Post on 17-Mar-2019
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Spectrum Analyzer
Analisis suatu sinyal, secara sederhana bisa didefinisikan sebagai
pemeriksaan informasi-informasi sinyal pada domain frekuensi (frequency
domain) dan domain waktu (time domain). Analisis sinyal pada domain waktu
dilakukan dengan alat ukur oscilloscope, sedangkan analisis sinyal pada domain
frekuensi dilakukan dengan alat ukur spectrum analyzer.
Gambar 2.1 Perbedaan antara time domain dengan frequency domain
8
Ada 3 cara untuk melakukan pengukuran sinyal pada domain frekuensi yaitu :
• Teknik Real Time
• Teknik Fast Fourier Transform (FFT)
• Teknik Swept Tuned
Teknik Real Time adalah teknik dengan menggunakan bandpass filter
yang disusun berjejer sesuai dengan jangkauan frekuensinya. Teknik ini biasanya
hanya dapat menjangkau sampai frekuensi audio saja. Kejadian-kejadian yang
bersifat transient dapat ditangkap oleh penganalisis ini karena semua filter yang
disusun berjejer tadi langsung terpasang pada terminal masukannya. Resolusi dari
sinyal yang berdekatan dibatasi oleh bandwidth dari tiap-tiap filternya.
Teknik Fast Fourier Transform adalah teknik yang memproses suatu
sinyal secara digital dalam suatu periode waktu tertentu untuk menghasilkan
informasi-informasi frekuensi, amplitudo dan fase. Alat ukur yang menggunakan
teknik ini dapat menganalisis sinyal-sinyal yang periodic dan non-periodic dengan
jangkauan frekuensinya bisa mencapai 100 kHz.
Teknik Swept Tuned, adalah teknik yang menggunakan tuned filter atau
sering disebut dengan heterodyne receiver. Tuned filter lebih murah, tetapi tidak
dapat memberikan performansi yang cukup baik untuk pengukuran/penganalisaan
suatu sinyal. Teknik super heterodyne dapat memberikan performansi yang
seimbang dari resolusi frekuensi, kecepatan analisa, sensitivitas yang tinggi,
jangkauan frekuensi yang lebar, dan juga harga yang sebanding.
Spectrum analyzer adalah alat ukur serba guna dalam melakukan
pengukuran sinyal pada domain frekuensi. Sebuah penganalisa dapat dipakai untuk
9
melakukan pengukuran pada suatu transmitter yang memerlukan pengukuran
parameter-parameter seperti frekuensi, power, distorsi, gain, dan noise. Spectrum
analyzer juga digunakan untuk menyelidiki mengenai distribusi energi sepanjang
spektrum frekuensi dari sebuah sinyal listrik yang diketahui. Dari penyelidikan ini
diperoleh informasi yang sangat berharga mengenai lebar bidang frekuensi
(bandwidth), efek berbagai jenis modulasi, pembangkitan sinyal yang palsu dan
begitu juga pada semua manfaatnya dalam perencanaan dan pengujian rangkaian
RF (radio frequency). Spectrum analyzer mempunyai fungsi secara khusus untuk
mengukur beberapa besaran sinyal dalam suatu spektrum frekuensi yang terbatas.
2.2 GPIB Bus
GPIB singkatan dari General Purpose Interface Bus, adalah salah satu
sistem bus yang banyak digunakan terutama pada instrumen karena memudahkan
untuk aplikasi yang melibatkan banyak I/O dan mempermudah serta
memperingkas pengkabelan (wiring), meningkatkan kecepatan sistem komunikasi,
memudahkan ekspansi I/O. GPIB Bus merupakan standar industri IEEE-488 yang
dapat digunakan untuk merek-merek peralatan yang berbeda.
10
Gambar 2.2 GPIB Bus
Bus IEE-488 adalah sebuah protokol paralel yang mentransmisikan
delapan bit informasi secara simultan melalui kabel standard. Bus berisikan
delapan jalur data, tiga jalur handshake, lima jalur control bus, dan delapan
ground dan kawat terbungkus, seperti diilustrasikan dalam Gambar 2.2. Bus
membawa informasi antara sistem pengontrol (controller) dengan satu atau lebih
instrumen digital. Tidak seperti bus RS-232, yang dibatasi hanya ke satu
instrumen, bus IEEE-488 dapat dihubungkan sampai 15 instrumen secara
bersama-sama. Keuntungan dari bus IEEE-488 mudah pemakaiannya, karena
pemakai tidak perlu menset parameter-parameter dan kecepatan komunikasi. Bus
IEEE-488 mempunyai baud rate tinggi diatas 600 Kilo byte per detik. Tiga
kawat handshake menjamin bahwa pesan atau data dalam satuan byte pada jalur-
jalur data dikirim dan diterima tanpa kesalahan transmisi. Kekurangan dari bus
ini adalah keterbatasan panjang kabel maksimum hanya 20 m.
Alat-alat yang menggunakan GPIB dapat menjadi Talkers, Listeners,
dan/atau Controllers. Talkers mengirimkan data ke satu atau lebih Listeners,
sebagai penerima data. Controller memanajemen aliran informasi pada GPIB
11
dengan mengirimkan commands kepada semua alat. Digital voltmeter, sebagai
contoh, merupakan Talker dan juga Listener (http://www.hit.bme.hu/, 02-01-
2010).
Peran dari GPIB controller dapat disamakan dengan peran pada komputer
CPU, tapi untuk analogi yang lebih baik adalah menyamakan Controller dengan
Switching Center pada sistem telepon di sebuah kota.
