMENUHAN
STANDAR ISI
Dalam implementasi standar mutu isi terdapat pihak/subyek yang bertanggung
jawab terhadap pencapaian/pemenuhan standar tersebut, yaitu
1. Pimpinan Institut, Fakutas, Program Pascasarjana dan Program Studi
2. Pimpinan UPT dan Biro yang terkait dengan Standar
3. Dosen dan tenaga kependidikan
4. Mahasiswa
Standar Mutu IAIN Walisongo | 13
D. DEFINISI ISTILAH
Definisi istilah dalam standar mutu diperlukan untuk memudahkan dan
menyamakan persepsi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam implementasi
Standar mutu di seluruh unit kerja di IAIN Walisongo.
Definisi istilah dalam standar mutu adalah sebagai berikut:
1. Mutu : keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya dalam
memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan stakeholder, baik yang
tersurat (dalam bentuk pedoman) maupun yang tersirat
2. Pejaminan Mutu : Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan
perguruan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan memperoleh kepuasan.
3. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) : kegiatan sistemik penjaminan mutu
penyelenggaraan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh IAIN Walisongo
(internally driven), dalam rangka pengawasan penyelenggaraan pendidikan di IAIN
Walisongo secara berkelanjutan (continuous improvement ),
14 | Standar Mutu IAIN Walisongo
4. Kebijakan : Pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan dari
intitusi tentang suatu hal
5. Kebijakan SPMI : dokumentasi tertulis yang berisi garis besar penjelasan tentang
bagaimana SPMI di IAIN Walisongo ditetapkan, dilaksanakan, dikendalikan dan
dikembangkan/ditingkatkan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan
sehingga budaya mutu dapat tercapai di IAIN Walisongo.
6. Manual SPMI adalah dokumen tertulis yang berisi petunjuk praktis mengenai
panduan bagaimana penetapan, pemenuhan, pengendalian dan peningkatan
standar SPMI diimplementasikan di IAIN Walisongo.
7. Standar SPMI : Dokumen tertulis yang berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi
tentang sesuatu yang harus dicapai atau dipenuhi.
8. Merancang Standar : olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal yang
dibutuhkan dalam standar.
9. Merumuskan Standar : menuliskan isi setiap standar dalam bentuk pernyataan
dengan menggunakan rumus ABCD (Audience, Behavioour, Competence dan
Degree).
Standar Mutu IAIN Walisongo | 15
10. Menetapkan Standar : tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar
sehingga standar dinyatakan berlaku.
11. Melaksanakan Standar : mengerjakan, mematuhi, dan memenuhi ukuran,
spesifikasi, aturan sebagaimana dinyatakan dalam isi standar.
12. Standar Operasional Prosedur (SOP) : Uraian tentang urutan atau langkah-
langkah untuk mencapai standar yang telah ditetapkan yang ditulis secara
sistematis, kronologis, logis dan koheren.
13. Formulir/Borang : dokumen tertulis yang berfungsi untuk mencatat/merekam
kegiatan yang harus dilaksanakan untuk memenuhi isi standar dan standar
operasional prosedur (SOP)
14. Monitoring : tindakan mengamati suatu proses atau kegiatan penyelenggaraan
pendidikan untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan penyelenggaraan
pendidikan berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya dilaksanakan sesuai Isi
Standar SPMI yang telah ditetapkan.
15. Evaluasi : tindahan mengecek secara detil semua aspek penyelenggaraan
pendidikan di IAIN Walisongo yang dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk
16 | Standar Mutu IAIN Walisongo
mencocokkan apakah semua aspek penyelenggaraan pendidikan telah berjalan
sesuai dengan Isi Standar yang telah ditetapkan.
16. Evaluasi standar : tindakan menilai isi standar didasarkan pada hasil pelaksanaan
isi standar pada waktu sebelumnya dan perkembangan situasi dan kondisi Institut,
tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan IAIN Walisongo dan masyarakat pada
umumnya, serta relevansinya dengan visi dan misi IAIN Walisongo.
17. Pengembangan atau peningkatan standar : upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki mutu dari isi standar SPMI yang dilakukan secara periodik
berdasarkan siklus standar dan berkelanjutan.
18. Siklus Standar : durasi atau masa berlakunya standar SPMI dengan aspek yang
telah diatur didalamnnya
19. Dampak : menggambarkan apakah yang dilakukan menghasilkan perubahan dari
kondisi awal kepada kondisi baru sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.
20. Audit Internal : kegiatan berupa pemeriksaan kepatuhan yang secara internal
berfungsi mengukur dan mengevaluasi SPMI di IAIN Walisongo dengan cara
menyediakan analisis, penilaian dan rekomendasi yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan SPMI yang dilakukan oleh Auditor Internal IAIN Walisongo
Standar Mutu IAIN Walisongo | 17
untuk memeriksa apakah seluruh standar telah dicapai atau dipenuhi oleh setiap
unit kerja di IAIN Walisongo
21. Rekomendasi : Tindakan memberikan perbaikan yang dirumuskan berdasarkan
hasil proses audit mutu internal. Hasil tersebut dikomunikasikan kepada unit yang
diaudit untuk ditindaklanjuti.
22. Kaji Ulang : menganalisis hasil temuan dan rekomendasi dari kegiatan audit
internal sebagai dasar tindakan koreksi untuk perbaikan dan atau peningkatan
pada siklus berikutnya dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan (Continuous
Quality Improvement).
23. Benchmarking : upaya pembandingan standar, baik antar interal organisasi
maupun dengan standar eksternal secara berkelanjutan dengan tujuan
peningkatan mutu dalam rangka memenuhi kebutuhan stakeholder.
24. Tata pamong (governance) merupakan sistem untuk memelihara efektivitas peran
para pemangku kebijakan dalam pengembangan kebijakan, pengambilan
keputusan, dan penyelenggaraan program studi.
