Analisis Penilaian Kinerja Lembaga Keuangan Syariah- Week 11

Post on 20-Jan-2016

28 views 0 download

description

Tugas ALK

Transcript of Analisis Penilaian Kinerja Lembaga Keuangan Syariah- Week 11

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

Nisful Laila, SE., M.Com.Minggu ke- 10 dan 11

PENILAIAN KINERJA BANK SYARIAH

Short-term Assesment : berdasarkan rasio-rasio inti kesehatan Bank Syariah

Long-term Assesment : berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity)

SHORT-FORM ASSESMENT

Kinerja Keuangan (Financial Performance) adopsi dari konvensional

Kinerja Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Performance) ciri penting kinerja berbasis Islam

FINANCIAL PERFORMANCE

Analisis Profitabilitas Analisis Likuiditas Analisis Risiko dan Kemampuan

membayar (Risk and Solvency Analysis)

ANALISIS PROFITABILITAS FUNGSI:

Untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

Pengukuran: Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Return on Earning Assets (OER)

ANALISIS PROFITABILITAS…Cont’d

Return on Assets (ROA) keuntungan bersih yang dihasilkan

oleh satu unit assets perusahaan. Rumus :

Makin tinggi ROA makin tinggi kinerja perusahaan ybs

ROA = PROFIT BEFORE TAX

TOTAL ASSETS

ANALISIS PROFITABILITAS…Cont’d

Return on Equity (ROE) tingkat keuntungan bersih yang

dihasilkan oleh satu unit Rp modal perusahaan.

Rumus :

Makin tinggi ROE makin tinggi kinerja perusahaan ybs

ROE = PROFIT BEFORE TAX

EQUITY CAPITAL

ANALISIS PROFITABILITAS…Cont’d

RETURN ON EARNING ASSETS (OER) Rasio ini digunakan untuk mengukur

efisiensi pengelolaan biaya Rumus:

Makin tinggi OER makin tinggi kinerja perusahaan ybs

OER = OPERATING COST

OPERATING INCOME

ANALISIS LIKUIDITAS

FUNGSI: Untuk mengetahui kemampuan

lembaga keuangan dalam melunasi kewajiban jangka pendek

Pengukuran: Cash to Deposit Ratio (CDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) Current Assets Ratio (CAR)

ANALISIS LIKUIDITAS..Cont’d

Cash to Deposit Ratio (CDR) Rumus:

Makin tinggi CDR, makin likuid

CDR = TOTAL CASH

TOTAL DEPOSIT

ANALISIS LIKUIDITAS..Cont’d

Loan to Deposit Ratio (LDR) Rumus:

Makin tinggi, makin baik

LDR = TOTAL LOAN/FINANCING

TOTAL DEPOSIT

ANALISIS LIKUIDITAS..Cont’d

CURRENT ASSETS RATIO (CAR) Rumus:

Makin tinggi, makin baik

CAR = CURRENT ASSETS

TOTAL ASSETS

ANALISIS RESIKO Fungsi: Untuk mengetahui resiko kebangkrutan

yang mungkin dihadapi oleh LKS dalam pengelolaan kewajiban dari pihak ketiga

pengukuran: Debt to Equity ratio (DER) Debt to Asset Ratio (DAR) Capital Adequacy Ratio (CAR)

ANALISIS RESIKO…cont’d

Debt to Equity Ratio (DER) Rumus:

Makin rendah, makin baik

DER = TOTAL DEBT

EQUITY CAPITAL

ANALISIS RESIKO…cont’d

Debt to Assets Ratio (DAR) Rumus:

Makin tinggi, makin beresiko

DAR = TOTAL DEBT

TOTAL ASSETS

ANALISIS RESIKO…cont’d

Capital Adequancy Ratio (CAR) Rumus:

Makin tinggi, makin baik

CAR = TOTAL SHAREHOLER EQUITY

TOTAL ASSETS

KINERJA EKONOMI DAN SOSIAL

Mengukur komitmen LKS dalam pemberdayaan ekonomi umat

Pengukuran: Mudharabah-musyarakah ratio (MMR) Economic sector ratio (ESR)

KINERJA EKONOMI DAN SOSIAL

Mudharabah-Musyarakah ratio (MMR) Rumus:

Makin tinggi, makin besar komitmen LKS dalam memberdayakan ekonomi umat

MMR = Mudharabah +Musyarakah

TOTAL FINANCING

KINERJA EKONOMI DAN SOSIAL

Economic Sectors Ratio (ESR) Rumus:

Makin tinggi, makin besar kontribusi KLS dalam meningkatkan sektor ekonomi.

