Anatomi fisiologi sistem penginderaan · rongga mata tdp : jaringan lemak, fascia, otot, saraf,...

Post on 06-Mar-2019

293 views 5 download

Transcript of Anatomi fisiologi sistem penginderaan · rongga mata tdp : jaringan lemak, fascia, otot, saraf,...

Anatomi fisiologi sistem penginderaan

Firdawsyi Nuzula

SISTEM PANCA INDERA

PENDAHULUAN

Pengertian:

Organ akhir khusus untuk menerima rangsangan tertentu.

Diperantarai oleh sistem saraf (sensori impression).

Rangsangan berupa : sentuhan, pengecapan, penglihatan,penciuman dan suara.

Muncul sensasi/rasa lapar, haus, sakit, panas, dingin, bisingdll.

Organ indera adalah sel2 tertentu yg dapat menerimastimulus dar lingkungan luar atau dari badan sendiri menjadi impuls serabut saraf SSP.

Setiap organ indra menerima stimulus tertentu, menghasilkan mengirimkan impuls, daninterpretasi tertentu.

Klassifikasi organ indera :

1. Organ indera umum :ec. Reseptor peraba diseluruh tubuh.

2.Organ indera khusus : ec. Papil lidah (organpengecap).

INDERA PENGLIHATAN (MATA/EYE)

Bola mata terdiri dari:

Dinding bola mata

Isi bola mata

Dinding bola mata terdiri dariscleracornea

Isi bola mataterdiri dariUvea: iris, corpus

ciliaris, choroidRetinaLensaCorpus vitreus

MATA BAGIAN LUAR

Bola mata

Organ okuli assesoria

1. CAVUM ORBITA : dibentuk oleh : os frontalis, os zigamatikum, os sfenoidal, os etmoidalea,os palatum dan os lakrimal.

rongga mata tdp : jaringan lemak, fascia, otot, saraf, pembuluh darah, dan apparatuslakrimalis.

2. SUPERCILIA (ALIS MATA)

Sebagai pelindung dan kosmetik

3. PALPEBRA (KELOPAK MATA)

Tdp ; palpebra superior et inferior

Berfungsi : pelindung bola mata

Kelenjar air mata

Organ okuli assesoria con’t

4. APPARATUS LAKRIMALIS (kelenjar air mata),

air mata dihasilakan o/ gland. Lakrimalis sup et inf. dc. Eksretoriuslakrimalis sakus konjungtiva bgn depan bola mata ke sudutmata kanalis lakrimalis dc. Nasolakrimalis meatus nasalisinferior.

5. KONJUNGTIVA

Permukaan bagian dalam kelopak mata (konjungtiva palpebra),konjungtiva yang nelekat pada bola mata (konjungtiva bulbi).

terdapat banyak kelenjar limfe dan pembuluh darah.

6. Otot – otot bola mataNo. nama otot Fungsi otot

1. m. Levator palpebralis sup, et. Inf.

Mengangkat kelopak mata

2. m.Orbikularis okuli Menutup mata

3. m. Rektus okuli inferior Mengangkat bola mata kebawah

4. m. Rektus okuli medial Gerakan mata ke arahmedial

5. m. Rektus okuli lateral Gerakkan mata kearahlateral

6. m. Rektus okuli superior Mengangkat bola matakeatas

7. m. Oblique inferior Gerakan bola matakebawah dan kedalam

8. m. Oblique superior Memutar mata keatas, kebawah, dan arah luar

OKULUS (MATA)

A. TUNIKA OKULI

1. Kornea

tda 5 lapis epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowman), 3 substansia propia, 4 lamina elastika posterior, dan 5 endoteluim.

tidak mengandung pembuluhdarah.

sklerokorneal junction (peralihanantara kornea dan sklera)

2. SKLERA (Bagian putih mata)

B.TUNIKA VASKULOSA OKULI

1. KOROID

memberikan nutrisi pada tunika

2. KORPUS SILIARIS

Proses akomodasi (peranan M. siliaris)

3. IRIS

banyak mengandung pigmen.

