Post on 05-Feb-2018
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut,
yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Metro
apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta
didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui
pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran
akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan
terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi:
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 2
Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global
Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan
dunia global
Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Dasar Hukuman
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 38 Ayat 2 dan Pasal 51 Ayat 1
b) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat 2, dan Pasal 49 Ayat 1
c) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006
tentang Standar Isi.
d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
e) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006
tentang pelaksanaan permen diknas nomor .22 dan 23.
f) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 06 tahun 2006
tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 tahun 2006.
g) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
h) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
i) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana.
j) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007
tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 3
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut dan guna mencapai
tujuan pendidikan nasional pada umumnya serta tujuan pendidikan
sekolah pada khususnya SMA/MA sebagai lembaga pendidikan tingkat
menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) ini dikembangkan untuk memudahkan proses
pelaksankan pembelajaran di sekolah dan sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan pembelajaran di sekolah dan sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini, sekolah dapat
melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik,
potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya, penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada
pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang kurikulum SMA Negeri 2
Metro yang secara keseluruhan mencakup :
a) Struktur dan muatan kurikulum.
b) Beban belajar peserta didik.
c) Kalender Pendidkan.
4. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini dikembangkan oleh sekolah
dan komite sekolah dengan berpedoman pada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat
oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut:
a) Peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 4
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b) Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan
memerhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi
daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan
agama, suku, budaya, dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c) Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum mendorong perserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
d) Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan
kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stake holder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, berpikir, sosial, akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan
e) Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum
mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara kesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 5
f) Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan pada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat.
g) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum daerah untuk membangun kehidupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
B. Visi Satuan Pendidikan Visi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Metro :
Terwujudnya Sekolah Berprestasi, Berpegang Teguh Budi Pekerti,
Berwawasan Informasi Teknologi.
C. Misi Satuan Pendidikan
Misi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Metro :
1. Mewujudkan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang adaptable
2. Meningkatkan efektifitas Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan
3. Mewujudkan ketercapaian standart kompetensi lulusan dengan standart
kriteria ketuntasan minimal > 7,50 untuk setiap mata pelajaran
4. Mewujudkan sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan
yang handal dan berkepribadian.
5. Mewujudkan terpenuhinya pengembangan dan pengelolaan standart
sarana dan prasarana pendidikan
6. Mewujudkan pengelolaan penerapan managemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga sekolah yang berbasis MBS
7. Mewujudkan ketersediaan pembiayaan pendidikan melalui hubungan
kerjasama komite , instansi terkait dan pemerintah
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 6
8. Mewujudkan sistem penilaian yang reliable dan valid dengan daya
dukung teknologi informasi
D. Tujuan Satuan Pendidikan
a. Tujuan Jangka Pendek.
1. Pencapaian target Kriteria Kentutasan Minimal sebesar 75 untuk
semua pelajaran dalam rangka memenuhi profil progrm
SSN/SKM
2. Terbentuknya Tim SSN/SKM yang solid dan handal dan mampu
menjadi piloting minimal ditingkat Kota.
3. Terbentuknya instrumen SSN/SKM yang lengkap
4. Memantapkan sistem moving kelas.
5. Menyelesaikan pembangunan sarana ibadah melalui dana komite
sekolah, bantuan pemerintah dan donatur yang bersifat tidak
mengikat.
6. Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana pembelajaran
baik fisik maupun non fisik untuk menunjang peningkatan mutu.
7. Memantapkan pelaksanaan tata tertib sekolah untuk menunjang
pembelajaran yang kondusif, serta terciptanya rasa aman dan
keindahan.
