Post on 04-Sep-2019
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
bersama-sama dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) memerlukan
perencanaan baik jangka panjang, menengah maupun pendek agar dapat
berjalan pada jalur yang tepat.
Seiring bergulirnya reformasi saat ini dimana tuntutan masyarakat
terhadap percepatan pembangunan dan demokratisasi mendorong pemerintah
untuk menyusun suatu perencanaan pembangunan yang strategis sebagai
pelaksanaan perencanaan yang berbasis kinerja dimana dalam setiap OPD (
Organisasi Perangkat Daerah ) disesuaikan dengan tupoksi dan kedudukan
setiap unit kerja dalam Konstalasi Perencanaan Lima Tahunan Daerah
(RPJMD). Sehingga setiap OPD harus memiliki Renstra OPD yang disusun
berdasarkan rumusan tupoksi yang konkrit.
Renstra OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 ( lima
) tahun, yang memuat tujuan, strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman RPJMD
baik langsung dilaksanakan pemerintah maupun yang mendorong partisipasi
masyarakat dan bersifat indikatif.
Proses penyusunan Renstra OPD diawali dengan mempelajari Visi, Misi
dan Program Bupati Grobogan terpilih. Kepala OPD mempelajari dampak Visi,
BAB
I
2
Misi dan Program Kepala Daerah (KDH) terpilih terhadap Tupoksi SKPD yang
dipimpin dan menyusun rancangan Renstra OPD berpedoman pada rancangan
awal RPJMD yang telah disepakati bersama.
Penyusunan Renstra OPD dimaksudkan untuk menciptakan keselarasan
perencanaan daerah dengan perencanaan unit kerja yaitu Dinas Tenaga kerja
dan Transmigrasi, dengan mengutamakan potensi dan karakteristik inti dari
daerah dan unit kerja sebagai landasan eksistensi.
Sedangkan tujuan dari Renstra OPD untuk menjadi pedoman dalam
penyusunan Renja OPD yang akan dijabarkan dalam RKPD serta sebagai tolok
ukur kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam
pelaksanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, didalam pasal 272 ayat (1) Perangkat Daerah
menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman pada RPJMD. (2)
Rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan
Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. (3)
Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana
strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselaraskan
dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang
ditetapkan dalam Rencana Strategis kementerian atau lembaga pemerintah non
kementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional. Dan Pasal
3
273 (1) Rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 272 ayat (1) ditetapkan dengan Perkada setelah RPJMD ditetapkan.
Bersamaan dengan proses Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka setiap Perangkat Daerah (PD)
menyusun Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah untuk jangka waktu
lima tahun yang memuat Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, berpedoman pada
RPJMD dan bersifat Indikatif.
Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan
tahun 2016 - 2021, disusun sebagai dokumen Perencanaan Pembangunan
Jangka Menengah (5 tahun), yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi,
Kebijakan, Program dan Kegiatan yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi
yang diselaraskan dengan Program Prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dalam RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 – 2021 dan
Organisasi Tata Kerja.
Renstra OPD disusun dengan mengacu pada Substansi RPJMD dan
dipedomani dalam penyusunan Renja OPD yang akan menjadi bahan masukan
bagi penyusunan RKPD. Hubungan Renstra OPD dengan dokumen
perencanaan lain dapat dilihat dalam bagan berikut ini :
Renstra OPD disusun dengan mengacu pada Substansi RPJMD dan
dipedomani dalam penyusunan Renja OPD yang akan menjadi bahan masukan
bagi penyusunan RKPD. Hubungan Renstra OPD dengan dokumen
perencanaan lain dapat dilihat dalam bagan berikut ini :
4
Renstra Renja RKA-K/L Rincian
K/ L K / L APBN
Pem.
RPJP Nas RPJM RKP RAPBN APBN Daerah
RPJP RPJM RKP RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah Pem.
Daerah
Renstra Renja RKA Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD
UU. No. 25 /04 UU. N0. 17/03
SPPN KN
1.2 LANDASAN HUKUM
Penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Grobogan tahun 2016 - 2021 berlandaskan pada :
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan;
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat
Buruh;
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial;
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Negara;
5
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ( SPPN );
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
10. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;
11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
12. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6
19. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan
Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan
TKI di Luar Negeri;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan;
21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010 Tentang
Pengawasan Ketenagakerjaan;
23. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan
Kerja;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
25. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per.07/Men/IV/2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja;
26. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 19 Tahun
2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Pelaksanaan Sebagian
Pekerjaan Pada Perusahaan Lain;
27. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
7
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Grobogan Tahun 2016 - 2021;
30. Perda nomor 15 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah ;
31. Peraturan Bupati Kab. Grobogan nomor 70 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas
Jabatan dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Grobogan
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan tersusunnya Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan ini diharapkan dapat memberikan
landasan kebijakan pembangunan 5 (lima) tahun kedepan yang digunakan
sebagai pedoman penyusunan rencana kerja tahunan dalam rangka
mewujudkan Tujuan dan Sasaran.
1. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan ini dimaksud untuk :
a. Memberikan kerangka dan arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
8
kedepan (2016 – 2021) serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban
Kepala Perangkat Daerah kepada Bupati;
b. Menjamin sinergitas, sinkronisasi dan integritas Renstra Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dengan RPJMD tahun
2016 – 2021;
c. Sebagai tolok ukur akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan selama 5 (lima) tahun.
2. Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan dengan tujuan :
a. Sebagai acuan penyusunan dokumen Perencanaan Jangka Pendek
tahunan
b. Sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) dan Rencana
Kerja Anggaran Perangkat Daerah (RKA-PD) Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam periode 5 (lima) tahun;
c. Untuk menjamin sinkronisasi dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan yang diselaraskan
dengan RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2016 – 2021;
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisiensi,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Dokumen Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan
ini disusun dengan sistematika, yaitu :
9
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sub Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan
sebagai dokumen perencanaan.
1.2 Landasan Hukum
Sub Bab ini berisi Peraturan Perundang-undangan yang
dijadikan dasar dalam penyusunan Renstra Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Sub Bab ini menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan
Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Grobogan
1.4 Sistematika Penulisan
Sub Bab ini menguraikan kerangka pokok Renstra Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan
BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan
Memuat Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah; Sumber Daya Perangkat Daerah; Kinerja Pelaayanan
Perangkat Daerah; serta Tantangan dan Peluang Pengembangan
Palayanan Perangkat Daerah.
BAB III : Permasalahan dan Isu Strategis Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
10
Berisi Indentifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah; Telaahan Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih; Telaahan
Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota; Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis; dan Penentuan Isu-isu Startegis.
BAB IV : Tujuan dan Sasaran
Berisi tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah;
hubungan tujuan dan sasaran Perangkat Daerah dengan tujuan
dan sasaran RPJMD
BAB V : Strategi dan Arah Kebijakan
BAB VI : Rencana Program dan Kegiatan Serta Kerangka Pendanaan
Dalam Bab ini diuraikan Program dan Kegiatan Pokok Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pagu Indikatif serta capaian pada
awal Renstra dan proyeksi capaian 5 (lima) tahun kedepan
BAB VII : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
BAB VIII : Penutup
Pada Bab ini memuat kaídah pelaksanaan yang menjelaskan
bahwa Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Grobogan tahun 2016 – 2021 merupakan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan dan merupakan
dasar evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas kinerja tahunan
dan lima tahun.
11
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN
GROBOGAN
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 15 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan merupakan unsur pelaksana
otonomi daerah di bidang Tenaga kerja dan Transmigrasi yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas pokok dan fungsi dinas
Selanjutnya diatur dalam Peraturan Bupati Grobogan Nomor 70 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas
Jabatan dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Grobogan.
1. Tugas Pokok
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
daerah dan tugas pembantuan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut di atas, Dinas Tenaga kerja dan
Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :
BAB
II
12
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b) Pengoordinasian, pengembangan, dan fasilitasi kegiatan di bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
c) Pembinaan dan pengendalaian kegiatan di bidang tenaga kerja dan
transmigrasi;
d) Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
e) Pengelolaan kesekretariatan dinas;
f) Pengelolaan UPTD; dan
g) Pelaksanaan fungsi lain uang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya.
3. Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 8
Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi
Dinas Daerah Kabupaten Grobogan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan merupakan unsur pelaksana otonomi
daerah Pemerintah Kabupaten Grobogan di bidang sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi.
Susunan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat membawahi :
a. Sub. Bag Perencanaan dan Keuangan; dan
b. Sub. Bag Umum
3. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahi :
13
a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
b. Seksi Penempatan Transmigran; dan
c. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja.