Switching Center (Controller) memonitor jaringan komunikasi (GPIB).
Ketika Switching Center (Controller) menyadari bahwa ada seseorang (alat)
yang ingin melakukan panggilan (mengirimkan data), Switching Center
menghubungkan antara penelpon (Talker) dengan penerima (Listener).
Gambar 2.3 Hubungan GPIB bus
2.2.1 Protokol Standard IEEE 488.2
Standard command, format, dan protokol untuk peralatan-
peralatan yang berkomunikasi dengan GPIB bus menggunakan standar
protokol IEEE 488.2 (http://www.hit.bme.hu/, 02-01-2010). Dibawah ini
12
contoh dari command standard IEEE 488.2 yang sering disebut dengan
command GPIB untuk spectrum analyzer Advantest tipe U37xx. Contoh
command “CF 300MZ”, artinya command yang dikirim oleh komputer
ke peralatan/spectrum analyzer untuk mensetting Center Frequency
sebesar 300 Mhz.
Tabel 2.1 Command GPIB di spectrum analyzer Advantest U37xx series
Function Command (EXE,SET) Query (GET) Code Argument
Format Code Output Format
Center Frequency
CF* Frequency CF? Frequency
CF Step Size CS* Frequency CS? Frequency CF Step Auto CA[*] [ON]|OFF CA? 0 = OFF
(manual) 1 = ON (auto)
Frequency Offset
FO[ON,]* Frequency FO? Frequency
FO ON|OFF FOON? 0 = OFF 1 = ON
Start Frequency
FA* Frequency FA? Frequency
Stop Frequency
FB* Frequency FB? Frequency
Frequency Span
SP* Frequency SP? Frequency
Full Span FS Zero Span ZS Last Span LTSP|LS Frequency
Setting Mode FINPMD* CALC|TBL FINPMD? 0 = CALC
1 = TBL
Set Start Channel Offset
FACHO* Frequency FACHO? Frequency
Set Stop Channel Offset
FBCHO* Frequency FBCHO? Frequency
13
Gambar 2.4 Sintak Command GPIB
Start Channel Offset
FACHOON* ON|OFF FACHOON? 0 = OFF 1 = ON
Stop Channel Offset
FBCHOON* ON|OFF FBCHOON? 0 = OFF 1 = ON
Set Center Channel Setting
CFCH* Integer CFCH? Integer(Channel Number)
Set Start Channel Setting
FACH* Integer FACH? Integer (Channel Number)
Set Stop Channel Setting
FBCH* Integer FBCH? Integer (Channel Number)
Center Channel Setting
CFCHON* ON|OFF CFCHON? 0 = OFF 1 = ON
Start Channel Setting
FACHON* ON|OFF FACHON? 0 = OFF
1 = ON
14
Gambar 2.5 Sintak Data numeric pada GPIB
Tabel 2.2 Satuan yang digunakan pada command GPIB
Unit Exponent
ial Description GZ 109 Frequency MZ 106 Frequency KZ 103 Frequency HZ 100 Frequency
VOLT 100 Voltage
MV 10-3 Voltage UV 10-6 Voltage NV 10-9 Voltage MW 10-3 Power
DB 100 dB
description MA 10-3 Current SC 100 Second MS 10-3 Second US 10-6 Second
PER 100 Percentage % 100 Percentage
15
2.3 Komunikasi Serial RS 232
RS 232 merupakan interface paling umum yang digunakan pada
komunikasi serial. RS 232 yang dikenalkan pada tahun 1962 ini sering digunakan
diberbagai industri dan otomasi. Spesifikasi transmisi data dari transmiter ke
receiver rata-rata lamban dan jarak transmisinya pendek. RS 232 populer karena
harganya yang murah, dan dapat menggunakan kabel yang lebih panjang
dibandingkan komunikasi menggunakan paralel. Sinyal RS-232 diwakili oleh
tegangan sistem umum, dan menspesifikasikan protokol komunikasi, dan dapat
bekerja dalam komunikasi point to point pada rata-rata transmisi data rendah.
Suatu perangkat dapat menggunakan port yang ada pada komputer, namun
kebanyakan PC mempunyai interface RS-232 hanya satu. Sinyal RS-232
membutuhkan ground antara PC dan peralatan yang terhubung. Port RS-232
didesain untuk berkomunikasi dengan peralatan yang mendukung 1 transmiter
dan 1 receiver. Pada umumnya RS-232 digunakan untuk komunikasi dua arah.
Duplex adalah suatu metode pengoperasian rangkaian komunikasi antara dua
peralatan. Full-Duplex, memungkinkan kedua unit untuk mengirim dan
menerima secara bersamaan atau serentak. Half-Duplex, memungkinkan suatu
unit untuk mengirim informasi pada suatu saat meskipun sambungan mungkin
mampu untuk melakukan transmisi dua arah, namun komunikasi terjadi secara
bergantian.
16
2.4 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan penggabungan teknologi komputer dan
komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang
terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya
(Tanenbaum, 2003). Tujuan dari jaringan komputer antara lain untuk :
• Membagi sumber daya, misalnya printer, CPU, dan harddisk.
• Komunikasi, misalnya instant messaging, e-mail, chatting.
