Post on 21-Nov-2015
description
i
The Learning University
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
PERMEN IGA (IKAN GABUS) SEBAGAI INOVASI PANGAN YANG
RAMAH DAN KAYA MANFAAT
disusun oleh:
ARLINA DWI NUR ISMA 120332400223/ 2012
NOURA DWI SEPTIARANI 120332421440/ 2012
ZUL FARIDA ARINI 110321406367/ 2011
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KOTA MALANG
2014
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan anugrah-Nya atas selesainnya karya tulis ini. Karya tulis ilmiah ini
lahir karena penulis melihat semakin meningkatnya kebutuhan akan infus albumin
sebagai penyembuh luka akibat operasi bedah namun harganya mahal. Penulis
mempunyai tekad untuk mencarikan solusi atas semua permasalahan tersebut dari
kajian berbagai referensi yang dapat diterima kebenarannya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu
menyelesaikan karya ini :
a. Kedua Orang Tua kami, yang senantiasa memberi dorongan dan doa
restunya,
b. Drs. Ridwan Joharmawan, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis untuk mendiskusikan
permasalahan yang kami angkat,
c. Teman-teman Jurusan Kimia dan Fisika, Chemistry Islamis Study
(CIS) serta UKM Alquran Study Club (ASC) yang menjadi tempat
menempa pengetahuan dan mendiskusikan kajian ilmiah ini.
Semoga Allah membalas kebaikan dan ketulusan hati kalian semua.
Akhirnya, tulisan ini tidak luput dari kesalahan, maka kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya dan penulis sangat berharap ada kritik yang membangun.
Malang, 17 Desember 2014
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v
ABSTRAK ...................................................................................................................... vi
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2 3. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2 4. Manfaat Penulisan ................................................................................................. 2
B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Ikan Gabus ........................................................................................................... 3 2. Permen .................................................................................................................. 5 3. Luka Pasca Operasi ............................................................................................... 5 4. Golden Age ............................................................................................................ 6
C. METODE PENULISAN 1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 8 2. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 8 3. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 8
D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Permen Ikan Gabus ............................................................................................... 9 2. Permen Ikan Gabus Sebagai Snack yang Ramah dan Kaya Manfaat ................. 10
E. PENUTUP
1. Kesimpulan ......................................................................................................... 12 2. Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13
LAMPIRAN
1. Biodata Penulis .................................................................................................. 15 2. Biodata Dosen Pembimbing ............................................................................... 18 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ...................................................................... 21
v
DAFTAR TABEL
Tabel 01. Kandungan gizi ikan gabus berdasarkan Suprapti (2008) per 100 gram
bahan................................................................................................................. 4
Tabel. 02. Alur Kerangka Berpikir ................................................................................... 8
Bagan 1. Proses pembuatan permen IGA (Ikan Gabus) ................................................ 10
vi
ABSTRAK
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan tawar yang kaya kandungan
gizinya, yakni protein = 79,5 %, albumin = 30,5 %, mineral = 5,95 % , kadar air =
2,84 %. Jika dibandingkan dengan konsumsi sumber protein umunya seperti telur
dan daging, ikan gabus memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, yakni kadar
protein per 100 gram telur 12,8 gram; daging ayam 18,2 gram; dan daging sapi
18,8 gram sehingga tak mengherankan apabila permintaan komoditas ikan gabus
tiap tahun terus meningkat yang dibuktikan dengan data hasil tangkapan ikan
gabus di perairan umum paling tinggi diantara jenis ikan-ikan lainnya yaitu sekitar
14,2% dari hasil total tangkapan (Kartamihardja, 1994). Berdasarkan data
statistik, selama periode 1998-2008 tangkapan ikan gabus dari perairan umum
mengalami kenaikan rata-rata 2,75% per tahun (KKP, 2010). Hal ini, mengingat
terdapat banyak orang yang menjalani operasi bedah dan membutuhkan ekstrak
ikan gabus sebagai obat atau sarana menyembuhkan luka dengan cepat, pengganti
infus albumin yang biasanya diberikan oleh pihak rumah sakit, karena biaya infus
albumin yang mahal, yakni untuk 1 kali pemakaian saja bisa mencapai Rp 1,5
juta. Selain itu, ekstrak ikan gabus juga dibutuhkan oleh anak yang berada di fase
periode emas pertumbuhan (golden age), yaitu usia 0 sampai 2-3 tahun untuk
membantu pertumbuhan badan dan otaknya, karena jika seorang anak kekurangan
albumin maka akan berdampak pada pertumbuhan badan dan otak menjadi lambat
sehingga secara tidak langsung juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan
otaknya. Namun, di sisi lain ikan gabus sebagaimana ikan tawar pada umumnya
memiliki rasa yang tidak enak jika dikonsumsi secara langsung karena berbau
lumpur. Sementara pengolahan dengan cara digoreng atau dibakar bisa
mengurangi kadar gizi ikan gabus tersebut. Inovasi pangan dengan jalan
mengubah ikan gabus menjadi sebuah jajanan berupa permen bisa menjadi solusi
untuk mengatasi masalah tersebut. Dua manfaat sekaligus yang diperoleh dari
permen ikan gabus yakni rasanya enak sehingga semua kalangan bisa
menikmatinya dan juga kaya akan kandungan gizinya sehingga sangat baik untuk
kesehatan.