25. Mahasiswa adalah pemangku kepentingan utama internal dan sekaligus sebagai
pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan akademik yang harus
18 | Standar Mutu IAIN Walisongo
mendapatkan manfaat dari proses pendidikan, penelitian, dan layanan/pengabdian
kepada masyarakat.
26. Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa
sebagai rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor
dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi.
27. Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuh-kembangkan
semangat dan interaksi akademik antar mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan,
maupun dengan pihak luar untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di
dalam maupun di luar kelas.
28. Penelitian adalah salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan
kontribusi dan manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan IPTEKS (ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni), serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 19
BAB IV Strategi serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang mudah difahami seluruh pemangku kepentingan, sehingga visi yang diajukan benar-benar visi, bukan mimpi dan kiasan (“platitude”).
Standar Mutu
20 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar Mutu IAIN Walisongo | 21
Standar 1
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi program
studi untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya pewujudannya, difahami dan didukung
dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku
kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah difahami, dijabarkan secara logis, sekuen
dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur fikir (logika) yang secara akademik
wajar. Strategi yang dirumuskan didasari analisis kondisi yang komprehensif, menggunakan
metode dan instrumen yang sahih dan andal, sehingga menghasilkan landasan langkah-
langkah pelaksanaan dan kinerja yang urut-urutannya sistematis, saling berkontribusi dan
berkesinambungan. Kesuksesan di salah satu sub-sistem berkontribusi dan ditindaklanjuti
oleh sub-sistem yang seharusnya menindaklanjuti.
Strategi serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang
mudah difahami seluruh pemangku kepentingan, sehingga visi yang diajukan benar-benar
visi, bukan mimpi dan kiasan (“platitude”). Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian
22 | Standar Mutu IAIN Walisongo
pewujudan visi. Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat
rumusan yang baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan
demikian, rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan
integritas yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN
1.1 Program studi memiliki visi, misi, dan
tujuan yang dirumuskan secara jelas
dan realistic
1.1.1 Program studi memiliki dokumen/bukti bahwa
rumusan visi, misi, dan tujuan program studi
disusun secara jelas sesuai dengan visi, misi dan
tujuan jurusan, fakultas dan institut, serta
berdasarkan pada kesepakatan dan pemahaman
dari pemangku kepentingan.
1.1.2 Strategi dan tahapan untuk mencapai visi, misi,
dan tujuan program studi ditetapkan dalam
rentang waktu tertentu, dievaluasi secara periodik,
dan terdokumentasi dengan baik.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 23
1.2 Rumusan visi, misi, tujuan, dan
sasaran Program Studi
disosialisasikan secara sistematis
dan berkelanjutan kepada semua
sivitas akademika (dosen dan
mahasiswa) dan tenaga
kependidikan
1.2.1 Seluruh pemangku kepentingan internal (internal
stakeholders): sivitas akademika (dosen dan
mahasiswa) dan tenaga kependidikan memahami
secara baik visi, misi, tujuan, dan sasaran Program
Studi
24 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar 2
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong, kepemimpinan, sistem
pengelolaan, dan penjaminan mutu program studi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi
sebagai kunci penting bagi keberhasilan program dalam menjalankan misi pokoknya:
pendidikan, penelitian, dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Tata pamong
program studi harus mencerminkan pelaksanaan “good university governance” dan
mengakomodasi seluruh nilai, norma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku
kepentingan program studi. Kepemimpinan program studi harus secara efektif memberi
arah, motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan
sasaran melalui strategi yang dikembangkan.
Sistem pengelolaan harus secara efektif dan efisien melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengarahan, dan pengawasan. Sistem
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Standar Mutu IAIN Walisongo | 25
penjaminan mutu harus mencerminkan pelaksanaan continuous quality improvement pada
semua rangkaian sistem manajemen mutu (quality management system) dalam rangka
pemuasan pelanggan (customer satisfaction).
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN
2.1 Jurusan/Program studi memiliki tata
pamong yang terintengrasi dengan
tata pamong fakultas
2.1.1 Fakultas/jurusan/prodi memiliki struktur
organisasi, perangkat pendukung kebijakan,
peraturan dan kode etik yang terintegrasi
dengan institusi.
2.1.2 Fakultas/jurusan/prodi merumuskan tugas dan
tanggung jawab personil dalam organisasi
fakultas, jurusan dan program studi dengan
meng-acu pada ketentuan yang berlaku di IAIN
Walisongo Semarang.
2.1.3 Fakultas/jurusan/prodi menetapkan rencana
strategis pengembangan program studi yang
26 | Standar Mutu IAIN Walisongo
dikelolanya dalam rentang waktu tertentu dan
realistik yang disusun dengan melibatkan
pemangku kepentingan.
2.1.4 Fakultas menetapkan rencana operasional dalam
bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran
Tahunan dengan melibatkan jurusan/ program
studi yang berada di bawah pengelolaannya.
2.2 Fakultas/jurusan /prodi memiliki
karakteristik kepemimpinan
operasional, kepemimpinan
organisasi, kepemimpinan publik
2.2.1 Fakultas/jurusan/prodi memiliki karakteristik
kepemimpinan operasinal, kepemimpinan
organisasi dan kepemimpinan publik.
2.3 Fakultas / jurusan / prodi
menerapkan sistem pengelolaan
Perguruan Tinggi
2.3.1 Fakultas/jurusan/prodi menerapkan sistem
pengelolaan fungsional dan operasional
Perguruan Tinggi (planning, organizing,staffing,
controlling) secara efektif.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 27
2.3.2 Fakultas/jurusan/prodi memiliki analisis jabatan,
deskripsi tugas, program peningkatan
kompetensi manajerial yang menjamin proses
pengelolaan yang Efektif dan efisien
2.3.3 Fakultas/jurusan/prodi melakukan diseminasi
hasil kerja perguruan Tinggi sebagai akuntabilits
publik serta keberkalaannya
2.4 Fakultas / jurusan / prodi
menerapkan sistem penjaminan
mutu penye-lenggaraan kegiatan
akademik yang terintegrasi dengan
LPM dan institut
2.4.1 Fakultas memiliki Gugus Penjamin Mutu dan
memiliki Gugus Kendali Mutu dengan tugas dan
tanggung jawab yang jelas dalam pengendalian
mutu akademik di jurusan/ program studi yang
berada di bawah pengelolaannya
2.4.2 Fakultas/jurusan/prodi menerapkan mekanisme
monitoring dan evaluasi (internal dan eksternal )
terhadap terlaksananya rencana kegiatan dan
pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan.