• Akses informasi, misalnya web browsing.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan
komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta
layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan
(server) dan arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan
pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Jaringan Komputer berdasarkan
ruang lingkup dan jangkauan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
(http://id.wikipedia.org/, 12-12-2009).
a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian
sumber daya (resource) seperti printer dan saling bertukar informasi. LAN
17
dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik yaitu:
ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. (Tanenbaum, 2003, p.8).
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu
transmisi terbatas. Dengan mengetahui keterbatasannya menyebabkan adanya
kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga
memudahkan manajemen jaringan. LAN sering menggunakan teknologi
transmisi kabel tunggal, dan LAN tradisional beroperasi pada kecepatan 10 –
100 Mbps (Mega bit per second) dan mempunyai faktor kesalahan yang
kecil. Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN
broadcast yaitu topologi bus dan ring. Ethernet adalah merupakan teknologi
jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi
pada kecepatan 10 atau 100Mpbs.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran besar dan biasanya memakai teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, dan
bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya
memiliki sebuah atau dua buah kabel dan boleh tidak mempunyai elemen
switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa kabel
output. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih
18
sederhana. Alasan utama untuk memisahkan MAN sebagai kategori khusus
adalah telah ditentukan standar untuk MAN, dan standar ini sekarang sedang
diimplementasikan dan standar tersebut disebut DQDB (Distributed Queue
Dual Bus) atau dalam nomor disebut 802.6, nomor yang telah ditentukan
IEEE. (Tanenbaum, 2003, p.10)
c. Wide Area Network
Wide Area Network, atau WAN, mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah Negara atau Benua. (Tanenbaum, 2003, p.10).
Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang
besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan
negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang
membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain,
sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi
dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.(http://id.wikipedia.org/,
12-12-2009). Secara khusus, WAN terdiri dari sejumlah switching node yang
saling dihubungkan. Ketika data dikirim, WAN akan melewati sejumlah
switching node untuk mencapai tujuannya. Banyak jaringan WAN yang telah
dibangun seperti jaringan publik, jaringan korporasi yang besar, jaringan
militer, jaringan perbankan, jaringan perdagangan online, dan jaringan
pemesanan jasa angkutan. Secara umum, WAN telah dilengkapi secara
khusus agar mampu menggunakan satu dari dua teknologi yang paling
19
banyak dipakai oleh umum yaitu “jaringan switch” atau sering disebut
jaringan telpon dan “jaringan paket”. Beberapa teknologi WAN yang banyak
dijumpai : modem, Integrated Services Digital Network (ISDN), Digital
Subcriber Line (DSL), Frame Relay.
2.5 Intranet
Intranet merupakan jaringan informasi internal suatu perusahaan atau
organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet (Tittel, 2001,p.69). Intranet
dapat diartikan sebagai bentuk privat dari internet atau internet yang
penggunaannya terbatas pada suatu organisasi/perusahaan. Akses intranet
memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses
oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut. Intranet biasanya
digunakan untuk membagi kalender/jadwal kegiatan, dokumen, dan sarana diskusi
internal yang tertutup, sehingga tidak dapat diakses oleh pihak luar. Teknologi dan
konsep internet seperti client-server dan protokol internet seperti HTTP dan FTP
juga digunakan untuk membangun sebuah intranet. Keuntungan penggunaan
intranet bagi suatu organisasi atau perusahaan antara lain :
• Produktivitas kerja
• Efisiensi waktu
• Komunikasi
• Sistem publikasi web
• Efektifitas biaya
• Keseragaman informasi
20
• Meningkatkan kerjasama
Intranet juga memiliki beberapa kelemahan antara lain :
• Informasi yang salah atau tidak sesuai sehingga mengurangi
efektifitasnya.
• Interaksi di intranet yang mungkin tidak bertanggung jawab.
• Perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan intranet.
• Perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan intranet di
sebuah organisasi atau perusahaan.
2.6 TCP/IP Model
TCP/IP Model sering juga disebut dengan TCP/IP Stack.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas Internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini
berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol
yang paling banyak digunakan saat ini. Istilah yang diberikan kepada perangkat
lunak ini adalah TCP/IP stack (http://id.wikipedia.org/, 11-12-2009), yang terdiri
dari beberapa lapisan (layer) sbb:
21
2.6.1 Application Layer
Application Layer berisi berbagai macam aplikasi dan protokol
yang biasa digunakan disisi client (http://id.wikipedia.org/,11-12-2009).
Contoh aplikasi yang berada pada layer ini adalah:
• HTTP (Hypertext Transfer Protocol) : merupakan protokol
yang menerjemahkan bahasa HTML supaya bisa bisa
ditampilkan berupa halaman web di web browser.
• FTP (File Transfer Protocol) : Merupakan protokol yang
digunakan untuk transfer data di jaringan komputer dengan
menggunakan TCP.
• DNS (Domain Name Server) : Merupakan metode yang
mengubah alamat IP menjadi sebuah alamat web server. DNS
merupakan sebuah server yang databasenya tersebar di seluruh
dunia.
• DHCP (Dynamic Host Control Protocol) : Merupakan
protokol yang mempermudah dalam pemberian IP address
kepada komputer/host. Karena setiap komputer/host yang
tergabung akan langsung mendapatkan IP address apabila
terdapat DHCP server.
2.6.2 Transport Layer
Pada layer ini terdiri atas 2 macam transport protokol yaitu TCP dan UDP
(http://id.wikipedia.org/,11-12-2009).
22
• TCP (Transmission Control Protocol)
Protokol ini bertanggung jawab terhadap pengiriman data.
