BAB I Pendahuluan -...

70
BAB I Pelaksanaan penjaminan mutu di IAIN Walisongo dimaksudkan untuk tercapainya visi, misi dan tujuan IAIN Walisongo dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan IAIN Walisongo baik internal maupun eksternal. Pendahuluan

Transcript of BAB I Pendahuluan -...

Page 1: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 1

BAB I Pelaksanaan penjaminan mutu di IAIN Walisongo dimaksudkan untuk tercapainya visi, misi dan tujuan IAIN Walisongo dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan IAIN Walisongo baik internal maupun eksternal.

Pendahuluan

Page 2: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

2 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Page 3: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 3

Pendahuluan

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan kewajiban bagi seluruh Perguruan

Tinggi yang berada di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan amanat PP No. 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Menurut Pasal 91 ayat (1) bahwa Setiap satuan

pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penja-minan mutu

pendidikan dan Pasal 91 ayat (3) menyatakan bahwa Penjaminan mutu pendidikan

bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar

Pendidikan Tinggi sesuai Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi

mengamanatkan bahwa standar pendidikan tinggi adalah SNP ditambah Standar Penelitian

dan Pengabdian pada Masyarakat.

Pelaksanaan penjaminan mutu di IAIN Walisongo dimaksudkan untuk tercapainya visi, misi

dan tujuan IAIN Walisongo dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan IAIN

Walisongo baik internal maupun eksternal. Untuk itu perlu disusun Sistem Penjaminan Mutu

Page 4: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

4 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Internal (SPMI) yang berdasarkan karakteristik dan kekhasan IAIN Walisongo sendiri yang

berlaku bagi segenap unsur yang terlibat dalam penyelengaraan IAIN Walisongo.

Penjaminan mutu akan berjalan efektif dan berkelanjutan apabila ada standar dan sasaran

yang akan dicapai berdasarkan pada komitmen pimpinan dan seluruh pemangku

kepentingan untuk membuat dan menjalankan kebijakan SPMI. Standar mutu dibuat

berdasarkan standar yang telah dikembangkan oleh BAN-PT dengan tetap mengacu kepada

Standar Nasional pendidikan tinggi dan sasaran mutu ini digunakan sebagai dasar acuan

bagi seluruh kegiatan di IAIN Walisongo dalam rangka mencapai visi yaitu: “Perguruan

Tinggi Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan

dan Peradaban”.

Page 5: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 5

BAB II Perguruan Tinggi Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban.

Visi, Misi, dan Tujuan

Page 6: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

6 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Page 7: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 7

Visi, Misi, dan Tujuan

VISI

Perguruan Tinggi Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk

Kemanusiaan dan Peradaban.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran IPTEKS berbasis kesatuan ilmu

pengetahuan untuk menghasilkan lulusan professional dan berakhlak al-karimah;

2. Meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Islam, ilmu dan masyarakat;

3. Menyelenggarakan pengabdian yang bermanfaat untuk pengembangan masyarakat;

4. Menggali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan local;

5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam skala regional, nasional,

dan internasional;

6. Mewujudkan tata pengelolaan kelembagaan profesional berstandar internasional.

Page 8: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

8 | Standar Mutu IAIN Walisongo

TUJUAN

1. Melahirkan lulusan yang memiliki kapasitas akademik dan profesional dengan keluhuran

budi yang mampu menerapkan dan mengembangkan kesatuan ilmu pengetahuan;

2. Mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang kontributif bagi

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam beragama, berbangsa dan bernegara.

Page 9: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 9

BAB III Untuk mencapai visi, misi dan tujuannya IAIN Walisongo telah menetapkan standar berdasarkan standar BAN-PT yang diintegrasikan dengan SNPT.

Ruang Lingkup dan Fungsi Standar Mutu

Page 10: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

10 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Ruang Lingkup dan Fungsi Standar Mutu

Page 11: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 11

Ruang Lingkup dan Fungsi Standar Mutu

A. RUANG LINGKUP STANDAR

Untuk mencapai visi, misi dan tujuannya IAIN Walisongo telah menetapkan standar

berdasarkan standar BAN-PT yang diintegrasikan dengan SNPT. Penetapan standar ini

dilakukan untuk mendukung penjaminan mutu, pencapaian akreditasi baik program

studi maupun institusi. Standar mencakup baik bidang akademik maupun non

akademik.

B. FUNGSI STANDAR

1. Pedoman bagi Ketua Program Studi, dosen dan unit kerja yang terkait untuk

merancang, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan

/meningkatkan standar.

2. Petunjuk bagi para pejabat struktural dan atau unit kerja yang terkait dalam

melaksanakan pengawasan dan penilaian sesuai dengan tugas, wewenang dan

Page 12: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

12 | Standar Mutu IAIN Walisongo

tanggung jawabnya masing-masing sehingga mutu dapat ditingkatkan secara

terus-menerus dan berkelanjutan.

3. Petunjuk bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal sesuai dengan

standar yang ditetapkan.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB DALAM PENCAPAIAN /PEMENUHAN

STANDAR ISI

Dalam implementasi standar mutu isi terdapat pihak/subyek yang bertanggung

jawab terhadap pencapaian/pemenuhan standar tersebut, yaitu

1. Pimpinan Institut, Fakutas, Program Pascasarjana dan Program Studi

2. Pimpinan UPT dan Biro yang terkait dengan Standar

3. Dosen dan tenaga kependidikan

4. Mahasiswa

Page 13: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 13

D. DEFINISI ISTILAH

Definisi istilah dalam standar mutu diperlukan untuk memudahkan dan

menyamakan persepsi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam implementasi

Standar mutu di seluruh unit kerja di IAIN Walisongo.

Definisi istilah dalam standar mutu adalah sebagai berikut:

1. Mutu : keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya dalam

memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan stakeholder, baik yang

tersurat (dalam bentuk pedoman) maupun yang tersirat

2. Pejaminan Mutu : Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan

perguruan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan memperoleh kepuasan.

3. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) : kegiatan sistemik penjaminan mutu

penyelenggaraan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh IAIN Walisongo

(internally driven), dalam rangka pengawasan penyelenggaraan pendidikan di IAIN

Walisongo secara berkelanjutan (continuous improvement ),

Page 14: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

14 | Standar Mutu IAIN Walisongo

4. Kebijakan : Pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan dari

intitusi tentang suatu hal

5. Kebijakan SPMI : dokumentasi tertulis yang berisi garis besar penjelasan tentang

bagaimana SPMI di IAIN Walisongo ditetapkan, dilaksanakan, dikendalikan dan

dikembangkan/ditingkatkan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan

sehingga budaya mutu dapat tercapai di IAIN Walisongo.

