Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 Askep Ureter
1/13
KONSEP KOLIK URETER
1. DEFINISI
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil berfungsi mengalirkan urine
dari pielum ginjal ke dalam bladder. Pada orang dewasa panjangnya sekitar 20 cm.
Dindingnya terdiri dari mukosa ynag dilapisi oleh sel-sel transisional, otot-otot polos
sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik mengeluarkan urine
ke buli-buli Purnomo, 200!".
#ika karena sumbatan pada aliran urine, maka akan terjadi kontraksi otot polos
yang berlebihan yang bertujuan mendorong atau mengeluarkan sumbatan itu dari
saluran kemih Purnomo, 200!". $atu yang terjebak di ureter menyebabkan keluhan
nyeri luar biasa yang disebut nyeri kolik dan menyebar ke paha dan genetalia. Pasien
merasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar dan biasanya
mengandung darah akibat adanya abrasif batu. %eluhan ini yang disebut dengan kolik
ureter &utta'in dan (ari, 20))".
%olik ureter merupakan kondisi yang sering terjadi dalam keadaan emergency
non trauma. (ebagian besar diakibatkan oleh obstruksi pada saluran pencernaan oleh
8/18/2019 Askep Ureter
2/13
kalkuli. *ntara +0 populasi akan menunjukkan adanya batu di saluran perkemihan
&asarani dan Dinneen, 200".
2. ETIOLOGI
yeri pada kolik ureter sering digambarkan sebagai nyeri paling hebat yang
pernah dialami pasien. %olik ureter terjadi karena obstruksi pada saluran urine oleh
kalkuli/ peliureteric junction PU#", berdekatan dengan pelis yang pada tepi
pembuluh darah iliaka dan penyempitan area dan esicoureteric junction 1U#".
okasi dari nyeri dapat berhubungan namun tidak dapat menjadi prediksi akut posisi
batu di saluran urine. #ika melalui esioreteric junction, gejala iritabilitas kandung
kemih dapat terjadi &asarani dan Dinneen, 200".
Penyebab sumbatan pada umumnya adalah batu, bekuan darah atau debris
yang berasal dari ginjal yang turun ke ureter. *da beberapa faktor yang memungkinkan
terbentuknya batu pada saluran kemih, yaitu sebagai berikut &utta'in dan (ari, 20))"3
a. 4iperkalsiuria adalah kelainan metabolik paling umum. $eberapa kasusu
hiperkalsiuria berhubungan dengan gangguan usus meningkatkan penyerapan
kalsium dikaitkan dengan diet kalsium dan atau mekanisme penyerapan
kalsium terlalu aktif", beberapa kelebihan terkait dengan resopsi kalsium dari
tulang yaitu hiperparatiroidisme" dan beberapa berhubungan dengan
ketidakmampuan dari tubulus ginjal untuk merebut kembali kalsium dalam filtrat
glomerulus ginjal kebocoran hiperkalsiuria"b. Pelepasan *D4 yang menurun dan peningkatan konsentrasi, kelarutan dan p4
urinec. amanya kristal terbentuk di dalam urine dan dipengaruhi mobilisasi rutind. 5angguan reabsorpsi ginjal dan gangguan aliran urinee. 6nfeksi saluran kemihf. %urangnya asupan air dan diet yang tinggi mengandung 7at penghasil batug. 6diopatik
3. PATOFISIOLOGI$atu yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltik otot-otot pelikalises dan
turun ke ureter menjadi batu ureter. 8enaga peristaltik ureter mencoba untuk
mengeluarkan batu hingga turun ke kandung kemih. $atu yang ukurannya kecil 9
+mm" pada umumnya dapat keluar spontan, sedangkan yang lebih besar menimbulkan
obstruksi kronis berupa hidronefrosis dan hidroureter &utta'in dan (ari, 20))".$atu yang terletak pada ureter maupum sistem pelikalises mampu
menimbulkan obstruksi saluran kemih dan menimbulkan kelainan struktur saluran
8/18/2019 Askep Ureter
3/13
kemih sebelah atas. :bstruksi ureter dapat menimbulkan hidroureter dan hidronefrosis,
batu di pielum dapat menimbulkan hidronefrosis dan batu di kaliks mayor dapat
menimbulkan kaliektasis pada kaliks yang bersangkutan &utta'in dan (ari, 20))".
4. MANIFESTASI KLINIS
%olik ureter berasal dari ginjal namun menghasilkan nyeri pada lokasi ureter.
yeri pada kolik ureter berjalan secara intensif dan pasien kemungkinan akan
mengalami rasa nyeri sehingga mengubah posisi ke fetal &asarani dan Dinneen,
200". $atu kecil yang turun ke pertengahan ureter padaumumnya menyebabkan
penjalaran nyeri ke pinggang sebelah lateral dan seluruh perut. #ika batu turun
mendekati bladder biasanya disertai dengan keluhan lain berupa sering kencing dan
urgensi Purnomo, 200!".
yeri kolik terjadi akibat spasmus otot polos ureter karena gerakan
peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan darah atau benda asing. yeri ini dirasakan
sangat sakit, hilang-timbul sesuai dengan gerakan peristaltik ureter. Pertama-tama
dirasakan di daerah sudut kosto-ertebra kemudian menjalar ke dinding depan
abdomen, ke regio inguinal hingga ke daerah kemaluan Purnomo, 200!".
$ila nyeri mendadak menjadi akut, disertai keluhan nyeri di seluruh area
kostoertebral dan keluhan gastrointestinal seperti mual dan muntah. Diare dan
ketidaknyamanan abdominal dapat terjadi. 5ejala gastrointestinal dapat menyebabkan
refleks retrointestinal dan proksimitas anatomik ureter ke lambung, pankreas dan usus
besar &utta'in dan (ari, 20))".
;espon dari nyeri biasanya didapatkan keluhan gastrointestinal meliputi
keluhan anoreksia, mual dan muntah yang memberikan manifestasi penurunan asupan
nutrisi. %emudian pada kondisi psikososial secara umum akan didapatkan adanya
kecemasan dan perlunya memberikan informasi tentang keperluan interensi
selanjutnya dan informatif tentang praoperatif &utta'in dan (ari, 20))".
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaa Fisik F!k"sPada pemeriksaan fisik diadaptkan adanya perubuhan 881 sekunder
dari nyeri kolik. Pasien terlihat sangat kesakitan, keringat dingin, nyeri ketuk
pada daerah kosto ertebra dan pada beberapa kasusu bisa teraba ureter pada
sisi sakit akibat hidronefrosis. Pada pola eliminasi urine terjadi perubahan
8/18/2019 Askep Ureter
4/13
akibat adanya hematuria, retensi urine dan sering miksi. *danya nyeri kolik
menyebabkan pasien mual dan muntah.#. Pemeriksaa se$ime "rie
(edimen urine dapat menunjukkan adanya leukosituria, hematuria dan
dijumpainya kristal-kristal pembentuk batu%. Pemeriksaa F"&si Ure'er
Digunakan untuk memonitor fungsi ureter tentang adanya penurunan
fungsi,$. Pemeriksaa e(ek'r!(i'
&emungkinkan menunjukkan adanya pertumbuhan dan kuman
pemecah ureae. Pemeriksaa )!'! *!(!s a#$!me+ PI,+ "r!&ram $a USG "'"k mei(ai
*!sisi+ #esar $a #e'"k #a'" *a$a sa("ra kemi-.
. PENATALAKSANAAN
a. &edikamentosa(erangan kolik ureter harus segera diatasi dengan medikamentosa dan
terapi lainnya. :bat-obatan yang sering dipakai untuk mengatasi serangan kolik
ureter adalah antispasmodik, aminofilin, anti inflamasi non steroid, meperin atau
morfin Purnono, 200!".b. D# (tent
#ika pasien mengalami episode kolik yang sulit ditangani maka
ditawarkan untuk pemasangan kateter ureter double # D# stent". D# stent
adalah suatu kateter yang ditinggalkan mulai dari pelis renalis, ureter hingga
bladder Purnono, 200!".
8/18/2019 Askep Ureter
5/13
D# stent adalah tabung halus yang dimasukkan melalui operasi
pembedahan. 8abung ini memiliki lengkungan pada kedua ujungnya yang
didesain untuk mencegah stent berpindah ke bawah menuju bladder atau ke
atas menuju ginjal. $eberapa stent memiliki benang yang menghubungkanhingga ke uretra. (tent diletakkan di ureter yang menghubungkan ginjal dengan
bladder,(tent ditempatkan dalam ureter untuk mencegah atau mengurangi
hambatan dalam ureter. (tent mendorong ureter untuk melakukan dilatasi yang
dapat mempermudah batu melewati ureter. %etika pasien miksi menjelang
akhir, akan terasa kekakuan pada punggung. #ika seseorang terlalu kurus atau
memiliki otot punggung yang lebar, stent dapat mendorong saraf di belakang
abdomen yang menghasilkan sensai terbakar pada daerah punggung atau
paha atas.&inum banyak air agar menjaga warna urine tetap normal dan tidak
terjadi perdarahan.
c. DiuresisPasien yang menunjukkan gejala-gejala gangguan sistem saluran cerna
mual-muntah" sebaiknya masuk rawat inap rumah sakit untuk hidrasi pasien
tetap terjaga. Diuresis pasien harus diperbanyak karena peningkatan diuresis
dapat mengurangi frekuensi serangan kolik Purnono, 200!".
8/18/2019 Askep Ureter
6/13
ASKEP KOLIK URETER
1. PENGKAJIAN ANAMNESIS FOKUS
%eluhan yang didapat dari pasien bergantung pada posisi atau letak batu,
besar batu dan penyulit yang telah terjadi. %eluhan utama yang lasim didapatkan
adalah nyeri pada pinggang. Pengkajian nyeri dapat menggunakan pendekatan
P
8/18/2019 Askep Ureter
7/13
;egion, ;adiation,
;elief
$atu ureter menyebabkan keluhan nyeri luar biasa dan menyebar
ke paha hingga genetalia. Urine biasanya mengandung darah
akibat abrasif batu.
(eerity scale" of Pain
Pasien bisa ditanya dengan rentang 0-= dan menilai seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan0 > tidak ada nyeri)> nyeri ringan2 > nyeri sedang !- nyeri berat= > nyeri berat sekali?tak tertahankan
8ime (ifat mula timbulnya, mentukan gejala timbul mendadak,
perlahan-lahan atau seketika itu juga. &enentukan gejala timbul
terus-menerus atau hilang timbul intermitten". &enanyakan
lamana timbul, tindakan yang dilakukan pasien ketika gejala danawal timbul gejala
Pengkajian riwayat penggunaan obat sebelumnya khususnya pasien yang
menderita peradangan sendi akan menggunakan :*6( dan pasca interensi
kemoterapi. ;iwayat penurunan imunitas seperti kanker, luka bakar, sepsis, trauma,
pembedahan dan gagal ginjal dapat menjadi faktor gejala nyeri.Pengkajian anamnesis lainnya yang perlu ditanyakan perawat meliputi3
a. *pakah pasien mengeluh tidak nafsu makan, mual dan muntah@b. $agaimana keluhan terjadi@ Pada waktu kapan saja@(etelah atau sebelum
makan atau setelah mencerna obat tertentu@c. $agaimana cara pasien menurunkan keluhan@d. *pa ada keluhan yang berhubungan dengan perubahan posisi, beraktiitas,
ansietas, stress, makan dan minum baik@e. $agaimana keluhan bisa berkurang@f. *pakah ada riwayat keluarga dengan gejala atau penyakit saluran perkemihan@g. $agaimana riwayat diet yang baru dimakan selama 2 jam@
2.PO/ON MASALA/
8/18/2019 Askep Ureter
8/13
u m b a t
n
a l u r a nr e t e r
b a t u
r e t e r )
u m b a t
n
a l u r a nr e t e r
b a t u
r e t e r )
R
e
sp
o
n
o
b
str
u
k
s
R
e
sp
o
n
o
b
str
u
k
s
3. PRIORITAS PEREN0ANAAN INTER,ENSI DIAGNOSA ANG MEMUNGKINKAN
Diagnosa )3yeri kolik berhubungan dengan aktiitas peristaltik otot polos ureter dari adanya batu
ureter
8ujuan3 Dalam waktu ) A 2= jam nyeri berkurang atau pasien mampu beradaptasi
dengan nyeri
%riteria 4asil3- (ecara subyektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi- Dapat mengidentifikasi aktiitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri- Bkspresi pasien rileks
6nterensi ;asional
%aji nyeri meliputi lokasi, karakteristik,
serangan, durasi, kualitas, frekuensi.
&engidentifikasi faktor presipitasi dan
faktor pereda nyeri
Catat penyebab yang memungkinkan
menimbulkan nyeri insisi jaringan
yeri akut biasanya terjadi jika mengalami
trauma, luka, ataupun proses
pembedahan.
&onitor tanda-tanda ital selama nyeri. 8ekanan darah, pernafasan, dan nadi
biasanya berubah
8/18/2019 Askep Ureter
9/13
:bserasi isyarat nonerbal adanya
ketidaknyaman terutama yang tidak dapat
diungkapkan.
&embantu dalam mengenali terjadinya
nyeri, isyarat yang tidak kongruen dengan
laporan klien secara erbal
mengindikasikan perlu ealusi lebih lanjut.&elakukan manajemen nyeri
keperawatan3a. &endorong pasien beristirahat
b. &anajemen lingkungan yang
tenang
c. &emberikan kompres hangat pada
pinggang
d. &elakukan teknik stimulasi per
kutaneus
e. &elakukan masase sekitar nyeri
f. &engajarkan teknik relaksasi
pernapasan dalamg. &engajarkan teknik distraksi pada
saat nyeri
h. &eningkatkan pengetahuan
tentang sebab nyeri dan
a. 6stirahat dengan menggunakan
relaksasi dapat menurunkan
kebutuhan :2 jaringan perifer
sehingga akan meningkatkan
suplai darah ke jaringanb. ingkungan yang tenang akan
menurunkan stimulus nyerieskternal
c. 1asodilatasi dapat menurunkan
spasme otot dan kontraksi otot
pinggang sehingga menurunkan
stimulus nyerid. (alah satu teknik ditraksi untuk
menstimulasi pengeluaran
endorfin-ekenfalin yang berguna
sebagai analgetik internal untuk
memblok nyerie. &eningkatkan kelancaran suplai
darah untuk menurunkan iskemiaf. &eningkatkan suplai 02 sehingga
menurunkan nyeri sekunder g. Ditraksi pengalihan perhatian
dapat menurunkan stimulus
interna dengan mekanisme
produksi endorfin dan ekenfalin
yang memblok nyeri untuk tidak
dikirimkan ke korteks serebral dan
menurunkan persepsi nyerih. Pengetahuan akan membantu
mengurangi nyerinya dan
membantu mengembangkan
kepatuhan pasien kepada rencana
terapeutik
8/18/2019 Askep Ureter
10/13
menghubungkan lama nyeri akan
berlangsung
%olaborasi dokter pemberian analgesik *nalgesik memblok lintasan nyeri
sehingga nyeri akan berkurang
Diagnosa 235angguan eliminasi urine berhubungan dengan iritasi saluran kemih
8ujuan3 Dalam waktu ) A 2= jam pola eliminasi dapat optimal sesuai kondisi klien
%riteria 4asil3- rekuensi miksi dalam batas +-E kali?2= jam- Pasien mampu minum 2.000 cc?2= jam dan kooperatif untuk menghindari cairan yang
mengiritasi kandung kemih
6nterensi ;asional
&engkaji pola kemih dan mencatatproduksi urine tiap F jam
&engetahui pengaruh kolik ureter denganfrekuensi miksi
&enganjurkan pasien minum 2.000
cc?hari
&embantu mempertahankan fungsi ginjal,
mencegah hidronefrosis dengan
pemberian cairan peroral untuk
mendukung aliran urine dan mendorong
batu ke bawah
&endorong pasien menghindari minum
kopi, teh, alkohol dan kola
&enurunkan iritasi dari minuman yang
dapat mengiritasi saluran perkemihan
%olaboasi pemberian mediakmentosa 8erapi medikamentosa ditujukan pada
batu yang ukurannya kurang dari + mm
karena diharapkan batu dapat keluar
secara spontan. Pemberian diuretikum
bertujuan mengurangi nyeri dan
memperlancar aliran urine dan minum
banyak mendorong batu keluar dari
saluran kemih
Pembedahan pemasangan D# stent Pemasangan D# stent dapat membantu
dilatasi saluran ureter dan meminimalkan
gerakan peristaltik ureter yang dapat
menyebabkan nyeri. 8ujuan utamanya
adalah untuk membantu batu ureter
keluar dari saluran kemih
8indakan B(G BAtracorporeal
(hockwae othotripsy"
&embantu memecah batu ureter
proksimal tanpa tindakan inasif dan
tanpa pembiusan. $atu dipecah menjadi
8/18/2019 Askep Ureter
11/13
fragile kecil dan mudah dikeluarkan dari
saluran kemih
Diagnosa !3 *nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
8ujuan3 Dalam waktu ) A 2= jam ansietaspada pasien dapat dikurangi
%riteria 4asil3- Pasien menyatakan kecemasan berkurang- Pasien menyatakan dapat mengidentifikasi penyebab atau faktor yang
mempengaruhi kecemasan- Gajah pasien rileks- Pasien kooperatif terhadap tindakan
6nterensi ;asional&embantu pasien mengekspresikan
perasaan takut
Cemas bekelanjutan memberikan dampak
gangguan sirkulais darah
&emberikan dukungan prabedah 4ubungan emosional yang baik antara
perawat dan pasien akan mempengaruhi
penerimaan pasien dengan pembedahan.
%eterbukaan mengenai tindakan bedah,
anestesi dan perubahan pascaoperatif
akan menghilangkan banyak ketakutantak berdasar. %ecemasan klien yang
dimintai pendapat sebelum operasi akan
berkurang saat tiba di kamar operasi
dibandingkan mereka yang hanya diberi
pramedikasi dengan fenobartial
&enghindari konfrontasi %onfrontasi dapat meningaktkan rasa
marah, menurunkan kerjasama dan
memperlambat penyembuhan
Dengarkan keluhan klien dengan penuh
perhatian.
&enciptakan hubungan terapeutik klien
:bserasi perilaku klien yang
mengindikasikan kecemasan.
Perilaku klien dapat menjadi tanda leel
kecemasan ringan, sedang ,berat, panik"
Dukung penggunaan mekanisme koping
yang tepat.
&ekanisme koping yang tepat dapat
menurunkan kecemasan dan manajemen
masalah
6nstruksikan klien untuk menggunakan
teknik relaksasi eA3 relaksasi progresif"
&embantu dalam menurunkan leel
kecemasan dengan meningktkan leel
8/18/2019 Askep Ureter
12/13
endorpin untuk meningkatkan keadaan
yang lebih baik
Diagnosa !3;esiko tinggi infeksi berhubungan dengan post pembedahan
8ujuan3 Dalam waktu )2 A 2= jam tidak terjadi infeksi dan terjadi perbaikan pada
integritas jraingan lunak
%riteria 4asil3- 8idak menunjukan tanda-tanda infeksi dan peradangan area luka pembedahan- 881 batas normal
6nterensi ;asional
%aji jenis pembedahan, hari pembedahan
dan adanya order khusus perawatan luka
&engidentifikasi kemajuan atau
penyimpangan dari tujuan yang
diharapkanakukan mobilisasi miring kiri dan kanan
tiap 2 jam
&encegah penekanan setempat yang
berlanjut pada nekrosis jaringan lunak
&elakukan perawatan luka3a. &elakukan perawatan luka steril
dan diulangi setiap hari
b. &embersihkan luka dengan cairan
antiseptik dengan cara swabing
dari arah dalam ke luar c. &embersihkan sisa dengan (
dengan swabing arah dalam
keluar d. &enutup luka dengan kassa steril
dan tutup dengan plester menutupi
seluruh kassa
a. Perawatan luka sebaiknya
dilakukan setiap hari untuk
mencegah adanya kontaminasib. Pembersihan debris dan kuman
sekitar luka mengotimalkan
pencegahan kontaminasic. ( dapat berfungsi sebagai
pembersihan luka
d. Penutupan area menyeluruh dapat
menghindari kontaminasi dari
benda dan udara skeitar luka
&onitor adanya tanda infeksi sekitar luka
kemerahan, bengkak, panas lokal dan
nyeri"
6nfeksi luka operasi memberikan
manifestasi adanya peradangan disekitar
luka
Baluasi kondisi luka setelah perawatan
luka
Peran utama perawat dalam
pemeliharaan perawatan luka sebelum
luka dibuka
DAFTAR PUSTAKA
8/18/2019 Askep Ureter
13/13
&asarani, & dan Dinneen, &. 200. Ureteric colic3 new trends in diagnosis and
treatment.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdf .
Diakses tanggal ) *pril 20)!. #am )F.)0 G6$&etro Urology. 200E. Double # (tent 6nstructions. http://www.metro!rolog".com/wp
content/!ploads/pdf/Proced!res/#o!ble$20%$20&tent
$20'nstr!ctions.pdf . Diakses tanggal ) *pril 20)!. #am )F.)! G6$.&utta'in, *rif dan (ari, %umala. 20))) *s!han +eperawatan ,angg!an &istem
Per-emihan. #akarta3 (alemba &edikaPurnomo, $asuki. 200!. #asar#asar rologi . #akarta3 (agung (eto
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.metro-urology.com/wp-content/uploads/pdf/Procedures/Double%20J%20Stent%20Instructions.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/469.pdf