28 | Standar Mutu IAIN Walisongo
2.4.3 Fakultas/jurusan/prodi memiliki sistem
pembinaan program studi meliputi (1)
pengembangan program studi, (2) penyusunan
dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan,
dana dan informasi.
2.4.4 Fakultas/jurusan/podi memiliki kelengkapan dan
aksesbilitas sistem basis data institusi yang
mendukung penyusunan evaluasi diri institusi
dan program studi.
2.5 Fakultas / jurusan / prodi
menerapkan mekanisme penjaringan
umpan balik terhadap mahasiswa,
dosen, dan pengguna lulusan untuk
per-baikan kurikulum dan
2.5.1 Fakultas/jurusan/prodi melaksanakan
penjaringan umpan balik melalui mekanisme
workshop/ lokakarya/ media IT/ questioner
untuk perbaikan kurikulum dan proses
pembelajaran minimal sekali setahun.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 29
pelaksanaan proses pembelajaran di
jurusan/program studi
2.5.2 Fakultas/jurusan/prodi melaksanakan
penjaringan umpan balik dari mahasiswa melalui
evaluasi proses belajar mengajar setiap semester.
2.6 Fakultas/jurusan/prodi memiliki dan
menerap-kan mekanisme yang
dapat menjamin penyelenggaraan
program akademik secara
berkelanjutan.
2.6.1 Fakultas/jurusan/prodi memiliki program yang
dapat meningkatkan animo calon mahasiswa,
program peningkatan mutu manajemen,
program peningkatan mutu lulusan, dan
program untuk pelaksanaan dan hasil
kerjasamakemitraan.
Catatan : 2.1 Indikator : Prodi memiliki tata pamong yang memungkinkan terlaksananya secara konsisten
prinsip tata pamong ( lihat MATRIK PENILAIAN BAN-PT buku VI )
30 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar 3
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan. Program studi
harus memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen
dan seleksi calon mahasiswa maupun pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu yang
terintegrasi. Program studi harus menempatkan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan
utama sekaligus sebagai pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan
akademik untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan melalui strategi-
strategi yang dikembangkan oleh program studi. Program studi harus berpartisipasi secara
aktif dalam sistem perekrutan dan seleksi calon mahasiswa agar mampu menghasilkan input
mahasiswa dan lulusan bermutu. Program studi harus mengupayakan akses layanan
kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat. Program studi harus mengelola
lulusan sebagai produk dan mitra perbaikan berkelanjutan program studi. Program studi
harus berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan dan pendayagunaan alumni.
Mahasiswa dan Lulusan
Standar Mutu IAIN Walisongo | 31
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN
3.1 Program studi memiliki calon
maha-siswa bermutu baik
3.1.1 Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung
lebih besar dari 5 :1
3.1.2 Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi
: calon mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi minimal
95%
3.1.3 Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru
reguler maksimal : 0,05
3.1.4 Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima
tahun terakhir minimal 3.4
3.2 Penerimaan mahasiswa non-
reguler
3.2.1 Penerimaan mahasiswa non-reguler selayaknya tidak
membuat beban dosen sangat berat, jauh melebihi
beban ideal (maksimal 12 sks).
3.3 Profil mahasiswa: prestasi
dan reputasi akademik, bakat
dan minat
3.3.1 Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang nalar,
bakat dan minat minimal 1% dari jumlah mahasiswa baik
nasional maupun internasional
32 | Standar Mutu IAIN Walisongo
3.4 Profil lulusan: ketepatan
waktu penyelesaian studi,
proporsi mahasiswa yang
menyelesaikan studi dalam
batas masa studi
3.4.1 Persentase kelulusan tepat waktu minimal 50%
3.4.2 Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri
maksimal 6%
3.5 Profil Lulusan : menguasai
bahasa asing
3.5.1 TOEFL mencapai skor 400
3.5.2 IMKA mencapai skor 300
3.6 Profil Lulusan : fasih BTA dan
mempunyai ketrampilan
keagamaan
3.6.1 Mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar
3.6.2 Mampu menulis ayat-ayat al Quran dengan benar
3.6.3 Hafal ayat-ayat al Quran yang sesuai dengan disiplin ilmu
3.6.4 Mampu melaksanakan praktek kegamaan dengan baik
dan benar
3.7 Layanan dan kegiatan
kemahasiswaan: ragam, jenis,
wadah, mutu, harga,
intensitas.
3.7.1 Mahasiswa memiliki akses untuk mendapatkan
pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk
membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat,
seni, dan kesejahteraan. Yaitu:
a. Bimbingan dan konseling
Standar Mutu IAIN Walisongo | 33
b. Minat dan bakat (ekstra kurikuler)
c. Pembinaan soft skill
d. Layanan beasiswa
e. Layanan kesehatan
3.7.2 Kualitas layanan kepada mahasiswa sangat baik
3.8 Pelacakan dan perekaman
data lulusan:
kekomprehensifan,
pemutakhiran, profil masa
tunggu kerja pertama,
kesesuaian bidang kerja
dengan bidang studi, dan
posisi kerja pertama.
3.8.1 Ada upaya yang intensif untuk pelacakan dan
perekaman data lulusan
3.8.2 Penggunaan hasil pelacakan untuk perbaikan 4 item
yaitu:
a. proses pembelajaran,
b. penggalangan dana,
c. informasi pekerjaan,
d. membangun jejaring.