Protokol ini bertugas untuk memeriksa apakah paket data yang
dikirim sampai ke tujuannya dalam keadaaan yang benar. TCP
memiliki karakteristik sebagai berikut:
Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data
dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan
pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat
sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan
menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection
termination).
Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara
dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur
masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih
rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara
simultan diterima dan dikirim.
Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah
koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket
dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment dari
penerima. Jika tidak ada paket acknowledgment dari penerima,
maka segmen TCP (protokol data unit dalam protokol TCP) akan
ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen
duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak
23
sesuai dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk
mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk menjamin integritas
setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan
TCP Checksum.
Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima
melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah
byte stream. Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam
setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski
demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam
byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini
diserahkan kepada protokol lapisan.
Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu
banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat
"macet" jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan
layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang
secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang
dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima
untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer),
TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak
penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih
tersedia dalam pihak penerima.
Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang
TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah
24
protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP
tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi
membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang
layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi
tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah
HTTP dan FTP.
• UDP (User Datagram Protocol)
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi
antara dua host yang hendak berukar informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan
sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan
acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di
atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan
layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim
pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang
telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan
ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di
25
dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit
terhadap keseluruhan pesan UDP.
2.6.3 Internet Layer
Pada internet layer, terdapat pengalamatan logical yang disebut
sebagai IP address. IP address merupakan alamat yang digunakan di
internet dan TCP/IP protokol. Pengalamatan Jaringan (Network
Addressing) yang sering digunakan pada IP adalah Ipv4 dan MAC
Address.
Pada sistem pengalamatan dengan IP versi 4 ini digunakan 4 oktet
bilangan yang ditulis dalam bentuk dotted decimal. Alamat IP tersebut
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Network Address dan Host Address.
Network Address merupakan bagian dari IP versi 4 yang menunjukkan
nama atau pengenal dari network. Sedangkan Host Address dari IP versi
4 akan menunjukkan berapa banyak host yang bisa ditampung di network
tersebut. Untuk menentukan bagian dari IP versi 4 yang menjadi network
address dan host address digunakan subnet mask. Dengan melakukan
operasi AND antara IP Address dan subnet mask dapat diperoleh network
address. Dalam network, hanya device-device yang merupakan bagian
dari jaringan yang sama saja dapat berkomunikasi secara langsung.
26
Sedangkan untuk menghubungkan jaringan dengan network number yang
berbeda dapat dilakukan dengan router.
Selain network address juga terdapat broadcast address dimana
kedua alamat ini adalah alamat khusus dan tidak boleh digunakan untuk
pengenal alamat host (http://www.e-dukasi.net/pengpop,02-01-2010).
Broadcast address digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Setiap
paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang
akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya
host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya. Ketika satu host mengirimkan paket kepada seluruh
host yang berada pada network-nya. Maka pengiriman menjadi tidak
efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host
tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host
pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena
itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat
broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima
paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama
harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak
boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.
27
2.6.4 Network Access Layer
Tugas dari network access layer adalah memberikan
pengalamatan physical yang dikenal sebagai MAC address dan merubah
data menjadi signal listrik untuk kemudian dikirim melalui media. Media
yang digunakan sangatlah bervariasi, bisa menggunakan kabel UTP,
ScTP, STP maupun fiber optic. Disinilah fungsi dari physical layer untuk
menentukan standarisasinya. Pada data link layer, terdapat beberapa
teknologi yang meliputi: ethernet, fastethernet, SLIP & PPP, FDDI,
ATM, Frame Relay, ARP, Proxy ARP dan RARP.
Gambar 2.6 Perbandingan OSI Model dengan TCP/IP Model
28
2.7 Rekayasa Piranti Lunak
Rekayasa Piranti Lunak (Pressman, 2005,p53) adalah aplikasi dari sebuah
pendekatan yang sistematis, disiplin, dan dapat dihitung kepada pengembangan,
pengoperasian, dan perawatan dari piranti lunak. Rekaya Piranti Lunak adalah
sebuah teknologi yang dapat dibagi menjadi beberapa lapisan. Setiap pendekatan
Rekayasa Piranti Lunak harus didasari pada komitmen sebuah organisasi
terhadap kualitas.
Fondasi dari Rekayasa Piranti Lunak adalah lapisan proses. Proses dari
Rekayasa Piranti Lunak adalah pelekat yang menyatukan semua lapisan
teknologi secara utuh dan memberikan pengembangan piranti lunak komputer
secara rasional dan tepat waktu. Proses mendefinisikan sebuah kerangka kerja
yang harus ditetapkan agar Rekayasa Piranti Lunak menjadi efektif. Proses
piranti lunak membentuk dasar dari pengendalian proyek piranti lunak dan
menetapkan context dimana cara-cara technical dterapkan, hasil kerja (model-
model, dokumentasi, data, laporan, dll) dihasilkan, tonggak-tonggak ditetapkan,
kualitas dipastikan, dan perubahan diatur dengan baik.
Metode-metode pada rekayasa Piranti Lunak memberikan “bagaimana
caranya” secara technical untuk membangun piranti lunak, metode-metode
mencakup sebuah deretan tugas-tugas yang luas yang meliputi komunikasi,
analisis kebutuhan, membuat model perancangan, pembuatan program,
pengetesan, dan support. Metode-metode Rekayasa Piranti Lunak mengandalkan
sebuah set prinsip dasar yang mengatur setiap bidang dari teknologi dan meliputi
aktifitas pembuatan model dan beberapa teknik penggambaran lainnya.