6. Manual SPMI adalah dokumen tertulis yang berisi petunjuk praktis mengenai

panduan bagaimana penetapan, pemenuhan, pengendalian dan peningkatan

standar SPMI diimplementasikan di IAIN Walisongo.

7. Standar SPMI : Dokumen tertulis yang berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi

tentang sesuatu yang harus dicapai atau dipenuhi.

8. Merancang Standar : olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal yang

dibutuhkan dalam standar.

9. Merumuskan Standar : menuliskan isi setiap standar dalam bentuk pernyataan

dengan menggunakan rumus ABCD (Audience, Behavioour, Competence dan

Degree).

Page 15: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 15

10. Menetapkan Standar : tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar

sehingga standar dinyatakan berlaku.

11. Melaksanakan Standar : mengerjakan, mematuhi, dan memenuhi ukuran,

spesifikasi, aturan sebagaimana dinyatakan dalam isi standar.

12. Standar Operasional Prosedur (SOP) : Uraian tentang urutan atau langkah-

langkah untuk mencapai standar yang telah ditetapkan yang ditulis secara

sistematis, kronologis, logis dan koheren.

13. Formulir/Borang : dokumen tertulis yang berfungsi untuk mencatat/merekam

kegiatan yang harus dilaksanakan untuk memenuhi isi standar dan standar

operasional prosedur (SOP)

14. Monitoring : tindakan mengamati suatu proses atau kegiatan penyelenggaraan

pendidikan untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan penyelenggaraan

pendidikan berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya dilaksanakan sesuai Isi

Standar SPMI yang telah ditetapkan.

15. Evaluasi : tindahan mengecek secara detil semua aspek penyelenggaraan

pendidikan di IAIN Walisongo yang dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk

Page 16: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

16 | Standar Mutu IAIN Walisongo

mencocokkan apakah semua aspek penyelenggaraan pendidikan telah berjalan

sesuai dengan Isi Standar yang telah ditetapkan.

16. Evaluasi standar : tindakan menilai isi standar didasarkan pada hasil pelaksanaan

isi standar pada waktu sebelumnya dan perkembangan situasi dan kondisi Institut,

tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan IAIN Walisongo dan masyarakat pada

umumnya, serta relevansinya dengan visi dan misi IAIN Walisongo.

17. Pengembangan atau peningkatan standar : upaya untuk mengevaluasi dan

memperbaiki mutu dari isi standar SPMI yang dilakukan secara periodik

berdasarkan siklus standar dan berkelanjutan.

18. Siklus Standar : durasi atau masa berlakunya standar SPMI dengan aspek yang

telah diatur didalamnnya

19. Dampak : menggambarkan apakah yang dilakukan menghasilkan perubahan dari

kondisi awal kepada kondisi baru sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.

20. Audit Internal : kegiatan berupa pemeriksaan kepatuhan yang secara internal

berfungsi mengukur dan mengevaluasi SPMI di IAIN Walisongo dengan cara

menyediakan analisis, penilaian dan rekomendasi yang berhubungan dengan

kegiatan-kegiatan SPMI yang dilakukan oleh Auditor Internal IAIN Walisongo

Page 17: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 17

untuk memeriksa apakah seluruh standar telah dicapai atau dipenuhi oleh setiap

unit kerja di IAIN Walisongo

21. Rekomendasi : Tindakan memberikan perbaikan yang dirumuskan berdasarkan

hasil proses audit mutu internal. Hasil tersebut dikomunikasikan kepada unit yang

diaudit untuk ditindaklanjuti.

22. Kaji Ulang : menganalisis hasil temuan dan rekomendasi dari kegiatan audit

internal sebagai dasar tindakan koreksi untuk perbaikan dan atau peningkatan

pada siklus berikutnya dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan (Continuous

Quality Improvement).

23. Benchmarking : upaya pembandingan standar, baik antar interal organisasi

maupun dengan standar eksternal secara berkelanjutan dengan tujuan

peningkatan mutu dalam rangka memenuhi kebutuhan stakeholder.

24. Tata pamong (governance) merupakan sistem untuk memelihara efektivitas peran

para pemangku kebijakan dalam pengembangan kebijakan, pengambilan

keputusan, dan penyelenggaraan program studi.

25. Mahasiswa adalah pemangku kepentingan utama internal dan sekaligus sebagai

pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan akademik yang harus

Page 18: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

18 | Standar Mutu IAIN Walisongo

mendapatkan manfaat dari proses pendidikan, penelitian, dan layanan/pengabdian

kepada masyarakat.

26. Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa

sebagai rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor

dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi.

27. Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuh-kembangkan

semangat dan interaksi akademik antar mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan,

maupun dengan pihak luar untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di

dalam maupun di luar kelas.

28. Penelitian adalah salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan

kontribusi dan manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan IPTEKS (ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni), serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat.

Page 19: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 19

BAB IV Strategi serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang mudah difahami seluruh pemangku kepentingan, sehingga visi yang diajukan benar-benar visi, bukan mimpi dan kiasan (“platitude”).

Standar Mutu

Page 20: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

20 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Page 21: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 21

Standar 1

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi program

studi untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya pewujudannya, difahami dan didukung

dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku

kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah difahami, dijabarkan secara logis, sekuen

dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur fikir (logika) yang secara akademik

wajar. Strategi yang dirumuskan didasari analisis kondisi yang komprehensif, menggunakan

metode dan instrumen yang sahih dan andal, sehingga menghasilkan landasan langkah-

langkah pelaksanaan dan kinerja yang urut-urutannya sistematis, saling berkontribusi dan

berkesinambungan. Kesuksesan di salah satu sub-sistem berkontribusi dan ditindaklanjuti

oleh sub-sistem yang seharusnya menindaklanjuti.

Strategi serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang

mudah difahami seluruh pemangku kepentingan, sehingga visi yang diajukan benar-benar

visi, bukan mimpi dan kiasan (“platitude”). Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian

Page 22: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

22 | Standar Mutu IAIN Walisongo

pewujudan visi. Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat

rumusan yang baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan

demikian, rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan

integritas yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN

1.1 Program studi memiliki visi, misi, dan

tujuan yang dirumuskan secara jelas

dan realistic

1.1.1 Program studi memiliki dokumen/bukti bahwa

rumusan visi, misi, dan tujuan program studi

disusun secara jelas sesuai dengan visi, misi dan

tujuan jurusan, fakultas dan institut, serta

berdasarkan pada kesepakatan dan pemahaman

dari pemangku kepentingan.

1.1.2 Strategi dan tahapan untuk mencapai visi, misi,

dan tujuan program studi ditetapkan dalam

rentang waktu tertentu, dievaluasi secara periodik,

dan terdokumentasi dengan baik.

