BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00014-AKSI BAB 4.1.pdf108...

Post on 03-Mar-2019

226 views 0 download

Transcript of BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00014-AKSI BAB 4.1.pdf108...

108  

BAB 4

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS

PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

4.1 Analysis Document

4.1.1 The Task

Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan

penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal akan dimulai dengan

deskripsi dari sistem dan penggambaran rich picture. Deskripsi dari sistem akan

menggambarkan sistem yang diusulkan dengan menggunakan FACTOR criteria dan

dan gambaran sistem dengan menggunakan Rich Picture.

4.1.1.1 Purpose

Pengembangan dari sistem informasi akuntansi penjualan kredit,

piutang dan penerimaan kas ini bertujuan untuk membantu karyawan yang

terlibat dalam transaksi–transaksi tersebut setiap hari dan juga mendukung

pencatatan dan penyediaan laporan yang terkait dengan transaksi tersebut.

Sistem ini akan membantu karyawan dalam menangani transaksi mulai dari

penerimaan pesanan dari pelanggan, pengiriman barang, retur penjualan

barang, proses penagihan piutang pelanggan sampai dengan penerimaan

pembayaran dari pelanggan. Selain itu sistem ini juga dimaksudkan untuk

meningkatkan pengendalian internal yang ada dalam perusahaan.

109  

4.1.1.2 System Definition

Sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan

kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal dibuat secara terkomputerisasi

yang bertujuan untuk mendukung aktivitas sehari–hari perusahaan yang

berhubungan dengan penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas. Sistem ini

menggunakan beberapa PC (Personal Computer) berbasis Windows

menggunakan arsitektur Client-Server yang terhubung melalui LAN (Local

Area Network). Bahasa pemrograman pada sistem ini akan menggunakan

Microsoft Visual Basic.Net dengan menggunakan database Microsoft SQL

Server 2005. Pengembangan dari sistem ini dilakukan berdasarkan usulan

perbaikan dari permasalahan yang telah ditemukan pada aktivitas berjalan

perusahaan.

Tabel 4.1 berikut ini adalah system definition dari sistem informasi

akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas

Krida Manunggal :

Tabel 4.1 System Definition Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas Functionality Sistem yang dibangun ini diharapkan dapat mendukung

pencatatan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas dan menyajikan laporan-laporan yang akurat, dapat diandalkan dan up to date.

Application Domain

Pihak-pihak yang akan menggunakan sistem ini antara lain staff bagian kredit, staff bagian penjualan, staff bagian produksi, staff bagian penagihan, staff bagian keuangan dan staff bagian akuntansi. Mereka semua akan berinteraksi secara langsung dengan menggunakan sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas.

Condition Sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas ini dikembangkan untuk mengatasi masalah-masalah internal yang ditemukan dalam prosedur penjualan

110  

kredit, piutang dan penerimaan kas yang sedang berjalan dalam perusahaan.

Technology Sistem ini menggunakan beberapa PC (Personal Computer) dengan spesifikasi secukupnya menggunakan sistem operasi Windows dengan menambahkan beberapa perangkat seperti printer dan fax dan terhubung melalui LAN (Local Area Network). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah pada sistem ini adalah Visual Basic.Net dengan menggunakan database Microsoft SQL Server 2005.

Object Karyawan, Pelanggan, Barang, Surat Persetujuan Kredit, Pesanan Penjualan, Surat Jalan, Faktur Penjualan, Surat Retur Barang, Surat Penagihan, Bukti Terima Kas, Limit Kredit, Penilaian Pelanggan, Piutang dan Jurnal.

Responsibility Bertanggung jawab untuk menghasilkan dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas secara akurat dan tepat waktu.

4.1.1.3 Context

4.1.1.3.1 Problem Domain

Prosedur yang diusulkan oleh penulis terhadap sistem

informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas

pada PT Panca Kemas Krida Manunggal adalah sebagai berikut :

- Prosedur Penerimaan Pesanan :

• Bagi pelanggan baru yang ingin melakukan transaksi, Bagian

Penjualan akan mendata informasi mengenai pelanggan

tersebut.

• Bagian Penjualan akan mencatat data pelanggan tersebut ke

dalam database pelanggan.

• Apabila ingin melakukan pembelian secara kredit maka

pelanggan harus mengisi dan mengajukan Formulir

Permohonan Kredit yang diotorisasi oleh Bagian Kredit. Dari

111  

Formulir Permohonan Kredit ini, Bagian Kredit akan

melakukan penilaian pelanggan berdasarkan faktor 5C

(Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) untuk

dapat menentukan apakah kreditnya disetujui atau tidak dan

menetapkan besarnya limit kredit.

• Kemudian, Bagian Kredit akan mengotorisasi dan menentukan

limit kredit masing-masing bagi pelanggannya sebelum

mereka dapat melakukan transaksi secara kredit.

• Pelanggan baru dapat melakukan kredit apabila permohonan

persetujuan kredit telah disetujui dan masih belum mencapai

batas limit kredit.

• Pelanggan yang ingin memesan barang akan menghubungi

Bagian Penjualan untuk menanyakan tentang jenis harga

barang tersebut serta melakukan negosiasi harga.

• Setelah terjadi kesepakatan harga, Pelanggan lalu memberikan

pesanan pembelian kepada Bagian Penjualan.

• Apabila pelanggan tersebut telah mencapai batas limit kredit,

maka Bagian Penjualan akan memberitahu kepada Bagian

Kredit kemudian Bagian Kredit akan membuat Surat

Persetujuan Kredit untuk pelanggan tersebut.

• Surat Persetujuan Kredit tersebut kemudian diotorisasi oleh

Manajer Kredit.

112  

• Apabila barang dan harga telah disepakati serta Surat

Persetujuan Kredit telah diotorisasi, maka berdasarkan

pesanan pembelian yang diterima dari pelanggan, Bagian

Penjualan akan membuat Pesanan Penjualan sebanyak tiga

rangkap.

• Pesanan Penjualan rangkap satu akan diarsip oleh Bagian

Penjualan secara permanen berdasarkan nomor urut.

• Pesanan Penjualan rangkap dua akan diberikan kepada Bagian

Produksi.

• Pesanan Penjualan rangkap tiga akan diberikan kepada Bagian

Keuangan.

• Berdasarkan Pesanan Penjualan, Bagian Produksi akan

memproduksi barang sesuai dengan pesanan pelanggan.

• Setelah barang selesai diproduksi maka bagian Produksi

membuat Surat Jalan sebanyak empat rangkap dan diberikan

kepada Bagian Pengiriman beserta barang yang dipesan oleh

pelanggan.

- Prosedur Pengiriman Barang :

• Setelah menerima Surat Jalan empat rangkap dan barang dari

Bagian Produksi, Bagian Pengiriman akan mengirim barang

kepada pelanggan disertai dengan Surat Jalan tersebut.

113  

• Pelanggan menerima barang dan Surat Jalan lalu

menandatangani Surat Jalan sebanyak empat rangkap.

• Surat Jalan rangkap empat akan disimpan oleh pelanggan

sebagai bukti penerimaan barang. Sedangkan Surat Jalan

rangkap 1, 2 dan 3 dikembalikan kepada Bagian Pengiriman.

• Bagian Pengiriman akan mengarsip Surat Jalan rangkap 3

secara permanen berdasarkan nomor urut.

• Surat Jalan rangkap 1 diberikan kepada Bagian Produksi.

• Surat Jalan rangkap 2 diberikan kepada Bagian Keuangan.

• Setelah menerima Surat Jalan rangkap 1 dari Bagian

Pengiriman, Bagian Produksi mengarsip Surat Jalan rangkap 2

tersebut secara permanen berdasarkan nomor urut.

• Setelah pengiriman barang, Bagian Keuangan akan mengecek

kesesuaian antara Pesanan Penjualan rangkap 3 dan Surat

Jalan rangkap 2.

