Post on 21-Feb-2021
1
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan tinggi (Dikti) merupakan salah satu bagian penting dalam
pendidikan nasional sebagai komponen dalam penyelenggaraan dan
pengembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, pendidikan menengah dan
humaniora. Perguruan tinggi (PT) sebagai penyelenggara Dikti diharapkan
memiliki sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sesuai
tuntutan era kesejagatan. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa dosen merupakan salah satu elemen penting dalam
sistem pendidikan tinggi yang mempunyai tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat). Faktor-faktor yang dapat berpengaruh secara
langsung terhadap dosen diantaranya motivasi dan kompetensi yang baik.
Kompetensi dosen dibuktikan dengan dosen yang tersertifikasi dalam bidang
tridharma perguruan tinggi. Namun tidak cukup dengan sertifikasi dosen saja,
melainkan dosen harus tetap meningkatkan motivasi dan kompetensinya yang
dibuktikan dengan kenaikan jabatan fungsional.
Motivasi (motivation) merupakan keinginan dalam diri seseorang yang
menyebabkan orang tersebut bertindak untuk mencapai tujuan (Bangun 2012).
Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan suatu tanggung
jawab berdasarkan keahlian dan perilaku sesuai bidang pekerjaan (Wibowo 2014).
Dosen seharusnya memiliki motivasi dan tanggung jawab tinggi untuk
mendapatkan mobilitas kinerja yang baik seperti memiliki kompetensi unggul di
bidangnya. Dengan demikian, motivasi yang tinggi disertai kompetensi yang
unggul akan menghasilkan produktivitas kinerja yang baik serta mewujudkan
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dengan profesional oleh dosen. Hal ini
akan berdampak positif bagi pengembangan kualitas dan karier dosen serta mutu
lembaga pendidikan tinggi, diantaranya melalui kenaikan jabatan fungsional
dosen ke jenjang lebih tinggi maupun akreditasi PT.
Jabatan fungsional dosen pada dasarnya merupakan jabatan karier yang
mendapat pengakuan, penghargaan dan kepercayaan atas kompetensi, kinerja,
integritas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas, serta tata krama dosen
dalam melaksanakan tugas utama dosen yaitu tridharma perguruan tinggi
(Pedoman Operasional PAK Dosen Tahun 2014). Sesuai jenjang jabatan
fungsional, dosen mendapatkan tunjangan sesuai dengan regulasi yang berlaku
(Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017) tentang pemberian tunjangan profesi
dosen dan tunjangan kehormatan profesor. Diberikannya tunjangan profesi
tersebut diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan motivasi, kompetensi,
dan kinerja dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan
profesional. Hal ini juga sesuai dengan PP No. 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil yang bermaksud menghasilkan kualitas aparatur
negara yang profesional dari berbagai aspek, dengan tugas dan fungsi yang
berkaitan dengan pelayanan publik, administratsi maupun pemerintahan.
2
Kewajiban yang dilaksanakan disertai dengan hak yang diperoleh oleh semua
aparatur negara termasuk dosen berupa pangkat dan jabatan, pengembangan dan
pola karier, promosi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, jaminan
pensiun dan jaminan hari tua dan perlindungan. Dengan demikian, diharapkan hak
yang diterima dapat memacu kinerja dosen sebagai salah satu aparatur negara
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara profesional dan
berkelanjutan.
