BAB I

Post on 12-Oct-2015

67 views 0 download

description

gt

Transcript of BAB I

Makalah Tugas Akhir 2013 Perencanaan Dan Perancangan Museum Ikan Paus Di Kampung Wisata Lamalera

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGSalah satu desa kecil yang berada di sebelah selatan Pulau Lembata adalah desa Lamalera yang dikenal memiliki budaya dan tradisi menangkap Ikan Paus. Masyarakat desa nelayan berpenduduk 3000 orang ini kerap berburu paus di laut Sawu yang berada di antara Provinsi NTT dan benua Australia yang merupakan habitat terbesar ikan paus sekaligus jalur migrasi 14 jenis ikan paus, termasuk paus jenis langka, yakni ikan paus biru (Balaenoptera musculus) dan ikan paus sperma (Physeter macrocephalus).Berdasarkan hasil penelitian Dr Benjamin Kahn dari APEX Environ mental Program Cetacean, paus-paus yang ditangkap umumnya tidak masuk dalam kategori mamalia laut yang dilindungi. Termasuk paus kotoklema alias Sperm Whale (Physetermacrocephalus) dengan panjang antara 12-20 meter. Tidak sembarang paus boleh ditangkap. Sesuai aturan adat, nelayan tidak boleh menangkap paus jantan besar atau paus betina yang sedang hamil.Obyek wisata menarik yang menjadi daya tarik budaya desa Lamalera adalah bagaimana cara mereka berburu mamalia ikan paus dengan cara tradisional, dan untuk menyaksikan "kegilaan" penangkapan ikan paus biasanya dapat berlangsung sepanjang tahun, namun puncak kemeriahannya pada upacara pembukaan proses perburuannya (misa Leva) yaitu pada bulan Mei sampai Oktober. Kebudayaan yang unik inilah yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.Seperti yang dituturkan oleh Kepala Desa Lamalera A Hasil dari perburuan Ikan Paus ini sendiri berupa daging yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat kampung Lamalera dan sekitarnya. Sedangkan tulang dan rangka ikan paus ini sendiri dibiarkan bergeletakan dan ada juga yang menggunakan tulang rusuk sebagai pagar rumah dan pagar kandang binatang, namun untuk saat sekarang ini banyak tulang-tulang ikan paus yang sudah dibeli oleh pihak luar sehingga budaya yang unik ini sangat disayangkan apabila dimanfaatkan oleh pihak luar sadangkan di kampung Lamalera ini sendiri bisa dilestarikan sebagai ciri khas kampung lamalera. Selain itu juga pralatan dan fasilitas yang dipakai dalam perburuan juga harus perlu dijaga atau dirawat karena merupakan satu-satunya pralatan tradisional yang dipakai dalam penangkapan ikan paus.Berdasarkan uraian di atas maka perlu dihadirkan sebuah wadah untuk menyimpan atau memelihara kebudayaan yang ada ini. Maka kehadiran Museum Ikan Paus ini tentunya dapat berfungsi sebagai suatu media untuk penyimpan benda-benda (Rangka dan Tulang) dari ikan paus serta peralatan dan fasilitas yang dipakai untuk penangkapan ikan Paus, selain itu juga di dalam museum ini sendiri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menceritakan bagaimna sebuah proses penagkapan ikan paus, yakni dari proses awal sampai akhir sehingga kebudayaan yang unik ini dapat terpelihara sebagai warisan budaya, bukan hanya sekarang akan tetapi generasi yang akan datang.Untuk pemilihan konsep perencanaan dan perancangan Museum Ikan Paus ini didasarkan atas pertimbangan fungsi bangunan itu sendiri yaitu sebagai museum ikan paus yang di dalamnya berisi budaya proses penangkapan Ikan Paus yang merupakan kebudayaan daerah, maka konsep yang digunakan adalah pendekatan rancangan Metafora Arsitektur, sehingga bangunan Museum ini dapat mencerminkan identitas serta fungsi museum ini sendiri yaitu sebagai Museum Ikan Paus.

1.2. PERMASALAHAN1.2.1. Identifikasi MasalahHal-hal yang menjadikan pertimbangan identifikasi masalah dalam Perencanaan dan Perancanagan Museum ikan paus adalah: Fungsi Obyek rancangan berfungsi sebagai tempat untuk menyimpanan jenis jenis peralatan perburuan, kerajinan, dokumentasi dan benda benda yang berkaitan dengan Ikan Paus. Dengan adanya Museum Ikan Paus ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan generasi yang akan datang, wisatawan, dan riset penelitian tentang kebudayaan. Dengan hadirnya Museum Ikan Paus ini diharapkan mampu mewadahi dan memfasilitasi kegiatan yang berlangsung di dalam Museum Ikan Paus itu sendiri. arsitekturHal-hal yang menjadikan pertimbangan nilai arsitektural dalam Perencanaan dan Perancanagan Museum ikan paus adalah:1. Mempertimbangkan aspek lingkungan sekitar lokasi perencanaan2. Bangunan, yaitu meliputi Denah bangunan, Bentuk bangunan, Atap, dinding, bukaan pada bangunan, konstruksi bangunan yang meliputi struktur dan bahan bangunan yang sesuai dengan fungsi museum yaitu dengan pendekatan rancangan Metafora Arsitektur.3. Pola sirkulasi pada ruang dalam.4. Penataan site5. Fasilitas penunjang

1.2.2. Rumusan MasalahDari latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka dapat disimpulkan sebuah rumusan masalah yakni ;Bagaimana merencanakan museum ikan paus di kampung wisata Lamalera yang mampu mewadahi serta dapat menampung benda- benda koleksi di dalamnya, serta penyelesaian fisik bangunan dengan menggunakan pendekatan Rancangan Metafora Arsitektur?

