Post on 26-Oct-2021
ANALISIS NARATIF PERAN BAPAK DALAM FILM
SABTU BERSAMA BAPAK
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Rusnawati Sani
NIM : 1113051000115
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017
ANALISIS NARATIF PERAN BAPAK DALAM FILM
SABTU BERSAMA BAPAK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Rusnawati Sani
NIM : 1113051000115
Di Bawah Bimbingan
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiblakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
ABSTRAK
RUSNAWATI SANI, NIM : 1113051000115, Analisis Naratif Peran Bapak
Dalam Film Sabtu Bersama Bapak, Skripsi Sarjana Strata 1 (S1) dibawah
bimbingan Dr. Suhaimi, M. Si.
Peran adalah pola perilaku yang terdiri dari tugas dan kewajiban seseorang.
Setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
Salah satunya adalah peran penting yang di pegang oleh seorang bapak dalam film
Sabtu Bersama Bapak. Di satu sisi, film tersebut menggambarkan peran seorang
bapak yang hanya mencari dan memberi nafkah kepada istri dan anaknya. Di sisi
lain, al-Qur`an menerangkan bahwa terdapat lebih banyak dialog pengasuhan
antara bapak dengan anaknya dibandingkan dialog antara ibu dengan anaknya.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menggunakan kajian naratif
Tzvetan Todorov untuk melakukan sebuah penelitian. Pada cerita dalam film
Sabtu Bersama Bapak yang mengandung berbagai peran dan tanggung jawab
seorang bapak. Film tersebut menggambarkan berbagai peran bapak yang
seharusnya. Untuk itu peneliti merumuskan pertanyaan yakni : Bagaimana narasi
pada alur cerita di awal, tengah, dan akhir dalam film Sabtu Bersama
Bapakmenggunakan naratif Tzvetan Todorov? Dan apa saja peran bapak dalam
alur cerita pada film Sabtu Bersama Bapak?
Tinjauan teoritis yang peneliti gunakan adalah naratif Tzvetan Todorov,
yaitu sebuah analisis yang melihat bahwa terdapat beberapa bagian dalam sebuah
narasi. Bagian tersebut adalah bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal adalah
ekuilibrium atau keseimbangan yang didalamnya terdapat keteraturan pada sebuah
cerita. Bagian tengah adalah gangguan atau munculnya konflik dan kekacauan
pada sebuah cerita. Bagian akhir adalah ekuilibrium atau keseimbangan yang
muncul dari penyelesaian konflik sebelumnya. Selain itu juga, dilengkapi dengan
tinjauan teoritis mengenai peran bapak dalam Islam untuk menentukan apa saja
peran bapak yang terkandung dalam film Sabtu Bersama Bapak.
Metodologi yang peneliti gunakan adalah metode analisis naratif yang
bersifat kualitatif deskriptif. Data yang ada, peneliti dapatkan dari observasi
berupa menonton film Sabtu Bersama Bapak, kemudian dokumentasi yang berupa
buku-buku, catatan, jurnal, dan juga internet, serta melakukan wawancara pada
penulis skenario film tersebut.
Setelah menonton film Sabtu Bersama Bapak, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat berbagai beran bapak yang selama ini tidak diketahui banyak
orang. Peran bapak tersebut yakni memberikan nafkah yang halal untuk keluarga,
memberikan pengasuhan (Hadhanah), memberikan motivasi, memberikan nama
yang baik (Tasmiyah) dan memberikan ibu yang baik untuk anak-anaknya.
Kata kunci : Film Sabtu Bersama Bapak, Peran Bapak, Naratif, Alur,
dan Keluarga.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Setiap kata dan pujian yang terucap, hanyalah milik Allah Subhanahu wa
Ta`ala. Dia adalah raja dari seluruh alam semesta yang tiada tandingnya di dunia.
Dengan segala rahmat, taufiq, hidayah dan inayah yang telah diberikan, saya
dapat menyelesaikan karya ilmiyah ini dengan baik. Dan berkat hadirnya baginda
Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, seluruh dunia dapat menikmati
indahnya cahaya kehidupan. Biarkanlah saya menghaturkan shalawat serta salam
atas perjuangan dan kerja kerasmu. Engkau adalah Rasul yang telah diutus
AllahSubhanahu wa Ta`ala untuk menyelamatkan kami dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang.
Skripsi dengan judul “Analisis Naratif Peran Bapak Dalam Film Sabtu
Bersama Bapak” ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan, namun dibalik itu semua terdapat banyak pihak yang membantu
dalam menyelesaikannya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Dr. Suparto, M.Ed, MA selaku wakil Dekan I Bidang
Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum sekaligus Dosen Penasehat Akademik, dan Dr.
Suhaimi M.Si selaku wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan sekaligus
dosen pembimbing skripsi penulis.
vi
2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
dan Fita Faturokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu-ilmunya saat penulis menimba ilmu disana.
4. Orang tua terkasih yaitu Bapak Syahrul dan Ibu Bainih, S.Pd serta adik
tersayang Alya Rahmadhanti Sani yang senantiasa mendukung,
menyemangati penulis serta selalu menyelipkan do`a – do`a tulusnya
hanya demi kemajuan penulis.
5. Keluarga Besar yang selama ini sudah memberikan perhatiannya dengan
penuh kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan segera.
6. Teman-teman KPI C dan sahabat tercinta yaitu Lianti Meida, Nur Asiah
Aisyah Zaldi dan Dira Rohmatun.
7. Komunitas terbaik DNKTV yang telah memberikan banyak pelajaran
seputar penyiaran dan berorganisasi, terutama General Manager DNKTV
yaitu Bapak Dedi Fahrudin, M.Ikom dan Angkatan 4 yang luar biasa.
Pada akhirnya hanya terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat
penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Mohon maaf atas segala kesalahan yang penulis lakukan, baik dalam
kesengajaan ataupun tidak.
Ciputat, Agustus 2017
Rusnawati Sani
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
E. Metodologi Penelitian .................................................................................... 8
F. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 12
G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis Naratif ............................................................................................ 15
1. Pengertian Analisis Naratif .................................................................... 15
2. Bentuk Khusus Narasi ............................................................................ 18
B. Teori Naratif Tzvetan Todorov .................................................................... 20
1. Alur Cerita Awal (Pendahuluan) ............................................................ 21
2. Alur Cerita Tengah (Perkembangan)...................................................... 24
3. Alur Cerita Akhir (Peleraian) ................................................................. 27
C. Film .............................................................................................................. 30
1. Pengertian Film ...................................................................................... 30
2. Jenis – Jenis Film ................................................................................... 32
D. Peran Bapak Dalam Islam ........................................................................... 34
1. Pengertian Peran dan Bapak ................................................................... 34
2. Karakter Seorang Bapak ......................................................................... 36
3. Peran Bapak dalam Keluarga ................................................................. 43
BAB III PROFIL FILM SABTU BERSAMA BAPAK
A. Latar Belakang Pembuatan Film Sabtu Bersama Bapak ............................. 53
B. Sinopsis Film Sabtu Bersama Bapak ........................................................... 54
C. Produksi Film Sabtu Bersama Bapak .......................................................... 56
viii
1. Sutradara dan Penulis Skenario Film Sabtu Bersama Bapak ................. 56
2. Data dan Tim Produksi ........................................................................... 60
3. Tokoh Pemeran Film Sabtu Bersama Bapak ......................................... 62
BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NARATIF
A. Analisis NaratifAlur Awal, Tengah, dan Akhir Cerita Pada Film Sabtu
Bersama BapakMenggunakan Naratif Tzvetan Todorov ............................ 68
B. Analisis Peran Bapak Pada Alur CeritaDalam Film Sabtu Bersama Bapak ...
.................................................................................................................. 104
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 119
B. Saran .......................................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 123
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktru Narasi Tzvetan Todorov ..................................................... 21
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 52
Gambar 3. 1 Monty Tiwa ...................................................................................... 56
Gambar 3. 2 Adhitya Mulya.................................................................................. 59
Gambar 3. 3 Abimana Prasetya dalam Film Sabtu Bersama Bapak ..................... 62
Gambar 3. 4 Ira Wibowo dalam Film Sabtu Bersama Bapak ............................... 63
Gambar 3. 5 Arifin Putra dalam Film Sabtu Bersama Bapak ............................... 64
Gambar 3. 6 Dave Mahendra dalam Film Sabtu Bersama Bapak ........................ 65
Gambar 3. 7 Acha Septriasa dalam Film Sabtu Bersama Bapak .......................... 66
Gambar 3. 8 Sheila Dara Aisha dalam Film Sabtu Bersama Bapak ..................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bapak berperan sebagai kepala keluarga yang tidak hanya bertugas untuk
mencari nafkah namun juga memberikan pengasuhan dan pendidikan yang layak
bagi anak-anaknya. Banyak bapak yang merasa bahwa tugasnya dalam keluarga
hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Hal itu tidak sepenuhnya
salah, karena berarti sang bapak hanya melaksanakan satu tugas atau perannya
sebagai seorang bapak dalam keluarga. Hal tersebut digambarkan dalam film
Sabtu Bersama Bapak, ketika seorang anak tumbuh dan menjadi seorang bapak. Ia
berpikir bahwa sebagai seorang suami dan seorang bapak tugasnya hanyalah
mencari nafkah, sedangkan sang istri harus mengurus dan mendidik anak-anaknya
tersebut, sehingga ia jarang pulang kerumah dan jarang hadir untuk anak-anaknya.
Saat ia tiba di rumah akan ada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, ia
merasa tidak puas dan langsung memarahi anak ataupun istrinya.
Saat ini di Indonesia terdapat banyak permasalahan yang melanda sebuah
keluarga. Pertengkaran tersebut bukanlah hal baru dan kerap terjadi antara suami
dengan istri, ibu dengan anak ataupun bapak dengan anaknya dan lain sebagainya.
Di kota Medan, Sumatra Utara misalnya, terdapat seorang bapak yang merantai
anak kandungnya sendiri. Hal tersebut dilakukan sang bapak akibat bertengkar
dengan istrinya. 1 Selain itu, ada pula anak yang tega membunuh orang
1 Reza Perdana, Liputan6, Bocah Medan Dirantai Setelah Orang Tuanya Bertengkar,di
akses pada 27 Januari 2017 dari http://regional.liputan6.com/read/2451520/
2
tuanya karena permasalahan harta waris dan permasalahan lainnya seperti sang
anak yang tidak dibelikan sebuah motor.2
Sebuah ikatan keluarga saat ini seakan mulai rapuh dengan semakin
melemahnya nilai-nilai keluarga tradisonal itu sendiri. Bahkan di dunia Barat,
yang menjadi model masyarakat modern, tampak keretakan ikatan-ikatan keluarga
di sekitar mereka, melemahnya fondasi pernikahan, menghindarnya anak muda
dari tanggung jawab pernikahannya, ketidaksukaan wanita menjadi seorang ibu,
merosotnya kasih sayang kebapaan dan keibuan, hingga banyaknya perlakuan
anak yang kurang pantas terhadap orang tuanya.3Sungguh disayangkan ketika
orang tuanya sudah tidak dapat membangunkan anaknya di waktu pagi tanpa
menggunakan peringatan keras dan hal tersebut telah menjadi kebiasaan umum
yang dipandang sebagai hal yang biasa. Sebuah studi menunjukkan bahwa 75%
keluarga harus berkelahi sebelum sarapan. Permasalahan yang sedang dihadapi
sebagian dari yang melanda seluruh dunia tersebut merupakan hal yang berakar
dalam perubahan sosial masa kini.4
Orang tua yaitu bapak dan ibu memiliki peran penting dalam keluaga.
Bapak sering kali mengabaikan tanggung jawabnya untuk mendidik dan
mengasuh anak-anaknya. Dalam al-Qur`an, terdapat sekitar 17 dialog pengasuhan
dan 14 diantaranya adalah dialog antara bapak dan anak, lalu dialog antara ibu dan
anak sebanyak 2 kali, dan kedua orang tua sebanyak 1 kali. Salah satunya adalah
dialog dalam surah Luqman ayat 13 – 15, yaitu:
2Bian Hernansa, Tribunnews, Newsvideo: Anak Bunuh Orang Tua Karena Tak Dibelikan
Motor,di akses pada 27 Januari 2017 dari http://www.tribunnews.com/video/2014/12/11/ 3Ibnu Mustafa, Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, (Bandung: Al Bayan, 1993), h. 23. 4Maurice Balson, Menjadi Orang Tua yang Baik, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1987), h. 3.
3
13. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya,”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.” 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada
kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. 15.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu,
maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.5
Dalam surah tersebut menandakan bahwa bapak memiliki peran yang
penting dalam hal mendidik anak jika dilihat dari lebih banyaknya dialog
mendidik antara bapak dan anak dibandingkan ibu dengan anaknya.
Perkembangan jaman dan perfilman yang begitu pesat menjadi salah satu
penyebab kurangnya pengetahuan mengenai peran seorang bapak yang ada dalam
keluarga. Istilah Movie, Cinema dan Film sebenarnya merupakan perkembangan
dari istilah bioskop. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yang berarti melihat
sesuatu yang hidup atau seolah-olah hidup. Apabila dilihat dari sudut pandang
penonton, istilah ini mempunyai dua makna. Pertama, suatu istilah yang
menggambarkan sesuatu yang seolah-olah hidup dan sifatnya membawa penonton
5 Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya (Jakarta: CV. Pustaka Agung
Harapan, 2006), h. 581-582.
4
ke dalam kenyataan yang bisa ada atau pun tidak ada di dalam kehidupan sehari-
hari. Dari sinilah timbul berbagai khayalan-khayalan yang memikat. Kedua,
dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai perfilman dan inisiatif kerja dari
pembuat film itu sendiri, muncul suatu usaha baru yang membawa penonton
untuk menikmati isi dari film itu sebagai bentuk tayangan yang dapat mengikat
kembali diri dan lingkungannya, baik lingkungan terkecilnya berupa keluarga
ataupun lingkungan terbesarnya yang merupakan salah satu ciptaan Ilahi. Pada
makna kedua inilah penonton diajak untuk berpikir serta mau tidak mau mampu
untuk menanggapi atas hal yang ditontonnya dari film tersebut. Oleh karena itu,
penting bagi pembuat film untuk dapat membuat film yang dapat memberikan
nilai-nilai pembelajaran disamping hanya sebuah hiburan.6
Selama ini memang telah banyak film yang mengangkat kedekatan
seorang bapak dengan anaknya seperti Real Steal pada tahun 2011, film animasi
Finding Nemo pada tahun 2003, Bodyhood pada tahun 2014, dan banyak lagi.
Namun di Indonesia sendiri, masih sedikit film yang mengangkat kedekatan
terlebih lagi peran seorang bapak dengan anaknya. Adapun salah satu film yang
memberikan nilai pembelajaran mengenai bapak dengan anaknya dan
memberikan gambaran akan peran serta tanggung jawab yang harus di pegang
oleh seorang bapak meski umur sang bapak sudah tidak lama lagi adalah Film
Sabtu Bersama Bapak yang disutradarai oleh Monty Tiwa dan ditulis oleh
Adhitya Mulya.Film ini telah berhasil masuk ke dalam beberapa nominasi pada
Piala Maya dan Festival Bandung bahkan salah satu pemainnya mendapatkan
6M. Sarief Arief, Politik Film di Hindia Belanda, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009), h.1-2.
5
penghargaan dalam Piala Arifin C Noer untuk Penampilan Singkat Nan Berkenan
ketika berperan dalam film tersebut. Hal tersebut karena film ini banyak
mengandung pesan bapak kepada anaknya, tanggung jawab seorang bapak yang
sebenarnya kepada keluarga dan karena setiap manusia yang lahir ke dunia
memiliki seorang bapak, film ini memiliki hubungan yang dekat dengan setiap
penontonnya.7
Film ini telah berhasil membawa haru bagi banyak penontonnya.
Permasalahan lain yang tergambar dalam film Sabtu Bersama Bapak ini adalah
ketika sang ibu yaitu Itje menderita kanker setelah Satya dan adiknya yaitu Cakra
tumbuh dewasa. Itje merahasiakan sakitnya dari kedua anaknya. Ia tidak ingin
kedua anaknya tahu bahwa dirinya memiliki penyakit yang mematikan. Namun,
hal tersebut justru membuat Satya dan juga Cakra khawatir.
Analisis naratif digunakan penulis karena dapat membantu untuk
memahami bagaimana pengetahuan, makna, dan nilai diproduksi serta disebarkan
dalam masyarakat. 8 Seperti halnya nilai-nilai tanggung jawab sebagai seorang
bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak yang harus disebarkan kepada khalayak
dan lain sebagainya. Selain itu, analisis naratif memungkinkan untuk dapat
menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dari suatu cerita. 9 Sering kali penulis
naskah atau pembuat berita menyembunyikan makna atau dalam kata lain tidak
diperlihatkan secara terang-terangan agar lebih menarik.
7 M. Iqbal Fazarullah Harahap, Detik.com,Ini Alasan Kenapa Harus Menonton “Sabtu
Bersama Bapak”,di akses pada 8 Mei 2017 dari http://m.detik.com/hot/movie/3250735/ini-alasan-
kenapa-harus-menonton-sabtu-bersama-bapak 8Eriyanto, Analisis Naratif : Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita
Media (Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2013), h. 10. 9 Eriyanto, Analisis Naratif, h. 10.
6
Proses dan efek dari mempresentasikan waktu dalam sebuah teks disebut
dengan narasi.10 Studi naratif menawarkan berbagai wawasan tentang interaksi
sosial yang terjadi ketika teks dihasilkan atau dibaca.11Dalam cerita akanada plot,
adegan, tokoh, dan karakter yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan analisis
naratif agar dapat lebih cermat mengetahui alur cerita dan memperlihatkan peran
dan tanggung jawab seorang bapak.
Analisis naratif yang digunakan merupakan analisis naratif Tzvetan
Todorov karena hanya analisis naratifnyalah yang dapat mengungkapkan cerita
secara lebih rinci dan dapat dipakai untuk semua jenis cerita sedangkan analisis
lain seperti Vlademir Propp ataupun Algirmas Greimas hanya beberapa jenis saja
karena tidak semua. Adapun alasan lain penulis mengambil judul tersebut karena
selama ini tidak banyak orang mengetahui bahwa terdapat peran lain dari seorang
bapak ketika dirinya berada di rumah. Selain itu peneliti tidak hanya akan
menganalisis teks semata, melainkan juga akan menganalisis karakter pelaku yang
ada dalam film Sabtu Bersama Bapak, maka dari itu penulis memberikan judul
penelitian ini dengan“ANALISIS NARATIF PERAN BAPAK DALAM FILM
SABTU BERSAMA BAPAK”
10Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies : Sebuah Pendekatan
Semiotik, terj. Saleh Rahmana (Yogyakarta : Jalasutra, 2009), Cet. Ke-1, h.174 . 11Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies, h. 175.
7
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada setiap narasi adegan dan
teks dialog yang berhubungan dengan peran bapak yang ditampilkan dalam alur
cerita awal, tengah dan akhir pada film Sabtu Bersama Bapak.
2. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang telah dituliskan sebelumnya, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana narasi pada alur cerita awal, tengah, dan akhir film Sabtu
Bersama Bapakmenggunakan naratif Tzvetan Todorof?
b. Apa saja peran bapak yang terdapatdalam filmSabtu Bersama Bapak?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mendeskripsikan narasi pada alur cerita awal, tengah, dan akhir dalam
film Sabtu Bersama Bapak menggunakan naratif Tzvetan Todorov.
b. Untuk mendeksripsikan unsur peran bapakyang terdapat dalam film Sabtu
Bersama Bapak.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pustaka sehingga mampu
memberikan referensi terkait dengan peran bapak, terutama mengenai analisis
8
naratifyang menggunakan model Tzvetan Todorov dilihat dari alur awal, tengah,
dan akhir pada sebuah film. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi bahwa film dapat menyampaikan pesan positif ataupun negatif sesuai
dengan kepentingan penulis naskah tersebut.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk memahami dan
menambah pengetahuan seputar peran dan tanggung jawab seorang bapak dalam
keluarga menurut pandangan Islam. Secara praktis dapat digunakan sebagai
referensi untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Konstruktivisme adalah paradigma yang penulis gunakan. Aliran ini
menolak pandangan empiris atau positivisme yang memisahkan subjek dan objek
bahasa. Dalam hal ini konstrtuktivisme menganggap bahwa subjek merupakan
faktor sentral dalam kegiatan teks serta hubungan-hubungan sosialnya. Setiap
pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptaan makna.12 Oleh karena itu
setiap cerita atau narasi merupakan pembentukan dari penciptanya atau dalam hal
ini adalah penulis naskah.
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakanpendekatan kualitatif yaitu
penelitian yang berupa kata-kata di mana tidak menggunakan prosedur statistik.
12Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2001), h.5.
9
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain. 13 Dengan kata lain, penelitian dengan
menggunakan pendekatan kualitatif ini akan mengungkapkan sebuah fenomena
lebih dalam dan rinci. Hal yang membedakan penelitian kualitatif dengan
kuantitatif terletak pada hasil yang berupa narasi atau deskriptif pada penelitian
kualitatif sedangkan penelitian kuantitatif terdapat angka dan statistika yang
menjelaskan penelitiannya tersebut.
Peneliti menggunakan model analisis naratif Tzvetan Todorov dimana
menurutnya narasi adalah apa yang dikatakan, oleh karena itu mempunyai urutan
kronologis, motif, plot, dan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa.14Analisis
naratif merupakan sebuah analisis mengenai narasi, baik narasi iksi (novel, puisi,
cerita rakyat, dongeng, film, komik, musik, dan sebagainya) ataupun fakta seperti
berita.15Analisis naratif dari Todorov ini akan menggambarkan alur certia awal,
tengah dan akhir dengan cermat sehingga dapat membantu penulis
menggambarkan cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Penelitian ini mejadikan film Sabtu Bersama Bapak sebagai subjek.
Sedangkan narasi dan adegan yang memiliki keterkaitan terhadap peran bapak
dalam film tersebut merupakan objek yang diteliti.
13 Lexy J Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1990), h.4-6. 14Eriyanto, Analisis Naratif, h. 46. 15Eriyanto, Analisis Naratif, h. 9.
10
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Semua bentuk penelitian mengandung aspek observasi didalamnya.
Istilah observasi lebih diarahkan kepada kegiatan memperhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek
dalam fenomena tersebut. 16 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini
merupakan observasi tayangan yaitu dengan menonton tayangan atau film Sabtu
Bersama Bapak terlebih dahulu untuk mengetahui alur cerita dari film tersebut.
b. Dokumentasi
Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam
pengertiannya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan
atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambar, atau
arkeologis. 17 Adapun dokumentasi dalam penelitian ini berupa sumber yang
didapat dari buku-buku, catatan, naskah ataupun arsiplainnya baik mengenaiperan
bapak, hubungan bapak dengan anak, dan juga analisis naratif.Lalu, penulis juga
menggunakan internet sebagai tambahan informasi. Selain itu juga menelaah dari
video, grafik, arsip, teks atau gambar dari film Sabtu Bersama Bapak.
c. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan dengan maksud tertentu yang
terdiri dari dua orang di mana salah satunya bertujuan untuk menggali dan
mendapatkan suatu informasi. Wawancara bukanlah suatu kegiatan dengan
kondisi satu orang melakukan atau memulai pembicaraan sementara yang lain
16Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013), h. 143. 17Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek, h. 175
11
hanya mendengarkan, tetapi wawancara diartikan sebagai sebuah interaksi yang
didalamnya terdapat pertukaran baik kepercayaan, perasaan, tanggung jawab dan
lain sebagainya.18 Dalam hal ini peneliti mewawancarai Adhitya Mulya selaku
penulis skenario dari film Sabtu Bersama Bapak. Beliau terlibat langsung dalam
pembuatan film dan merupakan penggagas cerita dari film tersebut sehingga
penulis memutuskan untuk mewawancarai beliau guna mendapatkan data lebih
dalam lagi.
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan data yang telah
dikumpulkan baik melalui observasi, wawacara maupun dokumen-dokumen
dengan menggunakan metode analisis naratif Tzvetan Todorov. Sebagian besar
data yang digunakan merupakan data yang terdapat dalam film Sabtu Bersama
Bapak. Todorov adalah seorang ahli sastra dan budaya yang berasal dari Bulgaria
dan mengajukan gagasan mengenai struktur dari suatu narasi. Gagasan Todorov
bahwa teks mempunyai susunan atau struktur tertentu.19
Struktur narasi dari Todorov yaitu adanya bagian awal yang menurutnya
terdapat keseimbangan cerita, lalu bagian tengah yang terdapat gangguan atau
kekacauan dan bagian akhir yang berupa penyelesaian dari kekacauan tersebut
sehingga terciptanya keseimbangan kembali. Adapun struktur narasi memiliki
lima tahap yang telah dikembangkan oleh Lacey dan Gillespie, dimana tahap
pertama diawali dengan kondisi keseimbangan dan diakhiri dengan pemulihan
menuju keseimbangan. Tahap kedua yaitu terciptanya keseimbangan. Lalu tahap
18Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika,2010),
Cet ke – 3, h. 118. 19Eriyanto, Analisis Naratif , h. 46.
12
ketiga adalah ganggungan. Tahap keempat adalah kesadaran terjadinya gangguan
dan yang terakhir atau tahap kelima adalah upaya untuk memperbaiki gangguan.20
F. Tinjauan Pustaka
Penulis banyak menemukan penelitian sebelumnya baik seputar analisis
naratif ataupun yang menjadi contoh dan pegangan dalam melakukan penelitian,
diantaranya :
1. Konflik Identitas Peran Muslimah Dalam Keluarga (Analisis Naratif Pada
Film Hijab Karya Hanung Bramantyo)yang di susun oleh Ahmad Sahroji.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sahroji dengan penelitian
ini terletak pada konsep Tzvetan Todorov yang digunakan. Dan perbedaannya
terletak pada subjek penelitian dan objek yang juga berbeda dimana Ahmad
Sahroji meneliti peran muslimah dalam keluarga sedangkan penelitian ini
mengenai peran bapakdalam Islam pada film Sabtu Bersama Bapak.21
2. Narasi Waria Dalam Film Lovely Manyang di susun oleh Ilham Fajar
Alfarisyi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Persamaan penelitian
ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilham Fajar Alfarisyi dimana
Ilmham menggunakan analisis naratif sebagai alat penelitiannnya begitu juga
peneliti. Sedangkan perbedaannya terletak pada apa yang diteliti atau dengan
kata lain film yang berbeda.22
20Eriyanto, Analisis Naratif, h. 50-51. 21Ahmad Sahroji, “Konflik Identitas Peran Muslimah Dalam Keluarga (Analisis Naratif
Pada Film Hijab Karya Hanung Bramantyo)” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016) 22Ilham Fajar Alfarisyi “Narasi Waria Dalam Film Lovely Man” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,2014)
13
3. Analisis Naratif Karakter Perempuan melalui Tokoh Katniss dalam Film
Hunger Games yang disusun oleh Chrimery Herpradiantari dari Universitas
Khatolik Widya Mandala. Dimana persamaan penelitian ini dengan penelitian
yang dilakukan oleh Chrimeryada pada analisis naratif. Perbedaannya terletak
pada film dan hal yang diteliti, yaitu Chrimery melakukan penelitian terharap
karakter perempuan dalam film tersebut, sedangkan peneliti melakukan
penelitian terhadap peran seorang bapak dalam Islam pada film Sabtu
Bersama Bapak.23
4. Analisis Naratif Larangan Pacaran Dalam Agama Islam Pada Buku Udah,
Putusin Aja Karya Felix Yanwar Siauw yang disusun oleh Dwita Apriliani.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwita adalah
analisis naratif yang menggunakan metode dari Tzvetan Todorov.
Perbedaannya adalah Dwita melakukan penelitian pada sebuah buku
sedangkan peneliti melakukan penelitian pada film.24
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang disusun yaitu :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, batasan
dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
23Chrimery Herpradiantari “Analisis Naratif Karakter Perempuan Melalui Tokoh Katniss
Dalam Film The Hunger Games” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya, 2015) 24Dwita Apriliani “Analisis Naratif Larangan Pacaran Dalam Agama Islam Pada Buku
Udah, Putusin Aja Karya Felix Yanwan Siauw” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014)
14
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan.
BAB II. KAJIAN TEORITIS
Pada bab ini menjelaskan tentang analisis naratif yang
terdiri dari pengertian analisis naratif dan model analsis
naratif Tzveten Todorov. Lalu definisi dan jenis film,
definisi dan peran bapak dalam Islam.
BAB III. PROFIL FILM SABTU BERSAMA BAPAK
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang pembuatan
filmSabtu Bersama Bapak, sinopsi film, biografi dari
sutradara dan penulis film, data dan tim produksi, serta
pemeran dalam filmSabtu Bersama Bapak.
BAB IV. TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NARATIF
Pada bab ini membahas tentang analisis naratif alur awal,
tengah, akhir cerita pada film Sabtu Bersama Bapak
menggunakan model analisis naratif Tzvetan Todorov dan
peran bapak pada film Sabtu Bersama Bapak.