Page 23: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 23

1.2 Rumusan visi, misi, tujuan, dan

sasaran Program Studi

disosialisasikan secara sistematis

dan berkelanjutan kepada semua

sivitas akademika (dosen dan

mahasiswa) dan tenaga

kependidikan

1.2.1 Seluruh pemangku kepentingan internal (internal

stakeholders): sivitas akademika (dosen dan

mahasiswa) dan tenaga kependidikan memahami

secara baik visi, misi, tujuan, dan sasaran Program

Studi

Page 24: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

24 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Standar 2

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong, kepemimpinan, sistem

pengelolaan, dan penjaminan mutu program studi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi

sebagai kunci penting bagi keberhasilan program dalam menjalankan misi pokoknya:

pendidikan, penelitian, dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Tata pamong

program studi harus mencerminkan pelaksanaan “good university governance” dan

mengakomodasi seluruh nilai, norma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku

kepentingan program studi. Kepemimpinan program studi harus secara efektif memberi

arah, motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan

sasaran melalui strategi yang dikembangkan.

Sistem pengelolaan harus secara efektif dan efisien melaksanakan fungsi-fungsi

perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengarahan, dan pengawasan. Sistem

Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu

Page 25: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 25

penjaminan mutu harus mencerminkan pelaksanaan continuous quality improvement pada

semua rangkaian sistem manajemen mutu (quality management system) dalam rangka

pemuasan pelanggan (customer satisfaction).

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN

2.1 Jurusan/Program studi memiliki tata

pamong yang terintengrasi dengan

tata pamong fakultas

2.1.1 Fakultas/jurusan/prodi memiliki struktur

organisasi, perangkat pendukung kebijakan,

peraturan dan kode etik yang terintegrasi

dengan institusi.

2.1.2 Fakultas/jurusan/prodi merumuskan tugas dan

tanggung jawab personil dalam organisasi

fakultas, jurusan dan program studi dengan

meng-acu pada ketentuan yang berlaku di IAIN

Walisongo Semarang.

2.1.3 Fakultas/jurusan/prodi menetapkan rencana

strategis pengembangan program studi yang

Page 26: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

26 | Standar Mutu IAIN Walisongo

dikelolanya dalam rentang waktu tertentu dan

realistik yang disusun dengan melibatkan

pemangku kepentingan.

2.1.4 Fakultas menetapkan rencana operasional dalam

bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran

Tahunan dengan melibatkan jurusan/ program

studi yang berada di bawah pengelolaannya.

2.2 Fakultas/jurusan /prodi memiliki

karakteristik kepemimpinan

operasional, kepemimpinan

organisasi, kepemimpinan publik

2.2.1 Fakultas/jurusan/prodi memiliki karakteristik

kepemimpinan operasinal, kepemimpinan

organisasi dan kepemimpinan publik.

2.3 Fakultas / jurusan / prodi

menerapkan sistem pengelolaan

Perguruan Tinggi

2.3.1 Fakultas/jurusan/prodi menerapkan sistem

pengelolaan fungsional dan operasional

Perguruan Tinggi (planning, organizing,staffing,

controlling) secara efektif.

Page 27: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 27

2.3.2 Fakultas/jurusan/prodi memiliki analisis jabatan,

deskripsi tugas, program peningkatan

kompetensi manajerial yang menjamin proses

pengelolaan yang Efektif dan efisien

2.3.3 Fakultas/jurusan/prodi melakukan diseminasi

hasil kerja perguruan Tinggi sebagai akuntabilits

publik serta keberkalaannya

2.4 Fakultas / jurusan / prodi

menerapkan sistem penjaminan

mutu penye-lenggaraan kegiatan

akademik yang terintegrasi dengan

LPM dan institut

2.4.1 Fakultas memiliki Gugus Penjamin Mutu dan

memiliki Gugus Kendali Mutu dengan tugas dan

tanggung jawab yang jelas dalam pengendalian

mutu akademik di jurusan/ program studi yang

berada di bawah pengelolaannya

2.4.2 Fakultas/jurusan/prodi menerapkan mekanisme

monitoring dan evaluasi (internal dan eksternal )

terhadap terlaksananya rencana kegiatan dan

pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan.

Page 28: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

28 | Standar Mutu IAIN Walisongo

2.4.3 Fakultas/jurusan/prodi memiliki sistem

pembinaan program studi meliputi (1)

pengembangan program studi, (2) penyusunan

dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan,

dana dan informasi.

2.4.4 Fakultas/jurusan/podi memiliki kelengkapan dan

aksesbilitas sistem basis data institusi yang

mendukung penyusunan evaluasi diri institusi

dan program studi.

2.5 Fakultas / jurusan / prodi

menerapkan mekanisme penjaringan

umpan balik terhadap mahasiswa,

dosen, dan pengguna lulusan untuk

per-baikan kurikulum dan

2.5.1 Fakultas/jurusan/prodi melaksanakan

penjaringan umpan balik melalui mekanisme

workshop/ lokakarya/ media IT/ questioner

untuk perbaikan kurikulum dan proses

pembelajaran minimal sekali setahun.

Page 29: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 29

pelaksanaan proses pembelajaran di

jurusan/program studi

2.5.2 Fakultas/jurusan/prodi melaksanakan

penjaringan umpan balik dari mahasiswa melalui

evaluasi proses belajar mengajar setiap semester.

2.6 Fakultas/jurusan/prodi memiliki dan

menerap-kan mekanisme yang

dapat menjamin penyelenggaraan

program akademik secara

berkelanjutan.

2.6.1 Fakultas/jurusan/prodi memiliki program yang

dapat meningkatkan animo calon mahasiswa,

program peningkatan mutu manajemen,

program peningkatan mutu lulusan, dan

program untuk pelaksanaan dan hasil

kerjasamakemitraan.

Catatan : 2.1 Indikator : Prodi memiliki tata pamong yang memungkinkan terlaksananya secara konsisten

prinsip tata pamong ( lihat MATRIK PENILAIAN BAN-PT buku VI )

Page 30: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

30 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Standar 3

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan. Program studi

harus memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen

dan seleksi calon mahasiswa maupun pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu yang

terintegrasi. Program studi harus menempatkan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan

utama sekaligus sebagai pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan

akademik untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan melalui strategi-

strategi yang dikembangkan oleh program studi. Program studi harus berpartisipasi secara

aktif dalam sistem perekrutan dan seleksi calon mahasiswa agar mampu menghasilkan input

mahasiswa dan lulusan bermutu. Program studi harus mengupayakan akses layanan

kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat. Program studi harus mengelola

lulusan sebagai produk dan mitra perbaikan berkelanjutan program studi. Program studi

harus berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan dan pendayagunaan alumni.