1.3. TUJUAN DAN SASARAN1.3.1. TujuanAdapun tujuan yang ingin dicapai adalah: menghasilkan sebuah desain bangunan Museum Ikan Paus yang mampu mewadahi serta dapat menampung benda-benda koleksi dan dapat mengakomodir kegiatan yang berlangsung di dalamnya, dengan berorientasi pada bangunan dengan menggunakan pendekatan rancangan metafora arsitektur.1.3.2. SasaranSasaran yang ingin di capai adalah terciptanya suatu bangunan Museum Ikan Paus dengan ciri dan karakter metafora arsitektur, yang meliputi : Fungsi Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan budaya. Dokumentasi dan penelitian ilmiah. Konservasi dan preservasi. Penyebaran dan pemerataan ilmu untuk umum. Pengenalan dan penghayatan kesenian Pengenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa Visualisasi warisan alam dan budaya Menyelamatkan dan melestarikan benda-benda bernilai sejarah

arsitekturSasaran yang ingin di capai dari factor arsitektural suatu bangunan Museum Ikan Paus dengan ciri dan karakter metafora arsitektur, yang meliputi :1. Desain bangunan yang meliputi : Denah bangunan, Bentuk bangunan, Atap, dinding, konstruksi bangunan yang meliputi struktur dan bahan bangunan yang sesuai dengan tema dan prinsip-prinsip rancangan dengan pendekatan Metafora Arsitektur.2. Pola sirkulasi pada ruang dalam.3. Terwujudnya penataan bangunan dengan menyediakan fasilitas penunjang seperti : a. Kantor Pengelola b. Art shopc. Resto & cafed. Ruang gensete. Pos jaga4. Mengolah sirkulasi pada tapak

1.4. BATASAN STUDILingkup pembahasan menitik beratkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan Museum Ikan Paus ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal diluar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama.Batasan 1. Fungsi Dan Jenis Kegiatan Obyek rancangan berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan jenis jenis peralatan perburuan, kerajinan, dokumentasi dan benda benda yang berkaitan dengan Ikan Paus. Dengan adanya Museum Ikan Paus ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan generasi yang akan datang, wisatawan, dan riset penelitian tentang kebudayaan. Dengan hadirnya Museum Ikan Paus ini diharapkan mampu mewadahi dan memfasilitasi kegiatan yang berlangsung di dalam Museum Ikan Paus itu sendiri.1. ArsitekturPerencanaan obyek perancangan diprioritaskan pada masalah bangunan yaitu :1. Lay out bangunan yang meliputi kondisi fisik bangunan seperti : formasi bangunan, orientasi, jarak, Sirkulasi.2. Desain bangunan yang meliputi : denah bangunan, bentuk bangunan, atap, dinding, konstruksi bangunan yang meliputi struktur dan bahan bangunan.3. Sistim sirkulasi pada ruang dalam.4. Terwujudnya penataan bangunan dengan menyediakan fasilitas penunjang seperti : a. Kantor Pengelolab. Art shopc. Ruang gensetd. Pos jaga5. Penataan site6. Penekanan tampilan bangunan ini menitikberatkan pada pendekatan rancangan Metafora Arsitektur.

1.5. METODE DAN TEKNIK1.5.1 Metode Pengumpulan Dataa. Data primer : Studi lapangan : secara langsung melakukan survey ke lapangan dalam hal ini lokasi untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya secara real dan terperinci. Berupa data-data tentang : Luasan lokasi Keadaan topografi Geologi Vegetasi Hidrologi Peruntukan lahan berdasarkan RUTRK. Studi banding obyek sejenis : melakukan studi berupa mengetahui, mempelajari terhadap obyek sejenis guna dijadikan pembanding berupa data tentang : Standarisasi ruang Fasilitas yang tersedia Sirkulasi Struktur pengelola Perencanaan organisasi ruang dalam dan ruang luar Wawancara Melakukan proses wawancara dan konsultasi dengan beberapa pihak (responden) yang berkompeten, baik instansi pemerintah maupun swasta, dengan masyarakat sekitar untuk mendapatkan berbagai masukan serta data - data penunjang yang diperlukan dalam perencanaan.Proses wawancara ini dapat dilakukan dengan cara wawancara langsung dan kuisioner (instansi, warga masyarakat, dan pengguna atau pengunjung)

Foto dan sketsaMelakukan pengambilan foto yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran data data dan menjadikan sebuah dokumen. Pengambilan gambar yang dilakukan yaitu : lokasi perencanaan, situasi daerah sekitar, vegetasi serta halhal lain yang berhubungan dengan perencanaan. b. Data sekunder :Yaitu dengan melakukan studi literatur (buku, majalah, tabloid, dsb) serta studi literatur yang dilakukan melalui browsing internet terhadap obyek obyek sejenis yang ada di luar NTT untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan perencanaan dan dapat dijadikan acuan dan referensi.

