Post on 29-Dec-2015
description
Analisis Parameter
Klinik Fungsi Hati
Laksmi Maharani, M.Sc., Apt.Sarmoko, M.Sc., Apt.
Team Teaching BioanalisisFarmasi FKIK UNSOED
Anatomi hati
Unit Fungsional Hati (Guyton dan Hall 1997)
• Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan panjang beberapa milimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milimeter.
• Lobulus sendiri dibentuk dari banyak sel hati.
• Ruangan di antara sel hati disebut sinusoid. • Sinusoid dilapisi oleh sel endotel dan sel Kupffer yang
merupakan makrofag jaringan yang dapat memfagositosis bakteri dan benda asing dalam darah.
• Di antara sel endotel dan sel hati terdapat ruang yang sangat sempit yaitu ruang Disse yang menghubungkan pembuluh limfe di dalam septum interlobularis
Fungsi Hati(Cabot, 2007)
• Metabolisme karbohidrat• Menyimpan glikogen, vit A, vit D, vit B
kompleks, zat besi, tembaga• Detoksifikasi zat beracun• Metabolisme protein dan lemak• Konjugasi dan ekskresi bilirubin• Mengekskresikan zat dan benda asing• Sel kupfer hati berperan dalam
aktivitas sistem retikulo-endotelial
Hati Sebagai Tempat Metabolisme dan
Detoksifikasi Xenobiotik
• Xenobiotik = bahan kimia yang ditemukan dalam organisme, tetapi tidak diharapkan untuk diproduksi atau terdapat di dalamnya, atau mereka adalah bahan kimia yang ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari biasanya
Bagaimana xenobiotik bisa masuk ke dalam hati kita• Transport aktif
• Difusi pasif• Pinositosis• Filtrasi melalui
pori• Penyerapan
limfatik
Metabolisme Xenobiotik dalam hati
• Fase I – Oksidasi– Reduksi– hidrolisis
• Fase II– Sulfasi– Asetilasi– Metilasi– Konjugasi dengan asam glukuronat, glutation, dan glisin
• Tujuan keseluruhan dari dua fase metabolisme xenobiotik adalah untuk meningkatkan kelarutan di dalam air (water solubility/hidrofilik) dan dengan demikian akan mempermudah ekskresi melalui ginjal.
• Xenobiotik yang hidrofobik akan bertahan di dalam jaringan adiposa tanpa batas waktu kecuali diubah menjadi bentuk yang lebih polar.
• Pada kasus tertentu, reaksi metabolik fase 1 akan mengubah xenobiotik dari senyawa inaktif menjadi senyawa aktif biologis.
• Konjugasi pada fase II juga dapat meningkatkan aktivitas biologis xenobiotik
Hati dan Fungsi Enzimatik
Hepatosit, sel terbanyak di hati, dan komponen utama fungsi hati manusia
• Tugas dan Fungsinya:– Mensintesis protein serum esensial yang diperlukan tubuh,
seperti albumin, protein carrier, faktor-faktor koagulasi, hormon dan faktor pertumbuhan
– Memproduksi empedu dan isinya (getah empedu, kolesterol, lesitin, fosfolipid)
– Mengatur nutrisi (glukosa, glikogen, lipid, kolesterol, asam amino)
– Metabolisme dan konjugasi senyawa lipofilik (bilirubin, anion, kation, obat) untuk diekskresi di empedu atau urin
– Memproduksi protein dan enzim intraselular termasuk transaminase
Anatomi, Fisiologi Hati : Fauci, dkk (2008)
• Enzim yang dihasilkan oleh hepatosit :– Alanine Aminotransferase (ALT) atau Serum
Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) – Aspartate Aminotransferase (AST) atau
Serum Glutamic Oksaloasetat Transaminase (SGOT)
• Enzim tersebut akan keluar dari hepatosit jika terdapat peradangan atau kerusakan pada sel tersebut.
• Kedua enzim ini dapat meningkat karena adanya gangguan fungsi hati, dan penanda kerusakan sel lainnya, yang salah satu penyebabnya adalah proses infeksi yang disebabkan oleh virus.