4.. Bidang Hubungan Industrial, Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas
Tenaga Kerja, membawahi :
a. Seksi Hubungan Industrial;
b. Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan dan Pemagangan; dan
c. Seksi Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja.
5. UPTD
6. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan dapat digambarkan sebagai berikut :
15
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
2) Pengoordinasian, pengembangan, dan fasilitasi kegiatan di bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
3) Pembinaan dan pengendalaian kegiatan di bidang tenaga kerja dan
transmigrasi;
4) Pelaksanaan, monitoring, evaluasai dan pelaporan kegiatan di bidang
tenaga kerja dan transmigrasi;
5) Pengelolaan kesekretariatan dinas;
6) Pengelolaan UPTD; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain uang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya.
a. Sekretaris;
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas dengan menyiapkan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
dan memberikan pelayanan administrative dan fungsional kepada semua
unsur dilingkungan Dinas, menyelenggarakan administrasi umum, surat
menyurat, kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat, sarana dan
prasarana, perlengkapan, urusan rumah tangga, protokol, perjalanan
16
dinas, kearsipan, hukum dan ketatalaksanaan serta penyusunan
perencanaan program dan pelaporan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi :
1) Penyusunan rencana anggaran dan program kerja di bidang
kesekretariatan Dinas;
2) Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perumusan kebijakan
teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
3) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan tugas ketatausahaan,
administrasi umum dan surat menyurat;
4) Pengelolaan kepegawaian, sarana dan prasarana, perlengkapan,
urusan rumah tangga, protocol, hubungan masyarakat,
ketatalaksanaan dinas, hokum, kearsipan, pengelolaan perencanaan
program dan penyusunan laporan;
5) Pengelolaan keuangan, perjalanan dinas dan pertanggungjawaban
keuangan;
6) Penyusunan bahan dalam rangka pembinaan teknis fungsional; dan
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
b. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigasi;
Kepala bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam
perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengkoordinasian, pembinaan,
pengawasan, pengendalian, pengelolaan dan failitasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan dibidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi.
17
Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi mempunyai fungsi :
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penempatan
tenaga kerja dan transmigrasi;
2) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang penempatan
tenaga kerja dan transmigrasi;
3) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalaian kegiatan di bidang
penempatan tenaga kerja dan transmigrasi;
4) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidang penempatan tenaga kerja
dan transmigrasi;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penempatan
tenaga kerja dan transmigrasi; dan
6) Pelaksanaan fungi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Bidang Hubungan Industrial, Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas
Tenaga Kerja
Kepala Bidang Penempatan, Perluasan dan Produktivitas Kerja
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas
dalam perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengkoordinasian,
pembinaan, pengawasan, pengendalaian, pengelolaan dan fasilitasi,
evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang pembinaan organisasi pekerja
dan pengusaha, lembaga kerjasama Bipartit dan Tripartit, Hubungan
Industrial dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, pelaksanaan
18
syarat-syarat kerja, pelaksanaan pengupahan dan kesejahteraan tenaga
kerja serta perselisihan ketenagakerjaan dan pemutusan hubungan kerja.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Hubungan Industrial,
Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang hubungan
industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja;
2) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang hubungan
industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja;
3) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalaian kegiatan di bidang
hubungan industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga
kerja;
4) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidang hubungan industrial,
pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja ;
5) Pelaksanaan evalusi dan pelaporan kegiatan di bidang hubungan
industrial, pembinaan dan pelatihan produktivitas tenaga kerja;
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
d. UPTD;
Kepala UPTD mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang
penyelenggaraan pelatihan ketrampilan kerja untuk menyiapkan tenaga
kerja berkualitas dan siap kerja dalam memasuki pasar kerja.
19
Untuk melaksanakan tugas pokok, UPTD mempunyai fungsi:
1) Penyusunan program kerja UPTD BLK;
2) Pelaksanaan sebagian tugas Kepala Dinas di bidang penyelenggaraan
pelatihan ketrampilan kerja;
3) Pembinaan dan bimbingan teknis secara terpadu di bidang
penyelenggaraan pelatihan ketrampilan kerja;
4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan UPTD;
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
2.1 SUMBER DAYA PD
1. Keadaan Kepegawaian
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan didukung personil/pegawai
sejumlah 59 orang.
Keadaan Kepegawaian sebagai sumber daya organisasi Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan pada Bulan Nopember 2017,
yang terdiri dari :
a. Keadaan Aparatur dilingkungan Dinas menurut Golongan, yaitu :
20
No Jabatan PNS Golongan (orang)
IV III II I
1 Kepala Dinas 1 0 0 0
2 Sekretaris 1 0 0 0
3 Kepala Bidang 3 1 0 0
4 Kepala Sub Bagian 0 3 0 0
5 Kepala Seksi 1 11 0 0
6 Kepala UPTD 0 2 0 0
7 Kasubag TU UPTD 0 2 0 0
8 Fungsional 0 13 0 0
9 Staf 17 1 2
Jumlah 6 48 3 2
b. Keadaan Kepegawaian / Personil menurut Eselon
No Eselon Jumlah
L P
1 Eselon II b 1
2 Eselon III a 1
3 Eselon III b 4
4 Eselon IV a 13 4
5 Eselon IV b 1 1
Jumlah 20 5
c. Keadaan Kepegawaian / Personil menurut Jenjang Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
L P
1 Pasca Sarjana ( S2 ) 5
2 Sarjana ( S 1 / D IV ) 19 10
3 Sarjana Muda ( D III ) 2 1
4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA) 14
8
5 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) 1
6 Sekolah Dasar 1
Jumlah 40 19
21
d. Keadaan Kepegawaian / Personil yang telah mengikuti Diklat
Penjenjangan / Struktural
No Jenjang struktural Jumlah
L P
1 Spamen / Diklat Pim II 1 0
2 Sepadya / Spama / Diklat Pim III 4 0
3 Sepada / Adum / Diklat Pim IV 10 4
Jumlah 15 4
2. Keadaan Asset
NO JENIS ASET KONDISI JUMLAH
BAIK KURANG BAIK
1 2 3 4 5
Tanah Peralatan dan mesin - mobil (roda 4) - motor (roda 2) - peralatan kantor Gedung dan Bangunan - gedung - bangunan Jalan, irigasi dan jaringan Aset Lainnya
- Gapura
6
4 11
1.163
5 19 5 3
0
1 0
268
0 0 0 0
6
5 11
1431
5 19 5 3
2.3. KINERJA PELAYANAN PD
Penetapan Indikator prioritas RPJMD tahun 2011 – 2016 pada
Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam penetapan
prioritas urusan tenaga kerja yang ditangani oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Grobogan, pada tahun 2011 Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) di Kabupaten Grobogan adalah 82,88%, Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2012 sebesar 97,98% dan di tahun 2013 Tingkat
22
Partisipasi Angkatan Kerja menjadi 87,05 sedangkan tahun 2015 Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja adalah 96,72.
Pengangguran terbuka merupakan pengangguran yang berasal dari usia
produktif dan apabila tidak diturunkan akan menimbulkan berbagai penyakit
yang berkembang di masyarakat. Terbukanya lapangan kerja yang luas dan
banyak merupakan solusinya.
Pada tahun 2011 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Grobogan
adalah sebesar 5,2%. Pada tahun 2014 menurun adalah sejumlah 4,25%.
Melihat dari persentase pengangguran di Kabupaten Grobogan yang masih
tinggi, maka agar kedepan perlu lebih ditingkatkan kerjasama antara Dinas
terkait dengan Perusahaan-perusahaan untuk lebih membuka peluang
Lapangan kerja yang dapat dinikmati oleh warga negara yang berhak
khususnya warga Kabupaten Grobogan.
Sedangkan Penetapan prioritas Investasi dan Kesempatan kerja mempunyai
sasaran yang hendak dicapai dalam RPJMD tahun 2011-2016 adalah meliputi
Pembinaan kualitas tenaga kerja dan Perluasan kesempatan kerja. Sasaran
yang telah ditetapkan tersebut dituangkan melalui 3 Program terdiri dari 13
Indikator Kinerja.
Sesuai dengan target RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2011-
2016 menunjukkan indikator Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja baik target maupun realisasinya mencapai kenaikan, namun ada
yang mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan pelatihan yang
dilaksanakan sedikit sedang minat masyarakat yang tinggi/besar untuk
mengikuti pelatihan. Terbatasnya kesempatan kerja yang ada di Kabupaten
Grobogan dan tingkat kompetensi tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
23
permintaan pasar kerja menjadi kendala utama dalam penempatan tenaga
kerja.