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari penelitian
yang didapat dan saran-saran yang diharapkan dapat
berguna bagi para praktisi maupun akademisi.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis Naratif
Sejak dulu hingga saat ini, narasi sering kali dihubungkan dengan
dongeng, cerita rakyat, atau cerita fiktif lainnya seperti novel, prosa, puisi, dan
drama. Oleh karena itu, analisis naratif selama ini banyak dipakai untuk mengkaji
cerita-cerita fiksi.1
1. Pengertian Analisis Naratif
Narasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu narre yang
berarti “membuat tahu”. Dengan kata lain, narasi berkaitan dengan upaya untuk
memberitahukan sesuatu atau peristiwa. Namun meskipun begitu, tidak semua
informasi atau pemberitahuan terhadap suatu peristiwa dapat disebut sebagai
narasi, sepertimisalnya papan penujuk jalan dan iklan lowongan pekerjaan.
Mereka mengandung informasi tetapi tidak dapat disebut sebagai narasi atau
cerita.2Unsur paling utama dalam sebuah narasi adalah perbuatan dan tindakan.3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), narasi adalah pengisahan
suatu cerita atau kejadian, cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa. Lalu
naratif memiliki arti “bersifat menguraikan”.4Adapun pengertian lainnya dari
narasi yaitu suatu bentuk wacana yang berusaha untuk mengisahkan suatu
1Eriyanto, Analisis Naratif , h. 5. 2Eriyanto, Analisis Naratif , h. 1. 3Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, Cet. Ke-11(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1997), h. 136. 4Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), Cet. Ke-7 Edisi IV, h. 952.
16
kejadian atau peristiwa sehingga pembaca akan seolah-olah melihat atau
mengalami sendiri peristiwa tersebut.5
Adapun pengertian narasi dari seorangahli, yaitu :
Porter Abbott : Representation of events, consisting of story and narrative
discourse story is an events of sequence of events (the action) and
narrative discourse is those events as represented. (Representasi dari
peristiwa-peristiwa atau rangkaian peristiwa (tindakan) dan wacana
naratif adalah peristiwa sebagaimana ditampilkan.)6
Biasanya antara kisah satu dengan kisah lainnya akan selalu ada
perbedaan, minimal yang menyangkut tujuan atau sasarannya. Berikut dua jenis
narasi berdasarkan tujuannya7:
a. Narasi Ekspositoris
Narasi ini bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca agar mengetahui
apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan
pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Pada narasi
ekspositoris, informasi suatu peristiwa sangat penting untuk dapat memperluas
pengetahuan atau pengertian pembaca baik secara tertulis ataupun lisan.
b. Narasi Sugestif
Berbeda dengan narasi ekspositoris, narasi sugesif bertujuan untuk memberi
makna atas peristiwa atau kejadian merupakan suatu pengalaman. Sasarannya
adalah makna peristiwa atau kejadian tersebut, oleh karena itu narasi sugesif
selalu melibatkan daya khayal. Seluruh kejadian yang disajikan membuat
pembaca ada pada perasaan tertentu atau kematangan mental.
5Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 136-138. 6Eriyanto, Analisis Naratif,h. 1-2. 7Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 136.
17
Adapun perbedaan narasi ekspositoris dan narasi sugesif yaitu8 :
Tabel 1
Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugesif
No Narasi Ekspositoris Narasi Sugesif
1 Memperluas pengetahuan Menyampaikan suatu makna atau
suatu amanat yang tersirat
2 Menyampaikan informasi mengenai
suatu kejadian
Menimbulkan daya khayal
3 Didasarkan pada penalaran untuk
mencapai kesepakatan rasional
Penalaran hanya berfungsi sebagai
alat untuk menyampaikan makna,
sehingga kalau perlu penalaran dapat
dilanggar
4 Bahasanya lebih condong informatif
dengan titik berat pada penggunaan
kata-kata denotatif
Bahasanya lebih condong ke bahasa
figuratif dengan menitik beratkan
penggunaan kata-kata konotatif
Naratif adalah teks yang distrukturkan oleh rangkaian waktu dari berbagai
peristiwa yang direpresentasikannya. Naratif ada disetiap tempat dalam teks sosial.
Naratif muncul dari dalam banyak jenis genre dan konteks sosial yang berbeda,
namun naratif tidak bisa dikatakan secara tegas sebagai genre itu sendiri.9Konsep
narasi merupakan salah satu strategi tekstual utama yang digunakan oleh teks
yang tampak sangat berbeda untuk merepresentasikan realitas. Semua jenis aspek
penting naratif muncul dari dimensi waktu.10
Narasi dapat berupa fakta dan bisa pula berisi rekaan atau fiksi yang
dikhayalkan oleh pengarangnya saja. Narasi yang disebut fakta adalah biografi
dan autobiografi, sedangkan narasi berupa fiksi adalah novel, cerita pendek, cerita
8Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 138-139. 9Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies,h. 174. 10Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies, h. 175.
18
bergambar dan lain sebagainya.11Pada narasi yang fiksi ataupun fakta, umumnya
menampilkan peristiwa dalam bentuk alur. Penting bagi pembuat cerita untuk
menyajikan sebuah narasi yang menarik bagi para pembacanya. Oleh karena itu,
urutan peristiwa yang disajikan tidak selalu mengikuti urutan kronologi waktu,
tetapi diatur peristiwa mana yang menarik terlebih dahulu baru disusul dengan
peristiwa pendukung yang tidak menarik.12
Dari penjelasan mengenai pengertian narasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa narasi adalah alur yang terdiri dari rangkaian peristiwa dan waktu. Di mana
urutan peristiwa tersebut dapat dipindah-pindahkan atau dengan kata lain tidak
selalu berurutan asalkan peritiwa tersebut masih logis dan sistematik sesuai
dengan kepentingan pembuat cerita agar cerita yang dihasilkan dapat disajikan
secara menarik untuk penonton ataupun pembacanya. Bagaimanapun narasi dibuat
untuk khalayak sehingga agar dapat menarik perhatiannya, narasi yang disajikan
haruslah disesuaikan dengan pengalaman khalayak.
2. Bentuk Khusus Narasi
Narasi memiliki berberapa yang banyak dibicarakan dalam hubungan
kesusastraan. Diantaranya adalah roman, novel, cerpen, dongeng, dan lain
sebagainya. Ada pula beberapa jenis narasi yang belum begitu terdengar oleh
masyarakat umum atau dapat dibilang khusus yaitu seperti anekdot, insiden,
sketsa, dan profil. Berikut penjelasannya13 :
11Alex Sobur, Komunikasi Naratif : Paradigma, Analisis, dan Aplikasi (Bandung: PT
Remaja Roesdakarya, 2014), h.5. 12Eriyanto, Analisis Naratif, h. 17. 13Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 141-143.
19
a. Autobiografi dan Biografi
Kata dan pengertian autobiografi dan biografi sering kali terdengar.
Perbedaannya terletak dalam masalah naratornya (pengisahnya), yaitu siapa yang
berkisah. Pengisah dalam autobiografi adalah dirinya sendiri, sedangkan pengisah
dalam biografi bukan dirinya atau dengan kata lain adalah orang lain. Baik
autobiografi maupun biografi biasanya mengisahkan suka dan duka dari
pengalaman seseorang secara sesungguhnya, maka dapat dijamin keautentikan
dan cita rasa kehidupan yang sesungguhnya. Autobiografi dan biografi merupakan
bentuk narasi yang berupa fakta.
b. Anekdot dan Insiden
Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan menyampaikan
karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal lain.
Daya tariknya terletak pada suatu gagasan atau suatu amanat yang ingin
diungkapkannya dan biasanya muncul menjelang akhir kisah. Anekdot yang
merupakan suatu cerita berdasarkan pada kejadian nyata dengan melibatkan
orang-orang yang sesungguhnya. Anekdot terkadang berupa humor, kritik, dan
lain sebagainya yang dapat menghibur namun tetap bermakna.
Insiden merupakan kejadian atau peristiwa yang sebaliknya yaitu
memiliki karakter yang lebih bebas lagi dari pada anekdot. Daya tarik insiden
terletak pada karakter-karakter yang khas dan hidup, yang menjelaskan perbuatan
atau kejadian itu sendiri. Cerita pada insiden biasanya terdengar asik dan semata-
mata untuk kepentingan insiden itu sendiri bukan struktur dramatik atau
interpretasi. Ketegangan dalam cerita penggerebekan ataupun perkelahian dapat
20
menjadi bahan insiden yang menarik. Anekdot dan insiden sering berfungsi
sebagai bagian saja dari autobiografi, biografi, atau sejarah.
c. Sketsa
Sketsa adalah sautu bentuk wacana yang singkat, yang selalu
dikategorikan dalam tulisan naratif. Ia biasanya berupa detail-detail dari perbuatan
atau tindakan yang digambarkan dengan narasi yang lengkap sehingga hal
tersebut dapat dipergunakan untuk menciptakan suasana karangan yang lebih
panjang pada latar belakang cerita. Tujuan utama sebuah sketsa adalah
menyajikan hal-hal yang penting dari suatu peristiwa atau kejadian secara garis
besar dan selektif dan bukan untuk memapatkan sesuatu secara lengkap.
d. Profil
Kata profil diturunkan dari kata Latin proyang berarti di muka, ke muka,
dan filo yang berarti garis, benang, kerangka. Dengan kata lain profil adalah
sebuah sketsa karakter yang disusun sedemikian rupa untuk mengembangkan
subjeknya. Meski pada awalnya ia bukanlah suatu bentuk narasi yang murni dan
sesungguhnya, namun profil merupakan suatu wacana modern yang berupaya
untuk menggabungkan narasi, deskripsi, dan eksposisi pada satu jalur dalam
berbagai keseimbangan.
B. Teori Naratif Tzvetan Todorov
Tzvetan Todorov mengajukan sebuah pemikirannya mengenai struktur
dari suatu narasi. Struktur merupakan bagian-bagian yang secara fungsinya saling
berhubungan satu sama lain. Setiap narasi terdapat alur atau plot yang
21
didasaripada saling terhubungnya beberapa kejadian atau peristiwa dalam narasi
itu sendiri dan dalam hubungan sebab-akibat.
Ada bagian yang mengawali narasi itu atau bagian awal, ada bagian
yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal atau bagian tengah,
dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu atau bagian akhir.14Menurut Todorov,
suatu narasi mempunyai struktur dari awal hingga akhir. Narasi diawali dengan
adanya keseimbangan atau keteraturan dalam kehidupan. Kemudian, keteraturan
itu terganggu dengan adanya kekuatan jahat. Narasi diakhiri oleh upaya atau cara
untuk membuat gangguan itu berhenti sehingga keseimbangan akan kembali
tercipta. Jika digambarkan, struktur dari sebuah narasi adalah sebagai berikut15 :
Struktur kisah atau cara menceritakan kisah itu merupakan aspek utama
proses naratif, dan membantu dalam menyusun respons para pembaca.16Bagian
awal atau pendahuluan, bagian tengah atau perkembangan, dan bagian akhir atau
peleraian merupakan struktur berdasarkan pembagian waktu. Berikut
penjelasannya :
1. Alur Cerita Awal (Pendahuluan)
Narasi pada alur awal cerita atau pendahuluan pada umumnya diawali
dari situasi yang normal dan ketertiban atau Todorov menyebutnya sebagai
14Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 145. 15Eriyanto, Analisis Naratif, h. 46. 16Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies, h. 182.
Ekuilibrium Gangguan Ekuilibrium
(Keseimbangan) (Kekacauan) (Keseimbangan)
Gambar 2. 1
Struktru Narasi Tzvetan Todorov
22
ekuilibrium atau keseimbangan.17Bagian ini merupakan bagian yang menyajikan
situasi dasar atau langkah awal yang memungkinkan penonton memahami
adegan-adegan selanjutnya. Apabila penonton atau pembaca tidak merasa tertarik
dengan alur awal dari sebuah cerita, besar kemungkinan mereka tidak akan
melihat jalan cerita selanjutnya. Bagian pendahuluan akan menentukan daya tarik
atau selera penonton terhadap bagian-bagian berikutnya. Oleh karena itu, penulis
cerita harus menggarapnya dengan serius dan bersungguh-sungguh.18
Suatu perbuatan atau tindakan tidak terjadi begitu saja. Perbuatan harus
lahir dari sebuah situasi yang dapat menyebabkan suatu perkembangan lebih
lanjut di masa depan. Ada situasi yang sederhana dan adapula situasi yang
kompleks.Sederhana atau kompleknya sebuah situasi tergantung dari bagian-
bagian yang berbeda. Kompleks atau tidaknya sebuah situasi dapat diukur dari
keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya yang dapat menimbulkan
kejadian-kejadian selanjutnya.19
Ekuilibrium atau keseimbangan dan keteraturan dalam sebuah narasi
umumnya diawali oleh kondisi kota yang damai, makmur, dan seterusnya bila
cerita tersebut mengenai superhero atau sejenisnya. Hal lainnya bila narasi
tersebut mengenai keluarga maka cerita tersebut diawali dengan kondisi keluarga
yang utuh, kebahagian, dan harmonis.20
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keseimbangan memiliki
arti keadaan seimbang, keadaan yang terjadi apabila semua gaya kecenderungan
17Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 18Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 152. 19Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 151. 20Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47.
23
yang ada tepat diimbangi atau dinetralkan oleh gaya dan kecenderungan yang
sama. Seimbang berarti sama berat atau sama kuat.21 Jika suatu cerita diawali
dengan keadaan seimbang hingga kemudian diganggu oleh suatu keadaan tertentu
maka menurut Todorov itu merupakan sebuah cerita yang ideal.22Bagian
pendahuluan adalah penentu dari daya tarik dan selera pembaca atau penonton
terhadap bagian-bagian selanjutnya. Bagian ini dapat berbentuk suatu insiden atau
fragmen dari kejadian. Materi yang disajikan penulis harus mampu merangsang
keingintahuan pembaca atau penonton.23
Saat menyajikan narasi yang menyangkut hal sebenarnya atau fakta,
tugas pertama seorang penulis adalah menganalisa materi atau bahan agar dapat
memperoleh kepastian dan keyakinan mengenai unsur-unsur mana yang penting
dan unsur yang memiliki daya tarik sehingga pembaca dapat memahami keadaan
pada cerita selanjutnya. Sedangkan dalam menyajikan narasi imajinatif atau fiktif,
hal yang harus dihadapi penulis sebenarnya sama ketika menyajikan narasi faktual.
Perbedaannya terletak pada narasi fiktif tidak perlu menganalisa materi yang
sebenarnya melainkan menciptakan materinya sendiri.24
Kalimat-kalimat bukanlah membentuk rangkaian yang tiada akhir,
melainkan membentuk lingkaran yang dapat dikenali oleh pembaca atau penonton
dengan mudah. Kalimat awal seharusnya menggambarkan suatu keadaan yang
stabil atau seimbang. Keseimbangan pada alur awal cerita perlahan-lahan akan
21Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, h. 527. 22Tzvetan Todorov, Tata Sastra, Penerjemah Okke K.S. Zaimar,dkk (Jakarta: djambatan,
1985), h. 51. 23Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 152. 24Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 151-152.
24
mengalami perubahan dari suatu keadaan ke keadaan lain yang melihat peristiwa
secara abstrak.25
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada narasi bagian alur awal
cerita atau pendahuluan merupakan bagian keseimbangan atau keteraturan. Cerita
dibuat dengan situasi yang masih stabil, aman, dan tentram. Semua aktivitas
masih berjalan dengan lancar dan tertib, sehingga akan membawa penonton
ataupun pembaca pada ketenangan terlebih dahulu. Cerita pada bagian
pendahuluan ini merupakan awal dari sebuah kisah yang akan mengantarkan
penontonnya kepada adegan selanjutnya. Pada alur awal cerita, penulis dituntut
untuk dapat menarik perhatian pembaca atau penontonnya agar mereka tetap
fokus pada bacaannya atau tontonannya tersebut. Cerita yang awali dengan
keseimbangan dapat dikatakan sebagai cerita yang paling baik menurut Todorov.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini ekuilibrium (keseimbangan) yang
tampak pada alur awal cerita salah satunya adalah keluarga yang masih utuh
terdiri dari seorang ibu, bapak, dan dua orang anak laki-laki. Hal lainnya adalah
kehadiran Pak Gunawan sebagai seorang bapak yang berkarakter dalam keluarga.
Meski umurnya sudah tidak lama lagi, ia tetap berusaha agar kehadirannya
sebagai seorang bapak tidak hilang begitu saja. Oleh karena itu, ia membuat video
untuk kedua anak dan istrinya mengenai nasihat dan pelajaran hidup.
2. Alur Cerita Tengah (Perkembangan)
Bagian kedua dalam struktur narasi yaitu adanya distruption atau
gangguan. Keseimbangan atau keteraturan akan berubah menjadi kacau dan rusak,
25Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50-51.
25
keharmonisan memudar dan hilang secara perlahan serta hubungan yang baik
menjadi buruk dan seterusnya.26
Batang tubuh yang utama dari seluruh tindak-tanduk pada tokoh terletak
pada alur cerita bagian tengah. Karena pada dasarnya bagian ini merupakan
perkembangan atau kelanjutan dari bagian awal cerita, maka peristiwa pada
bagian tengah merupakan sebab-akibat dari suasana masa lalu. Alur cerita tengah
juga mencangkup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan dan
kekhawatiran penonton ataupun pembaca.27
Gangguan dapat berupa datangnya tokoh yang dapat merusak
keseimbangan ataupun berupa perubahan dari tokoh yang tengah ada. Dalam film
superhero misalnya, bagian kedua yang berupa gangguan ditandai oleh kehadiran
musuh yang melakukan tindakan kejahatan. Contoh lainnya teman yang selama
ini membelanya justru merusak kehidupannya karena ia merasa iri atau lain
sebagainya, sehingga membuat kehidupan pun berubah menjadi tidak teratur.28
Gangguan dapat semakin besar terjadi dan dampaknya semakin dirasakan
dengan adanya kesadaran terhadap gangguan tersebut. Pada tahap ini gangguan
biasanya mencapai titik puncak atau klimaks yang membuat tokoh merasa
hidupnya telah hancur.Saat itulah keseimbangan berubah menjadi
ketidakseimbangan seperti yang Todorov ungkapkan sebelumnya.29
Bagian perkembangan atau pertengahan berarti bagian yang telah
memasuki tahap konkritisasi. Bagian tubuh karangan telah melepaskan dirinya
26Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 27Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 153. 28Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 29Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48.
26
dari situasi umum atau situasi awal menuju suatu permasalahan yang lebih terlihat
lagi. Konkritisasi berarti semua unsur narasi diuraikan dengan lebih detail dan
rinci. Pertikaian antar tokoh, perbenturan kepentingan yang menimbulkan konflik
baik terbuka ataupun tertutup hingga permasalahan tersebut tampak semakin
runcing dan semakin rumit. Konflik atau gangguan hanya dapat dimengerti dan
dipahami dengan baik, jika situasi awal pada bagian pendahuluan sudah disajikan
secara jelas. Semua yang terjadi dalam bagian perkembangan hanya kausalitas
atau sebab-akibat dari masa lalu.30 Inilah yang membuat penulis cerita penting
untuk membuat bagian awal dengan sangat baik agar penonton dapat masuk dan
memahami konflik yang ada.
Alur tengah cerita dapat disebut sebagai bagian yang menegangkan.
Ketegangan tersebut tidak hanya terdapat dalam cerita fiktif tetapi juga terdapat
dalam cerita nonfiktif. Seperti kisah mengenai “Hari-hari Proklamasi
Kemerdekaan” dan lain sebagainya. Pada dasarnya, bagian perkembangan ini
dapat dibagi lagi atas beberapa tahap yang lebih kecil, tergantung dari sifat dan
besarnya narasi. Pada awal perkembangan gangguan masih belum terlalu dalam
dan tidak disadari. Setelah pertikaian timbul, kekacauanpun berada pada
puncaknya.31
Verba adalah melanggar hukum atau suatu hal yang menyebabkan
keadaan tidak seimbang. Todorov mengatakan bahwa melanggar berarti terdapat
aturan yang tidak dipatuhi.32 Ketidakpatuhan seseorang terhadap suatu aturan atau
30Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 153. 31Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 154. 32Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50.
27
hukum akan membuat orang lain merasa bahwa hal tersebut bentuk dari gangguan.
Ketertiban dan keharmonisan yang selama ini dijaga dengan baik dalam sebuah
aturan telah dilanggar begitu saja.
Kesimpulannya adalah bagian tengah atau perkembangan merupakan
bagian yang akan muncul konflik didalamnya. Konflik semakin lama akan
semakin membesar seiring tokoh menyadari hal tersebut. Cerita akan dibuat
dengan ketegangan dan gangguan-gangguan yang dapat membuat penontonnya
lebih tertarik lagi untuk menonton dan mengetahui kelanjutannya. Tidak hanya
pada cerita khayalan, gangguan dapat pula terjadi pada cerita yang sesungguhnya,
karena hidup tidaklah selalu lurus. Pada bagian tengah ini akan ada adegan yang
menghancurkan keteraturan, keharmonisan yang telah penulis dibuat pada awal
cerita. Oleh karena itu, bagian ini disebut juga bagian perkembangan yaitu bagian
lanjutan dari apa yang telah tercipta di awal cerita.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini gangguan (kekacauan) hadir dalam
alur tengah cerita. Salah satu gangguan tersebut ditimbulkan oleh Satya yang
merupakan anak tertua dari keluarga Pak Gunawan. Ia telah berkeluarga dan
menjadi seorang bapak. Karena ambisinya untuk bisa menjadi seperti bapaknya
yaitu Pak Gunawan, membuat Satya keras kepala dan pemarah. Ia tidak menyukai
segala hal yang tidak berjalan dengan apa yang direncanakan. Oleh karena itu, ia
sering kali berdebat dengan sang istri di rumah.
3. Alur Cerita Akhir (Peleraian)
Nama teknis bagian terakhir dari suatu narasi disebut juga peleraian atau
denouement. Dalam bagian ini komplikasi akhirnya dapat diatasi dan
28
diselesaikan.Usai atau selesainya sebuah cerita tidak selalu benar-benar terjadi.
Maka dari itu, para kritikus sering kali mengatakan bahwa penyelesaian tidak
benar-benar ada. Namun, dalam hal ini yang dimaksud dari alur akhir cerita
merupakan tindakan akhir dari permasalahan yang terjadi pada bagian
sebelumnya.33
Pada alur akhir cerita, kekacauan yang sempat muncul pada babak kedua
atau bagian pengembangan, berhasil diselesaikan sehingga keteraturan bisa
dipulihkan kembali. Pada tahap ini, narasi biasanya berisi tentang hadirnya sosok
pahlawan dan beusaha untuk memperbaiki kondisi yang sebelumnya ada dalam
keadaan yang tidak seimang.34
Todorov dalam struktur narasinya mengatakan bahwa tahap ini
merupakan tahap dimana keadaan seimbang tercipta kembali. Keadaan seimbang
di tahap ini memang mirip dengan keadaan awal, tetapi keduanya tidak pernah
sama. Diantara perbedaannya terletak pada keseimbangan yang ada pada alur
akhir cerita merupakan upaya seseorang untuk dapat membuat kehidupannya baik
kembali. Sedangkan keseimbangan alur awal cerita merupakan kestabilan yang
telah ada. Dengan demikian, ada dua macam keseimbangan dalam satu cerita.35
Dalam alur akhir cerita, terdapat upaya untuk menciptakan keteraturan
kembali, meskipun upaya tersebut sering kali mengalami kegagalan. Seperti
dalam cerita superhero misalnya, pada tahap ini pahlawan telah muncul dan
berhadapan dengan musuh akan tetapi pahlawan tersebut sering kali digambarkan
33Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 155. 34Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48. 35Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 51.
29
kalah terlebih dahulu agar penonton semakin tertarik. Setelah kekacauan
selanjutnya dimunculkan dengan sesuatu yang lebih besar, barulah pahlawan
tersebut berhasil merebut kemenangannya dan warga kota dapat kembali
beraktifitas seperti biasa.36Namun begitu, hal tersebut tidak selalu terjadi, bahwa
bagian peleraian benar-benar akan memecahkan masalah yang dihadapi. Sering
kali terjadi bahwa penyelesaian itu bersifat semu dengan mematikan sang tokoh
atau bahkan tokoh utama.
Todorov mengatakan bahwa akhir cerita merupakan sebuah keadaan baru,
sebuah hukum baru yang telah tercipta, walaupun tidak eksplisit.37Saat seorang
penulis ingin menyusun sebuah cerita, ia menganggap bahwa bagian akhir
merupakan titik dimana perbuatan dalam seluruh narasi itu memperoleh makna
yang bulat dan penuh. Sehingga penonton ataupun pembaca dapat sepenuhnya
mengerti maksud atau arti dari cerita yang telah ditonton atau dibacanya.38
Bagian akhir dari sebuah alur meliputi akibat dari sesuatu perlakuan yang
telah dilakukannya. Jika perlakuan tersebut berupa kejahatan, maka pada tahap ini
kejahatan tersebut akan meneripa ganjarannya. Dalam cerita rakyat misalnya,
bagian ini sering kali memperlihatkan bahwa kebaikan akan menang dan
kejahatan akan kalah.39
Kesimpulannya adalah bagian akhir merupakan bagian dari berakhirnya
sebuah narasi. Bagian ini terdiri dari keseimbangan, kedamaian, keteraturan yang
telah didapat kembali setelah sebelumnya mengalami kekacauan. Meskipun harus
36Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48. 37Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50. 38Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 155. 39Murti Bunanta, Problematika Penulisan Cerita Rakyat Untuk Anak di
Indonesia,Cet.1(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 210.
30
mematikan karakter sang tokoh atau bahkan tokoh utama, hal tersebut merupakan
peleraian yang di pilih oleh narator sebagai akhir dari sebuah narasinya.
Keseimbangan baru telah tercipta dari peleraian yang ada dalam tahap ketiga ini
atau bagian akhir. Kehadiran tokoh yang dapat menyelamatkan dan meyelesaikan
segala permasalahan akan dihadirkan pada bagian ini. Oleh karena itu, tahap ini
sebut sebagai keputusan akhir dari sebuat cerita.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak pada alur akhir cerita terdapat
peleraian atau upaya untuk mendapatkan keseimbangan kembali. Salah satunya
adalah ketika Satya meminta Rissa sang istri untuk kembali tinggal bersama
dirinya dan anak-anaknya serta meminta maaf atas apa yang menjadi
kesalahannya. Ia menyadari bahwa dalam keluarga ia harus menjadi bapak dari
anak-anaknya, bukan menjadi sama seperti bapak lainnya. Oleh karena itu,
keseimbanganpun kembali dengan Satya dan Rissa yang telah bersama lagi dan
menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik.
C. Film
1. Pengertian Film
Film adalah rangkaian imaji fotografi yang diproyeksikan ke layar dalam
sebuah ruangan gelap. Definisi tersebut merupakan sebuah penjelasan sederhana
atas fenomena gambar bergerak yang terlihat dalam bioskop.40Film, secara umum
dapat dibagi menjadi dua unsur pembentuk yakni, unsur naratif dan unsur
sinematik. Kedua unsur tersebut saling terkait satu sama lain.Unsur naratif adalah
40Fatimah Rusmawati, Ratih Hasanah Sudrajat, “Kasih Sayang Ayah Dalam Film (Analisa
Naratif Film Miracle In Cell No.7 Dengan Teori Algirdas Greimas”, Vol.4, Fakultas Film dan
Televisi IKJ 2008, h. 4.
31
bahan (materi) yang akan diolah, sedangkan unsur sinematik adalah cara (gaya)
untuk mengolahnya.41
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua
pengertian. Pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang
digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek. Kedua, film
diartikan sebagai lakon atau gambar yang hidup.42 Pada tingkat penanda, film
adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya
ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata.43
Adapun pengertian film menurut Undang – Undang Republik Indonesia
No.8 Tahun 1992 yaitu :
Film ialah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media
komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi
dengan di rekam pada pita seluloif, pita video, piringan video, dan atau bahan
hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui
proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara,
yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik,
elektronik, dan atau lainnya.44
Film sering kali membawa penontonnya ke dalam dunia khayal yang
telah diciptakan sedemikian rupa sehingga membuat siapa pun larut didalamnya.
Itulah sebabnya film dapat mengambil perhatian dengan pesat.Kemunculan film
di Indonesia terjadi pada akhir abad ke-19. Film perdana yang telah dibuat
merupakan film dokumenter, karena hingga 1902 masih belum ada yang dapat
membuat sebuah film cerita bisu yang dapat menampilkan seorang aktor ataupun
41Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta : Homerian Pustaka, 2008), h. 1. 42Apriandi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), h. 112. 43Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Cet. Ke-1 (Yogyakarta: Jalasutra,
2010), h. 134. 44Misbach Yusa Biran, Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia (Kementrian
Negara Pemuda dan Olahraga, 2009), h. 112-113.
32
aktris.45Dapat disimpulkan bahwa film adalah kumpulan atau serangkaian dari
beberapa gambar yang membuatnya tampak hidup atau bergerak dan diikat dalam
sebuah cerita. Film merupakan karya seni yang menggabungkan unsur audio dan
visual sehingga tidak jarang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan informasi baik tersirat ataupun tersurat dalam sebuah cerita. Oleh
karena itu, saat ini banyak orang menggunakan film bukan hanya untuk hiburan
semata namun juga untuk bisnis.
2. Jenis – Jenis Film
Film secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni dokumenter,
fiksi, dan eksperimental.Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Film Dokumenter
Hal yang menjadi kunci utama pada film dokumenter adalah
penyajiannya yang berupa fakta. Film dokumenter tidak menciptakan suatu
peristiwa atau sebuah kejadian, melainkan merekam peristiwa yang sungguh
terjadi atau otentik.46
Dapat disimpulkan bahwa film dokumenter adalah jenis film yang
menampilkan cerita apa adanya, tanpa rekayasa cerita sedikitpun. Kenyataan dan
apa adanya cerita yang dihasilkan membuat film dokumenter dapat menarik
banyak perhatian para penontonnya. Oleh karena itu, tidak heran jenis film ini
memiliki banyak peminat hingga diperlombakan dibeberapa daerah di dalam
negeri maupun luar negeri.
