Post on 09-Apr-2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan salah satu media yang digemari di Indonesia. Karakter
televisi yang menggabungkan fenomena keseharian dengan perkembangan yang
modern ini menjadikan kelebihan dalam menampilkan refleksi kehidupan
masyarakat luas. Dengan keistimewaan tersebut, televisi kian mengalami
perkembangan pesat. Pertelevisian Indonesia ditandai dengan mengudaranya
stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada tahun 1962. Sebagai televisi
publik, TVRI mendapatkan dukungan finansial penuh dari pemerintah. Sehingga
konten yang disiarkan TVRI pun dikawal ketat oleh pemerintah.
Geliat industri pertelevisian bertambah semarak dengan munculnya beberapa
stasiun televisi swasta seperti Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada tahun
1989, Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV) tahun 1990 dan Televisi Pendidikan
Indonesia (TPI) pada tahun 1991, Stasiun swasta lainnya menyusul yakni Cakra
Andalas Televisi (ANTV) di tahun 1993, Indosiar (1995), METRO TV (2000),
TV7 (2001 yang kini berganti nama menjadi TRANS7 (2006), TRANSTV (2002),
Global Tv (2002), Lativi (2002) yang kini bertransformasi menjadi TVOne (2008).
Dan kini 11 stasiun televisi tersebut mengudara secara nasional dengan TVOne
dan Metro Tv fokus dengan televisi berita.
Industri pertelevisian Indonesia semakin menunjukkan persaingan ketat oleh
kesebelas stasiun televisi nasional. Setiap stasiun televisi menunjukkan visi yang
berbeda dan merancang format program yang bervariatif dan inovatif. Televisi
sebagai bagian dari kebudayaan audio visual menjadi medium yang paling
berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat luas (Wibowo,
2007: 17)
Program yang menghibur dilihat dapat menarik perhatian khalayak pemirsa,
sekaligus program yang dapat mendekatkan perusahan televisi tersebut dengan
para konsumen penikmat televisi. Dengan begitu TRANSTV melalui Department
Marketing Public Relations berinovasi dengan melibatkan khalayak sekitar
perusahaan (TRANSTV) dengan mengobservasi langsung untuk mengetahui
perkembangan program-program yang telah diberikan oleh TRANSTV. Karena
saat ini Marketing Public Relations yang kini sudah menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan perusahaan, yang merupakan kegiatan utama dari
divisi Public Relations. Marketing Public Relations menurut Mark Sheehan dan
Robin Xavier memiliki fungsi sebagai kredibilitas brand dan produk dengan
melakukan kegiatan-kegiatan public relations (2012:68). Kegiatan Marketing
Public Relations sudah cukup diperhatikan dan memperoleh tempat yang cukup
baik dalam sebuah perusahaan. Contoh seperti perusahaan Indofood menempatkan
Marketing Public Relations sebagai kegiatan utama divisi Public Relations. Begitu
juga di perusahaan profit lainnya, seperti Unilever dan berbagai perusahaan profit
lainnya.
Marketing Public Relations mempunyai peran yaitu melakukan sebuah
pencitraan terhadap sebuah merek dari perusahaan yang terkait. Pencitraan ini
mempunyai tujuan diharapkan pihak ketiga akan memberikan informasi tentang
pengalaman terhadap merek sehingga mempengaruhi pihak ketiga untuk
mengkonsumsi merek tersebut (Wasesa, 2010:113). Program Marketing Public
Relations berfungsi memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai merek
perusahaan. Marketing Public Relations diperlukan sebuah organisasi atau
perusahaan untuk bersaing dalam era globalisasi ini, dan bagi perusahaan profit
seperti TRANSTV sangat diperlukan untuk menunjang tingginya animo terhadap
program-program perusahaan agar tetap menjaga eksistensi perusahaan yang
terkait. Proses pengenalan program-program sangatlah penting karena dapat
memberikan penjelasan mengenai program-program baru yang berkembang di
ranah pertelevisian di Indonesia, sekaligus membangun awareness diantara
pemirsa agar tetap setia dengan channel tertentu.
