Post on 15-Jul-2016
description
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia memiliki ambang batas untuk menerima stimulus dari luar, jika
stimulus itu melebihi ambang batasnya, maka akan muncul tekanan yang sering
disebut stress (Diahsari, 2005). Stres sebagi suatu fenomena pertama kali
dijelaskan oleh Hans selye pada tahun 1950an, Selye menggunakan pendekatan
medis fisiologis untuk menjelaskan tentang fenomena stres. Ia mengatakan bahwa
stres merupakan suatu reaksi non-spesifik dari fisik seseorang terhadap adanya
berbagai tuntutan baik dari dalam maupun dari luar tubuh manusia (Ross &
Altmaier, 2006). Sampai saat ini, stres masih menjadi suatu permasalahan yang
aktual dan masih menarik minat banyak peneliti untuk mempelajarinya (Rafferty
& Griffin, 2006).
Penelitian organisasi kesehatan dunia (WHO), diberbagai negara
menunjukkan 20-30 % pasien yang datang kepelayanan kesehatan dasar adalah
pasien gangguan jiwa yang disebabkan oleh stres kerja (Surjo, 2005). Di
Indonesia, penelitian yang dilakukan oeh Dharmono (2008) menunjukkan 47,9%
masyarakat di 4 kota besar mengalami stres kerja akibat padatnya jadwal
pekerjaan yang harus diselesaikan. Begitu juga hasil survey dari PPNI tahun 2006,
sekitar 50,9% perawat yang bekerja di empat provinsi di Indonesia mengalami
stres kerja. Sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja yang
terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif memadai. Namun,
perawat di RS swasta dengan gaji lebih baik ternyata mengalami stres kerja lebih
1