45M. Sarief Arief, Politik Film di Hindia Belanda, h. 13-14. 46Himawan Pratista, Memahami Film, h. 4.
33
b. Film Fiksi
Berbeda dengan jenis film dokumenter, film fiksi terikat oleh plot. Film
fiksi relatif lebih kompleks dibanding dua jenis film lainnya, baik masa pra-
produksi, produksi, maupun pasca produksi. Biasanya, film fiksi menggunakan
perlengkapan yang lebih banyak, bervariasi, serta mahal. Film fiksi berada pada
dua kutub, yaitu nyata dan abstrak.47
Dapat disimpulkan bahwa film fiksi merupakan film yang sangat menarik
karena jenis film ini dapat menampilkan cerita secara abstrak dan juga nyata
sekaligus. Penulis biasanya telah mengemas cerita dengan sangat baik dari awal
hingga akhir sehingga cerita yang dihasilkan lebih terarah.
c. Film Eksperimental
Film eksperimental tidak memiliki plot namun tetap memiliki struktur.
Biasanya struktur tersebut sangat dipengaruhi oleh insting subjektif sineas seperti
gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Para sineas eksperimental
umumnya bekerja di luar industri film utama (mainstream) dan bekerja pada
studio independen atau perorangan.48
Selain ketiga kategori utama tersebut, film dapat dibedakan berdasarkan
cerita, orientasi pembuatannya, dan genrenya sebagai berikut :
a. Berdasarkan cerita, film fapat dibedakan menjadi dua, yaitu film fiksi dan
nonfiksi. Film fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi
manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian nyata.
47Himawan Pratista, Memahami Film, h. 6. 48Himawan Pratista, Memahami Film, h. 7-8.
34
Sedangkan film non-fiksi merupakan film yang didasari oleh suatu kejadian
yang benar-benar terjadi.
b. Berdasarkan orientasi pembuatannya, film dapat digolongkan dalam film
komersial dan film non-komersial. Orientasi dari film komersial dalam
pembuatannya adalah bisnis dan mengejar keuntungan. Dan orientasi film
non-komersial adalah bukan dalam rangka mengejar target keuntungan
melainkan murni sebagai seni dalam menyampaikan suatu pesan dan sarat
akan tujuan.
c. Berdadarkan genre film, terdapa beragam genre film yang biasa
diperkenalkan kepada masyarakat selama ini, yaitu action, komedi, drama,
petualangan, epik, musical, perang, science fiction, pop, horror, gangster,
thriller, fantasi, dan disaster.49
Film Sabtu Bersama Bapak adalah film bergenre drama. Di katakan
drama karena film ini menggambarkan realita kehidupan mengenai seorang bapak
dalam keluarga dan berbagai tingkah laku manusia didalamnya. Meski film ini
adalah film drama, namun terdapat hal-hal yang menggelitik pun ada pada satu
atau dua karakter dalam cerita.
D. Peran Bapak Dalam Islam
1. Pengertian Peran dan Bapak
Peran merupakan suatu aspek dinamis dalam kedudukan (status). Apabila
seseorang menjalankan hak dan kewajibannya, hal tersebut berarti ia telah
menjalankan perannya. Kedudukan dan peran tidak dapat dipisahkan satu sama
49Apriandi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak, h. 113-115.
35
lain. peran dapat menentukan perilaku dan apa yang bisa dilakukannya untuk
orang lain atau masyarakat banyak.50
Bapak adalah laki-laki tertua dalam keluarga inti yang memegang penuh
tanggung jawab dalam keluarganya sebagai kepala rumah tangga. Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia bapak adalah orang tua laki-laki yang dalam pertalian
kekeluargaan boleh dianggap sama dengan ayah dan harus dihormati serta
berperan penting dalam melindungi keluarganya.51Berikut hadits yang
menerangkan bahwa bapak adalah orang kedua yang harus dihormati setelah ibu :
ثنا جرير ثنا قتيبة بن سعيد : حد أبي مة عن عما رة بن القعقا ع بن شبر عن حد
قال : ل إلى رسول الله صلم ف جاء رج عنه قال : هريرة رضي الله عن أبيزرعة,
ك. ول الله، من أحق بحسن صحابتي؟ قال : أ يا رس ك. قال : ثم من؟ قال : ثم أ م م
ك. قال : ثم من؟ قال : ثم أبوك. وقال ابن شبرمة قال : ثم من؟ قال : ثم أم
ثنا أبوزرعة مثله.ويحيى بن أيوب : حد
Qutaibah bin Sa`id menyampaikan kepada kami dari Jarir, dari Abu Zur`ah, dari
Abu Hurairah RA, dia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
SAW dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak aku
perlakukan dengan baik? Beliau bersabda, ‘Ibumu’. Dia bertanya lagi,
‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau bersabda, ‘Ibumu’. Dia bertanya lagi, ‘Kemudian
siapa lagi?’ Beliau bersabda, ‘Kemudian Ibumu’. Dia bertanya lagi ‘Kemudian
siapa lagi?’ Beliau bersabda, ‘Kemudian bapakmu’. Ibnu Syubrumah dan Yahya
bin Ayyub berkata: Abu Zur`ah menyampaikan hadits yang sama kepada kami.52
Pada haditsdiatas meski ibu disebutkan sebanyak 3 kali dan bapak hanya
satu kali, namun posisi bapak berada setelah ibu hal tersebut karena ibu telah
mengandung dan melahirkannya. Itu berarti setelah ibu, orang yang harus
dihormati oleh seorang anak adalah bapak.Rasulullah shallallahu `alaihi wa
50Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Cet. Ke-46, Ed. Revisi (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014.h. 210-211. 51W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Balai Pustaka,
2014), h. 99. 52Shahih al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 2 : Shahih al-Bukhari 2, Kitab Adab, No. 5971,
Penerjemah Subhan Abdullah, Idris, Imam Ghazali (Jakarta: Almahira, 2012).
36
sallam memiliki tugas kerasulan yang sangat berat. Jadwal hidupnya sangat padat
untuk berdakwah dan mengurus umat, akan tetapi beliaumasih tetap
memperhatikan anakdan juga istrinya.53
Rasulullahadalah seorang bapak yang dapat dijadikan contoh bagi
umatnya. Fakta bahwa setiap perbuatan bapak akan memberikan pengaruh bagi
anaknya tidak dapat dipungkiri lagi. Ketika bapak bersikap acuh dalam keluarga
kelak anak akan meniru sikap acuh yang diperlihatkan oleh sang bapak, begitupun
sebaliknya. Karena anak merupakan peniru yang hebat, oleh sebab itu bapak harus
memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya.
Dari penjelasan mengenai pengertian peran dan bapak di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa peranterdiri dari hak dan kewajiban sedangkan bapak
adalah kepala dalam keluarga.Peran dan tugasnya tidak hanya untuk memberikan
nafkah bagi anak dan istrinya, tetapi juga bertugas untuk mendidik dan
melindungi anak dan istrinya. Bapak adalah seseorang laki-laki tangguh dalam
keluarga yang nantinya akan bertanggung jawab ataskehidupan keluarganya.
2. Karakter Seorang Bapak
Bapak yang baik adalah bapak yang memiliki karakter. Berikut adalah
karakter yang harus dimiliki oleh seorang bapak dalam keluarga :
a. Ikhlas
Secara praktis, ikhlas adalah keahlian untuk berserah diri, menyerahkan
segala pikiran (keinginan, harapan, cita-cita) dan perasaan (ketakutan, kecemasan,
53Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah dan Dahsyatnya Doa Ayah
(Jakarta:Al Maghfiroh, 2013), h.12.
37
dan kekhawatiran) kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala.54Ikhlas bukan
hanya diucapkan melalui lisandan bukan pula yang hanya dipikirkan saja di dalam
kepala, melainkan ikhlas merupakan keterampilan yang berada di dalam dasar hati
manusia.55
Ikhlas merupakan kompetensi tertinggi manusia yang dipedomankan oleh
Allah untuk dimiliki oleh setiap manusia yang ingin berhasil meraih kesuksesan.
Ketika ikhlas berada dalam diri seorang bapak, maka hidupnya hanya
mengandalkan bimbingan-Nya untuk dapat memberikan manfaat terbesar bagi
setiap orang terlebih lagi untuk anak dan istrinya.56
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ikhlas berarti
merelakan segala sesuatunya semata-mata semua itu adalah kehendak dari yang
Maha Kuasa. Ikhlas bukan berarti harus terucap oleh lisan, namun ikhlas berada
dalam hati manusia yang paling dalam. Bapak harus memiliki sifat ikhlas untuk
mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar kelak perbuatannya tersebut
mendapat keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta`ala.
Keikhlasan Pak Gunawan dalam film Sabtu Bersama Bapak ini meski
tidak terucap namun tampak pada apa yang diperbuatnya. Keikhlasannya terlihat
pada Pak Gunawan yang menerima bahwa dirinya memiliki penyakit kanker dan
dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala. Ia tidak sedikitpun mengeluhkannya,
melainkan ia meminta kepada anak-anaknya untuk tidak membenci-Nya.
54Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2007), cet. Ke-I, h. 153. 55Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 11. 56Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 153.
38
b. Bertakwa
Dalam al-Qur`an banyak sekali kosakata takwa dalam konjungsinya
adalah realitas yang tidak dapat dibantah oleh siapapun, bahkan jumlahnya hingga
mencapai 242 buah.57 Secara umum takwa berarti mencegah atau menjaga dari
hal-hal yang akan membahayakan, merusak, merugikan, dan sebagainya.
Sedangkan secara khusus, seorang mufasir kenamaan yang bernama Abu Hayyan
al-Andalusi menegaskan bahwa seorang yang disebut bertakwa dalam konsep
syari`ah ialah orang yang selalu menjaga dirinya agar tidak melakukan hal-hal
yang mengancam keselamatan dirinya, baik dalam bertindak, melakukan sesuatu
ataupun meninggalkannya. Al-Shuyuthi juga memberikan pengertian takwa tidak
jauh berbeda dari Abu Hayyan dimana takwa adalah melaksanakan perintah
(agama) dan meninggalkan larangannya agar terhindar dari azab neraka.58
Maka dapat disimpulkan bahwa takwa adalah sifat yang harus tertanam
dalam diri dengan senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah
dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya. Bapak yang memiliki sifat takwa
akan dapat memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu,
sifat takwa tidak boleh terlepas dari dalam diri seorang bapak.
Ketakwaan seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak terlihat dari
Pak Gunawan yang senantiasa mengajarkan anak-anaknya untuk selalu berbuat
kebaikan dan berakhlak yang baik. Tidak hanya mengajarkan, Pak Gunawan pun
sesekali memberikan contoh kepada anaknya agar mereka mengerti apa yang
dimaksudkan olehnya. Salah satunya adalah saat Pak Gunawan mengatakan
57Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), h. 53. 58Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an, h. 57-58.
39
bahwa hidup haruslah direncanakan, karena hidup tidaklah dua kali. Pada saat itu
Pak Gunawan telah merencanakan apa yang menjadi kebutuhan istri dan anak-
anaknya. Sehingga setelah ia pergi dari dunia pun, mereka tidak perlu
mengkhawatirkan apapun dan dapat hidup dengan layak.
c. Berilmu
Seorang bapak harus berbekal ilmu yang memadai. Ia harus memiliki
pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar pendidikan dalam Islam, seperti
aqidah, akhlak, dan syariah dalam Islam.59Allah Subhanahu wa Ta`ala
menjelaskan, bahwa orang-orang berilmu adalah orang-orang yang takut kepada-
Nya, bahkan Allah mengkhususkan sifat takut kepada-Nya ini bagi mereka saja.60
Allah Ta`ala berfirman dalam surah Fathir ayat 28 :
28. Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa
dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah pada ulama
(orang-orang yang mengetahui ilmu kebesaran dan kekuasaan Allah). Sungguh,
Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.61
Adapun keutamaan ilmu dan orang yang berilmu, diantaranya : pertama,
mereka yang diminta Allah Ta`ala untuk bersaksi terhadap keesaan-Nya adalah
orang-orang berilmu, dan bukan kelompok manusia lain. Kedua, Allah
59Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 70. 60Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Buah Ilmu,Penerjemah Fadhli Bahri (Jakarta: Pustaka Azzam,
1999), h. 10. 61Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya , h. 620.
40
menggabungkan kesaksian orang-orang berilmu dengan kesaksian-Nya.62Ketiga,
Allah Subhanahu wa Ta`ala akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu
dan masih banyak keutamaan orang-orang berilmu lainnya.63
Maka dapat disimpulkan bahwa orang yang berilmu berarti orang yang
mengetahui segala macam pengetahuan. Seorang bapak yang berilmu akan dapat
menjadi pelindung sekaligus petunjuk bagi anak-anaknya. Karena ketika sang
anak merasa tersesat dan tidak mengetahui apa yang dilakukannya, seorang bapak
dapat menuntunnya agar ke jalan yang benar dengan ilmu yang dimilikinya. Oleh
karena itu, sangat penting bagi bapak untuk memiliki ilmu yang berlimpah.
Bapak yang berilmu dalam film Sabtu Bersama Bapak digambarkan oleh
Pak Gunawan. Ia adalah seorang bapak yang memberikan ilmunya kepada anak-
anak dan juga istrinya, baik ilmu dunia yaitu untuk menghadapi kehidupan di
masa yang akan datang ataupun ilmu akhirat yaitu bagaimana seharusnya seorang
anak berbakti kepada ibunya. Hal tersebut tempak dari Pak Gunawan yang tidak
ingin anak-anaknya merasa kehilangan dirinya hingga ia membuat sebuah video
yang berisikan nasihat dan juga pelajaran tentang hidup. Ia juga mengajarkan
anaknya untuk membuat rencana dalam kehidupan, kedewasaan jiwa dan akhlak,
nilai sebuah harga diri dan masih banyak lagi.
d. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab manusia mencakup semua aspek kehidupan baik politik,
kenegaraan, ubudiyah, ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmiah dan lain sebagainya.
Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam yang merupakan seorang
62Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Buah Ilmu, h. 3. 63Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Buah Ilmu, h. 9.
41
pemimpin sekaligus bapak dalam keluarganya adalah teladan yang bertanggung
jawab kepada anak dan juga istrinya.64
Para bapak perlu untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap
anak dan istrinya. Rasa tanggung jawab ini akan mendorong upaya menyeluruh
dalam mengawasi terutama kepada anak, memperhatikan dan mengarahkannya.
Seorang bapak telah diberi berbagai kekuatan (baik fisik, psikis, dan pemikiran
lebih) memiliki tanggung jawab besar untuk membawa anak-anaknya mencapai
kesuksesan. Karena tanpa tanggung jawab mustahil anak akan menjadi sukses.65
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah perasaan
yang dapat membut manusia melaksanakan tugas-tugas yang memang harus
dikerjakannya. Seorang bapak yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap anak
dan istrinya akan dapat membawa kehidupan keluarganya lebih baik. Karena pada
dasarnya, rasa tanggung jawab dapat membuat seseorang menjadi lebih baik
dalam menjalankan kewajibannya. Itulah sebabnya, tanggung jawab sangat
dibutuhkan dalam diri seorang bapak.
Tanggung jawab seorang bapak kepada keluarga dalam film Sabtu
Bersama Bapak diperlihatkan oleh Pak Gunawan yang tetap memberikan
pengasuhan atau pendidikan dan memberikan nafkah meski dirinya sudah tidak
ada lagi di dunia. Tanggung jawab seorang bapak kepada keluarga pun
ditunjukkan oleh Satya yang juga bekerja keras demi dapat menghidupi istri dan
juga anak-anaknya meski pekerjaan tersebut jauh dan membuat dirinya jadi jarang
berada dirumah dan kumpul bersama keluarganya.
64H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 116. 65Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 72.
42
e. Sabar
Sabar secara terminologi berasal dari bahasa Arab yaitu Shabr yang berarti
menahan.66Sabar menurut syariat adalah menahan diri dari keluhan dan
kemarahan, menahan lidah dari keluh kesah, dan menahan anggota badan dari
berbuat kekacauan. Imam al-Ghazali mendefinisikan bahwa sabar adalah suatu
keteguhan motivasi religius dalam menghadapi dorongan syahwat.67Abu Amru
secara singkat mengkategorisasikan sabar ke dalam tiga hal yaitu: pertama sabar
dalam mematuhi perintah Allah, kedua sabar dalam menahan diri untuk
menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela, dan ketiga sabar dalam arti
menahan diri ketika menegakkan kebenaran dan kemaslahatan.68
Sabar bertujuan semata-mata hanya untuk mendapatkan ridhadari Allah
Subhanahu wa Ta`ala, seperti dalam al-Qur`an surah ar-Ra`d ayat 22 :
22. Dan orang-orang yang sabar karena mengharap keridhaan Tuhannya,
melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan
kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan
dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).69
Sifat ini mutlak dibutuhkan oleh setiap bapak, karena dalam proses
pendidikan akan banyak tantangan dan ujian yang akan dihadapi. Dalam hal
66Ridjaluddin, Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghadzali (Ciputat: Lembaga Kajian
Islam “Nugraha”, 2009), h. 3. 67Asma’ Umar Hasan Fad’aq, Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar, Penerjemah Nasib
Musthafa(Jakarta: Lentera, 1999),h. 49. 68Ridjaluddin, Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghadzali, h. 4. 69Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 340.
43
tersebut, kesabaran sangat dibutuhkan agar anak dapat mengerti secara perlahan,
tentunya dengan cara yang lemah lembut.70
Maka dapat disimpulkan bahwa sabar berarti menahan diri dari perbuatan-
perbuatan atau segala hal yang dapat menjerumuskan ke dalam kemaksiatan.
Bapak yang sabar akan dapat membuat anaknya menjadi orang yang lebih baik.
Seorang anak yang dididik dengan penuh kesabaran akan berbeda dengan anak
yang tidak. Pasalnya, kesabaran akan membawa seseorang menjadi lemah lembut
dan memiliki perangai yang baik. Sebab itulah, sifat sabar harus tertanam dalam
diri seorang bapak, hingga kemudian anak dan istrinya pun akan mengikuti.
Kesabaran seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak diperlihatkan
oleh Pak Gunawan saat dirinya dinyatakan terkena penyakit kanker. Ia tidak
merasa kesal ataupun marah kepada keputusan Allah dan menjalani hidupnya
dengan penuh semangat. Ia tidak larut begitu saja dalam kesedihan sehingga tidak
melakukan apapun. Melainkan Pak Gunawan berpikir bagaimana caranya agar
istri dan anak-anaknya dapat menerima kepergiannya nanti.
3. Peran Bapak dalam Keluarga
Adapun peran bapak terhadap keluarganya adalah sebagai berikut :
a. Bapak Berperan Memberikan Nafkah yang Halal
Bapak adalah tulang punggung dalam keluarga. Ia mencurahkan seluruh
kemampuan dan waktunya untuk mencari nafkah agar tercukupi setiap kebutuhan
keluarganya. Mencari nafkah memang tugas berat bagi bapak atau seorang
70Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 72.
44
suami.Pemimpin dalam keluarga dituntut untuk menyelamatkan keluarganya dari
apineraka seperti dalam al-Qur`an surah At-Tahrim ayat 6 yaitu :
6. Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang
Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.71
Dalam Islam, seorang kepala keluarga wajib memberi makan
keluarganya dari harta yang halal. Bapak berperan dalam memelihara (ri`ayah)
terhadap keluarganya. Memelihara atau ri`ayah lebih dekat dengan usaha
memenuhi kebutuhan pakaian, makanan, dan urusan kehidupan lain bagi si anak.72
Kewajiban bapak memberikan nafkah kepada anak selama mereka masih lemah
untuk bekerja dan berusaha. Nafkah bagi anak-anak seperti pahala bersedekah.73
Keinginan mensejahterakan keluarganya terkadang membuat sebagian
bapak tidak mengindahkan soal halal dan haram. Padahal bapak atau ayah yang
baik telah diwajibkan untuk menafkahi keluarganya dengan hal yang halal. Allah
Subhanahu wa Ta`ala adalah sang Maha baik, Dia hanya akan menerima hal yang
baik pula. Dengan kata lain, nafkah yang dicari dengan cara yang tidak baik atau
71Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 820. 72Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah (Solo: Samudera, 2007), h. 24. 73Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam (Jakarta:
AMZAH, 2010), h. 283.
45
haram tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala.74Dalam film Sabtu
Bersama Bapak, memberikan nafkah yang halal ditunjukkan oleh Satya yang telah
mendapatkan pekerjaan yang halal atau baik. Ia mempergunakan gajinya untuk
dapat memenuhi kebutuhan istri dan juga anak-anaknya mulai dari membelikan
rumah, makanan sehari-hari, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
b. Mengasuh (Hadhanah) Anak-anaknya
Sebagai kepala rumah tangga, bapak yang juga merupakan pemimpin
dalam keluarga yang bertugas untuk melindungi dan mengembangkan potensi
positif yang dimiliki sang anak agar mengantarkan mereka menjadi manusia yang
berkualitas.75Hadanah merupakan hak bagi anak yang masih kecil karena ia
membutuhkan pengawasan, penjagaan, dan pendidikan. Meski seorang ibu
memiliki kewajiban lebih utama dalam hadanah ini, namun hal tersebut tidak
lantas membuat seorang bapak melepas pengasuhannya kepada sang
anak.76Mengasuh anak bagi ibu berlangsung selama masa pengasuhan. Kemudian
dialihkan kepada bapak setelah anak menjadi seorang yang mampu untuk
mencukupi dari kasih sayang dan tanggung jawab ibu kepadanya.77
Mengasuh berarti juga mendidik, mengajari mana yang salah dan benar,
mana yang halal dan haram, mana yang baik dan buruk, dan mana yang harus dia
kerjakan. Ketika sang bapak telah berpikir bahwa dirinya telah menghidupi
anaknya dengan baik, membelikan apa yang diinginkannya, dan menempatkannya
74Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 73. 75Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara dan Bangsa: Kiat
Mewujudkan Keluarga Sakinah (Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Lisbang dan
Diklat Kementerian Agama RI, 2011), h. 91. 76Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1995), h. 212. 77Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 285.
46
di sekolah yang berkelas, namun sang anak masih saja mengecewakannya. Hal itu
berarti, ia tidak mengetahui bahwa mengasuh anak juga menuntut pengorbanan
hati, tenaga dan waktunya.78Itulah sebabnya mengasuh anak merupakan salah satu
peran penting dari seorang bapak dalam keluarga.
Pada dasarnya, semua bapak memiliki keinginan untuk dapat mendidik
atau memberikan pengasuhan tersebut, tetapi konsekuensi lelah dan letih
memaksanya enggan untuk berbuat. Mendidik anak sangatlah melelahkan dan
membutuhkan pengorbanan juga keikhlasan. Tidak heran sedikit bapak atau ayah
yang mau menjalankannya.79
Selain pendidikan umum, pendidikan akhlak sangatlah penting diberikan
kepada sang anak. Akhlak bukan sekedar perilaku manusia yang bersifat bawaan
dari lahir, tetapi juga merupakan salah satu dari dimensi kehidupan seorang
muslim yang mencakup aqidah, ibadah, akhlak, dan syari`ah.80 Oleh karena itu,
lingkungan dalam keluarga sangat menentukan perilaku atau akhlak anak
tersebut.Ustadz Muhammad Qutb mengatakan bahwa pendidikan adalah amalan
yang continue. Proses keteladanan didalamnya tidak cukup jika hanya diberikan
secara sekilas. Dalam mendidik dibutuhkan arahan dan bimbingan yang terus
menerus diberikan agar anak tetap pada jalan yang benar.81
Pengasuhan seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak
diperlihatkan oleh Pak Gunawan yang mengajarkan anak-anaknya untuk lebih
78Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 25. 79Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 30. 80KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat (Jakarta:
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, 1994), h. 12. 81Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 31.
47
memperlihatkan sebuah ketulusan hati dibandingkan penampilan. Karena nilai
sebuah harga diri berasal dari hati bukan dari apa yang tengah dipakainya.
c. Memberikan Motivasi Kepada Anak-anaknya
Imam al-Ghazali dan Ihya Ulumiddin mengatakan bahwa setiap kali anak
berbuat kebaikan dan terpuji, maka berilah ia imbalan yang membuatnya senang,
dan pujilah ia di depan orang lain.82 Pemberian hadiah atau imbalan akan
memunculkan dampak positif bagi anak dan mampu memotivasi kesungguhan dan
semangatnya. Adapun hadiah yang paling besar adalah hadiah bagi jiwa sang anak,
yaitu berupa pelukan, pujian, sanjungan, tepuk tangan dan sebagainya.83 Semahal
apapun hadiah yang diberikan seorang bapak kepada anak, tidak ada yang lebih
berharga dibandingkan hal tersebut.
Ada kalanya hadiah atau imbalan dapat menjadi berbahaya. Hal tersebut
dapat menjadikan sang anak malas mengerjakan kewajibannya jika tidak
diberikan imbalan. Jangan memberikan imbalan atas apa yang memang menjadi
kewajibannya atau berilah jarak setiap kali memberikan hadiah. Dengan kata lain,
jangan terlalu sering memberinya imbalan atau hadiah, cukup sekali-sekali saja
agar tujuan untuk memotivasinya dapat berjalan dengan baik.84
Oleh karena itu, seorang bapak harus berhati-hati dalam bertindak.
Metode untuk memberikan hadiah agar anak termotivasi dapat digunakan dengan
cara yang tepat karena pada dasarnya seorang anak sangat menyukai apabila ia
mendapatkan hadiah atau imbalan.
82Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 134. 83Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 90. 84Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 91-92.
48
Dalam film Sabtu Bersama Bapak, Pak Gunawan telah memberikan
motivasi kepada kedua anaknya untuk percaya pada dirinya sendiri. Hal
tersebutpun berdampak pada prestasi yang dimiliki oleh Satya dan Cakra.
Merekapun berhasil mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan berkat motivasi
yang diberikan oleh bapaknya tersebut.
d. Memberikan Nama yang Baik (Tasmiyah)
Nama berfungsi sebagai do`a bagi seseorang. Itulah sebabnya nama
seseorang itu diberi dengan nama yang baik, sesuai dengan ajaran Islam.85Setiap
anak yang terlahir ke dunia ini haruslah memiliki nama. Jika tidak, anak tersebut
akan mendapatkan kesulitan dalam berkomunikasi dengan seseorang. Adanya
sebuah nama akan membuat anak tersebut dikenal dan memiliki identitas
diri.86Nama yang baik adalah nama yang pendek, tetapi mempunyai arti yang baik
seperti Abrar, Imansyah, Yunadi, dan lain sebagainya. Dalam agama istilah
tersebut adalah “tafa`ul” atau “pengharapan baik”.87
Selain itu, hakikat pemberian nama kepada anak adalah agar sang anak
dapat dimuliakan sebagai titipan Allah Subhanahu wa Ta`alayang berharga. Oleh
sebab itu, para ulama sepakat bahwa pemberian nama kepada seorang anak baik
itu laki-laki ataupun perempuan merupakan sebuah kewajiban.88
Pada dasarnya, seorang bapak lebih berhak untuk memberikan nama
kepada anak-anaknya. Hal ini sebagaimana yang telah dilakukan oleh para sahabat
terdahulu di mana saat mereka memiliki seorang anak, mereka pergi menemui
85KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 79. 86Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah,h. 104. 87KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 79. 88Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 105.
49
Rasulullah agar sebagai makhluk yang mulia memberikan nama kepada anak-
anak mereka. Ini menunjukkan bahwa kedudukan bapak lebih tinggi dibandingkan
seorang ibu. Selain itu, anak pun bernasab kepada bapaknya bukan ibunya.89
Karena memberi nama berarti pula memperkenalkan nasab dan orang yang
dinisbatkan. Allah Subhanahu wa Ta`alaberfirman dalam surah al-Ahzab ayat 5 :
5. “Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-
bapak mereka;itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak
mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-
saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap
apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja
oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang”.90
Dalam film Sabtu Bersama Bapak, pemberian nama yang baik telah
dilakukan oleh Pak Gunawan kepada anak-anaknya. Ia memberikan nama anak
pertamanya Satya Garnida dan anak keduanya Cakra Garnida. Satya berarti setia
dan benar, sedangkan Cakra berarti yang melindungi.
e. Memberikan Ibu yang Baik
Perhatian islam kepada anak dimulai sebelum ia dilahirkan. Oleh karena
itu, Rasulullah mengajak orang-orang islam untuk memilih seorang pasangan
yang dapat menjadi teman hidup atas dasar takwa, kebaikan, keunggulan, dan
89Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 106. 90Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 591-592.
50
kemuliaan.91Islam melihat keturunan sebagai bagian dari nikmat yang
menyenangkan dalam kehidupan dan untuk mencapai kebahagiaan untuk
keluarganya dan masa depannya, seperti dalam al-Qur`an surah Al-Kahfi ayat 46 :
46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.92
Bagaimanapun juga faktor keturunan merupakan salah satu hal yang
memungkinkan perkembangan atau bakat sang anak. Hal ini sama dengan
pandangan biologis yang menurut ilmu kedokteran di mana ovum wanita sangat
berpengaruh besar terhadap pembentukan janin. Ovum yang sakit akan
menghasilkan seorang bayi yang akan memiliki kekurangan dalam tubuhnya.