ESR = Economics Sectors

TOTAL FINANCING

LONG-FORM ASSESMENT

CAMEL FAKTOR2 YG DINILAI

BOBOT BOBOT

BPR BANK UMUM Permodalan (C) 30% 25% Kualitas Aktiva Produktif (A) 30% 30% Kualitas Manajemen (M) 20% 25% Rentabilitas (E) 10% 10% Likuiditas (L) 10% 10%

CAMEL

TINGKAT KESEHATAN DIGOLONGKAN DALAM EMPAT KATEGORI.

SISTEM PEMBERIAN NILAI DALAM MENETAPKAN TINGKAT KESEHATAN DIDASARKAN PADA “SISTEM KREDIT” DENGAN NILAI KREDIT : 0 – 100

NILAI KREDIT /poin PREDIKAT81 – 100 SEHAT66 -< 81 CUKUP SEHAT51 -< 66 KURANG SEHAT0 -< 51 TIDAK SEHAT

PERMODALAN

Mengukur kemampuan bank dalam rangka pengembangan usaha & menampung resiko kerugian

Penyediaan Modal didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) => Modal (inti+pelengkap)/ATMR

PERMODALAN Rasio 8% predikat SEHAT NK = 81

Setiap kenaikkan 0,1% NK ditambah 1 dgn maks. 100.

Rasio dibawah 8% atau 7,9% predikat KURANG SEHAT NK = 65Setiap penurunan 0,1% dari 7,9% NK dikurangi 1 dgn min 0.

Hasil Penilaian NK komponen Bobot 25%S : >= 8,0%KS : >= 6,5% - < 8,0%TS : < 6,5%

PERHITUNGAN ATMRBOBOTRESIKO

1 Kas *) 0%

2 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 0%

3 Kredit yg dijamin dengan uang kas, valas, emas, mata uang emas serta deposito berjangka dan tabungan pada bank ybs.

0%

4 Giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan serta tagihan lainnya kepada bank lain

20%

5 Kredit kepada bank lain atau Pemerintah Daerah 20%

6 Kredit yang dijamin oleh bank lain atau Pemerintah Daerah 20%

7 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin hipotik pertama dengan tujuan untuk dihuni

50%

8 Tagihan kpd / tagihan yg dijamin oleh / surat berharga yg diterbitkan / dijamin oleh :

 

a. BUMD 100%

b. Perorangan 100%

c. Koperasi 100%

d. Perusahaan lainnya 100%

e. Lain-lain 100%

9 Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku). 100%

10

Aktiva lainnya selain tersebut di atas. 100%

*) Termasuk Saldo Valuta Asing (Pos No. 6 Aktiva Neraca)

1 Modal Inti

1.1 Modal disetor xxx

1.2 Modal Sumbangan xxx

1.3 Cadangan umum xxx

1.4 Cadangan tujuan xxx

1.5 Laba ditahan xxx

1.6 Laba tahun-tahun lalu xxx

1.7 Rugi tahun-tahun lalu -/- xxx

1.8 Laba tahun berjalan (50% Setelah Taksiran Hutang Pajak) xxx

1.9 Rugi tahun berjalan -/- xxx

1.10

Sub Total xxx

1.11

Goodwill -/- xxx

1.12

Kekurangan PPAP -/- xxx

1.13

Jumlah Modal Inti xxx

2 Modal Pelengkap

2.1 Cadangan revaluasi aktiva tetap xxx

2.2 Penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) xxx

2.3 Modal kuasi/modal pinjaman xxx

2.4 Pinjaman subordinasi (maksimum 50% dari modal inti) xxx

2.5 Jumlah Modal Pelengkap xxx

2.6 Jumlah modal pelengkap yang diperhitungkan (maksimum 100% dari modal inti)

xxx

3 Jumlah modal (1.13 + 2.6) xxx

4 MODAL MINIMUM (8% x ATMR) xxx

5 KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL (4-3) xxx

6 RASIO MODAL = Jumlah Modal/ATMR x 100% xxx

KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF Menunjukkan kualitas penanaman aktiva serta porsi

penyisihan utk menutupi kerugian akibat penghapusan aktiva produktif

Semua aktiva rupiah/valas yang dimiliki oleh bank dgn maksud untuk memperoleh penghasilan

SE No.26/4/BPPP tgl. 27 Mei 1993 Aktiva produktif digolongkan menurut kualitasnya

berdasarkan kolektibilitas (BPR Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, Macet; BU L, Dalam Perhatian Khusus, KL, D, M)

Unsur AP yg diklasifikasikan (BPR KL = 50%, D = 75%, M = 100%; BU DPK = 25%, KL = 50%, D = 75%, M = 100%)

Unsur AP untuk BPR Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan. Untuk BU Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan serta off-balanced)

Bobot Total KAP 30% Rasio KAP (APD/AP) bobot 25%

- Rasio 22,5% atau lebih NK = 0 dan setiap penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100 BPR.- Rasio 15,5% atau lebih NK = 0 dan setiap penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100 BU.- Rasio KAP pada prinsipnya menggunakan data LapBul BPR/BU, hasil pemeriksaan atau lainnya termasuk laporan manajemen ttg perbaikan KAP.