b. Tujuan 5 Tahun ke Depan
Tujuan 5 tahun kedepan tahun 2007-2012 berdasarkan kondisi yang
ada SMA Negeri 2 Metro bertujuan :
1. Indikator visi berprestasi dalam pengembangan kurikulum,
bertujuan untuk
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 7
menghasilkan pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang sesuai dengan acuan operasional permen
22 dan permen 23 tahun 2005
menghasilkan pengembangan rintisan sekolah katagori
mandiri yang dapat menjadi model sekolah mandiri
memiliki tim pengembang kurikulum yang handal dan
adaptable
2. Indikator visi Prestasi dalam melanjutkan ke perguruan tinggi
bertujuan untuk :
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam
melanjutkan ke perguruan tinggi negeri dan swasta ternama
3. Indikator prestasi dalam kualitas lulusan bertujuan untuk :
Mewujudkan ketercapaian standart kompetensi lulusan
dengan cara bertahap mencapai kriteria ketuntasan minimal
> 7,50
Mewujudkan pencapaian berbagai prestasi bidang
akademik dan non akademik
Mewujudkan pembiasan-pembiasan beribadah/imtaq, hidup
bersih, sopan santun, disiplin dan berbudi pekerti
4. Indikator prestasi dalam sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan bertujuan untuk :
menghasilkan peningkatan sumber daya manusia pendidik
yang berdedikasi dan profesional
menghasilkan peningkatan sumber daya manusia tenaga
kependidikan yang mampu meningkatkan kwalitas
pelayanan
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 8
5. Indikator prestasi dalam kelengkapan sarana dan prasarana
bertujuan untuk : menghasilkan ketercapaian kelengkapan dan
pengelolaan standart sarana dan prasarana.
6. Indikator prestasi dalam pengelolaan managemen sekolah
bertujuan untuk : menghasilkan manajemen sekolah yang
berbasis sekolah yang transparatif, partisipatif dan akuntable
dengan dukungan sistem manajemen informasi yang handal.
7. Prestasi dalam penggalangan pembiayaan bertujuan untuk :
terpenuhinya pembiayaan sekolah melalui penggalangan dana
komite , dinas instasi terkait dan pemerintah .
8. Indikator prestasi dalam sistem penilaian : bertujuan untuk :
menghasilkan perangkat penilaian oleh guru dan sekolah yang
reliable dengan daya dukung penerapan informasi teknologi .
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 9
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Struktur Kurikulum dan Pengaturan Alokasi Waktu
1. Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Metro
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 6 Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejujuran, dan khusus pada pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) kelompok mata pelajaran estetika;
e) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut
ini :
Tabel - 1
Kelompok Mata Pelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
No Kelompok
Mata Pelajaran Cakupan
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 10
No Kelompok
Mata Pelajaran Cakupan
2. Kewarganega-raan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dimaksudkan untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada SD/MI/SDLB
dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,
dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 11
No Kelompok
Mata Pelajaran Cakupan
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada SMA/MA/SMALB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan
untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membentuk kompetensi,
kecakapan, dan kemandirian kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
dan kesehatan pada dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 12
No Kelompok
Mata Pelajaran Cakupan
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat
termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 13
2. Struktur Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Struktur kurikulum SMA Negeri 2 Metro meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas pada
SMA Negeri 2 Metro dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelas X
merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik,
serta kelas XI dan XII merupakan program penjurusan. SMA Negeri 2
Metro membuka dua pilihan yang terdiri atas dua program, yaitu :
a) Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);
b) Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);
Kelas X mempelajari 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan kegiatan
pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
jurusan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pencapaian
kompetensi, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, dibuatkan kurikulum, silabus,
dan penilaian.