Tes Fungsi Liver : Enzim
• Serum Glutamic – Pyruvic Transaminase (SGPT)/ Alanine Amino Transferase (ALT)– Spesifik terhadap sel liver– Meningkat jika terjadi inflamasi pada sel liver
• Serum Glutamic – Oxaloacetic Transaminase (SGOT)/ Aspartate Amino Trasferase (AST)– Sensitif untuk sel nekrosis– Bisa ditemukan di liver, otak, dan jaringan jantung
• Serum Gamma – Glutamyl Transferase (SGGT)– Terkait dengan alkoholisme dan stasis bilier
• Alkaline Phospatase (ALP)– Ditemukan di hati, empedu, tulang– Terkait dengan drug-induced liver disease dan hepatitis
AST / SGOTAdalah enzim jaringan yang mengkatalisis
perubahan amino ke grup keto antara alfa amino acid dan alfa keto-acid
Terdapat di jaringan hati, otot, ginjal, jantung, dan muncul saat terjadi kerusakan jaringan
Metode analisis:UV kinetik analisisMetode kolorimetrik
Metode Kolorimetrik Penentuan AST
Metode awal : reaksi oksalasetat dengan dinitrofenilhidrazine boros waktu dan tidak spesifik
Metode modifikasi Doumas dan Briggs (lebih spesifik dan masa inkubasi pendek)
Ditambahkan garam diazonium yang akan bereaksi dgn oksalasetat menghasilkan kompleks berwarna yang bisa diukur secara fotometrik
Spesimen : serumAST stabil dalam suhu ≤40C selama 7 hari Sampel yang terhidrolisis menghasilkan 15x
nilai normalPerhitungan hasil fotometri (pada λ 500 – 550
nm):
Metode UV Kinetika Analisis
Kondisi yang meningkatkan kadar SGOT/AST
Peningkatan tinggi ( > 5 kali nilai normal) : kerusakan hepatoseluler akut, infark miokard, kolaps sirkulasi, pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa
Peningkatan sedang ( 3-5 kali nilai normal ) : obstruksi saluran empedu, aritmia jantung, gagal jantung kongestif, tumor hati (metastasis atau primer), distrophia muscularis
Peningkatan ringan ( sampai 3 kali normal ) : perikarditis, sirosis, infark paru, delirium tremeus, cerebrovascular accident (CVA
Pengganggu Hasil Uji ASTInjeksi per intra-muscular (IM) dapat meningkatkan kadar
SGOT/ASTPengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-
vena dapat menurunkan kadar SGOT/ASTHemolisis sampel darahObat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik
(ampisilin, karbenisilin, klindamisin, kloksasilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, nafsilin, oksasilin, polisilin, tetrasiklin), vitamin (asam folat, piridoksin, vitamin A), narkotika (kodein, morfin, meperidin), antihipertensi (metildopa/aldomet, guanetidin), metramisin, preparat digitalis, kortison, flurazepam (Dalmane), indometasin (Indosin), isoniazid (INH), rifampin, kontrasepsi oral, teofilin. Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif atau negatif yang keliru.
ALT / SGPTAdalah enzim sitoplasmik intraselulerT1/2 dalam plasma sekitar 48 jamALT mengkatalisis reaksi grup amino dari
alanin (membentuk piruvat) menjadi 2-oxoglutarat (membentuk glutamat)
Merupakan enzim penting pada proses glukoneogenesis
Metode Aktivitas Katalisis ALT
Kondisi yang meningkatkan kadar SGPT/ALT
Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat atau kimia)
Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif, sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT)
Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, sirosis biliaris.
Pengganggu Hasil Uji ALTPengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-
vena dapat menurunkan kadarTrauma pada proses pengambilan sampel akibat tidak
sekali tusuk kena dapat meningkatkan kadarHemolisis sampelObat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik
(klindamisin, karbenisilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, mitramisin, spektinomisin, tetrasiklin), narkotika (meperidin/demerol, morfin, kodein), antihipertensi (metildopa, guanetidin), preparat digitalis, indometasin (Indosin), salisilat, rifampin, flurazepam (Dalmane), propanolol (Inderal), kontrasepsi oral (progestin-estrogen), heparin.
Aspirin dapat meningkatkan atau menurunkan kadar.
False Negative
• ALT dan AST memerlukan piridoksal fosfat (vit B6) sbg kofaktor
• Penyakit ginjal yg menyebabkan defisiensi vit B6 mengakibatkan pemeriksaan aminotransferase menjadi rendah/palsu
Interpretasi AST/ALT• Rasio deritis = membandingkan angka hasil
pemeriksaan AST dengan ALT• Rasio ini digunakan untuk mengetahui berbagai
penyakit yang berhubungan dengan derajat peningkatan berbeda pada AST atau ALT.
• ALT lebih cepat dibebaskan dari hepatosit ke dalam darah pada kondisi akut
• AST dibebaskan lebih besar pd gangguan kronis disertai kerusakan progesif
Liver Function TestKomponen
LFT Hepatitis Sirosis
GGT Meningkat pada hepatitis alkoholik atau stasis bilier
Meningkat pada sirosis alkoholik atau sirosis bilier
Normal pada hepatitis lainnya
Normal pada sirosis lainnya
Total Bilirubin Normal atau meningkat Normal atau meningkat
Bilirubin Direk-Indirek
D>I I>D
Komponen LFT Hepatitis Sirosis
Total Protein Normal ↓
Albumin Normal ↓
Globulin Normal ↑
A/G ratio >1 <1
Alkaline Phospatase
Meningkat 1-2x normal
Meningkat 1-2x normal
ALT (SGPT) Meningkat hingga ribuan
ALT, AST meningkat max 300 IU
AST (SGOT) Meningkat hingga ribuan, namun biasanya ALT>AST
Tidak pernah > 300 IU dan AST>ALT
Arti Liver Function Test
• Peningkatan kadar aminotransferase dpt digambarkan setara dg luas kerusakan hepatoseluler
• Penurunan mendadak kadar enzim ini dan tidak adanya perbaikan klinis mengindikasikan banyaknya kematian sel hepatoseluler sbg sumber enzim
Terimakasih