Keyword : ikan gabus, kebutuhan akan ikan gabus, permen ikan gabus
vii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kebutuhan infus albumin menjadi kebutuhan primer bagi Pasien penyakit
berat yang berada di rumah sakit. Sebagaimana dilangsir dari Kompas (2013),
biaya infus ini sangat mahal, yakni untuk 1 kali pemakaian infus albumin maka
diperlukan biaya mencapai Rp 1,5 juta. Hal ini disebabkan, infus albumin ini
memakai protein plasma dari darah manusia yang rata-rata masih impor dari luar
negeri. Dan berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Eddy
Suprayitno, MS, dari Universitas Brawijaya, Malang, telah membuktikan
kemampuan ekstrak albumin dari ikan gabus untuk menggantikan serum albumin
impor.
Tidak hanya itu, kebutuhan ekstrak ikan gabus juga dibutuhkan oleh anak-
anak yang berada pada fase periode emas pertumbuhan (golden age) yaitu usia 1-
5 tahun. Ekstrak ikan gabus digunakan untuk membantu pertumbuhan badan dan
otak anak. Jika seorang anak kekurangan albumin maka akan berdampak pada
pertumbuhan badan dan otak menjadi lambat sehingga secara tidak langsung juga
berpengaruh pada tingkat kecerdasan otaknya.
Meskipun ikan gabus sudah banyak dimanfaatkan, namun sebagaimana
ikan tawar pada umumnya, ikan gabus memiliki rasa yang tidak enak jika
dikonsumsi secara langsung karena berbau lumpur. Sementara pengolahan dengan
cara digoreng atau dibakar bisa mengurangi kadar gizi ikan gabus tersebut.
Pengolahan ikan gabus perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan nilai komersial
dan memperpanjang umur simpan.
Oleh karenanya, diperlukan inovasi dalam pengolahan ekstrak ikan gabus
agar manfaat (kandungan gizi) ikan gabus tetap terjaga. Penulis mengusulkan
inovasi pangan dengan jalan mengubah ikan gabus menjadi sebuah jajanan berupa
permen sebagai pengembangan olahan ikan gabus yang variatif, lebih ramah
karena bisa dikonsumsi oleh semua kalangan, namun tetap mempertahankan
manfaatnya.
1
viii
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan pokok dalam
penulian karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Bagaimana proses pengolahan ikan gabus (C. striata) menjadi permen?
2. Bagaimana pengembangan Permen IGA (Ikan Gabus) sebagai inovasi pangan
yang ramah dan kaya manfaat?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Mendeskripsikan proses pengolahan ikan gabus (C. striata) menjadi permen.
2. Menciptakan dan mendeskripsikan inovasi pangan yang ramah dan kaya
manfaat berbasis ikan gabus (C. striata) dalam bentuk permen.
4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Mengoptimalkan peran mahasiswa sebagai agent of change sekaligus sebagai
bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pengembangan sektor perikanan dan
kelautan Indonesia.
2. Menawarkan solusi terhadap penggunaan salah satu komoditas hasil sektor
perikanan dan kelautan.
3. Sebagai langkah untuk mendorong inovasi pangan di sektor perikanan dan
kelautan.
2
ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Ikan Gabus
Ikan gabus (Channa striata) merupakan sejenis ikan karnivora,
pemangsa hewan-hewan lain yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari
tubuhnya. Habitat dari ikan gabus ini ialah di perairan tawar dan banyak
dijumpai secara alami di sungai-sungai maupun bendungan. Oleh
karenanya, sebagaimana ikan tawar pada umumnya, ikan gabus ini juga
berbau lumpur sehingga rasanya tidak enak jika dikonsumsi secara
langsung.
