Post on 14-Mar-2019
19
BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori
a. Teori komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama.
Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (gagasan, pesan, ide) dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Selain itu, terdapat juga komunikasi yang melalui penglihatan, yaitu komunikasi visual
yang merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu
kepada pihak lain dengan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera
penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar,
desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
b. Teori Sinematografi dan Fotografi
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa inggris Cinematograhy yang berasal dari
bahasa latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang
ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabungkan gambar
tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide atau cerita.
19
20
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan
cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya juga mirip.
Perbedaannya penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal,
sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.
Berikut contoh shot dan komposisi yang sering digunakan:
Gambar 4.1 Framing Extreme close up sampai Extreme wide
1. Extreme Close Up shot
2. Close Up shot
3. Medium Close Up shot
4. Medium shot
5. Wide shot
6. Very Wide shot
7. Extreme Wide shot
21
Gambar 4.2 dan 4.3 Penjelasan shot
8. Point of view shot
9. Overshoulder shot
Gambar 4.4 sampai 4.6 Penjelasan komposisi
10. Komposisi Diagonal Rule
11. Komposisi Golden Rule
12. Komposisi Rule of Third
c. Teori Karakter Desain
Karakter desain merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pembuatan
sebuah animasi. Karena melalui visual gambar, tokoh-tokoh yang akan dibuat haruslah
memiliki ciri-ciri yang menggambarkan sifat karakternya misalnya kesan ceria,
kemampuan untuk berlari cepat, sifat pendiam dan lain sebagainya.
Dalam desain karakter, dikenal dengan adanya karakter Chibi (dalam bahasa Jepang,
diartikan orang yang bertubuh pendek atau anak yang kecil). Istilah Chibi juga dikenal
sebagai Super Deform (SD), melebih-lebihkan dari proporsi normal. Tujuannya adalah
untuk menggambarkan sesuatu yang lucu, imut atau ekspresif.
22
Karya yang mengesankan, bukan pernyataan yang berlebihan bagi Chibi. Daya tarik
karakter Chibi tidak terlepas dari ciri-ciri atau karakteristik unik yang tidak dimiliki oleh
gaya lain. Tidak ada standar baku tentang karakteristik Chibi. Namun ada 3 ciri utama
yang selalu melekat pada setiap karakter Chibi:
a. Deform
b. Cute
c. Simple
Gambar 4.7 Gambar karakter Chibi
d. Teori Warna
Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang
melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis. Molly
E. Holzschlag, seorang pakar dalam warna, dalam bukunya Creating Color Scheme
membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan
respons secara psikologis kepada pemirsanya, hal ini penting karena akan membangun
mood dalam penceritaan.
23
Gambar 4.8 Daftar Warna dan Respons Psikologis
Daftar diatas adalah warna-warna pokok yang banyak digunakan dalam animasi pendek.
Selain itu, penulis juga menggunakan warna monokromatik, yaitu warna yang diperoleh
dari hasil gradasi dari warna yang kita pilih terhadap warna gelap dan terang dari warna
tersebut. Perpaduan warna monokromatik pada sebuah desain akan membuat tampilan
terkesan rapi dan elegan.
Gambar 4.9 Penjelasan Monokromatik Gambar 4.10 Komposisi Monokromatik
24
Gambar 4.11 Penerapan Monokromatik
e. Teori Audio/Sound Effect
Sound Effect digunakan untuk menekankan artistik, keseruan, menegangkan dari suatu
film, acara televisi, animasi, videogame atau bahkan suatu titik kreatif tanpa
menggunakan dialog atau musik. Produksinya meliputi banyak ilmu yang berbeda,
termasuk:
a. Efek suara keras yaitu suara umum yang muncul di layar, seperti membanting pintu,
mengemudi kendaraan, menembak senjata.
b. Efek suara latar belakang (Background sound effects) adalah suara yang tidak secara
tegas berhubungan dengan gambar, tetapi menunjukkan lokasi atau latar belakang
untuk penonton, seperti suara hutan, dengungan lampu neon, dan interior dalam
mobil.