Dalam hal ini, Marketing Public Relations TRANSTV memiliki peran dalam
melakukan promosi program-program perusahaan terhadap khayalak dengan
menciptakan sebuah program inovasinya seperti melibatkan pemirsa setianya yang
telah tergabung dalam komunitas bernama Transmania. Transmania itu sendiri
yaitu wadah untuk menyalurkan ide kreatif, kemandirian dari para generasi muda
di Indonesia. Hadirnya Transmania ini diciptakan oleh Marketing Public Relations
TRANSTV dalam rangka membentuk citra serta mendekatkan perusahaan dengan
khalayak pemirsa setianya secara langsung ada jarak tersendiri. Transmania ini
sendiri dicetuskan pada tahun 2006 oleh Department Marketing Public Relations,
pada awalnya Transmania hanya sebuah komunitas online yang berfokus pada
pembahasan progam acara TRANSTV di internet, kemudian Marketing Public
Relations TRANSTV melalui unit Community Development dan TRANSTV
melihat prospek dan berusaha untuk memperluas kegiatan Transmania tidak hanya
di internet tetapi juga dalam dunia nyata.
Peneliti yang semakin tertarik mengangkat tema objek penelitian Marketing
Public Relations TRANSTV pada periode Januari-Desember 2012 karena di tahun
tersebut Marketing Public Relations memberikan inovasi program-program baru
dan aktif di periode Januari-Desember 2012 sekaligus memunculkan prestasi
tersendiri untuk pihaknya maupun perusahaan. Marketing Public Relations dengan
Community Development di dalamnya bertugas meningkatkan harkat kehidupan
masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai penerapan pertanggung jawaban
sosial perusahaan. Merencanakan dan menyusun program kerja yang berkaitan
dengan program-program kegiatan dari Marketing Public Relations (Hardiman,
2007: 203). Sebuah perusahaan besar saat ini dituntut untuk tidak hanya
mementingkan kepentingan bisnis saja, kesadaran tentang keberlangsungan sebuah
perusahaan jangka panjang menjadi salah satu pemicu adanya tuntutan bagi
perusahaan untuk melakukan aksi-aksi sosial yang bertujuan untuk mendekatkan
perusahaan kepada khayalak yang menjadi konsumen, hal ini dituangkan dalam
konsep Marketing Public Relations. Selain dalam rangka menanamkan brand
image di benak pemirsa setianya, Transmania juga bertujuan untuk mewujudkan
program-program sosial bentuk realisasi konsep Marketing Public Relations
sekaligus sebagai panjang tangan Marketing Public Relation. Kualifikasi seorang
Community Development idealnya memahami aspek sosiopsokologis masyarakat
setempat, potensi ekonomi, latar belakang budaya, dan bahasa lokal. Sebelum
mengimplementasikan program komunikasi yang sesuai dengan target perusahaan
dan kebutuhan masyarakat, agar masyarakat sekitar secara langsung dapat
merasakan manfaatnya dan bangga menjadi bagian dari kemajuan perusahaan
(Hardiman, 2007:204). Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas tersebut
mendapatkan perlindungan serta dukungan penuh dari TRANSTV melalui
Marketing Public Relations, hal ini dilakukan agar tetap terjalin ikatan-ikatan
emosional diantara TRANSTV dengan pemirsa setianya. TRANSTV sebagai salah
satu televisi swasta yang menjalankan komunikasinya melalui Marketing Public
Relations yang membentuk dan membina adanya komunitas pemirsa setia yaitu
Transmania, membuat program-program kegiatan untuk komunitas sebagai ujung
tombak agar tetap loyal terhadap TRANSTV.
Pemaparan di atas merupakan wujud dari adanya upaya Marketing Public
Relations dari TRANSTV yang sangat didominasi dengan prinsip-prinsip
komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh TRANSTV. Di samping itu
keberadaan komunitas di Indonesia bukan hal yang baru lagi. Usaha
pembentukannya dilakukan dalam unsur Marketing. Marketing Public Relations
melibatkan dalam aktivitas baik on-air maupun off-air. Dengan begitu alasan
peneliti mengambil periode Januari-Desember 2012 karena di periode tersebut
lebih berkembangnya program aktivitas inovasi Marketing Public Relations
TRANSTV di khayalak, dengan melibatkan secara langsung khalayak sekitar
maupun yang telah tergabung dalam komunitas transmania. Dengan mengakuisisi
sebuah portal news terbesar pada tahun 2012 yaitu Detik.com, munculnya
aktivitas-aktivitas inovasi baru yang terbentuk secara matang komunitas pemirsa
setianya yang tergabung dalam komunitas transmania, dan hal tersebut menjadikan
salah satu faktor alasan peneliti ingin meneliti aktivitas pada Marketing Public
Relations TRANSTV Jakarta periode Januari-Desember 2012 karena efek dari
adanya program aktivitas baru di lingkungan perusahaan menjadi value tersendiri.