Peran Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam menangani Pencari
kerja meliputi meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan yang
dilaksanakan meliputi beberapa kejuruan diantaranya kejuruan Otomotif sepeda
motor, komputer, wirausaha, salon kecantikan , menjahit, Teknisi HP dll
diharapkan agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari kabupaten lain,
sehingga diharapkan peserta pelatihan mendapat pekerjaan sesuai
kompetensinya dan menunjukkan capaian kinerja dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan dengan target yang ditetapkan.
Selanjutnya untuk urusan pilihan transmigrasi, salah satu
upaya Pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan penduduk adalah
dengan program transmigrasi. Untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2015
Pemerintah melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Grobogan telah menyelenggarakan program transmigrasi.
Jumlah penempatan transmigran dari tahun 2011 sejumlah 60 KK mengalami
penurunan menjadi 14 KK. Hal ini disebabkan jatah alokasi penempatan dari
pusat yang sedikit dan arah minat calon transmigran yang tidak sesuai dengan
alokasi penempatan.
24
Tabel 2.3.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Disnakertrans Kabupaten Grobogan
NO Indikator Kinerja
Satuan Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
URUSAN TENAGA KERJA
Pencari kerja yang ditempatkan
Persen 70 35 40 45 60 65 21,77 26,13 30,27 61,24 69,48 0,62 0,65 0,67 1,02 1,07
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
Persen 75 40 45 50 55 60 42,86 66,67 37,5 27,27 44,44 1,07 1,48 0,75 0,50 0,74
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
Persen 60 40 45 50 55 60 76 74 78 75 63 1,90 1,64 1,56 1,36 1,05
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
Persen 60 40 45 50 55 60 0 0 1,8 7,78 6,67 0,00 0,00 0,04 0,14 0,11
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Persen 84,8 86,1 87,4 88,7 90 82,88 97,98 87,05 98,99 96,72 0,98 1,14 1,00 1,12 1,07
Rasio penduduk yang bekerja
Persen 84,8 86,1 87,4 88,7 90 84,01 73,03 76,91 73,27 72,29 0,99 0,85 0,88 0,83 0,81
Angka sengketa pengusaha-pekerja yang diselesaikan
Persen 84,00 88,00 92,00 96,00 #### 100 100 100 100 100 1,19 1,14 1,09 0,52 0,50
25
NO Indikator Kinerja
Satuan Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tingkat pengangguran terbuka
Persen 12,50 12,00 11,50 11,00 10,00 5,2 4,11 6,2 4,25 4,25 1,27 0,97 1,31 0,97 0,86
Keselamatan dan perlindungan
90 90 95 90 90 90 90 95 90 90 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemd
Persen 50 84 88 92 96 100 100 100 100 100 100 1,19 1,14 1,09 1,09 1,09
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan
Persen 50 30 45 50 55 60 54 63 65 51 51 1,80 1,40 1,30 0,93 0,85
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
Persen 45 45 45 45 45 45 66 66 66 66 66,17 1,47 1,47 1,47 1,47 1,47
Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan
Persen 50 10 20 30 40 50 8 11 40 50 49,72 0,80 0,55 1,33 1,25 1,01
URUSAN TRANSMIGRASI
Jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi (KK)
KK 43 50 57 63 70 60 51 25 8 14 1,40 1,02 0,44 0,13 0,20
26
NO Indikator Kinerja
Satuan Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jumlah MoU yg disepakati dg wilayah
MoU 3 4 4 5 5 5 5 3 2 3 1,67 1,25 0,75 0,40 0,60
Jumlah calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU)
MoU 43 50 57 63 70 60 51 25 8 14 1,40 1,02 0,44 0,13 0,20
27
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Disnakertrans Kabupaten Grobogan
NO Program/ Kegiatan
Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp)
1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 15 17 18 19 20
1.14. Urusan Tenaga Kerja
1 Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktvfitas Tenaga Kerja
285.145.
000
375.000.00
0
375.772.00
0
565.000.000 500.000.000 283.221.25
0
368.998.200 374.997.50
0
554.115.750 495.255.500 0 0,98 1 0,98 0,99
42.971.000
42.406.850
2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
601.000.000
834.163.000
1.090.000.000
700.000.000 1.070.000.000
556.650.800
808.150.320 1.055.385.200
694.635.450 1.028.052.700
0 0,97 0,97 0,99 0,96 97.796.000
94.280.380
3 Program Perlindungan dan Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan
80.000.000
150.000.000
175.120.000
345.000.000 427.000.000 79.900.000 149.436.000 173.864.000
337.810.000 392.124.500 0 1 0,99 0,98 0,92 69.400.000
62.444.900
2.8. Urusan Transmigrasi
1 Program
Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
466.050.
000
800.175.00
0
800.000.00
0
350.000.000 360.000.000 461.960.00
0
761.425.000 678.196.60
0
344.979.500 337.200.000 0 0,95 0,85 0,99 0,94
(25.210.000)
(24.952.000)
2 Program Transmigrasi Lokal
210.000.000
226.886.000
235.000.000
162.950.000 140.000.000 209.165.200
221.821.500 213.356.000
145.480.000 132.149.500 0 0,98 0,91 0,89 0,94 (14.000.000)
(15.403.140)
28
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PD
Renstra Pemerintah Pusat / Provinsi jika dikaitkan dengan
permasalahan yang dihadapi di daerah pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan kurang ada sinkronisasi antara program
Pemerintah pusat dengan kondisi daerah sehingga program Pemerintah pusat /
provinsi kurang mencapai sasaran. Hal ini merupakan permasalahan yang
harus dipecahkan untuk tercapainya target pelayanan.
Adapun tantangan permasalahan urusan tenaga kerja dan transmigrasi
sebagai berikut :
1. Angka pengangguran yang relatif masih tinggi dan terbatasnya
kesempatan kerja.
2. Rendahnya pendidikan calon peserta pelatihan (pencari kerja) dan masih
rendahnya kualitas dan produktivitas, pendidikan tenaga kerja.
3. Kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan kesejahteraan
kepada pekerja masih terbatas.
4. Peran serikat pekerja / serikat buruh di perusahaan masih belum optimal.
5. Pemahaman tentang hak-hak dan kewajiban serta prosedur penyelesaian
masalah dari sebagian pekerja masih rendah.
6. Kurang harmonisnya Hubungan Industrial antara pekerja dengan
pengusaha;
7. Relatif masih rendahnya kesejahteraan pekerja / buruh terlihat UMK belum
memenuhi standar KHL (Kebutuhan Hidup Layak)
8. Relatif rendahnya kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja;
9. Relatif kurangnya peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan;
29
10. Peminat Transmigrasi cukup tinggi tidak sebanding dengan alokasi
penempatan;
11. Kurangnya ketrampilan calon transmigran sebagai bekal hidup di lokasi
transmigrasi.
Selanjutnya peluang yang dimiliki untuk menghadapi tantangan
permasalahan urusan tenaga kerja dan transmigrasi sebagai berikut :
1. Potensi Pemanfaatan Teknologi tepat guna bagi kelompok Pencari Kerja .
2. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan pencari kerja
3. Adanya motivasi yang tinggi pegawai Dinas Tenaga kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam melayani kebutuhan
masyarakat.
4. Adanya komitmen dan dukungan Pemerintah Pusat, Provinsi dan
Kabupaten
5. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informatika.
6. Adanya lembaga latihan swasta.
7. Adanya bantuan hibah dari pemerintah daerah untuk membantu
keberlangsungan hidup transmigran.
8. Adanya pembekalan ketrampilan bagi calon transmigran.
9. Adanya motivasi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya.
10. Adanya APINDO, SPSI, LKS Tripartit.
30
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
POKOK DAN FUNGSI
Isu strategis baik internal maupun eksternal merupakan faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya permasalahan serta akan berpengaruh dan mewarnai
pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kabupaten Grobogan tahun
2016-2021.
3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Identifikasi permasalahan dilakukan dengan mendasarkan pada tugas
pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hasil identifikasi
permasalahan yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi
sebagai berikut :
1. Masalah Urusan Tenaga Kerja
• Masih rendahnya penempatan angkatan kerja, hal ini dapat diketahui bahwa
persentase penenmpatan kerja pada tahun 2015 baru mencapai 69,48%
• Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi dan
kewirausahaan belum sesuai harapan, hal ini dapat dilihat persentase pencari
kerja yang mendapatkan pelatihan kompetensi tahun 2015 baru mencapai
44,44% dan yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan baru mencapai
6,67%.