Mahasiswa dan Lulusan

Page 31: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 31

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN

3.1 Program studi memiliki calon

maha-siswa bermutu baik

3.1.1 Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung

lebih besar dari 5 :1

3.1.2 Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi

: calon mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi minimal

95%

3.1.3 Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru

reguler maksimal : 0,05

3.1.4 Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima

tahun terakhir minimal 3.4

3.2 Penerimaan mahasiswa non-

reguler

3.2.1 Penerimaan mahasiswa non-reguler selayaknya tidak

membuat beban dosen sangat berat, jauh melebihi

beban ideal (maksimal 12 sks).

3.3 Profil mahasiswa: prestasi

dan reputasi akademik, bakat

dan minat

3.3.1 Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang nalar,

bakat dan minat minimal 1% dari jumlah mahasiswa baik

nasional maupun internasional

Page 32: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

32 | Standar Mutu IAIN Walisongo

3.4 Profil lulusan: ketepatan

waktu penyelesaian studi,

proporsi mahasiswa yang

menyelesaikan studi dalam

batas masa studi

3.4.1 Persentase kelulusan tepat waktu minimal 50%

3.4.2 Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri

maksimal 6%

3.5 Profil Lulusan : menguasai

bahasa asing

3.5.1 TOEFL mencapai skor 400

3.5.2 IMKA mencapai skor 300

3.6 Profil Lulusan : fasih BTA dan

mempunyai ketrampilan

keagamaan

3.6.1 Mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar

3.6.2 Mampu menulis ayat-ayat al Quran dengan benar

3.6.3 Hafal ayat-ayat al Quran yang sesuai dengan disiplin ilmu

3.6.4 Mampu melaksanakan praktek kegamaan dengan baik

dan benar

3.7 Layanan dan kegiatan

kemahasiswaan: ragam, jenis,

wadah, mutu, harga,

intensitas.

3.7.1 Mahasiswa memiliki akses untuk mendapatkan

pelayanan mahasiswa yang dapat dimanfaatkan untuk

membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat,

seni, dan kesejahteraan. Yaitu:

a. Bimbingan dan konseling

Page 33: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 33

b. Minat dan bakat (ekstra kurikuler)

c. Pembinaan soft skill

d. Layanan beasiswa

e. Layanan kesehatan

3.7.2 Kualitas layanan kepada mahasiswa sangat baik

3.8 Pelacakan dan perekaman

data lulusan:

kekomprehensifan,

pemutakhiran, profil masa

tunggu kerja pertama,

kesesuaian bidang kerja

dengan bidang studi, dan

posisi kerja pertama.

3.8.1 Ada upaya yang intensif untuk pelacakan dan

perekaman data lulusan

3.8.2 Penggunaan hasil pelacakan untuk perbaikan 4 item

yaitu:

a. proses pembelajaran,

b. penggalangan dana,

c. informasi pekerjaan,

d. membangun jejaring.

3.8.3 Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap

kualitas alumni score 24-28.

3.8.3 Profil masa tunggu kerja pertama kurang dari 6 bulan

Page 34: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

34 | Standar Mutu IAIN Walisongo

3.8.4 Profil kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi

minimal 50%

3.9 Partisipasi alumni dalam

mendukung pengembangan

akademik dan non-akademik

program studi.

3.9.1 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan

akademik program studi dalam bentuk:

a. Sumbangan dana

b. Sumbangan fasilitas

c. Keterlibatan dalam kegiatan akademik

d. Pengembangan jejaring

e. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik

3.10.1 Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung

pengembangan non-akademik program studi dalam

bentuk:

a. Sumbangan dana

b. Sumbangan fasilitas

c. Keterlibatan dalam kegiatan akademik

d. Pengembangan jejaring

e. Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik.

Page 35: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 35

Standar 4

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu sumber daya manusia yang andal dan

mampu menjamin mutu penyelenggaraan program studi, melalui program akademik sesuai

dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Program studi harus mendayagunakan sumber daya

manusia yang meliputi dosen dan tenaga kependidikan yang layak, kompeten, relevan dan

andal. Dosen merupakan sumber daya manusia utama dalam proses pembentukan nilai

tambah yang bermutu pada diri mahasiswa yang dibimbingnya, bagi bidang ilmu yang

diampunya, dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin mutu dosen dan tenaga

kependidikan yang bermutu baik, program studi harus memiliki kewenangan dan

pengambilan keputusan dalam seleksi, penempatan, pengembangan karir yang baik.

Program studi harus memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk menjamin

mutu pengelolaan program akademik.

Sumber Daya Manusia

Page 36: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

36 | Standar Mutu IAIN Walisongo

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN

4.1 Institut didukung dengan

sumberdaya dosen tetap yang

mencukupi dan memenuhi

kualifi-kasi pendidikan minimal

Master yang sesuai bidang

4.1.1 Institut memiliki program pengembangan dosen

untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi

yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program

studi

4.1.2 Proses seleksi, perekrutan, penempatan,

pengembangan, penghargaan, retensi dan

pemberhentian dosen sesuai dengan

peraturan/pedoman yang berlaku.

4.1.3 Persentase dosen tetap dengan pendidikan terakhir

S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan

kompetensi lebih dari 90%

4.1.4 Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang

bidang keahliannya sesuai dengan kompe-tensi

program studi lebih dari 40%

Page 37: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 37

4.1.5 Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan lektor,

lektor kepala dan guru besar yang bidang

keahliannya sesuai dengan kompetensi program

studi lebih dari 50%

4.1.6 Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang

keahliannya sesuai dengan bidang program studi: 1 :

20-25 (untuk bidang agama) dan 1: 8-15 (untuk

bidang umum)

4.2 Institut memiliki mekanisme

monitoring dan evaluasi kinerja

dosen dalam bidang tridarma dan

mendokumentasikan rekam jejak-

nya yang mampu telusur.

4.2.1 Rata-rata beban kinerja dosen per semester minimal

12 sks

4.2.2 Rata-rata tingkat kehadiran dosen tetap dalam

mengajar lebih dari 95%

4.2.3 Persentase dosen yang melakukan kegiatan

penelitian lebih dari 75%

4.2.4 Persentase dosen tetap yang menghasilkan karya

pengabdian kepada masyarakat lebih dari 50%.