B. Rumusan Masalah
Dengan berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka dapat ditarik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : “Bagaimana Aktivitas Marketing Public Relations TRANSTV Jakarta
pada periode Januari-Desember 2012 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
1. Untuk mengetahui Aktivitas Marketing Public Relations TRANSTV
Jakarta pada periode Januari-Desember 2012
2. Untuk mendeskripsikan Marketing Public Relations TRASNTV Jakarta
dalam mengkomunikasikan aktivitasnya
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Secara akademis peneliti diharapkan memberikan pemikiran dalam
rangka pengembangan Marketing Public Relations TRANSTV Jakarta
2. Manfaat Praktis
Secara praktis peneliti diharapkan dapat memberikan bahan masukan
untuk program tahun selanjutnya yang bermanfaat bagi Marketing Public
Relations TRANSTV Jakarta dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya
E. Kerangka Teori
1. Definisi Marketing Public Relations
Istilah Marketing Public Relations dikemukakan pertama kali oleh
Thomas L. Harnis yang memberikan pengertian sebagai berikut:
“Marketing public relations is the process of planning and
evaluating program, that encourage purchase and customer
through credible communications of informations and impression
that identity companies and their product with the needs, wants,
concerns, and interest of customer”.
(Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan,
dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan
pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi
yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan
perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan).
(Ruslan, 2003:230)
Menurut (Kasali, 2003:105) “khalayak Marketing Public Relations
adalah masyarakat dan konsumen”. Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut, Marketing Public Relations dapat diartikan sebagai pengelolaan
komunikasi untuk memotivasi pembelian dan kepuasaan pelanggan,
konsumen dan masyarakat.
Public Relations Department tidak hanya memiliki fungsi
menjalin hubungan baik antara perusahaan dan stakeholder namun juga
memiliki peran penting dalam kegiatan Marketing. Peran tersebut tidak
hanya menjalin relasi yang baik antara konsumen, supplier dan distributor
tetapi ini disebut Marketing Public Relations. Marketing Public Relations
adalah tugas Public Relations Officer yang terfokus pada upaya
membangkitkan minat pihak ketiga untuk menceritakan kembali tentang
merek (Wasesa, 2010:113).
Peran tersebut membuat Public Relations Department memiliki
tugas yang berkaitan dengan proses pencitraan dan penjualan produk. Hal
ini membuat Public Relations Officer bekerjasama dengan department
lain yaitu marketing. Menurut (Cutlip&Center, 2009:78) kesalahpahaman
mendefinisikan “Public Relations” sekedar publisitas bahkan lebih keliru
lagi sebagai jurnalisme membuat kerjasama tersebut sulit terwujud. Public
Relations dalam tujuan membantu memasarkan produk memiliki tugas
seperti mempublikasikan produk baru, perubahan produk, perubahan
harga, penarikan produk dan aktivitas promosi. Sedangkan marketing
bertugas untuk memasarkan produk.
Dengan mendukung aktivitas tersebut Public Relations bersinergi
dengan marketing department sehingga proses pencitraan dapat
berlangsung efektif. Kajian Marketing Public Relations, merupakan
aplikasi koordinasi secara terencana atas unsur-unsur ekonomi, psikologi,
politik dan keterampilan Public Relations untuk memperoleh simpati
(kerjasama) dari pihak-pihak yang terkait agar dapat beroperasi atau
masuk kepasar tertentu. Konsep ini kemudian ditambahkan menjadi
kegiatan yang memiliki target market bukan stakeholder. Marketing
Public Relations memiliki konsep berbeda dengan marketing namun
memiliki tujuan yang sama.
Program Marketing Public Relations tersebut di satu sisi berupaya
untuk merangsang (push) suatu pembelian dan sekaligus dapat
memberikan nilai-nilai (add value) atau kepuasan bagi pihak
pelanggannya (satisfied customer) yang telah menggunakan produknya
dan disisi lain melalui kegiatan Public Relations, dalam
menyelenggarakan komunikasi timbal balik dua arah tersebut melalui atau
pesan-pesan yang dipercaya itu diharapkan dapat menciptakan kesan-
kesan yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Hal ini merupakan
sinergi dengan Corporate Public Relations yaitu pull strategi (strategi
untuk menarik), pass (membujuk), back up yaitu mencapai tujuan dan
kemudian mendorong dari segi pemasaran (Kasali, 2003:12).