a. Kurikulum Kelas X
Kurikulum kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel berikut ini :
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 14
Tabel - 2
Struktur Kurikulum Kelas X Berdasarkan Standar Isi
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 2 2
7. Biologi 2 2
8. Kimia 2 2
9. Sejarah 1 1
10. Geografi 1 1
11. Ekonomi 2 2
12. Sosiologi 2 2
13. Seni Budaya 2 2 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan 2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
16. Bahasa Asing : Bahasa Arab 2 2 B. Muatan Lokal : Pertanian
- Budi Daya Tanaman Hias 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 38 38
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 15
Tabel - 3
Struktur Kurikulum Kelas X SMA Negeri 2 Metro
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 5* 5*
6. Fisika 2 2
7. Biologi 3* 3*
8. Kimia 2 2
9. Sejarah 1 1
10. Geografi 2* 2*
11. Ekonomi 3* 3*
12. Sosiologi 2 2
13. Seni Budaya 2 2 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan 2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
16. Bahasa Asing : Bahasa Arab 2 2 B. Muatan Lokal : Pertanian
- Budi Daya Tanaman Hias 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 16
b. Kurikulum Kelas XI dan XII
Kurikulum kelas XI dan XII program IPA dan program IPS,
terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan kegiatan
pengembangan diri seperti tertera dalam tabel berikut ini :
Tabel – 4
Struktur Kurikulum Kelas XI Berdasarkan Standar Isi
Program IPA
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 4 4
7. Kimia 4 4
8. Biologi 4 4
9. Sejarah 1 1
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Arab 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 39 39
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 17
Tabel - 5
Struktur Kurikulum Kelas XI SMA Negeri 2 Metro
Program IPA
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 5* 5*
6. Fisika 5* 5*
7. Kimia 5* 5*
8. Biologi 4 4
9. Sejarah 1 1
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Arab 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 18
Tabel - 6
Struktur Kurikulum Kelas XI Berdasarkan Standar Isi
Program IPS
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Sejarah 3 3
7. Geografi 3 3
8. Ekonomi 4 4
9. Sosiologi 3 3
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Arab 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 39 39
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 19
Tabel - 7
Struktur Kurikulum Kelas XI SMA Negeri 2 Metro
Program IPS
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Sejarah 3 3
7. Geografi 4* 4*
8. Ekonomi 5* 5*
9. Sosiologi 4* 4*
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Arab 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Taman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 20
Tabel - 8
Struktur Kurikulum Kelas XII Berdasarkan Standar Isi
Program IPA
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 4 4
7. Kimia 4 4
8. Biologi 4 4
9. Sejarah 1 1
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Jepang 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 39 39
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 21
Tabel - 9
Struktur Kurikulum Kelas XII SMA Negeri 2 Metro
Program IPA
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 5* 5*
6. Fisika 5* 5*
7. Kimia 5* 5*
8. Biologi 4 4
9. Sejarah 1 1
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Jepang 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 22
Tabel - 10
Struktur Kurikulum Kelas XII Berdasarkan Standar Isi
Program IPS
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Sejarah 3 3
7. Geografi 3 3
8. Ekonomi 4 4
9. Sosiologi 3 3
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Jepang 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 39 39
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 23
Tabel - 11
Struktur Kurikulum Kelas XII SMA Negeri 2 Metro
Program IPS
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Sejarah 3 3
7. Geografi 4* 4*
8. Ekonomi 5* 5*
9. Sosiologi 4* 4*
10. Seni Budaya 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2
13. Bahasa Asing : Bahasa Jepang 2 2
B. Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias
2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Penambahan beban jam pelajaran ( * ) karena masuk kategori mata
pelajaran dalam Ujian Nasional.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 24
B. Program Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi kearifan lokal dalam upaya membekali kecakapan hidup
siswa dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi umumnya serta tuntutan dunia kerja khususnya pada nereka
yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus
mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester,
atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun. SMA Negeri 2
menyelenggarakan muatan lokal Pertanian (Budi Daya Tanaman Hias)
yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan siswa terhadap pertanian
yang semakin berkembang. Berikut adalah muatan lokal yang wajib
diikuti oleh peserta didik.
Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditangani
oleh sekolah dan komite sekolah yang membutuhkan penanganan
secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan
melaksanakannya. Dengan demikian di samping mendukung
pembangunan daerah dan pembangunan nasional, perencanaan,
pengelolaan, maupun pelaksanaan muatan lokal memperhatikan
keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung
jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komite
sekolah.
Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite
sekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
c. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 25
d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta
silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh
BSNP
Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagai keadaan
dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Data tersebut dapat diperoleh
dari berbagai pihak yang terkait di daerah yang bersangkutan seperti
Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait, Perguruan Tinggi, dan dunia
usaha/industri. Keadaan daerah seperti telah disebutkan di atas dapat
ditinjau dari potensi daerah yang bersangkutan yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, budaya, dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat
diketahui antara lain dari:
1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasuk prioritas
pembangunan daerah, baik pembangunan jangka pendek,
pembangunan jangka panjang, maupun pembangunan
berkelanjutan (sustainable development);
2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-
kemampuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan;
3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam dan pengembangan
daerahnya, serta konservasi alam dan pemberdayaannya
b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
Berdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapat diperoleh
berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis kebutuhan ini dapat
mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lain untuk:
1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;
3) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 26
4) Meningkatkan penguasaan bahasa Asing untuk keperluan sehari-
hari;
c. Menentukan bahan kajian muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai
kemungkinan muatan lokal yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian
sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Penentuan
bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:
1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
2) Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang
diperlukan;
3) Tersedianya sarana dan prasarana
4) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa
5) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan
6) Kelayakan berkaitan dengan pelaksanaan di sekolah;
7) Lain-lain yang dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi
dan situasi daerah.
d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
Berdasarkan bahan kajian muatan lokal tersebut dapat ditentukan
kegiatan pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran ini pada dasarnya
dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapat memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar
mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan
dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku
di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta
pembangunan nasional. Kegiatan ini berupa kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas,
potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 27
Serangkaian kegiatan pembelajaran yang sudah ditentukan oleh sekolah
dan komite sekolah kemudian ditetapkan oleh sekolah dan komite
sekolah untuk dijadikan nama mata pelajaran muatan lokal. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya dengan mengacu
pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP.
1) Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah
langkah awal dalam membuat mata pelajaran muatan lokal agar
dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun langkah-langkah dalam
mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah
sebagai berikut:
a) Pengembangan Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah menentukan kompetensi yang
didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus dikuasai
siswa. Penentuan ini dilakukan dengan melibatkan guru, ahli
bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai dan ahli lain yang
relevan.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 28
Tabel - 12
Program Muatan Lokal
Pertanian (Budi Daya Tanaman Hias)
Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
X Semester 1
Pembudidayaan Tanaman Hias
1.1 Bunga Kamboja (ADENIUM)
1.2 Hama dan penyakit bunga kamboja (ADENIUM)
1.3 Media dan Tanam
1.4 Cara Pembibitan
X
Semester 2 Pembudidayaan Tanaman Hias
2.1 Bunga Euphorbia
2.2 Hama dan penyakit bunga Euphorbia
2.3 Grafting
XI
Semester 1 Pembudidayaan Tanaman Hias
1.1 Bunga Kamboja (ADENIUM)
1.2 Hama dan penyakit bunga kamboja (ADENIUM)
1.3 Media dan Tanam
1.4 Cara Pembibitan
XI
Semester 2 Pembudidayaan Tanaman Hias
2.1 Bunga Euphorbia
2.2 Hama dan penyakit bunga Euphorbia
2.3 Grafting
XII
Semester 1 Pembudidayaan Tanaman Hias
1.1 Bunga Kamboja (ADENIUM)
1.2 Hama dan penyakit bunga kamboja (ADENIUM)
1.3 Media dan Tanam
1.4 Cara Pembibitan
XII
Semester 2 Pembudidayaan Tanaman Hias
2.1 Bunga Euphorbia
2.2 Hama dan penyakit bunga Euphorbia
2.3 Grafting
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 29
C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta
didik yang
ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di
lingkungan
sekitarnya, dan persoalan kebangsaan.
Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini.
1. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di
dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam tatap
muka, yaitu :
a. Bimbingan konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan
dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta
didik. Bimbingan konseling diasuh oleh guru yang
ditugaskan.
b. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian
besar di luar kelas (ekstrakurikuler), diasuh oleh guru
pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap hari sabtu,
yaitu :
o Olahraga voli, basket;
o Pramuka;
o Palang Merah Remaja (PMR);
o Kelompok Ilmiah Remaja (KIR);
o Kelompok giat belajar bahasa Inggris;
2. Program pembiasan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan
karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan
keteladanan.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 30
Tabel - 13
Program Pembiasaan Untuk Peserta Didik
Rutin Spontan Keteladanan
Upacara Membiasakan antri Berpakaian rapi
Senam Memberi salam Memberi pujian
Kegiatan Agama Membuang sampah pada tempatnya Tepat waktu
Kunjungan Pustaka Musyawarah Hidup sederhana
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah
seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang
telah ditetapkan oleh sekolah. Adapun penilaian kegiatan
pengembangan diri bersifat kualitatif, potensi, ekspresi, perilaku, dan
kondisi psikologi peserta didik merupakan portofolio yang digunakan
untuk penilaian.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler antara lain (Olah Raga Prestasi,
Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR) , Pramuka, Kesenian Daerah/Tarian
Adat dll).