• Masih tingginya angka pengangguran, hal ini dapat diketahui angka
pengangguran Kabupaten Grobogan Tahun 2015 sebesar 4,25%
BAB
III
31
• Masih rendahnya pekerja/buruh yang menjadi peserta program
Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan, data tahun 2015 menunjukkan baru
mencapai 50,5% pekerja yang menjadi peserta program BPJS.
• Belum optimalnya kegiatan pemeriksanaan secara berkala terhadap
perusahaan, data Tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja pemeriksanaan
secara berkala terhadap perusahaan baru mencapai 66,17%.
• Belum optimalnya pengujian peralatan di perusahaan, data tahun 2015
menunjukkan capaian kinerja pengujian peralatan di perusahaan baru
mencapai 49,72%.
2. Masalah Transmigrasi
• Terbatasnya alokasi pemberangkatan transmigran dari pemerintah pusat/
provinsi, jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi
hanya 2,16% dari 369 KK calon transmigran (daftar tunggu) Kabupaten, yaitu
14 KK dan jumlah ini jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya;
• Semakin menurunnya minat masyarakat untuk melakukan transmigrasi ke luar
pulau Jawa, berdasarkan data Disnakertrans Kabupaten Grobogan.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih.
3.2.1. V I S I
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan yang Sejahtera
Secara Utuh dan Menyeluruh”
Berdasarkan pernyataan visi di atas, terdapat dua frase, yaitu masyarakat
Kabupaten Grobogan yang sejahtera secara utuh dan masyarakat Kabupaten Grobogan
yang sejahtera secara menyeluruh. Maka penjelasan yang dimaksud dengan visi
tersebut adalah :
32
1. Masyarakat yang sejahtera secara utuh, mengandung maksud bahwa tercipta
kondisi masyarakat di Kabupaten yang sehat, selamat, makmur, aman sentosa,
baik secara moril maupun materiil. Artinya masyarakat Kabupaten Grobogan dapat
terpenuhi sandang, pangan, kesehatan, pendidikan, memiliki usia harapan hidup
yang tinggi, mendapatkan pekerjaan yang layak dan memiliki pendapatan
perkapita yang sesuai dengan kebutuhan hidup. Selain terpenuhinya kebutuhan
secara materiil, masyarakat merasa aman dalam menjlani kehidupannya, terhindar
dari ancaman kemanan dan ketertiban lingkungan.
2. Masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh, mengandung maksud bahwa
kondisi masyarakat Kabupaten Grobogan yang sehat, selamat, makmur, aman
sentosa, baik secara moril maupun materiil menyeluruh pada seluruh lapisan
masyarakat dan seluruh wilayah kabupaten. Ditandani dengan menurunnya tingkat
kesenjangan kelompok pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonimi yang
merata dan menurunnya kesenjangan antar wilayah.
3.2.2. M I S I
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting untuk
memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin
dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Untuk
mencapai visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan yang
Sejahtera Secara Utuh dan Menyeluruh”, ditetapkan 9 (sembilan) misi yaitu :
1. Membangun dan meningkatkan infrastruktur jalan-jembatan, perhubungan,
perumahan-pemukiman, dan sumberdaya air
2. Meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan
33
3. Pengembangan ekonomi kerakyatan bidang UMKM, industri, perdagangan,
koperasi dan pariwisata
4. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan pemberdayaan
masyarakat , keolahragaan pemuda, KB dan pelayanan sosial dasar lainnya
5. Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan penyerapan tenaga
kerja
6. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur, tata kelola pemerintahan yang
akuntabel dan kualitas pelayanan publik
7. Meningkatan kelestarian sumberdaya alam, lingkungan hidup dan kualitas
penataan ruang
8. Meningkatkan penghayatan nilai-nilai keagamaan dan pelestarian budaya
masyarakat
9. Meningkatkan pemerataan pendapatan, pembangunan antar wilayah,
kesetaraan gender, perlindungan anak dan penanggulangan kemiskinan
Dari Visi dan Misi tersebut Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan mengambil peran yaitu pada Misi 4, Misi 5 dan Misi 9
yaitu :
- Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan pemberdayaan
masyarakat , keolahragaan pemuda, KB dan pelayanan sosial dasar lainnya
- Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan penyerapan tenaga
kerja
- Meningkatkan pemerataan pendapatan, pembangunan antar wilayah,
kesetaraan gender, perlindungan anak dan penanggulangan kemiskinan
34
Dari Misi sebagaimana tersebut di atas, faktor pendukung dan Penghambat dari
dukungan Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi adalah :
Tabel 3.2.2. Matrik persandingan faktor penghambat dan pendukung
atas misi keempat, misi kelima dan misi kesembilan
No Misi Faktor Penghambat Faktor Pendukung
1 Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan pemberdayaan masyarakat , keolah ragaan pemuda, KB dan pelayanan sosial dasar lainnya
- Jumlah SDM yang kurang memadai
- Kompetensi yang kurang sesuai dengan job description
- Sarana prasarana yang kurang memadai
- Penganggaran yang kurang memadai
- Banyaknya urusan yang ditangani
- Data pendukung yang kurang lengkap
- Kurangnya disiplin dan etos kerja Pegawai
- Dukungan kemajuan teknologi menunjang pelaksanaan pekerjaan
- Tersedianya program sosialiasi, diklat, pelatihan,bimtek secara kontinu dalam rangka peningkatan kualitas SDM
- Lokasi kantor yang strategis
- Mekanisme koordinasii internal yang baik
2. 3.
Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan penyerapan tenaga kerja
Meningkatkan pemerataan pendapatan, pembangunan antar wilayah, kesetaraan gender, perlindungan anak dan penanggulangan kemiskinan
Sasaran dari Pembangunan jangka Menengah Kabupaten
Grobogantahun 2016 – 2021 yang berhubungan dengan misi ketiga, misi
kelima dan misi ke Sembilan dengan Dinas Tenaga kerja dan Trasmigrasi
Kabupaten Grobogan antara lain adalah Tingkat kemiskinan di Kabupaten
Grobogan mengalami penurunan dilihat dalam lima tahun terakhir (2010-2014).
Pencapaian penurunan kemiskinan di Kabupaten Grobogan pada tahun 2014
dengan angka kemiskinan sebesar 13,86%, masih lebih besar dibandingkan
dengan rata-rata nasional (10,96%) dan Provinsi Jawa Tengah (13,58%). Jika
35
dibandingkan dengan wilayah sekitar, tingkat kemiskinan di Kabupaten
Grobogan lebih tinggi.
Tingkat penganggur terbuka (TPT) tahun 2014 di Kabupaten Grobogan
sebesar 4,25% menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 6,1%, Secara
umum permasalahan yang dihadapi Kabupaten Grobogan dalam pembangunan
ketenagakerjan yaitu penanganan pengangguran terbuka dan setengah
pengangguran. Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kab.Grobogan dalam mengatasi permasalahan tersebut
selama ini antara lain dengan menyelenggaraan kursus/pelatihan bagi pencari
kerja dan melakukan kerjasama penempatan dengan perusahaan.
Sedangkan dalam misi ke lima Bupati Grobogan terpilih 2016 – 2021
adalah Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningatan
penyerapan tenaga kerja, dengan program kerja :
1. Program peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
2. Program peningkatan Kesempatan Kerja
3. Program Perlindungan Dan pengembangan Lembaga Ketenaga Kerjaan
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten
3.3.1. Renstra Kementerian Tenaga Kerja RI
Kementerian Ketenagakerjaan RI dalam 5 tahun ke depan (2015-
2019) menyesuaikan dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019
(Visi Presiden) seperti tersebut di atas. Sedangkan Pembangunan
Ketenagakerjaan dalam kerangka Pembangunan Nasional 2015-2019 masuk
ke dalam agenda pertama dan keenam, dengan sasaran sebagai berikut :
36
❖ Nawacita No. 1 “Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara” melalui
perlindungan Hak dan Keselamatan Pekerja Migran, memiliki sasaran
utama menurunnya jumlah pekerja migran yang menghadapi masalah
hukum di dalam dan Luar negeri.
❖ Nawacita No. 6 “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional” yang dilakukan melalui peningkatan daya saing
Tenaga kerja, memiliki sasaran :meningkatkan kualitas dan ketrampilan
pekerja; Meningkatkan kinerja lembaga pelatihan milik pemerintah dan
meningkatnya jumlah pekerja formal.