c. Efek suara Foley adalah suara yang sinkron pada layar, biasanya dibutuhkan
keahlian seorang artis Foley untuk merekam dengan benar. Misalnya Langkah kaki,
gerakan properti tangan (contohnya secangkir the dan piring), gesekan kain pada
pakaian.
d. Efek suara desain yaitu suara yang biasanya tidak terjadi di alam atau tidak mungkin
untuk merekam di alam. Suara-suara demikian digunakan untuk menunjukkan
teknologi futuristik dalam film science fiction atau untuk menciptakan mood
emosional.
25
f. Teori Tipografi
Tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi
menggunakan huruf cetak. Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya
bisa dipersepsikan berbeda. Oleh karena itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk
huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk
memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki.
Tipografi yang digunakan untuk judul-judul dalam poster, cover DVD, dll adalah tipe
“Decorative/Digital”, yaitu jenis huruf yang digunakan untuk keperluan periklanan dan
memberikan penekanan. Tipe decorative yang oriental agar dapat menunjukkan karakter
dan isi dari animasi film pendek 12 shio.
Gambar 4.12 Jenis Font Oriental
4.2 Strategi Kreatif/Komunikasi
a. Fakta
Dari data survey yang diperoleh, masyarakat Indonesia khususnya anak-anak (10
tahun keatas) tertarik dan penasaran dengan cerita 12 shio.
b. Masalah yang akan dikomunikasikan
Menceritakan kembali sebuah dongeng kebudayaan yang sudah ada namun
belum diketahui secara luas, dengan sedikit improvisasi agar bisa diterima oleh
masyarakat Indonesia.
26
c. Tujuan Komunikasi
Menyajikan Film perlombaan 12 shio dalam Animasi Pendek yang lebih
menarik, mudah diterima oleh masyarakat Indonesia serta memiliki nilai jual.
d. Target Audience
Yang menjadi target audience dari animasi pendek ini adalah:
a. Demografis
Jenis Kelamin : Semua jenis
Usia : 10 tahun keatas
Agama : Semua agama
Pendidikan : SD keatas
Kelas Ekonomi: Menengah keatas
b. Geografis
Wilayah : Pulau Jawa
Domisili : Kota dan pinggiran kota
c. Psikografis
Tertarik terhadap film kartun / animasi
Mempunyai hobi menonton film dan mendengarkan cerita
Aktif dan suka berimajinasi
e. Premis/ Keyword Jika ada niat, rintangan bukan masalah.
f. Nama Animasi Pendek
“Perlombaan 12 Shio”
g. Storyline/Sinopsis
Kaisar Langit (Giok) mengadakan sebuah lomba lari yang dimana pemenangnya
hanya 12 peserta dari seluruh penjuru binatang. Binatang-binatang yang terpilih
27
adalah binatang-binatang yang memiliki sifat dan karakter yang unggul. Untuk
mencapai tempat tujuan, yaitu tempat tinggal Kaisar Langit, 12 binatang tersebut
harus melewati sebuah sungai yang sangat kuat aliran arusnya.
Semua binatang bersiap-siap untuk menghadapi perjalanan besok, ada yang tidur
lebih awal, ada yang segera berangkat, ada yang mengajak kerjasama kepada
binatang-binatang lain dan ada juga yang bersantai-santai.
Ketika semuanya sampai di tepi sungai, semua sangat bingung. Tetapi sapi
dengan nekat langsung menyeberangi sungai, kucing dan tikus juga langsung
ikut dengan melompat ke punggung sapi. Karena begitu kuat melawan arus, sapi
tidak menyadarinya. Kemudian diikuti harimau dengan sekuat tenaga meloncat
menyeberangi sungai, kelinci dengan melompat-lompat dari batu ke batu yang
ada di sungai, binatang-binatang lain membuat perahu untuk menyeberang
bersama. Naga yang sibuk menurunkan hujan untuk membantu daerah kemarau
juga akhirnya menyusul.