ada pupil ditngahnya (mengaturintensitas cahaya yang masuk kemata)

2 otot : M. spinkter pupila, dan m. dilator pupil

Cornea

Lapisan cornea:

epithel

membrana Bowman

Stroma

Membrana Descemeti

Endothel

Fungsi:

sebagai dinding bola mata

Sclera

Sclera: - tebal (1mm)

- depan

conjunctiva bulbi

conjunctiva palpebra

Fungsi: Mempertahankan bentuk bola

mata

Melindungi trauma

Lapisan dalam mata

Fundus okuli

TUNIKA NERVOSA

RETINA ; Pars optika, pars siliaris, dan pars iridika.

10 lapisan retina : lapisan 1 berpigment, lapisan 2, 4, dan 5 lapisan fotoreseptor, lapisan 5,6,7,8,9 lapisan neuron danlapisan 10 sebagai penunjang.

CAIRAN MATA

1. AQUOUS HUMOUR

cairan yang rungga mata bagian depan (COA), dihasilkano/ procc. Siliaris, masuk COP melalui sudut kebali lagike COA cannalis schlemm v. siliaris anterior.

2. LENSA KRISTALINA.

Bentuk bikonkav, terletak antara iriis dan corpus vitreus, sangat elastis, diikat oleh ligamentum suspensorium lensa, lensa punya 5 lapisan.

3. CORPUS VITRUES.(cairan bening kental spt agar, antaralensa dan retina, 80 % dari bulbus okuli, sehingga bola mata tidak kempes.

Visual pathway (jarak visual)

Chiasma optikum

N. Optikus ( N-II)

sebagian bersilangan(lapangan sisi kanan setiapmata menyatu menuju kegeniculatum lateral kanan, sebelah kiri ke geniculatumlateral kiri)

Ke colliculus superior danthalamus korteks visual pada lobus occipitalis

TERMINOLOGI PENGLIHATAN

Emmetropia = Normal vision

Hyperopia = rabun dekat

Myopia = rabun jauh

Presbyopia = mata tua (Poor close-up vision with aging)

Astigmatism = Abnormal shape of the surface of the lens and/or cornea

Cataract = abnormal crystallization of the lens, common in diabetes, injury, heredity

Amblyopia = Poor vision in a normal eye (CNS defect)

INDERA PENDENGARAN(AUDITORIUS APPARATUS)

TELINGA

1. Telinga Bagian Luar (Auris Eksterna)

A. Aurikula (Daun Telinga)

B. Meatus Akustikus Eksterna

C. Membrana Thympany

2. Telinga Bagian Tengah (Auris Media)

A. Cavum Timpani

B. Antrum Tympani

C. Tuba Eusthacius

Fungsi : Pendengaran Keseimbangan (N-vii)

The Human Ear

Skull

Outer Ear

AuditoryCanal

ExternalEar

TympanicMembrane

Middle Ear

HammerAnvil

Stirrup

Oval Window(beneath stirrup)

Round Window

InnerEar

EustachianTube

AuditoryNerve

Cochlea

Telinga bagian luar

A. Telinga luarAuricula or Pinna

Rawan elastis

Liang telinga luar

Sampai acoustic meatus

Kelenjar serumen

Telinga tengah

B. Telinga tengah

• Membrana Tympani

• Tiga (3) tulang pendengaran

• Incus, Malleus Stapes

• Mengantarkan getaran suara ke telingabagian dalam

• Eustachian Tube = Auditory Tube = Pharyngotympanic Tube

Telinga bagian dalam

Struktur kokhlea

– Ductus 2,5 lingkaran

Organ Korti

Membran basal terdapat selrambut dengan stereosilia

Membran tectorial diatas selrambut

Getaran suara menyebabkansel rambut bergerak danmenyentuh membranatectorial menyebabkantransduksi

TELINGA BAGIAN DALAM (AURIS INTERNA)

LABIRINTUS OSEUS

1. VESTIBULUM (bagian tengahlabirin osseus)

2. KOKLEA (RUMAH SIPUT)

3. KANALIS SEMISIRKULARIS.

Tda : KSS superior , inferior et posterior, dan lateralis.