Sasaran utama pembangunan bidang ketenagakerjaan yang hendak dicapai
adalah :
1. Tingkat Pengangguran terbuka diperkirakan sebesar antara 4,0% - 5,0%
pada tahun 2019;
2. Memfasilitasi penciptaan kesempatan kerja sebesar 10 juta selama 5
(lima) tahun.
Adapun arah kebijakan dan strategi Kementerian Ketenagakerjaan selaras
dan mendukung agenda Nawacita, maka dirumuskan 9 agenda prioritas
pembangunan bidang ketenagakerjaan yang disebut dengan NAWA KERJA
KETENAGAKERJAAN, yaitu :
1. Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional;
2. Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja;
3. Percepatan Sertifikasi Profesi;
37
4. Perluasan Kesempatan Kerja Formal;
5. Penguatan Wirausaha Produktif;
6. Penciptaan Hubungan Industrial yang sehat dan Produktif;
7. Penegakan Hukum Ketenagakerjaan;
8. Peningkatan Perlindungan Pekerja Migran;
9. Pelayanan Ketenagakerjaan sederhana, Transparan dan Akuntabel.
Berdasarkan uraian diatas, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan mendukung
capaian seluruh misi dan sasaran Kementerian Ketenagakerjaan. Beberapa
faktor penghambat yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dalam mendukung 2 (dua) agenda prioritas nawa cita dan sasaran
Kementerian Ketenagakerjaan sebagai berikut :
Tabel 3.3.2.
Faktor Penghambat yang dihadapi Dinsosnakertrans dalam mendukung
sasaran Renstra Kementerian Ketenagakerjaan
No Sasaran Renstra
Kementerian Ketenagakerjaan
Faktor Penghambat yang Dihadapi Dinsosnakertrans
1. Menurunkan Tingkat Pengangguran terbuka
- Kurangnya koordinasi antar sektoral - Adanya moratorium pegawai (Jumlah SDM
yang kurang memadai) - Banyaknya kelompok masy yang tidak bisa
menerima bantuan karena tidak memenuhi persyaratan (terkait dengan mekanisme Belanja Hibah)
- Kompetensi pegawai yang kurang sesuai dengan job description
- Sarana prasarana yang kurang memadai - Penganggaran yang kurang memadai - Banyaknya urusan yang ditangani - Data pendukung yang kurang lengkap
38
No Sasaran Renstra
Kementerian Ketenagakerjaan
Faktor Penghambat yang Dihadapi Dinsosnakertrans
- Kurangnya disiplin dan etos kerja Pegawai
2. Memfasilitasi penciptaan kesempatan kerja
- Kurangnya koordinasi antar sektoral - Adanya moratorium pegawai (Jumlah SDM
yang kurang memadai) - Banyaknya kelompok masy yang tidak bisa
menerima bantuan karena tidak memenuhi persyaratan (terkait dengan mekanisme Belanja Hibah)
- Kompetensi pegawai yang kurang sesuai dengan job description
- Sarana prasarana yang kurang memadai - Penganggaran yang kurang memadai - Banyaknya urusan yang ditangani - Data pendukung yang kurang lengkap
- Kurangnya disiplin dan etos kerja Pegawai
3.3.2. Renstra Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi
Jawa Tengah
Visi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2013-2018 adalah :
“ TERWUJUDNYA NAKERTRANS BERDAYA SAING, HARMONIS,
SELAMAT, SEJAHTERA DAN DUKCAPIL TERTIB BERBASIS
PELAYANAN PRIMA “
Upaya pencapaian Visi tersebut akan diimplemtasikan melalui Misi Dinas
Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013-2018 yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja;
2. Meningkatkan perluasan dan kesempatan kerja;
3. Meningkatkan kualitas penempatan transmigrasi;
39
4. Meningkatkan Hubungan Industrial yang harmonis;
5. Meningkatkan kesejahteraan pekerja;
6. Meningkatkan Perlindungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
7. Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan;
8. Meningkatkan kualitas Pelayanan Bidang Nakertransduk.
Upaya untuk pencapaian misi dijabarkan dengan tujuan dan sasaran
sebagai berikut :
1. MISI 1 Meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja
TUJUAN :
Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
SASARAN :
Meningkatnya kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja
2. MISI 2 Meningkatkan perluasan dan kesempatan kerja
TUJUAN :
Mengurangi Tingkat Pengangguran
SASARAN :
Menurunnya jumlah Pengangguran
3. MISI 3 Meningkatkan kualitas penempatan Transmigrasi
TUJUAN :
Meningkatkan kualitas calon transmigrasi
SASARAN :
Meningkatnya jumlah calon transmigran mendapatkan pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan
4. MISI 4 Meningkatkan Hubungan Industrial yang harmonis
40
TUJUAN :
Meningkatkan Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
SASARAN :
a. Meningkatnya pelayanan penyelesaian hubungan industrial
b. Meningkatnya eksistemsi peranan lembaga ketenagakerjaan
5. MISI 5 Meningkatkan kesejahteraan pekerja
TUJUAN :
a. Meningkatkan upah tenagakerja yang layak dan berkeadilan
b. Mendorong terpenuhinya sarana kesejahteraan.
SASARAN :
a. Meningkatnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
b. Meningkatnya fasilitasi penyediaan, fasilitas kesejahteraan tenaga
kerja di Perusahaan
6. MISI 6 Meningkatkan Perlindungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
TUJUAN :
Meningkatkan Pengawasan dan perlindungan tenaga kerja, hygiene
perusahaan, lingkungan kerja dengan memperhatikan pengarustamaan
gender dan hak anak serta peningkatan kualitas hidup dan perlindungan
perempuan dan anak
SASARAN :
a. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan
b. Menurunnya pelanggaran norma kerja, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
7. MISI 7 Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan
41
TUJUAN :
Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil
SASARAN :
Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil
8. MISI 8 Meningkatkan kualitas Pelayanan Bidang Nakertransduk
TUJUAN :
Meningkatkan Sumber daya pelayanan bidang ketenagakerjaan,
ketransmigrasian serta kependudukan
SASARAN :
a. Meningkatnya kapasitas aparatur
b. Mewujudkan peningkatan kinerja pengelolaan pelayanan perkantoran,
keuangan dan kepegawaiaan
c. Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana aparatur;
d. Meningkatnya disiplin aparatur
e. Meningkatnya cakupan layanan pengukuran indeks kepuasan
masyarakat pada penyelenggaraan pelayanan publik bidang
nakertransduk.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa
Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah
bidang berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Kependudukan menyelanggarakan fungsi :
42
1. Perumusan kebijakan teknis Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan dan pencatatan sipil;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan dan pencatatan sipil;
3. Pembinaan dan fasilitasi bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan dan pencatatan sipil lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota;
4. Pelaksanaan tugas di bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi,
pelatihan kerja dan produktivitas, pengawasan ketenagakerjaan,
hubungan industrial dan jaminan sosial serta ketransmigrasian,
Kependudukan dan pencatatan sipil;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi
dan Kependudukan dan pencatatan sipil;
6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan yaitu pada
Misi II yaitu mewujudkan kesejahteran masyarakat yang berkeadilan,
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. Dimana isu terkait dengan
pengurangan pengangguran dan kemiskinan berkaiatan langsung dengan
tugas pokok fungsi yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan seperti halnya terkait dengan bidang penempatan tenaga kerja
dan transmigrasi, pelatihanan kerja dan produktivitas, pengawasan
ketenagakerjaan, hubungan industrial dan jaminan sosial, serta
ketransmigrasian
43
Dari misi tersebut, Gubernur Jawa Tengah memiliki program-program
unggulan yang berhubungan dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan , yaitu :
Peningkatan kesejahteraan buruh :
✓ Meningkatkan kualitas Sumber Daya Pekerja
✓ Meningkatkan Upah Minimum buruh
✓ Memfasilitasi hunian yang layak untuk buruh.
Dari program-program unggulan tersebut, dapat disimpulkan program-
program unggulan yang berkaitan baik lansung maupun tidak langsung,
dimana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, yaitu :
1. Memperkuat sistem pelayanan publik secara cepat, murah, transparan
dan terintegrasi dengan mengedepakan keterbukaan sekaligus
membangun komunikasi dua arah, secara rutin menggelar dialog dengan
masyarakat;
2. Mewujudkan desa Mandiri dengan menggali dan mengembangkan
sumber daya potensial kawasan perdesaan, pembimbingan dan
pendampingan unuk usaha mikro, kecil dan menengah melalui kredit
perbankan dengan pola dana penjaminan;
3. Peningkatan kesejahteraan buruh dengan: Meningkatkan kualitas Sumber
Daya Pekerja; Meningkatkan Upah Minimum buruh; dan Memfasilitasi
hunian yang layak untuk buruh.