3.8.3 Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap
kualitas alumni score 24-28.
3.8.3 Profil masa tunggu kerja pertama kurang dari 6 bulan
34 | Standar Mutu IAIN Walisongo
3.8.4 Profil kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi
minimal 50%
3.9 Partisipasi alumni dalam
mendukung pengembangan
akademik dan non-akademik
program studi.
3.9.1 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan
akademik program studi dalam bentuk:
a. Sumbangan dana
b. Sumbangan fasilitas
c. Keterlibatan dalam kegiatan akademik
d. Pengembangan jejaring
e. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik
3.10.1 Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung
pengembangan non-akademik program studi dalam
bentuk:
a. Sumbangan dana
b. Sumbangan fasilitas
c. Keterlibatan dalam kegiatan akademik
d. Pengembangan jejaring
e. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 35
Standar 4
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu sumber daya manusia yang andal dan
mampu menjamin mutu penyelenggaraan program studi, melalui program akademik sesuai
dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Program studi harus mendayagunakan sumber daya
manusia yang meliputi dosen dan tenaga kependidikan yang layak, kompeten, relevan dan
andal. Dosen merupakan sumber daya manusia utama dalam proses pembentukan nilai
tambah yang bermutu pada diri mahasiswa yang dibimbingnya, bagi bidang ilmu yang
diampunya, dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin mutu dosen dan tenaga
kependidikan yang bermutu baik, program studi harus memiliki kewenangan dan
pengambilan keputusan dalam seleksi, penempatan, pengembangan karir yang baik.
Program studi harus memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk menjamin
mutu pengelolaan program akademik.
Sumber Daya Manusia
36 | Standar Mutu IAIN Walisongo
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN
4.1 Institut didukung dengan
sumberdaya dosen tetap yang
mencukupi dan memenuhi
kualifi-kasi pendidikan minimal
Master yang sesuai bidang
4.1.1 Institut memiliki program pengembangan dosen
untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi
yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program
studi
4.1.2 Proses seleksi, perekrutan, penempatan,
pengembangan, penghargaan, retensi dan
pemberhentian dosen sesuai dengan
peraturan/pedoman yang berlaku.
4.1.3 Persentase dosen tetap dengan pendidikan terakhir
S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan
kompetensi lebih dari 90%
4.1.4 Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang
bidang keahliannya sesuai dengan kompe-tensi
program studi lebih dari 40%
Standar Mutu IAIN Walisongo | 37
4.1.5 Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan lektor,
lektor kepala dan guru besar yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi program
studi lebih dari 50%
4.1.6 Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang
keahliannya sesuai dengan bidang program studi: 1 :
20-25 (untuk bidang agama) dan 1: 8-15 (untuk
bidang umum)
4.2 Institut memiliki mekanisme
monitoring dan evaluasi kinerja
dosen dalam bidang tridarma dan
mendokumentasikan rekam jejak-
nya yang mampu telusur.
4.2.1 Rata-rata beban kinerja dosen per semester minimal
12 sks
4.2.2 Rata-rata tingkat kehadiran dosen tetap dalam
mengajar lebih dari 95%
4.2.3 Persentase dosen yang melakukan kegiatan
penelitian lebih dari 75%
4.2.4 Persentase dosen tetap yang menghasilkan karya
pengabdian kepada masyarakat lebih dari 50%.
38 | Standar Mutu IAIN Walisongo
4.2.5 Persentase dosen tetap yang menjadi anggota
masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi)
tingkat nasional/internasional lebih dari 10%
4.2.6 Setiap dosen tetap mengikuti kegiatan (sebagai
pembicara/peserta) seminar ilmiah/lokakarya/
penataran/workshop/pagelaran/pameran/peragaan
(nasional/internasional) minimal sekali dalam
setahun
4.3 Institut didukung dengan tenaga
kependidikan yang mencukupi
sesuai dengan kompetensinya
4.3.1 Institut memiliki pustakawan dengan kualifikasi S.3,
1 orang, S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 5 orang.
4.3.2 Institut memiliki laboran 5 orang yang sesuai
dengan kompetensinya pada setiap laboratorium
yang ada
4.3.3 Institut memiliki tetaga IT yang bersertifikat IT
dengan kualifikasi S1 sebanyak 4 orang
4.3.4 Prosentase tenaga laboran yang memiliki sertifikat
sesuai dengan bidangnya lebih dari 70%
Standar Mutu IAIN Walisongo | 39
4.3.5 Ada perencanaan dan program pengembangan
yang jelas bagi tenaga kependidikan
4.4 Adanya Kepuasan dosen dan
tenaga kependidikan dalam
system pengelolaan SDM PT
4.4.1 Institut memiliki instrument untuk mengukur tingkat
kepuasan dosen dan tenaga kependidikan yang jelas
dan mudah
4.4.2 Prosentase tingkat kepuasan dosen dan tenaga
administrasi lebih dari 70%
4.4.3 Survey tingkat kepuasan dosen dapat dimanfaatkan
untuk perbaikan yang berkelanjutan bagi
pengelolaan SDM, bagi instrument pengukuran
kepuasan dan bagi analisis hasil survey kepuasan
40 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar 5
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu kurikulum, pembelajaran, dan suasana
akademik untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik di tingkat program
studi. Kurikulum yang dirancang dan diterapkan harus mampu menjamin tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum harus mampu
menyediakan tawaran dan pilihan kompetensi dan pengembangan bagi pebelajar sesuai
dengan minat dan bakatnya. Proses pembelajaran yang diselenggarakan harus menjamin
pebelajar untuk memiliki kompetensi yang tertuang dalam kurikulum. Suasana akademik di
program studi harus menunjang pebelajar dalam meraih kompetensi yang diharapkan.
Dalam pengembangan kurikulum program, proses pembelajaran, dan suasana akademik,
program studi harus kritis dan tanggap terhadap perkembangan kebijakan, peraturan
perundangan yang berlaku, sosial, ekonomi, dan budaya.
Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
Standar Mutu IAIN Walisongo | 41
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN
5.1 Kurikulum harus memuat standar
kompetensi lulusan yang terstruktur
dalam kompetensi utama,
pendukung dan lainnya yang
mendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya
visi program studi.
5.1.1 Kompetensi lulusan
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara
lengkap (utama, pendukung, lainnya) yang
terumuskan secara sangat jelas.
5.1.2 Sesuai dengan visi-misi, sudah berorientasi ke
masa depan.
5.2 Kurikulum memuat matakuliah
yang mendukung pencapaian
kompetensi lulusan dan
memberikan keleluasaan pada
mahasiswa untuk memperluas
wawasan dan memperdalam
keahlian sesuai dengan minatnya,
serta dilengkapi dengan deskripsi
5.2.1 Struktur Kurikulum
Sesuai dengan standar kompetensi, sudah
berorientasi ke masa depan.
5.2.2 Persentase mata kuliah yang dalam penentuan
nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas
(PR atau makalah) ≥ 20% lebih dari 50% MK
5.2.3 Matakuliah dilengkapi dengan deskripsi matakuliah,
silabus dan SAP 95%
42 | Standar Mutu IAIN Walisongo
matakuliah, silabus dan rencana
pembelajaran.
5.2.4 Fleksibilitas mata kuliah pilihan : MK pilihan
minimal 9 sks
5.2.5 Substansi praktikum dan pelaksanaan praktikum.
Mempunyai modul dan dilaksanakan 50%
5.3 Kurikulum dan seluruh
kelengkapannya harus ditinjau
ulang dalam kurun waktu tertentu
oleh program studi bersama fihak-
fihak terkait (relevansi sosial dan
relevansi epistemologis) untuk
menyesuaikannya dengan
perkembangan Ipteks dan
kebutuhan pemangku kepentingan
(stakeholders)
5.3.1 Pelaksanaan peninjauan kurikulum selama 5 tahun
terakhir.
Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan
melibatkan pemangku kepentingan internal dan
eksternal dan memperhatikan visi, misi, dan umpan
balik program studi
5.3.2 Penyesuaian kurikulum dengan perkembangan
Ipteks dan kebutuhan
Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan
perkembangan ilmu di bidangnya dan kebutuhan
pemangku kepentingan.
5.4. Pelaksanaan proses pembelajaran
5.4.1. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme
untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki
setiap semester tentang:
Standar Mutu IAIN Walisongo | 43
a. kehadiran mahasiswa
b. kehadiran dosen
c. materi kuliah
Skor ; lebih besar dari 3.5
5.4.2 Mekanisme penyusunan materi perkuliahan
Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam
satu bidang ilmu, dengan memperhatikan masukan
dari dosen lain atau dari pengguna lulusan.
5.4.3 Mutu soal ujian
Mutu soal ujian untuk lima mata kuliah yang
diberikan semuanya bermutu baik, dan sesuai
dengan Silabus/SAP.
5.5 Sistem pembimbingan akademik:
banyaknya mahasiswa per dosen
PA, pelaksanaan kegiatan, rata-rata
5.5.1 Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen
Pembimbing Akademik (PA) per semester
Maksimal 20 mahasiswa per PA per tahun
44 | Standar Mutu IAIN Walisongo
pertemuan per semester, efektivitas
kegiatan perwalian
5.5.2 Pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik
Dilakukan oleh seluruh dosen PA dengan baik
sesuai panduan tertulis.
5.5.3 Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan per
mahasiswa per semester (= PP) minimal 3 kali per
semester
5.5.4 Efektivitas kegiatan perwalian
Sistem bantuan dan bimbingan akademik sangat
efektif
5.6 Sistem pembimbingan tugas akhir
(skripsi): ketersediaan panduan,
rata-rata mahasiswa per dosen
pembimbing tugas akhir, rata-rata
jumlah pertemuan/ pembimbingan,
kualifikasi akademik dosen
5.6.1 Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan
penggunaan
Ada panduan tertulis yang disosialisasikan dan
dilaksanakan dengan konsisten
5.6.2 Rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing tugas
akhir 1-4 mahasiswa per dosen TA
Standar Mutu IAIN Walisongo | 45
pembimbing tugas akhir, dan waktu
penyelesaian penulisan.
5.6.3 Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan
selama penyelesaian TA minimal 8 kali
5.6.4 Kualifikasi akademik dosen pembimbing tugas
akhir minimal S2 sesuai kompetensi
5.6.5 Rata-rata waktu penyelesaian penulisan tugas akhir
Rata-rata 6 bulan
5.7 Upaya perbaikan sistem
pembelajaran yang telah dilakukan
selama tiga tahun terakhir
5.7.1 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah
dilakukan selama tiga tahun terakhir berkaitan
dengan:
a. Materi
b. Metode pembelajaran
c. Penggunaan teknologi pembelajaran
d. Cara-cara evaluasi
5.8 Upaya peningkatan suasana
akademik: Kebijakan tentang
suasana akademik, Ketersediaan
dan jenis prasarana, sarana dan
5.8.1 Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi
keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik).
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk
46 | Standar Mutu IAIN Walisongo
dana, Program dan kegiatan
akademik untuk menciptakan
suasana akademik, Interaksi
akademik antara dosen-mahasiswa,
serta pengembangan perilaku
kecendekiawanan
meningkatkan suasana akademik yang baik.
5.8.2 Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana
yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik
antara sivitas akademika
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk
meningkatkan suasana akademik yang baik.
5.8.3 Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan
suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya,
bedah buku, penelitian bersama dll).
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk
meningkatkan suasana akademik yang baik.
5.8.4 Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk
meningkatkan suasana akademik yang baik.