2. Tujuan Program Marketing Public Relations
Marketing Public Relations merupakan sebuah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang mendukung
pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang baik
mengenai produk dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kesan dari
konsumen.
Marketing Public Relations merupakan pendukung dalam program
pemasaran sehingga dapat meningkatkan penjualan. Tujuan yang sama
membuat sering terjadi kerancuan dalam peran antara marketing dengan
Marketing Public Relations. Berikut ini merupakan peran Marketing
Public Relations dalam perusahaan menurut (Kotler, 1999:677-678) :
1. Assist the launch of new product
Sebuah produk sukses di pasaran di pengaruhi oleh bagaimana
produk tersebut di luncurkan untuk menarik perhatian calon konsumen.
Meluncurkan sebuah produk merupakan peran Marketing Public
Relations
2. Assist in reposisioning a mature product
Peran lain Marketing Public Relations adalah melakukan
reposisioning produk. Reposisioning produk perlu dilakukan untuk
mempertahankan produk di pasaran. Persaingan dan perkembangan
zaman membuat produk harus terus menyesuaikan dirinya dengan pasar
yang ada.
3. Build up interest in product category
Public Relations memiliki tugas untuk membuat ketertarikan
publik terhadap produk. Ketertarikan tersebut dapat dibangun dengan
menunjukkan kualitas bahan baku yang digunakan dengan event tertentu.
4. Influence specific target group
Marketing Public Relations berperan untuk memberikan pengaruh
terhadap stakeholder untuk menciptakan citra positif terhadap perusahaan
dan produk
5. Defend product that have encountered public problem
Mempertahankan produk dari isu yang menerpa produk.
Pertahanan dapat dilakukan dengan cara-cara Public Relations.
6. Build the corporate image in a way that project favourable in its product
Menciptakan citra positif perusahaan merupakan tugas dari Public
Relations. Dalam Marketing Public Relations citra positif perusahaan
perlu ditanamkan ke dalam citra produk.
3. Aktivitas pelaksanaan program Marketing Public Relations
Dalam Marketing Public Relations khususnya TRANSTV,
perencanaan strategis telah dibuat oleh TRANSTV. Marketing Public
Relations berhak atas pelaksanaan Marketing Public Relations.
Pelaksanaan Marketing Public Relations menurut (Kotler, 1997:679)
dibagi menjadi beberapa jenis kegiatan Marketing Public Relations:
a. Publications
Publikasi berfungsi untuk mempengaruhi target market produk.
Media publikasi dapat berupa laporan, brosur, artikel, materi audio visual
dan news letter Koran majalah. Brosur memiliki peran penting dalam
publikasi karena dapat memberikan informasi kepada calon konsumen
tentang merupakan produk apa, bagaimana cara penggunannya, dan apa
kelebihan produk tersebut.
Artikel yang mengenai profil eksekutif perusahaan yang
memberikan citra positif seperti penghargaan ataupun pencapaian
eksekutif perusahaan dapat menarik perhatian target market untuk
mengenal produk dan perusahaan. New letter mengenai perusahaan dapat
membangun citra positif perusahaan. Materi audiovisual seperti film, slide
show, dan sound berfungsi sebagai alat promosi. Penggunaan audivisual
membutuhkan dana yang lebih sedikit dibandingkan dengan materi cetak.
Semakin maraknya bisnis pembuatan “company profile” untuk
perusahaan mempermudah public relations untuk memproduksi media
tersebut.
b. Events
Special event berfungsi untuk membangun ketertarikan konsumen
terhadap produk ataupun aktivitas perusahaan. Event tersebut dapat
berupa press conference, seminar, pameran, kontes maupun kompetisi,
perayaan dies natalis, dan sponsorship. Pembuatan event di tentukan oleh
kesesuaian dengan target public produk yang bersangkutan. Event dapat
membuat kemudahaan target publik mudah untuk mengingat brand dan
menarik perhatian.
c. News
Salah satu tugas pokok Public Relations adalah untuk membuat
pemberitaan mengenai perusahaan, produk ataupun orang yang
berhubungan dengan perusahaan. Sebuah pemberitaan dibuat dengan
konsep, riset, dan penulisan pers realease. Seorang Public Relations
memiliki kemampuan untuk membuat media menjadi tertarik dengan
artikel yang dibuat sehingga memunculkan berita tersebut di Koran.