Sedangkan pengaruh keturunan terhadap pengaruh intelektual dan kognitif
menurut penyelidikan Burt dan Jensen adalah 80 % banyaknya, dibandingkan
dengan pengaruh lingkungan yang hanya 20 %.93
Dalam film Sabtu Bersama Bapak, kebaikan seorang ibu diperlihatkan
oleh istri dari Pak Gunawan yang tidak pernah ingin merepotkan anak-anaknya
ketika mereka dewasa bahkan telah berkeluarga. Ibu Itje adalah seorang ibu yang
dapat mengerti perasaan anak-anaknya sehingga mereka tidak pernah ragu untuk
menceritakan apapun yang tengah dirasakannya.
f. Memperdengarkan Adzan, Aqiqah dan Khitan
Sebelum melakukan Aqiqah dan Khitan kepada bayi, bapak yang ideal
atau yang paling baik adalah ia yang melantunkan adzan di telinga anaknya saat
91Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 253. 92Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 408. 93Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, h. 65-66.
51
dilahirkan. Ini merupakan bagian dari pendidikan bapak kepada sang
anak.94Meski hal ini disunnahkan namun di rasa penting agar kata pertama yang
didengarnya adalah perintah untuk shalat. Hal tersebut pun telah dilakukan oleh
Rasulullah kepada anak-anaknya saat baru dilahirkan.95
Adapun keutamaan mengadzankan seorang anak ialah agar yang pertama
mengetuk pendengaran sang anak merupakan kalimat-kalimat yang memuat
keagungan dan kebesaran ilahi.96Pengaruh adzan sangatlah baik untuk perjalanan
hidup sang anak, karena adzan akan meresap ke dalam hati sanubarinya. Sejak
janin berusia 120 hari, saat ditiupkan rohnya dan mengesakan Allah, saat itulah
jiwa manusia bisa menerima pengajaran dan hal lain yang mempengaruhinya.
Maka dari itu, dianjurkan kepada para ibu dan bapak untuk memperdengarkan
ayat suci al-Qur`an dan sering mengajaknya berkomunikasi.97
Aqiqah ialah menyembelih kambing untuk menyelamati bayi yang baru
lahir dan sekaligus memberikannya sebagai sedekah kepada kaum fakir miskin.
Aqiqah terkadang diartikan sebagai kambing atau domba yang disembelih dan
terkadang diartikan rambut yang tercukur dari sang bayi yang baru lahir.98Hukum
dari aqiqah itu ialah sunnah muakkadah. Agama islam sendiri mengajarkan
kepada umatnya, untuk melakukan aqiqah kepada anaknya.99Khitan bagi anak
laki-laki adalah sunnah dan dimuliakan bagi anak perempuan. Khitan merupakan
94Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 93. 95Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 258. 96Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Fiqih Bayi, h. 42. 97Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 93. 98Muhammad Ali Quthb, Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam (Bandung : CV
Diponegoro, 1993), h. 42. 99KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 80.
52
peraturan kesehatan yang sangat bermanfaat, yaitu menghindarkan orang dari
berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.100
100Muhammad Ali Quthb, Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam, h. 43.
Analisis Naratif
Peran Bapak Dalam
Film
Sabtu Bersama Bapak
Analisis
Naratif
Tzvetan
Todorov
Analisis Peran Bapak
Dalam Film Sabtu
Bersama Bapak
Alur
Awal
Alur
Tengah
Alur
Akhir
Ekuilibrium
Gangguan
Ekuilibrium
Menafkahi
yang halal
Mengasuh
(Hadhanah)
Memberi
Motivasi
Memberikan
Nama yang
baik
Memberikan
Ibu yang Baik
Surga
Berada
Di
bawah
Telapak
Kaki ibu
Perencanaan
dalam hidup
Kedewasaan
Jiwa dan
Akhlaq
Nilai
Sebuah
Harga
Diri
Tidak
Merepotkan
Keluarga
Pentingnya
Kehadiran
Seorang
Bapak
Gambar 2. 2
Kerangka Pemikiran
53
BAB III
PROFIL FILM SABTU BERSAMA BAPAK
A. Latar Belakang Pembuatan Film Sabtu Bersama Bapak
Film Sabtu Bersama Bapakadalah film diangkat dari sebuah novel best
seller karya Adhitya Mulya, di mana telah dicetak ulang sebanyak 22 kali dan
terjual sebanyak puluhan ribu copy.1Cerita Sabtu Bersama Bapaklahir dari
kegelisahan penulis yang merupakan seorang bapak apabila nanti ia tidak dapat
melihat anak-anaknya tumbuh dewasa. Ketakutan jika ia tidak dapat melihatnya
wisuda meski pada saat itu anak pertamanya berumur 8 tahun dan anak keduanya
berumur 5 tahun, membuat dirinya mencurahkan seluruh pemikiran dan nasihat-
nasihatnya menjadi sebuah cerita yang dapat membawa pembaca ataupun
penontonya merindukan bapaknya.2
Rasa syukur yang besar dipanjatkan Adhitya karena karyanya tersebut
mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari penikmat novel di seluruh
Indonesia.3 Adhitya mengaku bahwa ia membutuhkan waktu selama satu tahun
untuk menyelesaikan novelnya dan tiga bulan untuk membuat skenario film yang
di bantu oleh Monty Tiwa. Adapun Perbedaan terbesar yang ia rasakan ketika
menulis novel dengan menulis skenario film yaitu dalam menulis novel Adhitya
tidak perlu membatasi novelnya tersebut, sedangkan menulis skenario terbatas
1Syaiful Bahri, Cerita Sabtu Bersama Bapak Terinspirasi dari Kehidupan Penulisnya,di
akses pada 10 Juni 2017 dari http://www.bintang.com/celeb/read/2532094/cerita-sabtu-bersama-
bapak-terinspirasi-dari-kehidupan-penulisnya, 2Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 3Syaiful Bahri, Cerita Sabtu Bersama Bapak Terinspirasi dari Kehidupan Penulisnya,di
akses pada 10 Juni 2017 dari http://www.bintang.com/celeb/read/2532094/cerita-sabtu-bersama-
bapak-terinspirasi-dari-kehidupan-penulisnya.
54
pada durasi yang ada. Sehingga untuk membuat sebuah skenario film dibutuhkan
paling banyak 80 halaman dari sebuah novel.4
Awal mula novel Sabtu Bersama Bapak dapat difilmkan ialah dari pihak
produser yang menghubungi Adhitya Mulya. Hal tersebut tidak mengherankan,
karena menurutnya saat ini tidaklah sulit untuk membuat novel yang dapat dibuat
menjadi sebuah film. Pasalnya, banyak produser yang mendedikasikan dirinya
paling tidak seminggu sekali untuk pergi ke toko buku dan mencari bibit buku
yang bagus. Mereka bertanya kepada orang-orang yang ada di toko buku tersebut,
kira-kira buku mana saja yang penjualannya paling banyak dan lain sebagainya
lalu kemudian merekapun mencoba menghubungi penulisnya.5
Monty dan Adhitya bekerja sama dalam menulis skenario film tersebut.
Untuk menyatukan dua kepala tersebut tidaklah sulit karena menurut Adhitya,
Monty dengan dirinya telah memiliki kecocokan tersendiri dari segi rasa humor
dan juga drama. Oleh karena itu, ia tidak merasa keberatan sedikitpun saat Monty
ingin berpartisipasi dalam hal menulis skrenario. Selain itu, Monty juga memiliki
kedekatan dengan bapaknya dan film tersebut dibuat sebagai penghormatan untuk
bapaknya tersebut.6
B. Sinopsis Film Sabtu Bersama Bapak
Alur awal cerita film Sabtu Bersama Bapak digambarkan dengan sepasang
suami istri yang tengah menangis sambil memegangi sepucuk kertas dari rumah
sakit. Rupanya surat tersebut merupakan pemberitahuan bahwa sang suami tengah
4Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 5Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 6Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017.
55
mengidap penyakit yang kanker sehingga hidupnya sudah tidak lama lagi. Ia
adalah Pak Gunawan dan sang istri bernama Itje. Kehidupan mereka tampak
sempurna hingga kabar tersebut datang dan membuat Itje sangat sedih. Pasalnya,
mereka memiliki dua orang anak laki-laki yang masih kecil. Anak pertamanya
adalah Satya, 8 tahun dan anak kedua adalah Cakra yang berumur 5 tahun.
Pak Gunawan berusaha menenangkan istri dan kedua anaknya dengan
meminta mereka untuk tidak marah kepada tuhan, bapaknya, ataupun dirinya
sendiri meski ia juga tepukul akan hal itu. Ia merasa bahwa sebagai seorang
bapak, peran dan tanggung jawabnya tidaklah selesai hanya karena dirinya sudah
tidak ada lagi di dunia. Namun, keluarganya akan menjadi tanggung jawabnya di
akhirat juga. Ia khawatir tidak dapat membimbing kedua anaknya hingga dewasa
dan membiarkan mereka besar tanpa seorang bapak. Akhirnya ia pun memutuskan
untuk membuat beberapa rekaman video di sisa hidupnya yang berisikan nasihat
dan ilmu mengenai kehidupan untuk dapat diputar nantinya di setiap hari Sabtu.
Pada pertengahan alur cerita, Satya dan Cakra telah tumbuh dewasa.
Mereka telah menjadi orang yang sukses berkat nasihat dan pembelajaran yang
diberikan bapaknya melalui rekaman video di setiap hari Sabtu. Satya telah
berkeluarga dan menetap di luar negeri karena pekerjaannya. Ia juga telah menjadi
seorang bapak dari dua anak bernama Rian dan Miku. Sedangkan Cakra
merupakan seorang direktur yang baik dan mau berbaur dengan karyawannya
namun diumurnya yang tersebut, ia masih sendiri dan belum menikah.
Satya dan Cakra selalu mengikuti apa yang bapaknya ajarkan. Mereka
meyakini bahwa apa yang diajarkan oleh bapaknya itu adalah benar dan baik
56
untuk mereka. Itje pun telah membuka rumah makan impiannya dan ramai
didatangi pengunjung berkat motivasi yang diberikan Pak Gunawan kepadanya.
Satya terlalu terobsesi untuk menjadi seperti bapaknya dan membuat
rumah tangganya retak karena hal itu. Cakra yang telalu fokus pada pekerjaannya
itu membuat Itje sedikit khawatir jika nantinya ia tidak dapat menepati janji yang
dibuatnya kepada Pak Gunawan. Ada sebuah rahasia besar yang disembunyikan
Itje dari kedua anaknya. Pak Gunawan berkata padanya bahwa sewaktu kecil
anak-anaknya tidaklah merepotkan dirinya begitupun sebaliknya. Oleh karena itu,
Itje tidak ingin membuat Satya dan Cakra mengkhawatirkan dirinya.
Alur akhir film Sabtu Bersama Bapak merupakan penyelesaian dari
masalah atau konflik yang sebelumnya telah tercipta baik itu antara Satya dengan
Rissa, Cakra dengan Ayu, dan rahasia Ibu Itje yang terbongkar. Disamping itu,
akan ada video yang berisikan pesan dan nasihat terakhir dari Pak Gunawan
kepada anak-anaknya sebelum mereka masuk ke jenjang pernikahan.
C. Produksi Film Sabtu Bersama Bapak
1. Sutradara dan Penulis Skenario Film Sabtu Bersama Bapak
a. Monty Tiwa
Sumber : googleimage
Gambar 3. 1
Monty Tiwa
57
Monty tiwa adalah seorang penulis, pencipta lagu, musisi, dan film editor
asal Indonesia yang telah berhasil masuk kedalam beberapa nominasi
diantaranya : Film Favorit (Piala Layar Emas) dalam Indonesian Movie Awards
2013, Skenario Cerita Asli Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film
Indonesia2006, Penyuntingan Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia
2007, Penata Suara Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia 2007,
Skenario Cerita Asli Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia 2007,
Terfavorit (Piala Layar Emas) dalam Festival Film Indonesia 2012, Skenario Asli
Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2015.
Selain masuk kedalam beberapa nominasi, ia pun memenangkan
beberapa penghargaan seperti Skenario Cerita Asli Terbaik (Piala Citra) dalam
Festival Film Indonesia pada 2006,7 Skenario Terbaik (Film Cerita Lepas) Piala
Vidia FFI 2005 untuk "Juli di Bulan Juni", Penata Sunting Terbaik Piala Vidia
FFI 2006 untuk "Ujang Pantry 2", Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik Piala Citra
di FFI 2006 untuk "Denias, Senandung di Atas Awan".
Tulisan awal Monty Tiwa ialah cerita-cerita lucu, sarat komedi. Setelah
kuliah dari Universitas Kansas, bersama teman-temannya membuat website yang
isinya berita-berita tentang Indonesia. Dari website ini perjalanan karir Monty
Tiwa sebagai penulis dimulai. Kisahnya dimulai ketika tulisannya dibaca seorang
produser di salah satu televisi swasta Indonesia. Tulisannya dinilai memiliki
kreatifitas tinggi.
7TIRTO.ID, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari https://tirto.id/m/monty-tiwa.
58
Monty Tiwa sudah menekuni dunia tulis menulis sejak duduk di bangku
sekolah menengah pertama. Menulis adalah hobinya dan hal yang dilakukannya
ketika dia sedang ada waktu luang. Ia pernah bekerja di Trans TV sebagai creative
writer (2002-2003), RCTI sebagai Head Section Creative (2003-2004) dan MNC
(RCTI, TPI, GLOBAL) sebagai Creative Director (2004 - 2005). Kini Monty
bekerja sebagai penulis lepas dan sutradara.8
Proyek pertama yang dikerjakan olehnya adalah cerita layar lebar berjudul
“Andai Ia Tahu” di tahun 2002. Ia mengaku tidak memiliki pengetahuan dan
keahlian untuk menulis skenario layar lebar kala itu. Ia mengaku menjumpai
banyak hambatan. Salah satu terbesarnya adalah ketika ia harus memilah dan
memilih mana yang penting atau tidak penting untuk dimasukkannya ke
dalamsajian film berdurasi 90 menit. Karena banyak penulis skenario yang
berangkat dari penulis novel, termasuk dirinya. Namun, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan di novel tetapi tidak dapat dilakukan di skrip. Sejak ia bisa
menaklukkan hambatan itu, ia pun dapat mengerjakan proyek-proyek lainnya
dengan lebih cermat. Karena, pengalaman dapat mengajarinya banyak hal.
Adapun karya yang telah dihasilkan oleh Monty Tiwa, diantaranya Critical
Eleven (2017), Aku Ingin Ibu Pulang (2016), Barakati (2016), Shy Shy Cat (2016),
Raksasa Dari Jogja (2016), Sabtu Bersama Bapak (2016), Kapan Kawin? (2015),
Lamaran (2015), Aku, Kau & KUA (2014), Romantini (2013), Isyarat (2013),
Operation Wedding (2013), Get M4rried (2013), Tast Pack (2012), Get Married 3
(2011), Sampai Ujung Dunia (2011), Laskar Pemimpi (2010), Kalau Cinta Jangan
8Indonesian Film Center, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari
http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/monty-tiwa.html.
59
Cengeng (2009), Keramat (2009), Anak Setan (2009), XXL – Double Extra Large
(2009) dan XL – Extra Large (2008).
b. Adhitya Mulya
Pria yang lahir pada 3 Desember 1977 ini dikenal dengan Adhitya Mulya.
Ia pernah masuk ke dalam dua nominasi di ajang Festival Film Indonesia pada
tahun 2016 dengan kategori Skenario Adaptasi Terbaik (Piala Citra) dan di ajang
Festival Film Bandung pada tahun 2013 dengan kategori Penulis Skenario
Terpuji.9Karya Adhitya Mulya telah diakui oleh produse-produser di Indonesia
dan berhasil mengantarkan dirinya menjadi penulis skenario dari filmnya sendiri.
Ia pertama kali di kenal sebagai penulis lewat novel komedinya yang
berjudul “Jomblo” pada tahun 2003. Novel tersebutpun diadaptasikan kedalam
sebuah film dengan judul yang sama dan dibintangi oleh aktor-aktor ternama
seperti Ringgo Agusrahman, Christian Sugiono, Dennis Adhiswara. dan Rizky
Hanggono. Setelah itu, Adhitya pun mengeluarkan karya-karya lainnya seperti
Gege Mengejar Cinta, Catatan Mahasiswa Gila, Mencoba Sukses, Sabtu Bersama
Bapak dan masih banyak yang lainnya. Novel Sabtu Bersama Bapak merupakan
9Indonesian Film Center,Adhitya Mulya, di akses pada 9 Agustus 2017 dari Adhitya
Mulya,http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/ adhitya-mulya.html
Gambar 3. 2
Adhitya Mulya
60
novel best seller yang telah berhasil di cetak ulang sebanyak puluhan kali dan
terjual sebanyak ribuan Copy.10
Selain menulis buku, ia bekerja disalah satu perusahaan logistik di Jakarta
dan juga melebarkan sayapnya sebagai penulis naskah dibeberapa judul film
ternama seperti film Sabtu Bersama Bapak dan Jomblo yang diambil dari
novelnya sendiri, kemudian Test Pack pada tahun 2012 serta Shy – ShyCat pada
tahun 2016. Meskipun begitu, ia adalah orang yang ingin terus belajar dan belajar.
Adhitya Mulya adalah sosok pria yang humoris, sama seperti karakter-
karakter pria yang ada dalam ceritanya. Adhitya biasa menulis novel ataupun
skenarionya pada malam hari setelah anak-anaknya tertidur. Hal tersebut karena ia
tidak bisa menulis dalam keadaan yang bising melainkan harus dalam sepi atau
kesunyian. Sehingga, ia harus mengorbankan sedikit waktu tidurnya untuk
melakukan apa yang disukainya itu.
2. Data dan Tim Produksi
Sutradara : Monty Tiwa
Penata Skrip : Adhitya Mulya
Monty Tiwa
Co-Director : Putri Hermansjah
Pengarah Peran : Nita Yanuarti
Nuni Nuchman
Buthet Erlina
10Nanien Yuniar, Antara News, Bincang-Bincang Bersama Penulis Adhitya Mulya, di akses
pada 9 Agustus 2017 dari http://www.antaranews.com/berita/544203/bincang-bincang-bersama-
penulis-adhitya-mulya.
61
Pemimpin Pasca Produksi : Askan Larepand
Line Producer : Ika Muliana
Dimas Prosujadi
D.D. Putranto
Sudiadi
Co-Producer : Sumarsono
Produser : Ody Mulya Hidayat
Produser Eksekutif : HB Naveen
Dallas Sinaga
Frederica
Pemeran : Abimana Aryasetya sebagai Gunawan
Ira Wibowo sebagai Itje
Arivin Putra sebagai Satya
Deva Mahenra sebagai Saka
Acha Septriasa sebagai Rissa
Sheila Dara Aisha sebagai Ayu
Ernest Prakasasebagai Firman
Jennifer Arnelita sebagai Wati
Rendy Kiaernett sebagai Salman
Penata Kamera : Rollie Markiano
Penata Busana : Aldie Harra
Penata Rias : Rinie May
Penata Artistik : Angga Prasetyo
62
Perekam Suara : Adi Molana Machmud
Penata Musik : Andhika Triyadi
Penata Suara : Adityawan Susanto
Penata Gambar : Ryan Purwoko
Fotografi : Lukman Saputra
Produksi : Maxima Pictures
3. Tokoh Pemeran Film Sabtu Bersama Bapak
a. Abimana Prasatya sebagai Gunawan
Pak Gunawan sedang merekam video untuk anak-anaknya
Pria yang lahir di Jakarta pada 24 Oktober 1982 ini berperan sebagai
seorang bapak yang bernama Gunawan dalam film Sabtu Bersama Bapak.
Kemahirannya dalam berakting sudah tidak diragukan lagi, terbukti dari
banyaknya film yang telah dibintanginya sejak tahun 90-an.11Beberapa
diantaranya masuk ke dalam nominasi-nominasi bergengsi dan dua diantaranya
memenangkan penghargaan, yaitu Pemenang Aktor Terlaris pada Indonesian Box
Office Movie Awards 2016 dan Pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik pada
Indonesia Box Office Movie Awards 2017.Bapak yang memiliki dua orang anak
11Foto Skandal, Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak, di akses pada 20 Juli
2017 http://www.fotoskandal.com/2016/06/biodata-lengkap-pemain-film-sabtu_95.html.
Gambar 3. 3
Abimana Prasetya dalam Film Sabtu Bersama Bapak
63
laki-laki di dalam film ini merupakan seorang pria yang tegas dan penuh dengan
kasih sayang. Ia ingin menjadi bapak yang berguna bagi anak-anaknya serta peran
atau tugasnya sebagai seorang bapak harus tetap ia jalankan meski takdir telah
menentukan bahwa ia harus meninggalkan keluarganya.
b. Ira Wibowo sebagai Itje
Ibu Itje sedang membayangkan masa lalunya bersama
Pak Gunawan dan kedua anaknya yang masih kecil
Wanita dengan nama lahir R.A. Ira Wibowo Wirjodiprojo ini bertempat
lahir di Berlin, Jerman pada 20 Desember 1967. Ia mengawali karirnya sebagai
aktris pada tahun 1984 dengan fim pertamanya yaitu “Pencuri Hati”, hingga saat
ini telah banyak judul film layar lebar yang dibintanginya.12 Ia telah berhasil
menggenggam empat buah penghargaan di mana salah satunya adalah pemenang
Aktris Pembantu Terpuji dalam penghargaan Festival Film Bandung.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, ia berperan sebagai istri dari bapak
Gunawan yang merupakan seorang wanita tangguh, penyayang, dan sangat
memperdulikan kedua anak laki-lakinya. Hal tersebut terbukti dari perjuangannya
dalam melawan penyakit kankernya. Disamping itu, setelah suaminya meninggal,
meskipun sang suami telah meninggalkan beberapa video untuk membantunya
12Foto Skandal, Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak, di akses pada 20
Juli 2017 dari http://www.fotoskandal.com/2016/06/biodata-lengkap-pemain-film-sabtu_95.html
Gambar 3. 4
Ira Wibowo dalam Film Sabtu Bersama Bapak
64
dalam hal mendidik anak, namun ia merawat kedua anaknya seorang diri. Istri
yang selalu menuruti apa yang suaminya perintahkan ini, tidak pernah ingin
membuat kedua anaknya khawatir akan penyakit yang dideritanya. Itulah
sebabnya, ia terus merahasiakannya dari kedua putranya tersebut.
c. Arifin Putra sebagai Satya
Satya menelfon istrinya untuk mengabarkan bahwa dirinya akan pulang
Aktor yang mengawali karirnya pada 2003 ini memiliki nama lahir Putra
Arifin Scheunemann. Ia lahir di Jakarta pada 1 Mei 1987. Sejak remaja, ia sudah
aktif di dunia model dan bermain sinetron. Namun, seakan tidak puas Arifin pun
mencoba untuk menjadi seorang presenter dengan mengikuti ajang pencarian
presenting meski dirinya harus puas dengan menjadi finalis saja. Kini, ia
melanjutkan karirnya sebagai seorang aktor di beberapa sinetron dan film-film
terbaik di Indonesia.13
Ia berperan sebagai Satya yang merupakan anak pertama dari dua
bersaudara dalam film Sabtu Bersama Bapak. Satya adalah sesosok laki-laki yang
cukup kaku dan keras kepala. Ia sangat menyayangi bapaknya lebih dari yang
orang ketahui. Rasa sayangnya tersebut membuat dirinya ingin menjadi seperti
13Budianto, Biodatapedia.com, Biodata dan Profil Arifin Putra, di akses pada 20 Juli 2017
dari www.biodatapedia.com/2016/03/biodata-dan-profil-arifin-putra.html?m=1.
Gambar 3. 5
Arifin Putra dalam Film Sabtu Bersama Bapak
65
sang bapak. Meskipun begitu, ia berusaha untuk menjadi bapak yang baik bagi
anak-anaknya dan menjadi suami yang baik pula untuk istrinya.
d. Deva Mahendra sebagai Cakra
Cakra sedang berada diruang kerjanya dan meminta karyawan
lainnya berhenti mengejeknya
Anak dari pasangan bapak Mansur Mahenra dan Ibu Masdania ini adalah
seorang aktor, presenter, model dan juga DJ (Disc Jokey). Ia terlahir di Makassar
pada 19 April 1990 dan mengawali karirnya pada tahun 2007. Sejak SMA, Deva
sudah aktif dalam dunia penyiaran di salah satu radio.14Meski tergolong baru, film
yang telah dibintanginya pun sudah cukup banyak dan kemapuannya berakting
sudah tidak diragukan lagi.
Ia berperan sebagai Cakra atau Saka yaitu anak kedua atau terakhir dalam
keluarga Pak Gunawan yang memiliki sifat pekerja keras atau lebih tepatnya
sangat menyukai bekerja. Kesibukannya dalam kantor membuat ia belum juga
menikah dan berkeluarga. Sifatnya yang humoris bahkan terkesan sedikit aneh
dan mudah bergaul, tidak dapat membantunya untuk bisa mendapatkan seorang
wanita.Tidak jauh berbeda dengan sang kakak, Saka juga sangat mencintai
bapaknya tersebut. Setiap kata atau nasihat yang diucapkan, ia selalu berusaha
14Yetta, Tabloidnova.com, Dewa Mahenra : Mimpi Berawal Dari Papua, di akses pada 20
Juli 2017 dari nova.grid.id/sepebriti/berita-aktual/Deva-Mahenra-Mimpi-Berawal-Dari-Papua.
Gambar 3. 6
Dave Mahendra dalam Film Sabtu Bersama Bapak
66
untuk mematuhinya. Ia juga sangat memperhatikan ibunya sejak bapaknya
meninggal.
e. Acha Septriasa sebagai Risa
Rissa sedang makan malam dengan Satya
Jelita Septriasa dan lebih dikenal dengan nama Acha Septriasa ini lahir di
Jakarta, 1 September 1989. Acha adalah seorang aktris, penyanyi dan juga
presenter. Ia mengawali karirnya pada tahun 2004.15Acha adalah wanita
berprestasi baik dalam pendidikan dan juga karirnya. Salah satu prestasi
membanggakannya yaitu meraih penghargaan sebagai pemeran utama wanita
terbaik dalam film Love Story, pada Second Corinthian International Film Festival
2011 di teater kota Corinthos, Yunani.16
Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini Acha berperan sebagai Istri dari
Satya di mana ia sangat menyayangi suami dan anak-anaknya. Ia berusaha
menjadi apa yang suaminya inginkan meski harus berjuang lebih keras. Keinginan
Satya menjadi seperti apa yang bapaknya lakukan membuat Risa sedikit kesulitan.
15Foto Skandal, Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak,di akses pada 20 Juli
2017 dari http://www.fotoskandal.com/2016/06/biodata-lengkap-pemain-film-sabtu_95.html, 16Zhr, Cumicumi.com, Acha Septriasa Raih Penghargaan Internasional, di akses pada 23
Agustus 2017 dari www.cumicumi.com/news/cumi-selebs/24738.
Gambar 3. 7
Acha Septriasa dalam Film Sabtu Bersama Bapak
67
Hal tersebut karena Satya tidak dengan baik mencerna apa yang bapaknya
katakana.
4. Sheila Dara Aisha Sebagai Ayu
Ayu tertawa karena Cakra bertingkah yang aneh dan lucu
Aktris dan penyanyi yang akrab di panggil Sheila Dara ini telah memulai
karirnya sejak ia masih kecil. Ia mengawali karirnya dengan menjadi duta salah
satu MCKIDS dan tergabung dalam salah satu trio pada tahun 2000. Wanita yang
lahir di Bandung pada 24 September 1992 ini selain fokus di bidang tarik suara, ia
juga pernah membintangi beberapa sinetron dan juga film.17
Sheila Dara berperan sebagai Ayu dalam film Sabtu Bersama Bapak.
Dalam film ini Ayu adalah seorang wanita yang anggun dan cantik serta pintar.
Kecantikannya berhasil membuat Cakra terpihat dan jatuh hati padanya. Namun,
ada alasan lain yang membuat Cakra jatuh cinta padanya. Hal tersebut ialah
karena Cakra sering kali melihat sepatu Ayu ada di musholla seusai ia shalat. Lalu,
pengalaman yang pahit saat sekolah membuat Ayu menjauh dari orang yang
penuh dengan gelak tawa seperti Cakra.
17Fandi Adhitya, Profilpedia.com, Profil dan Biografi Sheila Dara Aisha – Artis Cantik
Indonesia, di akses pada 27 Juli 2017 dari http://www.profilpedia.com/2015/11/sheila-dara-
aisha.html.
Gambar 3. 8
Sheila Dara Aisha dalam Film Sabtu Bersama Bapak
68
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NARATIF
A. Analisis NaratifAlur Awal, Tengah, dan Akhir Cerita Pada Film Sabtu
Bersama BapakMenggunakan Naratif Tzvetan Todorov
Narasi menurut Todorov mempunyai struktur dari awal hingga akhir.
Oleh karena itu pada bab ini, analisis terbagi menjadi tiga bagian diantaranya alur
awal yang menurutnya adalah ekuilibrium atau keseimbangan, alur tengah yaitu
gangguan, dan alur akhir cerita yaitu ekuilibrium atau keseimbangan kembali.
