Post on 19-Oct-2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nilai-nilai keislaman merupakan landasan Islam yang paling penting.
Seseorang yang benar dalam beragama, maka dia akan mendapatkan keselamatan
dunia dan akhirat. Namun apabila seseorang tidak benar dalam beragama maka
akan menjatuhkan seseorang ke dalam kesyirikan. Kesyirikan merupakan dosa
yang besar akan membawa pada kerugian dunia dan akhirat. Sebagaimana yang
difirmankan oleh Allah SWT dalam QS. An-Nisa (4) : 48 yang artinya : ”
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) jika Dia (Allah)
dipersekutukan dengan yang lain. Dan Dia (Allah) mengampuni segala dosa
selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa besar”1
Untuk memahami, mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan serta
menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari dibutuhkan
pembelajaran dan pemahaman Pendidikan Agama Islam. Pendidikan agama islam
ditinjau sangat penting dalam mengembangkan nilai-nilai Islam, karena di dalam
Pendidikan Agama Islam diajarkan tentang penerapan nilai-nilai keislaman dalam
kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam banyak bersumber pada Al-Qur’an.
Segala aspek pendidikan agama terdapat didalamnya yang sangat diperlukan oleh
umat muslim untuk pedoman hidup, hal ini sejalan dengan fungsi Al-Qur’an
sebagai petunjuk/pedoman yang tercantum dalam QS. Al-Baqoroh (2) : 2 yang
artinya : ”Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya : petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa”.2 Salah satu surat pendek yang memiliki banyak nilai-
nilai Pendidikan Agama Islam adalah surat Al-Fatihah.
1 Departermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2006,
hlm. 86
2 Departermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2006,
hlm. 2
2
Al-Fatihah merupakan salah satu surat Al-Qur’an yang agung yang
wajib dibaca ketika melaksanakan shalat, menjadi pembuka kegiatan keagamaan
seperti mengaji dan belajar serta menjadi penutup setiap do’a-do’a. Sangat
disayangkan jika surat yang berkali-kali kita baca namun tidak kita ketahui nilai-
nilai yang terdapat didalamnya.
Al-Fatihah artinya ialah pembukaan. Surat inipun dinamai Fathul Kitab,
yang berarti pembukaan kitab, karena kitab al-Qur’an dimulai atau dibuka dengan
surat ini. Dia yang mulai ditulis di dalam Mushaf, dan dia yang mulai dibaca
ketika tilawatil Qur’an, meskipun bukan dia surat yang mula-mula diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Nama Surat al-Fatihah ini memang telah mashur
sejak permulaan nubuwwat.3
Surat Al-Fatihah memiliki kandungan nilai pendidikan yang sangat luas.
Adapun ayat-ayat al-Fatihah dan terjemahnya adalah sabagai berikut:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang“ اعىذ باهلل هي الشيطاى السجين
terkutuk”4 Arti dari ayat tersebut “dengan menyebut nama بسن هللا السحوي السحين
Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Lafadz basmallah ini harus
kita baca pada setiap memulai segala macam pekerjaan atau perbuatan.الحود هلل 5
itu الحودهلل .”Segala puji bagi Allah, pemelihara seluruh alam“ زب العالويي
merupakan kalimat syukur, setiap kali mendengar kabar baik, kabar gembira,
melihat kejadia kejadian yang baik dan menyenangkan, kita selalu mengucapkan
kalimat tahmid itu.6
.”Yang maha pemurah lagi maha pengasih“ السحين السحوي
Keduanya berasal dari kata rahima. Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu
Pemberi rahmat dan Maha pengasih, Maha penyayang.7
Yang“ هالل يىم الديي
memiliki hari pembalasan”. Sesuai dengan firman Allah SWT yang menyatakan,
“Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini (hari kiamat) ? kepunyaan Allah