Kegiatan pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Kegiatan pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 31
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Jam
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. SMA Negeri 2 Metro menambah
empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Alokasi waktu
satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran (dua semester) adalah 34–38 minggu.
D. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem
paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan
secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. SMA Negeri 2
Metro menambah 4 (empat) jam pelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi. Selain itu, penambahan jam tersebut dimanfaatkan untuk
mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Adapun
alokasi waktu untuk praktik, yaitu dua jam kegiatan praktik di sekolah
setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah
setara dengan satu jam tatap muka.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan
tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan (SMA) ditetapkan berlangsung selama 45 menit. Kegiatan
belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 32
adalah sebagai berikut. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per
minggu untuk SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam
pembelajaran. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk
setiap satuan pendidikan adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut :
Tabel - 14
Beban Belajar kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
Untuk Setiap Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan Kelas
Satuan Jam
Pembelajaran Tatap Muka
(menit)
Jumlah Jam
Pembelajaran
per Minggu
Minggu efektif
per Tahun Ajaran
Waktu pembelajaran
per Tahun
Jumlah Jam per Tahun (menit)
SMA/MA/
SMALB X - XII 45 38 - 39 34 - 38
1292 – 1482
jam
pembelajaran
(58140 – 66690
menit)
969 – 11115
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket sebesar 30% s.d. 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Penugasan Terstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan struktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Pemanfaatan alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 33
mandiri tidak terstruktur tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur terdiri atas :
1. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan;
2. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem
paket adalah enam tahun untuk SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk
SMP/MTs/SMLB dan SMA/MA/SMALB, dan tiga sampai dengan
empat tahun untuk SMK/MAK. Program percepatan dapat
diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (Permendiknas
No. 22 Tahun 2006).
E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0–100%. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus
menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi,
serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal. Pelaporan hasil belajar (rapor) peserta didik
diserahkan pada satuan pendidikan denganmemerhatikan rambu-rambu
yanag disusun oleh dirketorat teknis terkait. Ketuntasan belajar tiap
mata pelajaran ditentukan berdasarkan Kompleksitas, Daya Dukung,
dan Intake Siswa. Berdasarkan ketentuan dari Dinas Pendidikan Kota
Metro dan memerhatikan kemampuan peserta didik dari hasil tes awal,
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 34
sekolah menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing mata
pelajaran sebagai berikut:
Tabel - 15
Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik Per Tahun Ajaran
Mata Pelajaran 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2011
Pendidikan Agama 70 70 70
Pendidikan
Kewarganegaraan 70 75 75
Bahasa Indonesia 70 70 72
Bahasa Inggris 70 70 70
Matematika 70 72 72
Fisika 70 70 70
Biologi 70 71 73
Kimia 70 72 72
Sejarah 70 72 73
Geografi 70 75 75
Ekonomi 70 75 75
Sosiologi 70 75 75
Seni Budaya 70 75 75
Penjas, Olahraga, dan
Kesehatan 70 72 70
Teknologi Informasi dan
Komunikasi 71 75 75
Keterampilan/Bahasa Asing 70 70 70
Muatan Lokal 72 75 70
Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut makin
meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 35
diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah
dapat meningkat dari tahun ke tahun.