1. Alur Awal Cerita
Bagian awal atau alur awal dari sebuah cerita merupakan pendahuluan
dari peristiwa-peristiwa selanjutnya.Todorov berpendapat bahwa umumnya naratif
diawali dengan adanya situasi yang normal, tertib dan seimbang atau ia
menyebutnya sebagai ekuilibrium (keseimbangan) dari cerita.1Berikut adalah
keseimbangan pada alur awal cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak:
a. Keutuhan Keluarga
Pada awal cerita, penulis film Sabtu Bersama Bapak memulainya dengan
memperlihatkan sebuah keluarga inti yang utuh atau lengkap. Diantaranya
terdapat bapak, ibu, dan juga dua orang anak laki-laki yang pintar. Mereka adalah
sang bapak yang bernama Gunawan, sang ibu yang bernama Itje, dan anak-anak
mereka yang bernama Satya dan Cakra.
Keluarga yang utuh atau lengkap akan membuat situasi dalam kehidupan
sebuah keluarga ada pada keseimbangan atau kestabilan. Setidaknya hal tersebut
1Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47.
69
akan menutup kemungkinan adanya rasa kekurangan dan kehilangan orang tua
ataupun anak karena mereka dapat saling memiliki satu sama lain.
Kehangatan dan cinta akan selalu diberikan oleh sebuah keluarga, baik
itu orang tua kepada anaknya, istri kepada suami ataupun sebaliknya. Selanjutnya,
rasa saling percaya dan mendukung, tolong menolong, saling memberi dan
menerima satu sama lain pun akan tercipta.
Orang tua yang saling mengasihi dan menyayangi menandakan
berdampak pada ketentraman jiwa sang anak. Apabila jiwa seorang anak tentram
di dalam keluarganya, pengaruh buruk yang datang dari luar sekalipun akan
mampu ia tolak dengan bijaksana.2
Allah Subhanahu wa Ta`alapun menciptakan seorang istri dari tulang
rusuk suaminya seperti Siti Hawa dengan Nabi Adam agar mereka saling
memberikan rasa kasih sayang dan dapat merasakan ketentraman satu sama lain,
seperti dalam surah Ar-Rum ayat 21 :
21. Dan di antara tanda-tanda (Kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.3
2Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 35. 3Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 572.
70
Dalam film ini kehangatan dan cinta digambarkan oleh Pak Gunawan
kepada sang istri yaitu Ibu Itje ketika mereka sedang berada berbincang di dapur.
Berikut percakapan mereka :
Pak Gunawan : “Saya akan rindu ini.”
Ibu Itje : “Rindu apa?”
Pak Gunawan : “Masakanmu.”
Ibu Itje : “Gak akan rindu saya?”
Pak Gunawan : “Ada kata lain di kamus yang melebihi rindu?”
Ibu Itje : “Kayaknya enggak ada.”
Pak Gunawan : “Berarti saya gak bisa jawab pertanyaanmu.”
Situasi yang digambarkan dalam percakapan tersebut adalah haru.
Pasalnya, beberapa waktu sebelumnya Pak Gunawan mendapatkan sebuah surat
dari Yayasan Kanker Nasional yang menyatakan bahwa dirinya telah terkena
penyakit kanker dan hidupnya hanya tersisa satu tahun lagi. Namun meskipun
begitu, ia tetap tegar dan berusaha membuat keluarga kecilnya itu tersenyum dan
bahagia agar dapat melanjutkan hidup mereka.
Berbagai cara dia coba pikirkan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk
memanfaatkan waktu satu tahunnya membuat beberapa video mengenai nasihat
dan pelajaran tentang hidup yang ia miliki agar nantinya dapat mereka putar
kembali. Ia merasa bahwa hal tersebut merupakan satu-satunya cara agar mereka
tetap merasakan kehadiran seorang bapak.
Cinta dan kasih sayang seorang bapak kepada anaknya bukanlah cinta
dari segi materi melainkan kepercayaan terhadap kemampuannya dan selalu ada
dipihaknya saat orang lain tidak mempercayai kebenaran tentang dirinya.4 Kasih
sayang tersebut tidak hanya berdampak pada akhlak dan perasaannya saja tetapi
4Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 94.
71
juga pada kepercayaan diri yang dimilikinya.5 Oleh karena itu, Pak Gunawan
berusaha agar kedua anaknya tetap merasakan kehadiran dan kasih sayangnya
meski dirinya sudah tidak ada lagi di dunia.
b. Bapak yang Berkarakter
Keseimbangan yang diperlihatkan selanjutnya oleh penulis skenario
adalah seorang bapak yang berkarakter. Diantara karakter yang ada ialah ikhlas,
bertakwa, berilmu, bertanggung jawab, dan sabar. Bapak yang memiliki karakter
tersebut dirasa mampu untuk membawa pada keseimbangan dan ketentraman
dalam keluarga. Berikut penjelasannya :
1. Ikhlas
Ikhlas merupakan kemampuan untuk berserah diri, menyerahkan segala
pikiran dan perasaan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala.6 Keikhlasan
seseorang bukan hanya melalui ucapannya, tetapi pada dasar hatinya yang semata-
mata mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta`ala.7
Bapak yang ikhlas dalam film Sabtu Bersama Bapak digambarkan oleh
Pak Gunawan. Keikhlasannya tampak dari dirinya yang menerima dengan hati
yang lapang akan kehendak Allah Subhanahu wa Ta`alabahwa ia difonis
memiliki penyakit yang cukup serius yaitu kanker. Meskipun begitu, ia tidak
mengeluh sedikitpun atau bahkan marah kepada-Nya. Ia justru menghadapinya
dengan tidak menyerah begitu saja dan melakukan berbagai macam cara agar
kedua anak dan istrinya dapat menerima kepergiannya juga tanpa membenci-Nya,
5Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 95. 6Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 153. 7Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 11.
72
salah satunya adalah dengan memberikan mereka nasihat. Berikut percakapan Pak
Gunawan kepada kedua anaknya, Satya dan Cakra :
Pak Gunawan : “Mungkin tahun depan bapak harus pergi.”
Satya : “Kenapa? Bapak gak sayang sama Satya?”
Cakra : “Saka nakal ya pak? Saka janji gak akan nakal lagi.
Bapak jangan pergi.”
Pak Gunawan : “Kamu gak nakal nak, kamu gak nakal. Bapak
pergi karena tuhan minta ditemani sama bapak di
atas sana...”
Keikhlasan Pak Gunawan dalam menerima keputusan Allah kepada dirinya,
tampak pada perkataannya bahwa tuhan hanya ingin ditemani oleh dirinya. Ia
tidak menyalahkan Allah sedikitpun akan hal itu. Hal tersebut merupakan ketaatan
Pak Gunawan kepada-Nya, bagaimanapun juga Allah lah yang telah menciptakan
manusia serta isinya dan hanya kepada-Nya tempat kembali, sebagaimana firman
Allah dalam surah al-A`raf ayat 29:
29. Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu
(kepada Allah) pada setiap salat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan
semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya
sebagaimana kamu diciptakan semula.8
Niat yang ikhlas selain mendatangkan keridhaan dan pahala Allah, ia
juga akan meneguhkan hati di saat ujian datang.9 Sakit adalah ujian dan cobaan
yang Allah berikan. Oleh karena ikhlaslah Pak Gunawan memiliki hati yang teguh
dan dapat menerimanya dengan hati yang lapang. Penjelasan yang keluar dari
8Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 206. 9Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 68.
73
mulut Pak Gunawan itu menjadi penenang bagi Satya dan Cakra yang saat itu
masih berumur 8 dan 5 tahun. Ia mencoba memberikan pengertian kepada anak-
anaknya bahwa bapaknya itu tidaklah benar-benar pergi, melainkan hanya karena
Allah Subhanahu wa Ta`alayang memintanya.
2. Bertakwa
Takwa berarti mencegah atau menjaga hal-hal yang membahayakan,
merusak, merugikan, dan sebagainya.10 Para ulama mengartikan takwa sebagai
suatu perbuatan yang dapat menjaganya dari perbuatan yang dilarang-Nya dan
melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya.11
Pada film Sabtu Bersama Bapak ini, ketakwaan seorang bapak tampak
pada diri Pak Gunawan yang senantiasa menasihati anaknya untuk menghormati
seorang ibu karena bagaimanapun juga, surga seorang anak ada pada telapak kaki
ibunya. Berikut perkataan Pak Gunawan kepada kedua anaknya :
“Satya, Saka, anakku. Bapak gak pernah ninggalin kalian. Bapak titip
mamah ya, surga kalian di kaki dia. Jangan pernah membiarkan mamah merasa
sendiri. Bapak akan selalu ada di samping kalian. Kita akan bertemu setiap hari
Sabtu. Hari biasa kalian belajar yang rajin ya.”
Pak Gunawan tahu benar bahwa menjaga dan melindungi seorang ibu
adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta`ala yang tertera dalam mushaf al-Qur`an.
Hal tersebut merupakan bentuk ketakwaan kepada yang Maha Kuasa dengan
mengamalkan apa yang diperintahkannya. Pak Gunawan meminta agar mereka
tetap tidak boleh membiarkan ibu mereka merasa seorang diri meskipun kelak
tumbuh besar dan berkeluarga.
10Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an, h. 57. 11Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an, h. 53.
74
Ketakwaan sebagai bapak yang selanjutnya diperlihatkan dari sosok Pak
Gunawan adalah ketika ia mengatakan bahwa jadilah seseorang yang tumbuh
dewasa secara jiwa dan akhlak bukan hanya secara usia. Berikut perkataan Pak
Gunawan :
“Bapak akan sangat-sangat kangen sama kalian. Tumbuhlah dewasa.
Bukan sekedar dewasa usia, karena usia bisa sangat pendek. Dewasa secara jiwa,
akhlak...”
Ahmad Hasan dalam sebuah artikel mengatakan bahwa kedewasaan dalam
al-Qur`an dan Sunnah adalah mereka yang hidup dengan ketaatan dan
mengimplementasikan takwa dalam kehidupan sehari-hari. Takwa dengan
pemaknaan yang luas dapat dijadikan sebagai tolak ukur kedewasaan
seseorang.12Kedewasaan jiwa dan akhlak seseorang akan dapat membawa orang
tersebut kepada pemikiran yang baik dan jernih. Maka dari itu, Pak Gunawan
meminta anaknya untuk dewasa secara jiwa bukan hanya usia sebagai bagian dari
ketakwaan seseorang. Setiap yang bertakwa akan mendatangkan pahala dari Allah
seperti firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 103 :
103. Dan jika mereka beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik,
sekiranya mereka tahu.13
12Nasih Nashrullah, Republika.co.id, Relasi Usia Muda dan Kedewasaan, di akses pada 2
September 2017 dari m.republika.co.id/berita/korn/islam-digest-koran/15/11/01/nx51321-relasi-
usia-muda-dan-kedewasaan. 13Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 20.
75
Bapak yang bertakwa, tidak akan membiarkan istri dan anak-anaknya
berada pada keburukan. Ketakwaan seorang bapak ialah saat ia dapat membawa
istri dan anak-anaknya pada kebaikan-kebaikan di jalan Allah.14 Dalam hal ini Pak
Gunawan yang senantiasa memberikan nasihat-nasihatnya kepada istri dan kedua
anaknya agar mereka tetap terjaga di jalan kebaikan yang diridhai oleh Allah
Subhanahu wa Ta`ala.
3. Berilmu
Ilmu yang hakiki adalah ilmu yang dapat menuntun setiap manusia pada
keimanan. Namun sesungguhnya, ilmu yang dikehendaki Islam merupakan ilmu
dunia dan akhirat.15Bapak yang berilmu dapat membawa keluarganya pada cahaya
di dunia sebagaimana dikatakan bahwa ilmu adalah jendela dunia.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak seorang bapak yang berilmu
diperlihatkan oleh Pak Gunawan dalam setiap video yang dibuatnya. Ia
menyisipkan nasihat-nasihat dan juga pembelajaran tentang hidup agar kedua
anak-anaknya beserta istrinya dapat mempersiapkan diri menghadapi dunia.
Salah satu nasihat Pak Gunawan yang berisikan ilmu pada alur awal
cerita adalah mengenai perencanaan yang harus dipersiapkan oleh kedua anaknya.
Berikut perkataannya :
“Bapak itu orang yang percaya bahwa hidup harus matang direncanakan,
karena kita gak hidup dua kali. Waktu gak bisa diulang. Jadi rencanakan
semuanya. Ini penting. Rencana, rencana, dan rencana. Apalagi jika kalian
menjadi suami, jadi bapak. Setiap langkah yang kalian ambil, ada anak dan istri
yang mengikuti.”
14Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 69. 15Musthafa Muhammad Tahhan, Muslim Ideal Masa Kini, h. 70.
76
Perencanaan adalah bagian dari ilmu management yang Pak Gunawan
coba untuk jelaskan kepada Satya dan Cakra. Rencana yang matang akan
membawa seseorang pada tujuannya dan merupakan suatu persiapan untuk
menghadapi kehidupan. Seperti halnya Pak Gunawan yang telah mempersiapkan
segala kebutuhan istri dan anak-anaknya agar kelak jika waktu telah benar-benar
memanggilnya, baik istri ataupun anak-anaknya sudah tidak perlu dikhawatirkan.
Dengan ilmu, segala teka-teki dan perumpamaan-perumpamaan yang
Allah ciptakan akan dapat dipahami dengan baik. Seperti firman Allah dalam
surah Al-Ankabut ayat 43 :
43. Dan perumpamaan-perumpamaan ini kamu buat untuk manusia; dan tidak
ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.16
4. Bertanggung jawab
Tanggung jawab berarti sebuah kewajiban untuk menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab manusia mencakup semua aspek kehidupan yang
ada.17Bapak yang bertanggung jawab kepada anak dan istrinya berarti telah
melaksanakan kewajibannya sebagai bapak didalam keluarga. Tanggung jawab
tersebut dapat berupa pemberian nafkah, pengasuhan, dan lain sebagainya.
Pada film ini, Pak Gunawan dapat dikatakan sebagai bapak yang
bertanggung jawab. Ia bahkan tidak ingin melepaskan tanggung jawabnya sebagai
16Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 565. 17H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 116.
77
seorang bapak meski dirinya sudah tidak ada lagi. Lalu ia pun membuat video
agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengasuh
untuk anak-anak. Ia juga tidak ingin kehadirannya sebagai seorang bapak hilang
begitu saja dan membiarkan anak-anaknya tumbuh tanpa perhatian dan pelajaran
darinya. Rasa tanggung jawab akan senantiasa mendorong upaya menyeluruh
dalam mengawasi dan memperhatikan anaknya.18
Setiap apa yang diperbuat atau dilakukan kelak akan dimintai
pertanggungjawabannya oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala. Berikut surah Al-
Muddatsir ayat 38 :
38. Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan19
Tanggung jawab lainnya yang dilakukan Pak Gunawan adalah memberi
dan mempersiapan nafkah yang halal untuk kebutuhan istri dan kedua anaknya.
Karena bagaimanapun juga nafkah yang halal akan membawa keluarga tersebut
pada kestrabilan dalam tubuh dan juga hidup. Namun apabila nafkah tersebut
didapatnya dari suatu hal yang haram, maka akan berdampak buruk bagi keluarga
tersebut cepat ataupun lambat.
5. Sabar
Sabar menurut syariat adalah menahan diri dan kemarahan, menahan
lidah dari keluh kesah, dan menahan anggota tubuh dari berbuat
18Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 72. 19Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 851.
78
kekacauan.20Kesabaran merupakan salah satu karakter penting yang harus dimiliki
oleh seorang bapak. Allah sangat menyukai sifat sabar karena dengan bersabar
seseorang dapat terjaga dari kemarahan yang dasarnya dari makhluk yang dibenci
Allah Subhanahu wa Ta`ala.
Pada alur awal cerita, sifat sabar telah ditunjukkan oleh Pak Gunawan
atas apa yang telah menimpanya. Sabar bukan berarti diam dan tidak melakukan
apa-apa, akan tetapi sabar berarti menerima dan melakukan sesuatu yang baik
serta menahan yang buruk.
Pak Gunawan telah difonis bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi karena
penyakit kanker yang menimpanya. Namun hal tersebut tidak membawanya pada
keterpurukan atau sikap putus asa sehingga ia tidak melakukan apapun. Ia
melakukan hal yang ia rasa perlu untuk kebaikan anak dan juga istrinya di masa
depan nanti. Ia tidak sedikitpun menyalahkan Allah atas apa yang menimpanya,
melainkan membuat video agar keluarganya tidak merasa bahwa ia benar-benar
pergi meninggalkan mereka. Selain itu, Pak Gunawan tidak pernah mengeluh atas
apa yang telah menimpanya bahkan meminta kedua anaknya untuk tidak
menyalahkan siapapun atas apa yang telah menimpanya. Berikut perkataan Pak
Gunawan kepada Satya dan Cakra saat mereka masih kecil :
“...Jangan marah sama tuhan, jangan marah sama bapak, jangan pernah
marah sama diri kamu sendiri. Gak ada yang salah.”
Dalam hal ini, Pak Gunawan telah menunjukkan bahwa dirinya telah
bersabar dengan tidak berputus asa dan menahan amarahnya bahkan meminta
kedua anaknya melakukan hal yang sama. Apabila seseorang telah diberi cobaan
20Asma’ Umar Hasan Fad’aq, Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar, h. 49.
79
oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala tidak mudah putus asa, patah hati ataupun marah
dan selalu tabah menghadapi hidup berarti orang tersebut telah bersabar.21 Ia
cukup tenang menghadapi cobaan yang Allah berikan kepadanya. Allah akan
menguji setiap manusia untuk mengetahui orang yang benar-benar bersabar
dijalannya. Berikut ayat al-Qur`an yang menerangkan hal tersebut, yaitu dalam
surah Muhammad ayat 31 :
31. Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami
mengetahui orang-orang yang benar-benar berijtihad dan bersabar diantara
kamu; dan kami uji perihal kamu.22
c. Istri dan Ibu yang Baik Untuk Anak-anaknya
Keseimbangan yang tergambar pada alur awal cerita di film Sabtu
Bersama Bapak selanjutnya merupakan ibu yang baik dan penyayang. Pasalnya,
kasih sayang seorang ibu akan membawa keluarganya pada kedamaian hati dan
membuat seorang anak merasakan bahwa dirinya telah diperhatiakan.
Ibu Itje adalah seorang ibu yang baik dan sangat menyayangi suami dan
kedua anaknya. Ia selalu ada di samping Pak Gunawan bahkan ketika suaminya
itu tengah mengalami penyakit kanker. Berikut janji Ibu Itje kepada suaminya :
Pak Gunawan : “.... Tapi saya gak bisa ngeliat mereka tumbuh
dewasa, nemenin mereka wisuda, melepas mereka
nikah nanti.”
21Amita Darmawan Putri dan Lukmawati, Makna Sabar Bagi Terapis, UIN Raden Fatah
Palembang, Vol.1, No.1, PSIKIS: 2015, h. 50. 22Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 731.
80
Ibu Itje : “Saya yang akan antar mereka menikah. Saya janji
kang.”
Pak Gunawan : “Saya minta maaf ya neng.”
Sebagai seorang istri yang akan ditinggal oleh suaminya, mengurus anak-
anaknya seorang diri, Ibu Itje tidak sedikitpun mengeluh atau merasa marah
kepada suaminya tersebut. Meski ia sedih yang teramat dalam saat ia mengetahui
bahwa hidup suaminya tidak lama lagi, akan tetapi ia memahami bahwa itu semua
adalah kehendak-Nya yang harus diterima dengan ikhlas.
Pak Gunawan dengan Ibu Itje tidak pernah bertengkar sedikitpun terlebih
dihadapan anak-anaknya. Pasalnya pertengkaran antara bapak dan ibu akan
membuat pola hidup dalam keluarga menjadi tidak sehat. Keluarga tersebut akan
rentan pada kerapuhan dan kehancuran.23 Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama
dari kedua belah pihak agar kehidupan dalam keluarga dapat menjadi sehat dan
kuat. Salah satunya adalah saling menerima dan memahami satu sama lain.
Kebaikan seorang ibu selanjutnya tergambar dari Rissa yang merupakan
istri dari Satya. Mereka memiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Rian dan
Miku. Satya sering kali berharap tinggi kepada kedua anaknya itu, sehingga ketika
mereka tidak dapat mencapainya ia kerap kali marah. Pada saat itulah, sosok Rissa
yang baik menjadi penenang untuk anak-anaknya. Ia merawat anak-anaknya
dengan sangat baik. Berikut percakapan Risa dan anaknya :
Rissa : “Finally, liat nih mamah bikin apa? Fuala, ketupat sayur ala
mamah Rissa.”
Rissa : “7 x 9 = 63, good. Waw 100 buat Rian. Hebat nih, peluk dulu
mamah. Itu bisa math nya.
Rian : “Rian dan Miku mau main di luar nih.”
23Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 54.
81
Rissa : “Boleh, tapi di pake jaketnya, di luar lagi dingin. Go! Go!
Go!Tuh papah nelfon. Halo?”
Pada saat itu sebenarnya Rian melakukan kesalahan dalam mengerjakan
matematikanya, namun dengan sabar ia berusaha menutupinya agar anaknya
tersebut terus semangat dan tambah rajin lagi. Oleh karena itu, istri dan ibu yang
baik masuk dalam keseimbangan atau kestrabilan.
d. Anak yang Pintar
Keseimbangan berikutnya merupakan adanya anak yang pintar. Bukan hanya
pintar secara prestasi, namun juga pintar dalam bersikap baik kepada orang tuanya
ataupun kepada yang lainnya. Anak yang pintar akan membawa kebanggaan
tersendiri bagi kedua orang tuanya.
Kepintaran Satya dan Cakra dapat dilihat dari banyaknya piala ataupun
piagam yang didapatnya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Berikut
percakapannya :
Satya : “Kita kebanyakan piala.”
Ibu Itje : “Enggak, kita teh kekurangan dinding.”
Cakra : “Mah liat mah!”
Ibu Itje : “Waaah Saka.”
Satya : “Bapak, bapak, Satya dapet piala taekwondo dong yang
gede.”
Cakra : “Saka juga nih pak.”
Ibu Itje : “Iya, Saka juga.”
Pak Gunawan : “Bapak bangga sama kalian.”
Adanya anak yang cerdas, disadari atau tidak akan membawa kebahagiaan
dan kedamaian dalam keluarga. Pasalnya baik sang ibu ataupun bapak akan
berpikir bahwa pendidikan serta pengasuhan yang selama ini diterapkannya telah
berhasil. Satya dan Cakra telah membuktikan kecerdasannya hingga menciptakan
senyuman dan kebanggaan di wajah bapak dan ibunya.
82
Pada saat kecil mereka telah mendapatkan begitu banyak piala dan piagam.
Ketika mereka tumbuh dewasa, kepintaran mereka seakan terus bertambah dan
dibuktikan dengan mereka yang dapat masuk di universitas ternama di Bandung.
Oleh karena itu, anak yang cerdas atau pintar adalah salah satu keteraturan yang
digambarkan oleh penulis skenario pada alur awal cerita.
2. Alur Tengah Cerita
Todorov mengatakan pada pertengahan atau alur tengah cerita terdapat
gangguan atau kekacauan yang ada pada struktur narasi dan merupakan
perkembangan dari alur cerita awal.24 Pada tahap ini akan ada gangguan atau
kekacauan awal yang tidak disadari yaitu pemicu dari sebuah kekacauan tersebut.
kemudian, adapula gangguan atau kekacauan akhiryang disadari yaitu kekacauan
yang semakin memuncak atau klimaks.25
Alur tengah cerita pada film Sabtu Bersama Bapak ditandai dengan Satya
dan Cakra yang telah tumbuh dewasa dan memiliki kehidupannya masing-masing.
Hal ini merupakan perkembangan cerita dari alur sebelumnya. Satya telah tinggal
bersama keluarga kecilnya di luar negeri. Kepindahannya tersebut didasari
pekerjaan yang mengharusnya dirinya untuk tinggal disana. Sedangkan Cakra
tengah bekerja di Jakarta dan memegang posisi penting sebagai direktur di sebuah
perusahaan. Hal tersebut membuat dirinya jauh dari sang ibu di Bandung. Namun
meskipun begitu, ia masih tetap sesering mungkin menghubungi Ibu Itje di waktu
senggangnya. Berikut gangguan pada alur tengah cerita dalam film Sabtu
Bersama Bapak :
24Eriyanto, Analisis Naratif, h. 46. 25Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 154
83
a. Gangguan awal (Pemicu Kekacauan)
1. Ibu Itje merahasiakan sakitnya dari anak-anaknya
Pada saat itu pagi telah datang, Ibu itje pun telah menyelesaikan olahraga
dengan lari-lari kecil di sekitar rumahnya. Pekerja rumah tangga yang selama ini
telah membantu dirinya memberikan sebuah surat yang didapatnya dari rumah
sakit. Rupanya itu merupakan surat dari Yayasan Kanker Nasional yang
menyatakan bahwa dirinya tengah mengalami penyakit yang cukup serius tersebut.
Seketika wajahnya pun memucat dan kesedihan melandanya. Ia teringat ketika
suaminya yaitu Pak Gunawan mendapatkan surat yang sama dan mengingat
kembali janjinya untuk mengantarkan anak-anaknya menikah. Kekhawatiran
tampak pada wajah Ibu Itje dan pekerja rumah tangganya tersebut. Berikut
percakapannya :
Pekerja Rumah Tangga : “Anak-anak harus tau neng, kayak bapak
dulu.”
Ibu Itje : “Kalo Satya sampai tau, nanti dia uring-
uringan jauh disana. Kalo Saka sampai tau,
nanti dia malah mau rawat saya. Bukannya
cari jodoh.”
Pekerja Rumah Tangga : “Anak-anak cuma punya satu ibu.”
Ibu Itje : “Setelah diangkat, semuanya akan beres bi.
Gak ada yang perlu tau.”
Niat Ibu Itje untuk merahasiakan sakitnya tersebut merupakan awal dari
sebuah gangguan yang akan terjadi kedepannya. Ibu Itje tidak menyadari bahwa
merahasiakan sesuatu dari keluarganya akan menimbulkan gangguan lainnya. Ia
pun mulai berbohong satu demi satu untuk menutupi rahasianya tersebut.
Bagaimanapun, sebagai seorang ibu, ia hanya mencemaskan kedua putranya yang
jauh disana. Ia tidak ingin kehidupan mereka menjadi terganggu karena apa yang
84
telah menimpanya saat itu. Berikut kebohongan Ibu Itje yang berusaha menutupi
penyakitnya :
Cakra : “Hai mah..”
Ibu Itje : “Hai Saka. Kumaha? Damang?”
Cakra : “Damang. Mah ini.. Saka.. Saka lagi naksir sama cewek
nih mah.”
Ibu Itje : “Alhamdulillah bukan lalaki.”
Cakra : “Mah, ini Saka serius.”
Ibu Itje : “Eh Saka. Kamu jangan ke Bandung ya akhir Juli. Mamah
mau ke Padang sama temen-temen SMA mamah.”
Cakra : “Eh tapi mamah ada yang jagain kan? Maksudnya
berangkatnya ramean gitu kan mah? Aman tapi kan?”
Ibu Itje : “Aman. Aman.”
Cakra : “Ya udah kalo gitu, mamah hati-hati di jalan yaa. Saka
cuma mau ngabarin soal itu aja sih. Ya udah nanti kabar-
kabaran lagi mah yaa. Saka sayang mamah.”
Ibu Itje : “Mamah sayang Saka.”
Pada percakapannya dengan Cakra melalui telepon tersebut, ia meminta
Cakra untuk tidak datang ke Bandung melihatnya. Karena ia akan pergi ke Padang
bersama teman-teman SMA nya. Pada kenyataannya, ia meminta Cakra untuk
tidak datang pada akhir Juli tersebut karena pada tanggal 26 Juli merupakan
jadwal pengangkatan kankernya.
Tanggal 26 Juli telah tiba, Ibu Itje pun tengah bersiap dan berbaring untuk
melakukan operasi di rumah sakit. Pekerja rumah tangganya terus membujuk Ibu
Itje untuk menghubungi Cakra dan mengatakan semuanya. Namun, ia tetap
bersikeras untuk merahasiakannya. Rupanya, ia mengingat perkataan Pak
Gunawan kepada dirinya saat ia masih hidup. Berikut perkataan Pak Gunawan :
“Inget ya neng. Waktu kecil kita gak nyusahin orang tua. Udah tua, kita
gak nyusahin anak.”
Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan Ibu Itje untuk bersikeras
merahasiakannya. Ia sangat percaya dan memegang teguh setiap perkataan
85
suaminya. Setelah operasi pun ia mengingat saat romantis bersama dengan Pak
Gunawan. Ia selalu membayangkan bahwa suaminya tersebut selalu ada
didekatnya sambil memeluk dirinya. Oleh karena itu, rahasia dan kebohongan Ibu
Itje pun masuk kedalam gangguan awal yang suatu saat nanti dapat
mengakibatkan hal lain yang tidak terduga.
2. Cakra belum menikah
Gangguan awal selanjutnya ada pada Cakra yang masih belum juga
menikah diumurnya yang ke 30 tahun. Karyawan-karyawan lainnya sering kali
mengejeknya akan hal itu. Namun, ia tidak memasukkannya ke dalam hati dan
lebih menganggapnya sebagai hiburan saja. Bahkan sang ibu pun sempat
memintanya untuk tidak selalu mengunjunginya di Bandung agar ia dapat lebih
giat lagi mencari jodongnya tersebut. Berikut percakapannya :
Ibu Itje : “Udah di cari belum yang mau masakin? Umur kamu
tehudah 30 tahun. Tahun ini nyari yaa. Jangan ke sini terus.