1.5.2 Teknik Analisa DataDari datadata yang telah terkumpul kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu penyelesaian. Adapun analisa tersebut terdiri :1. Analisa swoth Potensi (Strenght) Hambatan (Weakness) Prospek (Opportunities) Tantangan (Threatening)2. Analisa KuantitatifYaitu melakukan perhitingan dan pengumpulan data yang diperoleh untuk dapat melakukan perhitungan perhitungan untuk mendapatkan besaran -besaran ruang.3. Analisa KualitatifMelakukan olah data-data yang diperoleh dan didapat dengan cara melihat hubungan sebab akibat.

4. Metode induktifPengolahan data yang dapat dilakukan berdasarkan pengamatan terlebih dahulu dari beberapa obyek.5. Metode DeduktifMelakukan olah data-data yang diperoleh dan didapat dianalisa berdasarkan tinjauan dari umum ke khusus.

1.6. PROSES ATAU LANGKAH - LANGKAH Penentuan JudulJudul makalah diajukan melalui proposal yang akan disetujui oleh Tim Dosen. Pengumpulan DataBerupa data-data hasil survei yang ada, baik data primer maupun data sekunder. Kompilasi DataMemilah-milah data yang ada untuk dievaluasi. AnalisisData-data yang telah dikompilasi tersebut lalu dianalisis menggunakan metoda yang telah ditentukan untuk menghasilkan suatu output yang sesuai harapan. Konsep PerancanganHasil akhir dari penganalisisan data yang ada berupa sebuah konsep perancangan dan juga sebuah desain Museum Ikan Paus Di Kampung Wisata Lamalera.

1.7. SISTEMATIKA PENULISANAdapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :BAB I.PENDAHULUAN, meliputi : Mengungkapkan Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan Dan Sasaran, Batasan Studi (mencakup batasan tentang fungsi dan jenis kegiatan serta batasan tentang arsitektur), Metode Dan Teknik, Proses Dan Langkah-Langkah dan Sistematika Penulisan.BAB II. KAJIAN PUSTAKA, meliputi : Pemahaman Judul Tentang pengertian Obyek Perencanaan Dan Perancangan yaitu Perencanaan Dan Perancangan Museum Ikan Paus Di Kampung Wisata Lamalera, Pemahaman Tema yaitu dengan menggunakan pendekatan rancangan Metafora Arsitektur.BAB III.TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN, meliputi : Tinjauan Lokasi Perencanaan (yaitu mencakup administratif dan geografis, fisik dasar, penduduk, ekonomi, sosial budaya, perencanaan yang berkaitan dengan obyek), Tinjauan Khusus Lokasi Perencanaan (yaitu fisik dasar, peraturan-peraturan, bangunan sekitar, sarana / prasarana lingkungan, kharakter lingkungan, orientasi, aksebilitas).BAB IV.ANALISA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN, meliputi analisa kelayakan, makro keruangan (yaitu tentang Peruntukan Lahan dan Garis Sempadan Bangunan), Analisa Tapak (meliputi penentuan lokasi, zoning, topografi, pencapaian, sirkulasi dan parkiran, kebisingan dan tata hijau, utilitas ), analisa aktivitas dan skema aktivitas meliputi Analisis Aktivitas Pengguna Bangunan ( yaitu Pemakai Bangunan, Struktur Organisasi, Skema Aktivitas Kegiatan, Analisa Pendekatan Aktivitas dan Fasilitas), Analisa Bangunan (yaitu meliputi kapasitas, program ruang, bentuk dan tampilan, struktur dan konstruksi, material, utilitas, sirkulasi internal bangunan.BAB VKONSEP, meliputi konsep tapak (yaitu peruntukan lahan, penentuan lokasi, zoning, topografi, pencapaian, sirkulasi dan parkiran, kebisingan dan tata hijau, utilitas ), Konsep Pendekatan Aktivitas Dan Fasilitas (meliputi Pengguna Bangunan, Struktur Organisasi, Skema Aktivitas Kegiatan, Pendekatan Aktivitas dan Fasilitas), Konsep bangunan (yaitu meliputi kapasitas, program ruang, bentuk dan tampilan, struktur dan konstruksi, material, utilitas, sirkulasi internal bangunan.DAFTAR PUSTAKA, yaitu berupa literatur yang dijadikan sebagai bahan acuan dalam Perencanaan Perancangan Museum Ikan Paus ini, diantaranya yaitu : dari buku-buku, dari internet, peraturan-peraturan dan juga berdasarkan penelitianAL HARIS LEU HOE221 07 002 11