APLIKASI AUGMENTED REALITY TATA SURYA...

13
APLIKASI AUGMENTED REALITY TATA SURYA (SEMUA PLANET MENGELILINGI MATAHARI) MENGGUNAKAN MOBILE ANDROID Ulfah Rohmah (11108987) [email protected] Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok 16424 ABSTRAKSI Augmented reality (AR) adalah sebuah istilah untuk lingkungan yang menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia virtual, merupakan suatu terobosan yang sangat berguna dan dapat diterapkan pada perangkat mobile berbasis Android yang dapat menampilkan animasi 3D berikut informasi yang ada mengenai gambar. Model yang dihasilkan berupa objek 3D dan animasi seperti Material atau gambar planet, Rotasi dan Revolusi tiap planet berdasarkan gambar-gambar yang terdapat dalam Bab 1 yang berjudul Aplikasi Augmented Reality Tata Surya (Semua Planet Mengelilingi Matahari) Menggunakan Mobile Android yang berguna untuk membangun aplikasi Augmented Reality pada perangkat Android. Aplikasi ini dibangun menggunakan software Unity3D dan library QCAR. Hasil model 3D yang dibuat kemudian dikonversi menjadi FBX file. Dengan aplikasi Augmented Reality, diharapkan pembaca dapat lebih antusias dalam mempelajari tentang ilmu tata surya. Kata Kunci : Augmented Reality, Unity3D, 3dMax, Tata Surya. 1. LATAR BELAKANG Pada zaman sekarang ini, kebutuhan akan dunia telekomunikasi mobile (handphone) sangatlah dibutuhkan oleh manusia. Dengan kecanggihan telekomunikasi mobile yang semakin berkembang pesat saat ini, dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran masyarakat melalui mobile. Telekomunikasi mobile yang semakin berkembang pesat saat ini, dapat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran tentang ilmu tata surya, karena dengan menggunakan mobile dapat menghemat waktu, menghemat ruang, menghemat tenaga, mudah dibawa kemanapun berada, dan lain-lain. Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Dengan adanya tingkat pemahaman kesulitan dalam mempelajari ilmu tata surya. Disini penulis memberikan kemudahan pada masayarakat untuk memberikan solusi terbaru, dengan menyediakan suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk mempelajari ilmu tata surya melalui

Transcript of APLIKASI AUGMENTED REALITY TATA SURYA...

APLIKASI AUGMENTED REALITY TATA SURYA (SEMUA PLANET

MENGELILINGI MATAHARI) MENGGUNAKAN MOBILE ANDROID

Ulfah Rohmah (11108987)

[email protected]

Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok 16424

ABSTRAKSI Augmented reality (AR) adalah sebuah istilah untuk lingkungan yang

menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia virtual, merupakan suatu terobosan

yang sangat berguna dan dapat diterapkan pada perangkat mobile berbasis Android

yang dapat menampilkan animasi 3D berikut informasi yang ada mengenai gambar.

Model yang dihasilkan berupa objek 3D dan animasi seperti Material atau

gambar planet, Rotasi dan Revolusi tiap planet berdasarkan gambar-gambar yang

terdapat dalam Bab 1 yang berjudul Aplikasi Augmented Reality Tata Surya (Semua

Planet Mengelilingi Matahari) Menggunakan Mobile Android yang berguna untuk

membangun aplikasi Augmented Reality pada perangkat Android. Aplikasi ini

dibangun menggunakan software Unity3D dan library QCAR. Hasil model 3D yang

dibuat kemudian dikonversi menjadi FBX file. Dengan aplikasi Augmented Reality,

diharapkan pembaca dapat lebih antusias dalam mempelajari tentang ilmu tata surya.

Kata Kunci : Augmented Reality, Unity3D, 3dMax, Tata Surya.

1. LATAR BELAKANG

Pada zaman sekarang ini,

kebutuhan akan dunia telekomunikasi

mobile (handphone) sangatlah

dibutuhkan oleh manusia. Dengan

kecanggihan telekomunikasi mobile

yang semakin berkembang pesat saat

ini, dapat meningkatkan efisiensi

pembelajaran masyarakat melalui

mobile.

Telekomunikasi mobile yang

semakin berkembang pesat saat ini,

dapat memudahkan masyarakat untuk

meningkatkan efisiensi pembelajaran

tentang ilmu tata surya, karena dengan

menggunakan mobile dapat

menghemat waktu, menghemat ruang,

menghemat tenaga, mudah dibawa

kemanapun berada, dan lain-lain.

Tata Surya

adalah kumpulan

benda langit yang terdiri atas sebuah

bintang yang disebut Matahari dan

semua objek yang terikat oleh gaya

gravitasinya. Objek-objek tersebut

termasuk delapan buah planet yang

sudah diketahui dengan orbit

berbentuk elips, lima planet

kerdil/katai, 173 satelit alami yang

telah diidentifikasi, dan jutaan benda

langit (meteor, asteroid, komet)

lainnya.

Dengan adanya tingkat

pemahaman kesulitan dalam

mempelajari ilmu tata surya. Disini

penulis memberikan kemudahan pada

masayarakat untuk memberikan solusi

terbaru, dengan menyediakan suatu

aplikasi yang dapat digunakan untuk

mempelajari ilmu tata surya melalui

mobile. Pentingnya pembuatan

aplikasi tata surya ini diharapkan dapat

memudahkan masyarakat dalam

mempelajari ilmu tata surya tanpa

repot-repot menggunakan komputer

atau pun buku. Berdasarkan latar

belakang permasalahan diatas, maka

penulis memberi judul Aplikasi

Augmented Reality Tata Surya (semua

planet mengelilingi matahari)

menggunakan Mobile Android.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Planet

Planet adalah suatu benda gelap

yang mengorbit sebuah bintang

(matahari). Planet ditentukan oleh para

ahli astronomi melalui serangkaian

pengamatan dan penelitian selama

ribuan tahun. Planet yang telah

ditemukan oleh para ahli secara

berturut-turut adalah Merkurius,

Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,

Uranus, Neptunus, dan Pluto.

Penemuan lebih muktahir

menyebutkan bahwa planet yang telah

ditemukan hingga sekarang lebih dari

jumlah tersebut. Masing-masing planet

memiliki jarak terhadap matahari yang

berbeda. Selain itu, masing-masing

planet memiliki bentuk, kerapatan,

kala revolusi, dan kala rotasi yang

berbeda satu sama lain.

Pengelompokan Planet, yaitu :

a. Berdasarkan Bumi sebagai batas,

planet dikelompokkan menjadi

dua, yaitu planet inferior dan

planet superior.

- Planet inferior adalah planet

yang kedudukan orbitnya berada

di antara Bumi dan matahari,

yaitu Merkurius dan Venus.

- Planet superior adalah planet

yang kedudukan orbitnya berada

di luar orbit Bumi mengelilingi

matahari, yaitu Mars, Jupiter,

Saturnus, Uranus, Neptunus, dan

Pluto.

b. Berdasarkan asteroid sebagai

batas, planet dibagi menjadi dua,

yaitu planet dalam (inne planet)

dan planet luar (outer planet).

- Planet dalam adalah planet yang

kedudukannya berada di antara

orbit asteroid, yaitu Merkurius,

Venus, Bumi, dan Mars.

- Planet luar adalah planet yang

kedudukannya berada di luar

orbit asteroid, yaitu Jupiter,

Sartunus, Uranus, Neptunus, dan

Pluto.

c. Berdasarkan ukuran dan

komposisi bahan penyusunnya.

- Planet Terestrial/Kebumian,yaitu

planet yang ukuran dan

komposisi penyusunnya (batuan)

mirip dengan Bumi.Yang

termask planet terrestrial adalah

Merkurius, Venus, Bumi, dan

Mars.

- Planet Jovian/Raksasa,yaitu

planet yang sangat besar dan

komposisi penyusunnya mirip

Yupiter(terdiri dari sebagian

besar es dan gas hydrogen).Yang

tergolong dalam planet Jovian

adalah Yupiter, Saturnus,

Uranus, dan Neptunus.

Hukum Gerakan Planet adalah :

1. Hukum I Kepler:”Orbit(lintasan

dalam mengitari Matahari) planet

berbentuk elips dengan Matahari

berada pada salah satu titik apinya.

2. Hukum II Kepler:”Garis hubung

planet-Matahari akan menyapu

daerah yang sama luasnya dalam

selang waktu yang sama.

3. Hukum III Kepler:”Jarak rata-rata

planet ke Matahari pangkat tiga

dibagi periode sideris kuadrat

merupakan bilangan konstan” atau

“Pangkat dua kala revolusi planet

sebanding dengan pangkat tiga

jarak planet ke Matahari.

Planet mengelilingi matahari

pada orbitnya berbentuk elips. Dalam

mengelilingi matahari, pada waktu

tertentu setiap planet akan berada pada

kedudukan sangat dekat dengan

matahari disebut prihelium, dan berada

kedudukan terjauh disebut aphelium.

Hal ini disebabkan orbit setiap planet

berbentuk elips dan matahari berada

pada salah satu titik fokusnya.

3DMAX

Pembuatan modeling 3 dimensi

serta animasi yang mendekati keadaan

sebenarnya atau yang sering disebut

prototype sangat dimungkinkan

dengan bantuan software design

graphic. Perkembangannya pada saat

ini sangatlah pesat.

3D Studio Max merupakan salah

satu software yang ada untuk

membantu para designer pemodelan 3

dimensi dalam membuat karyanya

dengan mengembangkan ide dan

imajinasinya kedalam bentuk visual.

Karena perancangan situs-situs web,

advertising, broadcasting, film,

pendidikan game dan entertainment

pada saat ini sering mengikut sertakan

animasi dinamis.

3D Studio Max (kadangkala

disebut 3ds Max atau MAX) adalah

sebuah perangkat lunak grafik vektor

3-dimensi dan animasi, ditulis oleh

Autodesk Media & Entertainment

(dulunya dikenal sebagai Discreet and

Kinetix). Perangkat lunak ini

dikembangkan dari pendahulunya 3D

Studio for DOS, tetapi untuk platform

Win32. Kinetix kemudian bergabung

dengan akuisisi terakhir Autodesk,

Discreet Logic.

Augmented Reality

Augmented reality (AR) atau

dalam bahasa Indonesia disebut

realitas tertambah adalah teknologi

yang menggabungkan benda maya dua

dimensi dan ataupun tiga dimensi ke

dalam sebuah lingkungan nyata lalu

memproyeksikan benda-benda maya

tersebut dalam waktu nyata (real-

time). Benda-benda maya berfungsi

menampilkan informasi yang tidak

dapat diterima oleh manusia secara

langsung. Hal ini membuat realitas

tertambah berguna sebagai alat untuk

membantu persepsi dan interaksi

penggunanya dengan dunia nyata.

Informasi yang ditampilkan oleh benda

maya membantu pengguna

melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam

dunia nyata. Ada tiga prinsip dari

augmented reality. Yang pertama yaitu

AR merupakan penggabungan dunia

nyata dan virtual, yang kedua berjalan

secara interaktif dalam waktu nyata

(real-time), dan yang ketiga terdapat

integrasi antar benda dalam tiga

dimensi, yaitu benda maya terintegrasi

dalam dunia nyata (Ronald T. Azuma,

1997). Secara sederhana AR bisa

didefinisikan sebagai lingkungan nyata

yang ditambahkan obyek virtual.

Penggabungan obyek nyata dan virtual

dimungkinkan dengan teknologi

display yang sesuai, interaktivitas

dimungkinkan melalui perangkat-

perangkat input tertentu. AR

merupakan variasi dari Virtual

Environments (VE), atau yang lebih

dikenal dengan istilah Virtual Reality

(VR). Teknologi VR membuat

pengguna tergabung dalam sebuah

lingkungan virtual secara keseluruhan.

Ketika tergabung dalam AR

memungkinkan pengguna untuk

melihat lingkungan nyata, dengan

obyek virtual yang ditambahkan atau

tergabung dengan lingkungan nyata.

Tidak seperti VR yang sepenuhnya

menggantikan lingkungan nyata, AR

sekedar menambahkan atau

melengkapi lingkungan nyata.

Tujuan utama dari AR adalah

untuk menciptakan lingkungan baru

dengan menggabungkan interaktivitas

lingkungan nyata dan virtual sehingga

pengguna merasa bahwa lingkungan

yang diciptakan adalah nyata. Dengan

kata lain, pengguna merasa tidak ada

perbedaan yang dirasakan antara AR

dengan apa yang mereka lihat/rasakan

di lingkungan nyata. Dengan bantuan

teknologi AR (seperti visi komputasi

dan pengenalan obyek) lingkungan

nyata disekitar kita akan dapat

berinteraksi dalam bentuk digital

(virtual). Informasi tentang obyek dan

lingkungan disekitar kita dapat

ditambahkan kedalam sistem AR yang

kemudian informasi tersebut

ditampilkan diatas layer dunia nyata

secara real-time seolah-olah informasi

tersebut adalah nyata.

Unity Extention v1.0.0

Unity adalah tool untuk

membuat 3D video game atau konten

interaktif lainnya seperti visualisasi

arsitektur atau real-time 3D animasi.

Editor berjalan pada Windows dan

Mac OS X dan dapat menghasilkan

game untuk Windows, Mac, Wii, iPad,

iPhone, serta Android platform.

Bahasa pemrograman yang

digunakan bermacam-macam, mulai

dari Javascript, C# dan Boo. Pada

unity, tidak bisa melakukan desain atau

modelling, dikarenakan unity bukan

tool untuk mendesain. Jadi untuk

mendesain, memerlukan 3D editor lain

seperti 3D Max atau Blender,

kemudian export menjadi format .fbx

atau langsung format file blend. Unity

lebih simple dan powerfull daripada

game engine lainnya dengan berbagai

asset yang dimiliki. Ada dua lisensi

utama: Unity dan Unity Pro, pada versi

unity Pro merupakan versi berbayar

dan versi non pro merupakan versi

gratis. Pada versi unity pro terdapat

fitur tambahan, seperti membuat

tekstur dan penambahan efek. Versi

gratis, menampilkan splash screen

(dalam permainan mandiri) dan

watermark (dalam game web).

Baik unity maupun unity pro

termasuk dalam lingkungan

pengembangan, tutorial, sample

project dan konten, dukungan dengan

forum, wiki, dan update dalam versi

yang sama.

3. PERANCANGAN DAN

PEMBUATAN

Analisis Masalah

Perkembangan teknologi

semakin hari semakin berkembang

pesat dalam

berbagai aspek kehidupan. Dalam hal

ini menuntut para pengembang

teknologi untuk membuat aplikasi-

aplikasi baru yang bertujuan untuk

lebih memudahkan dan menarik minat

pemakai.

Augmented Reality atau dapat

disebut juga sebagai kenyataan

tertambah merupakan hal yang dapat

dikatakan baru dalam bidang teknologi

khususnya pada perangkat mobile.

Augmented Reality dapat diterapkan

diberbagai bidang sesuai kebutuhan

tiap-tiap pemakai. Salah satunya

diterapkan pada perangkat mobile

berbasis Android yang dapat

menampilkan animasi tiga dimensi

berikut informasi yang ada mengenai

gambar tertentu pada suatu buku.

Buku Sains untuk Sekolah Dasar

Kelas VI pada Bab 9 berisi

pengetahuan mengenai Tata Surya,

Planet-Planet, Meteor dan Meteorid,

Asteroid atau Planetoid, Satelit,

Rotasi, Revolusi, Gerhana Bulan dan

Matahari dan Sistem Penanggalan.

Dengan memanfaatkan teknologi

Augmented Reality dalam

menampilkan objek 3 dimensi yang

diterapkan pada mobile berbasis

android sehingga diharapkan dapat

memudahkan siswa/i kelas VI lebih

mudah memahami isi animasi 3

dimensi tersebut.

Aplikasi Augmented Reality Tata

Surya berjalan pada perangkat mobile

berbasis Android. Dengan

memanfaatkan kamera handphone

untuk melakukan tracking Image

target, sehingga apabila telah

terdeteksi marker maka akan muncul

objek 3D beserta informasinya.

Penggunaan Image target ini

diperlukan marker sebagai media

tracker.

Pembuatan marker berupa

image, dilakukan dengan mengambil

salah satu contoh gambar dan

kemudian di upload ke website

Qualcomm Developer. Karena Qcar

Unity Android menggunakan media

tracking yang sifatnya tertutup,

sehingga tidak dapat digunakan engine

tracker yang sifatnya stand alone

melainkan harus melalui website

Qualcomm Developer, maka setiap

marker yang telah dibuat oleh penulis,

harus diupload satu per satu ke website

Qualcomm Developer untuk kemudian

penulis akan mendapatkan penilaian

marker mana yang menurut website

Qualcomm Developer tersebut

mempunyai kontras tinggi sehingga

bagus untuk dilakukan tracking.

Untuk dapat membangun

aplikasi Augmented Reality Tata Surya

ini diperlukan perangkat keras

(Hardware) dan perangkat lunak

(Software) yang akan digunakan agar

program tersebut dapat berjalan seperti

yang diharapkan. Proses pembuatan

program aplikasi Augmented Reality

Tata Surya ini membutuhkan

perangkat keras dan perangkat lunak

sebagai media dan alat yang digunakan

untuk pembuatan program, dimulai

dari rancangan hingga program selesai

dan juga pada saat program

diimplementasikan ke dalam

lingkungan sebenarnya.

Rancangan UML

Gambar 3.1 Use Case Diagram

Pada gambar 3.1 adalah use case

diagram dari aplikasi Augmented

Reality Tata Surya, pada aplikasi

Augmented Reality terdapat tiga buah

use case yang dilakukan oleh user,

pertama user akan membuka atau

menjalankan aplikasi, kemudian user

akan melakukan tracking image, lalu

hasil dari tracking image tersebut user

akan mendapatkan objek animasi 3D

Tahap Permodelan/Modeling

dan Texturing

Pada model orbit ini nantinya

akan menampilkan obyek-obyek tiga

dimensi Matahari beserta delapan

planet yang ada dalam tata surya dan

mengorbit pada orbitnya masing-

masing. Jadi pada dasarnya pada

model orbit ini terdapat sembilan

sphere sebagai obyek planet dan

Matahari serta delapan ellipse sebagai

obyek orbitnya. Buka program

autodesk 3ds max 2011 lalu aktifkan

panel Create, kemudian pilih

Geometry dan klik Sphere pada

Rollout Object Type. Arahkan pointer

mouse ke area Viewport Perspective,

klik tahan dan geser mouse untuk

membentuk obyek Sphere. Aktifkan

panel Modify lalu masukan nilai 10

pada Radius, 50 pada Segment, lalu

lakukan langkah-langkah sebelumnya

atau bisa dengan mengcopy sphere

Matahari yang telah dibuat

sebelumnya dan atur ukuran masing-

masing obyek planet.

Gambar 3.4 Pembuatan Model Planet

dengan Sphere

Setelah selesai membuat 8

spehere atur ukuran masing-masing

obyek tiga dimensi dengan menekan

tombol “R” pada keyboard atau

dengan menekan select and uniform

scale tool atau bisa langsung mengisi

nilai radius pada masing-masing

obyek. Langkah selanjutnya adalah

membuat model orbit menggunakan

ellipse. Pilih shapes lalu pilih ellipse

pada object type, dan atur parameter

masing-masing orbit sebagai berikut.

Gambar 3.5 Parameter Obyek Ellipse

Setelah masing-masing orbit

sudah terbentuk, lalu atur agar obyek

sphere yang telah dibuat menyatu

dengan obyek ellipse dengan

menggunakan metode add path pada

sphere positionnya, sehingga nantinya

planet-planet yang sudah dibuat dapat

bergerak pada orbitnya masing-

masing. Untuk melakukan ini pertama

pilih obyek sphere yang akan diatur

pathnya, lalu pilih tool motion lalu

pilih assign controller seperti gambar

3.6

Gambar 3.6 Assign Controller

Selanjutnya pilih dan akan

muncul window baru, pilih Path

Constraint dan klik OK.

Gambar 3.7 Assign Position Controller

Lalu atur pada path parameter,

dengan memilih add path lalu pilih

obyek orbit/ellipse yang akan dipakai.

Gambar 3.8 Path Parameter

Lakukan langkah-langkah yang

sama pada semua obyek sphere yang

lain, dan sesuaikan antara model planet

dengan model orbit yang sudah dibuat.

Setelah semua obyek sphere sudah

berada pada orbitnya masing-masing,

Setelah tahap modeling selesai

dibuat, maka langkah selanjutnya

adalah pemberian material atau

texturing pada masing-masing obyek

dengan tujuan agar model tiga dimensi

yang telah dibuat dapat terlihat lebih

real. Tahap texturing dimulai dengan

menekan tombol “M” pada keyboard

agar muncul window baru berisikan

menu Material Editor, klik kotak

kosong lalu klik pada Rollout Maps

dan pilih Diffuse Color, lalu klik None

dan akan muncul Material Editor,

Double klik Bitmap lalu Browse

material Bumi untuk obyek sphere

Bumi dan lakukan langkah ini pada

semua obyek planet yang lain sehingga

semua obyek planet dan Matahari telah

sesuai dengan texturenya masing-

masing.

Gambar 3.9 Material Editor

Gambar 3.10 Tampilan Model Setelah

Diberi Texture

Tahap Permodelan Rotasi

Planet

Pada tahap ini akan dilakukan

permodelan rotasi pada tiap planetnya

menurut kecepatan rotasi tiap planet

masing-masing.

Tabel 3.1 Perbandingan Rotasi Tiap

Planet

Setelah jumlah periode rotasi

telah diketahui, maka atur semua nilai

rotasi pada masing-masing obyek

sphere sesuai dengan dengan model

planetnya. Untuk melakukan rotasi

klik gambar sphere planetnya,

kemudian klik kanan pada kursor.

Maka akan muncul tampilan seperti di

bawah ini:

Gambar 3.11 Tampilan Rotasi

Setelah klik rotasi atur arah

perputaran rotasi menurut periode

yang telah ditentukan pada setiap

planetnya. Putar arah rotasinya ke arah

sebelah kanan.

Tahap Permodelan Revolusi

Planet

Pada tahap ini akan dilakukan

permodelan revolusi pada tiap

planetnya menurut kecepatan rotasi

tiap planet masing-masing.

Tabel 3.2 Perbandingan Revolusi Tiap

Planet

Setelah jumlah periode revolusi

telah diketahui, maka atur semua nilai

revolusi pada masing-masing obyek

sphere sesuai dengan dengan model

planetnya.

Gambar 3.12 Tampilan Model Setelah

Diberi Revolusi

Untuk memasukkan revolusi pada

objek planet tersebut pilih create-

helpers-dummy.

Gambar 3.13 Tampilan Icon Dummy

Kemudian klik yang motion ,

klik position, kemudian klik gambar

. Setelah itu akan keluar tampilan

seperti di bawah ini :

Gambar 3.14 Tampilan Assign

Position Controller

Setelah itu pilih path constraint.

Kemudian klik add path, lalu pilih line

yang sesuai dengan lintasan planet-

planet tata suryanya.

Membuat Augmented Reality

(AR)

Untuk membuat AR dibutuhkan

marker dan kamera. Kemudian pada

tab project buka folder Qualcomm

Augmented Reality dan buka folder

Prefabs. Pada folder Prefabs di drag

(ditarik) AR Camera dan Image Target

ke tab Hierarchy.

Gambar 3.33 Pembuatan AR

Memasukkan Marker pada

Image Target

Pada Image Target Behavoiur

(Script) klik Image TargetBehaviour.

Kemudian pada Data Set dan Image

Target pilih Tracker untuk

memunculkan gambar Marker AR

seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.34 Tampilan Memasukkan

Marker

Mengatur Pencahayaan

Untuk mengatur pencahayaan

klik GameObject – Create Other –

Directional Light.

Gambar 3.40 Tampilan Mengatur

Pencahayaan

Kemudian drag (tarik)

Directional Light yang ada pada tab

Hierarchy ke dalam Image Target.

Mengatur Build dan Settings

Klik File – Bulid Settings

kemudian pilih android lalu klik

Switch Platform.

Gambar 3.42 Mengatur Build Settings

Pilih Player Settings untuk

melakukan pengaturan. Kemudian

pilih Splash Image untuk memasukkan

image pada tampilan awal AR.

Gambar 3.43 Memasukkan Image

pada Splash Image

Gambar di bawah ini di sesuaikan

menurut spesifikasi mobile

(handphone).

Gambar 3.44 Mengatur Other Settings

Setelah itu klik build, save

menggunakan nama Planet.apk

Kemudian instal Planet.apk nya

pada mobile (handphone) melalui

kabel data. Setelah itu di tes aplikasi

yang sudah di instal tersebut melalui

mobile (handphone) menggunakan

marker yang telah ditentukan. Maka

tampilan akan seperti tampilan di

bawah ini :

Gambar 3.46 Tampilan AR

4. IMPLEMENTASI DAN UJI

COBA

Implementasi dan Uji Coba

Aplikasi Augmented Reality Tata

Surya

Pada bab ini dijelaskan

bagaimana objek-objek Tata Surya

yang telah dibuat sebelumnya

diimplementasikan menggunakan

teknologi Augmented Reality

menggunakan android.

Selain itu, juga akan dijelaskan

beberapa software dan hardware yang

diperlukan dalam menjalankan aplikasi

ini. Setelah itu akan dilakukan uji coba

aplikasi untuk menunjukkan tingkat

kelayakan dari aplikasi kepada

beberapa orang guru di SDN 07 pagi,

dengan melakukan penilaian melalui

pengisian kuisioner yang diberikan.

Uji Coba Aplikasi pada

Pengguna

Untuk mengetahui penilaian dan

tanggapan para guru di SDN 07 pagi

terhadap aplikasi Augmented Reality

yang berbasis Android yang

dikembangkan, dilakukan ujicoba

terbatas dan penyebaran kuesioner

penilaian. Dalam ujicoba terbatas dan

penyebaran kuesioner ini disebarkan

dan diisi oleh para guru di SDN 07

pagi, kuesioner ini terdiri dari tiga

aspek yaitu Aspek Tampilan, Aspek

Aplikasi, dan Aspek Pengguna. Uji

coba secara terbatas dilakukan

sebanyak 30 orang guru. Proses

ujicoba diawali dengan demonstrasi

aplikasi Augmented Reality dan cara

penggunaannya secara singkat dan

penjelasan mengenai cara kerja

program. Proses Uji Coba dilakukan

dengan memberikan simulasi

pembelajaran dimana para guru diberi

kebebasan untuk mencoba sendiri

media aplikasi tersebut. Setelah para

guru melakukan percobaan terhadap

aplikasi tersebut, kemudian diberikan

kuesioner untuk memberikan masing-

masing penilaiannya dengan mengisi

pilihan dari setiap pernyataan.

Hasil rangkuman data untuk

kuesioner Para Guru SDN 07 pagi

berjumlah total 30 dirangkum dalam

tabel berikut :

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Kuesioner

Aspek

Tampil

an

Aspek

Aplik

asi

Aspek

Penggu

naan

Tot

al

Rat

a-

rata

Hasil

Standar

Baik

270 540 270 108

0

360

Hasil

Responde

n

285

611

306

120

2

400

Hasil

Nilai

Maksimal

360 720 360 144

0

480

5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil kuisioner yang

disebarkan kepada 30 orang guru SDN

07 pagi dapat disimpulkan bahwa

presentase sebesar 83,47% untuk nilai

keseluruhan dan sudah dapat dikatakan

sangat baik. Sedangkan untuk aspek

tampilan didapatkan presentase

79,17%, aspek aplikasi didapatkan

presentase 84,86%, aspek penggunaan

didapatkan presentase 85% dan dari

ketiga aspek tersebut aplikasi ini sudah

dikatakan sangat baik. Dari

kesimpulan yang diambil melalui

kuesioner, diketahui model objek 3D

yang dibuat dapat terealisasikan sesuai

dengan objek-objek dalam tata surya,

sehingga dapat memberikan informasi

tentang arah rotasi dan revolusi tiap-

tiap planet. Selain itu aplikasi ini

masih memerlukan software Unity dan

belum diaplikasikan kedalam media

lain seperti Dekstop, Blackberry, Web,

dll. Sehingga aplikasi belum dapat

digunakan secara umum dan meluas.

Aplikasi Augmented Reality

masih belum sempurna, pada aplikasi

ini bentuk image masih dalam bentuk

kecil. Maka dari itu untuk kedepannya

diharapkan untuk image dapat

diperbesar. Dan aplikasi dapat lebih

interaktif serta menampilkan lebih

banyak informasi.

Diharapkan agar ada

pengembangan lebih lanjut terhadap

Aplikasi Augmented Reality terutama

dalam bidang luar angkasa semacam

ini. Khususnya dalam pembuatan

model, karena disadari masih banyak

kekurangan dalam model-model yang

telah dibuat. Untuk kedepannya dapat

ditingkatkan dengan melakukan

pengembangan kemampuan lebih

lanjut, guna mendapatkan hasil yang

lebih baik lagi dari segi bentuk,

kemiripan dengan gambar, animasi,

dan efisiensi yang berhubungan

dengan berat file model yang nantinya

juga akan berpengaruh pada aplikasi

yang dibuat, serta pengembangan agar

pengguna dapat menjalankan aplikasi

tanpa harus memiliki software Unity,

selain itu dengan memasukkan audio

atau suara dan mengganti marker

menjadi lebih menarik atau mungkin

dengan tanpa marker atau markerless,

dapat dikembangkan kedalam

perangkat mobile BlackBerry dan

Dekstop, atau dikembangkan dengan

mengaplikasikannya kedalam sebuah

web.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Admiranto, A. Gunawan. 1999.

Tata Surya Dan Alam Semesta.

Penerbit

Kanisius. Bandung.

[2] Anonim. Sejarah augmented

reality. 2010.

http://belajarar.blogspot.com/2

010/05/sejarah-augmented-

reality-28.html.

[3] Herlawati, dkk. 2011.

Menggunakan UML. Penerbit

Informatika. Bandung.

[4] Kerrod, Robin. 1999.

Astronomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

[5] Pujiastuti, Martina. 1996. Ilmu

Pengetahuan Alam Tata Surya

Untuk Siswa dan Guru Sekolah

Dasar. PT Lazuardi Putra

Pertiwi. Jakarta.

[6] QDevnet. Trackable system.

2012.

https://ar.qualcomm.com/qdevn

et/developer-guide.

[7] Wahana Komputer. 2011. 3ds

Max 2011 untuk Permodelan

Berbagai Macam Objek.

Penerbit Andi. Yogyakarta.

[8] Wikipedia. Pengertian realitas

tertambah. 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Re

alitas-tertambah-Pengertian.