29
Tools Rekayasa Piranti Lunak memberikan fasilitas otomatis dan semi-
otomatis kepada proses-proses dan metode-metode. Saat tools tersebut
digabungkan sehingga informasi yang dibuat oleh satu tool dapat digunakan oleh
yang lainnya menjadi sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mendukung
pengembangan piranti lunak, yang biasa disebut dengan computer-aided
software engineering.
2.7.1 SDLC (Software Development Life Cycle)
Beberapa langkah SDLC adalah : (Hughes & Cotterell, 2006, p6-7)
• Requirement analysis. Dimulai dengan requirement elicitation untuk
mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh user pada sistem yang ingin
dibuat.
• Architecture design. Tahap ini memetakan kebutuhan ke komponen-
komponen yang akan dibuat pada sistem. Pada level sistem,
keputusan perlu dibuat untuk mengetahui proses mana yang akan
dilakukan oleh user dan yang dapat dikomputerisasi.
• Detailed design. Setiap komponen software dibuat dari beberapa unit
software yang dapat diprogram dan ditest secara terpisah.
• Code and test. Pada tahap ini, setiap unit software diubah ke dalam
bahasa mesin melalui proses coding. Testing awal dilakukan untuk
memastikan kerja setiap unit software dilakukan tahap ini.
30
• Integration. Masing-masing komponen akan dikumpulkan menjadi
satu dan ditest untuk melihat apakah keseluruhan komponen tersebut
telah memenuhi kebutuhan.
• Qualification testing. Test akan dilakukan terhadap sistem yang baru
untuk memastikan bahwa semua kebutuhan telah terpenuhi.
• Installation. Tahap ini merupakan proses untuk membuat sistem yang
baru beroperasi secara baik pada lingkungan user. Proses ini
termasuk menginstall software pada hardware platform user,
melakukan setting pada parameter sistem, dan pelatihan kepada user.
• Acceptance support. Aktifitas dalam tahap ini termasuk
menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin timbul pada sistem
yang baru ataupun melakukan penambahan fasilitas pada sistem yang
baru.
2.7.2 UML
Dalam suatu proses pengembangan perangkat lunak, analisa dan
rancangan telah merupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat
masalah ditelusuri dan spesifikasi dinegoisasikan (http://iqnov.com, 02-
01-2010), dapat dikatakan kita berada pada tahap rancangan. Merancang
adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salah satu
tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis
object oriented adalah UML (Unified Modelling Language). UML
mendefinisikan diagram-diagram berikut dibawah ini.
31
• Diagaram Use Case
Diagram Use Case adalah kumpulan dari fungsi-fungsi. Karena itu,
deskripsi tersebut menunjukkan betapa pentingnya diagram ini.
Diagram Use Case dikembangkan untuk masing-masing kategori user
yang berbeda.
• Diagram Kelas (Class Diagram)
Diagram Kelas berisi sekumpulan hal yang memiliki atribut dan
perilaku tertentu dan interaksi diantara kelas-kelas tersebut. Sebuah
diagram kelas dapat menggambarkan abstraksi dari suatu benda/hal.
Diagram kelas tersebut berisikan daftar dari atribut dan operasi yang
dapat dilakukan kelas tersebut.
• Diagram Interaksi (Sequence Diagram)
Diagram Interaksi adalah sebuah representasi dari bagaimana event-
event yang ada menyebabkan perpindahan dari satu objek ke objek
yang lainnya sebagai fungsi dari waktu. Diagram interaksi merupakan
diagram yang menggambarkan perilaku objek-objek yang ada dalam
suatu sistem. Diagram ini menunjukkan bagaimana sebuah event
dapat menyebabkan transisi dari satu objek ke objek yang lain.
• Diagram State (State Diagram)
Diagram State mengilustrasikan siklus hidup dari sebuah objek dari
kelas. Diagram ini merepresentasikan state-state untuk setiap kelas
dan event yang menyebabkan perubahan diantara state dalam kelas
tersebut.
32
2.8 Proses dan Thread
Proses adalah program yang sedang dijalankan oleh CPU, dan dalam sebuah
program minimal ada satu proses dan dalam satu proses minimal ada satu thread.
Sebuah program bisa membuat banyak proses (multi proses). Setiap proses
masing-masing memiliki Address space (memori), Global variable, Open files,
Child process, Alarm, Signal dan Accounting information sendiri-sendiri.
Proses merupakan lingkungan eksekusi bagi thread-thread yang
dimilikinya (Tanenbaum, 2001,p.71). Thread-thread di satu proses memiliki
sumber daya yang sama seperti yang dimiliki proses tersebut diatas, tetapi setiap
thread memiliki program counter, register, stack dan status sendiri-sendiri.
Thread adalah sebuah pengontrol aliran pelaksanaan program dengan
menggunakan kendali tunggal (Tanenbaum, 2001,p.81). Thread bermanfaat untuk
membuat sistem dengan Multithreading, dimana setiap thread umumnya
mengerjakan tugas yang berbeda-beda. Thread dapat dipandang sebagai satu PC
(program counter) tersendiri di satu proses. Berikut ini adalah macam-macam
thread berdasarkan waktu penciptaannya, yaitu :
1. Static thread
Jumlah thread yang akan dibuat ditentukan saat penulisan dan kompilasi
program. Tiap thread langsung dialokasikan stack tetap. Keunggulan
dari thread ini adalah sederhana. Sedangkan kelemahannya adalah tidak
fleksibel.