• Apabila sesuai, maka bagian Keuangan akan membuat Faktur

Penjualan sebanyak 4 rangkap dan Faktur Pajak Standar

sebanyak 3 rangkap.

• Faktur Penjualan rangkap 1 diberikan kepada Bagian

Penagihan untuk melakukan penagihan barang.

• Faktur Penjualan rangkap 2 diberikan kepada pelanggan.

• Faktur Penjualan rangkap 3 diberikan kepada Bagian

Akuntansi untuk melakukan pencatatan Jurnal Penjualan

114  

• Faktur Penjualan rangkap 4 diarsip oleh Bagian Keuangan

secara permanen berdasarkan nomor urut.

• Faktur Pajak Standar rangkap 1 dikirim kepada pelanggan.

• Faktur Pajak Standar rangkap 2 dan 3 diarsip sementara

dimana pada akhir bulan akan digunakan untuk membuat

Laporan Rekapitulasi Pajak.

- Prosedur Retur Penjualan :

• Pelanggan dapat melakukan retur penjualan dengan syarat

jangka waktu retur tidak lebih 10 hari dari tanggal pembelian

barang.

• Apabila pelanggan ingin melakukan retur barang, maka ia

harus membawa barang tersebut kepada bagian Penjualan

disertai dengan Surat Jalan rangkap 4 yang diterima pada saat

pengiriman barang.

• Berdasarkan Surat Jalan tersebut, bagian Penjualan akan

mengecek kondisi barang dan kesesuaian antara barang dan

Surat Jalan, kesesuaian antara tanggal penjualan dan tanggal

retur barang dan kesesuaian alasan pengembalian barang

dengan kondisi barang.

• Apabila layak untuk dilakukan retur, maka bagian Penjualan

membuat Surat Retur Barang sebanyak empat rangkap.

115  

• Surat Retur Barang rangkap 1 diberikan kepada Bagian

Produksi beserta barang retur.

• Surat Retur Barang rangkap 2 diberikan kepada Bagian

Akuntansi untuk dibuat Jurnal Retur Penjualan.

• Surat Retur Barang rangkap 3 diarsip oleh Bagian Penjualan

secara permanen berdasarkan nomor urut.

• Surat Retur Barang rangkap 4 diberikan kepada Bagian

Penagihan.

- Prosedur Penagihan Piutang :

• Mendekati tanggal jatuh tempo, Bagian Penagihan membuat

Surat Penagihan berdasarkan Faktur Penjualan yang diterima

dari Bagian Keuangan dan Surat Retur Barang yang diterima

dari Bagian Penjualan. Jumlah yang harus dibayar oleh

pelanggan merupakan selisih antara jumlah yang tertera di

Faktur Penjualan dengan Surat Retur Barang.

• Pada saat melakukan penagihan, Bagian Penagihan akan

membawa Surat Penagihan, Faktur Penjualan dan Surat Retur

Barang.

116  

- Prosedur Penerimaan Pembayaran :

• Setelah melakukan penagihan, maka bagian Penagihan akan

menerima pembayaran dari pelanggan baik berupa transfer

antar bank, cek maupun giro atau cash.

• Apabila pembayaran dilakukan dengan transfer, maka

pelanggan harus menyerahkan bukti transfer tersebut kepada

Bagian Penagihan. Apabila pelanggan membayar dengan giro

atau cek, pembayaran baru dianggap lunas setelah cek atau

giro tersebut telah dicairkan / diuangkan.

• Setelah menerima pembayaran dari pelanggan, maka Bagian

Penagihan akan bertukar faktur dengan menyerahkan Faktur

Penjualan rangkap 1 kepada pelanggan (telah dibubuhi tanda

lunas) dan menerima Faktur Penjualan rangkap 2 dari

pelanggan.

• Setelah itu Bagian Penagihan akan menyetorkan hasil

pembayaran tersebut ke bank dan akan mendapat bukti setoran

dari bank tersebut.

• Berdasarkan bukti setoran tersebut, Bagian Keuangan akan

membuat Bukti Terima Kas sebanyak 3 rangkap.

• Bukti Terima Kas rangkap 1 dikirim kepada pelanggan

sebagai bukti pelunasan piutang.

• Bukti Terima Kas rangkap 2 diberikan kepada Bagian

Akuntansi untuk mencatat ke dalam Jurnal Penerimaan Kas

117  

• Bukti Terima Kas rangkap 3 diarsip oleh Bagian Keuangan

secara permanen berdasarkan nomot urut.

• Pada akhir bulan, Bagian Akuntansi akan mencatat Laporan

Jurnal Penjualan, Laporan Jurnal Penerimaan Kas dan

Laporan Jurnal Retur Penjualan yang akan diberikan kepada

Manajer sebagai pelaporan bulanan kegiatan operasional

perusahaan

Gambar 4.1 berikut ini adalah Rich Picture dari sistem yang

diusulkan oleh penulis:

118  

 

 

Gambar 4.1 Rich Picture yang Diusulkan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal

119  

Berikut ini adalah flowchart dari sistem yang diusulkan oleh penulis:

1. Prosedur Penerimaan Pesanan

  Gambar 4.2 Flowchart Sistem Prosedur Penerimaan Pesanan Bagian Penjualan

120  

 

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Prosedur Penerimaan Pesanan Bagian Kredit

121  

  Gambar 4.4 Flowchart Sistem Prosedur Penerimaan Pesanan Bagian Produksi

122  

2. Prosedur Pengiriman Barang

 Gambar 4.5 Flowchart Sistem Prosedur Pengiriman Barang Bagian Pengiriman dan Bagian Produksi

123  

  Gambar 4.6 Flowchart Sistem Prosedur Pengiriman Barang Bagian Keuangan

124  

3. Prosedur Retur Penjualan

  Gambar 4.7 Flowchart Sistem Prosedur Retur Penjualan Bagian Penjualan dan Bagian Produksi

125  

4. Prosedur Penagihan Piutang

  Gambar 4.8 Flowchart Sistem Prosedur Penagihan Piutang Bagian Penagihan

126  

5. Prosedur Penerimaan Pembayaran

Gambar 4.9 Flowchart Sistem Prosedur Penerimaan Pembayaran Bagian Penagihan

127  

 

Bagian Keuangan

14

Entry data BTKSP

Menyimpan dan Mencetak data

BTKPiutang BTK

3

2

BTK 1

N

15

KepadaPelanggan

Bukti Setoran

Bukti Setoran

  Gambar 4.10 Flowchart Sistem Prosedur Penerimaan Pembayaran Bagian Keuangan

128  

 Gambar 4.11 Flowchart Sistem Prosedur Penerimaan Pembayaran Bagian Akuntansi

129  

4.1.1.3.2 Application Domain

Sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan

penerimaan kas yang dibangun, diharapkan dapat membantu dan

mendukung tugas-tugas dan tanggung jawab dari Bagian Kredit

seperti membuat Surat Persetujuan Kredit, melakukan penilaian

pelanggan dan membuat Laporan Limit Kredit Pelanggan, membantu

Bagian Penjualan seperti membuat Pesanan Penjualan dan Surat

Retur Barang dan membuat laporan operasional seperti Laporan

Penjualan dan Laporan Retur Penjualan, membantu Bagian Produksi

dalam membuat Surat Jalan untuk pesanan dan pengiriman barang ke

pelanggan, membantu Bagian Keuangan dalam membuat Faktur

Penjualan, Bukti Terima Kas dan Laporan Penerimaan Kas,

membantu Bagian Penagihan dalam membuat Surat Penagihan untuk

menagih kepada pelanggan, membuat Laporan Piutang dan Laporan

Faktur Jatuh Tempo, dan membantu Bagian Akuntansi dalam

membuat Laporan Jurnal Penjualan, Jurnal Retur Penjualan, Jurnal

Penerimaan Kas, Laporan Analisis Umur Piutang dan Laporan Rekap

PPN.