3 Hamka, tafsir al azhar, Jakarta : pt. pustaka panjimas, 2008, hlm. 79-80
4 Bey Arifin, Samudra Al-Fatihah, Jakarta Selatan : PT Zaituna Ufuk Abadi, 2014, hlm.
27
5 Ibid, hlm. 75
6 Ibid, hlm 147
7 Ibid, hlm. 199
3
Yang maha Esa lagi Maha Mengalahkan”.8
Hanya kepadamu“ ًستعيي اياك ًعبد واياك
aku beribadah, dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan”. Artinya kami
beribadah hanya kepada-Mu, seperti mengesakan dan lain-lainnya, dan kami
memohon pertolongan hanya kepada-Mu dalam menghadapi semua hamba-Mu
dan lain-lain. Tunjukanlah kami jalan yang lurus”. Artinya“ الوستقين اهد ًاالصساط
bimbinglah kami ke jalan yang lurus, kemudian dijelaskan pada ayat berikutnya,
yaitu : صساط الريي اًعوت عليهن “Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat
kepadanya”. Yaitu melalui petunjuk dan hidayah-Mu. Kemudian diperjelas lagi
maknanya oleh ayat berikut : غيسالوغضىب عليهن والالضاليي “Bukan jalan mereka
yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat”. Yang dimaksud adalah
orang-orang yahudi dan orang-orang Nasrani.9
Melihat begitu pentingnya pemahaman nilai-nilai pendidikan yang
terkandung dalam Al-Qur’an, maka para ulama’ terdahulu menulis tafsir-tafsir
Al-Qur’an. Banyak kitab yang menguraikan tafsir-tafsir Al-Qur’an, seperti Imam
Jalalain, Imam Al Maraghi, dan Imam-Imam yang lain. Dari sekian banyak Imam
Ahli Tafsir, penulis mencoba untuk mengkaji Tafsir Marah Labid karya Imam
Nawawi Banten, satu-satunya Ulama’ Indonesia yang karya tafsirnya banyak
dipelajari baik di Pesantren maupun di lembaga-lembaga formal.
Disinilah penyusun mencoba mengkaji dan membedah isi kandungan
surat al fatihah dengan judul “ Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Surat Al-
Fatihah (Kajian Tafsir Marah Labid Karya Imam Nawawi Banten) ” Walaupun
terdiri dari tujuh ayat, namun isi kadungannya bagaikan samudera luas tiada
batas, semakin diselami semakin tampak muatiara-mutiara yang terkandung di
dalamnya.
8 Imam Jalaluddin Al-Mahally dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi, Tafsir Jalalain, Surabaya
: Darul Fikr, 2015, hlm. 513
9 Ibid
4
B. Alasan Pemilihan Judul
Ada beberapa alasan yang mendorong penulis dalam memilih judul:
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SURAT AL FATIHAH
(KAJIAN TAFSIR MARAH LABID KARYA IMAM NAWAWI BANTEN).
Adapun alasan-alasan tersebut antara lain :
1. Surat Al fatihah mendapatkan predikat Ummil Kitab karena keutamaan
keutamaannya.
2. Surat Al fatihah merupakan surat yang banyak sekali nilai nilai
pendidikannya
3. Banyak kitab tafsir yang mengurai makna Al fatihah, salah satunya adalah
tafsir Marah Labid karya Imam Nawawi Banten.
4. Belum banyak peneliti yang fokus mengurai isi kandungan surat Al Fatihah
tentang pendidikan khususnya dalam tafsir Marah Labid Karya Imam
Nawawi Banten.
C. Tela’ah Pustaka
Selain dari kajian kitab atau buku utama yaitu kitab Tafsir Marah Labid
karangan imam Nawawi Banten, penulis juga melakukan tinjauan pustaka dari
berbagai literatur yang ada kaitannya dengan kitab tersebut.. Di antara karya yang
bersinggungan dengan tafsir, khususnya tafsir al-Fatihah di antaranya adalah:
1. Skripsi karya Stiadin Arif, berjudul Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat
Fatihah (Kajian Tafsir Imam Jalaluddin As-Suyuthi dan Imam Jalaluddin Al
Mahally) yang mana dalam kajian ini peneliti meneliti pemikiran Imam
Jalalain (Imam Jalaluddin As-Suyuthi dan Imam Jalaluddin Al Mahally).