Pemberitaan tersbut harus dikemas untuk menimbulkan ketertarikan
media dan ketepatan waktu. Pemberitaan tersebut merupakan salah satu
bentuk promosi perusahaan secara cuma-cuma tanpa mengeluarkan biaya
iklan.
d. Speeches
Speeches merupakan cara lain untuk melakukan publikasi terhadap
produk maupun perusahaan. Speeches yang menarik dapat meningkatkan
penjualan terhadap produk. Pemilihan spoke person harus diperhatikan
karena dapat mempengaruhi citra positif perusahaan ataupun produk.
Kesalahan dalam pemilihan spoke person dapat membuat citra perusahaan
cidera sedangkan ketepatan pemilihan spoke person akan membangun
citra positif perusahaan.
e. Public service activity
Perusahaan menggunakan kontribusi uang untuk menjalin
hubungan baik dengan publik. Perusahaan besar memberikan dana khusus
untuk pemberdayaan lingkungan sekitar perusahaan. Kepedulian
perusahaan terhadap tema-tema tertentu aktivitas publik dapat
meningkatkan perhatian publik terhadap perusahaan.
f. Indentitie media
Penting untuk membangun identitas sebuah perusahaan. Identitas
perusahaan berfungsi sebagai pembeda dengan pesaing ataupun untuk
menarik perhatian publik. Pengenalan perusahaan dapat dibentuk logo,
konter, tanda, baju, kerja, bangunan, dan brosur.
F. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
studi kasus (case study). Menurut Robert K Yin, metode ini
memungkinkan peneliti menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
aspek „bagaimana‟ dan „mengapa‟ sebuah fenomena kontemporer atau
suatu program terjadi dan menjelaskan baik secara deskriptif maupun
teoritis. Studi kasus dalam penelitian ini adalah aktivitas Marketing
Public Relations TRANSTV Jakarta pada tahun periode Januari-
Desember 2012 sebagai fokus utamanya. Studi kasus merupakan uraian
dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek individu, suatu
kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi
sosial (Mulyana, 2001:201).
Penelitian ini juga bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian
tentang Aktivitas Marketing Public Relations TRANSTV Jakarta pada
periode Januari-Desember 2012, yang akan mencapai tingkat pemahaman
yang mendalam bila peneliti mampu menjabarkan dan menjelaskan secara
lebih komprehensif, rinci dan menyeluruh mengenai program-program
yang dijalankan tersebut. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan
metode studi kasus. Penelitian studi kasus, pengumpulan data pada
dasarnya berasal dari enam sumber bukti, yaitu dokumen, rekaman arsip,
wawancara, observasi langsung, observasi pemeran dan perangkat fisik.
(Yin, 2011: 6):
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Televisi Transformasi Indonesia
(TRANSTV). Alamat: Gedung TRANSTV Jl. Kapten P. Tendean no 12-
14A Jakarta
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, seperti yang telah
dijelaskan di atas bahwa dari enam sumber bukti tersebut, peneliti
menggunakan beberapa di antaranya wawancara, observasi, dan
pengumpulan rekaman arsip. Lebih lanjut, teknik pengumpulan data
dijelaskan sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya
atau pewawancara dengan penjawab atau responden menggunakan alat
yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Nasir, 1988:34).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab
kepada narasumber sebagai informan kunci. Wawancara ini dilakukan
dengan bantuan interview guide yang tersusun dalam daftar pertanyaan.
Daftar pertanyaan tersebut disusun berdasarkan informasi awal yang
diterima oleh peneliti. Jika dalam wawancara terdapat informasi baru,
akan memungkinkan muncul pertanyaan yang bebas atau mengalir. Lebih
lanjut, dengan teknik ini peneliti dapat mempertanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan masa lalu, masa kini, juga masa datang yang
berhubungan dengan Aktivitas Marketing Public Relations TRANSTV
Jakarta pada periode Januari-Desember 2012.