4.1.2 Problem Domain

Analisa problem domain pada sistem informasi akuntansi penjualan kredit,

piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal melibatkan

aktivitas analisis terhadap cluster, structure dan class.

130  

4.1.2.1 Cluster

Model sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan

penerimaan kas secara keseluruhan terdiri dari beberapa cluster antara lain :

Cluster Karyawan, Cluster Pelanggan, Cluster Persetujuan Kredit, Cluster

Pemesanan, Cluster Pengiriman, Cluster Faktur, Cluster Retur, Cluster

Penagihan, Cluster Pembayaran, dan Cluster Penilaian Pelanggan.

Gambar 4.12 di bawah ini merupakan model sistem informasi

akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas

Krida Manunggal:

Gambar 4.12 Model Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal

4.1.2.2 Structure

Pada gambar 4.13 digambarkan struktur “Karyawan” yang terkait

dengan sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan

kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal yang terdiri dari “Bagian

131  

Kredit”, “Bagian Penjualan”, “Bagian Produksi”, “Bagian Keuangan” dan

“Bagian Penagihan”.

Gambar 4.13 Struktur “Karyawan”

Pada gambar 4.14 digambarkan struktur “Pelanggan” yang terdiri

dari “Pelanggan”, “Piutang” dan “Limit Kredit”. Hubungan yang terjadi

adalah agregasi dimana satu Pelanggan memiliki satu Piutang dan satu Limit

Kredit.

Gambar 4.14 Struktur “Pelanggan”

Pada gambar 4.15 digambarkan struktur “Persetujuan Kredit” yang

hanya terdiri dari “Surat Persetujuan Kredit”.

 Gambar 4.15 Struktur “Persetujuan Kredit”

132  

Pada gambar 4.16 digambarkan struktur “Pemesanan” yang terdiri

dari “Pesanan Penjualan” dan “Barang” dimana satu Pesanan Penjualan

memiliki hubungan asosiasi dengan banyak barang.

Gambar 4.16 Struktur “Pemesanan” 

Pada gambar 4.17 digambarkan struktur “Pengiriman” yang hanya

terdiri dari “Surat Jalan”.

Gambar 4.17 Struktur “Pengiriman”

Pada gambar 4.18 digambarkan struktur “Faktur” yang hanya terdiri

dari “Faktur Penjualan”.

Gambar 4.18 Struktur “Faktur”

Pada gambar 4.19 digambarkan struktur “Retur” yang hanya terdiri

dari “Surat Retur Barang”.

Gambar 4.19 Struktur “Retur”

133  

Pada gambar 4.20 digambarkan struktur “Penagihan” yang hanya

terdiri dari “Surat Penagihan”.

Gambar 4.20 Struktur “Penagihan”

Pada gambar 4.21 digambarkan struktur “Pembayaran” yang hanya

terdiri dari “Bukti Terima Kas”.

Gambar 4.21 Struktur “Pembayaran”

Pada gambar 4.22 digambarkan struktur “Penilaian Pelanggan” yang

hanya terdiri dari “Penilaian Pelanggan”.

Gambar 4.22 Struktur “Penilaian Pelanggan”

134  

Pada gambar 4.23 di bawah ini menunjukkan Class Diagram lengkap

pada sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas

pada PT Panca Kemas Krida Manunggal.

Gambar 4.23 Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal

135  

Hubungan antara class “Bagian Kredit” dengan “Penilaian

Pelanggan”, “Penilaian Pelanggan” dengan “Limit Kredit”, “Limit Kredit”

dengan “Pelanggan”, terjadi ketika Bagian Kredit melakukan penilaian

pelanggan dan mengubah limit kredit pelanggan.

Hubungan antara class “Bagian Kredit” dengan “Surat Persetujuan

Kredit”, “Surat Persetujuan Kredit” dengan “Pelanggan” terjadi ketika Bagian

Kredit membuat dan mengotorisasi Surat Persetujuan Kredit ketika limit

kredit pelanggan tidak mencukupi untuk melakukan pesanan.

Hubungan antara class “Bagian Penjualan” dengan class “Pesanan

Penjualan”, “Pesanan Penjualan” dengan “Pelanggan”, “Pesanan Penjualan

dengan class “Surat Persetujuan Kredit”, “Pesanan Penjualan” dengan

“Barang” terjadi ketika pelanggan memesan barang, Bagian Penjualan

menerima pesanan penjualan dari pelanggan dan membuat Pesanan Penjualan

Hubungan antara class “Bagian Produksi” dengan “Surat Jalan”,

“Surat Jalan dengan “Detail Surat Jalan”, class “Surat Jalan” dengan “Pesanan

Penjualan” terjadi ketika Bagian Produksi membuat Surat Jalan dan mengirim

barang pesanan kepada pelanggan.

Hubungan antara class “Bagian Keuangan” dengan “Faktur

Penjualan”, “Faktur Penjualan” dengan “Surat Jalan”,”Faktur Penjualan”

dengan “Piutang”, “Faktur Penjualan” dengan “Jurnal” terjadi ketika Bagian

Keuangan membuat Faktur Penjualan atas pengiriman barang kepada

pelanggan dan menambah piutang pelanggan.

Hubungan antara class “Bagian Penjualan” dengan “Surat Retur

Barang”, “Surat Retur Barang” dengan “Surat Jalan”, “Surat Retur Barang”

136  

dengan “Barang”, “Surat Retur Barang” dengan “Piutang”, “Surat Retur

Barang” dengan “Jurnal” terjadi ketika Bagian Penjualan menerima retur dari

pelanggan, membuat Surat Retur Barang dan mengurangi piutang pelanggan.

Hubungan antara class “Bagian Penagihan” dengan “Surat

Penagihan”, “Surat Penagihan” dengan “Faktur Penjualan”, “Surat

Penagihan” dengan “Surat Retur Barang” terjadi ketika Bagian Penagihan

membuat Surat Penagihan dan melakukan penagihan kepada pelanggan.

Hubungan antara class ”Bagian Keuangan” dengan “Bukti Terima

Kas”, “Bukti Terima Kas” dengan “Surat Penagihan”, “Bukti Terima Kas”

dengan “Piutang”, “Bukti Terima Kas” dengan “Jurnal” terjadi ketika Bagian

Keuangan menerima pembayaran dari pelanggan, membuat Bukti Terima Kas

dan mengurangi piutang pelanggan.

4.1.2.3 Classes

Class-class yang terdapat pada sistem informasi akuntansi penjualan

kredit, piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal

antara lain :

• Bagian_Kredit

Class “Bagian_Kredit” merupakan kumpulan objek-objek karyawan

bagian kredit yang bekerja di perusahaan dimana atribut dari class

“Bagian_Kredit” diturunkan dari class “Karyawan”. Gambar 4.24

menggambarkan class dari “Bagian_Kredit” dan gambar 4.25

menggambarkan behavioral pattern dari class “Bagian_Kredit”.

137  

+Menilai_Pelanggan()+Memberi_Persetujuan()

-Kode_Karyawan : String-Nama_Karyawan : String-Alamat : String-No_Telepon : Integer-Bagian : String-Password : String

Bagian_Kredit

 

Gambar 4.24 Class “Bagian_Kredit”

Gambar 4.25 Behavioral Pattern dari Class “Bagian_Kredit”

• Bagian_Penjualan

Class “Bagian_Penjualan” merupakan kumpulan objek-objek karyawan

bagian penjualan yang bekerja di perusahaan dimana atribut dari class

“Bagian_Penjualan” diturunkan dari class “Karyawan”. Gambar 4.26

menggambarkan class dari “Bagian_Penjualan” dan gambar 4.27

menggambarkan behavioral pattern dari class “Bagian_Penjualan”.