Kalo setiap minggu ke Bandung, kapan atuh nyarinya?”
Cakra : “Ih mamah, masa Saka kesini di larang. Nanti yang jagain
mamah siapa?”
Ibu Itje : “Mamah mah gak perlu dijagain.”
Menikah adalah sunnah Nabi yang ada dalam sebuah hadits dan berbunyi :
اج عن مك ثنا حفص بن غياث عن الحج ثنا سفيان بن وكيع حد حول حد
عليه و صلى الله مال عن أبي أيوب قال قال رسول الله سلم عن أبي الش
واك والنكاح أربع من سنن المرسلين الحياء والتعطر والس
Sufyan bin Waki` menyampaikan kepada kami dari Hafsh bin Ghiyats dan al-
Hajjaj dari Makhul dan Abu asy-Syimaldari Abu Ayub bahwa Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Empat hal yang termasuk sunah para
rasul yaitu rasa malu, memakai wewangian, siwak, dan nikah.”26
26Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6: Jami` at-Tirmidzi, Cet.
Ke-1, Penerjemah Misbakhul Khaer, dkk (Jakarta: Almahira, 2013), h. 379.
86
Banyak yang meyakini bahwa alasan Cakra belum juga menikah dan
mendapatkan seorang pendambing adalah karena dirinya yang tidak dapat
memperbaiki penampilannya. Hingga akhirnya, teman sekaligus karyawannya
membantu Cakra untuk memilih pakaian yang bagus untuk dikenakan dirinya.
Begitu banyak pakaian yang telah dipilihkan oleh teman-temannya tersebut, akan
tetapi ketika ia hendak membayarkannya di kasir, ia teringat akan pesan bapaknya
kepadanya. Berikut perkataan Pak Gunawan kepada Cakra :
“Saka, bapak inget kamu pernah gak mau sekolah karena belum beli
sepatu baru. Inget satu hal, di keluarga kita nilai harga diri datang dari sini
(hati) dan berdampak terhadap orang luar bukan dari apa yang kita pakai.”
Setelah mengingat perkataan yang diucapkan bapaknya tersebut, Cakra
mengembalikan seluruh baju yang telah dipilihkan untuknya. Ia hanya membeli
dan membayar satu baju yang dirasanya cukup untuk dirinya. Kedua temannya
pun bingung melihatnya.
Pada saat di kantor keesokan harinya, ia dan kedua temannya tersebut
harus menghadiri sebuah rapat. Disana, ia melihat seorang wanita yang telah
berhasil mengalihkan perhatiannya hingga ia mengalami kegugupan yang luar
biasa. Kesalahan pengucapan satu persatu diperbuat olehnya. Hal itu membuat
wanita tersebut heran dan sedikit aneh menatapnya. Cakra pun sangat
menyesalinya. Wanita tersebut bernama Ayu. Ia merupakan karyawan baru dan
telah berhasil mencuri banyak perhatian lelaki karena keanggunan wajahnya.
Namun ia pernah mengalami pengalaman buruk dengan laki-laki seperti Cakra
dan membuatnya sedikit trauma akan hal itu. Meskipun Ayu belum mengenal
Cakra sepenuhnya.
87
Gangguan dapat berupa datangnya tokoh yang merusak keseimbangan
ataupun tokoh yang mengalami perubahan.27 Dalam hal ini yang berusak
keseimbangan pada kehidupan Cakra datang tokoh lain. Baik itu dari kehati-hatian
Ayu ataupun seseorang yang menjadi saingan Cakra untuk mendapatkan Ayu.
Gangguan tersebut tidak disadari oleh Cakra sebelumnya. Lalu, ia merasa bahwa
sikapnya selama ini adalah hal yang wajar ketika seseorang mengalami jatuh cinta.
Ia berharap Ayu dapat melihat dirinya yang sebenarnya dan menerima
keseriusannya. Namun gangguan tersebut nantinya menjadi semakin besar dan
membuat Ayu semakin menjauhi dirinya.
3. Perbedaan pendapat antara Satya dan Rissa
Satya dan Rissa telah memiliki dua orang putra bernama Rian dan Miku.
Satya yang bekerja diluar membuatnya jarang pulang kerumah. Namun setiap
kepulangannya, akan ada hal yang dirasa kurang olehnya. Hal tersebut karena
Satya merasa bahwa dirinya harus lebih baik dari bapaknya. Ia merasa bahwa ia
mampu untuk menjadi seorang bapak yang baik bahkan melebihi bapaknya lewat
apa yang telah diajarkan oleh Pak Gunawan melalui video tersebut. Ia tidak
menyadari bahwa sikapnya tersebut akan menimbulkan gangguan yang lebih
besar nanti apabila tidak ditangani dengan segera.Berikut beberapa perbedaan
pendapat antara Satya dan Rissa :
Satya : “Ini ngomong-ngomong Miku gimananih? Tim soccer nya
masuk gak?”
Rissa : “Kan masih ada tahun depan.”
Satya : “Em.. itu artinya gak masuk kan. Kamu tuh gak bisa kayak gitu,
cuma orang kalah yang bilang selalu ada kesempatan lain.
27Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47.
88
Jangan terlalu lembek sama dia, kamu harus nge-push dia
supaya dia bisa.”
Rissa : “Okee..”
Satya : “Terus ini apa nih?”
Rissa : “Matematikanya Rian.”
Satya : “Matematikanya Rian?. Nah, ini kok salah nih?”
Rissa : “Enggak, ini gak papa. Aku emang kasih dia semangat aja
makannya aku kasih betul terus.”
Satya : “Ya gak bisa begitu dong, kalau emang salah ya salah aja.
Kamu tuh harus keras sama dia kalau soal matematika karena
dia itu ada potensinya. Tapi kalau kamu terlalu lembek sama dia
ya udah dia gakbakal jadi apa-apa.”
Rissa : “Ya udah, ya udah. Sekarang kita mau makan atau enggaknih?”
Satya : “Enggak, enggak, saya harus ngomong sama mereka dulu deh.”
Setelah itu, Satya memanggil kedua anaknya untuk memberikannya
nasihat dan motivasi. Ia hanya menginginkan anak-anaknya dapat belajar dari
dirinya dan juga bapaknya. Pak Gunawan telah mendidiknya dengan sangat baik
hingga ia mendapatkan begitu banyak prestasi sejak masa kecilnya. Jika Pak
Gunawan dapat melakukan hal tersebut, maka ia pun dapat melakukannya apa
yang bapaknya lakukan ketika saat ini ia telah menjadi seorang bapak.
Perbedaan pendapat memang wajar adanya dalam sebuah keluarga. Namun
apabila terus menerus dan dilakukan dihadapan sang anak, maka tidak menutup
kemungkinan akan terjadi sebuah pertengkaran yang besar. Terkadang, bapak dan
ibu mengira pertengkaran mereka tidak akan memberikan efek kepada anak, jika
dia melihatnya. Tetapi, si kecil memiliki alat perekam yang sangat sensitif
didalam benaknya sehingga hal tersebut akan terulang-ulang dipikirannya.28
Perbedaan pendapat lainnya yang diperlihatkan penulis skenario antara
Satya dan Rissa adalah mengenai pekerjan Satya yang membuatnya jarang berada
dirumah. Berikut percakapan mereka :
28Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 55.
89
Satya : “Neng, lihat nih. Tiga tahun lagi rumah kita lunas.”
Rissa : “Iya..”
Satya : “Terus tiga tahun lagi, dana pendidikan anak-anak juga udah
beres semua. Rencana kita on track.”
Rissa : “Kang..”
Satya : “Hmm..”
Rissa : “Udahan aja yuk kerja offshore nya. Gimana kalo kamu kerja
kantoran aja? Di sini?”
Satya : “Yaa.. ya rumah kita gak akan lunas tiga tahun lagi.”
Rissa : “Lebih lama dikit gak papa kan?”
Satya : “Neng, waktu gakkeulang dua kali...”
Rissa : “Iya saya tahu itu kata bapak kamu. Saya kanbisa bantu kamu
kerja.”
Satya : “Neng, waktu kita baru nikah kita pernah coba cara ini dan emang
sih kita ada waktu lebih untuk anak-anak. Tapi hasilnya
gakseberapa kan? Cara paling cepat untuk mencapai semua
rencana-rencana kita adalah dengan saya ambil kerja lapangan.”
Rissa : “Iya, tapi kalo misalnya saya kerja di sini dan kamu kerja di sana,
toh akan lebih cepet kan? Anak-anak gak lama terus kita
tinggalinkayak gini. Kamu jauh dari saya.”
Satya : “Kalo saya kerja di lapangan, hanya ada satu orang tua di rumah.
Kamu. Kalo kamu kerja juga kan kasihan anak-anak gak ada yang
jagain. Biar saya aja yang kerja. Meski jauh, meski bahaya tapi
biar saya aja yang tanggung resikonya, biar kalian gak usah
tanggung resiko apa-apa. Pokoknya kalian terima beres. Bapak
saya aja bisa masa saya gak bisa sih.”
Perbedaan pendapat, perdebatan dalam keluarga memang kerap kali terjadi.
Hal tersebut adalah awal mula sebuah pertengkaran apabila tidak diselesaikan
dengan secepat mungkin. Rissa merasa bahwa dirinya bisa membantu Satya dalam
keuangan sehingga Satya tidak perlu pergi jauh dan berhari-hari atau bahkan
berminggu-minggu. Ia membutuhkan Satya untuk ada dirumah setiap saat sebagai
suami dan bapak untuk anak-anaknya. Meski hal tersebut harus mengulurkan
semua perencanaannya. Namun rupanya hal tersebut tidak sejalan dengan Satya.
Ia lebih menginginkan bahwa istrinya tersebut tetaplah dirumah untuk merawat
anak-anaknya dan menjadi istri juga ibu yang baik. Tugas untuk mencari nafkah
adalah kewajibannya dan apa yang direncanakan olehnya tidak boleh meleset
90
karena itu merupakan pelajaran dari bapaknya. Oleh karena itu, ia bersikeras
untuk bekerja lapangan karena hanya dengan itu semua rencana-rencananya akan
tercapai dan terpenuhi.
Rissa dan Satya tidak menyadari bahwa perbedaan pendapat mereka dapat
menimbulkan kekacauan karena selama ini Rissa hanya memendamnya didalam
hati. Kekurangan-kekurangan yang Satya selalu utarakan ketika dirumah selalu
dijadikannya sebagai masukan meski cara perkataan Satya sedikit menyinggung
hatinya. Namun dia masih berusaha untuk menjaga ketentraman hatinya.
4. Rissa bekerja tanpa sepengetahuan dan izin dari Satya
Setelah berbicara dengan Satya, Rissa pun tetap pada pikirannya. Ia
mencari sebuah pekerjaan tanpa sepengetahuan Satya. Ia ingin membuktikan
bahwa apa yang diucapkannya adalah benar dan mereka dapat tinggal bersama
kembali setiap hari seperti keluarga lain pada umumnya.
Meskipun niat Rissa baik, pergi keluar rumah tanpa izin dari suami
merupakan sebuah kesalahan. Allah Subhanahu wa Ta`ala telah memerintahkan
setiap istri untuk berada dirumah seperti dalam surah al-Ahzab ayat 33 :
33. Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
(bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
91
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait (Istri-Istri)
dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.29
Saat Rissa bekerja, ia menitipkan kedua anaknya kepada sahabatnya yang
ia panggil Mbak Ika. Usai kerja, Rissa akan menjemput anaknya kembali dan
pulang bersama. Rissa tidak menyadari bahwa merahasiakan sesuatu dari suami
atau bahkan tidak mendapatkan izin dari suami akan mendapatkan kekacauan
yang besar nantinya. Ia percaya bahwa yang dilakukannya adalah benar dan untuk
kepentingan anak-anaknya yang selama ini merindukan kasih sayang bapaknya.
Rian : “Mamah kok kerja?”
Rissa : “Sayang, dengerin mamah yaa. Mamah harus kerja, mamah harus
bantu bapak. Dan kalo mamah udah bantu bapak, nantinya kita berempat bisa
sama-sama lagi. Kumpul kayak dulu, mau kan?”
Rian : “Iya.”
Miku : “Oke.”
Rissa : “Oke. Udah mau ujan, yukk!”
Satu, dua hari hal tersebut berjalan sesuai dengan keinginannya. Sebelum
berangkat kerja, ia dan kedua anaknya pergi ke rumah Mbak Ika untuk
menitipkannya. Merekapun tidak merasa bosan karena dapat bermain bersama.
Namun saat Mbak Ika mengajak Rian dan Miku untuk bermain di taman, rupanya
ada seorang laki-laki mencurigakan yang tengah mengawasi mereka. Ketika Mbak
Ika mengangkat telpon dari suaminya, pengawasannya pun melemah. Rian dan
Miku diajak oleh pria asing tersebut untuk membeli sebuah makanan. Karena
kebetulan mereka lapar, tanpa pikir panjang lagi mereka langsung menuruti dan
mau diajaknya.
Setelah selesai berbicara dengan suaminya di telpon, Mbak Ika menyadari
bahwa kedua anak sahabatnya telah hilang dan segera melaporkan ke polisi serta
29Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 597.
92
menghubungi Rissa. Pada saat itu posisinya masih ada di kantor dan langsung
menuju ke taman menemui Mbak Ika.
Rissa : “Miku, Rian?”
Mbak Ika : “Mbak Rissa, maafin aku.”
Rissa : “Where are my children?”
Polisi : “We just recieved the report.”
Rissa : “Where are my boys?!”
Mbak Ika : “Mbak Rissa aku cuma telponan 5 menit, pas aku liat
mereka udah gak ada.”
Kepanikan tanpak di wajahnya. Ia pun langsung menghubungi Satya dan
memberitahukan bahwa anak-anaknya telah hilang. Namun tidak lama setelah itu,
petugas kepolisian menghampirinya dan mengatakan padanya bahwa ada
seseorang yang telah menemukan anak-anaknya. Tanpa berpikir lagi, ia langsung
berlari dan mengajak petugas kepolisian untuk pergi bersamanya.
Saat tiba di sana, ternyata itu adalah tempat penjual daging yang selama ini
menjadi langganannya. Untung saja, penjual daging tersebut melihat dan
menyadari bahwa anak itu adalah anak Rissa dan langsung menghubungi pihak
kepolisian. Rissa pun bersyukur telah menemukan kedua putranya dan memeluk
mereka dengan sangat erat. Ia meminta kedua anaknya untuk berjanji agar tidak
melakukan hal yang mengkhawatirkan dirinya lagi.
b. Gangguan Akhir (Kekacauan yang memuncak)
1. Keretakan rumah tangga Satya dan Rissa
Gangguan dapat semakin besar terjadi dan dampaknya semakin dirasakan
pada gangguan akhir ini. Pasalnya karakter tersebut tengah menyadari bahwa ada
93
hal yang tidak berjalan dengan baik.30 Pada tahap ini gangguan yang terjadi pada
rumah tangga Satya dan Rissa semakin besar. Ketika mendengar kabar dari Rissa
bahwa kedua anaknya itu hilang, Satya pun segera pulang kerumah. Keteledoran
Rissa hingga mengakibatkan hilangnya Rian dan Miku menjadi penyebab
pertengkaran Satya dan Rissa. Kekacauan tersebut cukup besar hingga membuat
Rissa tidak tahan lagi berada didekatnya.
Satya : “Kita tuh beruntung banget tau gak sih? Untung anak-anak gak
kenapa-kenapa. Kita udah bahas ini kan? Apa sih yang bikin
kamu keras kepala?”
Rissa : “Saya cuma pengen bantu kamu kang.”
Satya : “Saya gak perlu di bantu! Kita udah ngomongin berkali-kali,
saya cuma perlu kamu menjadi istri yang baik, jangan rubah-
rubah rencana. Mastiin dulu anak-anak gak ilang, mastiin dulu
matematikanya bener, mastiin dulu masakan kamu bener!.”
Rissa : “Kang?.. saya gak ada artinya sama sekali di mata kamu? Siapa
sih yang pengen anak-anak ilangkang? Saya serendah itu?”
Satya : “Kamu gagal menjadi ibu.”
Selama ini Rissa telah berusaha untuk membuat makanan yang Satya
inginkan, karena pasalnya lidah Satya sangat menyukai masakan ibunya. Sehingga,
Rissa belajar memasak terus menerus kepada Ibu Itje dengan cara videocall agar
masakannya dapat disenangi oleh Satya. Lalu tidak hanya itu, Rissa pun selalu
melakukan sit up atau olah raga agar dapat menjaga bentuk badannya dan dapat
membuat suaminya itu senang setiap kali melihatnya. Kerja kerasnya selama ini
untuk mengurus rumah, menjaga anak-anak, dan untuk membuat Satya senang
seakan tidak dilihat oleh Satya sedikitpun.
Setelah pertengkaran tersebut, Rissa langsung pergi kekamarnya dan
mengemasi barang-barangnya. Ia merasa lelah dengan usahanya yang tidak
30Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48.
94
pernah dilirik itu. Ia ingin suaminya merasakan bagaimana sulitnya mengurus
rumah dan mendidik anak-anaknya hingga ia menyadari bahwa untuk mendidik
anak juga merupakan salah satu tanggung jawabnya sebagai bapak.
Satya : “Kamu mau kemana?”
Rissa : “Mau pergi dari kamu. Biar kamu ngurus anak-anak.”
Satya : “Kamu tega ninggalin mereka?”
Rissa : “Saya gak pernah ninggalin mereka, kamu yang gak pernah ada!
Giliran ada semuanya kurang.”
Satya : “Ya karena kamu gak pernah mau dengerin saya! Semua yang
diminta ke kamu itu semua diajarin bapak saya, udah terbukti!
Kamu mau bilang itu salah?”
Rissa : “Saya gak pernah bilang itu salah. Kamu bukan bapak (Pak
Gunawan), kamu bapak dari Rian dan Miku.”
Satya : “Jadi menurut kamu saya gak sehebat bapak saya?!”
Rissa : “Kang?! Sia-sia.”
Satya : “Sia-sia? Jadi pernikahan kita sia-sia? Saya kerja mati-matian
untuk kamu dan Miku dan Rian itu sia-sia? Saya sekolahin Miku
dan Rian itu semua sia-sia? Saya kasih kamu rumah sebesar ini
juga sia-sia? Semuanya sia-sia? Apapun yang aku kasih ke kamu
semuanya sia-sia?”
Rissa : “Satya!”
Satya : “Aku kerja mati-matian sia-sia?!”
Rissa : “Satya! Cukup!”
Lalu Rissa pun mendorong Satya ke kamar mandi dan menguncinya. Ia
pergi dan mengatakan kepada anak-anaknya untuk pergi ke luar kota sementara
waktu karena ada pekerjaan. Rissa ingin kedua anaknya itu tidak khawatir dan
meminta untuk membukakan pintu kamar mandi setelah hitungan ke 100 setelah
ia keluar dari rumah. Pertengkaran tersebut masuk kesalam kekacauan atau
gangguan yang besar dimana baik Rissa ataupun Satya menyadari perselisihan
tersebut. Mereka pun akhirnya tidak tinggal bersama beberapa waktu.
Dalam hal ini kedua belah pihak tampak pada posisi yang salah. Rissa
bersalah karena keteledorannya akibat bekerja tanpa izin dari sang suami dan
95
Satya bersalah karena tidak melihat perjuangan dan haknya sebagai seorang istri.
Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 228 :
228. ... Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan
atas mereka. Allah Mahaperkasa, Maha bijaksana.31
Istri memiliki hak yang sama akan tetapi suami memiliki satu tingkat
lebih tinggi dari padanya sehingga patut bagi setiap istri untuk menaati suami dan
selalu izin untuk melakukan setiap kegiatannya.
2. Penolakan terhadap Cakra
Cakra mengajak Ayu untuk makan siang bersama. Ia memang tidak
berpengalaman dalam masalah seperti itu. Hal yang pasti, Cakra mencoba untuk
terus mendekatinya untuk bisa mendapatkan perhatian dan cintanya.
Kegugupannya datang seperti biasa hingga membuatnya bertingkah aneh untuk
kesekian kalinya di hadapan Ayu. Untung saja, ia mau untuk diajak makan
bersama. Namun ketika Cakra tiba di tempat makan tersebut, ia melihat Ayu yang
sedang asik berbincang dengan salah satu karyawan pria lain. Dengan perasaan
yang sedikit kecewa, Cakra pun menghampirinya dan bergabung bersama mereka.
Tapi sayangnya, Cakra tidak dianggap sama sekali dan ia hanya melihat mereka
tertawa berbincang-bincang bersama.
Keesokan harinya, Cakra mencoba mengajaknya kembali. Ia berharap,
makan siang kali ini tidak boleh gagal. Lalu tanpa perlu berbikir panjang, Ayu pun
31Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 45.
96
menolaknya dan mengatakan bahwa dirinya sudah ada janji untuk makan siang di
luar kantor bersama orang yang sama. Kekecewaan tampak begitu jelas wajahnya.
Setiap hari ia tampak murung dan tidak bersemangat. Semangatnya telah turun
perlahan-lahan. Tetapi teman-teman kantornya mendukung sepenuhnya agar
Cakra menyatakan perasaannya kepada Ayu. Mereka mengatakan bahwa Ayu
belum menerima cinta laki-laki itu sehingga Cakra masih ada harapan.
Saat malam harinya, ia mengajak Ayu untuk makan malam bersamanya
dan menjadi waktu yang tepat untuk Cakra menyatakan perasaannya. Ayu tampak
cantik dan anggun seperti biasanya. Sedangkan Cakra tetap gugup seperti
biasanya. Berikut ungkapan hatinya :
Cakra : “Bunganya bagus ya?”
Ayu : “Iya mas.”
Cakra : “Makanannya enak?”
Ayu : “Enak mas.”
Cakra : “Bunganya bagus ya?”
Ayu : “Tadi udah dibahas mas.”
Cakra : “Sorry, Sorry, Sorry. Saya jelek banget urusan beginian sumpah.
Ehem, jadi sebenernya gini Ayu, Saya mau... kamu... jadi pacar
saya. Eh, engga, enggak, enggak, gini, gini maksudnya gini,
maksudnya gini. Ee, saya gak nyari pacar tapi lebih kepada teman
hidup begitu dan saya melihat itu sama kamu.”
Ayu : “Mas, aku kayaknya lebih nyaman kalo kita jadi temenaja
sihmas.“
Cakra : “Oh, i.. iya, iya. Hehe saya paham. Ba..bagus temenan kan?
Em,maksud saya temen hidup itu adalah.. kita temenan, kamu
hidup, teman hidup. Iya kan? Nafas kan? Hidup berarti hehehe.
Tapi serius deh ini bunganya...”
Ayu : “Udah! Tadi udah.. ehm, dibahas.”
Cakra langsung tertunduk mendengar penolakan Ayu kepada dirinya. Ini
merupakan gangguan yang meningkat pada kehidupan Cakra. Beberapa waktu
sebelumnya, sang ibu sering kali menjodohkan dirinya dengan anak perempuan
dari teman ibunya. Namun Cakra selalu menolak, karena menurutnya bukan
97
waktunya lagi untuk saling menjodohkan. Ia masih percaya bahwa ia dapat
mencari pasangan hidupnya dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri.
3. Penyakit Ibu Itje yang diketahui oleh Satya dan Cakra
Pada saat itu, Ibu Itje dipanggil kembali oleh dokter dan langsung
menemuinya di rumah sakit. Ketika ia tiba, sang dokter mengatakan padanya
bahwa kini kanker tersebut menyebar ke sebelah kiri. Ia merasa terguncang saat
mendengarnya. Tanpa berpikir panjang, Ibu Itje langsung melakukan operasi
pengangkatan dan seperti sebelumnya ia tidak mengatakannya kepada Satya
ataupun Cakra. Satu-satunya hal yang dikhawatirkan dirinya saat terbaring untuk
melakukan operasi ialah janji yang ia miliki kepada suaminya. Ia berpikir
sepertinya ia tidak dapat menepati janji tersebut dan meminta maaf kepada Pak
Gunawan akan hal itu.
Saat itu seperti biasa, Cakra tengah menghubunginya untuk
memberitahukan ceritanya pada hari itu. Ketika ia menelponnya dan mulai
bercerita ia tersadar bahwa itu bukanlah ibunya. Seseorang pada telpon
mengatakan tentang rahasia Ibu Itje selama ini dan sekarang sedang melakukan
operasi pengangkatan yang kedua kalinya. Cakra yang sangat terkejut langsung
berlari ke Bandung dan mendatangi rumah sakit tempat ibunya dirawat. Ketika
tiba, ia lalu memeluk ibunya dengan sangat sedih.
Cakra teringat akan pesan bapaknya kepada dirinya untuk selalu mejaga
ibunya. Kini hal tersebut seakan telah dilanggarnya dan membiarkan ibunya untuk
merasakan kesakitan seorang diri. Penyesalan yang begitu dalam tampak pada
wajah Cakra kala itu.
98
Alur cerita tengah merupakan sebab akibat dari suasana di masa lalu. Pada
tahap ini juga mencangkup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan
ketegangan penonton.32Sang penulis skenario memainkan emosi dengan diiringi
lagu yang menyayat hati sehingga penonton akan larut pada kesedihannya.
Lalu Cakra pun menghubungi sang kakak yang jauh di sana dengan video
call. Sama seperti Cakra, Satya pun terkejut dengan kondisi ibunya saat itu. Ia pun
sedih saat mendengar hal tersebut dan tidak tahu harus berbuat apa.
Hal tersebut merupakan guncangan besar dalam hidup mereka. Pasalanya
mereka hanya memiliki satu ibu yang harus dijaga dengan sangat baik. Mereka
tidak ingin kehilangan ibunya seperti mereka kehilangan sang bapak dulu. Cakra
dan Satya tidak habis pikir bahwa ibunya dapat merahasiakan hal besar seperti itu
dari mereka karena selama ini Ibu Itje tidak pernah sekecil apapun merahasiakan
sesuatu dari mereka.
3. Alur Akhir Cerita
Tzvetan Todorov mengatakan pada alur akhir cerita akan ada keseimbangan
kembali. Hal tersebut merupakan upaya seseorang untuk dapat memperbaiki
ganguan-ganguan yang terjadi pada alur tengah cerita.33Ia pun mengatakan bahwa
pada tahap ini memang mirip dengan keadaan awal, tetapi keduanya tidak pernah
sama yaitu alur akhir cerita meliputi upaya seseorang agar dapat membuat
kehidupannya baik kembali.34 Maka dari itu Todorov menyebut tahap ini sebagai
ekuilibrium atau keseimbangan kembali. Berikut alur akhir cerita dalam film
Sabtu Bersama Bapak :
32Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 153. 33Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 34Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 51.
99
a. Satya Mengakui Kesalahannya
Saat Rissa pergi dari rumah, ia mengubungi Ibu Itje untuk mencurahkan isi
hatinya. Ia mengatakan bahwa ia telah bertengkar dengan Satya dan sepertinya ia
bukanlah seseorang yang baik untuknya. Namun sang ibu menenangkannya dan
mengatakan bahwa tidak apa-apa, bayangkan bahwa ibu sedang ada disana dan
memeluk Rissa. Ibu Itje paham betul bahwa anak-anaknya masih saling mencintai.
Keesokan harinya, Satya tengah membuat pancake untuk sarapan kedua
putranya. Ia merasa sedih dan bertanya pada kedua putranya tentang keberadaan
Rissa, namun mereka tidak mengetahuinya sama sekali. Rian dan Miku
mengatakan bahwa mereka selalu dititipkan di kediaman Mbak Ika ketika ibu
mereka bekerja. Lalu Satya pun menghubungi Mbak Ika untuk menanyakan
keberadaan Rissa.
Disaat yang sama, ternyata Rissa tengah menghubungi kedua putranya
melalui video call untuk menanyakan keadaannya. Ketika Satya menyadari bahwa
Rissa telah menelpon kedua anaknya, Rissa langsung mematikan ponselnya
seakan tidak ingin lagi berbicara dengan Satya. Ia bertanya kepada kedua anaknya
kembali mengenai keberadaan ibunya tersebut, namun mereka masih tetap tidak
mengetahuinya dan itu membuat Satya geram dan marah kepada mereka.
Satya termenung dalam kamarnya dan memikirkan apa yang salah
sebenarnya. Hingga kemudian ia terlelap dan bertemu dengan sang bapak melalui
mimpi. Berikut percakapannya dengan Pak Gunawan :
Pak Gunawan : “Kamu kenapa nak?”
Satya : “Bapak Bohong.”
Pak Gunawan : “Bohong apa?”
100
Satya : “Semua yang bapak ajarin setiap hari Sabtu. Satya
udah jalanin, tapi salah semua.”
Pak Gunawan : “Salahnya dimana?”
Satya : “Ya bohong semua.”
Pak Gunawan : “Bapak ajarin kalian untuk merencanakan masa
depan, tapi jangan lupakan masa sekarang.”
Satya : “Bapak selalu bilang bikin rencana, rencana, dan
rencana..”
Pak Gunawan : “Masa sekarang bersama ..”
Satya : “Ternyata terkadang hidup itu berjalan tidak sesuai
rencana! Bapak gak pernah bilang gitu?!”
Pak Gunawan : “Satya! Dengerin bapak! Jangan lupakan masa
sekarang bersama keluargamu disini. Maaf, bapak
gak bisa hadir buat kamu. Kamu harus hadir untuk
keluarga kamu. Sini anak bapak. Bapak kangen
sama kamu. Bapak ada di sini, di hati kamu.”