Adapun klasifikasi ilmiah ikan gabus, adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perceformes
Famili : Channidae
Genus : Striata
Spesies : Channa
Kandungan gizi yang terdapat pada tubuh ikan gabus cukup tinggi,
yakni protein 79,5 % (dengan porsentase kandungan albuminnya sebesar
30,5 %), jika dibandingkan dengan konsumsi sumber protein umumnya
seperti telur dan daging, yang hanya memiliki kadar protein 12,8 gram per
100 gram telur; 18,2 gram per 100 gram pada daging ayam; dan daging sapi
18,8 gram per 100 gramnya. Lebih lanjut, ikan gabus juga mengandung
mineral lain seperti besi, kalsium dan fosfor. (Suprayitno, 2006).
Kandungan albumin dalam ikan gabus umumnya lebih tinggi dari
ikan tawar lainnya, bahkan tidak dimiliki pada ikan lainnya seperti ikan
lele, ikan gurami, ikan nila, ikan mas, dan sebagainya. Albumin merupakan
sejenis protein yang paling banyak dalam plasma darah, yakni mencapai
60% dan mampu bersinergi dengan mineral Zn 0,001741% untuk
3
x
mempercepat proses penyembuhan luka sehingga sangat baik dikonsumsi
bagi orang yang habis menjalani operasi bedah. Albumin dari ekstrak ikan
gabus juga dapat digunakan sebagai pengganti infus albumin yang biasanya
diberikan oleh pihak rumah sakit.
Adapun ringkasan kandungan gizi ikan gabus menurut (Suprapti, 2008)
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 01. Kandungan gizi ikan gabus berdasarkan Suprapti (2008) per
100 gram bahan
No Unsur Gizi Jumlah Satuan
1 Energi 116 Kal
2 Air 69,6 g
3 Protein 25,2 g
4 Lemak 1,7 g
6 Kalsium 62 Mg
7 Fosfor 176 Mg
8 Besi 0,9 Mg
9 Vitamin A 45 Mg
10 vitamin B 0,04 Mg
Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, Fakultas Kedokteran UI Jakarta 1966.
Tidak hanya itu, ikan ini juga tergolong ke dalam jenis ikan yang bernilai
ekonomis tinggi. Anak ikan gabus dapat dimanfaatkan sebagai makanan ikan hias.
Sedangkan ikan gabus yang berukuran besar biasanya dimanfaatkan sebagai ikan
konsumsi dan bahan baku pembuatan berbagai makanan seperti empek-empek
dan kerupuk-kemplang.
Berdasarkan data hasil tangkapan ikan gabus di perairan umum. Hasil
tangkapan ikan gabus merupakan hasil paling tinggi di antara jenis ikan-ikan
lainnya yaitu sekitar 14,2% dari hasil total tangkapan (Kartamihardja, 1994).
Berdasarkan data statistik, selama periode 1998-2008 tangkapan ikan gabus dari
perairan umum mengalami kenaikan rata-rata 2,75% per tahun (KKP, 2010). Hal
4
xi
ini tak mengherankan, mengingat tingginya kandungan gizi yang dimiliki ikan
gabus dan juga kebermanfaatannya.
2. Permen
Permen merupakan suatu produk pangan yang disukai semua orang. Tidak
hanya kalangan anak-anak, orang dewasa pun juga menyukainya. Hal ini
disebabkan permen dapat dikonsumsi dimana pun dan kapan pun.
Permen ataupun kembang gula dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis,
yaitu permen keras, permen lunak, permen karet, dan permen nir gula. Permen
jelly termasuk permen lunak yang memiliki tekstur kenyal atau elastik. Permen
jelly memiliki karakteristik umum chewy yang bervariasi, dari agak lembut
hingga agak keras (Farida, 2008). Kealotan dan tekstur permen jelly bergantung
pada bahan gel yang digunakan. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan
antara lain gelatin, karagenan dan agar.
Permen jelly tergolong dalam semi basah dengan kadar air antara 20-40%
dari beratnya, oleh karena itu produk ini cepat rusak bila tidak dikemas secara
baik. Penambahan bahan pengawet diperlukan untuk memperpanjang waktu
simpannya (Malik, 2010).
3. Luka Pasca Operasi
Luka pasca operasi dapat berdampak pada infeksi atau dalam istilah medis
disebut dengan ILO (infeksi luka operasi). ILO merupakan salah satu komplikasi
pasca-bedah abdomen yang dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas, dan biaya
pengobatan. Survei oleh WHO menunjukkan 5-34% dari total infeksi nosokomial
adalah ILO. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melaporkan insiden ILO pada tahun 2011 di
ruang rawat bedah anak 4,3%. Sementara, Departemen Ilmu Bedah RSCM
melaporkan insidens ILO pasca-bedah abdomen pada pasien dewasa 10% sejak 1
Januari sampai 28 Februari 2007.
Trisari (2006) menyatakan bahwa penyembuhan luka adalah faktor penting
pasca operasi yang selalu dihadapi. Penyembuhan luka pasca operasi melibatkan
berbagai proses yang kompleks meliputi regenerasi sel parenkim, sintesis protein
ekstraseluler, remodeling jaringan ikat dan komponen parenkim, kolagenasi dan
5
xii
akuisisi kekuatan luka. Luka pasca operasi perlu disembuhkan dengan baik karena
pasca bedah biasanya pasien akan merasa nyeri. Rasa nyeri diakibatkan oleh
adanya kerusakan jaringan.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa albumin berperan penting dalam
penyembuhan luka pasca operasi. Martutik dan Marjiyanto (2013) melakukan
penelitian tentang hubungan kadar albumin dengan penyembuhan luka pada
pasien post operasi laparotomy. Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa
terdapat 160 pasien yang dioperasi dan sebagian besar mengalami nyeri yang
tinggi setelah tindakan operasi. Di antara pasien yang mengalami nyeri, dijumpai
pasien yang menjalani perawatan lebih dari 7 hari karena belum menyatunya
jaringan kulit sehingga diperlukan waktu perawatan yang lebih lama. Pada
penelitian tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
kadar albumin dengan penyembuhan luka pasien post operasi laparotomy. Sejalan
dengan penelitian tersebut, Sulistyaningrum dan Puruhita dalam Said dkk (2013)
menyatakan bahwa semakin tinggi albumin dalam tubuh pasien makan semakin
cepat penyembuhan luka operasi.
4. Golden Age
Golden age (masa emas) atau fase tumbuh kembang otak anak merupakan
istilah yang digunakan untuk menggambarkan betapa pentingnya masa tersebut.
Pada masa emas, otak mengalami tumbuh kembang paling cepat dan paling kritis.
Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan stimulus motorik dan psikis untuk
perkembangan pun menjadi prioritas utama yang harus dipenuhi karena jika tidak
tumbuh kembang otak anak menjadi tidak optimal. Tumbuh kembang pada
periode golden age perlu diperhatikan secara cermat agar dapat terdeteksi sedini
mungkin apabila terjadi kelainan (Rosidi dan Syamsianah, 2012).
Masa emas tumbuh kembang otak terbagi menjadi dua, yaitu fase dalam
kandungan, sejak mulainya konsepsi sampai kelahiran dan fase usia 0 sampai 2-3
tahun. Agar tumbuh kembang otak anak dapat optimal, salah satu hal penting
yang dapat dilakukan yaitu memenuhi kebutuhan gizi anak demi perkembangan
otaknya.
Aritonang (2012) menyatakan bahwa usia 0-24 bulan selain disebut sebagai
periode emas juga disebut sebagai periode kritis. Disebut dengan periode kritis
6
xiii
karena apabila bayi dan anak pada usia tersebut tidak memperoleh makanan
sesuaia kebutuhan gizi maka tumbuh kembang akan terganggu.
Salah satu nutrisi yang diperlukan pada usia golden age adalah albumin.
Pada usia golden age, bila kadar albumin rendah maka pertumbuhan badan dan
otak anak akan terganggu. Semakin sedikit albumin, pertumbuhan sel tubuh dan
otak akan semakin lambat sehingga dampaknya anak dapat menjadi kurang cerdas
(Kompas, 2013).
7
xiv
BAB III
METODE PENULISAN
1. Teknik Pengumpulan Data
Pada penulisan karya tulis ilmiah ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu metode dokumentasi. Metode dokumentasi yang dimaksud ialah
kegiatan mencari suatu data mengenai beberapa hal yang dapat berupa catatan,
buku, artikel, media massa, dan beberapa sumber bacaan lainnya.
Dalam hal ini, penulis mengumpulkan berbagai data yang mendukung atau
relevan dengan tema yang diangkat dari berbagai sumber bacaan seperti buku,
jurnal ilmiah, data pokok pemerintah, serta media massa, yang dapat diterima
kebenarannya berdasarkan kajian ilmiah yang ada.
2. Pengolahan Data
Data yang telah terhimpun selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
metode analisis isi atau content analisys. Menurut Weber (dalam Kamilin,
2013:9), content analisys merupakan metodologi penelitian yang memanfaatkan
seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang shahih dari sebuah buku
atau dokumen. Selanjutnya, data yang telah dianalisis isinya ini, digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yang telah diajukan sebelumnya.
3. Kerangka Berpikir
Tabel. 01 : Alur kerangka berpikir
Penerapan atau Aplikasi Hasil
Kajian Teori
Rumusan Masalah
dalam Kehidupan
Masyarakat
Pengumpulan Data dari Berbagai Sumber Bacaan yang Relevan
Pengolahan Data dan Informasi untuk Menjawab Rumusan
Masalah
Penegcekan realibilitas, baik
secara sumatif maupun formatif Pekerjaan akhir dari keseluruhan teks
Revisi Kategori sesudah 10-15 % materi
Hasil Kajian Ilmiah
Formulasi langkah demi langkah kategori induktif dari materi.
8
xv
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Permen IGA
Permen IGA (Ikan Gabus) merupakan sejenis snack yang bisa dikonsumsi
sebagaimana permen pada umumnya, namun permen IGA (Ikan Gabus) memiliki
lebih banyak manfaat bagi para penikmatnya. Permen IGA (Ikan Gabus) dapat
membantu menyembuhkan luka pasca operasi bedah dan sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi oleh anak-anak pada fase golden age karena bisa meningkatkan
kecerdasan otak.
Kandungan gizi yang terdapat pada ikan gabus tetap dipertahankan karena
dalam pengolahan ikan gabus menjadi permen tidak melibatkan proses
penggorengan ataupun proses pembakaran. Proses penggorengan ataupun
pembakaran dapat mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruh komponen gizi
pada ikan gabus. Cara membuat permen IGA (Ikan Gabus) tergolong cukup
mudah, yakni dengan memasak gula dan estrak ikan gabus secara bersamaan pada
suhu 80oC hingga larut. Di samping itu gelatin dilarutkan pada air (50
oC)
sebanyak 50 ml di tempat berbeda. Setelah gula larut sempurna ditambahkan
larutan gelatin, pemasakan dilanjutkan hingga suhu 90oC hingga tercapai kadar
gula 65% selama kurang lebih 25 menit yang ditandai dengan adonan menjadi
pekat dan kental. Kemudian adonan dituang dalam cetakan dan didinginkan
selama 24 jam pada suhu ruang. Proses pengolahan ikan gabus menjadi permen
IGA (Ikan Gabus) disajikan pada bagan berikut ini :
9
xvi
Adapun cara mengkonsumsi permen IGA (Ikan Gabus) ini pun tergolong
sangat mudah dan praktis karena tidak memerlukan metode khusus, atau dengan
kata lain sama dengan cara mengonsumsi permen pada umumnya. Bentuk dan
rasa permen IGA (Ikan Gabus) ini dirancang menyerupai permen pada umumnya
sehingga anak-anak akan menyukainya.
2. Permen IGA (Ikan Gabus) Sebagai Snack yang Ramah dan Kaya Manfaat
Kebutuhan infus albumin dalam rangka mempercepat penyembuhan luka
pasca operasi semakin meningkat namun tidak diimbangi dengan jumlah
ketersediaan yang memadai. Selain itu biaya infus albumin tergolong mahal
sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Hingga saat ini telah dilakukan berbagai uji yang membuktikan kandungan
gizi ikan gabus. Ikan gabus terutama memiliki kandungan protein albumin yang
melimpah sebesar 30,5%. Albumin ini dapat digunakan untuk membantu
menyembuhkan luka pasca operasi sebagai ganti dari infus albumin. Keunggulan
lain dari produk permen IGA (Ikan Gabus) yaitu sangat baik untuk dikonsumsi
Ekstrak ikan gabus+
gula Gelatin
dilarutkan pada air 50 ml (50oC) dimasak pada suhu 80oC
Campuran ekstrak ikan
gabus+gula+gelatin
Adonan pekat dan kental
dimasak 25 menit hingga 90oC
Permen IGA (Ikan Gabus)
dituang pada cetakan, didiamkan 24 jam pada suhu ruang
Bagan 1. Proses pembuatan permen IGA (Ikan Gabus)
10
xvii
oleh anak-anak yang sedang berada pada fase golden age karena semakin sedikit
jumlah albumin yang dikonsumsi, maka pertumbuhan sel di tubuh dan otak akan
semakin lambat. Pertumbuhan sel yang lambat dapat menyebabkan anak
menjadi kurang cerdas, sehingga kebutuhan akan albumin untuk anak-anak pada
masa golden age menjadi sangat penting demi menunjuang perkembangan otak.
Mengingat permen IGA (Ikan Gabus) ini bisa dikonsumsi oleh orang tua
maupun anak-anak maka penulis menamainya dengan permen IGA (Ikan
Gabus) yang ramah dalam artian semua kalangan bisa mengonsumsinya.
Tidak hanya ramah, permen IGA (Ikan Gabus) memiliki berbagai
keunggulan, sebagaimana penulis telah sebutkan. Beberepa keunggulan dari
permen IGA ini yaitu:
1. Membantu proses penyembuhan luka pasca operasi sekaligus menjadi
alternatif terhadap infus albumin yang harganya mahal.
2. Jika dikonsumsi oleh anak-anak yang berada pada fase golden age
dapat meningkatkan perkembangan otak. Hal ini disebabkan
kandungan albumin yang terdapat pada ikan gabus tetap terjaga pada
permen IGA (Ikan Gabus).
3. Permen IGA (Ikan Gabus) memiliki cita rasa yang tidak kalah enak
dengan permen yang beredar di pasaran pada umumnya.
4. Penyajian permen IGA (Ikan Gabus) tergolong praktis karena dapat
langsung dikonsumsi.
5. Permen IGA (Ikan Gabus) dapat dibuat dengan bentuk yang beraneka
ragam sehingga dapat menarik minat konsumen.
6. Permen IGA (Ikan Gabus) memiliki ukuran yang sedemikian rupa
sehingga mudah dibawa dan tidak memberatkan. Jadi dapat
dikonsumsi di manapun.
7. Permen IGA (Ikan Gabus) memiliki umur simpan yang relatif lama
jika dibandingkan dengan bentuk olahan ikan gabus berupa pempek,
bakso, dan lain-lain.
11
xviii
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Proses pengolahan ikan gabus (C. striata) menjadi permen meliputi proses
pemasakkan glukosa, ekstrak ikan gabus dan juga gelatin dan pendinginan
adonan permen pada suhu ruang.
Pengembangan Permen IGA (Ikan Gabus) sebagai inovasi pangan yang
ramah dan kaya manfaat yakni dengan membuat permen yang bisa
digunakan untuk membantu menyembuhkan luka pasca operasi dan juga
dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak pada masa golden age
sehingga secara tidak langsung bisa meningkatkan kecerdasan otak anak.
2. Saran
Dengan adanya Permen IGA (Ikan Gabus) ini bisa menjadi solusi terhadap
masalah kesehatan yakni membantu menyembuhkan luka akibat operasi
bedah.
Permen IGA menjadi snack yang dikonsumsi anak kecil untuk membantu
meningkatkan kecerdasan anak
Gagasan Permen IGA ini perlu dikembangkan dan dan diteliti lebih lanjut
agar bisa digunakan dan diterapkan untuk mengobati luka akibat operasi
bedah secara efektif. Selain itu, juga dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan agar kesehatan tubuhnya terjaga.
12
xix
DAFTAR PUSTAKA
Rosidi, Ali, dan Syamsianah, Agustin. 2012. Optimalisasi Perkembangan Motorik
Kasar dan Ukuran Antropometri Anak Balita di Posyandu Balitaku
Sayang Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Seminar Hasil-Hasil Penelitian-LPPM UNIMUS. (Online),
(http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/508)
diakses tanggal 19 Desember 2014.
Martutik, Lilik, dan Marjiyanto (2013). Hubungan Kadar Albumin dengan
Penyembuhan Luka pada Pasien Post Operasi Laparatomy di Ruang
Mawar Rumah sakit Slamet Riyadi Surakarta. JIKI, 6 (3). (Online),
(http://jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php/Jiki/article/view/100/0) diakses
tanggal 19 Desember 2014.
Said, Syahrul, dkk. 2013. Gizi dan Penyembuhan Luka. Makassar: Indonesia
Academic Publishing.
Aritonang, E. 2012. Pengaruh Pola Pemberian MP-ASI terhadap Status Gizi Bayi
6-12 Bulan di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011.
(Online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33100/5/Chapter%20I.pd
f), diakses tanggal 19 Desember 2014.
Kompas. 2013. Khasiat Albumin Ikan Gabus untuk Pertumbuhan Anak. (Online),
(http://forum.kompas.com/kesehatan/315774-khasiat-albumin-ikan-gabus-
untuk-pertumbuhan-anak.html) diakses tanggal 19 Desember 2014.
Trisari, C. 2006. Pengaruh Infiltrasi Levobupivakain terhadap Ekspresi c-erbB-2
Proliferasi Endotel Pembuluh Darah pada Proses Penyembuhan Luka
Tikus Wistar. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/29346/2/Bab_1.pdf)
diakses tanggal 19 Desember 2014.
Novi. 2007. Permen Makanan Kecil yang Sangat Disukai Anak-anak tetapi
Miskin Zat Gizi. http://www.dradio1034fm.or.id/detail php?id=393.
Desember 2014.
13
xx
Suprayitno, E. 2003. Potensi Serum Albumin dari Ikan Gabus. Kompas Cyber
Media. 2014.
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Armico: Bandung.
Utomo Deny, Dkk, Pemanfaatan Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus) Menjadi
Bakso Dalam Rangka Perbaikan Gizi Masyarakat Dan Upaya
Meningkatkan Nilai Ekonomisnya. Desember 2014.
Suprapti, 2003. Teknologi Pengolahan Pangan. Kanisius. Yogyakarta.
Kartamihardja ES 1994. Biologi reproduksi ikan gabus, Channa striata di Waduk
Kedungombo. Bull. Perik. Darat 12(2):113-119
Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2010.Warta Pasar Ikan. Edisi Oktober 2010,
volume 86.
Faridah A, 2008. Patiseri Jilid 3. Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Malik, Iwan. 2010. Permen Jelly Yup.
http://iwanmalik.wordpress.com/2010/permenjelly/ (diakses 10 Desember
2014)
Kamilin, Asri Diana. 2013. Relaxation-Story Before Sleeping (R-Sbs): Pemanfaatan
Instrumen Relaksasi (At-Tarwih) Berbasis Kisah Teladan (Al-Amtsal) Sebagai
Media Internalisasi Nilai-Nilai Qurani Pada Anak. Malang : (Karya Tulis
Ilmiah Al-Quran disampaikan pada Lomba Karya Tulis Al-Quran Nasional di
ITS Surabaya).
14
xxi
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Arlina Dwi Nur Isma
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jurusan Kimia
4. NIM 120332400223
5. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang
6. Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 03 Agustus 1993
7. Alamat Rumah Ds. Jelu Kec. Ngasem Kab. Bojonegoro
8. E-mail Linaarlina49@yahoo.com
9. Nomor Telepon/HP 082334308673
A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Jelu II SMP Negeri 1
Kalitidu
SMA Negeri 2
Bojonegoro
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
B. Pernghargaan dalam 1 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instiusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan Tahun
1.
Finalis 20 Besar IWX Fakultas Teknik Informatika
Institut Tekhnologi Sepuluh
Nopember
2014
2. Juara 1 GID (Geological Islamic
Day)
Fakultas Geologi Universitas
Padjadjaran 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, Saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya.
Malang, 17 Desember 2014
Penulis,
Arlina Dwi Nur Isma
NIM. 120332400223
15
xxii
BIODATA ANGGOTA I
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Noura Dwi Septiarani
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jurusan Kimia
4. NIM 120332421440
5. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang
6. Tempat dan Tanggal Lahir Tuban, 30 September 1994
7. Alamat Rumah Jalan kenanga No.32 Sedayu-Lawas, Lamongan
8. E-mail taeminoura@gmail.com
9. Nomor Telepon/HP 0857 3346 4576
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI Negeri Sedayu-
Lawas 2
MTS 3 Sedayu-
Lawas
SMA Negeri I
BABAT
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pernghargaan dalam 1 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instiusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan Tahun
1.
2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, Saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya.
Malang, 17 Desember 2014
Penulis,
Noura Dwi Septyarani
NIM 120332421440
16
xxiii
BIODATA ANGGOTA II
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Zul Farida Arini
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jurusan Fisika
4. NIM 110321406367
5. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang
6. Tempat dan Tanggal Lahir Tulungagung, 3 Oktober 1992
7. Alamat Rumah Ds. Gilang Ngunut Tulungagung
8. E-mail zulfa.affanesa@gmail.com
9. Nomor Telepon/HP 087764184948
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Kaliwungu 1 SMPN 1 Ngunut SMAN 1
Kedungwaru
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pernghargaan dalam 1 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instiusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan Tahun
1.
Juara 3 Esai dalam Kompetisi
Penulisan Rubrik Majalah
Komunikasi
Universitas Negeri Malang 2014
2.
Finalis NDSC (National
Development Student Conference)
2014
BEM FEB Universitas
Airlangga 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, Saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Brawijaya.
Malang, 17 Desember 2014
Penulis,
Zul Farida Arini
NIM 110321406367
17
xxiv
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
Nama lengkap : Drs. RIDWAN JOHARMAWAN, MSi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tgl. Lahir : Yogyakarta, 16 Maret 1965
NIP : 196503161990011001
Pangkat/Golongan : Penata/III-c
Jabatan : Lektor pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Malang
Bidang Keahlian : Kimia Katalis ,Sains Material dan Manajemen
Sekolah
Pendidikan Terakhir : Magister Sains (M.Si)