Gambar 4.26 Class “Bagian_Penjualan”

138  

Gambar 4.27 Behavioral Pattern dari Class “Penjualan”

• Bagian_Produksi

Class “Bagian_Produksi” merupakan kumpulan objek-objek karyawan

bagian produksi yang bekerja di perusahaan dimana atribut dari class

“Bagian_Produksi” diturunkan dari class “Karyawan”. Gambar 4.28

menggambarkan class dari “Bagian_Produksi” dan gambar 4.29

menggambarkan behavioral pattern dari class “Bagian_Produksi”.

 

Gambar 4.28 Class “Bagian_Produksi”

Gambar 4.29 Behavioral Pattern dari Class “Bagian_Produksi”

139  

• Bagian_Keuangan

Class “Bagian_Keuangan” merupakan kumpulan objek-objek karyawan

bagian keuangan yang bekerja di perusahaan dimana atribut dari class

“Bagian_Keuangan” diturunkan dari class “Karyawan”. Gambar 4.30

menggambarkan class dari “Bagian_Keuangan” dan gambar 4.31

menggambarkan behavioral pattern dari class “Bagian_Keuangan”.

 

Gambar 4.30 Class “Bagian_Keuangan”

Gambar 4.31 Behavioral Pattern dari Class “Bagian_Keuangan”

• Bagian_Penagihan

Class “Bagian_Penagihan” merupakan kumpulan objek-objek karyawan

bagian penagihan yang bekerja di perusahaan dimana atribut dari class

“Bagian_Penagihan” diturunkan dari class “Karyawan”. Gambar 4.32

menggambarkan class “Bagian_Penagihan” dan gambar 4.33

menggambarkan behavioral pattern dari class “Bagian_Penagihan”.

140  

 

Gambar 4.32 Class “Bagian_Penagihan”

Gambar 4.33 Behavioral Pattern dari Class “Bagian_Penagihan”

• Surat_Persetujuan_Kredit

Class “Surat_Persetujuan_Kredit” merupakan kumpulan dokumen surat

persetujuan kredit yang dibuat di PT Panca Kemas Krida Manunggal.

Gambar 4.34 menggambarkan class dari “Surat_Persetujuan_Kredit” dan

gambar 4.35 menggambarkan behavioral pattern dari class

“Surat_Persetujuan_Kredit”.

Gambar 4.33 Class “Surat_Persetujuan_Kredit”

Gambar 4.34 Behavioral Pattern dari Class “Surat_Persetujuan_Kredit”

141  

• Pesanan_Penjualan

Class “Pesanan_Penjualan” merupakan kumpulan dokumen pesanan

penjualan yang dibuat di PT Panca Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.36

menggambarkan class dari “Pesanan_Penjualan” dan gambar 4.37

menggambarkan behavioral pattern dari class “Pesanan_Penjualan”.

Gambar 4.36 Class “Pesanan_Penjualan”

Gambar 4.37 Behavioral Pattern dari Class “Pesanan Penjualan”

• Surat_Jalan

Class “Surat_Jalan” merupakan kumpulan dokumen surat jalan yang

dibuat di PT Panca Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.38

menggambarkan class “Surat_Jalan” dan gambar 4.39 menggambarkan

behavioral pattern dari class “Surat_Jalan”.

142  

Gambar 4.38 Class “Surat_Jalan”

 

Gambar 4.39 Behavioral Pattern dari Class “Surat_Jalan”

• Faktur_Penjualan

Class “Faktur_Penjualan” merupakan kumpulan dokumen faktur

penjualan yang dibuat di PT Panca Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.40

menggambarkan class dari “Faktur_Penjualan dan gambar 4.41

menggambarkan behavioral pattern dari class “Faktur_Penjualan”.

Gambar 4.40 Class”Faktur_Penjualan”

143  

Gambar 4.41 Behavioral Pattern dari Class “Faktur_Penjualan”

• Surat_Retur_Barang

Class “Surat_Retur_Barang” merupakan kumpulan dokumen surat retur

barang yang dibuat di PT Panca Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.42

menggambarkan class dari “Surat_Retur_Barang” dan gambar 4.43

menggambarkan behavioral pattern dari class “Surat_Retur_Barang”.

Gambar 4.42 Class “Surat_Retur_Barang”

Gambar 4.43 Behavioral Pattern dari Class “Surat_Retur_Barang”

• Surat_Penagihan

Class “Surat_Penagihan” merupakan kumpulan dokumen surat penagihan

yang dibuat di PT Panca Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.44

menggambarkan class dari “Surat_Penagihan” dan gambar 4.45

menggambarkan behavioral pattern dari class “Surat_Penagihan”.

144  

Gambar 4.44 Class “Surat_Penagihan”

Gambar 4.45 Behavioral Pattern dari Class “Surat_Penagihan”

• Bukti_Terima_Kas

Class “Bukti_Terima_Kas” merupakan kumpulan dokumen-dokumen

bukti terima kas yang dibuat di PT Panca Kemas Krida Manunggal.

Gambar 4.46 menggambarkan class dari “Bukti_Terima_Kas” dan gambar

4.47 menggambarkan behavioral pattern dari class “Bukti_Terima_Kas”.

Gambar 4.46 Class “Bukti_Terima_Kas”

Gambar 4.47 Behavioral Pattern dari Class “Bukti_Terima_Kas”

145  

• Pelanggan

Class “Pelanggan” merupakan kumpulan pelanggan yang terdaftar pada

PT Panca Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.48 menggambarkan class

dari “Pelanggan” dan gambar 4.49 menggambarkan behavioral pattern

dari class “Pelanggan”.

Gambar 4.48 Class “Pelanggan”

Gambar 4.49 Behavioral Pattern dari Class “Pelanggan”

• Penilaian_Pelanggan

Class “Penilaian_Pelanggan” merupakan kumpulan penilaian pelanggan

yang dilakukan oleh Bagian Kredit kepada pelanggan setiap periode

tertentu. Gambar 4.50 menggambarkan class dari “Penilaian_Pelanggan”

146  

dan gambar 4.51 menggambarkan behavioral pattern dari class

“Penilaian_Pelanggan”.

Gambar 4.50 Class “Penilaian_Pelanggan”

/ Menilai_Pelanggan,Active

/ Menilai_Pelanggan

Gambar 4.51 Behavioral Pattern dari Class “Penilaian_Pelanggan”

• Limit_Kredit

Class “Limit_Kredit” merupakan kumpulan limit kredit yang dimiliki oleh

pelanggan dalam melakukan transaksi kredit. Gambar 4.52

menggambarkan class dari “Limit_Kredit” dan Gambar 4.53

menggambarkan behavioral pattern dari class “Limit_Kredit”.

Gambar 4.52 Class “Limit_Kredit”

Gambar 4.53 Behavioral Pattern dari Class “Limit_Kredit”

147  

• Piutang

Class “Piutang” merupakan kumpulan objek-objek piutang yang dimiliki

oleh masing-masing pelanggan di PT Panca Kemas Krida Manunggal.

Gambar 4.54 menggambarkan class dari “Piutang” dan gambar 4.55

behavioral pattern dari class “Piutang”.

Gambar 4.54 Class “Piutang”

Gambar 4.55 Behavioral Pattern dari Class “Piutang”

• Barang

Class “Barang” merupakan kumpulan objek barang yang terdapat di PT

Panca Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.56 menggambarkan Class

“Barang” dan gambar 4.57 menggambarkan behavioral pattern dari class

“Barang”.

148  

Gambar 4.56 Class “Barang”

Gambar 4.57 Behavioral Pattern dari Class “Barang”

• Jurnal

Class “Jurnal” merupakan kumpulan jurnal yang dibuat di PT Panca

Kemas Krida Manunggal. Gambar 4.58 menggambarkan class dari

“Jurnal” dan Gambar 4.59 menggambarkan behavioral pattern dari class

“Jurnal”.