Satya : “Satya kangen sama bapak.”
Dalam tahap ini akan ada tokoh yang menjadi pahlawan dan dapat
meciptakan ketentaram kembali.35 Orang yang dapat disebut sebagai pahlawan
ialah Pak Gunawan karena ia dapat membuat Satya menyadari kesalahannya.
Beberapa saat setelah itu, Satya langsung terbangun dari tidurnya dan
keluar kamarnya. Ketika ia keluar, ia melihat kedua putranya sedang melihat
sebuah video Rissa yang direkam oleh Rian saat ia sedang bekerja di rumah. Ia
melihat betapa kerasnya istrinya tersebut bekerja ketika dirumah, betapa letihnya
sang istri saat mengurus rumah dan juga menyiapkan keperluan kedua putra serta
dirinya. Penyesalan yang sangat dalam begitu tampak dari raut wajah Satya. Ia
merasa tidak seharusnya ia mengatakan hal tersebut kepada istrinya.
Dalam hal ini Pak Gunawan dapat dikatakan pahlawan karena dapat
menyadarkan Satya akan kesalahannya. Upaya Satya untuk memperbaiki rumah
tangganya pun menjadi alur akhir cerita yang dibuat oleh sang penulis skenario.
35Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48.
101
Pada adegan selanjutnya, penulis memperlihatkan Satya yang sedang
melihat dan mendengarkan kembali video yang telah di buat bapaknya kala itu.
Salah satu nasihat dalam video itu berbunyi :
“Bapak itu orang yang percaya bahwa hidup itu harus matang
direncanakan. Apalagi jika kalian menjadi suami. Setiap langkah yang kalian
ambil, ada anak dan istri yang mengikuti. Jadilah laki-laki yang baik dan kuat,
yang layak untuk anak, istri. Agar kalian layak mendapatkan istri yang baik dan
kuat juga. Perempuan yang bisa menjadi perhiasan dunia dan akhirat. Waktu gak
bisa diulang, jadi rencanakan semuanya. Ini penting. Rencana, rencana, dan
rencana.”
Setelah itu, Satya pergi untuk menemui dan menjemput Rissa di sebuah
hotel yang ditinggalinya selama ini. Satya dapat mengetahui keberadaan Rissa
saat itu berkat kartu kreditnya. Dengan sangat menyesal, Satya mengakui
kesalahannya dan meminta maaf pada Rissa. Sebenarnya hal yang dibutuhkan
Rissa adalah Satya yang apa adanya, bukan Satya yang sempurna sebagai seorang
bapak dan suami. Akhirnya merekapun dapat bersama kembali seperti
sebelumnya, bahkan pernikahan mereka tampak lebih baik setelah permasalahan
itu terjadi. Satya kemudian mengurus mutasinya ke Paris sehingga ia akan
memiliki waktu lebih banyak untuk anak dan juga istrinya dan membiarkan Rissa
untuk bekerja namun masih tetap memegang tanggung jawabnya sebagai seorang
istri dan juga ibu.
b. Jodoh Untuk Cakra
Cakra menemui ibunya di Bandung untuk melihat keadaannya seperti
sebelumnya. Sang ibu bertanya padanya mengenai kelanjutan kisahnya dengan
wanita yang dicintainya. Cakra pun menjawab bahwa semua gagal total dan ia
adalah laki-laki yang tidak disukai oleh siapa pun. Lalu melihat anaknya yang
102
frustasi seperti itu, ia pun menawarkan kembali seorang wanita yang merupakan
anak dari kenalannya. Sang ibu mengatakan bahwa ini bukanlah perjodohan,
kalau mereka tidak menyukai satu sama lain mereka dapat menolaknya. Ini
hanyalah perkenalan biasa. Mendengar hal tersebut, Cakra pun menerimanya dan
sang ibu mulai mengatur pertemuannya. Nama perempuan tersebut adalah Ratna.
Saat tiba waktu pertemuan di sebuah pantai, ia melihat Ayu sedang berdiri
di sana dan Cakra langsung menghampirinya. Ayu pun sedang menunggu
seseorang. Saat Cakra menghubungi nomor anak dari sahabat ibunya yang
bernama Ratna itu, ia terkejut kenapa nomor telponnya sama dengan Ayu di
ponselnya. Ketika tersambung dan di angkat, ternyata itu benarlah Ayu. Jadi
orang tua mereka menyebutkan kepada anak-anaknya dengan nama kecil mereka.
Ayu dipanggil Ratna sedangkan Cakra dipanggil Saka, itulah sebabnya mereka
tidak menyadari saat orang tua mereka menyebutkan nama orang yang akan
diperkenalkannya itu.
Pertemuan mereka berjalan dengan lancar, berbeda dengan pertemuan
sebelumnya yang sedikit kaku. Kali ini Cakra telah berhasil menarik perharian
Ayu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membuat dirinya terkesan
seperti berikut :
“... Saya tidak mencari perempuan yang melengkapi saya. Jadi
melengkapi diri saya itu tugas saya, bukan orang lain. Contoh, saya gak shalat,
lantas saya cari istri yang alim. Sama aja, nanti yang jadi imam nya siapa? Contoh
lain, saya boros, lantas saya cari istri yang pintar nabung, ya nanti tabungannya
habis sama saya dong. Menjalin suatu hubungan itu, butuh dua orang yang kuat.
Dan untuk menjadi kuat, itu adalah tanggung jawab masing-masing. Kata bapak
saya begitu.”
103
Seperti biasa, Cakra selalu mengingat dan memahami apa yang bapaknya
katakan. Sebagai seorang bapak, Gunawan telah berhasil menuntun mereka
menjadi seorang anak yang sukses dan memiliki akhlak yang baik. Baik itu Cakra
ataupun Satya. Lalu setelah itu, Cakra pun kembali meminta Ayu untuk menjadi
pendamping hidupnya dan akhirnya ia pun menerima Cakra sebagai calon
suaminya dan merencanakan ke jenjang pernikahan.
Todorov mengatakan bahwa akhir cerita merupakan keadaan baru, sebuah
hukum baru yang tercipta walaupun tidak eksplisit.36Hal tersebut merupakan alur
akhir yang dipilih dan dibuat oleh penulis skenario dan membuat kehidupan baru
antara Cakra dan Ayu serta kehidupan mereka menjadi seimbangkembali.
c. Kesembuhan Ibu Itje
Setelah melakukan operasi kedua dan anak-anaknya mengetahui penyakit
yang diderita ibunya selama ini, Ibu Itje lega dan mengakui bahwa merahasiakan
sesuatu dari keluarga adalah sebuah kesalahan. Ia menyadari bahwa kekuatannya
ada pada anak-anaknya, sehingga tidak seharusnya ia melakukan hal tersebut.
Kini ia mampu menghadapi apapun yang akan menerpa dirinya, selama Satya dan
Cakra ada bersama dengannya.
Ibu Itje : “Sekarang, dokter kasih saya apa aja, saya ambil. Saya udah kuat.”
Cakra : “Jangan gini lagi ya mah. Saka kan cuma punya satu mamah, gak
boleh main rahasia-rahasiaan lagi.”
Dokter : “Jangan memaksakan diri ya, semua perlahan-lahan.”
Anugrah luar biasa telah menghampiri Itje karena dirinya berhasil sembuh
dan pulih kembali. Ia dapat berkumpul bersama keluarganya dan kembali
36Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50.
104
tersenyum. Satya, Rissa dan kedua anaknya pun ke Indonesia untuk menghadiri
pernikahan adiknya dan juga melihat keadaan Ibu Itje.
Sang nenek tampak bahagia dapat bermain bersama kedua cucu nya dan
melihat kehidupan Satya dan Rissa yang kembali seperti sedia kala bahkan lebih
baik dari sebelumnya. Lalu, Ibu Itje pun bersyukur karena Cakra telah
menemukan pendamping hidupnya.
Keseimbangan kembali tampak pada keluarga Pak Gunawan dengan mereka
yang dapat berkumpul bersama. Ibu Itje pun senang karena ia dapat menepati
janjinya untuk mengantarkan anak-anaknya menikah. Ia mengatakan kepada
Cakra bahwa terdapat satu buah video terakhir dari sang bapak yang ditujukan
oleh anak-anaknya ketika hendak menikah. Berikut perkataan Pak Gunawan
dalam video terakhirnya :
“Ini pesan terakhir bapak. Bapak sudah rekam semua pesan bapak yang bapak
anggap penting untuk kalian. Semoga itu bisa membantu untuk apapun itu. Kalo
kalian melihat pesan ini, berarti sebentar lagi kalian akan menikah. Tugas bapak
selesai di sini. Tugas kalian, baru dimulai. Bahagiakan mereka seperti kamu
membahagiakan bapak. Terima kasih untuk itu anak-anakku, istriku. Maafin
semua kesalaha bapak. Maaf.”
Hal tersebut merupakan akhir cerita dari kehidupan keluarga Pak Gunawan
dan merupakan akhir dari film Sabtu Bersama Bapak yang telah dibuat oleh sang
penulis skenario.
B. Analisis Peran Bapak Pada Alur CeritaDalam Film Sabtu Bersama
Bapak
Dalam penelitan film Sabtu Bersama Bapak ini, peneliti mendapati
beberapa peran bapak yang ada dan mencoba untuk disampaikan kepada penonton,
diantaranya :
105
1. Bapak berperan memberikan nafkah yang halal kepada keluarga
Peran bapak yang umum diketahui oleh khalayak adalah mencari nafkah
yang halal untuk keluarganya.Seorang kepala keluarga berkewajiban untuk
memberikan makan, tempat tinggal, dan kebutuhan lain kepada keluarganya
dengan harta yang halal. Kata halal berarti mendapatkannya dengan cara yang
baik dan benar, salah satunya adalah pekerjaan yang didapatnya37.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, peran bapak dalam mencari dan
memberikan nafkah yang halal tampak pada alur awal cerita yaitu dari sosok Pak
Gunawan sebagai kepala keluarga.Berikut pecakapan Pak Gunawan dengan sang
istri yaitu Ibu Itje :
Pak Gunawan : “Kamu gak perlu takut ngebesarin mereka sendiri.
Saya sudah rencanain semua, bahkan setelah saya
gak ada nanti. Tapi saya gak bisa ngeliat mereka
tumbuh dewasa, nemenin mereka wisuda, melepas
mereka nikah nanti.”
Ibu Itje :“Saya yang akan mengantar mereka menikah. Saya
janji kang.”
Pak Gunawan :“Saya minta maaf ya neng.”
Ibu Itje “Udah tidur.”
Bapak Gunawan adalah seorang yang sangat terencana. Setiap langkah
yang telah dijalaninya, ia berusaha untuk merencanakan terlebih dahulu dengan
sangat matang termasuk untuk masa depan istri dan juga kedua anaknya.Dia
berpegang pada keyakinan bahwa hidup tidaklah dua kali dan sehingga semua
haruslah direncanakan dengan baik. Oleh karena itu Pak Gunawan telah
menyediakan tempat tinggal yang layak untuk istri dan anak-anaknya serta
mempersiapkan biaya untuk pendidikan mereka.
37Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 73.
106
Adhitya Mulya mengatakan bahwa pada film ini figur yang dapat
menjadi panutan ada pada seorang bapak yaitu Pak Gunawan.38Selain itu, seorang
bapak yang menafkahi keluarganya dengan cara yang halal terlihat pada Satya
setelah menjadi seorang suami dan juga bapak untuk kedua putranya. Satya
menafkahi keluarganya dengan pekerjaan lapangan yang membuat dirinya jadi
jarang untuk berada dirumah. Meskpun begitu, hal tersebut merupakan cara yang
halal yang dilakukan oleh Satya untuk istri dan juga kedua anaknya. Berikut
adalah percakapan Satya dan istri yang memperlihatkan tanggung jawabnya
sebagai suami dan bapak untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mulai dari tempat
tinggal hingga pendidikan anak mereka.
Satya : “Neng, lihat nih. Tiga tahun lagi rumah kita lunas.”
Rissa : “Iya..”
Satya : “Terus tiga tahun lagi, dana pendidikan anak-anak juga
udah beres semua. Rencana kita on track.”
Rissa : “Kang..”
Satya : “Hmm..”
Rissa : “Udahan aja yuk kerja offshore nya. Gimana kalo kamu
kerja kantoran aja? Disini?”
Satya : “Yaa.. ya rumah kita gak akan lunas tiga tahun lagi.”
Rissa : “Lebih lama dikit gak papa kan?”
Satya : “Neng, waktu gakkeulang dua kali...”
Rissa : “Iya saya tahu itu kata bapak kamu. Saya kan bisa bantu
kamu kerja.”
Satya : “Neng, waktu kita baru nikah kita pernah coba cara ini dan
emang sih kita ada waktu lebih untuk anak-anak. Tapi
hasilnya gakseberapa kan? Cara paling cepat untuk
mencapai semua rencana-rencana kita adalah dengan saya
ambil kerja lapangan.”
Rissa : “Iya, tapi kalo misalnya saya kerja disini dan kamu kerja
disana, toh akan lebih cepet kan? Anak-anak gak lama terus
kita tinggalinkayak gini. Kamu jauh dari saya.”
Satya : “Kalo saya kerja di lapangan, hanya ada satu orang tua di
rumah. Kamu. Kalo kamu kerja juga kan kasihan anak-anak
gak ada yang jagain. Biar saya aja yang kerja. Meski jauh,
38Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017.
107
meski bahaya tapi biar saya aja yang tanggung resikonya,
biar kalian gak usah tanggung resiko apa-apa. Pokoknya
kalian terima beres. Bapak saya aja bisa masa saya gak bisa
sih.”
Dari percakapan tersebut tampak rasa tanggung jawab Satya bahwa
sebagai kepala rumah tangga dan pemimpin dalam keluarga, ia ingin memenuhi
seluruh kebutuhan keluarganya. Ia rela menanggung resiko apapun demi istri dan
kedua anaknya. Satya sangat menjadikan bapaknya sebagai seorang panutan dan
perencanaan yang Satya persiapkan merupakan ilmu yang diberikan sang bapak
yaitu Pak Gunawan agar kehidupannya dapat berjalan dengan lancar. Oleh sebab
itu, ia berusaha untuk melakukan apa yang bapaknya lakukan.
2. Mengasuh (Hadhanah) anak-anaknya
Mengasuh berarti mendidik dan mengajarkan hal yang halal dan haram
serta yang baik dan tidak.39Beberapa bapak atau ayah beranggapan bahwa itu
hanyalah tugas seorang ibu ketika berada di rumah. Namun pada kenyataannya
bahwa hal tersebut merupakan tugas bersama. Bapak adalah sosok yang sering
kali dijadikan panutan oleh anak, maka dari itu ia sangat dibutuhkan kehadirannya
dalam hal pengasuhan. Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, terdapat peran
pengasuhan seorang bapak kepada anaknya. Hal tersebut dapat dilihat dari Pak
Gunawan yang merekam setiap ilmu dan nasihat yang dimilikinya agar nantinya
dapat diberikan kepada sang anak untuk dipergunakan dalam kehidupannya kelak.
Meski Pak Gunawan sudah tidak ada, akan tetapi ia merasa bahwa perannya
sebagai seorang bapak harus tetap dilaksanakan.
39Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 25.
108
Berikut beberapa perkataan Pak Gunawan sebagai nasihat dan pendidikan
untuk sang anak :
a. Surga berada di telapak kaki ibu
“Satya, Saka, anakku. Bapak gak pernah ninggalin kalian. Bapak titip
mamah ya, surga kalian di kaki dia. Jangan pernah membiarkan mamah merasa
sendiri. Bapak akan selalu ada di samping kalian. Kita akan bertemu setiap hari
Sabtu. Hari biasa kalian belajar yang rajin ya.”
Dalam nasihatnya tersebut, terdapat pelajaran yang diberikan sang bapak
bahwa mereka harus tetap menjaga dan menghormati ibu mereka, karena surga
masih tetap berada di bawah kaki sang ibu. Pak Gunawan sebagai seorang bapak,
ia mengajarkan bagaimana seorang anak harus berbakti kepada kedua orang
tuanya terlebih lagi kepada ibunya. Bagaimanapun seorang ibu telah
mengandungnya selama sembilan bulan, menyusui dan merawatnya dengan penuh
kasih sayang. Berikut salah satu dalil yang meistimewakan seorang ibu :
109
233. Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh,
bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung
nafkah dan pakaian mereka secara patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan
pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban)
seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan
permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin menyusui anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu
memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.40
Ayat diatas menerangkan bahwa seorang anak tidak diperkenankan untuk
membuat ibu dan bapaknya menderita karenanya. Maka dari itu Pak Gunawan
meminta sang anak untuk menjaga ibunya baik-baik. Karena Ia memperlakukan
istri dan kedua anaknya dengan sangat baik, kasih sayangnya kepada mereka
seakan tidak pernah habis bahkan sampai ajal menjemput dirinya.
b. Perencanaan dalam hidup agar mendapatkan pasangan yang dapat menjadi
perhiasan dunia dan akhirat
“Bapak itu orang yang percaya bahwa hidup harus matang direncanakan,
karena kita gak hidup dua kali. Waktu gak bisa diulang. Jadi rencanakan
semuanya. Ini penting. Rencana, rencana, dan rencana. Apalagi jika kalian
menjadi suami, jadi bapak. Setiap langkah yang kalian ambil, ada anak dan istri
yang mengikuti. Jadilah laki-laki yang baik dan kuat, yang layak untuk anak istri.
Agar kalian layak mendapatkan istri yang baik dan kuat juga. Perempuan yang
bisa menjadi perhiasan. Perhiasan dunia dan akhirat.”
Pelajaran selanjutnya yang diberikan oleh Gunawan selaku seorang bapak
adalah mengenai perencanaan dalam sebuah hidup. Menurutnya hidup tidaklah
dua kali oleh karena itu butuh sebuah perencanaan agar hidup dapat berjalan
sesuai dengan apa yang diinginkan. Pak Gunawan telah merencanakan semua
kehidupannya mulai dari kebutuhan untuk istri dan kedua anaknya seperti nafkah
dan pendidikannya. Sehingga meskipun dirinya sudah tidak ada lagi di dunia, ia
40Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 47.
110
akan merasa sedikit lebih tenang karena nanti keluarganya tidak merasa kesulitan
dalam hal perekonomian.
Lalu, Pak Gunawan menasihati anak-anaknya untuk menjadi laki-laki yang
baik dan kuat agar kelak mereka mendapatkan istri yang baik dan kuat pula seperti
dalam al-Qur`an surah An-Nur ayat 26 :
26. Wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji
adalah untuk wanita yang keji (pula). Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rizki yang mulia (surga).41
Bagaimanapun jodoh atau seseorang yang nantinya menjadi pasangan
hidup adalah cerminan dari diri sendiri. Oleh karena itu, Gunawan menasihati
anaknya untuk menjadi lelaki yang baik agar kelak mendapatkan istri yang dapat
menjadi perhiasan untuk dunia dan akhirat.
c. Kedewasaan jiwa dan akhlak
“Bapak akan sangat-sangat kangen sama kalian. Tumbuhlah dewasa.
Bukan sekedar dewasa usia, karena usia bisa sangat pendek. Dewasa secara jiwa,
akhlak. Menjadi lengkap itu bukan tugas pasangan kalian tapi tugas kita masing-
masing.”
Nasihat dan pelajaran selanjutnya yang diberikan oleh Pak Gunawan
kepada anak-anaknya adalah mengenai kedewasaan yang sebenarnya, dimana
dewasa bukan berarti tumbuh atau berkembang secara usia saja tetapi yang
41Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 492.
111
terpenting adalah dewasa secara jiwa dan akhlak. Maksudnya adalah sang anak
bukan hanya tumbuh dan mengalami perubahan secara fisik tetapi secara sifat
yang awalnya mungkin kekanak-kanakan menjadi mapan dari segala hal mulai
dari akhlak atau perilaku dalam berbicara dan bertindak.
d. Nilai sebuah harga diri
“Saka, bapak ingat kamu pernah gak mau sekolah karena belum dibeliin
sepatu baru. Ingat satu hal. Di keluarga kita, nilai harga diri datang dari sini (hati)
dan berdampak pada orang luar, bukan dari apa yang kita pakai.”
Penampilan memang penting, karena hal yang dilihat pertama kali oleh
seseorang adalah penampilannya. Namun hal tersebut tidak akan berlangsung
lama dengan kata lain hanya sesaat dan bukan berarti harus berpenampilan secara
berlebihan atau tampilah secara apa adanya tetapi masih pantas untuk dilihat. Pak
Gunawan mengajarkan anaknya untuk tetap bersyukur dengan apa yang
dimilikinya saat itu, karena bagaimanapun juga menurutnya seseorang dinilai dari
hati dan perbuatannya bukan dari apa yang dipakainya. Perkataan itu selalu
diingat oleh Cakra hingga ia telah menjadi seorang direktur dan memiliki jabatan
yang penting.
e. Tidak merepotkan keluarga
“Ingat ya neng, waktu kecil kita gak nyusahin orang tua. Udah tua, kita
gak nyusahin anak.”
Pak Gunawan berpesan dan menasihati istrinya untuk tidak membuat
anaknya merasa kesulitan sedikit pun karena saat mereka kecil pun mereka tidak
membuat ibu dan bapaknya berada dalam kesulitan. Sejak kecil, Cakra dan Satya
sudah membantunya mengurus rumah makan dan telah membuatnya bangga
dengan prestasi-prestasi yang telah diraihnya. Bahkan hingga mereka tumbuh
112
dewasa, Cakra yang belum berkeluarga sebisa mungkin menyempatkan waktu
untuk mengunjungi sang ibu meski dirinya sibuk bekerja.
f. Pentingnya kehadiran seorang bapak
Bapak : “Kamu kenapa nak?”
Satya : “Bapak Bohong.”
Bapak : “Bohong apa?”
Satya : “Semua yang bapak ajarin setiap hari Sabtu. Satya udah
jalanin, tapi salah semua.”
Bapak : “Salahnya dimana?”
Satya : “Ya bohong semua.”
Bapak : “Bapak ajarin kalian untuk merencanakan masa depan,
tapi jangan lupakan masa sekarang.”
Satya : “Bapak selalu bilang bikin rencana, rencana, dan rencana..”
Bapak : “Masa sekarang bersama ..”
Satya : “Ternyata terkadang hidup itu berjalan tidak sesuai
rencana! Bapak gak pernah bilang gitu?!”
Bapak : “Satya! Dengerin bapak! Jangan lupakan masa sekarang
bersama keluargamu disini. Maaf, bapak gak bisa hadir
buat kamu. Kamu harus hadir untuk keluarga kamu. Sini
anak bapak. Bapak kangen sama kamu. Bapak ada di sini,
di hati kamu.”
Satya : “Satya kangen sama bapak.”
Pak Gunawan tahu bahwa umurnya yang sudah tidak lama lagi membuat
dirinya harus pergi dan meninggalkan keluarganya. Namun, hal tersebut bukan
berarti ia juga harus melepas peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang bapak.
Oleh karena itu ia membuat beberapa video yang berisi nasihat dan pelajaran
hidup yang akan berguna untuk istri dan anak-anaknya kelak. Ia sangat
mengetahui betapa pentingnya kehadiran seorang bapak dalam keluarga. Ia
langsung meminta maaf kepada sang anak karena ia tidak dapat hadir seutuhnya
untuk dia dan keluarga.
Setelah diberikan nasihat oleh sang bapak, Satya yang sudah menjadi
seorang bapak itu langsung menyadari kesalahannya dan melakukan yang terbaik
113
untuk istri dan kedua anaknya. Satya mulai memahami bahwa ia adalah bapak dari
kedua anaknya. Setiap bapak tidak bisa menjadi sama dengan bapak di keluarga
lain.Walaupun kehadiran seorang bapak penting, Adhitya Mulya menganggap
bahwa sosoknya yang dapat menjadi panutanlah yang lebih penting. Pasalnya,
apabila terdapat seorang bapak namun ia tidak dapat menjadi panutan untuk anak
dan juga istrinya hal tersebut justru dirasa tidak penting lagi. Sehingga sosok
bapak yang dapat menjadi panutan itulah yang menurutnya sangat penting.42
g. Membahagiakan Keluarga
“Ini pesan terakhir bapak. Bapak udah rekam semua pesan bapak yang
bapak anggap penting buat kalian, semoga itu bisa membantu untuk apapun itu.
Kalo kalian melihat pesan ini, berarti sebentar lagi kalian akan menikah. Tugas
bapak selesai di sini, tugas kalian baru dimulai. Bahagiakan mereka seperti kamu
membahagiakan bapak. Terima kasih untuk itu, anak-anakku, istriku. Maafin
semua kesalahan bapak. Maaf.”
Pelajaran dan nasihat yang selanjutnya diberikan Pak Gunawan kepada
anak-anaknya adalah mengenai kebahagiaan keluarga. Saat sang anak hendak
menikah, itu berarti tugasnya untuk menjadi seorang suami dan seorang bapak
baru akan dimulai. Ia merasa bahwa membahagiakan keluarga sangatlah penting
untuk keutuhan keluarga itu sendiri. Meskipun tidak menutup kemungkinan
bahwa tidak selamanya kebahagiaan selalu datang dalam keluarganya tersebut tapi
paling tidak ia telah berusaha agar kedua anak dan istrinya itu tidak lepas dari
kebahagiaan.
Salah satunya adalah merekam semua pesan dan pelajaran yang ia miliki
agar istri dan kedua anaknya tidak merasa kehilangan sosok seorang suami dan
seorang bapak. Iya dapat menasihati dan memberikan pelajaran mengenai
42Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017.
114
kehidupan melalui video tersebut. Sebagai seorang panutan dalam keluarga, Pak
Gunawan telah melakukan hal yang ia bisa dan menurutnya setiap bapak
bertanggung jawab atas hal tersebut.
3. Memberikan motivasi kepada anak-anaknya
Motivasi adalah suatu usaha yang didasari untuk menggerakkan,
mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk
bertindak selakukan sesuatu.43 Sebagai pemimpin dalam keluarga, bapak memiliki
peran penting untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan kebaikan, salah
satunya dengan cara memberikan motivasi.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak, Pak Gunawan beberapa kali berhasil
memotivasi anak dan istrinya hingga mereka dapat menjadi anak yang diharapkan
keuda orang tuanya. Adapun perkataan Pak Gunawan yaitu :
“Bapak sayang sama kalian. Ingat satu hal, di keluarga kita orang pertama
dan terakhir yang percaya sama diri kita adalah diri kita sendiri. Ini juga buat
kamu neng. Masakan kamu enak. Percaya sama aku. Kapan mau buka rumah
makan sendiri?”
Motivasi yang diberikan Pak Gunawan kepada kedua anaknya berdampak
pada prestasi dan kesuksesan mereka. Sejak kecil, mereka telah berhasil menjuarai
berbagai macam perlombaan di sekolah hingga tingkat ke universitas.
Tidak hanya Cakta dan Satya yang termotivasi oleh sang bapak, Ibu Itje
pun termotivasi untuk dapat membuka warung makan seperti apa yang dikatakan
oleh Pak Gunawan. Warung makan tersebutpun laris dan ramai didatangi oleh
banyak orang.Selanjutnya Pak Gunawan memotivasi anak pertamanya yaitu Satya
43Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia, Jurnal Penelitian Pendidikan,
Vol.12, No.1, 2011, h. 91.
115
ketika berlatih taekwondo. Berikut perkataan Pak Gunawan kepada Satya hingga
ia berhasil mendapatkan piala kemenangan pada pertandingan taekwondonya.
Pak Gunawan : “Terus, jongkok terus, kaki kanan terus. Jangan
loncat, gak mau ngeliat loncat. Nah, terus. Di
angkat dulu kakinya baru nendang, bukan langsung
nendang dari bawah. Cepet, cepet, cepet, cepet.”
Satya : “Enggak ah, kakak kan masih kecil. Bapak gak
pernah biarin kakak menang.”
Pak Gunawan : “Sampai kamu besarpun, gak akan ada yang
ngasih kamu kemenangan. Kemenangan itu diraih,
bukan di kasih. Kalo kurang pinter belajar lagi biar
lebih pinter. Kalo kurang kuat, latihan untuk lebih
kuat. Oke? Mau istirahat?”
Satya : “Em.. enggak ah, mau coba lagi.”
Pak Gunawan : “Ayo!”
Pak Gunawan memotivasi sang anak untuk terus berlatih jika ia belum bisa
mendapatkan apa yang menjadi tujuannya, karena kemenangan itu di raih bukan
di kasih. Berkat motivasi tersebut, Satya mengerti bahwa ia harus lebih giat lagi
berlatih tanpa mengeluh sedikitpun. Sebagai hasil dari kerja kerasnya tersebut, ia
berhasil meraih kemenangannya tersebut dan membuat bapaknya bangga akan hal
tersebut.
4. Memberikan nama yang baik (Tasmiyah) untuk anak-anaknya
Dalam ajaran Islam, nama berfungsi sebagai do`a bagi seseorang. Itulah
sebabnya harus diberikan dengan nama yang baik.44Bapak lebih berhak
memberikan nama kepada anak-anaknya sang anak akan bernasab kepada
bapaknya bukan ibunya.45
Walaupun Adhitya Mulya selaku penulis skenario dari film Sabtu Bersama
Bapak mengaku bahwa saat dia memberikan nama tidak memikirkan arti yang
44KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 79. 45Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 106.