5.8.5 Pengembangan perilaku kecendekiawanan
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk
meningkatkan suasana akademik yang baik.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 47
Standar 6
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
sistem informasi yang mampu menjamin mutu penyelenggaraan program akademik. Sistem
pengelolaan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi harus menjamin
kelayakan, keberlangsungan, dan keberlanjutan program akademik di program studi. Agar
proses penyelenggaraan akademik yang dikelola oleh program studi dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien, program studi harus memiliki akses yang memadai, baik dari aspek
kelayakan, mutu maupun kesinambungan terhadap pendanaan, prasarana dan sarana, serta
sistem informasi. Standar pendanaan, prasarana dan sarana serta sistem informasi
merupakan elemen penting dalam penjaminan mutu akreditasi yang merefleksikan kapasitas
program studi didalam memperoleh, merencanakan, mengelola, dan meningkatkan mutu
perolehan sumber dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang diperlukan guna
mendukung kegiatan tridarma program studi. Tingkat kelayakan dan kecukupan akan
ketersediaan dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang dapat diakses oleh
Pembiayaan, Prasarana, Sarana dan Sistem Informasi
48 | Standar Mutu IAIN Walisongo
program studi sekurang-kurangnya harus memenuhi standar kelayakan minimal. Program
studi harus terlibat dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan ketersediaan
sumber daya yang menjadi landasan dalam menetapkan standar pembiayaan, prasarana dan
sarana serta sistem informasi. Program studi harus berpartisipasi aktif dalam penyusunan
rencana kegiatan dan anggaran tahunan untuk mencapai target kinerja yang direncanakan
(pendidikan, penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat). Program studi
harus memiliki akses yang memadai untuk menggunakan sumber daya guna mendukung
kegiatan tridarma program studi.
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN
6.1 Keterlibatan program studi dalam
perencanaan target kinerja,
perencanaan kegiatan/kerja dan
perencanaan/alokasi dan
pengelolaan dana. Keterlibatan
aktif program studi harus
6.1.1 Ada keterlibatan program studi dalam perencanaan
target kinerja, perencanaan kegiatan/ kerja dan
perencanaan alokasi dan pengelolaan dana.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 49
tercerminkan dengan bukti tertulis
tentang proses perencanaan,
pengelolaan dan pelaporan serta
pertanggungjawaban penggunaan
dana kepada pemangku
kepentingan melalui mekanisme
yang transparan dan akuntabel.
6.2 Dana operasional dan
pengembangan (termasuk hibah)
dalam lima tahun terakhir untuk
mendukung kegiatan program
akademik (pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada
masyarakat) program studi harus
memenuhi syarat kelayakan jumlah
dan tepat waktu.
6.2.1 Penggunaan dana untuk operasional (pendidikan,
penelitian, pengabdian pada masyarakat).
Jumlah dana lebih dari Rp 15 juta per mahasiswa
per tahun.
6.2.2 Dana penelitian dalam tiga tahun terakhir
Rata-rata dana penelitian lebih dari Rp 3 juta per
dosen tetap per tahun.
6.2.3 Dana yang diperoleh dalam rangka
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dalam
tiga tahun terakhir
Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada
50 | Standar Mutu IAIN Walisongo
masyarakat lebih dari Rp 1,5 juta per dosen tetap
per tahun.
6.3 Prasarana:
Perguruan Tinggi didukung
dengan prasarana pendidikan yang
memadai dan bermutu yang
memenuhi kelayakan dan mutu
untuk melakukan aktivitas kerja,
pengembangan diri, dan pelayanan
akademik baik.
(ruang kantor, ruang dosen, ruang
kelas, ruang siding)
6.3.1 Bangunan: memenuhi persyaratan teknis dan
keamanan, serta jumlahnya mencukupi
6.3.2 Luas ruang kerja dosen minimal 4 m2
6.3.3 Ruang kerja pimpinan: minimal 15 m2 per Orang
6.3.4 Ruang administrasi kantor: minimal 3 m2 per orang
6.3.5 Ruang kelas/aula: minimal 2 m2 per mahasiswa
6.3.6 Ruang ujian sidang sarjana: 16 m2 per mahasiswa
6.3.7 Prasarana (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium,
studio, ruang perpustakaan, green house, dsb.
kecuali ruang dosen) yang dipergunakan Program
studi dalam proses pembelajaran.
6.3.8 Prasarana lengkap dan mutunya sangat baik untuk
proses pembelajaran. Lengkap dengan LCD, screen.
Standar Mutu IAIN Walisongo | 51
6.3.9 Prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat
olah raga, ruang bersama, PKM mahasiswa,
poliklinik, kantin)
6.3.10 Prasarana penunjang lengkap dan mutunya
sangat baik untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa.(gedung serba guna, central
enterprenership)
Prasarana:
(Perguruan tinggi/fakultas
didukung dengan prasarana air,
listrik).
6.3.11 Perlengkapan listrik: memenuhi persyaratan teknis
dengan kondisi baik, ramah lingkungan,
dipelihara secara rutin, dan tersedia setiap saat.
6.3.12 Fasilitas air: Sistem penyediaan air bersih,
reservoir, perpipaan, dan perlengkapannya
memenuhi persyaratan teknis, kualitas air
memenuhi persyaratan air bersih, dan air tersedia
setiap saat di seluruh bangunan.
52 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Perguruan tinggi/fakultas
didukung oleh prasarana
penunjang yang lengkap di tingkat
institur/fakultas/ institut, bermutu
sangat baik dan mencukupi untuk
kebutuhan mahasiswa.
6.3.13 Toilet: memenuhi persyaratan teknis, jumlahnya
mencukupi, tersedia air bersih setiap saat,
berfungsi baik, dan dilakukan pembersihan secara
rutin minimal 3 kali sehari.
6.3.14 Kantin: dilengkapi dengan ventilasi yang baik,
fasilitas penjualan dan ruang makan memenuhi
persyaratan sanitasi dengan didukung fasilitas air
bersih untuk cuci tangan dan pencucian peralatan
yang mencukupi, pembuangan air yang tertutup,
dan penjaja makanan yang memenuhi
persyaratan higiene.