Gambar 4.58 Class “Jurnal”

149  

Gambar 4.59 Behavioral Pattern dari Class “Jurnal”

150  

4.1.2.4 Events

Tabel 4.2 di bawah ini merupakan event table dari sistem informasi akuntansi

penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida

Manunggal :

Tabel 4.2 Event Table Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal

Event

Men

dafta

r_Pe

lang

gan

Men

ilai_

Pela

ngga

n

Mem

beri_

Pers

etuj

uan

Men

erim

a_Pe

sana

n

Men

girim

_Bar

ang

Men

girim

_Fak

tur

Mer

etur

_Bar

ang

Men

agih

_Pel

angg

an

Men

erim

a_Pe

mba

yara

n

Bagian_Kredit * *

Bagian_Penjualan * * Bagian_Produksi * Bagian_Keuangan * * Bagian_Penagihan * Penilaian_Pelanggan *

Limit_Kredit * Pelanggan + * * * * Barang * * Piutang * * * Surat_Persetujuan_Kredit + Pesanan_Penjualan + + Surat_Jalan + + + Surat_Retur_Barang + + Faktur_Penjualan + +

Surat_Penagihan + +

Bukti_Terima_Kas +

Jurnal * * *

151  

4.1.3 Application Domain

4.1.3.1 Usage

4.1.3.1.1 Overview

Terdapat enam aktor dalam sistem informasi akuntansi

penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas

Krida Manunggal antara lain karyawan bagian Kredit, karyawan

bagian Penjualan, karyawan bagian Produksi, karyawan bagian

Keuangan, karyawan bagian Penagihan dan karyawan bagian

Akuntansi. Tabel 4.3 di bawah menunjukkan hubungan antara actor

dan usecase yang disajikan dalam actor table.

152  

Usecase

Actor

Bag

ian_

Kre

dit

Bag

ian_

Penj

uala

n

Bag

ian_

Prod

uksi

Bag

ian_

Keu

anga

n

Bag

ian_

Pena

giha

n

Bag

ian_

Aku

ntan

si

Mendaftar_Pelanggan_Baru v Mendaftar_Barang_Baru v Menilai_Pelanggan_Baru v Menyetujui_Pengajuan_Kredit v Membuat_Pesanan_Penjualan v Membuat_Surat_Jalan v Membuat_Faktur_Penjualan v Membuat_Surat_Retur v Membuat_Surat_Penagihan v Membuat_Bukti_Terima_Kas v Membuat_Laporan_Penjualan v Membuat_Laporan_Retur_Penjualan v Membuat_Laporan_Penerimaan_Kas v Membuat_Laporan_Piutang v Membuat_Laporan_Limit_Kredit_Pelanggan v Membuat_Laporan_Analisa_Umur_Piutang v Membuat_Laporan_Faktur_Belum_Lunas v Membuat_Laporan_Jurnal_Penjualan v Membuat_Laporan_Jurnal_Retur_Penjualan v Membuat_Laporan_Jurnal_Penerimaan_Kas v Membuat_Laporan_Rekap_PPN v Menilai_Pelanggan_Lama v

Tabel 4.3 Actor Table Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas

153  

4.1.3.1.2 Actors

Aktor yang terdapat dalam sistem informasi penjualan

kredit, piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida

Manunggal dapat dispesifikasikan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Spesifikasi Aktor “Bagian_Penjualan” Bagian_Penjualan

Tujuan Karyawan bagian penjualan memiliki tanggung jawab dalam menerima dan mendata pelanggan baru, membuat pesanan penjualan serta meningkatkan penjualan perusahaan, menerima retur barang dan membuat Surat Retur Barang. Serta pada akhir bulan, karyawan bagian penjualan akan membuat laporan penjualan dan laporan retur penjualan yang ditujukan kepada pihak manajemen.

Karakteristik Karyawan bagian penjualan harus memiliki pengalaman dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan serta memiliki ketelitian yang tinggi dalam menangani pesanan dari pelanggan.

Contoh Karyawan bagian Penjualan “A” merupakan karyawan tetap perusahaan dan melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya seperti membuat Pesanan Penjualan, membuat Surat Retur Barang, membuat Laporan Penjualan dan membuat Laporan Retur Penjualan.

Tabel 4.5 Spesifikasi Aktor “Bagian_Kredit” Bagian_Kredit

Tujuan Karyawan bagian kredit memiliki tanggung jawab dalam melakukan penyetujuan pengajuan kredit pelanggan dalam melakukan pemesanan dan melakukan penilaian pelanggan baru maupun lama untuk menentukan limit kredit yang dapat dimiliki oleh pelanggan serta membuat laporan limit kredit pelanggan yang ditujukan kepada pihak manajemen.

Karakteristik Karyawan bagian kredit harus memiliki ketelitian dan pengalaman dalam mengelola kredit pelanggan serta memiliki kemampuan dalam menilai pelanggan untuk menentukan limit kredit pelanggan

154  

Contoh Karyawan bagian Kredit “B” merupakan karyawan tetap perusahaan dan melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya seperti membuat Surat Persetujuan Kredit dan membuat Laporan Limit Kredit

Tabel 4.6 Spesifikasi Aktor “Bagian_Produksi”

Bagian_Produksi Tujuan Karyawan bagian produksi memiliki tanggung jawab

dalam melakukan produksi barang dan membuat surat jalan untuk mengirimkan pesanan kepada pelanggan.

Karakteristik Karyawan bagian produksi harus memiliki ketelitian yang tinggi dalam melakukan produksi atas pesanan pelanggan dan pengecekan barang yang akan dikirim kepada pelanggan.

Contoh Karyawan bagian produksi “C”merupakan karyawan tetap perusahaan dan melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya seperti membuat Surat Jalan

Tabel 4.7 Spesifikasi Aktor “Bagian_Keuangan”

Bagian_Keuangan Tujuan Karyawan bagian Keuangan memiliki tanggung

jawab dalam pengelolaan keuangan perusahaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab dalam membuat Faktur Penjualan dan Bukti Terima Kas serta membuat Laporan Penerimaan Kas yang ditujukan kepada pihak manajemen.

Karakteristik Karyawan bagian keuangan harus memiliki pengalaman yang memadai dalam mengelola keuangan suatu perusahaan serta memiliki ketelitian yang tinggi untuk menerima pembayaran dari pelanggan.

Contoh Karyawan bagian keuangan “D” merupakan karyawan tetap perusahaan dan melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya seperti membuat Faktur Penjualan, membuat Surat Retur Barang dan membuat Laporan Penerimaan Kas

155  

Tabel 4.8 Spesifikasi Aktor “Bagian_Penagihan” Bagian_Penagihan

Tujuan Karyawan bagian Penagihan memiliki tanggung jawab dalam menagih setiap piutang pelanggan yang hampir jatuh tempo serta membuat surat penagihan membuat laporan piutang pelanggan dan laporan faktur jatuh tempo yang ditujukan kepada pihak manajemen.

Karakteristik Karyawan bagian penagihan harus memiliki pengalaman yang cukup dalam melakukan penagihan kepada pelanggan khususnya yang sering telat melunasi tagihannya dan mempunyai ketelitian dalam menerima pembayaran dari pelanggan

Contoh Karyawan bagian penagihan “E” merupakan karyawan tetap perusahaan dan melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya seperti membuat Surat Penagihan, membuat Laporan Piutang dan Laporan Faktur Jatuh Tempo

Tabel 4.9 Spesifikasi Aktor “Bagian_Akuntansi”

Bagian_Akuntansi Tujuan Karyawan bagian Akuntansi memiliki tanggung

jawab dalam melakukan pencatatan transaksi perusahaan dan membuat laporan jurnal penjualan, laporan jurnal retur penjualan, laporan jurnal penerimaan kas, laporan analisis umur piutang dan laporan rekap PPN.