Setelah melewati sungai, sampailah sapi di tempat tujuan. Namun, tikus yang
telah berhasil menipu kucing hingga jatuh kedalam sungai pada saat
menyeberangi sungai langsung lompat turun dari punggung sapi dan berhasil
menduduki urutan pertama, kemudian urutan kedua sapi, ketiga harimau,
dilanjutkan dengan kelinci, naga yang terbang secepat mungkin setelah
menurunkan hujan, kemudian ular yang melilit di kaki si kuda, kambing, monyet,
ayam, anjing dan babi. Dan awal tahun itu ditetapkan sebagai tahun tikus yang
tercatat mulai pada masa Dinasti Xia.
h. Treatment
1. Zoom in logo Yinyang di Lopan berputar.
2. Zoom in bumi.
3. Seekor tikus (Ratie) dikejar seekor kucing (Catey).
4. Gumpalan awan-awan terbuka dan masuk bumper judul.
5. Seekor kerbau (Oxie) dan seekor macan (Tigrie) sedang berbincang-bincang,
masuk teks pengenalan nama karakter.
28
6. Seekor kelinci (Rabby) sedang mengelus-elus ekornya, masuk teks pengenalan
nama karakter.
7. Seekor naga (Ragonie) dengan seekor ular (Snaky) dipunggungnya terbang
lewat, masuk teks pengenalan nama karakter.
8. Seekor kuda (Horsie) dan seekor kambing (Rammy) sedang bersulang, masuk
teks pengenalan nama karakter.
9. Seekor monyet (Monkie) sedang ber-akrobat dengan pisang-pisang, masuk teks
pengenalan nama karakter.
10. Seekor ayam (Roostie), seekor anjing (Dogee) dan seekor babi (Pigie) sedang
menari-nari, masuk teks pengenalan nama karakter.
11. Dewa Langit (Jade) sedang tertawa terbahak-bahak.
12. Layar kembali ditutupi awan-awan.
13. Sebuah pengumuman lomba 12 shio menutupi layar, terbang ditiup angin.
14. Kertas-kertas pengumuman berterbangan.
15. Salah satu kertas jatuh di kumpulan hewan-hewan (Tigrie, Rabby, Snaky,
Rammy, Monkie, Roostie, Dogie dan Pigie).
16. Dan kertas tersebut terinjak oleh Horsie.
17. Snaky mendekati kertas tersebut dan membacanya.
18. Monkie dengan semangat mengajak teman-temannya untuk ikut.
19. Di bagian lain, Catey yang sedang tidur dibangunkan oleh kertas yang jatuh
dan tempel di mukanya.
20. Layar hitam.
21. Point of view (kedip-kedip) Catey melihat kertas lomba itu.
22. Catey mengambil kertas di mukanya dan jalan.
23. Catey berjalan dan memberitahu Ratie dengan semangat.
24. Ragonie sedang menurunkan hujan.
25. Ragonie dihujani kertas-kertas pengumuman.
26. Disisi lain, Oxie yang sedang berjalan juga melihat sebuah kertas lomba
tersebut.
27. Fade to black.
28. Fade from white, semua hewan-hewan telah berkumpul di tempat start.
29
29. Zoom in, Ratie memberitahu Catey bahwa dia akan memenangi lomba itu,
suara tanda mulai.
30. Hewan-hewan pada lari sangat cepat.
31. Kaki Ratie sedang beranjak lari.
32. Slow motion muka Ratie.
33. Ratie tetap berlari.
34. Hewan-hewan melewati hutan.
35. Dan tiba ditepi sungai yang arusnya kuat, semuanya bingung.
36. Tiba-tiba Monkie ada ide.
37. Oxie yang tidak sabar, langsung terjun ke sungai.
38. Catey dan Ratie yang melihat Oxie, segera melompat ke kepala Oxie.
39. Tigrie juga langsung melompat ke sungai.
40. Rabby menyeberangi dengan cara melompat-lompat diatas batu-batu yang ada
di sungai.