33
2. Dynamic thread
Penciptaan dan penghancuran thread saat eksekusi program. Penciptaan
thread biasanya lebih spesifik pada fungsi utamanya, dapat juga
ditambah parameter-parameter lain seperti prioritas penjadwalan.
Keunggulan thread ini adalah fleksibel, dan kelemahannya adalah lebih
rumit.
2.9 IPC (Inter-Process Communication)
Inter-Process Communication (IPC) atau komunikasi antar proses adalah
teknik-teknik untuk penukaran data antara banyak proses atau thread. Proses dapat
berjalan pada satu atau lebih komputer yang terhubung oleh sebuah network
(Tanenbaum, 2001,p.100)
2.9.1 Message Passing
Sistem ini menyediakan suatu mekanisme agar proses-proses dapat
berkomunikasi dan mensinkron tugas-tugasnya tanpa harus berbagi pakai
ruang alamat yang sama dan terutama digunakan dalam lingkungan
terdistribusi, dimana komunikasi proses terjadi antar komputer yang
terhubung melalui jaringan. Fasilitas yang disediakan terdiri dari dua
operasi yaitu send(message) dan receive(message). Pengiriman pesan
ukurannya tetap maupun dinamis (Tanenbaum, 2001,p.119)..
34
Gambar 2.7 Cara Kerja Message Passing
Jika dua proses berkomunikasi diantaranya harus mengirimkan pesan dan
menerima pesan dari yang lainnya.
Pengiriman pesan mungkin dapat diblok atau tidak dapat diblok,
istilah diblok dan tidak diblok juga dikenal dengan nama sinkron dan
asinkron. Pada komunikasi sinkron proses pengiriman akan di blok
(menunggu) sampai pesan diterima oleh proses penerima. Sedangan pada
komunikasi asinkron proses pengiriman akan segera selesai (tidak perlu
menunggu), tetapi dengan dua kemungkinan berhasil atau tidak berhasil.
Berhasil artinya proses penerima sudah menerima pesan, dan tidak berhasil
artinya proses penerima belum siap menerima.
2.9.2 Shared Memory
Shared Memory merupakan salah satu metode interprocess
communication yang paling sederhana, dimana semua proses
35
mempertukarkan informasi melalui sebuah lokasi memori yang telah
disepakati sebelumnya. Shared memory digunakan jika proses-proses
dijalankan atau berada dalam satu komputer.
2.9.3 Pipe
Pipe merupakan komunikasi sequencial antar proses yang saling
terelasi, namun pipe memiliki kelemahan yaitu hanya bisa digunakan untuk
komunikasi antar proses yang saling berhubungan, dan komunikasinya
yang dilakukan adalah secara sequensial. Urutan informasi yang ada dalam
sebuah pipe ada yang mirip dengan antrian queue. Jika komunikasi yang
diinginkan adalah komunikasi dua arah maka kita harus membuat dua pipe,
karena sebuah pipe hanya bisa digunakan untuk komunikasi satu arah saja.
2.9.4 Mutual Exclusion
Di sistem komputer terdapat sumberdaya yang tidak dapat di pakai
bersama pada saat bersamaan. Sumberdaya ini hanya dapat digunakan oleh
satu proses pada satu waktu (Tanenbaum, 2001,p.103). Sumberdaya
semacam ini disebut sumberdaya kritis dan bagian program yang
menggunakan sumberdaya kritis dikatakan sedang memasuki critical
section atau critical region. Mutual Exclusion merupakan sebuah jalan
yang menjamin jika sebuah proses sedang menggunakan sumberdaya
tertentu atau berada pada critical section maka proses lain tidak diizinkan
memasuki wilayah tersebut. Pemrogram tidak dapat bergantung pada
36
sistem operasi untuk memahami dan memaksakan batasan ini, karena
maksud program tidak dapat diketahui oleh sistem operasi. Hanya saja,
sistem operasi menyediakan layanan (system call) yang bertujuan untuk
mencegah proses lain masuk ke critical section yang sedang digunakan
proses tertentu. Pemograman harus menspesifikasikan bagian-bagian
critical section, sehingga sistem operasi akan menjaganya dengan suatu
mekanisme untuk mencegah proses lain masuk critical region yang sedang
dipakai proses lain.
2.9.5 Semaphore
Semaphore pada Unix / Linux merupakan suatu counter yang dapat
digunakan untuk mensinkronisasi banyak thread atau proses. Semaphore
dapat digunakan ketika beberapa proses mencoba untuk mengakses file
atau sumber daya yang sama. Semaphore yang tersedia dapat diakses oleh
semua proses sehingga proses-proses tersebut dapat membaca dan
memeriksa nilai semaphore dan juga dapat menginisialisasi serta
mereinisialisasi nilai dari semaphore yang sewajarnya. Untuk alasan
tersebut semaphore hanya disimpan di dalam kernel sehingga dapat diakses
oleh semua proses. Semaphore merupakan atomic instruction artinya suatu
instruksi yang sebenarnya terdiri dari beberapa instruksi tetapi dianggap
sebagai satu instruksi yang terkecil yang tidak dapat diinterupsi oleh proses
lain. Disamping digunakan untuk mendapatkan mutual exclusion,
semaphore juga digunakan sebagai mekanisme sleep dan wakeup.
37
Beberapa jenis semaphore antara lain binary semaphore, yang nilai hanya
berkisar 0 dan 1 dan counting semaphore, yang nilai tidak terikat pada 0
dan 1.