6.3.15 Ruang himpunan mahasiswa: minimal 50 m2 per
ruangan
6.3.16 Poliklinik: tersedia mencukupi, berkualitas baik
dan memenuhi persyaratan untuk poliklinik.
6.3.17 Aula: sesuai dengan jumlah maksimal wisudawan
Standar Mutu IAIN Walisongo | 53
6.3.18 Asrama mahasiswa: jumlah kamar sesuai dengan
daya tampung yang direncanakan (2 orang per
kamar), bermutu baik dan dirawat secara
terjadwal.
6.3.19 Gedung olahraga: memenuhi kriteria gedung
(indoor) untuk pemakaian jenis cabang olah raga
tertentu, berkualitas baik, dan dapat diakses
dengan mudah.
6.3.20 Tempat ibadah :3 masjid per kampus , bermutu
baik, dan jumlah mencukupi
6.3.21 Transportasi: tersedia bis kampus dengan jumlah
memadai, terawat dan beroperasi dengan jadwal
yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
6.3.22 Jaringan telekomunikasi: Tersedia sambungan dan
instalasi telepon dengan kondisi baik, jumlah
mencukupi, dan dilakukan perawatan secara
berkala.
54 | Standar Mutu IAIN Walisongo
6.4 Akses dan pendayagunaan sarana
yang dipergunakan dalam proses
administrasi dan pembelajaran
serta penyelenggaraan kegiatan
Tridharma PT secara efektif.
6.4.1 Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan
perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar
yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol,
penghapus, LCD, dekstop/laptop, AC/ kipas angin,
internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari
(minimal 20 jam/minggu)
6.4.2 Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan
praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi
dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan
tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis)
yang mencukupi, bermutu baik dan dapat
dugunakan setiap hari.
6.5 Departemen/fakultas didukung
oleh perpustakaan dengan koleksi
pustaka yang sesuai bidang
dengan jumlah yang memadai
6.5.1 Ruang perpustakaan: 0,7 m2 per mahasiswa
6.5.2 Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu:
400 (dalam tiga tahun terakhir)
6.5.3 Jumlah koleksi disertasi/tesis/skripsi/tugas akhir:
200 (dalam tiga tahun terakhir)
Standar Mutu IAIN Walisongo | 55
Untuk asesmen lapang:
Pustaka yang diperhitungkan
hanyalah pustaka yang relevan.
Media dari masing-masing pustaka
dapat berupa hard copy, CD- ROM
atau media lainnya
6.5.4 Jumlah jurnal ilmiah terakreditasi Dikti yang sesuai
bidang: ≥ 1 judul dengan nomor lengkap (dalam
tiga tahun terakhir)
6.5.5 Jumlah jurnal ilmiah nasional (ber ISSN) tidak
terakreditasi yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan
nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)
6.5.6 Jumlah jurnal imiah internasional yang sesuai
bidang: ≥ 1 judul dengan nomor lengkap (dalam
tiga tahun terakhir)
6.5.7 Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang: >5
judul (dalam tiga tahun terakhir).
6.5.8 Program studi memiliki akses yang mudah ke
perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk
akses secara online)
56 | Standar Mutu IAIN Walisongo
6.5.9 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah terakreditasi ≥
3 judul jurnal, nomornya lengkap Dikti
6.5.10 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah internasional
≥ 2judul jurnal, nomornya lengkap
6.5.11 Bahan pustaka berupa prosiding seminar dalam
tiga tahun terakhir ≥ 9 prosiding seminar
6.5.12 Akses ke perpustakaan di luar PT atau sumber
pustaka lainnya
6.5.13 Ada beberapa perpustakaan di luar PT yang dapat
diakses dan sangat baik fasilitasnya
6.6 Akses dan pendayagunaan sistem
informasi dalam pengelolaan data
dan informasi tentang
penyelenggaraan program
akademik di program studi
6.6.1 Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan PS
dalam proses pembelajaran (hardware, software, e-
learning, perpustakaan, dll.)
Dengan komputer yang terhubung dengan
jaringan luas/internet, software yang berlisensi
dengan jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas e-
Standar Mutu IAIN Walisongo | 57
learning yang digunakan secara baik, dan akses on-
line ke koleksi perpustakaan
6.6.2 Aksesibilitas data dalam sistem informasi
Nilai butir ini didasarkan pada hasil penilaian 11
jenis data (lihat kolom 1 pada tabel butir 6.5.2)
dengan cara berikut:
Skor akhir = 4
(jumlah total skor pada ke-11 jenis data) : 11
Sedang untuk setiap jenis data, penilaian
didasarkan atas aturan berikut:
1: Data ditangani secara manual
2: Data ditangani dengan komputer tanpa jaringan
3: Data ditangani dengan komputer, serta dapat
diakses melalui jaringan lokal (LAN)
4: Data ditangani dengan komputer, serta dapat
diakses melalui jaringan luas (WAN)
58 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar 7
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penelitian, pelayanan dan/atau
pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang diselenggarakan untuk dan terkait
dengan pengembangan mutu IAIN Walisongo Semarang. Kelayakan penjaminan mutu ini
sangat dipengaruhi oleh mutu pengelolaan dan pelaksanaannya. Sistem pengelolaan
pendidikan, penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama harus
terintegrasi dengan penjaminan mutu program studi untuk mendukung terwujudnya visi,
terselenggaranya misi, tercapainya tujuan, dan keberhasilan strategi perguruan tinggi yang
bersangkutan. Agar mutu penyelenggaraan akademik yang dikelola oleh program studi
dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, dilaksanakan secara efektif dan efisien, program
studi harus memiliki akses yang luas terhadap penelitian, pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat, dan kerjasama, internal maupun eksternal. Standar ini merupakan elemen
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama
Standar Mutu IAIN Walisongo | 59
penting dalam penjaminan mutu akreditasi program studi yang merefleksikan kapasitas dan
kemampuan dalam memperoleh, merencanakan (kegiatan dan anggaran), mengelola, dan
meningkatkan mutu penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
Program studi harus berpartisipasi aktif dalam pengelolaan, pemanfaatan dan
kesinambungan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama pada
tingkat perguruan tinggi. Program studi memiliki akses dan mendayagunakan sumber daya
guna mendukung kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama.