LABIRINTUS MEMBRANOSA

1. UTRIKULUS

2. SAKULUS

3. DUCTUS SEMISIRKULARIS

4. DUCTUS KOKLEARIS

Kompleks vestibulum

Kompleks vestibulum

• Vestibulum

• Sacculus

• Utriculus

• Static equilibrium

• Tiga semicircular canals denganampullae (mutually perpendicular)

• Linear acceleration

Reseptor organ vestibulum

Makula or: macula of saccule plus

macula of utricle Vertical and horizontal

orientationMengandung otolith yang

bergerak sesuai gravitasi Sel rambut hantarkan impuls

ke N - VIII

Canalis semisirkularis

• Orientasi perpendicular

• Anterior

• Posterior

• Lateral

• Masing2 punya ampulla

• Crista ampullaris bends

PROSES PENDENGARAN

1. Getaran suara gelombang suara

2. Telinga luar

3. Membrana timpani bergetar

4. Inkus, stapedius, maleus bergetar (gelombang suara di amplifikasi (dikuatkan)

5. Fenestra vestibulum cairan perilimfe endolimfe -ujung2 saraf dlm organ korti ssp interpretasi bunyi atau suara

JARAk PENDENGARAN

COCHLEA (CAB. N-VII)

N.COCHLEARIS

PADA BGN MEDULLA

COLLICULUS INFERIOR PD

ARAH YANG BERLAWANAN

KE THALAMUS

CORTEKS AUDITORY

INDERA PENGECAP (CITA RASA)

Gustatorius senses

INDERA PENGECAP

Chemoreceptors PADA TASTE BUDS

Terutama papillae lidah

Circumvallate, fungiform

Masing2 punya sel 2 gustatorius(PENGECAP)

Manis, asam, pahit, asin,, Bitter, Umami

CN VII and IX to medulla oblongata

LIDAH = INDRA PENGECAP

INDRA PENCIUMAN

SMELL SENSES

HIDUNG

Organ penciuman

Terdiri dari 2 ruang yang dipisahkan oleh septum pada bagian tengah

1/3 bagian atas terbentukoleh tulang

2/3 bagian bawahmerupakan strukturkartilago/tulang rawan

hidung

Septum & dinding inferior hidung:

Dilapisi oleh membran mukosa yang kayaakan aliran darah; trauma pada hidungbiasanya menimbulkan perdarahan.

Nares anterior (nostrils):

Pintu masuk rongga hidung, dilapisi kulitdan rambut halus.

Nares posterior:

Penghubung rongga hidung dengannasofaring

CAVUM NASI/RONGGA HIDUNG

Dibagi oleh 3 tulang rawan dari dinding lateralmenjadi sistem turbin

Cavum nasi superior

Cavum nasi tengah

Cavum nasi inferior

Fungsi cavum nasi

– Meningkatkan permukaan membran mukosa yangberguna untuk:

Menyaring udara

Menghangatkan udara

Melembabkan udara

sinusSinus Paranasal

Rongga yg berisi udara, dilapisi dg siliamembran mukosa mengelilingisepanjang rongga hidung.

Merupakan saluran yg membuka jalandiantara rongga hidung

Fungsi:

mengatur getaran udara selamaberbicara

Mengurangi berat / beban daritengkorak / tulang kepala

Sinus cont’

Sinus Maxilla

Merupakan sinus terbesar danmudah dipalpasi, terletakdikedua sisi hidung didalamtulang maxila

Sinus frontal

Terletak diantara ujung alismedial dan diatas mata

Sinus sphenoid

Terletak didekat rongga hidung

Sinus ethmoid

Diantara mata dan hidung

Saluran nasolacrimal

Saluran kecil ygmenghubungkansecara langsungkelenjar lacrimalisdengan hidung.

Saraf Olfactory

Saraf yg melapisisepanjang epiteliumolfaktori pada bagiansuperior rongga hidung

Ujung saraf olfaktoridimodifikasi menjadisemacam rambut halusatau silia

Lapisan bulbus olfaktori

Proses penciuman

1. Molekul udara yg mengandung bau2an ditangkap olehlapisan mukosa pada epithelium

2. Diikat oleh olfaktory reseptor

3. Menyebabkan saraf olfaktory berdepolarisasi

4. Bau mengaktifasi protein reseptor menjadi protein-Gkomplek

5. Protein-G komplek mengaktifasi molekul2 adenyl cyclasedlm membran sel olfaktory

6. Menimbulkan lebih byk formasi molekul cAMP

7. cAMP menyebabkan transport aktif ion natrium

(proses 4 s/d 7 merupakan respon utk meningkatkan stimulasisaraf olfaktori thdp rangsang bau)

Neuronal pathways for olfaction

Axons from olfactory neurons from CN I

Foramina of cribriformplate

Olfactory bulb

Synapse with interneurons in olfactory tracts

Terminates in olfactory cortex (located within temporal and frontal lobes)

fungsi lain dari hidung

Melembabkan udara

menyaring udara ygdihirup

Mengatur aliran udaraselama berbicara

Melembabkan udara

Saat kita menghirup udara kering & dingin, mukosa hidung terangsang untuk menyerapair

Mukosa & serum melindungi permukaanmukosa hidung

Bernafas normal dalam 24 jam membutuhkan±1 liter air untuk melembabkan udara

Kelenjar sub mukosa mengisi ulang air utkmelembabkan

penyaringan

Pengendalian Partikel yg melewati lapisan mukosa ygkemudian dilanjutkan kehidung, sinus, pharing, trakea, bronkus dan bronkiolus

Partikel yg ada di udara akan melekat pada lapisanmukosa.

sekresi dari lapisan mukosa mengandung enxym lysozyme yang berfungsi utk membunuh microorganisme.

tiap gerakan dari silia akan membuat lapisan mukosabelakang berjalan kearah pharynx pada saat proses menelan.

Bakteri yg tertelan kemudian dimusnahkan oleh cairanlambung & HCL

Summary function of the nose

b/d sistem pernafasan dan panca indera

merupakan pintu keluar & masuknyaudara utk sistem pernafasan yg meliputi : menyaring, menghangatkan danmelembabkan.

Organ utk indera penciuman.

mempengaruhi suara dan aroma bau2an.

signifikan utk body image seseorang.

INDERA PERABA (KULIT)

INDERA PERABA (KULIT)

RESEPTOR KULIT

Kebanyakan sensor dari Reseptor indera peraba (kulit) terdapatdi dermis.

Sel merkel di stratum germinativum, sebagai ujung saraf bebas(free nerve endings).

Sensasi cutaneus ex. Sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri Untuk tiap senasi ada tipe2 reseptor yang khusus yang dengan

struktur akan mndeteksi perubahan perbagian. free nerveendings.

Untuk sensai rabaan dan tekanan reseptornya disebutencapsulated nerve endings,(ada selubung saraf pada ujung sarafbebas

Guna reseptor dan sensasi tersebut adalah untukmemberi ssp dgn informasi tentang lingkunganluar dan bagaimana efeknya terhadap kulit.

Respon stimulasi bisa berupa : nyeri padatangan terluka saat dicuci, gatal karena gigitanserangga, atau rasa dingin denganmenggunakan sweater

Sensitivitas area kulit tergantung banyaknya reseptordi area tsb.

Kulit pada ujung jari sangat sensitif terhadap sentuhankarena reseptornya banyak, sedangkan pada lenganatas kurang sensitif karena reseptonya sedikit

Ketika reseptor mendeteksi perubahan kirim impuls- ke otak interpretasi impuls dengan sensasitertentu

RESEPTOR PADA KULIT

UJUNG SARAF

BEBAS (RESEP

TOR SUHU)

DISCUS MERKEL

(RESEPTOR RABA)

CORPUS RUFFINI

(RESEPTOR TEKAN)

CORPUS MEISSNER

(RESEPTOR RABA)

CORPUS PACINI

(RESEPTOR TEKAN)

UJNG SARAF BEBAS

(RESEPTOR NYERI)

See you

Next time