Karakteristik Karyawan bagian akuntansi harus memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang akuntansi dan memiliki ketelitian yang tinggi dalam pencatatan transaksi keuangan perusahaan dan membuat laporan bulanan perusahaan.

Contoh Karyawan bagian akuntansi “F” merupakan karyawan tetap perusahaan dan melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya seperti membuat Laporan Jurnal Penjualan, Laporan Jurnal Retur Penjualan, Laporan Jurnal Penerimaan Kas, Laporan Analisis Umur Piutang dan Laporan Rekap PPN

156  

4.1.3.1.3 Use Case

Gambar 4.59 di bawah ini menunjukkan usecase diagram dari sistem

informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas

pada PT Panca Kemas Krida Manunggal

157  

Gambar 4.60 Use Case Diagram Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal

158  

Berikut ini adalah Usecase Specification dari masing-

masing usecase pada sistem informasi akuntansi penjualan kredit,

piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida

Manunggal:

Tabel 4.10 Usecase Specification “Mendaftar Pelanggan Baru” Mendaftar Pelanggan Baru

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Penjualan dan menjelaskan proses pendaftaran pelanggan baru. Dimulai ketika ada pelanggan baru yang ingin melakukan transaksi ke perusahaan. Maka Bagian Penjualan akan langsung mencatat data pelanggan baru tersebut . Setelah semua data valid maka bagian penjualan akan menyimpannya ke dalam sistem.

Objects Pelanggan, Karyawan

Function Create(), get_data_pelanggan(), add_pelanggan(), save()

Tabel 4.11 Usecase Specification “Mendaftar Barang Baru” Mendaftar Barang Baru

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Penjualan dan menjelaskan proses pencatatan barang baru. Dimulai ketika ada barang jenis baru yang ingin dipesan oleh pelanggan. Maka Bagian Penjualan akan mencatat barang baru tersebut. Setelah semua data valid maka bagian penjualan akan menyimpannya ke dalam sistem.

Objects Barang, Karyawan

Function Create(), get_data_barang(), add_barang(), save()

159  

Tabel 4.12 Usecase Specification “Menilai Pelanggan Baru” Menilai Pelanggan Baru

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Kredit dan menjelaskan proses dalam melakukan penilaian pelanggan yang ingin melakukan transaksi kredit. Bagian Kredit akan memasukkan Kode Pelanggan dan memunculkan data pelanggan. Lalu bagian Kredit akan memasukkan point-point berdasarkan 5C yaitu Character, Capital, Capacity, Condition dan Collateral. Setelah menghitung point tersebut, maka limit kredit pelanggan akan muncul secara otomatis. Lalu bagian kredit akan menyimpana data tersebut ke dalam sistem.

Objects Karyawan, Penilaian Pelanggan, Pelanggan, Limit Kredit

Function Create(), get_data_pelanggan(), hitung_total_point(), Save()

Tabel 4.13 Usecase Specification “Menyetujui Pengajuan Kredit” Menyetujui Pengajuan Kredit

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Kredit dan menjelaskan proses dari menyetujui kredit pelanggan. Apabila pelanggan ingin memesan barang, namun telah melebihi batas limit kreditnya, maka Bagian Kredit akan membuat dan mengotorisasi surat persetujuan kredit untuk menambah limit kredit pelanggan tersebut. Bagian kredit akan memasukkan limit kredit yang dimohon oleh pelanggan. Setelah semua data valid, maka bagian kredit akan menyimpan data tersebut ke dalam sistem dan mencetaknya.

Objects Karyawan, Surat Persetujuan Kredit, Pelanggan, Limit Kredit, Piutang

Function Create(), get_data_pelanggan(), get_data_limit_kredit(), save(), print()

160  

Tabel 4.14 Usecase Specification “Membuat Pesanan Penjualan” Membuat Pesanan Penjualan

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Penjualan dan menjelaskan proses mencatat pesanan pelanggan. Dimulai ketika ada pelanggan yang ingin melakukan pesanan barang dan bagian penjualanmenerima Purchase Order dari pelanggan. Maka Bagian Penjualan akan memasukkan data pelanggan dan Nomor PO Pelanggan lalu memasukkan data barang yang diinginkan, kemudian Bagian Penjualan akan menyimpan data Pesanan Penjualan ke dalam sistem dan mencetaknya. Bagian Penjualan juga dapat melihat data dari pesanan penjualan yang pernah dibuat sebelumnya.

Objects Pelanggan, Barang, Karyawan, Pesanan Penjualan, Detail Pesanan Penjualan, Piutang, Limit Kredit

Function Create(), get_data_pelanggan(), get_data_barang(), add_grid_pesanan(), hitung_total_pesanan(), save(), print()

Tabel 4.15 Usecase Specification “Membuat Surat Jalan” Membuat Surat Jalan

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Produksi dan menjelaskan proses pencatatan Surat Jalan. Dimulai ketika Bagian Produksi menerima Pesanan Penjualan dari Bagian Penjualan. Bagian Produksi akan memasukkan Kode Pesanan Penjualan ke dalam sistem dan memunculkan data pesanan pelanggan tersebut lalu memasukkan data tentang pengiriman barang seperti nomor kendaraan dan nama pengirimnya. Selanjutnya Bagian Produksi akan menyiapkan barang dan menyimpan data tersebut ke dalam sistem dan mencetaknya. Bagian Produksi juga dapat melihat data dari pesanan penjualan yang pernah dibuat sebelumnya.

Objects Karyawan, Surat Jalan, Pesanan Penjualan, Pelanggan, Detail_PP, Detail_SJ

Function Create(), get_data_pp(), get_data_barang(), hitung_kuantitas(), save(), print()

161  

Tabel 4.16 Usecase Specification “Membuat Faktur Penjualan” Membuat Faktur Penjualan

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Keuangan dan menjelaskan proses pencatatan Faktur Penjualan. Dimulai ketika Bagian Keuangan menerima Surat Jalan dari Bagian Produksi. Lalu Bagian Keuangan akan memasukkan Kode Surat Jalan dan memunculkan data barang yang dikirim di Surat Jalan tersebut. Lalu Bagian Keuangan akan memasukkan tanggal jatuh tempo dari faktur penjualan, kemudian menyimpannya ke dalam sistem dan mencetaknya. Bagian Keuangan juga dapat melihat data dari faktur penjualan yang pernah dibuat sebelumnya.

Objects Karyawan, Pelanggan, Faktur Penjualan, Surat Jalan, Detail Surat Jalan, Detail Faktur Penjualan, Pesanan Penjualan, Piutang

Function Create(), get_data_sj(), get_data_barang(), hitung_total_faktur(), save(), print()

Tabel 4.17 Usecase Specification “Membuat Surat Retur Barang” Membuat Surat Retur Barang

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Penjualan dan menjelaskan proses pencatatan Surat Retur Barang. Dimulai ketika Bagian Penjualan menerima retur barang cacat atau rusak dari pelanggan dan memasukkan Kode Surat Jalan yang dibawa oleh pelanggan. Lalu Bagian Penjualan akan memeriksa kondisi barang apakah sesuai dengan yang ada di Surat Jalan atau tidak. Jika sesuai, Bagian Penjualan akan mencatat data barang retur ke dalam Surat Retur Barang, mencatat alasan retur, lalu menyimpan data tersebut ke dalam sistem dan kemudian mencetaknya. Bagian Penjualan juga dapat melihat data dari surat retur barang yang pernah dibuat sebelumnya.