Kriteria Informan dalam penelitian ini meliputi:
Staff Marketing Public Relations:
a. Merupakan Staff Marketing Public Relations Head TRANSTV yaitu
A. Hadiansyah Lubis
b. Merupakan Staff Marketing Public Relations divisi Off Air Section
Head TRANSTV yaitu Sulistyo Hadi
c. Merupakan Staff Marketing Public Relations TRANSTV divisi
Community Development yaitu Angga Jatmiko
b. Observasi
Observasi adalah bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
kejadian sebenarnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan
observasi digunakan untuk memperoleh informasi dan mengamati
kegiatan Marketing Public Relations TRANSTV Jakarta. (Nasution,
2001:106)
Penelitian ini dilakukan pada tahun periode Januari-Desember 2012
dengan mengamati dan terlibat dengan aktivitas bersama Marketing
Public Relations TRANS TV.
c. Pengumpulan Arsip
Teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan
penemuan yang memfokuskan pada bahan tertulis yang relevan. Sumber
data yang dapat digunakan dalam teknik ini antara lain buku, brosur,
leaflet, company profile, dokumen perusahaan, arsip, rekaman
keorganisasian, serta sumber lain yang relevan. Dalam penelitian ini,
peneliti akan mengumpulkan data dan informasi dari perusahaan berupa
rekaman keorganisasian. Selain itu, peneliti juga akan memanfaatkan
website, media sosial, dan pemanfaatan internet lain yang digunakan oleh
Marketing Public Relations TRANSTV untuk melengkapi data.
4. Uji Validitas Data
Penelitian ini menggunakan triangulasi data sebagai uji validitas
data. Triangulasi data menurut (Moleong, 2010:330) adalah teknik
pemeriksaan keabsahaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembangding
terhadap data tersebut. Denzim (1978) dalam (Moleong, 2010:330)
membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
5. Teknik Analisa Data
Analisis merupakan proses pencarian dan perencanaan secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2005: 88). Dalam
penelitian ini, data yang terkumpul di lapangan akan dianalisis dengan
cara reduksi data, display/penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Lebih lanjut, analisis data kualitatif dijabarkan
sebagai berikut:
a. Reduksi data
Sesuai dengan tujuan reduksi data yaitu untuk memudahkan proses
pemahaman dalam penelitian maka peneliti akan mereduksi data dengan
memisahkan data yang tidak diperlukan. Hal ini akan membantu peneliti
dalam menyajikan data dan menarik kesimpulan.
b. Display atau penyajian data
Penyajian data dalam penelitian ini akan berbentuk bagan, uraian,
dan gambar. Hal ini bertujuan untuk melihat gambaran secara keseluruhan
maupun bagian-bagian tertentu dari penelitian sehingga hasil penelitian
dapat dipahami dengan baik.
c. Penarikan kesimpulan
Peneliti akan menarik kesimpulan terhadap data yang telah
direduksi dengan cara melaporkan secara sistematis, membandingkan,
menghubungkan dan memilih data yang mengarah pada pemecahan
masalah sehingga mampu menjawab permasalahan dan tujuan dari
penelitian yang dilakukan.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan dari skrispsi ini adalah :
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II Profil Perusahaan
Pada bagian ini peneliti menuliskan profil perusahaan
dalam penelitian ini. Dalam hal ini adalah Marketing
Public Relations TRANSTV Jakarta. Pada bagian
selanjutnya peneliti menyertakan program Marketing
Public Relations sebelum penelitian ini dilakukan.
BAB III Penyajian Data dan Pembahasan
Bab ini akan menyajikan data-data menegnai hasil
wawancara dan observasi yang diperoleh dari hasil
penelitian serta pembahasan yang menjelaskan program
Marketing Public Relations TRANSTV Jakarta.
A. Deskripsi Marketing Public Relations TRANSTV
Jakarta
B. Aktivitas Marketing Public Relatins TRANSTV
Jakarta pada tahun 2012
C. Peranan Marketing Public Relations TRANSTV
Jakarta
D. Aktivitas Marketing Public Relations TRANSTV
Jakarta
E. Aktivitas Program Marketing Public Relations
tahun 2012
BAB IV Penutup
Berisi kesimpulan akan dituliskan sesuai dengan latar
belakang yang sudah tercantumkan dalam bab satu.
Saran atau rekomendasi akan berisi tentang sumbangsih
peneliti terhadap perkembangan teori maupun praktek
ilmu komunikasi. Kesimpulan dan saran dinyatakan
secara terpisah.