116
sebenarnya pada karakter-karakternya termasuk Satya dan Cakra.46 Namun dalam
bahasa jawaSatya berarti setia dan benar. Adapun arti lain yaitu penghidupan yang
tentram, merdeka, bahagia dan sempurna. Sedangkan Garnida berarti hebat dan
agung yang berasal dari Inggris.
Anak kedua Pak Gunawan diberi nama Cakra Garnida. Di mana Cakra
yang berasal dari bahasa jawa berarti yang melindungi dan arti lainnya yaitu roda
dan cipta.48 Nama tersebut sebagai do`a yang dipanjatkan Pak Gunawan untuk
kedua putranya. Tugasnya untuk memberikan nama yang baik kepada anaknya
pun telah dilaksanakan dan sang anak telah mendapatkan haknya untuk
mendapatkan nama yang baik dari orang tuanya.
5. Memberikan ibu yang baik untuk anak-anaknya
Ibu yang baik diharapkan dapat menjadikan anaknya baik pula karena
mereka lahir dari rahim seorang ibu dimana darah lebih kenal dari pada air.
Beberapa penelitianpun telah membuktikan bahwa hal tersebut sedikit banyak
berpengaruh untuk kemajuan sang anak.
Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, Pak Gunawan telah memilihkan
seorang ibu yang baik untuk kedua anaknya. Hal tersebut dapat dilihat dari Ibu
Itje yang dapat membesarkan kedua putranya seorang diri setelah Pak Gunawan
telah tiada. Ia sangat menyayangi mereka dan berusaha keras untuk tidak
merepotkan mereka bahkan saat ia sedang sakit. Seperti Pak Gunawan, Ibu Itje
juga tidak melepas tanggung jawabnya sebagai seorang ibu yang harus selalu ada
46Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 48Cari Arti, di akses pada 20 Agustus 2017 dari cariarti.com/nama.
117
untuk anaknya dan selalu mendukungnya. Ia berusaha selalu mengatakan sayang
kepada anaknya agar mereka tahu bahwa kasih sayangnya tidak akan pernah habis.
Cakra : “Hai mah.”
Ibu Itje : “Hai, Saka. Kumaha damang?”
Cakra : “Damang. Mah ini, Saka.. Saka lagi naksir sama cewek
nih mah.”
Ibu Itje : “Alhamdulillah, bukan lalaki.”
Cakra : “Mah, ini Saka serius.”
Ibu Itje : “Eh Saka, kamu jangan ke Bandung yaa akhir Juli.
Mamah mau ke Padang sama temen-temen SMA mamah.”
Cakra : “Eh tapi mamah ada yang jagainkan? Maksudnya
berangkatnya ramean gitu kan mah? Aman tapi kan?”
Ibu Itje : “Aman. Aman.”
Cakra : “Ya udah kalo gitu, mamah hati-hati di jalan yaa. Saka
cuma mau ngabarin hal itu aja sih. Ya udah nanti kabar-
kabaran lagi mah yaa. Saka sayang mamah.”
Ibu Itje : “Mamah sayang Saka.”
Dalam percakapan tersebut dapat terlihat bagaimana kedekatan seorang
ibu dengan anaknya. Cakra tidak sungkan untuk menceritakan semua hal kepada
ibunya karena menurutnya ibunyalah satu-satunya orang yang dapat ia percaya
dan dapat mendengarkan semua ceritanya. Ibu Itje tahu benar sifat dan sikap dari
kedua anaknya. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya saling percaya yang
dibangun sejak kecil di dalam keluarga.
Islam telah memberikan perhatian yang besar kepada seorang anak bahkan
sebelum ia dilahirkan, yaitu memilihkan seorang ibu yang baik. Rasulullah
mengajak orang islam untuk memilih pasangan yang dapat menjadi teman hidup
atas dasar takwa dan kebaikannya.49
Selain Pak Gunawan, rupanya Satya juga telah berhasil mendapatkan istri
dan ibu yang baik untuk dirinya dan kedua anaknya. Rissa selalu ada untuk kedua
49Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 253.
118
anaknya ketika mereka membutuhkannya. Rissa selalu berusaha tersenyum ketika
di depan kedua anaknya meski ia sedang dalam pertengkaran dengan Satya.
Ada tiga hak seorang anak yang wajib diberikan oleh orang tuanya.
Pertama adalah nama yang baik, kedua mendidiknya dengan baik, dan ketiga
adalah menempatkannya di tempat yang baik.50 Berikut percakapan Rissa dengan
kedua anak dan suaminya :
Rissa : “Finally, liat nih mamah bikin apa? Fuala, ketupat sayur ala
mamah Rissa.”
Rissa : “7 x 9 = 63, good. Waw 100 buat Rian. Hebat nih, peluk dulu
mamah. Itu bisa math nya.
Rian : “Rian dan Miku mau main di luar nih.”
Rissa : “Boleh, tapi di pake jaketnya, di luar lagi dingin. Go! Go! Go!Tuh
papah nelfon. Halo?”
Satya : “Hei, sayang”
Rissa : “Hai kang, I miss you.”
Satya : “Miss you too. Neng, saya di Paris 3 hari yaa.”
Rissa : “Oh ya? Eh dari kapan?”
Satya : “Ini baru nyampe. Tapi hari ini full liat kuoter soalnya harus bantu
tim pusat design pipa. Jadi baru pulang ke rumah besok pagi.”
Rissa : “Hm.. oke. Sama apa kang?”
Satya : “Oh enggak, enggak, gak papa kok.”
Rissa : “Eh kang, neng masak sesuatu buat kakang enak banget.”
Satya : “Oh ya?”
Rissa : “Tebak apa?”
Satya : “Ayam panggang ya? Hehe lagi pengen banget ayam panggang
soalnya.”
Rissa : “Eee? Iya, iya, iya, ayam panggang. Hehe.”
Satya : “Asiik.”
Rissa : “Em.. ya udah kang, cepet pulang yaa.”
Satya : “Iya sampai besok yaa.”
Dari percakapan tersebut dapat dilihat bahwa Rissa sering kali memotivasi
kedua anaknya tersebut belajar di rumah. Ia juga belajar untuk menyiapkan
makanan kesukaan suaminya, agar ketika sang suami pulang ke rumah ia dapat
menyajikan makanan yang disukainya dan dapat menyenangkan hatinya.
50Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 106.
119
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Film Sabtu Bersama Bapak menggambarkan peran seorang bapak dalam
keluarga yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat.Peneliti
menggunakan analisis naratif Todorov pada alur awal, tengah, dan akhir cerita dan
mendapati beberapa peran bapak yang terdapat dalam film Sabtu Bersama Bapak.
Berikut kesimpulan penelitian ini adalah :
1. Analisis Naratif Todorov pada alur awal, tengah, dan akhir cerita dalam film
Sabtu Bersama Bapak.
a. Alur Awal Cerita
Alur awal cerita adalah pendahuluan, awal mula sebuah cerita. Pada alur
ini terdapat keseimbangan atau keteraturan, kedamaian, ketertiban cerita.Dalam
alur awal cerita film Sabtu Bersama Bapak keseimbangan tampak pada keutuhan
keluarga, bapak yang berkarakter, ibu yang baik, dan anak yang pintar. Hal
tersebut karena itu semua merupakan aspek-aspek kebahagiaan yang dapat
tercipta didalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, keluarga yang bahagia
merupakan keseimbangan yang diperlihatkan sang penulis skenario.
b. Alur Tengah Cerita
Alur tengah cerita merupakan perkembangan cerita dari alur awal. Pada
tahap ini terdapat gangguan atau kekacauan dalam sebuah cerita hingga
menimbulkan konflik yang begitu memuncak. Adapun gangguan atau kekacauan
yang terdapat dalam film Sabtu Bersama Bapak diantaranya :Ibu Itje
120
merahasiakan sakitnya dari anak-anaknya, Cakra belum menikah, Perbedaan
pendapat antara Satya dan Rissa, dan Rissa bekerja tanpa sepengetahuan dan izin
dari Satya.Gangguan tersebut pun memuncak menjadi adanya keretakan rumah
tangga Satya dan Rissa, penolakan terhadap Cakra, dan penyakit Ibu Itje yang
diketahui oleh Satya dan Cakra. Gangguan-gangguan tersebut menjadi meningkat
hingga menggoyahkan keluarga kecil Satya.
c. Alur Akhir Cerita
Alur akhir cerita adalah peleraian atau penyelesaian dari konflik yang
ditimbulkan sebelumnya. Tahap ini akan menimbulkan keseimbangan kembali
sehingga ketertiban dan kedamaian kembali tercipta. Pada film Sabtu Bersama
Bapak, alur akhir cerita yang tampak ialah Satya mengakui kesalahannya, jodoh
untuk Cakra dan kesembuhan Ibu Itje. Keseimbangan kembali tercipta setelah
permasalahan-permasalahan pada alur sebelumnya terselesaikan. Kehidupan
keluarga Ibu Itje, Cakra dan Satya kembali normal dan penuh kedangan
kebahagiaan. Itulah akhir dari cerita film Sabtu Bersama Bapak.
2. Peran Bapak yang Terdapat Dalam film Sabtu Bersama Bapak
Bapak adalah pemimpin dalam keluarga yang bertugas untuk melindungi
keluarga. Film Sabtu Bersama Bapak mengandung beberpa peran dari seorang
bapak yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari khalayak. Adapun
peran bapak tersebut ialah menafkahi yang halal, mengasuh (hadhanah),
memberikan motivasi, memberikan nama yang baik (tasmiyah), dan memberikan
ibu yang baik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa film Sabtu Bersama Bapak
merupakan film yang mengandung peran seodang bapak dalam keluarga.
121
Adapun hal lainnya yang dapat disimpulkan diantaranya :
Bapak yang digambarkan dalam film Sabtu bersama Bapak merupakan
seorang bapak yang bertanggung jawab meski dirinya sudah tidak ada. Pesan
moral yang hendak disampaikan kepada penonton ialah bahwa peran dan tugas
seorang bapak di dalam keluarga merupakan seorang kewajiban yang harus tetap
dijalankan meski dirinya sakit atau bahkan hidupnya telah berakhir.
Selain itu bahwa ternyata memberikan ibu yang baik merupakan sebuah
kewajiban dan langkah awal dari tugas seorang bapak kepada anak-anaknya.
Pasalnya dalam sebuah penelitianpun mengungkapkan bahwa Ovum yang sakit
pada seorang wanita akan menghasilkan seorang bayi yang akan memiliki
kekurangan dalam tubuhnya. Oleh karena itu, calon bapak wajib memilih calon
istrinya sesuai dengan syariat agama dan kesehatannya.
B. Saran
Kekurangan akan selalu ada karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Oleh
karena itu, peneliti memiliki beberapa saran yang dapat dijadikan renungan
bersama agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Berikut saran dari peneliti :
1. Penulis Skenario
Penulis skenario membagi cerita film tersebut pada tiga bagian. Sehingga
akan terlalu banyak permasalahan yang terpecah dari masing-masing cerita.
Permasalahan tersebut diantaranya mengenai jodoh, merahasiakan penyakit, dan
peran sebenarnya dari seorang bapak.Apabila terfokus satu cerita yaitu peran
bapak dalam sebuah keluarga tentunya akan lebih banyak dan lebih dalam lagi
informasi mengenai peran seorang bapak.
122
2. Penonton dan Khalayak
Ada baiknya melihat film sebagai sebuah pembelajaran untuk kehidupan
kedepannya. Artinya tidak hanya sekedar menonton untuk hiburan semata tetapi
juga mengambil pengetahuan yang ada didalamnya. Sehingga, setiap bapak yang
ada dalam setiap keluarga dapat melaksanakan setiap perannya dengan baik tidak
hanya perannya untuk mencari nafkah melainkan untuk terlibat juga dalam hal
pengasuhan terhadap anak-anaknya.
123
DAFTAR PUSTAKA
Buku
al-Bukhari, Shahih.Ensiklopedia Hadits 2 : Shahih al-Bukhari 2. Kitab Adab. No.
5971. Penerjemah Subhan Abdullah, Idris, Imam Ghazali. Jakarta: Almahira,
2012.
Al-Jauziyyah, IbnuQayyim. Buah Ilmu. Penerjemah Fadhli Bahri. Jakarta: Pustaka
Azzam. 1999.
Arief, M. Sarief.Politik Film di Hindia Belanda. Jakarta: Komunitas Bambu. 2009.
Ash-shadzili, Karim.Selamat Anda Menjadi Ayah. Solo: Samudera. 2007.
As-Subki, AliYusuf. Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam.
Jakarta: AMZAH. 2010.
Baidan, Nashruddin. Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2015.
Balson, Maurice. Menjadi Orang Tua yang Baik. Jakarta: BUMI AKSARA. 1987.
Biran, MisbachYusa. Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia.
Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga. 2009.
Bunanta, Murti. Problematika Penulisan Cerita Rakyat Untuk Anak di Indonesia.
Cet.1. Jakarta: Balai Pustaka. 1998.
Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Cet. Ke-1. Yogyakarta:
Jalasutra. 2010.
Departemen Agama RI.Al-Qur`an dan Terjemahannya. Jakarta: CV. Pustaka
Agung Harapan. 2006.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Cet. Ke-7 Edisi IV. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2012.
Djaelani, AbdulQadir. Keluarga Sakinah. Surabaya: PT Bina Ilmu. 1995.
Eriyanto.Analisis Naratif : Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks
Berita Media. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP. 2013.
______ Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS. 2001.
124
Fad’aq, Asma’Umar Hasan. Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar. Penerjemah
Nasib Musthafa. Jakarta: Lentera, 1999.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek. Jakarta: PT
Bumi Aksara. 2013.
Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet ke – 3. Jakarta:
Salemba Humanika. 2010.
Ismail, AsepUsman. Menata Keluarga, Memperkuat Negara dan Bangsa: Kiat
Mewujudkan Keluarga Sakinah. Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Badan Lisbang dan Diklat Kementerian Agama RI. 2011.
Kerafs, Gory. Argumentasi dan Narasi. Cet. Ke-11. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. 1997.
Moleong,LexyJ. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.1990.
Muhammad, AbuIsa bin Isa at-Tirmidzi. Ensiklopedia Hadits 6: Jami` at-Tirmidzi.
Penerjemah Misbakhul Khaer, dkk. Jakarta: Almahira. 2013.
Mustafa,Ibnu. Keluarga Islam Menyongsong Abad 21. Bandung: Al Bayan. 1993.
Poerwadarminta. W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai
Pustaka. 2014.
Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta : Homerian Pustaka. 2008.
Quthb, MuhammadAli. Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam. Bandung :
CV Diponegoro. 1993.
Ridjaluddin. Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghadzali. Ciputat: Lembaga
Kajian Islam “Nugraha”. 2009.
Salim, Abdullah. Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat.
Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. 1994.
Sentanu, Erbe. Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati. Cet. ke-I.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2007.
Sobur, Alex. Komunikasi Naratif : Paradigma, Analisis, dan Aplikasi. Bandung:
PT Remaja Roesdakarya. 2014.
Soekanto, Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar. Cet. Ke-46. Ed. Revisi. Jakarta:
Rajawali Pers. 2014.
125
Syukur, Yanuardi. Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah dan Dahsyatnya
Doa Ayah. Jakarta:Al Maghfiroh. 2013.
Tamburaka, Apriandi.Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa.
Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Thwaites, Tony. dkk. Introduction Cultural And Media Studies : Sebuah
Pendekatan Semiotik. Penerjemah Saleh Rahmana. Cet. Ke-1.
Yogyakarta : Jalasutra. 2009.
Todorov, Tzvetan. Tata Sastra.Penerjemah Okke K.S. Zaimar,dkk. Jakarta:
djambatan. 1985.
Internet
Adhitya, Fandi. Profilpedia.com, Profil dan Biografi Sheila Dara Aisha – Artis
Cantik Indonesia, di akses pada 27 Juli 2017 dari
http://www.profilpedia.com/2015/11/sheila-dara-aisha.html.
Bahri, Syaiful. Cerita Sabtu Bersama Bapak Terinspirasi dari Kehidupan
Penulisnya,di akses pada 10 Juni 2017 dari
http://www.bintang.com/celeb/read/2532094/cerita-sabtu-bersama-bapak-
terinspirasi-dari-kehidupan-penulisnya.
Budianto. Biodatapedia.com.Biodata dan Profil Arifin Putra, di akses pada 20 Juli
2017 dari www.biodatapedia.com/2016/03/biodata-dan-profil-arifin-
putra.html?m=1
Cari Arti, di akses pada 20 Agustus 2017 dari cariarti.com/nama.
Foto Skandal.Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak, di akses pada
20 Juli 2017 http://www.fotoskandal.com/2016/06/biodata-lengkap-
pemain-film-sabtu_95.html.
Harahap, M. Iqbal Fazarullah. Detik.com, Ini Alasan Kenapa Harus Menonton
“Sabtu Bersama Bapak”, di akses pada 8 Mei 2017 dari
http://m.detik.com/hot/movie/3250735/ini-alasan-kenapa-harus-menonton-
sabtu-bersama-bapak.
Hernansa, Bian.Tribunnews. Newsvideo: Anak Bunuh Orang Tua Karena Tak
Dibelikan Motor, di akses pada 27 Januari 2017 dari
http://www.tribunnews.com/video/2014/12/11/
Indonesian Film Center, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari
http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/monty-tiwa.html.
126
___________________ Adhitya Mulya, di akses pada 9 Agustus 2017 dari,
http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/ adhitya-mulya.html
Nashrullah, Nasih.Republika.co.id.Relasi Usia Muda dan Kedewasaan, di akses
pada 2 September 2017 dari m.republika.co.id/berita/korn/islam-digest-
koran/15/11/01/nx51321-relasi-usia-muda-dan-kedewasaan.
Perdana, Reza.Liputan6.Bocah Medan Dirantai Setelah Orang Tuanya
Bertengkar,di akses pada 27 Januari 2017 dari
http://regional.liputan6.com/read/2451520/
TIRTO.ID, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari https://tirto.id/m/monty-
tiwa.
Yetta. Tabloidnova.com.Dewa Mahenra : Mimpi Berawal Dari Papua, di akses
pada 20 Juli 2017 dari nova.grid.id/sepebriti/berita-aktual/Deva-Mahenra-
Mimpi-Berawal-Dari-Papua.
Yuniar, Nanien.Antara News.Bincang-Bincang Bersama Penulis Adhitya Mulya,
di akses pada 9 Agustus 2017 dari
http://www.antaranews.com/berita/544203/bincang-bincang-bersama-
penulis-adhitya-mulya.
Zhr. Cumicumi.com.Acha Septriasa Raih Penghargaan Internasional, di akses
pada 23 Agustus 2017 dari www.cumicumi.com/news/cumi-selebs/24738.
Sumber lain
Hamdu, Ghullam dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia,
Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol.12, No.1, 2011.
Putri,Amita Darmawan dan Lukmawati.Makna Sabar Bagi Terapis. UIN Raden
Fatah Palembang.Vol.1. No.1. PSIKIS: 2015.
Rusmawati, Fatimah danRatih Hasanah Sudrajat, “Kasih Sayang Ayah Dalam
Film (Analisa Naratif Film Miracle In Cell No.7 Dengan Teori Algirdas
Greimas)”, Vol.4, Fakultas Film dan Televisi IKJ 2008.
Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017.
LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Adhitya Mulya
Jabatan : Penulis Novel dan Skenario Film Sabtu Bersama Bapak
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Rusnawati Sani
NIM : 1113051000115
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikas
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menerangkan bahwa mahasiswi tersebut benar telah melakukan wawancara
dengan penulis novel dan skenario film Sabtu Bersama Bapak dengan judul
“Analisis Naratif Peran Bapak Dalam Film Sabtu Bersama Bapak.”
Demikian surat keterangan ini di buat dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Lampiran 3
Cover Film Sabtu Bersama Bapak
Foto Peneliti dan Adhitya Mulya selaku penulis dari novel dan
film Sabtu Bersama Bapak
Wawancara tersebut dilakukan di Apartemen Surdirman Jakarta pada
Kamis, 3 Agustus 2017 pukul 18.30 WIB.
Transkip Wawancara dengan Adhitya Mulya
Penulis Novel dan Skenario Film Sabtu Bersama Bapak Pada 3 Agustus 2017
1. Apa yang melatarbelakangi bapak dalam membuat sebuah cerita
bertemakan bapak dengan anak?
Jawab : Karena kegelisahan saya sebagai seorang ayah. Jadi sebagai
seorang ayah, saya selalu takut tidak bisa melihat anak-anak saya
tumbuh dewasa dan karena kegelisahan saya yang parenting itu,
saya memutuskan untuk mencoba menulis cerita tentang itu. Jadi
saya berpikir begini, kira-kira nasihat apa saja yang berharga dan
ingin saya sampaikan kepada anak-anak saya tapi belum saya
sampaikan sekarang. Karena waktu itu dibuat, umur anak saya itu
masih 8 tahun dan juga 5 tahun, saya berpikir jika saya tidak
memiliki waktu untuk melihat mereka wisuda apa saja yang harus
saya sampaikan nanti. Tidak mungkin saya menyampaikan hal-hal
berat seperti carilah pekerjaan atau jadilah suami yang baik di
umur 8 tahun itu kan tidak mungkin. Hal itu harus dibicarakan
paling tidak saat mereka berumur 17 tahun. Namun, jika saya tidak
ada saat mereka berumur 17 tahun paling tidak saya sudah
membuat cerita itu begitu. Sebenarnya keinginan saya juga untuk
benar-benar merekam seperti Pak Gunawan, hanya saja saya belum
ada waktu yang tepat.
2. Bagaimana awalnya novel Sabtu Bersama Bapak ini bisa diadaptasi
menjadi sebuah film?
Jawab : Saat ini tidak terlalu sulit untuk sebuah buku itu difilmkan.
Karena produser-produser film yang saya tahu sering kali
mendedikasikan dirinya paling tidak seminggu sekali untuk pergi
ke toko buku dan mencari bibit buku yang bagus. Mereka bertanya
kepada orang-orang yang ada di toko buku tersebut, kira-kira buku
mana saja yang penjualannya paling banyak dan lain sebagainya.
Mereka mencoba menghubungi penulisnya dan itu sering sekali
terjadi. Tidak ada yang sentimentil memang dan itu semua hanya
murni untuk bisnis saja. Tapi kalau saya memang dari dulu adalah
orang yang visual dari pada buku dalam artian begini, saya lebih
suka nonton daripada membaca. Saya tidak tahu kenapa, mungkin
karena saya lebih suka teater atau hal yang berhubungan dengan
visual. Jadi saya menulis novel itu karena saya tidak bisa
sepenuhnya terjun ke dunia perfilman. Resiko untuk itu terlalu
tinggi sedangkan untuk menulis novel tidak ada resiko bisnisnya.
Kalau menulis novel yang dibutuhkan hanyalah laptop, jika ingin
menulis langsung menulis saja dan jika tidak ya sudah. Sedangkan
film harus memiliki crew seratus orang, kita juga harus
memikirkan makanan untuk mereka, kontrak dengan para pemain
dan masih banyak lagi. Jadi saya berpikir ya sudahlah, tidak perlu
yang seperti itu.
3. Perbedan terbesar dalam menulis novel dengan menulis skenario itu
apa pak?
Jawab : Kalau menulis novel itu bisa tidak selesai-selesai, sebanyak
apapun bisa. Sedangkan skenario itu terbatas pada 80 halaman
maksimal. Jadi begini, satu halaman A4 skrip itu ditranslasikan ke
satu atau dua menit tergantung filmnya. Jika film actions, satu
halaman itu dua menit. Karena ketika kamu menulis kalimat “Jojo
dan Andi berkelahi” sudah selesai langsung titik begitu, tetapi jika
masuk ke dalam visualnya itu merupakan hasil syuting selama dua
hari dan durasinya hanya jadi berapa menit saja. Lalu ketika kita
menulis “Establish shoot pemandangan Los Angeles yang indah”,
itu adalah satu kalimat tetapi pada kenyataannya kan kita shoot
sebelah sana, sebelah sini, mengambil gambar orang yang sedang
minum dan segala macamya. Itu 15-30 detik sendiri untuk yang
seperti itu. Oleh karena itu dalam satu halaman bisa beberapa menit
saat di film. Jadi akan ada banyak bagian yang akan dibuang.
Ketika kita memfilmkan sebuah buku, tidak akan bisa
menyenangkan semua orang, pasti akan ada hal yang membuat kita
setuju untuk membuang beberapa bagian.
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulis novel dan
skenario film Sabtu Bersama Bapak?
Jawab : Novel menghabiskan waktu 1 tahun dan skenario selama 3 bulan.
Tetapi waktunya terpisah, tidak langsung tiga bulan. Karena saat
menulis novel ya sudah menulis novel saja setelah itu produser
dateng dan langsung oke.
5. Dalam menulis skenario film ini bapak tidak sendiri yaitu bersama
Pak Monty Tiwa. Apakah ada kesulitan menulis skenario berdua
yang berarti terdapat dua kepala dalam satu skenario?
Jawab : Iya, karena Monty juga memiliki dengan cerita itu dan dia ingin
berpartisipasi dalam menulisnya juga. Saya tidak merasa keberatan
dan saya sangat apresiasi itu. Bagaimanapun juga dia memiliki
kedekatan dengan bapaknya juga dan seperti penghormatan kepada
bapaknya juga. Untuk menulis skrip berdua itu tergantung, tetapi
saat dengan Monty, kita memang klop dimana kita memiliki selera
humor yang sama dan dramanya juga sama jadi tidak ada kesulitan
yang berarti. Namun jika dengan orang lain itu iya. Karena jika
menurut dia harus begini dan menurut saya begitu kemudian cita
rasa komedinya berkurang hal tersebutlah yang menjadi sulit.
Sedangkan dengan Monty, saya tidak.
6. Apakah ada kekhawatiran terhadap novel yang difilmkan akan
membuat kecewa pembaca atau lain sebagainya?
Jawab : Tidak. Saya merasa tidak bertanggung jawab atas pembaca.
Maksudnya adalah saya hanya bertanggung jawab kepada pembaca
untuk memberikan bacaan yang bermoral bukan memenuhi
espektasi sepuluh ribu orang tersebut, karena espektasi mereka
beda-beda. Satu orang mengatakan harus ada ini, yang lainnya
harus ada itu, Abimana tidak pantas, dan masih banyak lagi. Jika
itu semua dituruti maka hal tersebut tidak akan ada habisnya.
7. Apa yang bapak ketahui mengenai peran seorang bapak?
Jawab : Gampangnya adalah peran seorang bapak itu merupakan apa yang
ada dalam al-Qur`an dan Hadits. Sebenarnya dalam menulis Sabtu
Bersama Bapak itu adalah tiga cerita yang saya jadikan satu. Saya
memang orang yang seperti itu, dapat dibilang “boros” dalam
artian seperti yang bapak saya katakan, saya seharusnya
membuatnya satu per satu agar kamu menjual terus dan Sabtu
Bersama Bapak juga begitu. Hubungan antara bapak dengan anak,
suami dengan istri, dan seseorang yang mencari pasangan hidupnya
namun ketiga cerita itu saling menjalin satu sama lain sehingga
susah untuk dipisahkan.
8. Menurut bapak, seberapa penting peran seorang bapak dalam
membangun karakter seorang anak?
Jawab : Sebenarnya penting, namun saya tidak mendewakan juga.
Maksudnya begini, anak itu butuh figur yang dia bisa panuti dan
dia bisa belajar darinya, tanpa figur itu sulit. Kenapa saya tidak
bilang figur bapak itu sangat penting? Figur bapak itu penting,
namun jika sang bapak itu bukan panutan itu bagaimana? Jadi
bukan bapak yang penting akan tetapi panutannya. Setiap anak
membutuhkan figur yang dibisa dia panuti. Dalam kasus ini, figur
tersebut tersedia pada bapak. Ingat Nabi Muhammad yang
bapaknya telah meninggal. Meskipun begitu dari saat masih kecil,
beliau memiliki figur yang bisa ia panuti seperti kakeknya,
pamannya, dan masih banyak lagi sampai ia dewasa. Apakah
mereka bapaknya? Bukan. Tapi apakah mereka figur seorang
bapak? Iya dan layak untuk dipanuti. Beliau telah menjadi al-amin
sebelum islam masuk. Itu semua diajarkan oleh pamannya bukan
bapaknya. Dalam artian, ada figur dalam diri seseorang itu yang
bisa mendampingi dia di masa kecilnya dan dapat menjadi
panutannya serta memberikan pengertian terhadap apa yang salah,
apa yang benar dan harus seperti ini bukan seperti itu. Ada figur
yang dapat menjadi panutannya dan ada figur yang mengarahkan.
Sulit juga saat ada figur yang mengarahkan namun ia juga tidak
melaksanakan seperti saat kamu bilang jangan merokok, namun
kamu melakukan hal tersebut dihadapannya. Itu akan menjadi sulit.
Figur yang layak ini haruslah menjalankan apa yang diarahkan.
9. Apa tanggapan bapak setelah melihat film Sabtu Bersama Bapak itu
selesai dibuat?
Jawab : Dalam hal pesan kalau menurut saya sesuai dengan espektasi,
sedangkan productionnya kurang. Tapi itu sudah diluar dari
pembahasan ini jadi itu saja. Karena semua pesan yang ingin saya
sampaikan pada film itu saya rasa sudah tersampaikan semua, tapi
apakah semua pesan yang di novel itu keluar juga di film? Tentu
tidak. Karena kita terbatas oleh durasi.
10. Apakah ada sebuah arti atau maksud dari nama Satya dan Cakra?
Jawab : Tidak ada sih.