Objects Karyawan, Pelanggan, Surat Jalan, Surat Retur Barang, Detail Surat Jalan, Detail Surat Retur Barang, Piutang, Barang, Pesanan Penjualan

Function Create(), get_data_sj(), add_grid_retur(), hitung_total_retur(), save(), print()

162  

Tabel 4.18 Usecase Specification “Membuat Surat Penagihan” Membuat Surat Penagihan

Usecase Usecase ini dibuat oleh Bagian Penagihan dan menjelaskan tentang proses pencatatan Surat Penagihan. Dimulai ketika Bagian Penagihan menerima Faktur Penjualan dsan Surat Retur Barang (jika ada retur). Bagian Penagihan akan memasukkan kode Faktur Penjualan dan memunculkan data dari faktur dan retur barang (jika ada retur). Total tagihan seluruhnya akan dihitung secara otomatis. Kemudian Bagian Penagihan akan menyimpan ke dalam sistem dan mencetaknya. Bagian Penagihan juga dapat melihat data dari surat penagihan yang pernah dibuat sebelumnya.

Objects Karyawan, Pelanggan, Surat Penagihan, Faktur Penjualan, Surat Retur Barang, Surat Jalan, Pesanan Penjualan

Function Create(), get_data_fp(), get_data_srb(), hitung_total_tagihan(), save(), print()

Tabel 4.19 Usecase Specification “Membuat Bukti Terima Kas” Membuat Bukti Terima Kas

Usecase Usecase ini dibuat oleh Bagian Keuangan dan menjelaskan tentang proses pencatatan Bukti Terima Kas. Dimulai ketika Bagian Keuangan menerima pembayaran pelanggan dan Surat Penagihan dari Bagian Penagihan. Bagian Penagihan selanjutnya akan memasukkan kode Surat Penagihan dan memunculkan data tentang jumlah tagihan pelanggan. Kemudian Bagian Keuangan akan menginput data tentang pembayaran beserta bank nya. Setelah itu Bagian Keuangan akan menyimpan ke dalam sistem dan mencetaknya. Bagian keuangan juga dapat melihat data dari bukti terima kas yang pernah dibuat sebelumnya.

Objects Karyawan, Bukti Terima Kas, Surat_Penagihan, Faktur Penjualan, Surat Jalan, Pesanan Penjualan, Pelanggan, Piutang

Function Create(), Get_data_sp(), save(), print()

163  

Tabel 4.20 Usecase Specification “Membuat Laporan Penjualan”

Membuat Laporan Penjualan Usecase Usecase ini dilakukan oleh bagian Penjualan dan

menjelaskan tentang proses dari mencetak Laporan Penjualan. Bagian Penjualan memasukkan tanggal periode awal dan akhir serta memilih apakah ingin mencetak laporan penjualan per transaksi atau per barang. Lalu sistem akan secara otomatis mencetak Laporan Penjualan yang sesuai dengan tanggal tersebut.

Objects Karyawan, Faktur Penjualan, Surat Jalan, Pesanan Penjualan, Pelanggan, Barang, Detail Faktur Penjualan,

Function Create(), get_data_fp(), get_data_pelanggan(), hitung_total_jual(), print()

Tabel 4.21 Usecase Specification “Membuat Laporan Retur Penjualan”

Membuat Laporan Retur Penjualan Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Penjualan dan

menjelaskan tentang proses dari mencetak Laporan Retur Penjualan. Bagian Penjualan memasukkan tanggal periode awal dan akhir serta memilih apakah ingin mencetak laporan retur penjualan per transaksi atau per barang. Lalu sistem akan secara otomatis mencetak Laporan Retur Penjualan yang sesuai dengan tanggal tersebut.

Objects Karyawan, Surat Retur Barang, Surat Jalan, Pesanan Penjualan, Pelanggan, Detail Surat Retur Barang, Barang

Function Create(), get_data_srb(), get_data_pelanggan(), hitung_total_retur(), print()

164  

Tabel 4.22 Usecase Specification “Membuat Laporan Penerimaan Kas”

Membuat Laporan Penerimaan Kas Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Keuangan dan

menjelaskan tentang proses dari mencetak Laporan Penerimaan Kas. Bagian Keuangan akan memasukkan tanggal periode awal dan akhir lalu sistem akan secara otomatis mencetak Laporan Penerimaan Kas yang sesuai dengan tanggal tersebut.

Objects Karyawan, Bukti Terima Kas, Surat Penagihan, Faktur Penjualan, Surat Jalan, Pesanan Penjualan, Pelanggan,

Function Create(0, get_data_btk(), get_data_pelanggan(), hitung_total_terima(), print()

Tabel 4.23 Usecase Specification “Membuat Laporan Piutang” Membuat Laporan Piutang

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Penagihan dan menjelaskan tentang proses dari mencetak Laporan Piutang. Sistem akan secara otomatis menghitung total seluruh piutang pelanggan dan mencetak laporan tersebut.

Objects Karyawan, Pelanggan, Piutang, Faktur Penjualan

Function Create(), get_data_pelanggan(), hitung_total_piutang(), print()

Tabel 4.24 Usecase Specification “Membuat Laporan Limit Kredit Pelanggan”

Membuat Laporan Limit Kredit Pelanggan Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Kredit dan

menjelaskan tentang proses dari mencetak Laporan Limit Kredit Pelanggan. Sistem akan secara otomatis menampilkan limit kredit lama maupun limit kredit baru dari seluruh pelanggan dan mencetak laporan tersebut.

Objects Karyawan, Pelanggan, Limit Kredit Function Create(), get_data_pelanggan(), get_limit_kredit(),

print()

165  

Tabel 4.25 Usecase Specification “Membuat Laporan Analisa Umur Piutang”

Membuat Laporan Analisa Umur Piutang Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Akuntansi dan

menjelaskan tentang proses dari mencetak Lapora Analisa Umur Piutang. Bagian Akuntansi akan memasukkan tanggal awal dan akhir laporan dan sistem akan mencetak Laporan Analisa Umur Piutang dari tanggal tersebut.

Objects Karyawan, Faktur Penjualan, Pelanggan

Function Create(), get_data_fp(), get_data_pelanggan(), hitung_piutang_jatuh_tempo(), print()

Tabel 4.26 Usecase Specification “Membuat Laporan Faktur Jatuh Tempo”

Membuat Laporan Faktur Jatuh Tempo Usecase Usecase ini dibuat oleh Bagian Penagihan dan

menjelaskan tentang proses dari mencetak laporan faktur penjualan yang sudah jatuh tempo dari pelanggan. Bagian penagihan akan memasukkan periode awal dan akhir dari faktur penjualan dan sistem akan mencetak Laporan dari Faktur yang jatuh tempo

Objects Karyawan, Pelanggan, Faktur_Penjualan

Function Create(), get_data_fp(), get_data_pelanggan(), hitung_total_fp(), print()

Tabel 4.27 Usecase Specification “Membuat Laporan Jurnal Penjualan”

Membuat Laporan Jurnal Penjualan Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Akuntansi dan

menjelaskan proses dari mencetak Laporan Jurnal Penjualan. Bagian Akuntansi akan memasukkan tanggal awal dan akhir dari laporan tersebut. Lalu sistem akan secara otomatis menampilkan Laporan Jurnal Penjualan tersebut dan mencetaknya

Objects Karyawan, Jurnal, Faktur Penjualan Function Create(), get_data_jurnal(), get_data_fp(), print()

166  

Tabel 4.28 Usecase Specification “Membuat Laporan Jurnal Retur Penjualan”

Membuat Laporan Jurnal Retur Penjualan Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Akuntansi dan

menjelaskan proses dari mencetak Laporan Jurnal Retur Penjualan. Bagian Akuntansi akan memasukkan tanggal awal dan akhir dari laporan tersebut. Lalu sistem akan secara otomatis menampilkan Laporan Jurnal Retur Penjualan tersebut dan mencetaknya

Objects Karyawan, Jurnal, Surat Retur Barang,

Function Create(), get_data_jurnal(), get_data_srb(), print()

Tabel 4.29 Usecase Specification “Membuat Laporan Jurnal Penerimaan Kas”