Page 38: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

38 | Standar Mutu IAIN Walisongo

4.2.5 Persentase dosen tetap yang menjadi anggota

masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi)

tingkat nasional/internasional lebih dari 10%

4.2.6 Setiap dosen tetap mengikuti kegiatan (sebagai

pembicara/peserta) seminar ilmiah/lokakarya/

penataran/workshop/pagelaran/pameran/peragaan

(nasional/internasional) minimal sekali dalam

setahun

4.3 Institut didukung dengan tenaga

kependidikan yang mencukupi

sesuai dengan kompetensinya

4.3.1 Institut memiliki pustakawan dengan kualifikasi S.3,

1 orang, S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 5 orang.

4.3.2 Institut memiliki laboran 5 orang yang sesuai

dengan kompetensinya pada setiap laboratorium

yang ada

4.3.3 Institut memiliki tetaga IT yang bersertifikat IT

dengan kualifikasi S1 sebanyak 4 orang

4.3.4 Prosentase tenaga laboran yang memiliki sertifikat

sesuai dengan bidangnya lebih dari 70%

Page 39: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 39

4.3.5 Ada perencanaan dan program pengembangan

yang jelas bagi tenaga kependidikan

4.4 Adanya Kepuasan dosen dan

tenaga kependidikan dalam

system pengelolaan SDM PT

4.4.1 Institut memiliki instrument untuk mengukur tingkat

kepuasan dosen dan tenaga kependidikan yang jelas

dan mudah

4.4.2 Prosentase tingkat kepuasan dosen dan tenaga

administrasi lebih dari 70%

4.4.3 Survey tingkat kepuasan dosen dapat dimanfaatkan

untuk perbaikan yang berkelanjutan bagi

pengelolaan SDM, bagi instrument pengukuran

kepuasan dan bagi analisis hasil survey kepuasan

Page 40: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

40 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Standar 5

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu kurikulum, pembelajaran, dan suasana

akademik untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik di tingkat program

studi. Kurikulum yang dirancang dan diterapkan harus mampu menjamin tercapainya tujuan,

terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum harus mampu

menyediakan tawaran dan pilihan kompetensi dan pengembangan bagi pebelajar sesuai

dengan minat dan bakatnya. Proses pembelajaran yang diselenggarakan harus menjamin

pebelajar untuk memiliki kompetensi yang tertuang dalam kurikulum. Suasana akademik di

program studi harus menunjang pebelajar dalam meraih kompetensi yang diharapkan.

Dalam pengembangan kurikulum program, proses pembelajaran, dan suasana akademik,

program studi harus kritis dan tanggap terhadap perkembangan kebijakan, peraturan

perundangan yang berlaku, sosial, ekonomi, dan budaya.

Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Page 41: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 41

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN

5.1 Kurikulum harus memuat standar

kompetensi lulusan yang terstruktur

dalam kompetensi utama,

pendukung dan lainnya yang

mendukung tercapainya tujuan,

terlaksananya misi, dan terwujudnya

visi program studi.

5.1.1 Kompetensi lulusan

Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara

lengkap (utama, pendukung, lainnya) yang

terumuskan secara sangat jelas.

5.1.2 Sesuai dengan visi-misi, sudah berorientasi ke

masa depan.

5.2 Kurikulum memuat matakuliah

yang mendukung pencapaian

kompetensi lulusan dan

memberikan keleluasaan pada

mahasiswa untuk memperluas

wawasan dan memperdalam

keahlian sesuai dengan minatnya,

serta dilengkapi dengan deskripsi

5.2.1 Struktur Kurikulum

Sesuai dengan standar kompetensi, sudah

berorientasi ke masa depan.

5.2.2 Persentase mata kuliah yang dalam penentuan

nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas

(PR atau makalah) ≥ 20% lebih dari 50% MK

5.2.3 Matakuliah dilengkapi dengan deskripsi matakuliah,

silabus dan SAP 95%

Page 42: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

42 | Standar Mutu IAIN Walisongo

matakuliah, silabus dan rencana

pembelajaran.

5.2.4 Fleksibilitas mata kuliah pilihan : MK pilihan

minimal 9 sks

5.2.5 Substansi praktikum dan pelaksanaan praktikum.

Mempunyai modul dan dilaksanakan 50%

5.3 Kurikulum dan seluruh

kelengkapannya harus ditinjau

ulang dalam kurun waktu tertentu

oleh program studi bersama fihak-

fihak terkait (relevansi sosial dan

relevansi epistemologis) untuk

menyesuaikannya dengan

perkembangan Ipteks dan

kebutuhan pemangku kepentingan

(stakeholders)

5.3.1 Pelaksanaan peninjauan kurikulum selama 5 tahun

terakhir.

Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan

melibatkan pemangku kepentingan internal dan

eksternal dan memperhatikan visi, misi, dan umpan

balik program studi

5.3.2 Penyesuaian kurikulum dengan perkembangan

Ipteks dan kebutuhan

Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan

perkembangan ilmu di bidangnya dan kebutuhan

pemangku kepentingan.

5.4. Pelaksanaan proses pembelajaran

5.4.1. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme

untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki

setiap semester tentang:

Page 43: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 43

a. kehadiran mahasiswa

b. kehadiran dosen

c. materi kuliah

Skor ; lebih besar dari 3.5

5.4.2 Mekanisme penyusunan materi perkuliahan

Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam

satu bidang ilmu, dengan memperhatikan masukan

dari dosen lain atau dari pengguna lulusan.

5.4.3 Mutu soal ujian

Mutu soal ujian untuk lima mata kuliah yang

diberikan semuanya bermutu baik, dan sesuai

dengan Silabus/SAP.

5.5 Sistem pembimbingan akademik:

banyaknya mahasiswa per dosen

PA, pelaksanaan kegiatan, rata-rata

5.5.1 Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen

Pembimbing Akademik (PA) per semester

Maksimal 20 mahasiswa per PA per tahun

Page 44: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

44 | Standar Mutu IAIN Walisongo

pertemuan per semester, efektivitas

kegiatan perwalian

5.5.2 Pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik

Dilakukan oleh seluruh dosen PA dengan baik

sesuai panduan tertulis.

5.5.3 Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan per

mahasiswa per semester (= PP) minimal 3 kali per

semester

5.5.4 Efektivitas kegiatan perwalian

Sistem bantuan dan bimbingan akademik sangat

efektif

5.6 Sistem pembimbingan tugas akhir

(skripsi): ketersediaan panduan,

rata-rata mahasiswa per dosen

pembimbing tugas akhir, rata-rata

jumlah pertemuan/ pembimbingan,

kualifikasi akademik dosen

5.6.1 Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan

penggunaan

Ada panduan tertulis yang disosialisasikan dan

dilaksanakan dengan konsisten

5.6.2 Rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing tugas

akhir 1-4 mahasiswa per dosen TA

Page 45: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 45

pembimbing tugas akhir, dan waktu

penyelesaian penulisan.