41. Hewan-hewan lain sedang berusaha mendorong sampan yang telah mereka
buat dari ide Monkie ke sungai.
42. Ratie mengajak Catey untuk toss.
43. Dan akibatnya Catey hilang keseimbangan dan jatuh ke sungai.
44. Jade yang mondar-mandir didepan garis finish.
45. Oxie berhasil sampai ke daratan seberang sungai, namun Rabby jatuh ke sungai
karena batunya licin.
46. Untungnya Ragonie yang lewat, melemparkan sebuah kayu untuk Rabby.
47. Hewan-hewan lain sedang berusaha sekuat tenaga untuk mendayung sampan
mereka.
48. Zoom in ke Horsie yang mendayung.
49. Rabby akhirnya sampai juga di daratan seberang.
50. Oxie yang kelihatan didepan garis finish.
51. Didahului Ratie yang melompat dari atas kepalanya.
52. Efek shine ketika Ratie melewati gerbang finish.
53. Kemudian disusuli Oxie.
30
54. Rabby yang kelihatan sudah dekat finish, dating Tigrie dari belakang dengan
buru-buru sehingga tidak sengaja menginjak ekor Rabby.
55. Akibatnya ekor rabby putus.
56. Efek shine ketika Tigrie melewati gerbang finish.
57. Efek shine ketika Rabby melewati gerbang finish.
58. Jade dengan Lopan dibelakangnya terus berputar.
59. Efek shine ketika Ragonie melewati gerbang finish.
60. Snaky yang berlilit di tangan Horsie karena kepalanya sampai ke garis finish
duluan makan ia mendapatkan urutan ke-6, Horsie ke-7.
61. Efek shine ketika Rammy melewati gerbang finish.
62. Efek shine berturut-turut hingga Dogee lewat.
63. Dogee menyemangatkan Pigie yang sudah hamper melewati finish.
64. Lopan berputar dan berhenti di gambar Pigie.
65. Jade mengumumkan lomba selesai.
66. Catie yang baru datang, baru menyadari kalau dia tidak terpilih, langsung
mengejar Ratie.
67. Ratie lari dan menutupi layar.
4.3 Strategi Desain
4.3.1 Manner mood/Tone/Look
Mood yang ingin ditampilkan pada film animasi pendek ini lebih mengarah
pada suasana senang, ramai dengan warna-warna cerah. Dikarenakan targetnya
adalah para remaja. Sedangkan untuk environmentnya, warnanya lebih tint
(mengadung lebih banyak unsur putih) dibanding dengan karakter-karakternya.
Gambar 4.13 Style Warna
31
Gambar 4.14 Style 3D layer untuk look
Gambar 4.15 Style Chibi untuk karakter
Gambar 4.16 Warna lebih tint untuk environment
4.3.2 Strategi Verbal dan Audio
Animasi film pendek ini adalah tidak menggunakan verbal dalam
berkomunikasi. Namun, untuk mempermudah penonton mengerti maksud yang
akan disampaikan, penulis menggunakan music dan sound effect untuk
menambahkan suasana tenang, tegang, marah, dan lain-lain. Alasan tidak
menggunakan dialog/ narrator/ jenis verbal apapun dalam animasi film pendek
32
ini adalah karena penulis sadar akan kekurangan dalam mengolah suara/sound
terutama dialog dan narrator sejenisnya, jadi jika dipaksakan dialog/narrator
ke dalam animasi film pendek ini akan menghilangkan kesan lucu dan simple
dari visual style.
4.3.3 Strategi Visual
4.3.3.1 Karakter
Film ini didukung oleh dua karakter utama. Dan dua belas karakter pendukung.
Dan semua karakter-karakter tersebut akan menggunakan gaya chibi seperti
yang dibahas sebelumnya. Berikut profilnya:
a. Karakter utama 1. Ratie
Merupakan seokor tikus yang menjadi karakter paling utama.
