Post on 06-Mar-2019
Latar Belakang
Perusahaan adalah suatu badan usaha atau kumpulan dari organisasi produksi yang memproduksi suatu hasil yang berupu barang atau jasa untuk memenuhi
kebtuhan orang banyak atau masyaraktkebtuhan orang banyak atau masyarakt
tujuan utama dari perusahaan tersebut adalah mencapai laba
Memperoleh laba ada 3 faktor : jumlah barang yang harus diproduksi,biaya perunit untuk memproduksi dan harga jual perunit
Karena itu perusahaan han perlu mengetahui harga pokok produksi pesananya secara tepat ,agar biaya-biaya yang tidak pada tempatnya dapat dikontrol dan
dihi d k hi h d t b k j fi i d f ktifdihindarkan,sehingga perusahaan dapat bekerja secara efisien dan efektif
• Menetapkan harga pokok produksi pesanan tasR pesanan tas
• Menghitung harga jual per‐unit dari produk tas tersebut
• Mengitung laba yang didapatkan
Rumusan masalah g g y g p
• Menetapkan apakah metode yang digunakan sudah tepat
masalah
• Penulis akan membatasi masalah pada perhitungan harga pokok produksi
d l l d f llBatasan
pesananperiode 2012 melalui metode full costing Masalah
Tujuan Penulisan
• Untuk mengetahui biaya produksi yang akandikeluarkan oleh perusahaandikeluarkan oleh perusahaan
• Untuk menentukan harga jual per‐unit yangses ai den an bia a an s dah dikel arkansesuai dengan biaya yang sudah dikeluarkansehingga dapat memperoleh laba yang optimal
• Untuk mengetahui unsur apa saja yangmenyebabkan perbedaan pada perhitunganperusahaan dan fullcosting
Pembahasan
DATA BIAYA
Dengan beraneka ragamnya tas yang dijual oleh KONVEKSI TAS AFRA makali b t k b t i d t k dit liti it d b lpenulis mencoba untuk membatasi data yang akan diteliti yaitu pada bualan
November 2012. pada bulan tersebut November 2012 diterima pesanansebanyak 50 produk tas kantor . Dengan ketentuan bahwa pesanan tersebutakan selesai 25 hari kemudian dari tanggal pemesanan dengan perincianakan selesai 25 hari kemudian dari tanggal pemesanan, dengan perincianbiaya sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku
U t k b t 1 t dib t hk b h k lit i t ti b k 1 tUntuk membuat 1 tas dibutuhkan bahan kulit sintetis sebanyak 1 meter, bahan kain untuk dalaman tas sebanyak 1 meter, dan 1 buah resleting khusus tas, jadi total biaya keseluruhan Rp 6.000.000.‐ dibagi dengan jumlah pesanan, maka biaya bahan baku untuk 1 disain tas kantor sebesar Rp 120 000 ‐maka biaya bahan baku untuk 1 disain tas kantor sebesar Rp 120.000,‐
• Pembelian Bahan Baku :
Kain / bahan kulit 50 meter @ Rp 85.000.‐ Rp 4.250.000,‐
Kain satin 50 meter @ Rp 10.000,‐ Rp 500.000,‐
Resleting tas 50 buah @ Rp 25.000.‐ Rp 1.250.000,‐
Jumlah biaya bahan baku Rp 6.000.000.‐
Biaya Bahan Penolong
Jumlah keseluruhan bahan penolong Rp 34.000.‐maka biaya bahan penolong untuk 1 disain baju kerja sebesar Rp 680,‐untuk 1 disain baju kerja sebesar Rp 680,
Biaya Bahan Penolong :
Benang jahit 30 roll @ Rp 1000.‐ Rp 30.000.‐
J j hit 1 k R 4 000Jarum jahit 1 pak Rp 4.000.‐