5.6.3 Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan

selama penyelesaian TA minimal 8 kali

5.6.4 Kualifikasi akademik dosen pembimbing tugas

akhir minimal S2 sesuai kompetensi

5.6.5 Rata-rata waktu penyelesaian penulisan tugas akhir

Rata-rata 6 bulan

5.7 Upaya perbaikan sistem

pembelajaran yang telah dilakukan

selama tiga tahun terakhir

5.7.1 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah

dilakukan selama tiga tahun terakhir berkaitan

dengan:

a. Materi

b. Metode pembelajaran

c. Penggunaan teknologi pembelajaran

d. Cara-cara evaluasi

5.8 Upaya peningkatan suasana

akademik: Kebijakan tentang

suasana akademik, Ketersediaan

dan jenis prasarana, sarana dan

5.8.1 Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi

keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar

akademik).

Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk

Page 46: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

46 | Standar Mutu IAIN Walisongo

dana, Program dan kegiatan

akademik untuk menciptakan

suasana akademik, Interaksi

akademik antara dosen-mahasiswa,

serta pengembangan perilaku

kecendekiawanan

meningkatkan suasana akademik yang baik.

5.8.2 Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana

yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik

antara sivitas akademika

Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk

meningkatkan suasana akademik yang baik.

5.8.3 Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan

suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya,

bedah buku, penelitian bersama dll).

Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk

meningkatkan suasana akademik yang baik.

5.8.4 Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa

Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk

meningkatkan suasana akademik yang baik.

5.8.5 Pengembangan perilaku kecendekiawanan

Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk

meningkatkan suasana akademik yang baik.

Page 47: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 47

Standar 6

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu pembiayaan, sarana dan prasarana, serta

sistem informasi yang mampu menjamin mutu penyelenggaraan program akademik. Sistem

pengelolaan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi harus menjamin

kelayakan, keberlangsungan, dan keberlanjutan program akademik di program studi. Agar

proses penyelenggaraan akademik yang dikelola oleh program studi dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien, program studi harus memiliki akses yang memadai, baik dari aspek

kelayakan, mutu maupun kesinambungan terhadap pendanaan, prasarana dan sarana, serta

sistem informasi. Standar pendanaan, prasarana dan sarana serta sistem informasi

merupakan elemen penting dalam penjaminan mutu akreditasi yang merefleksikan kapasitas

program studi didalam memperoleh, merencanakan, mengelola, dan meningkatkan mutu

perolehan sumber dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang diperlukan guna

mendukung kegiatan tridarma program studi. Tingkat kelayakan dan kecukupan akan

ketersediaan dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang dapat diakses oleh

Pembiayaan, Prasarana, Sarana dan Sistem Informasi

Page 48: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

48 | Standar Mutu IAIN Walisongo

program studi sekurang-kurangnya harus memenuhi standar kelayakan minimal. Program

studi harus terlibat dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan ketersediaan

sumber daya yang menjadi landasan dalam menetapkan standar pembiayaan, prasarana dan

sarana serta sistem informasi. Program studi harus berpartisipasi aktif dalam penyusunan

rencana kegiatan dan anggaran tahunan untuk mencapai target kinerja yang direncanakan

(pendidikan, penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat). Program studi

harus memiliki akses yang memadai untuk menggunakan sumber daya guna mendukung

kegiatan tridarma program studi.

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN

6.1 Keterlibatan program studi dalam

perencanaan target kinerja,

perencanaan kegiatan/kerja dan

perencanaan/alokasi dan

pengelolaan dana. Keterlibatan

aktif program studi harus

6.1.1 Ada keterlibatan program studi dalam perencanaan

target kinerja, perencanaan kegiatan/ kerja dan

perencanaan alokasi dan pengelolaan dana.

Page 49: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 49

tercerminkan dengan bukti tertulis

tentang proses perencanaan,

pengelolaan dan pelaporan serta

pertanggungjawaban penggunaan

dana kepada pemangku

kepentingan melalui mekanisme

yang transparan dan akuntabel.

6.2 Dana operasional dan

pengembangan (termasuk hibah)

dalam lima tahun terakhir untuk

mendukung kegiatan program

akademik (pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada

masyarakat) program studi harus

memenuhi syarat kelayakan jumlah

dan tepat waktu.

6.2.1 Penggunaan dana untuk operasional (pendidikan,

penelitian, pengabdian pada masyarakat).

Jumlah dana lebih dari Rp 15 juta per mahasiswa

per tahun.

6.2.2 Dana penelitian dalam tiga tahun terakhir

Rata-rata dana penelitian lebih dari Rp 3 juta per

dosen tetap per tahun.

6.2.3 Dana yang diperoleh dalam rangka

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dalam

tiga tahun terakhir

Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada

Page 50: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

50 | Standar Mutu IAIN Walisongo

masyarakat lebih dari Rp 1,5 juta per dosen tetap

per tahun.

6.3 Prasarana:

Perguruan Tinggi didukung

dengan prasarana pendidikan yang

memadai dan bermutu yang

memenuhi kelayakan dan mutu

untuk melakukan aktivitas kerja,

pengembangan diri, dan pelayanan

akademik baik.

(ruang kantor, ruang dosen, ruang

kelas, ruang siding)

6.3.1 Bangunan: memenuhi persyaratan teknis dan

keamanan, serta jumlahnya mencukupi

6.3.2 Luas ruang kerja dosen minimal 4 m2

6.3.3 Ruang kerja pimpinan: minimal 15 m2 per Orang

6.3.4 Ruang administrasi kantor: minimal 3 m2 per orang

6.3.5 Ruang kelas/aula: minimal 2 m2 per mahasiswa

6.3.6 Ruang ujian sidang sarjana: 16 m2 per mahasiswa

6.3.7 Prasarana (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium,

studio, ruang perpustakaan, green house, dsb.

kecuali ruang dosen) yang dipergunakan Program

studi dalam proses pembelajaran.

6.3.8 Prasarana lengkap dan mutunya sangat baik untuk

proses pembelajaran. Lengkap dengan LCD, screen.

Page 51: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 51

6.3.9 Prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat

olah raga, ruang bersama, PKM mahasiswa,

poliklinik, kantin)

6.3.10 Prasarana penunjang lengkap dan mutunya

sangat baik untuk memenuhi kebutuhan

mahasiswa.(gedung serba guna, central

enterprenership)

Prasarana:

(Perguruan tinggi/fakultas

didukung dengan prasarana air,

listrik).

6.3.11 Perlengkapan listrik: memenuhi persyaratan teknis

dengan kondisi baik, ramah lingkungan,

dipelihara secara rutin, dan tersedia setiap saat.