Sangat cerdik, penuh semangat serta ambisius.
2. Catey
Adalah seekor kucing yang pemalas dan sangat membenci tikus.
b. Karakter pendukung
1. Jade
Adalah seorang Kaisar Langit yang sangat murah hati dan
penyayang.
2. Oxie
Merupakan seekor kerbau yang sangat pelan gerakannya, namun
ia adalah pekerja keras yang kokoh.
3. Tigrie
Merupakan seekor macan yang sangat pemberani, tetapi ia
sangat ganas terhadap pengkhianatan.
4. Rabby
Merupakan seekor kelinci yang teliti, sangat lemah lembut
gerakannya dan fasih lidahnya.
33
5. Ragonie
Merupakan seekor naga yang aktif, tetapi kelihatan angkuh
karena percaya diri yang berlebihan.
6. Snaky
Merupakan seekor ular yang sangat pemikir dan tenang,
sikapnya selalu memberi kesan misterius ke orang sekitarnya.
7. Horsie
Merupakan seekor kuda yang periang dan aktif serta mudah
diajak bergaul.
8. Rammy
Merupakan seekor kambing yang tulus, oleh karena itu ia sangat
terpercaya, namun agak pesimis.
9. Monkie
Merupakan seekor monyet yang lincah, cerdas serta sangat
inovatif.
10. Roostie
Merupakan seekor ayam yang agak cerewet dan kurang sabar,
namun ia sangat teratur.
11. Dogee
Merupakan seekor anjing yang ramah, tidak sombong dan
teman yang sangat setia.
12. Pigie
Merupakan seekor babi yang murah hati, sangat polos, tetapi
memiliki nafsu yang besar terhadap makanan.
4.3.3.2 Environment
Berdasarkan pembahasan diatas yang mengenai, looks dari animasi film
pendek ini akan menggunakan komposisi 3D layer, dan cerita tentang 12 shio
ini berasal dari China, environment pada animasi ini penulis terinspirasi oleh
Chinese Painting alias Lukisan China, salah satu tradisi seni tertua di dunia.
34
Unsur Lukisan China yang akan digunakan penulis dalam karya animasi film
pendeknya adalah Background/Environment yang tidak terlalu ramai, namun
didukung oleh layer-layer belakang Background/Environment yang lebih
terang atau mengandung lebih banyak unsur putih dari
Background/Environment tersebut. Berikut beberapa contoh:
Gambar 4.17 Lukisan China
Gambar 4.18 Lukisan China
Gambar 4.19 Lukisan China
35
4.4 Strategi Media
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan data yang diperoleh dari target audience, untuk
mencapai hasil yang maksimal, maka media utama yang digunakan untuk Animasi Film
Pendek Perlombaan 12 Shio adalah DVD video dengan frame rate 25 FPS, dengan
resolusi layar 720x406.
Media lain yang akan dipertimbangkan sebagai pendukung, antara lain:
a. Packaging DVD
Packaging merupakan sebuah keharusan yang tidak boleh dianggap remeh,
karena masyarakat kurang lebih akan menilai baik buruknya sebuah produk dari
tampilan luarnya. Semakin bagus packagingnya, akan semakin menarik. Desain
packaging DVD merupakan turunan dari posternya.
b. Poster
Poster promosi film merupakan media terbaik untuk menuangkan intisari sebuah
film. Poster dibuat untuk menarik perhatian masyarakat.
c. Standing Banner
Sebuah bentuk promosi yang dipajangkan secara vertikal (berdiri). Tujuannya
sama dengan poster yaitu untuk menarik masyarakat dan agar masyarakat
langsung mengetahui gaya dan tema film ini. Desain standing banner merupakan
turunan dari poster.
d. Pin dan Pembatas buku
Item-item kecil sebagai bonus. Desainnya merupakan gambar karakter-karakter
dalam cerita.