Tabel - 16
Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik
SMA Negeri 2 Metro TA 2010 - 2011
No Komponen
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Ket. 10 smt
1
10 smt
2
11 smt
1
11 smt
2
12 smt
1
12 smt
2 A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 70 70 70 70 70 70
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 72 72 75 75
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 70 70 71 71 72 72
4 Bahasa Inggris 70 70 70 70 70 70
5 Matematika 70 70 71 71 72 72
6 Fisika 70 70 70 70 70 70
7 Biologi 70 70 71 71 73 73
8 Kimia 70 70 70 70 72 72
9 Sejarah 71 71 72 72 73 73
10 Geografi 70 70 70 70 75 75
11 Ekonomi 70 70 72 72 75 75
12 Sosiologi 70 70 73 73 75 75
13 Seni Budaya 70 70 72 72 75 75
14 Penjaskes 70 70 70 70 70 70
15 Tek. Inf. dan Komunikasi 71 71 73 73 75 75
16 Ketrampilan/Bahasa Asing
- Bahasa Arab 70 70 70 70 - -
- Bahasa Jepang - - - - 70 70
B Muatan Lokal : Pertanian - Budi Daya Tanaman Hias 70 70 70 70 70 70
C Pengembangan Diri - - - - - -
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 36
F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester
genap.
2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter
genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada
semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang
ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan
prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang
belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang
ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran
remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud.
Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil
belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang
berlangsung.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3
(tiga) mata pelajaran.
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari
3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program,
atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal
pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.
Bagi Peserta didik Kelas XI
a. Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi serta mempunyai rata-rata mata pelajaran : Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi = 7,3
b. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi serta mempunyai rata-rata pada mata pelajaran : Matematika Geografi, Ekonomi, Sosiologi = 7,5
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 37
5. Satuan pendidikan dapat menambah kriteria kenaikan kelas sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan,
melalui rapat dewan pendidik. Kenaikan kelas dilaksanakan pada
akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-
masing direktorat teknis terkait. Sebelum ada aturan yang baru
mengenai kenaikan kelas dan kelulusan, masih berdasarkan pada
ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. lulus ujian nasional.
Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah diatur
lebih lanjut dengan peraturan menteri berdasarkan usulan BSNP.
1. Kenaikan kelas dan kelulusan diatur oleh sekolah dengan mengacu
kepada ketentuan-ketentuan yanga ditetapkan oleh dinas pendidikan.
2. Kenaikan kelas dilaksanakan pasa setiap akhir tahun pelajaran atau
pada akhir semester II.
3. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang
dilakukan pada semester II.
4. Peserta didik dinyatakan naik kelas XI apabila yang bersangkutan
memiliki :
a. mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM), maksimum tiga mata pelajaran;
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 38
b. untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran
yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
(matematika, fisika, kimia, dan biologi) mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM);
c. untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran
yang menjadi ciri khas IPS (ekonomi, geografi, sejarah, dan
sosiologi) mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM);
d. kehadiran 90%.
Peserta didik dinyatakan lulus sekolah apabila yang bersangkutan
memenuhi ketentuan yang ditentukan sebagai berikut :
1. memiliki rapor kelas X, XI, dan XII;
2. mengikuti ujian praktik dan teori;
3. memiliki nilai minimal 5,0 untuk setiap mata pelajaran;
4. nilai rata-rata Ujian Nasional minimal 5,5.
G. Penjurusan
1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan
a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA,
IPS dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas
X.
b. Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada
semester 1 (satu) kelas XI.
Syarat penjurusan:
Siswa kelas XI dapat dijuruskan ke Program IPA, jika
a. untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan
biologi harus tuntas;
b. nilai akumulatif dari empat mata pelajaran tersebut
serendah-rendahnya 280 atau rata-rata 70 tiap mata
pelajaran;
c. berdasarkan minat siswa.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 39
Siswa kelas XI dapat dijuruskan ke Program IPS, jika :
a. untuk mata pelajaran sejarah, geografi, sosiologi, dan
ekonomi harus tuntas;
b. nilai akumulatif dari empat mata pelajaran tersebut
serendah-rendahnya 275 atau rata-rata 68,75 tiap mata
pelajaran;
c. berdasarkan minat siswa.
2. Kriteria penjurusan program
Penentuan penjurusan program dilakukan dengan
mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik,
yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai
dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai
akademik seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan
melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada
yang bersangkutan.
a. Potensi dan Minat Peserta Didik
Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat
dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara
lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi potensi, minat,
dan bakat.
b. Nilai akademik
Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil
program tertentu yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau Bahasa: boleh memiliki
nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran
pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri
khas program tersebut (lihat Struktur Kurikulum).
Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan
mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 40
tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program
yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh :
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata
pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka
siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke
program IPS.
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah
Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata
pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program
Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik
dapat dimasukkan ke program IPA.
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika,
Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata
pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga program di SMA)
maka peserta didik tersebut:
perlu diperhatikan minat peserta didik.
perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik
dan Sikap pada mata pelajaran yang menjadi ciri
khas program IPA seperti Fisika, Kimia, dan
Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang
menjadi ciri khas program IPS ( Ekonomi,
Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan
mata pelajaran yang menjadi ciri khas program
Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris).
Perbandingan nilai prestasi siswa dimaksud dapat
dilakukan melalui program remidial dan diakhiri
dengan ujian. Apabila pada nilai dari setiap mata
pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu
terdapat nilai prestasi yang lebih unggul daripada
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 41
program lainya, maka siswa tersebut dapat
dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata
pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila antara
minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai,
wali kelas dengan pertimbangan masukan dari guru
Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan
program apa yang dapat dipilih oleh peserta didik.
3. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke
semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia
tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan
kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah harus
memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas
baru.
4. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling
lambat 2 (dua) minggu setelah siswa tersebut dinyatakan naik
kelas dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 42
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
A. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada tabel.
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 43
Tabel – 17
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
3. Jeda antar semester
Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan
2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 44
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan
memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Sesuai Keputusan Mendiknas No : 125/U/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang
Kalender pendidikan dan dan Jumlah jam belajar efektif. Kalender
Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Jumlah Minggu efektif Semester Ganjil : 16 Minggu
Jumlah Minggu efektif Semester Genap : 18 Minggu
Jumlah Minggu efektif dalam 1 tahun : 34 Minggu
Kurikulum SMA Negeri 2 Metro 45
No Kegiatan Alokasi
Waktu Ket.(M=Minggu)
1 Persiapan Awal Tahun Pelajaran (Pembagian Tugas Mengajar) 2 18 Juni s.d 09 Juli 2010
PSB, Rapat Awal Tahun, Penyiapan Perangkat )
2 Minggu Efektif Kegiatan belajar Mengajar :
a. Semester Ganjil 2010/2011 16 12 Juli s.d 18 Desember 2010
b. Semester Genap 2010/2011 18 03 Januari s.d 18 Juni 2011
3 Kegiatan Evaluasi Mid Semester
a. Mid Semester Ganjil 2010/2011 1 04 s.d 12 September 2010
b. Mid Semester Genap 2010/2011 1 07 s.d 12 Maret 2011
4 Kegiatan Evaluasi Akhir Semester
a. Semester Ganjil 2010/2011 1 27 Nov s.d 3 Desember 2010
b. Semester Genap 2010/2011 1 28 Mei s.d 04 Juni 2011
5 Kegiatan Remidial Bersama
a. Semester Ganjil 2010/2011 1 04 s.d 11 Desember 2010
b. Semester Genap 2010/2011 1 06 s.d 11 Juni 2011
6 Kegiatan Clasmeting
a. Semester Ganjil 2010/2011 1 13 s.d 17 Desember 2010
b. Semester Genap 2010/2011 1 13 s.d 17 Juni 2011
7 Pembagian Raport (LHB)
a. Semester Ganjil 2009/2010 1 18 Desember 2010
b. Semester Genap 2009/2010 1 18 Juni 2011
8 Perkiraan Libur
a. Libur National 1 Menyesuaikan Pemerintah
b. Libur Awal Puasa 1 10 s.d 12 Agustus 2010
c. Libur Idul Fitri 2 06 s.d 18 September 2010
d. Libur Semester Ganjil 2 20 Des 10 s.d 2 Januari 2011
e. Libur Akhir Tahun 2 20 juni s.d 09 Juli 2011
9 Ujian National
a. Perkiraan Ujian Praktek 1 Minggu Ke- 2 Maret 2011
b. Perkiraan Ujian Sekolah 1 Minggu Ke -1 April 2011
c. Perkiraan Ujian National 1 Minggu Ke-4 Maret 2011