Jumlah biaya bahan penolong Rp 34.000.‐
Biaya Tenaga Kerja LangsungDidalam menyelesaikan pesanan ini karyawan yang dibutuhkan sebanyak 10orang karyawan,tenaga kerja pada bagian ini dibagi menjadi 3 terdiri dari:orang karyawan,tenaga kerja pada bagian ini dibagi menjadi 3 terdiri dari:3 orang memotong / membentuk bahan sesuai pola, 5 orang menjahit, dan2orang lagi yang merapikan serta memasang resleting yang sudah selesaimelalui tahap‐tahap pengolahan diatas.p p p gPembayaran dilakukan menururt jumlah pesanan dan dibayarkan setelahpekerjaan selesai, dengan upah masing‐masing sebesar:Bagian Potong 50 buah @Rp 6.000 Rp. 300.000Bagian Jahit 50 buah @ Rp. 10.000 Rp. 500.000Bagian finishing 50 buah @ Rp. 6.000 Rp. 300.000 +
Rp 1.100.000
Biaya non produksiBiaya administrasi & umum Rp 100.000,‐ (1)Biaya pegawai pemasaran Rp 75 000 (2)Biaya pegawai pemasaran Rp 75.000,‐ (2)Total Rp 175.000,‐
Keterangan :• Biaya administrasi dan umum 1 bulan sebesar Rp 120 000 ‐ maka untuk 25 hariBiaya administrasi dan umum 1 bulan sebesar Rp 120.000, maka untuk 25 hari
dibebankan kepada pemesan sebagai berikut :25/30 x Rp 120.000 = Rp 100.000,‐
• Biaya pemasaran untuk 1 bulan sebesar Rp 90.000,‐ maka untuk 25 hariy p p ,dibebankan kepada pemesan sebagai berikut :25/30 x Rp 90.000 = Rp 75.000,‐
Biaya Overhead Pabrik
BTKTL Rp. 500.000,‐ (1)
Biaya listrik Rp. 100.000,‐ (2)
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 250.000,‐ (3)
Biaya telepon Rp. 125.000,‐ (4)
Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 975.000,‐
Keterangan :
• Biaya yang dikenakan Rp. 300.000 perbulan , terdiri dari 3 orang karyawan ,satu bulan dihitung 30 hari kerja , tarif yang dikenakan perhari Rp. 10.000 (Rp. 300.000/ 30 hari ) , jad biaya yang dikenakan selama proses produksi Rp. 500.000 ( Rp.10.000 x 25 hari x 2 orang )
• Biaya listrik untuk 1 bulan November sebesar Rp 120.000 , tarif listrik per hari Rp. 4.000 (Biaya listrik untuk 1 bulan November sebesar Rp 120.000 , tarif listrik per hari Rp. 4.000 ( Rp. 120.000 / 30 hari ) , jad biaya yang dikenakan selama proses produksi sebesar Rp. 100.000 ( Rp.4.000 x 25 hari)
• Biaya pemeliharaan mesin satu bulan sebesar Rp 300.000.‐ ,satu hari dihitung 8 jam , tarif j dik k R 1 250 ( R 300 000 / 240 J ) k bi dik kperjam yang dikenakan Rp 1.250,‐ ( Rp 300.000 / 240 Jam ) , maka biaya yang dikenakan
selama proses produksi Rp. 250.000 ( Rp.1.250 x 8 jam x 25 hari )
• Biaya Telpon untuk 1 bulan sebesar Rp. 150.000 ,tarif telpon perhari Rp. 5.000 (Rp. 150.000 / 30 hari) , jadi biaya telefon yang dikenakan selama proses sebesar Rp. 125.000 (Rp.5.000 x / ) , j y y g p p ( p25 hari)
Perhitungan Menurut Perusahaan
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Biaya Bahan baku
Kain / bahan kulit 50 meter @ Rp 85.000.‐ Rp 4.250.000,‐
Kain satin 50 meter @ Rp 10.000,‐ Rp 500.000,‐
Resleting tas 50 buah @ Rp 25.000.‐ Rp 1.250.000,‐
Benang jahit 30 roll @ Rp 1.000.‐ Rp 30.000,‐
