Post on 06-Mar-2019
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM & ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
TA 2019
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Oleh:
Pepen NazaruddinDirektur Jenderal Pemberdayaan Sosial
3Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
REALISASI ANGGARAN D ITJEN DAYASOS S/D 15 OKTOBER 2018
Dekonsentrasi
Tugas PembantuanPusat
59,73Percent
44,01Percent
65,02Percent
Pagu : Rp248,838,093,000,-
Realisasi : Rp161.788.030.511,-
Sisa : Rp87.050.062.489,-
Pagu : Rp98,054,596,000,-
Realisasi : Rp58.569.748.026,-
Sisa : Rp39.484.847.974,-
Pagu : Rp106,578,583,000,-
Realisasi : Rp46.909.330.393,-
Sisa : Rp59.669.252.607,-
58,94Percent
Total Realisasi
33 Satker
19 Satker
14 Satker
2 Satker
>60% 60%-40% 40%-20% <20%
Rekapitulasi Reasliasi Per Satker(DK & TP)
Pagu : Rp453.471.272.000,-
Realisasi : Rp267.267.108.930,-
Sisa : Rp186.204.163.070,-
Ditjen. Dayasos
Sumber : monev.anggaran kemenkeu
Ket:
Total Satker 63 ( 34 Satker DK, 20 Satker TP Prov dan 9 Satker TP Kab)
4Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
RINCIAN REAL ISASI TUGAS PEMBANTUAN (PROV & KAB)S/D 15 OKTOBER 2018
Sumber : monev.anggaran kemenkeu
88.27%
80.66%
67.88%
63.35%
62.00%
60.50%
55.68%
55.35%
54.33%
52.85%
51.51%
50.93%
49.69%
47.39%
47.20%
45.22%
37.18%
35.06%33.94%
33.27%
31.01%
30.22%
28.02%
27.65%
26.46%
21.46%
20.46%
18.74%
9.38%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
0
1,0 00,000 ,000
2,0 00,000 ,000
3,0 00,000 ,000
4,0 00,000 ,000
5,0 00,000 ,000
6,0 00,000 ,000
7,0 00,000 ,000
8,0 00,000 ,000
9,0 00,000 ,000
10, 000,00 0,000
PaguRealisasi
5Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
RINCIAN REAL ISASI DEKONSENTRASIS/D 15 OKTOBER 2018
Sumber : monev.anggaran kemenkeu
75.45%
73.87%
71.31%
71.16%
71.11%
69.85%
69.71%
68.79%
68.14%
68.00%
67.04%
66.29%
65.59%
65.20%
65.16%
64.57%
62.46%
62.08%
62.06%
61.48%
61.36%
60.55%
60.29%
59.41%
56.97%
56.25%
53.00% 50.28%
45.10%
43.82%
42.74%
36.45%
36.38%
27.32%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
0
1,0 00,000 ,000
2,0 00,000 ,000
3,0 00,000 ,000
4,0 00,000 ,000
5,0 00,000 ,000
6,0 00,000 ,000
7,0 00,000 ,000
PaguRealisasi
7Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
ISU- ISU KRUSIAL 1
Kemiskinan Kerentanan Kesenjangan
Luas wilayah, kondisi geografis
& keberagaman yang tinggi
“Bonus Demografi” 2030Bangkitnya Masyarakat Sipil seiring
pergeseran peran pemerintah
Sentralisasi → Desentralisasi -> Otonomi → Seiring meningkatnya
harapan masyarakat
Pemenuhan HAM kelompok marjinal,
rentan dan miskin
TUNTUTAN TERHADAP KINERJAPEMERINTAH
Demokratisasi → Transparansi →Akuntabilitas
9Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Indonesia menetapkan 10 prioritas
nasional untuk “Making Indonesia 4.0”
Perbaikan Alur Aliran Material01 Menarik Investasi Asing06
Mendesain Ulang Zona Industri02 Peningkatan Kualias SDM07
Akomodasi Standar Sustainbility03 Pembentukan Ekosistem Inovasi08
Pemberdayaan UMKM04 Menerapkan Inesiatif Investasi Teknologi09
Membangun Infrastruktur Digital Nasional05 Harmonisasi Aturan dan Kebijakan10
Memperkuat produksi material sektor hulu; contoh 50% dari bahan baku
petrokimia yang masih impor
Menargetkan perusahaan manufaktur terkemuka global melalui penawaran
yang menarik dan insentif untuk percepatan transfer teknologi
Membangun peta jalan zona industry nasional (mis. industry belts); mengatasi
permasalahan yang dihadapi di beberapa zona industri• Desain kembali kurikulum Pendidikan menyesuai kanera Industry 4.0
• Program talent mobility untuk profesional
Kesempatan daya saing melalui tren sustainability global,mis. EV, biofuel,
energi terbarukan
Pengembangansentra R & D & D2 oleh Pemerintah, swasta, publik, maupun
universitas
Memberdayakan 3.7 juta UMKM 1 melalui teknologi; misalnya e-commerce
UMKM, pendanaan teknologiMemperkenalkan tax exemption/subsidi untuk adopsi teknologi dan dukungan
pendanaan
Pembangunan jaringan dan platform digital; mis. 4G menjadi 5G, Serat optic
1Gbps, Data center dan CloudMelakukan harmonisasi kebijakan dan peraturan lintas kementrian
10Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
IMPLEMENTASI REVOLUSI INDUSTRY 4.0 DALAM PENYELENGGARAAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Revolusi industry 4.0 akan berdampak pada:
1. Bidang layanan bisnis
2. Keandalan dan produktivitas
3. Keamanan informasi teknologi
4. Keamanan mesin
5. Siklus hidup produk
6. Rantai nilai industry
7. Pendidikan dan keterampilan pekerja
8. Faktor sosial – ekonomi
9. Demontrasi industry
10.Pembangunan negara-negara berkembang
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial menuntut pelaku kesos/ PSKS,
maupun pihak pemerintah untuk bisa terhubung dan menjalin
komunikasi dengan semua pihak dengan adanya fasilitas teknologi
PENERAPAN DALAM PENYELENGGARAAN KESOS
Diperlukan transparansi informasi terkait pelaksanaan program-program
baik pemerintah maupun LKS dalam penyelenggaraan kesos kepada
masyarakat melalui system Online yang bisa memuat semua informasi
Dengan adanya teknologi, penyampaian informasi bisa singkat dan
cepat, misalnya dalam pelaporan dapat mempermudah dalam
penyampaian berita/pesan
Melalui prinsip ini, segala permasalahan dalam pelaksanaan program/
kegiatan hendaknya diselesaikan secara sistematis dan diperlukan
eskalasi ke pusat jika di level bawah tidak ditemukan adanya
penyelesaian dengan menggunakan teknologi.
11Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
POTENSI DAMPAK SOSIAL REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Indonesia menuju digitalisasi
Kerawanan sosial karena
adanya urbanisasi ke
daerah-daerah industry baru
Rendahnya upah buruh
karena arus urbanisasi ke
kota-kota industri
Meningkatnya gini ratio
perkotaan dan perdesaan
Meningkatnya kualitas SDM karena
terpacu dengan perkembangan
teknologi yang ada
Meningkatnya kepedulian sosial
karena penyebaran informasi
terkait bantuan sosial sangat cepat
Tingginya angka pengangguran
karena perusahaan-
perusahaan menggunakan
mesin untuk efisiensi biaya
Monitoring dan evaluasi program-
program bidang sosial lebih cepat
melalui system online
Terbukanya lapangan kerja baru
untuk setiap SDM yang memiliki
kompetensi yang baik
SOLUSI
Meningkatkan kualitas SDM dalam menghadapi
perubahan yang terjadi melalui:
1. Pendidikan formal bagi usia sekolah;
2. Pendampingan bagi para pelaku sosial dan
ekonomi tekait perkembangan teknologi;
3. Bimbingan teknis bagi semua stakeholder
pemangku kepentingan bidang sosial terkait
penerapan revolusi industry sektor sosial
12Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
MASALAH KEMISKINAN DI INDONESIA
Maret’18
9,82%
Maret’18
0,389
13Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
TARGET 2018 & 2019
Gini RatioKemiskinan
Kondisi saat ini2018
2019
Pengangguran
5,3%9,82% 0,38
7,0 – 8,0% 0,36 4,0 – 5,0%
14Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
REVOLUSI BANTUAN SOSIAL
Revolusi I Revolusi 2 Revolusi 3 Revolusi 4
• Mengutamakan besaranbantuan sosial
• Terpusat• Bantuan sosial berupa
barang
• Mengutamakanketepatan sasaran / Basis Data Terpadu (BDT)
• Dalam Bentuk Tunai• Bantuan bersyarat dan
tidak bersyarat
• Ketepatan penerimamelalui BDT
• Update data Penerimabantuan
• Mekanisme non tunai• Keuangan inklusi
perbankkan
• Bantuan sosialmemberdayakan
• Graduasi bantuan sosial• Terminasi bantuan sosial
SASARAN STRAGETIS DAN ARAH KEBIJAKANDIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
01
02
Meningkatkan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial
yang partisipatif
Meningkatkan kemandirian
warga KAT dalam pemenuhan
kebutuhan dasar
16Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
S A S A R A N S T R A T E G I SA R A H K E B I J A K A N
17Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Keluarga
1. Miskin, terpencil dan atau rentan sosial ekonomi;
2. Berpenghasilan tidak mencukupi kebutuhan
dasar minimal;
3. Terbatas akses terhadap pelayanan sosial
dasar;
4. Mengalami masalah sosial psikologi
Individu
Kelompok
1. Terbentuk secara sukarela atau sengaja
dibentuk yang miskin, terpencil dan atau rentan
social ekonomi;
2. Punya potensi, kemauan dan kemampuan untuk
mengembangkan usaha bersama;
3. Terbatas akses terhadap pasar, modal dan
usaha
Masyarakat
1. Komunitas adat terpencil;terikat oleh kesatuan
geografis, ekonomi dan atau sosial budaya
2. Miskin, terpencil dan atau rentan social ekonomi;
3. Terbatas akses pelayanan social dasar;
4. Tertutup, homogen, dan penghidupannya
tergantung kepada sumber daya alam;
5. Tinggal di wilayah perbatasan antar negara,
daerah pesisir, pulau-pulau terluar dan
terpencil
1. Miskin, terpencil atau rentan sosial ekonomi
2. Berpenghasilan tidak mencukupi kebutuhan
dasar
3. Terbatas terhadap keterampilan kerja
4. Terbatas akses terhadap pelayanan social
dasar
5. Terbatas akses terhadap pasar kerja, modal
dan usaha
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Lembaga Perorangan
Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial
Mempunyai potensi, kemauan, dan
kemampuan untuk menyelenggarakan
kesejahteraan sosial
Punya kepedulian dan komitmen sebagai
mitra pemerintah dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Punya kompetensi, kemauan dan atau
kemampuan untuk berperan dalam
pemberdayaan sosial
Punya kepedulian terhadap
pemberdayaan sosial
Punya komitmen sebagai relawan mitra
Pemerintah dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial
SASARAN PEMBERDAYAAN SOSIAL (Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial)
DIT. PSPKKM
KegiatanPemberdayaan Sosial
Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat
02
DIT. PKAT
KegiatanPemberdayaan Komunitas
Adat Terpencil
03
DIT. PSDBS
KegiatanPengelolaan Sumber Dana
Bantuan Sosial
04
SEKRETARIAT
KegiatanDukungan Manajemen
dan Tugas Teknis Lainnya
05
DIT. K2KRS
01
KegiatanKepahlawanan, Keperintisan,
Kesetiakawanan danRestorasi Sosial
Pemberdayaan SosialProgram
18Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Prioritas Nasional 1
“Pembangunan melalui
pengurangan
kemiskinan dan
peningkatan
pelayananan dasar”
Percepatan PenguranganKemiskinan
Peningkatan Pelayanan Kesehatandan Gizi Masyarakat
Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas
Peningkatan Akses Masy. TerhadapPerumahan dan Pemukiman Layak
Peningkatan Tata KelolaLayanan Dasar
Penyediaan Layanan DasarPembangunan Rumah bagi warga KAT
Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Dasar• Pengembangan Sistem Layanan dan
Rujukan Terpadu (SLRT) dan Puskessos• Pemantapan Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK)
19Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
PROGRAM PRIORITAS NASIONALPADA DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2019
20Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
TARGET PRIORITAS NASIONALPADA DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2019
Pemantapan Tenaga KesejahteraanSosial Kecamatan (TKSK)
Pembangunan Rumah bagi warga KATPeningkatan Akses Masyarakat Terhadap Perumahan dan Pemukiman Layak
Program Prioritas 4
Peningkatan Tata KelolaLayanan Dasar
Program Prioritas 5 Pengembangan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT)
Pengembangan Pusat KesejahteraanSosial (Puskessos)
K e g i a t a n T a r g e t
2.099 KK
150 Kab/Kota
260 Desa/Kel
7.201 Orang
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN SOSIAL TA 201 901.Berdasarkan Surat bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI nomor B.400/M.PPN/D.8/KU.01.01/07/2018
dan S-536/MK.02/2018 tanggal 19 Juli 2018 perihal Pagu Anggaran K/L dan Penyelesaian RKA-KL TA 2019
(dalam ribu rupiah)
Ditjen Dayasos
Rp429.362.610,- (0,73%)
UKE I Lainnya
Rp58.477.095.769,- (99,27%)
22Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Setjen Itjen DitjenDayasos
DitjenRehsos
DitjenLinjamsos
Ditjen PFM BadiklitPensos
0,63%0,08%
0,73%
1,97%
59,02%
36,34%
1,23%
PAGU ANGGARAN D ITJEN DAYASOS PER UKE I I TA 201902.
23Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Dit. K2KRSRp47.693.365.000,-
11,11 %
Dit. PKATRp136.425.479.000,-
31,77%
Dit. PSPKKMRp158.443.554.000,-
36,90 %
Dit. PSDBSRp24.026.982.000,-
5,60 %
Sekretariat DayasosRp62.773.230.000,-
14,62%
Total Pagu Anggaran Ditjen Dayasos
Rp429.362.610.000,-
70,02Percent
Rp300.646.266.000,-
Belanja Barang
23,37Percent
Rp100.355.200.000,-
Belanja Bansos
1,03Percent
Belanja Modal
Rp4.439.819.000,-
5,57Percent
Belanja Pegawai
Rp23.921.330.000,-
PAGU ANGGARAN DITJEN DAYASOS PER JENIS BELANJA TA 201903.
24Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Pusat
Rp216.194.087.000,-
50,35Percent
Kegiatan Pusat1. Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawan
dan Restorasi Sosial
2. Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga
dan Kelembagaan Masyarakat
3. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
4. Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial
5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis lainnya Ditjen Pemberdayaan
Sosial
Dekonsentrasi
Rp102.972.443.000,-
23,99Percent
Kegiatan Dekonsentrasi1. Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawan
dan Restorasi Sosial
2. Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga
dan Kelembagaan Masyarakat
3. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
4. Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial
Tugas Pembantuan
Rp110.196.080.000,-
25,66Percent
Kegiatan Tugas PembantuanPemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
PAGU ANGGARAN DITJEN DAYASOS PER KEWENANGAN TA 201904.
25Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Daerah (49,65%)
Hal-hal yang Mendapat Perhatian dalam Penyusunan Program dan Anggaran TA 201905.A. Dit. K2KRS
26Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
1. Biaya pemeliharaan Makan Pahlawan Nasional (MPN) yang baru ditetapkan sebanyak 4 unit.2. Biaya pemeliharaan TMPN di daerah agar dapat di biayai dari APBD.
B. Dit. PSPKKM1. Exit strategi SLRT dan Puseksos untuk kelanjutan sustainabilitas dan optimalisasi kinerja;2. Dialokasikan anggaran pembinaan SLRT dan Puskesos melalui dana Dekonsentrasi;3. Pengurangan jumlah kegiatan WKSBM dan LKPK/FCU di Dekonsentrasi;
C. Dit. PKAT1. Indeks bantuan dan pemanfaatan sisa kotrak, potensi silfa cukup besar. Contoh : Provinsi Sumatera Barat, Jambi dan
Gorontalo;2. Kualitas Hunian vs Harga Penawaran, antisipasi:
a. Harga rendah = kualitas rendahb. Harga rendah = gagal pelaksanaanc. Bonafiditas pemenang lelang (modal kerja)
3. Clean & Clear lokasi pemberdayaan4. Data capaian kinerja dan dokumentasi pelaksanaan
D. Dit. PSDBS1. Persiapan bagi provinsi-provinsi yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan SimPPSDBS Online;2. Percepatan pemenuhan tenaga PPNS di Daerah (Provinsi, Kab/Kota) melalui dana APBD;3. Pengelolaan HTT di daerah untuk dilaksanakan sesuai ketentuan