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN
7.1 Produktivitas dan mutu hasil
penelitian dosen dalam kegiatan
penelitian, pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat, dan kerjasama,
dan keterlibatan mahasiswa dalam
7.1.1 Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang
keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap
yang bidang keahliannya sama dengan PS per
tahun, selama 3 tahun.
Nilai Kasar lebih besar dari 3
60 | Standar Mutu IAIN Walisongo
kegiatan tersebut. Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
NK = Nilai kasar =a b c4×n 2×n n
f
Keterangan:
na = Jumlah penelitian dengan biaya luar negeri yang
sesuai bidang ilmu
nb = Jumlah penelitian dengan biaya luar yang sesuai
bidang ilmu
nc = Jumlah penelitian dengan biaya dari PT/sendiri
yang sesuai bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya
sesuai dengan PS
7.1.2 Keterlibatan mahasiswa yang melakukan tugas
akhir dalam penelitian dosen
Standar Mutu IAIN Walisongo | 61
Minimal 25%
7.1.3 Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen
tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS
per tahun, selama 3 tahun
Nilia kasar minimal 3
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
NK = Nilai kasar = a b c4×n 2×n n
f
Keterangan:
na = Jumlah artikel ilmiah tingkat internasional yang
sesuai bidang ilmu
nb = Jumlah artikel tingkat nasional atau buku yang
sesuai bidang ilmu
nc = Jumlah karya ilmiah (artikel dalam jurnal yang
belum terakreditasi Dikti, jurnal ilmiah populer,
62 | Standar Mutu IAIN Walisongo
koran, diktat) yang sesuai bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya
sesuai dengan PS
1.1.4 Karya-karya PS/institusi yang telah memperoleh
perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual
(HaKI) dalam tiga tahun terakhir minimal 2 HAKI
7.2 Kegiatan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat dosen dan
mahasiswa program studi yang
bermanfaat bagi pemangku
kepentingan (kerjasama, karya,
penelitian, dan pemanfaatan
jasa/produk kepakaran).
7.2.1 Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen
tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS
selama tiga tahun.
Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:
Nilai Kasar minimal 3
NK = Nilai kasar = a b c4×n 2×n n
f
Keterangan:
Standar Mutu IAIN Walisongo | 63
na = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar negeri
yang sesuai bidang ilmu
nb = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar yang
sesuai bidang ilmu
nc = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya dari
PT/sendiri yang sesuai bidang ilmu
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya
sesuai dengan PS
7.2.2 Mahasiswa terlibat penuh dan diberi
tanggungjawab dalam kegiatan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
7.3 Jumlah dan mutu kerjasama yang
efektif yang mendukung pelaksanaan
misi program studi dan institusi dan
dampak kerjasama untuk
penyelenggaraan dan pengembangan
7.3.1 Kegiatan kerjasama dengan instansi di dalam
negeri dalam tiga tahun terakhir
Minimal 2 kerjasama per prodi
Catatan;
64 | Standar Mutu IAIN Walisongo
program studi Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen
tetap PS.
7.3.2 Kegiatan kerjasama dengan instansi di luar
negeri dalam tiga tahun terakhir.
Minimal 1 kerjasama per prodi
Catatan;
Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen
tetap PS
Standar Mutu IAIN Walisongo | 65
BAB V Kebijakan ini adalah suatu komitmen IAIN Walisongo untuk melaksanakan SPMI secara terarah dalam rangka mencapai visi, namun perubahan kebijakan bisa dilakukan sesuai dengan perubahan visi, kebutuhan pemangku kepentingan atau adanya perubahan perundang-undangan yang berlaku.
Penutup
66 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar Mutu IAIN Walisongo | 67
Penutup
Standar mutu ini hendaknya dijadikan acuan oleh seluruh unit kerja di tingkat Institut,
Fakutas, Jurusan, Prodi, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Pusat, Unit Pelaksana Teknis dan
Biro dalam merancang, menyusun, melaksanakan, memonitoring, mengevaluasi atau
mengendalikan serta mengaudit secara internal berbagai standar mutu yang telah ditetapkan
dengan berbagai perangkat standar operational prosedur (SOP) dan formulir
(borang/proforma).
Untuk itu pimpinan IAIN Walisongo mengajak peran serta seluruh pihak di IAIN
Walisongo baik akademik maupun non akademik untuk berkomitmen melaksanakan
penjaminan mutu sesuai dengan tugas, fungsi, peran dan tanggungjawabnya masing-masing,
dalam rangka percepatan mencapai visi, misi dan tujuan perguruan tinggi. Kebijakan ini
adalah suatu komitmen IAIN Walisongo untuk melaksanakan SPMI secara terarah dalam
rangka mencapai visi, namun perubahan kebijakan bisa dilakukan sesuai dengan perubahan
visi, kebutuhan pemangku kepentingan atau adanya perubahan perundang-undangan yang
berlaku.
68 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Standar Mutu IAIN Walisongo | 69
Daftar Pustaka
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2008. Buku 2. Standar dan Prosedur Akreditasi
Sarjana. BAN-PT, Depdiknas
Directorat General of Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 - 1010
Pedoman Pengelolaan Standar Mutu Perguruan Tinggi, 2006, Direktorat Jenderal Perguruan
Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.
Penjaminan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi, 2003. Direktorat
Jenderal Perguruan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal, 2010, Bahan Pelatihan, Tim Pengembang SMI-PT-Direkorat
Jenderal Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.
Rencana Strategis IAIN Walisongo Semarang 2011-2015
70 | Standar Mutu IAIN Walisongo
Roadmap IAIN Walisongo Semarang 2011 – 2025
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi