Post on 22-Jan-2016
ANALISA SINTESA
NASOGASTRIC TUBES (NGT)
DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD R.A KARTINI JEPARA
Disusun Oleh :
MEITO ASMO S
NIM : SK.109.112
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN 2013
Meito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN NASOGASTRIC TUBES (NGT)
PADA Ny. S DI RUANG IGD RSU R.A KARTINI JEPARA
Initial pasien : Ny. M
Tanggal : 15 April 2013
Jam : 11.00 WIB
1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
DS :
Keluarga klien mengatakan bahwa klien mulai lemas ± 3 hari yang lalu,
pusing, tidak sadarkan diri
DO :
Akral teraba dingin
N : 120 x/menit
Diaphoresis
GCS : E = 3, V = 3, M = 2 total 8
Klien terlihat lemah, pucat
NGT : membantu pemenuhan nutrisi
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Tindakan : Kolaborasi nasogastrik tubes (NGT)
Langkah – langkah :
Bina hubungan saling percaya dan menjelaskan maksud dan tujuan, perkenalan diri
Cuci tangan dan pakai handskun.
Atur posisi pasien
NGT diukur dengan meletakkan ujung NGT pada ujung tulang dada kemudian
memanjang lurus sampai kedahi, lalu diberi tanda panjang 45 cm atau 50 cm
pangkal NGT di kleim.
Pasang alas dada.
Ujung NGT diolesi dengan jelly
Bila sadar untuk menelan bersama dengan NGT dimasukkan
Secara perlahan NGT dimasukkan kedalam lambung melalui lubang hidung
Meito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
Sesudah NGT masuk sampai batas, bila tidak segera kontrol sudah masuk dalam
lambung atau saluran nafas caranya
Buka kleim keluar cairan berarti sudah masuk dalam lambung, bila tidak keluar
cairan segera kontrol
Masukkkan pangkal NGT kedalam baskom berisi air, bila bergelembung segera
cabut. Berarti masuk kedalam saluran pernafasan dan bila tidak kontrol dengan cara
sebagai berikut
Masukkan udara kedalam lambung sebanyak 30 cc segera cepat perawat yang satu
mendengar dengan stetoskop didaerah lambung, bila terdengar suara ” kreseg”
berarti NGT sudah benar masuk lambung
Tutup NGT lalu difiksasi.
3. Dasar pemikiran
Selang nasogastrik atau NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung
sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan
kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-
obatan secara oral. Juga digunakan untuk mengeluarkan isi lambung.
4. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril dan bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar.
5. Analisa tindakan keperawatan
Nasogastrik tube digunakan untuk:
1. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung
(cairan,udara,darah,racun).
2. Untuk memasukan cairan ( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
3. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi
lambung.
4. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia
5. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi
pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi
lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia).
Meito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
6. Bahaya yang dapat terjadi
1. Komplikasi mekanis
Selang tersumbat
Dislokasi selang
2. Komplikasi Pulmonal
Aspirasi
3. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak tepat kedudukan selang
4. Komplikasi yang disebabkan oleh efek zat nutrisi
7. Hasil yang didapat dan maknanya
S : Keluarga klien mengatakan bahwa klien masih lemas dan belum sadar.
O : TD : 130/70 mmHg, N : 96 x/menit, klien tampak lemas, akral sedikit dingin.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi monitor KU dan TTV, kolaborasi pemberian obat.
8. Tindakan keperawatan yang lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi
diagnosa keperawatan diatas
a. Monitor KU dan TTV
b. Kolaborasi pemberian cairan Intravena
c. Monitor folley chateter dan NGT
9. Kepustakaan
Boedihartono, (1994), Proses Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta
Brooker, Christine, (2001), Kamus Saku Keperawatan Ed. 31, EGC, Jakarta
FKUI, (1995), Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa Aksara, Jakarta
Smeltzer, Susanne, C, (2001), Keperawatan Medikal Bedah, Ed.8 Vol.3, EGC,
Jakarta
Wikipedia.org (2009), Internet, Nasogastric_intubation
10. Evaluasi diri
Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Pemasangan
EKG dengan benar akan mendapatkan hasil interpertasi yang benar dalam
menegakkan suatu diagnosa. Pemasangan EKG diobservasi apakah tepat memasang
Meito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013
elektroda pada ekstermitas atas dan bawah serta bagian dada V1-V6. Pemasangan EKG
ditandai dengan menuliskan nama, usia, no CM dan jam saat pemasangan EKG di
hasil EKG (kertas EKG yang dihasilkan).
Clinical Instructure (CI) Mahasiswa
(..........................................) ( Meito Asmo S )
NIP. NIM : SK.109.112
Meito Asmo S (NIM:SK.109.112)Prantek Klinik Keperawatan Gawat Darurat (KGD)PSIK STIKES KENDAL TAHUN 2013