Jarum jahit 1 pak Rp 4.000,‐
Rp 6 034 000 ‐Rp 6.034.000,‐
BTKL
Bagian Potong 50 buah @ Rp 6.000 Rp. 300.000
Bagian Jahit 50 buah @ Rp. 10.000 Rp. 500.000
Bagian finishing 50 buah @ Rp. 6.000 Rp. 300.000 +
Rp 1.100.000
Perhitungan Menurut Perusahaan
BOP
BTKTL Rp. 500.000,‐
Biaya listrik Rp 100 000 ‐Biaya listrik Rp. 100.000,‐
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 250.000,‐
Biaya telepon Rp. 125.000,‐
Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 975.000,‐Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 975.000,
Adapun penentuan besarnya harga pokok produksi tas kantor untuk pesanan 50 produk tas kantor dapat dirumuskan sebagai berikut :
Biaya Bahan baku Rp 6.034.000
Biaya Tenaga Kerja langsung Rp 1.100.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 975.000 +
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp 8.109.000
Harga pokok produksi 1 buah produk tas adalah Rp. 8.109.000 = Rp.162.180
50 buah
Perhitungan Menurut Perusahaan
Penentuan Harga Jual Menurut Perusahaan
Laba yang diharapkan dari pembuatan tas kantor tersebut adalah 40% dari j l h t l h t j dijumlah yang telah terjadi.
Adapun penentuan besarnya harga jual menurut perusahaan ,sebagai berikut:
Total Biaya Produksi Rp 8.109.000
Laba yang Diharapkan 40% Rp 3.243.600 +
Total Harga Jual Rp11.352.600
Harga Jual Perunit = Total harga jual
Jumlah unit
R 11 352 600= Rp 11.352.600
50
= Rp 227.052
Perhitungan Menurut Perusahaan
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan
Perhitungan laba/rugi menurut perusahaan adalah sebagai berikut :
Total Harga Jual Rp 11.352.600
Biaya produksi :
BBB Rp 6.034.000
BTKL Rp 1.100.000
BOP Rp 975.000 +
Total biaya produksi Rp 8 109 000 –Total biaya produksi Rp 8.109.000 –
Laba bruto Rp 3.243.600
Jadi laba bruto 1 buah produk tas adalah sebagai berikut :
Rp 3.243.600 = Rp 64.872
50 buah
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk menentukan harga pokok produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi pesanan tertentu, perlu dihitung unsur‐unsur biaya sebagai p p , p g y gberikut :
Biaya Bahan baku
Kain / bahan kulit 50 meter @ Rp 85 000 ‐ Rp 4 250 000 ‐Kain / bahan kulit 50 meter @ Rp 85.000. Rp 4.250.000,
Kain satin 50 meter @ Rp 10.000,‐ Rp 500.000,‐
Resleting tas 50 buah @ Rp 25.000.‐ Rp 1.250.000,‐
l h b h b k dib li 6 000 000Jumlah bahan baku yang dibeli Rp 6.000.000.‐
BTKL
Bagian Potong 50 buah @ Rp 6.000 Rp. 300.000
Bagian Jahit 50 buah @ Rp. 10.000 Rp. 500.000
Bagian finishing 50 buah @ Rp. 6.000 Rp. 300.000 +
• Rp 1 100 000Rp 1.100.000
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Biaya Overhead Pabrik
Bahan penolong
Benang jahit 30 roll @ Rp 1000.‐ Rp 30.000.‐
Jarum jahit 1 pak Rp 4.000.‐
Jumlah bahan penolong Rp 34.000.‐
BTKTL
Biaya yang dikenakan Rp. 300.000 perbulan , terdiri dari 3 orang karyawan ,satu bulan dihitung 30 hari kerja , tarif yang dikenakan perhari Rp. 10.000,satu bulan dihitung 30 hari kerja , tarif yang dikenakan perhari Rp. 10.000 (Rp. 300.000/ 30 hari ) , jad biaya yang dikenakan selama proses produksi Rp. 500.000 ( Rp.10.000 x 25 hari x 2 orang )
Biaya ListrikBiaya Listrik
Biaya listrik untuk 1 bulan November sebesar Rp 120.000 , tarif listrik per hari Rp. 4.000 ( Rp. 120.000 / 30 hari ) , jad biaya yang dikenakan selama proses produksi sebesar Rp. 100.000 ( Rp.4.000 x 25 hari)produksi sebesar Rp. 100.000 ( Rp.4.000 x 25 hari)
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Bi T l f Biaya Telefon
Biaya Telpon untuk 1 bulan sebesar Rp. 150.000 ,tarif telpon perhari Rp. 5.000 (Rp. 150.000 / 30 hari) , jadi biaya telefon yang dikenakan selama proses sebesar Rp. 125.000 (Rp.5.000 x 25 hari)125.000 (Rp.5.000 x 25 hari)
Biaya Pemeliharaan Mesin
Biaya pemeliharaan mesin satu bulan sebesar Rp 300.000.‐ ,satu hari dihitung 8 jam , tarif perjam yang dikenakan Rp 1.250,‐ ( Rp 300.000 / 240 Jam ) , maka biaya yang p j y g p , ( p / ) , y y gdikenakan selama proses produksi Rp. 250.000 ( Rp.1.250 x 8 jam x 25 hari )
Biaya Depresiasi Mesin
Konveksi tas afra dalam meproduksi tas menggunakan mesin jahit sebanyak 10 unit dengan harga perolehan Rp. 1.500.000. Untuk menghitung biaya depresiasi mesin ,perusahaan menggunakan metode garislurus dengan umur ekkonomis selama 10 tahun,biaya depresiasi yang dikenakan pada masing‐masing mesin tersebut adalah Rp. 150 000 ( Rp 1 500 000 / 10 tahun)150.000 ( Rp. 1.500.000 / 10 tahun) .
sedangkan biaya depresiasi perbulannya sebesar Rp. 12.500 ( Rp.150.000 /12 bulan), biaya depresiasi mesin jahit tarif per jamnya sebesar Rp. 52/jam (12.500/ 240 jam ) , jadi besarnya biaya depresiasi yang dikenakan selama proses produksi adalah Rp. 104.000 ( Rp. 52 x 8 jam x 10 unit )
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Total Biaya Overhead Pabrik :
Bahan penolong Rp. 34.000
BTKTL Rp. 500.000
Biaya Listrik Rp. 100.000
Biaya Telefon Rp. 125.000
Biaya Pemeliharaan Mesin Rp. 250.000
Biaya Depresiasi Mesin Rp. 104.000 +
Rp.1.113.000
Perhitungan harga pokok produksi pesanan dengan metode full costing adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku Rp 6.000.000,‐
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.100.000,
Biaya Over head Pabrik Rp. 1.113.000,‐+
Jumlah biaya pokok produksi Rp. 8.213.000,‐
Harga pokok produksi satu buah tas sebagai berikut: Rp. 8.213.000 = Rp. 164.260
50
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
• Perhitungan Harga Jual
laba yang diharapkan oleh perusahaan dari pesanan tas kantor tersebut adalah sebesar 40% dari jumlah yang telah terjadi
40 % x Rp 8.213.000,‐ = Rp 3.285.200
Adapun penentuan besarnya % mark up dapat dirumuskan sebagai berikut :Adapun penentuan besarnya % mark up dapat dirumuskan sebagai berikut :
% mark up = Rp 175.000 + Rp 3.285.200 x 100%
Rp 8.213.000
42 %= 42 %
Total biaya produksi Rp. 8.213.000
% mark up 42 % x Rp 8.213.000 Rp 3.449.460+
Total harga jual Rp 11.662.460