Tujuan peneliti meneliti kajian ini adalah Untuk mengetahui metode, kosep
dan nilai-nilai pendidikan dalam surat Al-Fatihah berdasarkan pemikiran
Imam Jalalain. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan,
diantaranya :
a. Metode pendidikan dalam surat Al-Fatihah setidaknya ada 6 metode
yaitu: Metode pendidikan berbasis pembiasaan, metode pendidikan berbasis
5
kasih sayang, metode pendidikan berbasis ibadah, metode pendidikan
berbasis aqidah tauhid (iman), metode pendidikan berbasis kebersamaan, dan
metode pendidikan berbasis ahlaq dilihat dari metode penafsiran surat Al –
Fatihah tahlily, ijmaly, muqoron, dan maudlu’iy.
b. Konsep pendidikan dalam surat Al-Fatihah dapat diteladani dengan
memahaminya Surat Al-Fatihah dalam tafsir Jalalain karangan Imam
JalaluddinAl-Mahally dan Jalaluddin As-Shuyuty, nilai tarbawi dan makna
ijmali antara lain: Konsep pendidikan silaturahmi, Konsep pendidikan
pembebasan, Konsep pendidikan kasih sayang, Konsep pendidikan
edutaiment, Konsep pendidikan murah dan santun, Konsep pendidikan
keadilan, Konsep pendidikan kejujuran, Konsep pendidikan tanggung jawab,
Konsep pendidikan ibadah, Konsep pendidikan taukhid, Konsep pendidikan
kebersamaan, Konsep pendidikan umat satu, Konsep pendidikan
persaudaraan, Konsep pendidikan cooperative learning, Konsep
pendidikan ( pendekatan proses kegiatan belajar mengajar ), Konsep
pendidikan kreatif, Konsep pendidikan demokratis, dan Konsep pendidikan
tawakal.
c. Terdapat beberapa kandungan dalam surat Al-Fatihah yang kesemuanya
memiliki nilai-nilai pendidikan diantaranya: Ketauhidan, iman, saling
menghargai, kemandirian, etos kerja, cinta dan kasih sayang, adil, ikhlas,
syukur, tawakal, kebersamaan/kerja sama ( persatuan, hidayah, teguh
pendirian, kreatif, demokratis, disiplin, istiqomah, berdoa dan silaturahmi.
Juga Kandungan umum surat Al-Fatihah yaitu: Kandungan tauhid atau
akidah, Kandungan hukum, dan Kandungan nasihat.10
Persamaan sekripsi ini dengan sekripsi karya Stiadin Arif adalah
sama-sama mengangkat tafsir Al Fatihah beserta kandungan nilai-nilai
pendidikannya. Hanya saja tafsir yang digunakan oleh Stiadin Arif adalah
10
Stiadin Arif, Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat Fatihah (Kajian Tafsir Imam
Jalaluddin As-Suyuthi dan Imam Jalaluddin Al Mahally), Salatiga : Fakultas Tar biyyah dan Ilmu
keguruan IAIN Salatiga, 2014, hlm. 84
6
tafsir Jalalain yang tentu berbeda dengan tafsir Marah Labid karya Imam
Nawawi Banten yang menjadi fokus penelitian dalam sekripsi ini.
2. Artikel yang ditulis oleh Nur Hasan pada tanggal 06 Agustus 2018 tentang
Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Al Fatihah. Dalam artikel ini dijelaskan
bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang ada didalam surat Al-Fatihah di
antaranya adalah nilai pendidikan keimanan, nilai pendidikan ibadah, nilai
pendidikan tentang hukum Islam (syari’ah), dan nilai pendidikan tentang
kisah-kisah bersejarah. Meski tema artikel ini sama dengan sekripsi yang
penulis buat namun artikel yang ditulis oleh Nur Hasan ini berlandaskan
pemikiran Rasyid Ridha dalam tafsirnya Al-Manar11
, sedangkan landasan
yang digunakan oleh penulis dalam sekripsi ini adalah pemikiran Imam
Nawawi Banten yang berpendapat bahwa pokok pendidikan dalam surat Al
Fatiahah adalah Ilmu Usul (Ilahiyyah dan Nubuwwah), Hukum Islam yang
berkaitan dengan kehidupan seperti Munakahat dan Muammalat,
kesempuraan ilmu akhlak seperti Istiqomah dan yang keempat adalah Kisah-
kisah pada masa lampau dari para Nabi dan orang-orang yang celaka karena
menentang ajaran para nabi.
3. Makalah berjudul Konsep Pendidikan Islam dalam Ummul Kitab karya Nurus
Syahid. Makalah ini sejatinya sama dengan kajian-kajian pendidikan dalam
Surat Al fatihah yang mengurai tentang nilai Keimanan, ibadah, syari’at, dan
juga kisah-kisah teladan. Namun, makalah ini menggunakan Tafsir Al-
Maraghi sebagai sumber utamanya12
. Berbeda dengan sekripsi ini yang
menggunakan tafsir Marah Labid sebagai sumber utamanya.