2.10 Pemrograman Socket
Socket adalah mekanisme komunikasi yang memungkinkan terjadinya
pertukaran data antar program atau proses baik dalam satu mesin maupun antar
mesin. Gaya pemrograman socket sendiri berawal dari sistem Unix BSD yang
terkenal dengan kepeloporannya pada bidang penanganan jaringan, sehingga
sering disebut BSD Socket (http://ilmukomputer.com/, 02-01-2010). Socket
pertama kali diperkenalkan di system Unix BSD versi 4.2 tahun 1983 sebagai
kelanjutan dari implementasi protocol TCP/IP yang muncul pertama kali pada
sistem Unix BSD 4.1 pada akhir 1981. Hampir setiap varian Unix dan Linux
mengadopsi BSD socket.
Socket adalah API (application program interface) antara lapisan aplikasi
dengan lapisan transport pada TCP/IP Stack. Aplikasi client server dalam suatu
jaringan komputer menggunakan socket untuk pertukaran informasi. Hubungan
antara program server dengan client yang saling berkomunikasi dengan
menggunakan TCP/IP socket dapat dilihat dalam gambar berikut :
38
Gambar 2.8 Aplikasi Client Server dengan TCP/IP Socket
Secara garis besar langkah – langkah yang dilakukan pada client dan server adalah
sebagai berikut:
1. Langkah – langkah dasar di client :
a) Membuka koneksi client ke server, yang di dalamnya adalah:
• Membuat socket dengan perintah socket()
• Melakukan pengalamatan ke server
• Menghubungi server dengan connect()
End‐of‐file notification
Data (reply)
Data (request)
(TCP Three‐Way handshake)
connection
socket ()
connect ()
write ()
close ()
read ()
close ()
read ()
write ()
read ()
accept ()
listen ()
bind ()
socket ()
TCP Server
Well‐known
Blocks until connection from
Process request
TCP Client
39
b) Melakukan komunikasi (mengirim dan menerima data), dengan
menggunakan perintah write() dan read().
c) Menutup hubungan dengan perintah close().
2. Langkah – langkah dasar di server :
a) Membuat socket dengan perintah socket()
b) Mengikat socket kepada sebuah alamat network dengan perintah
bind()
c) Menyiapkan socket untuk menerima koneksi yang masuk ke
server dengan perintah listen()
d) Menerima koneksi yang masuk ke server dengan perintah listen()
e) Menerima koneksi yang masuk ke server dengan perintah accept()
f) Melakukan komunikasi (mengirim dan menerima data), dengan
menggunakan perintah write() dan read()
2.11 Sistem Basis Data
2.11.1 Pengertian Sistem
Dalam situs http://www.webopedia.com/TERM/s/system.html,
sistem adalah sekumpulan item-item yang saling tergantung dan
berinteraksi dalam menjalankan suatu pekerjaan. Arti lainnya, yaitu sistem
adalah sebuah prosedur yang terorganisir atau sebuah metode. Sistem
berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini
40
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem). Pada prinsipnya, setiap sistem selalu
terdiri atas empat elemen, yaitu:
• Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat
benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus, tergantung kepada
sifat sistem tersebut.
• Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan
objeknya.
• Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
• Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
2.11.2 Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan relasi logikal dari data atau deskripsi
data yang dapat digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Basis data terdiri atas entitas,
atribut, dan relationship dari informasi organisasi atau perusahaan. Entitas
merupakan suatu objek nyata (manusia, tempat, benda, konsep, atau
kejadian) dalam suatu organisasi yang direpresentasikan dalam basis data.
Atribut merupakan suatu property yang menjelaskan beberapa aspek dari
objek yang ingin disimpan. Relationship adalah suatu hubungan antara
entitas yang satu dengan yang lainnya dalam basis data. (Connolly, 2002,
p15).
41
Basis data (bahasa Inggris: database) adalah kumpulan informasi
yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data).
2.11.3 Pengertian Sistem Basis Data
Menurut Date (2000, p.5), sistem basis data pada dasarnya adalah
sistem penyimpanan record yang terkomputerisasi dimana tujuan
sebenarnya adalah menyimpan informasi dan membuat informasi tersebut
selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Keseluruhan sistem
terkomputerisasi itu memperbolehkan pengguna menelusuri kembali dan
mengubah informasi tersebut sesuai kebutuhan.
Menurut subekti (1997, p1) sistem basisdata sebenarnya tidak
lain adalah sistem penyimpanan record secara terkomputer (elektronis).
Basisdata sendiri dapat kita gambarkan sebagai suatu file yang berisi
berbagai kumpulan file-file data yang terkomputerisasi. Pemilik lemari
file tentu saja dapat melakukan berbagai bentuk tindakan terhadap sistem
yang dimilikinya, yaitu:
• Penambahan file baru.
• Penambahan data pada file yang ada.
• Penambahan data dari file yang ada.
• Pemuktahiran data dalam file yang ada.
42
• Penghapusan data dari file yang ada.
• Penghapusan file yang sudah tidak diperlukan.
Sistem basis data adalah sebuah sistem yang mengeliminasi
redudansi data dan menjaga integritas data dengan menyimpan data
secara terpisah dari (luar) program, dan mengandung data untuk dua atau
lebih aplikasi teknologi informasi.
Sementara menurut Dwiantoro, sistem basis data adalah suatu
sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan
komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan,
sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan
pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
Dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat
komponen-komponen utama sebagai berikut:
• Perangkat keras (hardware).