Bidang Ilmu : Kimia Katalis, dan sains material
Tahun Perolehan : 1997
Perguruan Tinggi : PPS Universitas Gadjah Mada
Alamat Perguruan Tinggi : Bulaksumur, Yogyakarta
Telepon : (0274) 544976
Fax : (0274) 564239
Alamat Rumah Asal : Perum Lawang Indah B-13 Bedali Lawang Malang
Telepon : (0341) 423222
Email : joharmawan@yahoo.com
No. HP. : 081.233.15404
B. RIWAYAT PENDIDIKAN:
C. PENGALAMAN PEKERJAAN DAN JABATAN: 1. Dosen Jurusan Kimia FMIPA UM : tahun 1990 s.d.
sekarang
2. Kepala Lab. Kimia Anorganik : tahun 2000 s.d. 2005 3. Kepala SMA Laboratorium UM : tahun 2003 s.d. 2012 4. Trainer Lesson Study untuk Dosen dan guru di Wilayah Indonesia Bag.
Timur.
- Guru berprestasi dan pengurus MGMP MIPA Indonesia Bag. Timur
- Dosen MIPA Universitas Menado
Institusi Gelar Tahun
Selesai
Bidang Studi/
Spesialisasi
Universitas Negeri
Yogyakarta
Drs. (Sarjana) 1989 Pendidikan Kimia
Universitas Gadjah
Mada
M.Si (Magister
Sains)
1997 Kimia Fisika
Tokyo University - 2005 Lesson Study
18
xxv
- Dosen MIPA UM - Dosen Non- MIPA UM - Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Se Kota Malang - Guru MIPA Se-Jatim - Guru MIPA Banjar baru Kalsel dan Dosen MIPA
Unlamulawesi Selatan
- Guru SD dan SMP Lombok Tengah - Guru Bhs Inggris Se-Jombang - Kepala SD dan SMP Kota Blitar - Dll.
5. Anggota Tim Pengembang dan Instruktur Program Induksi Guru Pemula Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan
Pengembangan SDM DirektoraPendidikan dan Kebudayaan Dan
Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan: tahun 2010 s.d. sekarang
D. PENGALAMAN MENGAJAR: 1. Mengajar Matakuliah dalam Bidang Kimia Program S1
Jurusan Kimia FMIPA UM : tahun 1990 s.d
sekarang
2. Mengajar Mata Kuliah Kimia Terapan Program D3 dan D4 Sekolah Tinggi
Teknologi Angkatan Darat : tahun 2005 s.d.
sekarang
E. DAFTAR KARYA ILMIAH:
No Judul Kegiatan Jabatan Tahun
Pelaks.
Penye-
lenggara/
Penerbit
1. Pengaruh penambahan Zeolit terhadap
kadar persenyawaan fenol dalam asap
cair dan aplikasinya pada pengawetan
ikan
Ketua
Peneliti
2001.
2. Preparasi, karakterisasi, dan uji aktivitas
na-zeolit dari zeolit alam sebagai
adsorben kalsium untuk menggantikan
resin na-zeolit impor
Ketua
Peneliti
2003 DP3M
3. LESSON STUDY: Suatu Strategi Untuk
Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik
(Pengalaman Imstep-Jica)
Anggota
Penulis
Tahun
2006
UPI PRESS
4. LESSON STUDY BERBASIS
SEKOLAH:
Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif
Anggota
Penulis
Tahun
2009
Bayumedia
5. Panduan dan Buku Kerja Pelatihan
Pelatih Nasional Lesson Study
Anggota
Penulis
Tahun
2010
Internasiona
l
19
xxvi
Developme
nt Center of
Japan
6. Penelitian HPT I dengan judul : Model
Evaluasi Diri Sekolah Efektif: analisis
Implementasi Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Anggota
Peneliti
Tahun
2009
DP3M
7. Penelitian HPT Tahun Ke 2 dengan Judul
Model Evaluasi Diri Sekolah Efektif:
analisis Implementasi Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
Anggota
Peneliti
Tahun
2010
DP3M
Malang, 17 Desember 2014
Tertanda,
Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si
NIP. 196503161990011001
20
xxvii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
Jalan Semarang 5, Malang 65145
Telepon/ Fax: 0341-562180, 551312 Pesawat 265
Laman: www.um.ac.id
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arlina Dwi Nur Isma
Nim : 120332400223
Program Studi : S1-Kimia
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dengan ini menyatakan Karya Tulis Ilmiah saya dengan judul:
PERMEN IGA (IKAN GABUS) SEBAGAI INOVASI PANGAN YANG
RAMAH DAN KAYA MANFAAT yang dibuat bersifat original dan belum
pernah dipublikasikan.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Malang, 17 Desember 2014
Yang Menyatakan,
Arlina Dwi Nur Isma
NIM 120332400223
21