Membuat Laporan Jurnal Penerimaan Kas Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Akuntansi dan

menjelaskan proses dari mencetak Laporan Penerimaan Kas. Bagian Akuntansi akan memasukkan tanggal awal dan akhir dari laporan tersebut. Lalu sistem akan secara otomatis menampilkan Laporan Jurnal Penerimaan Kas tersebut dan mencetaknya

Objects Karyawan, Jurnal, Bukti Terima Kas

Function Create(), get_data_jurnal(), get_data_btk(), print()

Tabel 4.30 Usecase Specification “Membuat Laporan Rekap PPN” Membuat Laporan Jurnal Penjualan

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Akuntansi dan menjelaskan proses dari mencetak Laporan Rekap PPN. Bagian Akuntansi akan memasukkan tanggal awal dan akhir dari laporan tersebut. Lalu sistem akan secara otomatis menampilkan Laporan Rekap PPN tersebut dan mencetaknya

Objects Karyawan, Faktur Penjualan Function Create(), get_data_fp(), get_data_pelanggan(),

hitung_total_ppn(), print()

167  

Tabel 4.31 Usecase Specification “Menilai Pelanggan Lama” Menilai Pelanggan Lama

Usecase Usecase ini dilakukan oleh Bagian Kredit dan menjelaskan tentang proses penilaian terhadap pelanggan lama untuk menentukan limit kredit mereka. Bagian kredit akan menilai pelanggan dari sisi history penjualan, retur, piutang serta lama pelanggan tersebut terdaftar di perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk penentuan limit kredit pelanggan.

Objects Karyawan, Pelanggan, Faktur_Penjualan, Surat_Retur_Barang, Bukti_Terima_Kas, Piutang, Penilaian_Pelanggan, Limit_Kredit

Function Create(), get_data_pelanggan(), get_data_fp(), get_data_srb(), hitung_total_point(), print()

168  

Berikut ini adalah sequence diagram dari masing-masing usecase

dari sistem informasi akuntansi penjualan kredit, piutang dan

penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida Manunggal:

 Gambar 4.61 Sequence Diagram untuk Usecase “Mendaftar Pelanggan Baru”

169  

Gambar 4.62 Referensi Sequence Diagram “Add Pelanggan”

170  

Gambar 4.63 Referensi Sequence Diagram “Edit Pelanggan”

171  

Gambar 4.64  Sequence Diagram untuk Usecase “Mendaftar Barang Baru”

172  

Klik_Save()

Bagian Penjualan

Windows Master Barang

Input_Data_Barang()

Barang

ALT

add_new_barang()

Klik_Cancel()

get_data_pelanggan()

Result()

Generate_Code_Barang()

Klik_Get()

Gambar 4.65 Referensi Sequence Diagram “Add Barang”

173  

Gambar 4.66 Referensi Sequence Diagram “Edit Barang”

174  

Gambar 4.67 Sequence Diagram untuk Usecase “Menilai Pelanggan Baru”

175  

Gambar 4.68 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Surat Persetujuan Kredit”

176  

Gambar 4.69 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Pesanan Penjualan”

177  

Gambar 4.70 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Surat Jalan”

178  

Gambar 4.71 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Faktur Penjualan”

179  

Gambar 4.72 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Surat Retur Barang”

180  

Gambar 4.73 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Surat Penagihan”

181  

Gambar 4.74 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Bukti Terima Kas”

182  

Gambar 4.75 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Penjualan”

183  

Gambar 4.76 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Retur Penjualan”

184  

Gambar 4.77 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Penerimaan Kas”

185  

Gambar 4.78 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Piutang”

186  

Gambar 4.79 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Limit Kredit”

187  

Gambar 4.80  Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Analisa Umur Piutang”

188  

Gambar 4.81 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Faktur Jatuh Tempo”

189  

Gambar 4.82  Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Jurnal Penjualan”

190  

Gambar 4.83 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Jurnal Retur Penjualan”

191  

Gambar 4.84 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Jurnal Penerimaan Kas”

192  

Gambar 4.85 Sequence Diagram untuk Usecase “Membuat Laporan Rekap PPN”

193  

Gambar 4.86 Sequence Diagram untuk Usecase “Menilai Pelanggan Lama”

194  

4.1.3.2 Function List

Tabel 4.32 berikut ini merupakan daftar function list dari sistem informasi

penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas pada PT Panca Kemas Krida

Manunggal:

Tabel 4.32 Function List Sistem Informasi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas

Function Complexity Type Get() Add() Edit() Remove() Get_last_record() Generate() Go_to() Add_Grid() Remove_Grid() Hitung_total_point_pelanggan_baru() Hitung_limit_kredit() Hitung_sisa_limit_kredit() Hitung_kuantitas_barang() Hitung_total_faktur() Hitung_total_retur() Hitung_total_tagihan() Hitung_total_lappenjualan() Hitung_total_lapretur() Hitung_total_terima_kas() Hitung_total_piutang() Hitung_total_ppn() Hitung_analisis_umur_piutang() Hitung_total_point_pelanggan_lama() Save() Clear() Print()

Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Simple Medium Medium Medium Medium Complex Medium Medium Medium Medium Medium Medium Medium Complex Complex Medium Simple Medium

Read Update Update Update Read Update Read Update Update Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Compute Update Update Read

195  

4.1.3.3 User Interface

Berikut adalah gambaran User Interface Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas PT Panca Kemas Krida Manunggal :

4.1.3.3.1 Dialogue Style

Untuk setiap user interface memiliki windows yang mewakili

setiap class-class yang penting dan windows-windows tersebut

berperan penting dalam proses penjualan kredit, piutang dan

penerimaan kas di PT Panca Kemas Krida Manunggal. Selain itu,

windows terkait juga menyediakan fasilitas pencetakan yang dapat

mencetak laporan-laporan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak

yang terkait untuk menjalankan tugasnya dan memberikan informasi

yang diperlukan bagi manajemen. Untuk lebih jelasnya, daftar user

interface dan pencetakannya dapat dilihat pada tabel 4.33 di bawah:

Tabel 4.33 Dialogue Style User Interface Windows Print Out

Login Menu Utama File

• Change Password • Log Out • Exit

Master • Pelanggan • Barang

Credit • Tambah Surat Persetujuan

Kredit • Penilaian Pelanggan Baru • Penilaian Pelanggan Lama • Print Laporan Limit Kredit

Pelanggan

Surat Persetujuan Kredit Laporan Limit Kredit Pelanggan

196  

Sales • Tambah Pesanan Penjualan • View Pesanan Penjualan • Tambah Surat Retur Barang • View Surat Retur Barang • Print Laporan Penjualan • Print Laporan Retur

Penjualan

Pesanan Penjualan Surat Retur Barang Laporan Penjualan Laporan Retur Penjualan

Production • Tambah Surat Jalan • View Surat Jalan • View Pesanan Penjualan

Surat Jalan

Finance • Tambah Faktur Penjualan • View Faktur Penjualan • Tambah Bukti Terima Kas • View Bukti Terima Kas • Print Laporan Penerimaan

Kas

Faktur Penjualan Bukti Terima Kas Laporan Penerimaan Kas

Collector • Tambah Surat Penagihan • View Surat Penagihan • Print Laporan Piutang • Print Laporan Faktur Jatuh

Tempo

Surat Penagihan Laporan Piutang Laporan Faktur Jatuh Tempo

Accounting • Print Laporan Jurnal

Penjualan • Print Laporan Jurnal Retur

Penjualan • Print Laporan Jurnal

Penerimaan Kas • Print Laporan Analisa Umur

Piutang • Print Laporan Rekap PPN

Laporan Jurnal Penjualan Laporan Jurnal Retur Penjualan Laporan Jurnal Penerimaan Kas Laporan Analisa Umur Piutang Laporan rekap PPN

Exit

197  

4.1.3.3.2 Overview

Gambar 4.87 di bawah ini merupakan navigation diagram

yang menyediakan hubungan antara windows-windows interface:

198  

Gambar 4.87 Navigation Diagram Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas.