Post on 17-Sep-2018
APLIKASI AUGMENTED REALITY TATA SURYA (SEMUA PLANET
MENGELILINGI MATAHARI) MENGGUNAKAN MOBILE ANDROID
Ulfah Rohmah (11108987)
Ulfah_1413@yahoo.com
Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok 16424
ABSTRAKSI Augmented reality (AR) adalah sebuah istilah untuk lingkungan yang
menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia virtual, merupakan suatu terobosan
yang sangat berguna dan dapat diterapkan pada perangkat mobile berbasis Android
yang dapat menampilkan animasi 3D berikut informasi yang ada mengenai gambar.
Model yang dihasilkan berupa objek 3D dan animasi seperti Material atau
gambar planet, Rotasi dan Revolusi tiap planet berdasarkan gambar-gambar yang
terdapat dalam Bab 1 yang berjudul Aplikasi Augmented Reality Tata Surya (Semua
Planet Mengelilingi Matahari) Menggunakan Mobile Android yang berguna untuk
membangun aplikasi Augmented Reality pada perangkat Android. Aplikasi ini
dibangun menggunakan software Unity3D dan library QCAR. Hasil model 3D yang
dibuat kemudian dikonversi menjadi FBX file. Dengan aplikasi Augmented Reality,
diharapkan pembaca dapat lebih antusias dalam mempelajari tentang ilmu tata surya.
Kata Kunci : Augmented Reality, Unity3D, 3dMax, Tata Surya.
1. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang ini,
kebutuhan akan dunia telekomunikasi
mobile (handphone) sangatlah
dibutuhkan oleh manusia. Dengan
kecanggihan telekomunikasi mobile
yang semakin berkembang pesat saat
ini, dapat meningkatkan efisiensi
pembelajaran masyarakat melalui
mobile.
Telekomunikasi mobile yang
semakin berkembang pesat saat ini,
dapat memudahkan masyarakat untuk
meningkatkan efisiensi pembelajaran
tentang ilmu tata surya, karena dengan
menggunakan mobile dapat
menghemat waktu, menghemat ruang,
menghemat tenaga, mudah dibawa
kemanapun berada, dan lain-lain.
Tata Surya
adalah kumpulan
benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet
kerdil/katai, 173 satelit alami yang
telah diidentifikasi, dan jutaan benda
langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
Dengan adanya tingkat
pemahaman kesulitan dalam
mempelajari ilmu tata surya. Disini
penulis memberikan kemudahan pada
masayarakat untuk memberikan solusi
terbaru, dengan menyediakan suatu
aplikasi yang dapat digunakan untuk
mempelajari ilmu tata surya melalui
mobile. Pentingnya pembuatan
aplikasi tata surya ini diharapkan dapat
memudahkan masyarakat dalam
mempelajari ilmu tata surya tanpa
repot-repot menggunakan komputer
atau pun buku. Berdasarkan latar
belakang permasalahan diatas, maka
penulis memberi judul Aplikasi
Augmented Reality Tata Surya (semua
planet mengelilingi matahari)
menggunakan Mobile Android.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Planet
Planet adalah suatu benda gelap
yang mengorbit sebuah bintang
(matahari). Planet ditentukan oleh para
ahli astronomi melalui serangkaian
pengamatan dan penelitian selama
ribuan tahun. Planet yang telah
ditemukan oleh para ahli secara
berturut-turut adalah Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Penemuan lebih muktahir
menyebutkan bahwa planet yang telah
ditemukan hingga sekarang lebih dari
jumlah tersebut. Masing-masing planet
memiliki jarak terhadap matahari yang
berbeda. Selain itu, masing-masing
planet memiliki bentuk, kerapatan,
kala revolusi, dan kala rotasi yang
berbeda satu sama lain.
Pengelompokan Planet, yaitu :
a. Berdasarkan Bumi sebagai batas,
planet dikelompokkan menjadi
dua, yaitu planet inferior dan
planet superior.
- Planet inferior adalah planet
yang kedudukan orbitnya berada
di antara Bumi dan matahari,
yaitu Merkurius dan Venus.
- Planet superior adalah planet
yang kedudukan orbitnya berada
di luar orbit Bumi mengelilingi
matahari, yaitu Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan
Pluto.
b. Berdasarkan asteroid sebagai
batas, planet dibagi menjadi dua,
yaitu planet dalam (inne planet)
dan planet luar (outer planet).
- Planet dalam adalah planet yang
kedudukannya berada di antara
orbit asteroid, yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars.
- Planet luar adalah planet yang
kedudukannya berada di luar
orbit asteroid, yaitu Jupiter,
Sartunus, Uranus, Neptunus, dan
Pluto.
c. Berdasarkan ukuran dan
komposisi bahan penyusunnya.
- Planet Terestrial/Kebumian,yaitu
planet yang ukuran dan
komposisi penyusunnya (batuan)
mirip dengan Bumi.Yang
termask planet terrestrial adalah
Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars.
- Planet Jovian/Raksasa,yaitu
planet yang sangat besar dan
komposisi penyusunnya mirip
Yupiter(terdiri dari sebagian
besar es dan gas hydrogen).Yang
tergolong dalam planet Jovian
adalah Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Hukum Gerakan Planet adalah :
1. Hukum I Kepler:”Orbit(lintasan
dalam mengitari Matahari) planet
berbentuk elips dengan Matahari
berada pada salah satu titik apinya.
2. Hukum II Kepler:”Garis hubung
planet-Matahari akan menyapu
daerah yang sama luasnya dalam
selang waktu yang sama.
3. Hukum III Kepler:”Jarak rata-rata
planet ke Matahari pangkat tiga
dibagi periode sideris kuadrat
merupakan bilangan konstan” atau
“Pangkat dua kala revolusi planet
sebanding dengan pangkat tiga
jarak planet ke Matahari.
Planet mengelilingi matahari
pada orbitnya berbentuk elips. Dalam
mengelilingi matahari, pada waktu
tertentu setiap planet akan berada pada
kedudukan sangat dekat dengan
matahari disebut prihelium, dan berada
kedudukan terjauh disebut aphelium.
Hal ini disebabkan orbit setiap planet
berbentuk elips dan matahari berada
pada salah satu titik fokusnya.
3DMAX
Pembuatan modeling 3 dimensi
serta animasi yang mendekati keadaan
sebenarnya atau yang sering disebut
prototype sangat dimungkinkan
dengan bantuan software design
graphic. Perkembangannya pada saat
ini sangatlah pesat.
3D Studio Max merupakan salah
satu software yang ada untuk
membantu para designer pemodelan 3
dimensi dalam membuat karyanya
dengan mengembangkan ide dan
imajinasinya kedalam bentuk visual.
Karena perancangan situs-situs web,
advertising, broadcasting, film,
pendidikan game dan entertainment
pada saat ini sering mengikut sertakan
animasi dinamis.
3D Studio Max (kadangkala
disebut 3ds Max atau MAX) adalah
sebuah perangkat lunak grafik vektor
3-dimensi dan animasi, ditulis oleh
Autodesk Media & Entertainment
(dulunya dikenal sebagai Discreet and
Kinetix). Perangkat lunak ini
dikembangkan dari pendahulunya 3D
Studio for DOS, tetapi untuk platform
Win32. Kinetix kemudian bergabung
dengan akuisisi terakhir Autodesk,
Discreet Logic.
Augmented Reality
Augmented reality (AR) atau
dalam bahasa Indonesia disebut
realitas tertambah adalah teknologi
yang menggabungkan benda maya dua
dimensi dan ataupun tiga dimensi ke
dalam sebuah lingkungan nyata lalu
memproyeksikan benda-benda maya
tersebut dalam waktu nyata (real-
time). Benda-benda maya berfungsi
menampilkan informasi yang tidak
dapat diterima oleh manusia secara
langsung. Hal ini membuat realitas
tertambah berguna sebagai alat untuk
membantu persepsi dan interaksi
penggunanya dengan dunia nyata.
Informasi yang ditampilkan oleh benda
maya membantu pengguna
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
dunia nyata. Ada tiga prinsip dari
augmented reality. Yang pertama yaitu
AR merupakan penggabungan dunia
nyata dan virtual, yang kedua berjalan
secara interaktif dalam waktu nyata
(real-time), dan yang ketiga terdapat
integrasi antar benda dalam tiga
dimensi, yaitu benda maya terintegrasi
dalam dunia nyata (Ronald T. Azuma,
1997). Secara sederhana AR bisa
didefinisikan sebagai lingkungan nyata
yang ditambahkan obyek virtual.
Penggabungan obyek nyata dan virtual
dimungkinkan dengan teknologi
display yang sesuai, interaktivitas
dimungkinkan melalui perangkat-
perangkat input tertentu. AR
merupakan variasi dari Virtual
Environments (VE), atau yang lebih
dikenal dengan istilah Virtual Reality
(VR). Teknologi VR membuat
pengguna tergabung dalam sebuah
lingkungan virtual secara keseluruhan.
Ketika tergabung dalam AR
memungkinkan pengguna untuk
melihat lingkungan nyata, dengan
obyek virtual yang ditambahkan atau
tergabung dengan lingkungan nyata.
Tidak seperti VR yang sepenuhnya
menggantikan lingkungan nyata, AR
sekedar menambahkan atau
melengkapi lingkungan nyata.
Tujuan utama dari AR adalah
untuk menciptakan lingkungan baru
dengan menggabungkan interaktivitas
lingkungan nyata dan virtual sehingga
pengguna merasa bahwa lingkungan
yang diciptakan adalah nyata. Dengan
kata lain, pengguna merasa tidak ada
perbedaan yang dirasakan antara AR
dengan apa yang mereka lihat/rasakan
di lingkungan nyata. Dengan bantuan
teknologi AR (seperti visi komputasi
dan pengenalan obyek) lingkungan
nyata disekitar kita akan dapat
berinteraksi dalam bentuk digital
(virtual). Informasi tentang obyek dan
lingkungan disekitar kita dapat
ditambahkan kedalam sistem AR yang
kemudian informasi tersebut
ditampilkan diatas layer dunia nyata
secara real-time seolah-olah informasi
tersebut adalah nyata.
Unity Extention v1.0.0
Unity adalah tool untuk
membuat 3D video game atau konten
interaktif lainnya seperti visualisasi
arsitektur atau real-time 3D animasi.
Editor berjalan pada Windows dan
Mac OS X dan dapat menghasilkan
game untuk Windows, Mac, Wii, iPad,
iPhone, serta Android platform.
Bahasa pemrograman yang
digunakan bermacam-macam, mulai
dari Javascript, C# dan Boo. Pada
unity, tidak bisa melakukan desain atau
modelling, dikarenakan unity bukan
tool untuk mendesain. Jadi untuk
mendesain, memerlukan 3D editor lain
seperti 3D Max atau Blender,
kemudian export menjadi format .fbx
atau langsung format file blend. Unity
lebih simple dan powerfull daripada
game engine lainnya dengan berbagai
asset yang dimiliki. Ada dua lisensi
utama: Unity dan Unity Pro, pada versi
unity Pro merupakan versi berbayar
dan versi non pro merupakan versi
gratis. Pada versi unity pro terdapat
fitur tambahan, seperti membuat
tekstur dan penambahan efek. Versi
gratis, menampilkan splash screen
(dalam permainan mandiri) dan
watermark (dalam game web).
Baik unity maupun unity pro
termasuk dalam lingkungan
pengembangan, tutorial, sample
project dan konten, dukungan dengan
forum, wiki, dan update dalam versi
yang sama.
3. PERANCANGAN DAN
PEMBUATAN
Analisis Masalah
Perkembangan teknologi
semakin hari semakin berkembang
pesat dalam
berbagai aspek kehidupan. Dalam hal
ini menuntut para pengembang
teknologi untuk membuat aplikasi-
aplikasi baru yang bertujuan untuk
lebih memudahkan dan menarik minat
pemakai.
Augmented Reality atau dapat
disebut juga sebagai kenyataan
tertambah merupakan hal yang dapat
dikatakan baru dalam bidang teknologi
khususnya pada perangkat mobile.
Augmented Reality dapat diterapkan
diberbagai bidang sesuai kebutuhan
tiap-tiap pemakai. Salah satunya
diterapkan pada perangkat mobile
berbasis Android yang dapat
menampilkan animasi tiga dimensi
berikut informasi yang ada mengenai
gambar tertentu pada suatu buku.
Buku Sains untuk Sekolah Dasar
Kelas VI pada Bab 9 berisi
pengetahuan mengenai Tata Surya,
Planet-Planet, Meteor dan Meteorid,
Asteroid atau Planetoid, Satelit,
Rotasi, Revolusi, Gerhana Bulan dan
Matahari dan Sistem Penanggalan.
Dengan memanfaatkan teknologi
Augmented Reality dalam
menampilkan objek 3 dimensi yang
diterapkan pada mobile berbasis
android sehingga diharapkan dapat
memudahkan siswa/i kelas VI lebih
mudah memahami isi animasi 3
dimensi tersebut.
Aplikasi Augmented Reality Tata
Surya berjalan pada perangkat mobile
berbasis Android. Dengan
memanfaatkan kamera handphone
untuk melakukan tracking Image
target, sehingga apabila telah
terdeteksi marker maka akan muncul
objek 3D beserta informasinya.
Penggunaan Image target ini
diperlukan marker sebagai media
tracker.
Pembuatan marker berupa
image, dilakukan dengan mengambil
salah satu contoh gambar dan
kemudian di upload ke website
Qualcomm Developer. Karena Qcar
Unity Android menggunakan media
tracking yang sifatnya tertutup,
sehingga tidak dapat digunakan engine
tracker yang sifatnya stand alone
melainkan harus melalui website
Qualcomm Developer, maka setiap
marker yang telah dibuat oleh penulis,
harus diupload satu per satu ke website
Qualcomm Developer untuk kemudian
penulis akan mendapatkan penilaian
marker mana yang menurut website
Qualcomm Developer tersebut
mempunyai kontras tinggi sehingga
bagus untuk dilakukan tracking.
Untuk dapat membangun
aplikasi Augmented Reality Tata Surya
ini diperlukan perangkat keras
(Hardware) dan perangkat lunak
(Software) yang akan digunakan agar
program tersebut dapat berjalan seperti
yang diharapkan. Proses pembuatan
program aplikasi Augmented Reality
Tata Surya ini membutuhkan
perangkat keras dan perangkat lunak
sebagai media dan alat yang digunakan
untuk pembuatan program, dimulai
dari rancangan hingga program selesai
dan juga pada saat program
diimplementasikan ke dalam
lingkungan sebenarnya.
Rancangan UML
Gambar 3.1 Use Case Diagram
Pada gambar 3.1 adalah use case
diagram dari aplikasi Augmented
Reality Tata Surya, pada aplikasi
Augmented Reality terdapat tiga buah
use case yang dilakukan oleh user,
pertama user akan membuka atau
menjalankan aplikasi, kemudian user
akan melakukan tracking image, lalu
hasil dari tracking image tersebut user
akan mendapatkan objek animasi 3D
Tahap Permodelan/Modeling
dan Texturing
Pada model orbit ini nantinya
akan menampilkan obyek-obyek tiga
dimensi Matahari beserta delapan
planet yang ada dalam tata surya dan
mengorbit pada orbitnya masing-
masing. Jadi pada dasarnya pada
model orbit ini terdapat sembilan
sphere sebagai obyek planet dan
Matahari serta delapan ellipse sebagai
obyek orbitnya. Buka program
autodesk 3ds max 2011 lalu aktifkan
panel Create, kemudian pilih
Geometry dan klik Sphere pada
Rollout Object Type. Arahkan pointer
mouse ke area Viewport Perspective,
klik tahan dan geser mouse untuk
membentuk obyek Sphere. Aktifkan
panel Modify lalu masukan nilai 10
pada Radius, 50 pada Segment, lalu
lakukan langkah-langkah sebelumnya
atau bisa dengan mengcopy sphere
Matahari yang telah dibuat
sebelumnya dan atur ukuran masing-
masing obyek planet.
Gambar 3.4 Pembuatan Model Planet
dengan Sphere
Setelah selesai membuat 8
spehere atur ukuran masing-masing
obyek tiga dimensi dengan menekan
tombol “R” pada keyboard atau
dengan menekan select and uniform
scale tool atau bisa langsung mengisi
nilai radius pada masing-masing
obyek. Langkah selanjutnya adalah
membuat model orbit menggunakan
ellipse. Pilih shapes lalu pilih ellipse
pada object type, dan atur parameter
masing-masing orbit sebagai berikut.
Gambar 3.5 Parameter Obyek Ellipse
Setelah masing-masing orbit
sudah terbentuk, lalu atur agar obyek
sphere yang telah dibuat menyatu
dengan obyek ellipse dengan
menggunakan metode add path pada
sphere positionnya, sehingga nantinya
planet-planet yang sudah dibuat dapat
bergerak pada orbitnya masing-
masing. Untuk melakukan ini pertama
pilih obyek sphere yang akan diatur
pathnya, lalu pilih tool motion lalu
pilih assign controller seperti gambar
3.6
Gambar 3.6 Assign Controller
Selanjutnya pilih dan akan
muncul window baru, pilih Path
Constraint dan klik OK.
Gambar 3.7 Assign Position Controller
Lalu atur pada path parameter,
dengan memilih add path lalu pilih
obyek orbit/ellipse yang akan dipakai.
Gambar 3.8 Path Parameter
Lakukan langkah-langkah yang
sama pada semua obyek sphere yang
lain, dan sesuaikan antara model planet
dengan model orbit yang sudah dibuat.
Setelah semua obyek sphere sudah
berada pada orbitnya masing-masing,
Setelah tahap modeling selesai
dibuat, maka langkah selanjutnya
adalah pemberian material atau
texturing pada masing-masing obyek
dengan tujuan agar model tiga dimensi
yang telah dibuat dapat terlihat lebih
real. Tahap texturing dimulai dengan
menekan tombol “M” pada keyboard
agar muncul window baru berisikan
menu Material Editor, klik kotak
kosong lalu klik pada Rollout Maps
dan pilih Diffuse Color, lalu klik None
dan akan muncul Material Editor,
Double klik Bitmap lalu Browse
material Bumi untuk obyek sphere
Bumi dan lakukan langkah ini pada
semua obyek planet yang lain sehingga
semua obyek planet dan Matahari telah
sesuai dengan texturenya masing-
masing.
Gambar 3.9 Material Editor
Gambar 3.10 Tampilan Model Setelah
Diberi Texture
Tahap Permodelan Rotasi
Planet
Pada tahap ini akan dilakukan
permodelan rotasi pada tiap planetnya
menurut kecepatan rotasi tiap planet
masing-masing.
Tabel 3.1 Perbandingan Rotasi Tiap
Planet
Setelah jumlah periode rotasi
telah diketahui, maka atur semua nilai
rotasi pada masing-masing obyek
sphere sesuai dengan dengan model
planetnya. Untuk melakukan rotasi
klik gambar sphere planetnya,
kemudian klik kanan pada kursor.
Maka akan muncul tampilan seperti di
bawah ini:
Gambar 3.11 Tampilan Rotasi
Setelah klik rotasi atur arah
perputaran rotasi menurut periode
yang telah ditentukan pada setiap
planetnya. Putar arah rotasinya ke arah
sebelah kanan.
Tahap Permodelan Revolusi
Planet
Pada tahap ini akan dilakukan
permodelan revolusi pada tiap
planetnya menurut kecepatan rotasi
tiap planet masing-masing.
Tabel 3.2 Perbandingan Revolusi Tiap
Planet
Setelah jumlah periode revolusi
telah diketahui, maka atur semua nilai
revolusi pada masing-masing obyek
sphere sesuai dengan dengan model
planetnya.
Gambar 3.12 Tampilan Model Setelah
Diberi Revolusi
Untuk memasukkan revolusi pada
objek planet tersebut pilih create-
helpers-dummy.
Gambar 3.13 Tampilan Icon Dummy
Kemudian klik yang motion ,
klik position, kemudian klik gambar
. Setelah itu akan keluar tampilan
seperti di bawah ini :
Gambar 3.14 Tampilan Assign
Position Controller
Setelah itu pilih path constraint.
Kemudian klik add path, lalu pilih line
yang sesuai dengan lintasan planet-
planet tata suryanya.
Membuat Augmented Reality
(AR)
Untuk membuat AR dibutuhkan
marker dan kamera. Kemudian pada
tab project buka folder Qualcomm
Augmented Reality dan buka folder
Prefabs. Pada folder Prefabs di drag
(ditarik) AR Camera dan Image Target
ke tab Hierarchy.
Gambar 3.33 Pembuatan AR
Memasukkan Marker pada
Image Target
Pada Image Target Behavoiur
(Script) klik Image TargetBehaviour.
Kemudian pada Data Set dan Image
Target pilih Tracker untuk
memunculkan gambar Marker AR
seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.34 Tampilan Memasukkan
Marker
Mengatur Pencahayaan
Untuk mengatur pencahayaan
klik GameObject – Create Other –
Directional Light.
Gambar 3.40 Tampilan Mengatur
Pencahayaan
Kemudian drag (tarik)
Directional Light yang ada pada tab
Hierarchy ke dalam Image Target.
Mengatur Build dan Settings
Klik File – Bulid Settings
kemudian pilih android lalu klik
Switch Platform.
Gambar 3.42 Mengatur Build Settings
Pilih Player Settings untuk
melakukan pengaturan. Kemudian
pilih Splash Image untuk memasukkan
image pada tampilan awal AR.
Gambar 3.43 Memasukkan Image
pada Splash Image
Gambar di bawah ini di sesuaikan
menurut spesifikasi mobile
(handphone).
Gambar 3.44 Mengatur Other Settings
Setelah itu klik build, save
menggunakan nama Planet.apk
Kemudian instal Planet.apk nya
pada mobile (handphone) melalui
kabel data. Setelah itu di tes aplikasi
yang sudah di instal tersebut melalui
mobile (handphone) menggunakan
marker yang telah ditentukan. Maka
tampilan akan seperti tampilan di
bawah ini :
Gambar 3.46 Tampilan AR
4. IMPLEMENTASI DAN UJI
COBA
Implementasi dan Uji Coba
Aplikasi Augmented Reality Tata
Surya
Pada bab ini dijelaskan
bagaimana objek-objek Tata Surya
yang telah dibuat sebelumnya
diimplementasikan menggunakan
teknologi Augmented Reality
menggunakan android.
Selain itu, juga akan dijelaskan
beberapa software dan hardware yang
diperlukan dalam menjalankan aplikasi
ini. Setelah itu akan dilakukan uji coba
aplikasi untuk menunjukkan tingkat
kelayakan dari aplikasi kepada
beberapa orang guru di SDN 07 pagi,
dengan melakukan penilaian melalui
pengisian kuisioner yang diberikan.
Uji Coba Aplikasi pada
Pengguna
Untuk mengetahui penilaian dan
tanggapan para guru di SDN 07 pagi
terhadap aplikasi Augmented Reality
yang berbasis Android yang
dikembangkan, dilakukan ujicoba
terbatas dan penyebaran kuesioner
penilaian. Dalam ujicoba terbatas dan
penyebaran kuesioner ini disebarkan
dan diisi oleh para guru di SDN 07
pagi, kuesioner ini terdiri dari tiga
aspek yaitu Aspek Tampilan, Aspek
Aplikasi, dan Aspek Pengguna. Uji
coba secara terbatas dilakukan
sebanyak 30 orang guru. Proses
ujicoba diawali dengan demonstrasi
aplikasi Augmented Reality dan cara
penggunaannya secara singkat dan
penjelasan mengenai cara kerja
program. Proses Uji Coba dilakukan
dengan memberikan simulasi
pembelajaran dimana para guru diberi
kebebasan untuk mencoba sendiri
media aplikasi tersebut. Setelah para
guru melakukan percobaan terhadap
aplikasi tersebut, kemudian diberikan
kuesioner untuk memberikan masing-
masing penilaiannya dengan mengisi
pilihan dari setiap pernyataan.