6.3.12 Fasilitas air: Sistem penyediaan air bersih,

reservoir, perpipaan, dan perlengkapannya

memenuhi persyaratan teknis, kualitas air

memenuhi persyaratan air bersih, dan air tersedia

setiap saat di seluruh bangunan.

Page 52: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

52 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Perguruan tinggi/fakultas

didukung oleh prasarana

penunjang yang lengkap di tingkat

institur/fakultas/ institut, bermutu

sangat baik dan mencukupi untuk

kebutuhan mahasiswa.

6.3.13 Toilet: memenuhi persyaratan teknis, jumlahnya

mencukupi, tersedia air bersih setiap saat,

berfungsi baik, dan dilakukan pembersihan secara

rutin minimal 3 kali sehari.

6.3.14 Kantin: dilengkapi dengan ventilasi yang baik,

fasilitas penjualan dan ruang makan memenuhi

persyaratan sanitasi dengan didukung fasilitas air

bersih untuk cuci tangan dan pencucian peralatan

yang mencukupi, pembuangan air yang tertutup,

dan penjaja makanan yang memenuhi

persyaratan higiene.

6.3.15 Ruang himpunan mahasiswa: minimal 50 m2 per

ruangan

6.3.16 Poliklinik: tersedia mencukupi, berkualitas baik

dan memenuhi persyaratan untuk poliklinik.

6.3.17 Aula: sesuai dengan jumlah maksimal wisudawan

Page 53: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 53

6.3.18 Asrama mahasiswa: jumlah kamar sesuai dengan

daya tampung yang direncanakan (2 orang per

kamar), bermutu baik dan dirawat secara

terjadwal.

6.3.19 Gedung olahraga: memenuhi kriteria gedung

(indoor) untuk pemakaian jenis cabang olah raga

tertentu, berkualitas baik, dan dapat diakses

dengan mudah.

6.3.20 Tempat ibadah :3 masjid per kampus , bermutu

baik, dan jumlah mencukupi

6.3.21 Transportasi: tersedia bis kampus dengan jumlah

memadai, terawat dan beroperasi dengan jadwal

yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

6.3.22 Jaringan telekomunikasi: Tersedia sambungan dan

instalasi telepon dengan kondisi baik, jumlah

mencukupi, dan dilakukan perawatan secara

berkala.

Page 54: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

54 | Standar Mutu IAIN Walisongo

6.4 Akses dan pendayagunaan sarana

yang dipergunakan dalam proses

administrasi dan pembelajaran

serta penyelenggaraan kegiatan

Tridharma PT secara efektif.

6.4.1 Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan

perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar

yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol,

penghapus, LCD, dekstop/laptop, AC/ kipas angin,

internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari

(minimal 20 jam/minggu)

6.4.2 Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan

praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi

dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan

tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis)

yang mencukupi, bermutu baik dan dapat

dugunakan setiap hari.

6.5 Departemen/fakultas didukung

oleh perpustakaan dengan koleksi

pustaka yang sesuai bidang

dengan jumlah yang memadai

6.5.1 Ruang perpustakaan: 0,7 m2 per mahasiswa

6.5.2 Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu:

400 (dalam tiga tahun terakhir)

6.5.3 Jumlah koleksi disertasi/tesis/skripsi/tugas akhir:

200 (dalam tiga tahun terakhir)

Page 55: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 55

Untuk asesmen lapang:

Pustaka yang diperhitungkan

hanyalah pustaka yang relevan.

Media dari masing-masing pustaka

dapat berupa hard copy, CD- ROM

atau media lainnya

6.5.4 Jumlah jurnal ilmiah terakreditasi Dikti yang sesuai

bidang: ≥ 1 judul dengan nomor lengkap (dalam

tiga tahun terakhir)

6.5.5 Jumlah jurnal ilmiah nasional (ber ISSN) tidak

terakreditasi yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan

nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

6.5.6 Jumlah jurnal imiah internasional yang sesuai

bidang: ≥ 1 judul dengan nomor lengkap (dalam

tiga tahun terakhir)

6.5.7 Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang: >5

judul (dalam tiga tahun terakhir).

6.5.8 Program studi memiliki akses yang mudah ke

perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk

akses secara online)

Page 56: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

56 | Standar Mutu IAIN Walisongo

6.5.9 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah terakreditasi ≥

3 judul jurnal, nomornya lengkap Dikti

6.5.10 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah internasional

≥ 2judul jurnal, nomornya lengkap

6.5.11 Bahan pustaka berupa prosiding seminar dalam

tiga tahun terakhir ≥ 9 prosiding seminar

6.5.12 Akses ke perpustakaan di luar PT atau sumber

pustaka lainnya

6.5.13 Ada beberapa perpustakaan di luar PT yang dapat

diakses dan sangat baik fasilitasnya

6.6 Akses dan pendayagunaan sistem

informasi dalam pengelolaan data

dan informasi tentang

penyelenggaraan program

akademik di program studi

6.6.1 Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan PS

dalam proses pembelajaran (hardware, software, e-

learning, perpustakaan, dll.)

Dengan komputer yang terhubung dengan

jaringan luas/internet, software yang berlisensi

dengan jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas e-

Page 57: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 57

learning yang digunakan secara baik, dan akses on-

line ke koleksi perpustakaan

6.6.2 Aksesibilitas data dalam sistem informasi

Nilai butir ini didasarkan pada hasil penilaian 11

jenis data (lihat kolom 1 pada tabel butir 6.5.2)

dengan cara berikut:

Skor akhir = 4

(jumlah total skor pada ke-11 jenis data) : 11

Sedang untuk setiap jenis data, penilaian

didasarkan atas aturan berikut:

1: Data ditangani secara manual

2: Data ditangani dengan komputer tanpa jaringan

3: Data ditangani dengan komputer, serta dapat

diakses melalui jaringan lokal (LAN)

4: Data ditangani dengan komputer, serta dapat

diakses melalui jaringan luas (WAN)

Page 58: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

58 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Standar 7

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penelitian, pelayanan dan/atau

pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang diselenggarakan untuk dan terkait

dengan pengembangan mutu IAIN Walisongo Semarang. Kelayakan penjaminan mutu ini

sangat dipengaruhi oleh mutu pengelolaan dan pelaksanaannya. Sistem pengelolaan

pendidikan, penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama harus

terintegrasi dengan penjaminan mutu program studi untuk mendukung terwujudnya visi,

terselenggaranya misi, tercapainya tujuan, dan keberhasilan strategi perguruan tinggi yang

bersangkutan. Agar mutu penyelenggaraan akademik yang dikelola oleh program studi

dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, dilaksanakan secara efektif dan efisien, program

studi harus memiliki akses yang luas terhadap penelitian, pelayanan/pengabdian kepada

masyarakat, dan kerjasama, internal maupun eksternal. Standar ini merupakan elemen

Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama

Page 59: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 59

penting dalam penjaminan mutu akreditasi program studi yang merefleksikan kapasitas dan

kemampuan dalam memperoleh, merencanakan (kegiatan dan anggaran), mengelola, dan

meningkatkan mutu penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.