4. Meningkatkan Keadilan gender dan perlindungan anak, dengan
memastikan perspektif (sudut pandang) gender digunakan di dalam
44
penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan penerbitan
kebijakan publik; meningkatkan keterdidikan gender masyarakat pada
berbagai sektor kehidupan; menguatkan sistem pelayanan terpadu bagi
perempuan dan anak korban kekerasan berbasis gender serta
perlindungan anak;
5. Infrastruktur dan sarana transpotasi, dengan membangun infrastruktur
yang sesuai dan berdaya guna serta melakukan modernisasi sistem dan
sarana transportasi untuk meningkatkan aksestabilitas dan mobilitas.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan telaahan
terhadap dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang ada
terkait dengan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Tahun 2016-2021. Program dan Kegiatan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2016-2021
pelaksanaan program dan kegiatannya tidak berpengaruh terhadap
perubahan struktur dan pola ruang.
2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS )
Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan
telaahan terhadap dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Kabupaten Grobogan terkait dengan pelaksanaan program
dan kegiatan DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Program dan
45
Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2016-2021
pelaksanaan tidak mempengaruhi keberlanjutan lingkungan.
3.4. Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan analisis factor internal dan eksternal, DInas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dapat menentukan Isu-Isu Strategis. Berikut ini penentuan Isu-
Isu Strategis DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi:
1. Banyaknya perusahaan sektor Formal di Kabupaten Grobogan yang
memperkerjakan Pekerja dengan sistem PKWT (Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu)
2. Adanya Bursa Kerja Khusus (BKK) baik dari Lembaga Pelatihan
Ketrampilan Swasta (LPKS) dan Sekolah Menengah Kejuruan
3. Mitra kerja kemampuan dan ketrampilannya belum memenuhi sehingga
tidak maksimal
4. Adanya Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai lembaga pelatihan ketrampilan
bagi pencari kerja
5. Jumlah penduduk Kabupaten Grobogan pada tahun 2014 sebesar
1.412.325 jiwa, mengalami pertumbuhan 0,68% atau bertambah 9.565 jiwa
dibandingkan tahun 2013
6. Belum seimbangnya antara lapangan pekerjaan dengan kebutuhan
masyarat akan pekerjaan
7. Banyaknya pencari kerja yang belum memiliki ketrampilan kerja yang
sesuai dengan lowongan kerja di pasar kerja yang ada
8. Banyaknya pekerja yang belum memiliki jaminan sosial
46
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan merupakan penjabaran Kewenangan Perangkat Daerah yang
lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi Bupati dan
Pembangunan jangka menengah Daerah dan dilengkapi dengan rencana sasaran
yang hendak dicapai.
Tujuan merupakan suatu kondisi yang diharapkan dapat terwujud dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan atau pada saat masa Renstra PD ini
berakhir.
Sedangkan sasaran merupakan suatu kondisi jangka pendek yang harus
diwujudkan guna mencapai tujuan yang dirumuskan
Adapun tujuan dan sasaran yang ingin diwujudkan Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan untuk mencapai Misi Bupati
sebagaimana tersebut, adalah :
BAB
IV
47
Tujuan dan Sasaran SKPD
Tujuan
Sasaran Indikator Tujuan/ Sasaran
Sat. Kondisi Awal 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondi
si Akhir
MISI ke 5 : Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningkatan penyerapan tenaga kerja
Meningkatkan minat dan realisasi investasi di berbagai sektor usaha
Tingkat Pengangguran
Terbuka
% 5,22 4,13 4,07 4,04 4,01 3,98 3,95 4,13
Meningkatnya
penempatan tenaga kerja
Persentase
Penempatan Tenaga Kerja
%
69,48
69,98
70,48
70,98
71,48
71,98
72,48
72,98
Tingkat
partisipasi angkatan kerja
%
96,72
96,72
96,73
96,74
96,75
96,76
96,77
96,77
Meningkatnya Penempatan transmigran
Jumlah transmigran
yang
diberangkatkan ke lokasi
transmigrasi (KK)
KK
14
14
20
25
25
30
30
30
48
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang
menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya
dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus
menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana OPD menciptakan nilai tambah
(value added) bagi stakeholder layanan. Di sisi lain, kebijakan adalah pedoman
yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang
dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan
berfungsi membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih
rasional, serta Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang
menjadi tugas dan fungsi OPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi
yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk
mencapai sasaran .
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Tarnsmigrasi Kabupaten Grobogan selama lima tahun
kedepan, dirumuskan strategi dan kebijakan sebagai berikut :
Penyusunan strategi dilakukan melalui analisis SWOT terhadap faktor-
faktor internal dan eksternal dilanjutkan dengan prioritisasi alternatif berdasar
kriteria yang ditetapkan beradasar Keputusan Kelompok Diskusi Terfokus Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kriteria yang digunakan untuk prioritisasi yaitu:
(i) kesesuaian dengan tanggungjawab utama tugas fungsi Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi; (ii) daya dukung langsung pada pencapaian visi misi RPJMD
Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021; (iii) daya dukung langsung pada urusan
BAB
V
49
ketenagakerjaan dan transmigrasi; (iv) daya dukung pada akuntabilitas pengguna
layanan ketenagakerjaan, dan transmigrasi. Kategori strategi yang diambil
berdasar kelompok berikut:
1. Strengts - Opportunities Strategy,
yaitu menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal;
2. Weakness - Opportunities Strategy,
yaitu memperbaiki kelemahan internal dengan mengambil keuntungan dari
peluang eksternal;
3. Strengts - Threats Strategy,
yaitu menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman eksternal;
4. Weakness - Treaths Strategy,
yaitu merupakan strategi pertahanan untuk menghindari kelemahan internal dan
menghindari ancaman eksternal.
Merujuk pada pengertian tersebut di atas, rumusan strategi dan kebijakan
Disnakertrans tahun 2016-2021 sebagai berikut.
Tabel 5 Strategi dan Kebijakan SKPD
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
penyerapan tenaga kerja dan pengiriman
transmigran
Meningkatnya
penempatan tenaga kerja dan
pemberangkatan transmigran
Peningkatan penyerapan
kerja dengan meningkatkan kualitas
calon tenaga kerja melalui pendidikan dan
pelatihan sesuai
kebutuhan pasar kerja dengan mengoptimalkan
BLK, serta fasilitasi pengiriman transmigrasi
Peningkatan penempatan agkatan kerja
Peningkatan pemberian pelatihan berbasis kompetensi dan kewitrausahaan Peningkatan keikusertaan buruh pada jaminan social dan ketenagakerjaan
50
RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah/Lembaga atau masyarakat yang
dikoordinasikan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran.
Sedangkan kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh
satu atau beberapa Satuan Kerja, sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya,
baik berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan, teknologi, dana atau
masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun yang akan datang sebagai berikut :
BAB
VI
51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021
Program/ Kegiatan Indikator Program/ Kegiatan
Satuan Kondisi
Awal (2015)
Target Kinerja Kondisi Akhir
RPJMD
PD Pengampu Urusan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase (%) peningkatan pelayanan dinas
% 80 80 908.960.
000 81
607.000.000
82 623.000.0
00 83
1.234.745.000
84 2.586.000 85 2.789.000 85 Disnakertrans
Penyediaan jasa surat menyurat
41.000.00
0 4.000.000 4.000.000 5.000.000 5.000.000 6.000.000
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air/PDAM dan listrik
222.600.
000 90.000.000
90.000.000
110.000.000
480.000.000 500.000.000
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
5,500.000
2.000.000 5.000.000 0 0 6.000.000
Penyediaan alat tulis kantor
40.000.00
0 90.000.000
120.000.000
153.745.000
195.000.000 200.000.000
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
30.000.00
0 20.000.000
30.000.000
50.000.000 75.000.000 80.000.000
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10.000.0
00 10.000.000
10.000.000
15.000.000 30.000.000 40.000.000
Penyediaan peralatan dan perlegnkapan kantor
60.000.00
0 150.000.000
100.000.000
0 195.000.000 200.000.000
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan
6.860.00
0 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 7.000.000
Penyediaan makanan dan minuman
40.000.0
00 25.000.000
28.000.000
70.000.000 150.000.000 175.000.000
52
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
330.000.