Unit produksi 50 unit
Harga jual Rp 233.249Harga jual Rp 233.249
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan
Perhitungan laba/bruto adalah sebagai berikut :
Total harga jual Rp 11.662.460
Biaya produksi :
BBB Rp 6.000.000
BTKL Rp 1.100.000
BOP Rp 1.113.000 +
Total biaya produksi Rp 8 213 000 –Total biaya produksi Rp 8.213.000 –
Laba bruto Rp 3.449.460
Jadi laba bruto 1 buah produk tas adalah sebagai berikut :
Rp 3.449.460 = Rp 68.989
50 buah
Rangkuman Hasil PenelitianPerusahaan Full Costing
BBB Rp. 6.034.000 BBB Rp. 6.000.000
BTKL Rp. 1.100.000 BTKL Rp. 1.100.000
Dalam perbandingan diatas terdapatperbedaan perhitungan antaraperusahaan dan full costing dimanaperusahaan mempunyai harga pokok
BOP Rp. 975.000 BOP Rp. 1.113.000
HPP Rp. 8.109.000 HPP Rp. 8.213.000
produksi Rp 8.109.000.‐, sedangkan fullcosting Rp 8.213.000.‐ ,dan harga jualmenurut perusahaan Rp 11.352.600.‐,menurut full costing Rp. 11.662.460,‐
By Adm & umum
Rp. 100.000
By Pemasaran Rp. 75.000
Selisih total harga pokok produk antara cara perhitungan menurut perusahan dengan menurut metode full costing
Laba yang diharapkan 40 %
Laba yang diharapkan 40%
yaitu sebesar :Rp.8.109.000 – Rp.8.213.000 =Rp.104.000
Rp. 8.109.000 Rp. 8.213.000
Rp. 3.243.600 Rp. 3.285.200
Mark up 42%
Sedangkan selisih harga jual antara cara perhitungan menurut perusahaan dengan menurut metode full costing adalah :
Haga Jual Rp. 11.352.600 Harga Jual Rp. 11.662.460
Harga Perunit Rp. 227.052 Haraga Perunit Rp. 233.249
Rp.227.052 ‐ Rp.233.249 = Rp. 6.197
Kesimpulan
Perhitungan menurut perusahaan harga pokok pesanan sebesar Rp Rp8.109.000 dengan harga jual satu tas sebesar Rp 227.052 serta laba yangdidapatkan sebesar Rp 3 243 600 sedangkan perhitungan menurut metodedidapatkan sebesar Rp 3.243.600,‐ sedangkan perhitungan menurut metodefull costing menghasilkan harga pokok pesanan sebesar Rp 8.213.000 denganharga jual satu tas sebesar Rp 233.249 serta laba yang didapatkan sebesar Rp3.285.2003.285.200
Perbedaan perhitungan menurut perusahaan dengan metode full costingdisebabkan karena perusahaan dalam memperhitungkan biaya overheadpabrik tidak memasukkan unsur biaya yaitu biaya depresiasi mesin yangpabrik tidak memasukkan unsur biaya yaitu biaya depresiasi mesin yangberakibat laba bruto yang diperoleh perusahaan lebih kecil dibandingkandengan menggunakan metode full costing.
Saran
Memasukkan unsur biaya overhead pabrik berupa biaya depresiasi mesin danbiaya depresiasi gedung yang terjadi adalam perhitungan harga pokokpesanannyapesanannya.
Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan harga pokok pesanan denganmenggunakan metode full costing, karena dapat memasukan seluruh biayayang diperhitungkan secara tepat dan benar dalam menawarkan harga jualyang diperhitungkan secara tepat dan benar dalam menawarkan harga jualperunit tas kepada konsumen sehingga laba yang didapat dari persahankonveksi tersebut sesuai dengan yangd iharapkan oleh perusahaan.