Hasil rangkuman data untuk
kuesioner Para Guru SDN 07 pagi
berjumlah total 30 dirangkum dalam
tabel berikut :
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Kuesioner
Aspek
Tampil
an
Aspek
Aplik
asi
Aspek
Penggu
naan
Tot
al
Rat
a-
rata
Hasil
Standar
Baik
270 540 270 108
0
360
Hasil
Responde
n
285
611
306
120
2
400
Hasil
Nilai
Maksimal
360 720 360 144
0
480
5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil kuisioner yang
disebarkan kepada 30 orang guru SDN
07 pagi dapat disimpulkan bahwa
presentase sebesar 83,47% untuk nilai
keseluruhan dan sudah dapat dikatakan
sangat baik. Sedangkan untuk aspek
tampilan didapatkan presentase
79,17%, aspek aplikasi didapatkan
presentase 84,86%, aspek penggunaan
didapatkan presentase 85% dan dari
ketiga aspek tersebut aplikasi ini sudah
dikatakan sangat baik. Dari
kesimpulan yang diambil melalui
kuesioner, diketahui model objek 3D
yang dibuat dapat terealisasikan sesuai
dengan objek-objek dalam tata surya,
sehingga dapat memberikan informasi
tentang arah rotasi dan revolusi tiap-
tiap planet. Selain itu aplikasi ini
masih memerlukan software Unity dan
belum diaplikasikan kedalam media
lain seperti Dekstop, Blackberry, Web,
dll. Sehingga aplikasi belum dapat
digunakan secara umum dan meluas.
Aplikasi Augmented Reality
masih belum sempurna, pada aplikasi
ini bentuk image masih dalam bentuk
kecil. Maka dari itu untuk kedepannya
diharapkan untuk image dapat
diperbesar. Dan aplikasi dapat lebih
interaktif serta menampilkan lebih
banyak informasi.
Diharapkan agar ada
pengembangan lebih lanjut terhadap
Aplikasi Augmented Reality terutama
dalam bidang luar angkasa semacam
ini. Khususnya dalam pembuatan
model, karena disadari masih banyak
kekurangan dalam model-model yang
telah dibuat. Untuk kedepannya dapat
ditingkatkan dengan melakukan
pengembangan kemampuan lebih
lanjut, guna mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi dari segi bentuk,
kemiripan dengan gambar, animasi,
dan efisiensi yang berhubungan
dengan berat file model yang nantinya
juga akan berpengaruh pada aplikasi
yang dibuat, serta pengembangan agar
pengguna dapat menjalankan aplikasi
tanpa harus memiliki software Unity,
selain itu dengan memasukkan audio
atau suara dan mengganti marker
menjadi lebih menarik atau mungkin
dengan tanpa marker atau markerless,
dapat dikembangkan kedalam
perangkat mobile BlackBerry dan
Dekstop, atau dikembangkan dengan
mengaplikasikannya kedalam sebuah
web.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Admiranto, A. Gunawan. 1999.
Tata Surya Dan Alam Semesta.
Penerbit
Kanisius. Bandung.
[2] Anonim. Sejarah augmented
reality. 2010.
http://belajarar.blogspot.com/2
010/05/sejarah-augmented-
reality-28.html.
[3] Herlawati, dkk. 2011.
Menggunakan UML. Penerbit
Informatika. Bandung.
[4] Kerrod, Robin. 1999.
Astronomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
[5] Pujiastuti, Martina. 1996. Ilmu
Pengetahuan Alam Tata Surya
Untuk Siswa dan Guru Sekolah
Dasar. PT Lazuardi Putra
Pertiwi. Jakarta.
[6] QDevnet. Trackable system.
2012.
https://ar.qualcomm.com/qdevn
et/developer-guide.
[7] Wahana Komputer. 2011. 3ds
Max 2011 untuk Permodelan
Berbagai Macam Objek.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
[8] Wikipedia. Pengertian realitas
tertambah. 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Re
alitas-tertambah-Pengertian.