Asuhan keperawatan pada klien dengan ANEMIA - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/P26/P26-P01.pdfStatis &...

Post on 29-Jul-2019

226 views 0 download

Transcript of Asuhan keperawatan pada klien dengan ANEMIA - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/P26/P26-P01.pdfStatis &...

Asuhan keperawatan pada klien dengan ANEMIA

By Okatiranti

Anemia

Keadaan dimana jumlah Hematokrit,hemoglobin dan eritrosit menurun dibawah normal

C/ inflamasi kronik atau produksi sel darah merah terganggu

ANEMIA

Koegenital atau yang didapat Akut atau kronik Berbahaya atau tidak Berat atau ganas

Kriteria Anemia berdasarakan Hb

Derajat berat WHO0. >11.0 g/dl1. (ringan)9,5-10,9g/dl2. (sedang) 8,0-10,9 g/dl3. (berat) 6,5 -7,9 g/dl4. Mengancam jiwa < 6,5 g/dl

Klasifikasi Anemia

1. Anemia Hipoproliferatif → Defek Produksi SDM

Anemia AplastikAnemia pd peny. GinjalAnemia pd peny. KronisAnemia Defesiensi besiAnemia Defesiensi Vit B.12, asam folat

2. Anemia Hemolisis → Destruksi SDM Anemia Hemolitik turunan

Anemia SferositasAnemia Sel sabitThalasemiaDefesiensi G-6-Fospat Dehidrogenase

Anemia Hemolitik DidapatAnemia hemolitik immun

Anemia def. besi

Cadangan besi, diplasma & Hb kurang dari normal

Dimulai dari deplesi besi---defesiensi besi----ANEMIA

Penyebab: Perdarahan kronik,ggn absopsi,diet kurang & kebutuhan Fe meningkat

Anemia siderobalstik (def. vit. B6)

Hipokrom, mikrositer, Etiologi blm jelas– kelainan sistesis

heme, persedian besi cukup Def vit B6 (piridixsal phospat a/

enzim pembentuk besi)

Anemia megaloblastik

Eritroblas yg besar k/ ggn maturasi inti sel (megaloblas) & eritrosit muda masuk ke sirkulasi darah

Def. vit. B.12, asam folat atau ggn met. Vit. B.12

Ggn. Sintesa DNA (k/koegenital,obat,sitostatika ttn)

Atau jga k/ an. Pernisiosa. Ditandai dgn lidah lembut agak

kemerahan,parasthesia

Pengobatan Anemia megaloblastik

Def. vit. B 12Diberikan vit 100-1000 B12 atau 100-1000 ug i.m selama 2 mgu, dilanjutkan 100-1000 ug i.m setiap bulan

Def. asam folatAsam folat 1-5 mg/hari oral/selama 5 mgu

Transfusi darah

Anemia Aplastik

Pansitopenia Penyebab ;1. Jumlah sel induk normal2. Kelainan sel induk berupa ggn pembelahan dan

diferensiasi3. Hambatan sel induk scr humoral &

seluler4. Ggn. Lingkungan mikro5. Tdk ada kofaktor homopoetik humural/seluler

Etiologi Anemia Aplastik

1. Genetik2. Obat-obatan3. Infeksi4. Radiasi5. Kelainan imunologik6. Aplastik pada peny. Lain ;

leukomia akut,kehamilan7. idiopatik

Anemia sel sabit

Kongenital SDM berbentuk bulan sabit Hemoglobim S

(sicle=sabit)merupakan hemoglobin abnormal

Patogenesis Anemia sel sabit

HbS mempengaruhi membran eritrosit, yaitu dehidrasi k/ kehilangan air & garam, acumulasi Ca++.

Bentuk sel sabit terjadi pada tek. Oksigen rendah & pH rendah

Hb kurang larut pada bentuk deoxygenated ---viskositas darah naik

Statis & obstruksi aliran darah kapiler,ateriole terminal,----sickling total, oklusi vaskuler & edema perivaskuler menyebabkan rasa sakit & pembengkakan organ yang bersangkutan

Apabila tek.0ksigen kembali normal----siklus normal---sel membrn rapuh

Kondisi yang menyebabkan sicle

Hipoxia Suhu tubuh rendah Exercise berat Anesthesia Dehidrasi Infeksi Asidosis

Gejala sicle

Nyeri abdominal,dada,punggung,sendi ektremitas, pada kasus yang jarang kejang & stroke

Tdk ada obatan2, istirahat,oksigen,analgesik,terapi hidrasi,analgesik,supl. Asam folat

Red Blood Cells from Sickle Cell Anemia

OXY-STATE DEOXY-STATE

Deoxygenation of SS erythrocytes leads to intracellular hemoglobin polymerization, loss of deformability and changes in cell morphology.

Pengkajian sistem hematologi

Data subjektif

Riwayat kesehatan yang lalu (Malabsopsi, ggn liver,tromboplebitis atau trombosis,ggn limfa), leukomia

Obat-obatan : antineoplastik Pembedahan : Splenektomy

Data objektif

Kulit :Pucat,Flushing,jaundice,purpura,petec

hiea,Hematoma,pruritus, pigemen

kecoklatanSianosis,telangiectasis,

Angioma,Spider nervi.

Data objektif

KUKUFlattened, konkaf, longitudinal MATAJaundiced sclera, perdarahan,dilatasi

vena. MULUTPucat, ulcerasi mukosa,(bengkak, perdarahan,kemerahan), tektur lidah

lembut,

Data objektif

Nodus limfatikus (lymphadenopathy,kemerahan)

DADAWidened mediastinum, kemerahan

sternur, tachicardya, murmur,bruit, angia

pectorus ABDOMENHepatomegalySplenomegaly

Uji Hematologis Hitung sel darah lengkap Hitung retikulosit Elektroforesis hemoglobin Uji Sickling (Uji anemia sel sabit) Alkalin fospatase leukosit (LAP) Uji coomb (Uji

immunoglobulin/Antibodi) Waktu perdarahan Agregasi trombosit Protrombin Time Waktu protrombin parsial

Prosedur pemeriksaan darah

Metode pengumpulan darah Vena fungsi Finger functure (pungsi pada jari-

jari)Aspirasi Sumsum tulangBiopsi Sumsum tulangBiopsi nodus limfatikus

Terapi kolaboratif

Oksigenasi yang adekuat Test Lab & dx1. CBC2. Iron levels and iron-binding capacity3. Serum ferritin (cad. Besi + protein---di

liver,limfa,sum-sum tulang)4. Elektrophoresis Hb (sickle cell anemia)5. Sickle-cell screening test (adanya Hb S)6. Schilling,s test (ingesti radioktif vit B12)

Terapi kolaboratif

Bone marrow examination (aplastic anemia)

Quantitative assay of G6PD

Farmakologi

Tergantung penyebab Anemia aplastic :

kortikosteroid/andogen---Immunosupresisive

Suplement besi (oral/im) Vit B12 (SC/im) Asam folat (oral/im)

Modifikasi diet

Sumber besi di daging merah dan jeroan

Vit B12 :hati,liver,susu,ikan telor Asam folat : sayuran hijau segar

Transfusi darah

Type komponen darah yang digunakan u.terapi:1. Whole blood2. Red cells3. Pletelets4. Plasma5. Albumin6. Clotting factors7. Prothrombin complex8. Cryprecipitate

Transfusi darah

4 type gol darah, A,B,O & AB Rh (+) & Rh (-) Rx transfusi : 1. deman 15` pertama k/

antibodi klien melawan darah putih sel donor

Rx hipersensitivity (urtikaria) Rx hemolytic (100-200 cc darah

incompatible Circulation overload dan elektrolite

imbalance Resiko infeksi : hepatitis,CMV, HIV

Nursing Care

By okatiranti

The Nursing Intervention Classifications (NIC) 1996

Monitor klien jika ada aktivitas yang berlebihan atau kelemahan emosional

Monitor intake nutrisi untuk menyakinkan sumber energi yang adekuat

Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (tachicardia,dysaritmia,dyspnea,diaphoresis, pucat, tek. Hemodynamic dan RR)

Rencanakan aktivitas fisik untuk mengurangi kompetisi untuk suplay oksigen ke organ vital.

Mengajarkan pasien & klga cara perawatan diri dan akan meminimalkan konsumsi okisgen

Intoleransi aktivitas

Bantu klien dan keluarga untuk merencanakan aktivitas yang sesuai

Merencanakan aktivitas prioritas Planning aktivitas diikuti waktu istirahat Tidur rata-rata 8 -10 jam saat malam Monitor tanda vital sebelum/sesudah

aktivitas Anjurkan klien untuk tidak merokok

(merokok dapat menkompresi pemb.darah—meningkatkan bbn kerja jtng )

Intoleransi aktivitas

Hentikan aktivitas jika :- Mengeluh nyeri dada,nafas- Mengeluh

nyeri dada,nafas berat, vertigo- Palpitasi/meningkatnya nadi secara cepat- Menurunnya denyut jantung- RR meningkat cepat- Menurunnya RR- Menurunnya tek .darah sistolik(menunjukan adanya dekompresi jantung)

Altered oral mucous membrane

Glossitis & cheilosis berhub dgn def. besi,folat & vit B12

Nursing Intervention :1. Monitor kondisi lidah & bibir setiap hari,(resiko

infeksi & def. nutrisi)2. Gunakan mouthwash saline, air garam, air

untuk mencuci mulut tiap 2- 4jam3. Gunakan sikat gigi yang lembut saat oral

hyegine4. Jangan gunakan alkohol sbg mouthwash5. Gunakan petroleum/jelly /oitment dibibir

sesudah oral care.

Altered oral mucous membrane

Hindarkan makanan panas,pedas,asam (iritasi% mengeringkan mukosa membran)

Anjurkan klien untuk makan mknan lembut,dingin & seimbang.Anjurkan pola makan kecil 4- 6/x dgn tinggi protein dan vitamin.

Resiko menurunnya Cardiac output

Pompa jantung bekerja lebih keras & cpat untuk mengkompensasi menurunya suplay O2.

Respon ini dpt menyebabkan palpitasi,tachicardya,dysarithmia, nyeri dada dan kmkn ggl jtng.

Meningkatnya RR dan nafas cepat

Resiko menurunnya Cardiac output

Nursing intevention1. Monitor tanda vital : bunyi nafas,

RR & efektif/tdknya nafas,irama & kecepatan nadi.

2. Mengkaji pucat,sianosis,edema dependen.

3. Hindarkan aktivitas yg menunjukan gejala CO

4. Laporkan menurunkan CO ke dr.

Self care deficit

1. Tentukna bersama klien aktivitas apa yang tidak bisa dilakukan dan perlu bantuan.

2. Bantu klien untuk melakuan ADLs, ec mandi, berpakaian, makan….

3. Anjurkan klien dan keluarga untuk selalu mengutamakan istirahat setelah aktivitas

Diagnosa kep. Yg lain

1. Kecemasan berhubungan efek penyakit kronis

2. Ggn. Pemeliharaan kes berhub dgn ketidakmampuan untuk merawat diri secara mandiri

3. Resiko injury berh. Kelemahan sekunder krn menurunknya kdr o2

4. Nyeri tulang&sternum berhub dgn meningkatnya prod. RCB

5. Resiko ggn integritas jaringan berhub. Menurunnya sirkulasi oksigen