11
Alif, Nilai Nilai Pendidikan Islam dalam Surat Al Fatihah, https://alif.id/read/nur-
hasan/nilai-nilai-pendidikan-islam-dalam-surat-al-fatihah-b210944p/ 12
Nurus Syahid, Konsep Pendidikan Islam dalam Ummul Kitab,
https://nurussyahid.blogspot.com/2013/12/konsep-pendidikan-islam-dalam-ummul.html, 2013.
https://alif.id/read/nur-hasan/nilai-nilai-pendidikan-islam-dalam-surat-al-fatihah-b210944p/https://alif.id/read/nur-hasan/nilai-nilai-pendidikan-islam-dalam-surat-al-fatihah-b210944p/https://nurussyahid.blogspot.com/2013/12/konsep-pendidikan-islam-dalam-ummul.html
7
D. Penegasan Istilah
Agar pembahasan tema dalam skripsi ini menjadi terarah, jelas dan
mengena pada sasaran yang dimaksud maka perlu dikemukakan batasan-batasan
judul yang masih perlu mendapatkan penjelasan secara rinci.
1. Analisis
Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.13
Analisis yang
dimaksud adalah penelitian secara mendalam terhadap isi kandungan surat al
fatihah, dan menggali nilai nilai pendidikan di dalamnya.
2. Nilai
Nilai yang dimaksud adalah Nilai-nilai pendidikan yakni sifat-sifat (hal-
hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.14
3. Pendidikan
Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan agama islam atau biasa
disebut dengan istilah tarbiyah, yakni pendidikan yang berhubungan dengan
akhlak dan agama.15
4. Surat Al Fatihah
Pemubukaan; surat yang pertama dalam Al Qur’an yang terdiri atas 7
ayat dan tergolong surah Makkiyah.16
E. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi Fokus permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
13
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Ed. II, Cet. Ke 3, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, h. 965. 14
Hasan Alwi (pemred), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka,
Jakarta, 2007, hlm 783
15 Abu Muhammad, Kamus Istilah Agama Islam, Jakarta : PT Albama, 2009, hlm. 310
16 Ibid, hlm 61
8
1. Bagaimanakah motode penafsiran dalam kitab tafsir Marah Labid karya
Imam Nawawi Banten ?
2. Bagaimana Tafsir Surat Al-Fatihah dalam kitab Marah Labid karya Imam
Nawawi Banten ?
3. Apa saja nilai-nilai pendidikan surat Al-Fatihah dalam kitab tafsir Marah
Labid karya Imam Nawawi ?
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengurai metode penafsiran kitab tafsir Marah Labid karya Imam
Nawawi Banten.
2. Untuk mengurai penafsiran surat Al-Fatihah dalam kitab Marah labid karya
Imam Nawawi Banten.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan surat Al-Fatihah dalam kitab tafsir
Marah Labid karya Imam Nawawi Banten.
G. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memiliki
manfaat, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, untuk menambah keilmuan atau wawasan penulis tentang nilai-
nilai pendidikan, khususnya dalam kitab tafsir Marah Labid karya Imam
Nawawi Banten.
2. Bagi masyarakat umum, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pengetahuan tentang nilai-nilai pendidikan.
H. Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis karya ilmiah ini adalah penelitian kepustakaan (library research),
yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metodes pengumpulan data
9
pustaka, membaca dan mengolah bahan penelitian17
. Jadi peneliti berhadapan
dengan informasi statik, tetap. Artinya kapan pun ia datang dan pergi, data tidak
akan pernah berubah karena ia sudah merupakan data mati yang tersimpan dalam
rekaman tertulis.18
Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan
informasi secara lengkap untuk menentukan tindakan yang akan diambil sebagai
langkah penting dalam kegiatan ilmiah.
B. Sumber Data
Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang diinginkan.
Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber data yang sesuai
dengan tujuan penelitian. sumber data diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a. Sumber data primer: yaitu sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpulan data.19
Jadi ini merupakan sumber data yang langsung
berkaitan dengan subyek riset. Data primer dalam penelitian ini berupa kitab
tafsir Marah Labid karya Imam Nawawi Banten.
b. Sumber data sekunder: yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data,20
dengan kata lain sumber data skunder merupakan
sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data primer. Data
sekunder berupa buku-buku yang ditulis oleh pengarang lain yang masih
relevan dengan pokok permasalahan yang menjadi kaitan dalam skripsi ini,
seperti;Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, Buku Samudra Al Fatihah karya
Bay Arifin dll.