Rasio PPAP/PPAPWD bobot 5%- Rasio 0% NK = 0 dan setiap kenaikkan 1% NK ditambah 1 dgn maks 100.- Pembentukan PPAPWD : BPR 0,5% dari AP Lancar; 10% dari AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP

Macet. BU 1% dari AP; DPK= 5% dari AP Lancar; 15% dari AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP Macet.

Hasil Penilaian Rasio KAP (APD/AP)- S : 0,00% - <=10,35%- CS : >10,35% - <=12,60%- KS : >12,60% - <=14,85%- TS : >14,85%

Hasil Penilaian Rasio PPAP/PPAWD- S : >=81,0%- CS : >=66,0% - <81,0%- KS : >=51,0% - <66,0%- TS : <51,0%

K E T E R A N G A N (contoh BPR)Kredi

t

Surat Berhar

ga

Penempatan

pd bank lain

Penyertaan

Jumlah

1. AKTIVA PRODUKTIF

- Lancar

- Kurang Lancar

- Diragukan

- Macet

J U M L A H

2. AKTIVA PRODUKTIF

YG DIKLASIFIKASIKAN

  - Kurang Lancar ( 50%)

  - Diragukan ( 75%)

  - Macet (100%)

J U M L A H

3. PPAPWD

(setelah diperhit.agunan)

  - Lancar ( 0,5%)

  - Kurang Lancar ( 10%)

  - Diragukan ( 50%)

  - Macet (100%)

J U M L A H

MANAJEMEN Menilai pelaksanaan manajemen bank &

keputusan2 strategis yg sangat mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan dana, profitabilitas serta likuiditas bank.

Penilaian faktor manajemen meliputi 2 komponen : manajemen umum dan manajemen resiko, yg terdiri 25 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 10 & manajemen resiko 15 Untuk BPR; dan untuk Bank umum 100 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 40 & manajemen resiko 60.

Skala penilaian : 0 = kondisi lemah; 1,2,3 = kondisi antara; 4 = kondisi baik.

MATERI PERTANYAAN/PERNYATAAN: Manajemen Umum

- Strategi/sasaran- Struktur- Sistem- Kepemimpinan

Manajemen Risiko- Risiko likuiditas- Risiko kredit- Risiko operasional- Risiko hukum- Risiko pemilik & pengurus

Bobot manajemen umum 8% (BPR); 10% (BU) dan manajemen resiko 12% (BPR); 15% (BU).

Hasil Penilaian- S : 81 - 100- CS : 66 - <81- KS : 51 - <66- TS : <51

RENTABILITAS Mengukur tingkat profitabilitas bank dalam mengelola

aktiva produktif dan sumber pendapatan lainnya serta tingkat efisiensi operasional.

Rasio - ROA = (laba selama 12 bln terakhir)/(rata2 total asset dlm

12 bln terakhir)x100%- BOPO = biaya operasional/pendapatan operasionalx100%

Rasio ROA = 0 atau negatif NK = 0Setiap naik 0,015% mulai dari 0 NK ditambah 1 maks 100.

Rasio BOPO = 100 atau lebih NK = 0Setiap penurunan 0,08% mulai dari 100NK ditambah 1 maksimal 100

Bobot total Rentabilitas 10% Hasil Penilaian ROA Bobot 5%

- S : >=1,215%- CS : >=0,999% - <1,215%- KS : >= 0,765 - < 0,999%- TS : <0,765

Hasil Penilaian BOPO Bobot 5%- S : <=93,52%- CS : >93,53% - <=94,72%- KS : >94,72% - <=95,92%- TS : >95,92%

LIKUIDITAS Menilai kemampuan bank untuk memenuhi seluruh

kewajiban2 jangka pendek terhadap pihak III Bobot total likuiditas 10% Rasio

- Cash Ratio=Alat likuid/Hutang Lancar x 100% Rasio 0% NK = 0, setiap kenaikkan 0,05% BPR Cash Ratio=Kewajiban bersih antarbank/Modal inti x 100% Rasio 0% NK = 0, setiap penurunan 0,1% BU mulai dari 0% NK ditambah 1 maks 100- Rasio LDR = Kredit/dana yg diterima x 100% Rasio 115% atau lebih NK = 0, setiap penurunan 1% mulai dari 115% NK ditambah 4 maks 100.