• Sistem operasi (operating system).
• Basis data (database).
• Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data
(DBMS).
• Pemakai (user).
• Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).
43
2.11.4 MySQL
MySQL adalah sebuah relational database management system
(RDBMS) yang bersifat open source. Dengan konsep RDBMS, MySQL
tidak menyimpan data ke dalam sebuah area yang besar namun ke dalam
tabel-tabel database. MySQL mengimplementasikan konsep client-server
yang terdiri dari daemon mysqld dan beragam jenis aplikasi client dan
library. MySQL adalah open souce database server yang menawarkan
fitur yang tidak kalah baiknya dengan database server lain seperti SQL
Server 2000. MySQL pertama kali dikeluarkan pada tahun 1998 yang
penggunanya langsung mendapatkan tempat istimewa di dunia
pengembangan. MySQL juga bersifat multi-platform dan dapat digunakan
dalam UNIX, MAC OS dan Microsoft Windows.(http://mysql.com).
Menurut artikel “MSIT 643 Relational Database Management
System” dan “Migrating From Microsoft SQL Server dan Access to
MySQL”, pada mulanya MySQL dikembangkan oleh TcX, sebuah
perusahaan di Swedia oleh Michael Widenius sebagai perancang utama.
Pada tahun 1979, ia mengembangkan sebuah Database Management
System yang pertama kali diberi nama UNIREG. Lalu pada tahun 1995,
terlahirlah MySQL yang dirilis ke internet. Pada 1999, diperkirakan ada
setengah juta server yang menggunakan MySQL. Awalnya MySQL
dijalankan pada sistem operasi UNIX dan Linux. Tetapi, bagi para
penggemar windows pun sekarang sudah tersedia MySQL versi
windowsnya. Mereka yang menggunakan Linux (RedHat, Mandrake,
44
dsb), biasanya MySQL sudah terinstall secara default. Bila belum bisa
diinstall maka dengan cukup mudah dapat menginstallnya menggunakan
RPM (RedHat Package Manager). MySQL sebagai salah satu DBMS
yang paling populer memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Performance yang tinggi, reliable, dan mudah untuk digunakan.
Open Source, yang berarti dapat digunakan dan dikembangkan
oleh siapa saja.
Dapat dijalankan pada sistem client / server maupun sebagai
embedded sistem.
Cross-Platform, MySQL dapat digunakan pada berbagai macam
sistem operasi.
2.12 Framework .NET
Framework .net merupakan middleware antara aplikasi dengan sistem
operasi. Menurut Priyanto (2009, p10) Framework .net adalah lingkungan untuk
membangun dan menjalankan aplikasi .Net. Framework .Net disusun oleh dua
komponen utaman yaitu:
Dot Net Framework Class Library
Common Language Runtime
Pustaka class Framework .Net berisi pustaka kode yang dapat digunakan kembali,
dan dapat dibagi menjadi empat daerah yaitu:
Form-form windows digunakan untuk pengembangan antarmuka
pengguna pada platform windows
45
ASP.Net untuk pembuatan aplikasi form-form web yang berbasis user
interface dan service web untuk pengembangan antarmuka secara
terprogram.
Fungsi akses data disediakan oleh ADO.Net, XML dan SQL
Base Class Library (pustaka class-class dasar) yang menyediakan
service / layanan esensial untuk mengembangkan aplikasi dalam .NET.
Class-class pada framework diorganisasikan ke dalam kelompok-
kelompok yang saling berhubungan, tersusun secara hirarki dan disebut
namespace. Ketika aplikasi mengakses class yang pertama dilakukan adalah
mengakses namespace yang berhubungan.
CLR (Common Language Runtime) adalah lingkungan eksekusi untuk .Net
yang akan memanggil, mengelola dan menjalankan kode/program. CLR
menangani eksekusi kode dan semua tugas yang berhubungan dengan kompilasi,
manajemen memori, sekuriti, manajemen thread, dan sebagainya. Kode yang
dijalankan dibawah CLR seperti COM (Componen Object Model) atau komponen
berbasis API (Application Programming Interface) yang berasal dari Visual Basic
versi 6 atau sebelumnya.
46
Gambar 2.9 Framework .Net
2.12.1 Visual Basic .NET
Menurut Priyanto (2009, p12) Microsoft Visual Basic .NET adalah
sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak
di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC.
Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi
Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi
command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk
lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga
dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa
Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman
berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual
Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework.
Sistem Operasi
CLR (Common Languange Runtime)CTS, Just‐in‐Time Compiler, Manajemen Memori
Pustaka Class Framework
Pustaka Class‐Class DasarSystem.IO, System.Drawing, System.Threading
Class‐class DataADO.NET, XML, SQL
Form‐form Windows Aplikasi Web ASP.NET, Service Web
47
Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali
perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak
kompatibel dengan versi terdahulu.
Gambar 2.10 Perbandingan Kompilasi kode VB6.0 dengan VB .Net
Visual Basic 6 Visual Basic .NET
Kode Sumber Visual Basic 6
Kompiler Visual Basic 6
File .exe,.dll Kode Mesin/Instruksi x86
Kode Sumber Visual Basic .NET
Kompiler Visual Basic .NET
File .exe,.dll (assembly) MSIL(Intermediete Languange) + metadata
Run Time Kompilasi JIT (Just‐In‐Time) Konversi MSIL ke Kode Mesin
Kode Mesin/Instruksi X86