000 120.000.000
120.000.000
525.000.00
0 1.000.000.000
1.100.000.000
Rapat - rapat koordinasi ke dalam daerah
15.000.00
0 10.000.000
10.000.000
150.000.00
0 250.000.000 275.000.000
Pengelolaan kebersihan, keamanan dan transportasi
108.000.000
80.000.000 100.000.0
00
150.000.000
200.000.000 200.000.000
Program peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
Penyediaan sarana dan prasarana kantor
% 70 70 7.873.00
0 70,2 15.078.000 70,5
5.468.000.000
70,7 5.578.000 70,9 8.570.000.0
00 71,08
8.720.000.000
71,08 Disnakertrans
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
50.000.00
0 20.000.000
20.000.000
30.000.000 75.000.000 100.000.000
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
85.000.00
0 40.000.000
30.000.000
50.000.000 60.000.000 70.000.000
Pemeliharaan rutin/berkala computer
25.000.0
00 10.000.000
10.000.000
0 0 27.000.000
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
10.000.0
00 5.000.000 5.000.000 23.000.000 35.000.000 50.000.000
Pembangunan Gedung BLK
7.500.000.000
15.000.000.0
00
5.000.000.000
3.000.000.0
00
8.000.000.000
8.000.000.000
Pembangunan Gedung Transito
200.000.000
0 0 0 0 0
Pemeliharaan rutin peralatan pelatihan
3.000.000
3.000.000 3.000.000 0 0 8.000.000
Review DED 0 0 0 0 0 0
Rehab sedang/berat gedung kantor 0 0
400.000.000
0 400.000.000 500.000.000
53
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase (%) pegawai yang disiplin
% 90 90 100.000.
000 90 30.000.000 90
30.000.000
90 30.000.00
0 90 30.000.000 90 40.000.000 90 Disnakertrans
Pengadaan pakain khusus hari-hari tertentu
100.000.0
00 30.000.000
30.000.000
30.000.000 30.000.000 40.000.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase (%) pegawai yang mengikuti diklat non formal
% 70 70 30.000.0
00 71,2 15.000.000 72,6
35.000.000
73,8 35.000.00
0 74 97.500.000 74,3 98.000.000 74,3 Disnakertrans
Pendidikan dan Pelatihan Non Formal
30.000.00
0 15.000.000
15.000.000
0 0 0
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
0 0 0 15.000.000 60.000.000 60.000.000
Program Penigkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyediaan laporan keuangan dan asset
% 90 90 80.000.0
00 90 30.000.000 90
85.000.000
90 90.000.00
0 90 55.000.000 90 70.000.000 90 Disnakertrans
Penyusunan laporan keuangan
30.000.00
0 20.000.000
15.000.000
33.875.000 40.000.000 50.000.000
Bimtek penatausahaan keuangan
30.000.000
5.000.000 35.000.000
0 0 0
Pengelolaan aset
20.000.000
5.000.000 10.500.00
0 15.000.000 15.000.000 20.000.000
URUSAN
TENAGA KERJA
Program peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
% 69,48 72,50
738.424.
458
73,7 582.896.802
73,9 632.622.439
74,6 688.161.632
75,1 730.565.957
75,38 820.175.150
75,38 Disnakertrans
54
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
% 44,44 45,55
46,6 47 48 50 52 52
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
% 63,00 65,00
67 69 71 73 75 75
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
% 6,67 6,75 7 7,5 8 8,5 9 9
Tingkat Pengangguran Terbuka
% 5,22 4,13 4,07 4,04 4,01 3,98 3,95 4,13
Penyusunan data base ketenagakerjaan
125.000.000
120.000.000 90.000.000
80.000.000 80.000.000 80.000.000
Perencanaan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
120.000.000
90.000.000 125.000.000
35.000.000 35.000.000 50.000.000
Pelatihan berbasis kompetensi
150.000.000
90.000.000 0 0 0 0
Pelatihan berbasis masyarakat
150.000.000
60.000.000 90.000.000
76.380.000 76.380.000 85.000.000
Pelatihan kewirausahaan
25.000.000
20.000.000 20.000.000
35.000.000 35.000.000 45.000.000
Pelatihan 5 S (Sasah, Sisih, Susuh, Sasap, Susun)
40.000.000
0 0 0 0 0
55
Pelatihan SKKNI 40.000.000
40.000.000 20.000.000
0 0 0
Pelatihan peningkatan produktifitas tenaga kerja di perusahaan
35.000.000
40.000.000 20.000.000
0 0 0
Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta ( LPKS)
35.000.000
30.000.000 20.000.000
0 0 0
Bimtek Cpmpetency Base Training (CBT) bagi instruktur LPKS
0
0
20.000.000
0
0
0
Pelatihan manajemen mutu
0
0
20.000.000
0
0
0
Pelatihan leadership
0
0
20.000.000
0
0
0
Pelatihan Achiefment Motivation Training (AMT)
0
0
20.000.000
0
0
0
Pengadaan peralatan Pendidikan dan Ketrampilan bagi pencari kerja
0 0 0 50.000.000 100.000.000 150.000.000
Pendidikan dan Pelatihan ketrampilan bagi Pencari Kerja
0
0
0
0
100.000.000
100.000.000
Pendidikan dan Pelatihan Kapasitas Tenaga Kerja Produktif
0
0
0
0
100.000.000
110.000.000
Pembinaan, Pelatihan dan Fasilitasi Kompetensi Lembaga Ketenagakerjaan
0
0
0
75.000.000
150.000.000
160.000.000
Pelatihan Pengembangaan Kualitas Ketenagakerjaan
0
0
0
0
100.000.000
110.000.000
56
Program peningkatan Kesempatan Kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja
% 96,72 96,72
431.451.
666
96,73
340.578.909
96,74
369.632.943
96,75
402.083.761
96,76
426.860.048
96,77
479.217.517
96,77 Disnakertrans
Rasio penduduk yang bekerja
% 72,29 72,29
75 79 82 85 87 87
Angka sengketa pengusaha-pekerja yang diselesaikan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Tingkat pengangguran terbuka
% 4,25 4,24 4,23 4,22 4,21 4,2 4,19 4,19
Sosialisasi prosedur dan mekanisme penempatan TKI
50.000.000
50.000.000 30.000.000
72.000.000 75.000.000 80.000.000
Pengembangan Sistem Informasi Bursa Tenaga Kerja
0
150.000.000
200.000.000
Pemantauan kinerja PPTKIS dan kantor cabang PPTKIS
80.000.000
60.000.000 45.500.000
0 0 90.000.000
Penyusunan Data Base TKI
60.000.000
0 60.000.000
0 0 100.000.000
Pengembangan kelembagaan produktifitas dan pelatihan kewirausahaan
0
0
0
25.000.000
25.000.000
30.000.000
Pemberdayaan masyarakat melalui usaha mandiri
70.000.000
35.000.000 20.000.000
50.000.000 50.000.000 60.000.000
Pemantauan kinerja Bursa Kerja Kusus(BKK)
28.000.000
28.000.000 20.000.000
15.000.000 30.000.000 50.000.000
Pemberdayaan TKI Purna
20.000.000
35.000.000 20.000.000
20.000.000 50.000.000 60.000.000
57
Pelayanan publik penempatan tenaga kerja
50.000.000
51.000.000 56.000.000
0 95.000.000 100.000.000
Job Market Fair (Pameran Bursa Kerja)
115.000.000
120.000.000 85.000.000
0 115.000.000 125.000.000
Program Perlindungan Dan pengembangan Lembaga Ketenaga Kerjaan
Keselamatan dan perlindungan
% 90 95 428.072.150
100 337.911.190
100 366.737.646
100 398.934,280
100 423.516.497
100 475.463.855
100 Disnakertrans
Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan
% 50,5 51,5 52 53 60 65 70 70
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
% 66,17 66,2 66 66 66 66 66 66
Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan
% 49,72 55,55
60 60 60 60 60 60
Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja
0 25.000.000 25.000.000
30.00.000 25.000.000 30.000.000
58
Peningkatan kinerja LKS Tripartit Kab. Grobogan
100.000.000
40.000.000 56.000.000
42.584.150 70.000.000 75.000.000
Penyusunan dan penetapan upah minimum
0 10.000.000 20.000.000
0 10.000.000 10.000.000
Peningkatan kinerja Dewan Pengupahan Kab. Grobogan
80.000.000
50.000.000 56.000.000
47.915.850 80.000.000 60.000.000
Peringatan internasional May Day/Hari Buruh Kab. Grobogan
60.000.000
100.000.000 111.500.000
0 140.000.000 150.000.000
Pendataan Perusahaan 25.000.000
30.000.000 30.000.000
0 50.000.000 60.000.000
Pembinaan LKS Bipartit di perusahaan
25.000.000
20.000.000 20.000.000
0 50.000.000 60.000.000
Verivikasi SerikatPekerja/Serikat Buruh
20.000.000
10.000.000 20.000.000
0 0 30.000.000
Fasilitasi Kegiatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh
0
0
69.500.000
100.000.000
110.000.000
Bimtek penyusunan peraturan perusahaan
20.000.000
25.000.000 20.500.000
0 0 0
Sosialisasi kepesertaan BPJS ketenagakerjaan bagi pekerja/buruh
20.000.000
80.000.000 40.000.000
0 0 80.000.000
Montoring pelaksanaan upah minimal kabupaten (UMK) tahun 2017 di perusahaan
20.000.000
20.000.000 20.000.000
0 0 0
Sosialisasi syarat kerja dan sarana hubungan industrial
20.000.000
30.000.000 25.000.000
0 0 0
59
URUSAN
TRANSMIGRASI
Program pengembangan wilayah transmigrasi
Jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi (KK)
KK 14 14 281.626.414
20 222.309.993
25 241,274,767
25 262.456.763
30 278.629.274 30 312.805.168
30 Dinakertrans
Jumlah perjanjian kerjasama (MoU) antar daerah kerjasama transmigrasi
MoU 3 3 3 4 4 5 5 5
KIE dan mediasi kerjasama bidang transmigrasi dengan pemerintah daerah penerima
220.000.000
200.817.000 202.617.000
0 0 0
Pemindahan, pengawalan dan bantuan transmigrasi
140.000.000
114.183.000 81.383.000
28.400.000 35.000.000 40.000.000
Program transmigrasi lokal
Jumlah calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU)
Orang 14 14 140.813.2
07
20 140.717.230
25 152.721.505
25 166.129.233
30 176.366.069 30 197.998.642 30 Dinakertrans
Pembinaan dan pembekalan calon transmigran
45.000.000
45.000.000 20.000.000
59.330.000 100.000.000 110.000.000
Persiapan akhir pemberangkatan calon transmigran
50.000.000
40.000.000 30.000.000
0 0 0
60
Pengerahan, pendaftaran dan seleksi calon transmigran
45.000.000
30.000.000 25.000.000 37.270.000 70.000.000 90.000.000
Keterangan : PD (Perangkat Daerah)
60
KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI
Penetapan indikator kinerja OPD bertujuan untuk member gambaran
tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dari
sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam
memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini
ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan
daerah setiap tahun atau indikatorcapaian yang bersifat mandiri setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
Adapun Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD, kondisi yang diinginkan 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan
adalah :
BAB
VII
61
Tabel 6.1 Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No
IndikatorKinerja
Program(outcome) Satuan
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Kinerja Kondisi
Kinerja
akhir
RPJMD
Perangkat
Daerah
Pengampu Tahun
2015
Tahun
* 2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
MISI ke 5 : Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan peningkatan penyerapan tenaga kerja
Persentase Penempatan Tenaga Kerja
% 69,4
8
69,98
70,48
70,98
71,48
71,98
72,48
72,98
TENAGA KERJA
1) Tingkat Pengangguran
Terbuka
% 5,22 4,13 4,07 4,04 4,01 3,98 3,95 4,13 Tenaga
kerja
2)
TRANSMIGRASI
3) Jumlah transmigran yang
diberangkatkan ke lokasi
transmigrasi (KK)
KK 14 14 20 25 25 30 30 30 Transmigra
si
62
P E N U T U P
7.1. Pedoman Transisi
Rencana Strategis 2017 – 2021 merupakan penjabaran dari visi dan misi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan yang dalam
penyusunannya telah memperhatikan aspek normatif seperti yang telah diatur
dalam peraturan perundangan.
Penyusunan Rencana Strategis 2017 – 2021 dimaksudkan untuk
memberikan arah sekaligus menjadi acuan dalam mewujudkan sinkronisasi
dan sinergitas pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang tenaga kerja
dan transmigrasi berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan.
Dalam penyusunan program ini mengacu pada sejumlah program yang
secara hierarkis pada yang lebih tinggi yaitu RPJMD Kabupaten Grobogan
Tahun 2017-2021, Renstra Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, dan Renstra Kementerian Tenaga Kerja.
Dokumen Renstra ini secara normatif telah diupayakan untuk mendukung
program-program visi dan misi Bupati Grobogan yang telah ditetapkan yaitu
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan Yang Sejahtera Secara Utuh
dan Menyeluruh. Dokumen rencana strategis (Renstra) dimaksudkan untuk
memberikan arah sekaligus menjadi acuan dalam mewujudkan sinkronisasi dan
sinergitas pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang tenaga kerja dan
transmigrasi berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.
BAB
VII
63
Selanjutnya rencana strategis 2017-2021 akan digunakan sebagai acuan bagi
pelaku pembangunan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi dan dalam
implementasinya harus memperhatikan kaidah pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
1. Rencana strategis (Renstra) ini merupakan pedoman untuk menyusun
rencana kerja tahunan dengan time frame yang sama yaitu 2017 – 2021,
dengan demikian akan terjadi kesamaan arah kebijakan dan pembangunan
selama 5 tahun kedepan
2. Rencana strategis (Renstra) ini akan menjadi dasar penyusunan rencana
kerja setiap tahun baik yang bersumber dari APBD maupun APBN
3. Penyusunan Rencana strategis (Renstra) ini telah melalui tahap konsultasi
publik dengan harapan program-program yang ada dalam rencana strategis
(Renstra) akan sesuai dengan permintaan jasa urusan tenaga kerja dan
transmigrasi dengan demikian para pemangku kepentingan (stake holder)
dilingkungan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi wilayah Kabupaten
Grobogan akan memahami peran yang akan diambil dalam pembangunan
selama lima tahun ke depan.
Rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan disamping menjadi pedoman dalam penyusunan
rencana pembangunan sampai dengan tahun 2021 secara sub stansial juga
berlaku sebagai Rencana strategis (Renstra) transisi yang akan menjadi
acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (Renja) tahun 2022
sebelum tersusunnya Renstra 2022 – 2027.
7.2. Kaidah Pelaksanaan
Rencana strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Grobogan Tahun 2017 - 2021 disusun dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan daerah Kabupaten Grobogan khususnya di sektor tenaga kerja
64
dan transmigrasi serta untuk menjadi arah dan pedoman pelaksanaan
penyelenggaraan pembangunan bagi seluruh unit kerja dan stakeholder sektor
tenaga kerja dan transmigrasi. Untuk itu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan
sebagai berikut :
1. Seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
secara bersama-sama mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan Tahun 2017-2021 dengan sebaik-baiknya.
2. Rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan Tahun 2017 - 2021
dan menjadi acuan bagi pemangku stake holder dilingkungan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya.
3. Guna kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dijabarkan
dalam rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan ini, maka diharapkan aparatur dilingkungan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai komitmen untuk mewujudkan
keberhasilan pencapaian target yang telah ditetapkan sebagaimana yang
dirumuskan dalam tujuan dan sasaran Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Grobogan.
4. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah khususnya Perlindungan
dan Kesejahteraan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian sesuai Rencana
Strategis (Renstra) ini sangat tergantung dari peran aparatur Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi; sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan,
kejujuran dan disiplin aparatur dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, sehingga akan tercermin pada kualitas dan profesionalitas
65
dalam meningkatkan Perlindungan, Kepedulian dan kualitas tenaga kerja
dan transmigran serta Pembangunan daerah.
5. Dalam mewujudkan visi dan misi Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan perlu dilakukan pengendalian
dan evaluasi terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil program serta
kegiatan.
6. Rencana strategis (Renstra) diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah
daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun
2017-2021 dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2017 - 2021 khususnya sektor urusan tenaga kerja dan transmigrasi.
7. Rencana strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Grobogan dapat dilakukan perubahan apababila ada perubahan
kebijakan ditingkat nasional dan daerah.
Grobogan, 2017
KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN GROBOGAN
Ir. NURWANTO, MM Pembina Utama Muda
NIP. 19580825 199103 1 003