HASIL PENILAIAN Cash Ratio bobot 5%- S : >=4,05%- CS : >=3,30% - <4,05%- KS : >=2,55% - <3,30%- TS : <2,55%

HASIL PENILAIAN LDR bobot 5%- S : <=94,75%- CS : >94,75% - <=98,50%- KS : >98,50% - <=102,25%- TS : >102,25%

1. Alat Likuid 1. Simpanan pihak ke III

a. Kas a. Simpanan Berjangka

b. Antarbank Aktiva b. Tabungan

- Giro 2. Pinjaman diterima bukan dari bank lebih dari 3 bulan*)

- Tabungan (neto) 3. Deposito dan Pinjaman diterima dari bank lebih dari 3 bulan*)

( - / - tabungan ABP) 4. Modal Pinjaman

J u m l a h 5. Modal Inti

2. Hutang Lancar Jumlah dana yang diterima

a. Kewajiban segera Aktiva Produktif

b. Simpanan pihak ke III a. Kredit yang diberikan **)

- Tabungan b. Kredit yang diberikan **) kepada bank lain

- Deposito Berjangka c. Lainnya

J u m l a h Jumlah aktiva produktif

Cash Ratio L D R

(Rasio Alat Likuid thp. Hutang Lancar)

(Rasio Kredit thp. Dana Yang Diterima)

*) Termasuk dana Antar Bank dan surat berharga yang diterbitkan tetapi tidak termasuk subordinasi.

**) Termasuk kredit konsorsium menurut pangsanya tapi tidak termasuk kredit kelolaan (channeling)

PEMENUHAN KETENTUAN BMPK (individu tdk terkait < 20%,

kelompok tidak terkait < 30% & terkait < 10%) dan PDN (maks 20% dari Modal)

Untuk setiap pelanggaran BMPK atau PDN NK dikurangi 5, dan

Untuk setiap 1% pelanggaran BMPK NK dikurangi lagi dgn 0,05 dgn maks 10

Perhitungan = Jumlah Pelanggaran/Modal Bank x 100%

FAKTOR YG MENGGUGURKAN Predikat tingkat kesehatan Bank yg

S/CS/KS akan diturunkan menjadi TS, jika terdapat :- Perselihan intern- Campur tangan pihak2 di luar bank dalam kepengurusan bank- Windows dressing- Praktek bank dalam bank- Penghentian dalam kliring- Praktek perbankan yang dapat membahayakan kesehatan bank

CONTOH

Misal hasil perhitungan : CAR = 17,50% Rasio KAP = 10,83% Rasio PPAP = 191,51% Manj. Umum nilai 33 & Manj. Risiko nilai 46 ROA = 1,91% Rasio BOPO = 92,91% Cash Rasio = 3,96% LDR = 99,10% Pelanggaran BMPK/Modal = 15%

Perhitungan NK: CAR = (17,50%-8%)/0,1x1NK+81NK

=176 NK maks NK = 100. Rasio KAP = (22,5%-10,83%)/0,15x1 NK

= 77,8NK Rasio PPAP/PPAPWD = (191,51%-0%)/0,01x1 NK

= 191,5 NK, maks NK = 100 ROA = (1,91%-0%)/0,015x1NK

=127,3 NK, maks NK = 100 Rasio BOPO = (100%-92,91%)/0,08x1NK

=88,6 NK Cash Rasio = 3,96%/0,05% x 1 NK

= 79,20 NK LDR = (115%-99,10%)X4nk

= 63,60NK Pelanggaran BMPK/Modal = 5+(0,05x15)=5,75 sbg pengurang.

FAKTOR RASIO % NK

Bobot Komponen (%)

Bobot Komponen dlm faktor (%)

NK Komponen (4x6)

NK Faktor (5x7)

Predikat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

PERMODALAN CAR 17,50 100 30 100 100

NK Faktor 30 100 100 30 S

KAP KAP 10,83 77,8 25 83 64,57

PPAP/PPAPWD191,51

100 5 17 17,00

NK Faktor 30 100 81,57 24,47 S

MANAJEMEN Manj. Umum 33 82,5 8 40 33

Manj. Risiko 4676,67

12 60 46

NK Faktor 20 100 79 15,80 CS

RENTABILITAS ROA 1,91 100 5 50 50

BOPO 92,91 88,6 5 50 44,30

NK Faktor 10 100 94,30 9,43 S

LIKUIDITAS Cash Ratio 3,96 79,2 5 50 39,60

LDR 99,10 63,6 5 50 31,80

NK Faktor 10 100 71,40 7,14 CS

TOTAL NK 86,84 S

PENALTI PENGURANGAN NK DARI PELANGGARAN BMPK (5,75)

HASIL AKHIR PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN 81,09 S