17
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, cet. 2, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2008, h. 3. 18
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, h. 5.
19 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cet. 4, Bandung: CV.
Alfabeta, 2011, h. 225. 20
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, h. 225.
10
C. Metode Pengumpulan Data
Bentuk upaya penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan
(library research), maka peneliti mengumpulkan data atau bahan-bahan berkaitan
dengan pokok pembahasan yang mengambil dari sumber kepustakaan.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode mengumpulkan data dari berbagai
literasi kitab-kitab pesantren yang berhubungan dengan ilmu tafsir maupun dari
media-media penunjang lainnya seperti buku, makalah dan hasil penelitian.
Metode ini mempunyai keuntungan, yaitu mudah dilakukan, membutuhkan waktu
dan biaya yang relatif kecil. Kelemahannya sering ditemukan data yang kurang
lengkap.
D. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, dalam
penelitian kajian pustaka ini penulis menggunakan analisis data kualitatif dimana
prinsip pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data.21
Dan analisi
data itu sendiri merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan ide seperti yang disarankan oleh data.22
Dalam teknik analisis data penulis menggunakan analisis Studi Tokoh.
Analisis ini disusun melalui riset dan segenap temuan, yang dituangkan dalam
gaya penulisan ilmiah. Jadi dalam Penelitian ini penulisan berupaya memahami
bagaimana isi tafsir kitab Marah Labid dengan menggunakan jenis penelitian
kepustakaan (library research).
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
a. Menulis, menelaah, sekaligus memahami surat Al Fatihah berikut arti,
pandangan, dan penafsiran Imam Nawawi Banten.
21
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 26, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2009, h. 281. 22
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 280.
11
b. Mendaftar semua variable yang perlu diteliti dalam hal ini Nilai-Nilai
Pendidikan Islam, Tafsir Al Fatihah dan biografi Imam Nawawi Banten.
c. Mencari setiap variable tersebut pada “subject encyclopedia” berikut definisi
setiap variable yang ada.
d. Deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia
yang ada kaitannya dengan judul.
e. Mereview semua bahan pustaka lalu kemudian melakukan proses analisis
data yang bersumber dari literatur atau referensi yang telah ada.
J. Sistematika Penyusunan Skripsi
Sistematika penyusunan skripsi ini penulis susun sesuai buku pedoman
penulisan skripsi UNWAHAS agar penulisan skripsi ini tidak bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku di UNWAHAS.
Adapun sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari tiba bagian yaitu
sebagai berikut :
1. Bagian Awal, meliputi :
Halaman Judul, Halaman Nota Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman
Abstrak, Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi, Halaman Motto, Halaman
Persembahan, Halaman Kata Pengantar, Halaman Pedoman Transliterasi Arab-
Latin, Halaman Daftar Isi, Halaman Daftar Tabel.
2. Bagian Isi, meliputi :
BAB I : Pendahuluan, bab ini memuat tentang latar belakang masalah, alasan
pemilihan judul, tela’ah pustaka, fokus penelitian, penegasan istilah, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penyusunan skripsi.
BAB II : Nilai-Nilai Pendidikan Islam (Bab ini memuat tentang pengertian
Pendidikan Agama Islam, Dasar-Dasar Pendidikan Islam dan Nilai-Nilai
Pendidikan Islam).
12
BAB III : Tafsir Al Fatihah dalam kitab Marah Labid, memuat : Biografi
Pengarang kitab Marah Labid, Pengertian Surat Al Fatihah, Asbabun Nuzul dan
Tafsir Surat Al Fatihah (menurut berbagai ahli tafsir) .
BAB IV : Analisa Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat Al Fatihah mencangkup :
Metode Tafsir, Analisis Tafsir Al Fatihah dalam kitab Marah Labid karya Imam
Nawawi Banten, dan Nilai-Nilai Pendidikan di dalam Surat Al fatihah.
BAB V : Penutup memuat simpulan, saran, kata penutup
3. Bagian Akhir
Di bagian ini berisi daftar pustaka, lampiaran-lampiran, serta daftar riwayat
penulis