Program studi harus berpartisipasi aktif dalam pengelolaan, pemanfaatan dan

kesinambungan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama pada

tingkat perguruan tinggi. Program studi memiliki akses dan mendayagunakan sumber daya

guna mendukung kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan

kerjasama.

PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR/TARGET CAPAIAN

7.1 Produktivitas dan mutu hasil

penelitian dosen dalam kegiatan

penelitian, pelayanan/pengabdian

kepada masyarakat, dan kerjasama,

dan keterlibatan mahasiswa dalam

7.1.1 Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang

keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap

yang bidang keahliannya sama dengan PS per

tahun, selama 3 tahun.

Nilai Kasar lebih besar dari 3

Page 60: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

60 | Standar Mutu IAIN Walisongo

kegiatan tersebut. Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:

NK = Nilai kasar =a b c4×n 2×n n

f

Keterangan:

na = Jumlah penelitian dengan biaya luar negeri yang

sesuai bidang ilmu

nb = Jumlah penelitian dengan biaya luar yang sesuai

bidang ilmu

nc = Jumlah penelitian dengan biaya dari PT/sendiri

yang sesuai bidang ilmu

f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya

sesuai dengan PS

7.1.2 Keterlibatan mahasiswa yang melakukan tugas

akhir dalam penelitian dosen

Page 61: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 61

Minimal 25%

7.1.3 Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen

tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS

per tahun, selama 3 tahun

Nilia kasar minimal 3

Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:

NK = Nilai kasar = a b c4×n 2×n n

f

Keterangan:

na = Jumlah artikel ilmiah tingkat internasional yang

sesuai bidang ilmu

nb = Jumlah artikel tingkat nasional atau buku yang

sesuai bidang ilmu

nc = Jumlah karya ilmiah (artikel dalam jurnal yang

belum terakreditasi Dikti, jurnal ilmiah populer,

Page 62: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

62 | Standar Mutu IAIN Walisongo

koran, diktat) yang sesuai bidang ilmu

f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya

sesuai dengan PS

1.1.4 Karya-karya PS/institusi yang telah memperoleh

perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual

(HaKI) dalam tiga tahun terakhir minimal 2 HAKI

7.2 Kegiatan pelayanan/pengabdian

kepada masyarakat dosen dan

mahasiswa program studi yang

bermanfaat bagi pemangku

kepentingan (kerjasama, karya,

penelitian, dan pemanfaatan

jasa/produk kepakaran).

7.2.1 Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada

masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen

tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS

selama tiga tahun.

Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:

Nilai Kasar minimal 3

NK = Nilai kasar = a b c4×n 2×n n

f

Keterangan:

Page 63: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 63

na = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar negeri

yang sesuai bidang ilmu

nb = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya luar yang

sesuai bidang ilmu

nc = Jumlah kegiatan PkM dengan biaya dari

PT/sendiri yang sesuai bidang ilmu

f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya

sesuai dengan PS

7.2.2 Mahasiswa terlibat penuh dan diberi

tanggungjawab dalam kegiatan

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat

7.3 Jumlah dan mutu kerjasama yang

efektif yang mendukung pelaksanaan

misi program studi dan institusi dan

dampak kerjasama untuk

penyelenggaraan dan pengembangan

7.3.1 Kegiatan kerjasama dengan instansi di dalam

negeri dalam tiga tahun terakhir

Minimal 2 kerjasama per prodi

Catatan;

Page 64: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

64 | Standar Mutu IAIN Walisongo

program studi Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen

tetap PS.

7.3.2 Kegiatan kerjasama dengan instansi di luar

negeri dalam tiga tahun terakhir.

Minimal 1 kerjasama per prodi

Catatan;

Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen

tetap PS

Page 65: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 65

BAB V Kebijakan ini adalah suatu komitmen IAIN Walisongo untuk melaksanakan SPMI secara terarah dalam rangka mencapai visi, namun perubahan kebijakan bisa dilakukan sesuai dengan perubahan visi, kebutuhan pemangku kepentingan atau adanya perubahan perundang-undangan yang berlaku.

Penutup

Page 66: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

66 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Page 67: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 67

Penutup

Standar mutu ini hendaknya dijadikan acuan oleh seluruh unit kerja di tingkat Institut,

Fakutas, Jurusan, Prodi, Program Pasca Sarjana, Lembaga, Pusat, Unit Pelaksana Teknis dan

Biro dalam merancang, menyusun, melaksanakan, memonitoring, mengevaluasi atau

mengendalikan serta mengaudit secara internal berbagai standar mutu yang telah ditetapkan

dengan berbagai perangkat standar operational prosedur (SOP) dan formulir

(borang/proforma).

Untuk itu pimpinan IAIN Walisongo mengajak peran serta seluruh pihak di IAIN

Walisongo baik akademik maupun non akademik untuk berkomitmen melaksanakan

penjaminan mutu sesuai dengan tugas, fungsi, peran dan tanggungjawabnya masing-masing,

dalam rangka percepatan mencapai visi, misi dan tujuan perguruan tinggi. Kebijakan ini

adalah suatu komitmen IAIN Walisongo untuk melaksanakan SPMI secara terarah dalam

rangka mencapai visi, namun perubahan kebijakan bisa dilakukan sesuai dengan perubahan

visi, kebutuhan pemangku kepentingan atau adanya perubahan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 68: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

68 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Page 69: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

Standar Mutu IAIN Walisongo | 69

Daftar Pustaka

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2008. Buku 2. Standar dan Prosedur Akreditasi

Sarjana. BAN-PT, Depdiknas

Directorat General of Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 - 1010

Pedoman Pengelolaan Standar Mutu Perguruan Tinggi, 2006, Direktorat Jenderal Perguruan

Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.

Penjaminan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi, 2003. Direktorat

Jenderal Perguruan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal, 2010, Bahan Pelatihan, Tim Pengembang SMI-PT-Direkorat

Jenderal Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.

Rencana Strategis IAIN Walisongo Semarang 2011-2015

Page 70: BAB I Pendahuluan - lpm.walisongo.ac.idlpm.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/Standar-Mutu.pdf · operasional prosedur (SOP) 14. Monitoring: tindakan mengamati suatu proses

70 | Standar Mutu IAIN Walisongo

Roadmap IAIN Walisongo Semarang 2011 – 2025

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi