Post on 01-Apr-2018
asropimsi@yahoo.com
Alamat blog:
http://asropi.wordpress.com/
Kedeputian II Bidang Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan
Lembaga Administrasi Negara - RI
What
Accountability
Masyarakat dari “the owner” menjadi“stakeholder”
Principal –Agent theory /forum-actor theory
Umbrella concept
What
Accountability as answerability
“giving an account”
“obligation to answer”
What
Pendekatan dalam akuntabilitas
Democratic accountability
Managerial accountability
What
Aspek Democraticaccountability
Managerial accountability
Fokus Kejadian-kejadian khusus Kinerja organisasi dan program
Kriteria Politis, subyektif Output & outcome, obyektif
Logic Hukuman Perbaikan
Manfaat Pengungkapan kejahatan jabatan
Identifikasi masalahuntuk perbaikan
What
Dimensi akuntabilitas
Internal
Eksternal
SAKIP
Sakip adalah praktek akuntabilitas di Indonesia dalam dimensi internal
Dasar hukum: Inpres 7/1999 ttg Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeirntah
SAKIP: “Who?”
Semua unit kerja instansi pemerintah setingkat eselon II
Dimungkinkan pengembangan penerapan SAKIP pada lingkup internal masing-masing instansi, mis. Esselon III.
SAKIP: “to Whom?”
Vertical accountability
Pada pimpinan yang memiliki kedudukan lebih tinggi dalam struktur organisasi.
Mis:
Esselon II ke esselon I;
Kementrian, LPNK, Propinsi, kabupaten/kota ke Presiden melalui Kementrian PAN
SAKIP: “for What”
Performance
Results (Performance accountability)
Outputs
Outcomes
Financial (Financial accountability)
SAKIP: “How?”
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Dokumen
Renstra Dokumen
Rencana
Kinerja
Dokumen
RKA
Dokumen
Penetapan Kinerja(SE 31/M.PAN/12/2004)
Dokumen
Laporan
AKIP
Dokumen
Progress Report
Dokumen
Rencana
Kerja
Renstra
Dokumen perencanaan strategis instansi pemerintah
Jangka menengah: 5 tahun
Fokus pada tujuan dan sasaran
Renstra
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran Indikator sasaran
Strategi Kebijakan
Program
Kegiatan
Renstra
Visi
Kondisi ideal yang diharapkan terwujud di masa mendatang
Bukan mimpi
Realistis
Renstra
Contoh Visi
Indonesia sehat 2015
Terwujudnya aparatur negara yang profesional, efektif, efisien dan akuntabel dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi menuju Kepemerintahan yang Baik
Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.
Renstra
Visi : diskusi
Apakah perlu batasan tahun?
Apakah perlu batasan jumlah kata?
Karakter apa yang penting bagi sebuah Visi yang baik?
Misi
Adalah Cara mewujudkan Visi
Misi dimaknai sebagai “aktivitas” bukan “tujuan”
Mencerminkan TUPOKSI
Misi
Contoh Misi •Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN•Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah•Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten •Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah
•Meningkatkan kualitas pelayanan publik;•Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur;•Meningkatkan koordinasi pengawasan;•Terwujudnya kelembagaan yang efektif dan efisien;•Meningkatkan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan;•Meningkatkan profesionalitas SDM aparatur
Misi
Misi
TUPOKSI
Visi
Misi merupakan alasan
keberadaan suatu
organisasi (eksistensi)
Tujuan
Hasil yang akan diwujudkan atau dicapai dalam jangka waktu 1 s.d. 5 tahunan
Merupakan bentuk operasional dari Visi
Tujuan
Visi
Isu-isu strategis
Tujuan
Misi
S W
O
T
SWOT untuk Organisasi Publik
Untuk
menetapkan
Isu-isu
stratejik
IFAS
EFAS
Strengths
(S)-
-
-
Weaknesses
(W)-
-
-
Opportunities
(O)-
-
-
Isu Strategis
SO
Isu Strategis
WO
Threat
(T)-
-
-
Isu Strategis
ST
Isu Strategis
WT
Isu Strategis
Adalah segala hal (masalah, kebutuhan) yang perlu mendapatkan perhatian dari pengambilkebijakan untuk ditangani melalui program dankegiatan
Pernyataan isu strategis:– Disajikan dengan ringkas
– Isu dapat ditangani oleh organisasi
– Faktor yang menyebabkan isu menjadi persoalankebijakan yang penting harus didaftar (mandat, misi, S, W, O, T)
– Diketahui konsekuensi kegagalan terhadap penangananisu
Matrix Peluang Penanganan Isu Strategis
Daftar Isu-isu
Strategis
Isu dapat ditangani Organisasi
Ya Tidak
-
-
-
-
Matrix keterkaitan isustartegis dengan mandat, misi, S, W, O, T
Isu-isu
strategis
Mandat Misi S W O T
-
-
-
-
Matrix rating dan konsekuensi Isu strategis
Isu-isu Strategis Rating/urutan
prioritas
Konsekuensi
-
-
-
-
-
-
-
RUMUSKAN TUJUAN
Rumuskan tujuan dari isu stratejik, dengan menjawab pertanyaan:
HASIL APA YANG AKAN DICAPAI OLEH ORGANISASI TERKAIT DENGAN ISU
TERSEBUT DALAM JANGKA WAKTU LIMA TAHUN KEDEPAN?
Sasaran
Hasil yang akan diwujudkan atau dicapai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun
Turunan dari tujuan
Setiap sasaran dilengkapi dengan:
Indikator
Target pada setiap indikator
Visi, Tujuan, & Sasaran
Visi
Tujuan
Sasaran
Indikator sasaran (PI)
Sasaran
CSFs (Faktor
Kunci Keberhasilan)
PI (Indikator
Kinerja)
Meningkatnya kepuasan
pelanggan
Kepuasan
Pelanggan/Pelanggan
puas
- Jml keluhan pelanggan
- Peningkatan jumlah
pelanggan
- IKP
Indikator sasaran
SMART
1. Spesifik (Specific)
2. Terukur dan dapat dinilai (Measurable)
3. Dapat dicapai (Achievable)
4. Relevan (Relevant)
5. Dapat dicapai pada kurun waktu tertentu(Time boud)
Strategi
Merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran, meliputi:
Kebijakan
Program
Strategi
Kebijakan Program
Kebijakan
Ketentuan-ketentuan pimpinan yang harus dipedomani dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Dapat dimaknai sebagai arah kebijakan
Dalam SAKIP, kebijakan tidak dimaknai sebagai bentuk peraturan perundang-undangan
Kebijakan Statement/kalimat pernyataan
Pelaksanaan Program/Kegiatan
Contoh: Mengoptimalkan kemitraan, pengembangan, dan pendayagunaan Sumber Daya Aparatur LAN
Kebijakan
Program
Kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat
Tujuan
sasaran
Kebijakan
Program
Program
Ketentuan untuk tingkat pusat (K/L)
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perenanaan Pembangunan
Nasional Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementrian/Lembaga
(Renstra-KL) 2010-2014
Karakteristik K/L Jumlah Program Teknis (pelayanan eksternal)
Jumlah Program Generik (Pelayanan internal)
Lembaga Tinggi Negara Sesuai lingkup kewenangan
1 (satu) untuk setiap Eselon 1 A bersifat pelayanan internalKementerian 1 (satu) untuk setiap
Eselon 1A bersifat pelayanan eksternal
LPNK & Lembaga Non Struktural
1 (satu) untuk lembaga
Instansi :
Visi :
Misi :
TujuanSasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
KegiatanUraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Formulir RS
Rencana Stratejik
Tahun ……. s/d …….
RENSTRA menurut UU No. 25 Tahun 2004 pasal 6
Muatan Renstra KL:
Visi,
Misi,
Tujuan,
Strategi,
Kebijakan,
Program, dan
Kegiatan pembangunan
RENSTRA menurut UU No. 25 Tahun 2004 No Muatan Definisi
1 Visi Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan
2 Misi Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi
3 Tujuan -
4 Strategi Langkah-langkah berisikan program-program indikatifuntuk mewujudkan visi dan misi
5 Kebijakan Arah/tindakan yang diambil oleh PemerintahPusat/Daerah untuk mencapai tujuan
6 Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebihkegiatan…
7 KegiatanPembangunan
-
Sistematika Renstra K/L menurut Permeneg PPN/Ka Bappenas No. 5/2009 ttg Pedoman Penyusunan Renstra
Bab I Pendahuluan
Kondisi umum
Potensi dan Permasalahan
Bab II Visi, Misi, dan Tujuan K/L
Visi K/L
Misi K/L
Tujuan
Sasaran strategis K/L
Bab III Arah Kebijakan dan Strategi Arah kebijakan dan Strategi nasional
Arah kebijakan dan Srategi KL
Bab IV Penutup
Lampiran
Matriks Kinerja K/L
Matriks Pendanaan K/L
Renstra
Tujuan Sasaran Indikator Strategi Keterangan
Kebijakan Program
Program /kegiatan
Outcome/ Output
Indikator Target (tahun ke-1 s.d. Ke-5)
Unit pelaks
ana1 2 3 4 5
Program
Kegiatan prioritas 1
Visi
Misi
Rencana kinerja
Merupakan dokumen perencanaan tahunan (RKT)
Memuat: IKU Sasaran, indikator sasaran dan target tahunan program Kegiatan, indikator kegiatan dan target
Fokus hasil, pada: IKU Sasaran tahunan Outcome Output
Sasaran
Program
Kegiatan
Keterangan
Uraian Indikator
Rencana
tingkat
capaian
(target)
UraianIndikator
KinerjaSatuan
Rencana
tingkat
capaian
(target)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Formulir RKT
Rencana Kinerja Tahunan
Tahun ....
Instansi : .………….
IKU : ................
Penyusunan RKT 1TUJUAN SASARAN STRATEGI
URAIAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
SASARAN PROGRA
M
KEGIATAN KET
URAIAN INDIKATOR KINERJA
TARGET URAIAN INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RKT
Renstra
Penyusunan RKT 2
Program /kegiatan
Outcome/ Output
Indikator Target (tahun ke-1 s.d. Ke-5)
Unit pelaks
ana1 2 3 4 5
Program
Kegiatan prioritas 1
SASARAN PROGRA
M
KEGIATAN KET
URAIAN INDIKATOR KINERJA
TARGET URAIAN INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kegiatan
Disusun untuk mewujudkan sasaran
SASARAN PROGRA
M
KEGIATAN KET
URAIAN INDIKATOR KINERJA
TARGET URAIAN INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indikator Kinerja Kegiatan
Meliputi
Inputs
sumberdaya yang diperlukan agar kegiatan menghasilkan output
Outputs
Keluaran langsung dari kegiatan
Outcomes
Berfungsinya output dalam satu program
Memenuhi kriteria “SMART”
Indikator Kinerja Kegiatan
Nama Kegiatan: Penyusunan SOP pelayanan KTP
Input Uang, orang
Output Dokumen SOP pelayanan KTP
Outcomes Kecepatan pelayanan, kepuasan pe
Nama Kegiatan:
Input
Output
Outcomes
Indikator Kinerja Kegiatan
IKK dalam RKT dilengkap dengan satuan dan target
SASARAN PROGRA
M
KEGIATAN KET
URAIAN INDIKATOR KINERJA
TARGET URAIAN INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indikator Kinerja Utama (IKU) Disebut juga Indikator Kinerja Kunci (IKK)
sebagai terjemahan dari Key Performance Indicator (KPI)
Jumlah IKU tidak perlu banyak, cukup 7-10
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Level organisasi IKU
Kementerian/LPNK/Propinsi /Kabupaten/Kota
Outcomes
Esselon I Outcomes atau Outputs
Esselon II Outputs
Indikator Kinerja Utama
Merumuskan IKU dari indikator sasaran(1)
Sasaran 1:
Iindikator 1.1 (output/outcome)
Indikator 1.2 (output/outcome)
Level organisasi IKU
Kementerian/LPNK/Propinsi /Kabupaten/Kota
Outcomes
Esselon I Outcomes atau Outputs
Esselon II Outputs
Indikator Kinerja Utama (IKU) Merumuskan IKU dari form Penetapan
Kinerja (2)Program Sasaran Indikator Sasaran
Outcome Target Output target
Level organisasi IKU
Kementerian/LPNK/Propinsi /Kabupaten/Kota
Outcomes
Esselon I Outcomes atau Outputs
Esselon II Outputs
Common Error Membedakan apa yang akan dihasilkan (kinerja)
dengan apa yang akan dikerjakan (aktivitas)
– “terselenggaranya diklat” sering dianggap sebagai kinerja, padahal kinerja harusnya menunjuk pada apa yang dihasilkan dari diklat tersebut
Membedakan alat untuk mengukur kinerja (indikator) dengan kinerja yang akan diukur
– “Meningkatnya disiplin pegawai” adalah contoh kinerja yang akan diukur. Indikator yang digunakan untuk kinerja tersebut a.l. jumlah pegawai yang mendapat hukuman disiplin, rata-rata hari kehadiran pegawai dalam satu tahun, dll
Common Error Membedakan alat untuk mengukur kinerja
(indikator) dengan target kinerja
– “500 eksemplar buku yang diterbitkan” memuat
indikator sekaligus target. Dalam hal ini 500
eksemplar adalah target, sehingga indikator cukup
“jumlah buku yang diterbitkan”.
PENGUMPULAN DATA KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
EVALUASI KINERJA
ANALISIS KINERJA
Program
Kegiatan Persentase
Pencapaian
target
Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 7
Instansi :………………
Pengukuran Kinerja Kegiatan
Tahun …….Formulir PKK
SasaranIndikator Pencapaian
SasaranTarget Realisasi
Persentase
Pencapaian
Target
Ket.
1 2 3 4 5 6
Instansi :………………
Pengukuran Pencapaian Sasaran
Tahun …….Formulir PPS
PENGUMPULAN DATA KINERJA
• IDENTIFIKASI SELURUH DATA YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK
MENGUKUR KINERJA DARI SELURUH KEGIATAN. DATA YANG
DIPERLUKAN DALAM MENGUKUR KINERJA MELIPUTI:
DATA REALISASI INDIKATOR INPUT, OUTPUT DAN OUTCOME
DATA-DATA LAIN YANG MENJADI KINERJA YANG PATUT DICATAT DARI
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
• DALAM HAL MENGUKUR INPUT DAN OUTPUT, SETIAP PELAKSANA
KEGIATAN DAPAT MENJADI SUMBER DATA.
• DALAM KAITAN UNTUK MENGUKUR OUTCOMES, BIASANYA
DILAKUKAN SURVEY, OLEH KARENA ITU PERLU DI DISAIN SUATU
INSTRUMEN TERTENTU
• UNTUK KEPERLUAN ANALISIS, DIPERLUKAN PULA DATA-DATA
MENGENAI PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGIATAN
PENGUMPULAN DATA KINERJA
• IDENTIFIKASI BERBAGAI DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENGUKUR INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN. DATA UNTUK
MENGUKUR PENCAPAIAN SASARAN DAPAT TERDIRI DARI :
DATA REALISASI INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN
DATA-DATA LAIN YANG MENJADI KINERJA YANG PATUT DALAM
UPAYA PENCAPAIAN SASARAN
• PENCAPAIAN SASARAN PADA DASARNYA DILAKUKAN MELALUI
PELAKSANAAN KEGIATAN. OLEH KARENA ITU, SUMBER-SUMBER
DATA BAGI PENGUKURAN INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN DAPAT
DIPEROLEH DARI INDIKATOR KINERJA KINERJA KEGATAN
• DATA DAPAT PULA DIPEROLEH MELALUI SURVEI TERTENTU.
SEHINGGA PERLU DIDISAIN INSTRUMEN UNTUK SURVEY TERSEBUT
SASARAN
PENGUKURAN KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
KEGIATAN
PENGUKURAN PENCAPAIAN
SASARAN
PKK
PPS
PENGUKURAN KINERJA
PERFORMANCE
GAP ANALYSIS
semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, maka digunakan rumus:
Persentase
pencapaian
rencana
tingkat
capaian
=
Realisasi
Rencana
X 100 %
PENGUKURAN KINERJA
semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian
kinerja, maka digunakan rumus::
Persentase
pencapaian
rencana
tingkat
capaian
=
Rencana- (Realisasi – Rencana)
Rencana
X 100 %
PERFORMANCE
GAP ANALYSIS
EVALUASI KINERJA
• manfaat untuk perbaikan perencanaan, strategi,
kebijakan;
• manfaat untuk pengambilan keputusan;
• manfaat untuk tujuan pengendalian
program/kegiatan;
• manfaat untuk perbaikan input, proses dan output,
perbaikan tatanan atau sistem dan prosedur.
• Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
kegagalan suatu organisasi.
• Memberikan masukan untuk mengatasi
permasalahan yang ada.
fungsi
manfaat
EVALUASI KINERJA
• sistem AKIP (akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah);
• evaluasi terhadap program dan kegiatan instansi;
• evaluasi terhadap keterkaitan dan keterpaduan
kebijakan organisasi;
• evaluasi unit-unit kerja instansi;
• evaluasi terhadap hasil yang diinginkan
(outcomes) dan penelahaan faktor-faktor penting
yang mempengaruhi keberhasilan pencapaiannya.
• evaluasi atas akuntabilitas keuangan dan
ketaatan pada peraturan perundang-undangan.
Apa yang
dievaluasi
EVALUASI KINERJA
• Evaluasi kinerja tidak terlepas dari hasil pengukuran kinerja
sebagaimana hasil-hasil perhitungan formulir PKK dan PPS.
• Evaluasi kinerja memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu
kegiatan dan program serta strategi pemecahan masalah yang
telah dan akan dilaksanakan.
• Evaluasi kinerja membandingkan antara output dengan input baik
untuk rencana maupun realisasi (efisiensi) Selain itu, dilakukan
pula penilaian tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat
kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak.
• Pembandingan-pembandingan: kinerja nyata dengan kinerja yang
direncanakan, kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun
sebelumnya, kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain
yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta,
kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan
standar internasional.
Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
EVALUASI KINERJA
Pertama, memaparkan pelaksanaan kegiatan dan program serta
hasil yang telah dicapai.
Kedua, dilakukan riviu terhadap sasaran-sasaran organisasi
instansi apakah berhasil dicapai atau tidak. Jika instansi
beranggapan dapat mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan, sampai sejauh mana pencapaian itu.
Ketiga, diungkapkan beberapa indikator penting yang menjadi
ukuran keberhasilan instansi, seberapa jauh capaian indikator
kinerja itu.
Keempat, perlu diungkapkan faktor-faktor penting yang
mempengaruhi keberhasilan instansi.
Meliputi:
Laporan
Ringkasan eksekutif
Bab I Pendahuluan Tupoksi Analisis lingkungan
Bab II Renstra Renstra Rencana Kinerja Tahunan
Bab III Akuntabilitas Akuntabilitas hasil Akuntabiltas keuangan
Bab IV Penutup Penyimpulan hasil evaluasi rekomendasi
Lampiran Form RS Form RKT PKK PPS Tapkin (Penetapan Kinerja)
Laporan
Bab I Pendahuluan Memuat Tupoksi
Analisis lingkungan Uraikan faktor-faktor internal yang mempengaruhi
kinerja organisasi, meliputi: Kekuatan
Kelemahan
Uraikan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi, meliputi: Peluang
Hambatan/tantangan/ancaman
Laporan
Bab II Renstra
Memuat
Renstra
Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Renstra dan RKT ditampilkan dalam bentuk narasi, sementara form RS dan RKT diletakan pada bagian lampiran LAKIP
Laporan
Bab III Akuntabilitas Memuat hasil pengukuran dan evaluasi dalam PKK
dan PPS Ditampilkan dalam bentuk narasi, dengan struktur bab
III: Akuntabilitas kinerja, mencakup: Kinerja IKU Kinerja Sasaran Diuraikan kinerja setiap sasaran, berdasarkan kinerja setiap
indikatornya
Kinerja Kegiatan Diuraikan kinerja setiap kegiatan, berdasarkan kinerja setiap
indiatornya yang meliputi Inputs, Outputs, dan Outcomes.
Akuntabilitas keuangan
Laporan
Bab III Akuntabilitas Jika diperlukan, laporan kinerja memuat juga
kinerja program Sehingga Bab III pada sub bab akuntabilitas kinerja,
mencakup: Kinerja IKU
Kinerja Sasaran
Kinerja Program
Kinerja Kegiatan
Kinerja program, berisi kinerja outcome dari kegiatan-kegiatan dalam program yang sama.
Laporan
Bab III Akuntabilitas
Kenerja keuangan
Berisi ringkasan pengelolaan anggaran
dalam bentuk neraca
Laporan
Bab IV Penutup
Penyimpulan
Memuat penilaian sendiri terhadap kinerja organisasi: “baik”, “kurang baik” , “jelek”, dsb
Memuat analisis faktor-faktor yang menyebabkan kinerja tersebut
Rekomendasi
Rekomendasi untuk perbaikan kinerja
Laporan
Lampiran
Memuat:
Form RS
Form RKT
Form PKK
Form PPS
Form Penetapan Kinerja