Walaupun demikian masih ditemui PT yang memiliki dosen yang kurang
produktif karena berfokus hanya pada pembelajaran saja. Hal ini disebabkan
sistem penjaminan mutu internal belum diimplementasikan secara seutuhnya
terutama pada perguruan tinggi swasta yang diselenggarakan oleh yayasan atau
perserikatan. Apabila yayasan atau perserikatan sebagai penyelenggara
pendidikan tinggi tidak memberi kesempatan kepada dosen untuk melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maka dosen yang tidak memiliki
jejaring ke luar kampus akan tidak produktif. Kinerja tridharma perguruan tinggi
bagi dosen secara berkala dinilai melalui penilaian angka kredit. Capaian angka
kredit akan menentukan kenaikan jabatan fungsional yang seyogianya dapat
meningkat sesuai dengan capaian angka kredit pada bidang pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan penunjang sesuai dengan
bagian masing-masing bidang. Namun pada kenyataannya kenaikan jabatan
fungsional dosen PNS masih mengalami hambatan, yang ditunjukkan dengan data
yaitu waktu antar kenaikan jabatan fungsional yang terlalu lama.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XII Maluku dan
Maluku Utara dalam realisasi tugas dan fungsinya sesuai dengan Permendikbud
No. 1 tahun 2013 Jo. No. 42 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta merupakan kepanjangan tangan dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang mencerminkan pelayanan,
pengawasan, pengendalian dan pembinaan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam
wilayah kerjanya. Salah satu realisasi fungsi Kopertis yaitu melakukan koordinasi
dalam rangka pembinaan ketenagaan yang diharapkan dapat menciptakan kualitas
tenaga pendidik atau dosen yang profesional, memiliki daya saing bagi
pengembangan potensi individu dan bagi institusi PT.
Data dari Sub Bagian Kepegawaian Kopertis Wilayah XII tahun 2017
menunjukkan jumlah dosen PNS Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara
sesuai dengan jabatan fungsional dosen pada tiap jenjang adalah 164 orang yang
tersebar di 28 PTS di wilayah kerjanya (Tabel 1).
Tabel 1 Jabatan fungsional dosen PNS Kopertis Wilayah XII per perguruan tinggi
No Jabatan
Fungsional
Lembaga
Jumlah Universitas
Sekolah
Tinggi Akademik Politeknik
1 Asisten Ahli 17 12 0 2 31
2 Lektor 57 32 3 1 93
3 Lektor Kepala 23 6 2 0 31
4 Guru Besar 0 1 0 0 1
5 Tanpa
Jabfung 5 3 0 0 8
Jumlah Total 164
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Kopertis Wilayah XII Maluku & Maluku Utara, (data diambil
tanggal 27 Februari 2017, dan diolah)
3
Tabel 1 menunjukkan jabatan fungsional dosen PNS didominasi jenjang
Lektor sebesar 56.7% atau sebanyak 93 orang, Asisten Ahli dan Lektor Kepala
masing-masing 18.9% atau sebanyak 31 orang, Guru Besar 0.6% atau sebanyak 1
orang serta belum mempunyai jabatan fungsional sebesar 4.9% atau sebanyak 8
orang. Terdapat penumpukan yang signifikan pada jenjang Lektor maupun jumlah
Lektor Kepala dan Guru Besar yang belum memadai. Adanya indikasi bahwa
untuk melanjutkan ke jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar cukup sulit, terutama
dengan diberlakukannya regulasi baru yaitu Permen PANRB No. 17 Tahun 2013
Jo. No. 46 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
Disamping itu, terdapat juga kendala yang signifikan terhadap periode
kenaikan jabatan fungsional dosen dengan periode kenaikan jabatan fungsional
dosen PNS antar jenjang tidak sesuai waktu yang ideal dan terlalu lama. Sesuai
data terdapat dosen yang tidak naik jabatan fungsional pada jenjang tertentu dalam
kurun waktu yang cukup lama (asisten ahli: 6-10 tahun; lektor: 5-17 tahun; lektor
kepala: 6-12 tahun). Hal ini juga dapat disebabkan oleh kinerja dosen yang tidak
optimal dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Kinerja yang tidak
maksimal dapat terjadi jika dosen tidak memiliki motivasi yang tinggi disertai
kompetensi yang unggul, akan berdampak bagi pengembangan dosen itu sendiri
dan PT tempatnya bernaung secara berkelanjutan.
Perumusan Masalah
Dosen memiliki peran sentral yang dapat menentukan mutu dan kualitas
pendidikan tinggi pada suatu perguruan tinggi, baik dalam pelaksanaan tridharma
perguruan tinggi (pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat) maupun dalam pengelolaan perguruan tinggi. Dalam hal ini
tridharma perguruan tinggi merupakan tugas utama seorang dosen yang dapat
memengaruhi produktivitas kinerja, pengembangan kualitas dan karier dosen.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, terdapat data yang menunjukkan
bahwa sebaran jabatan fungsional dosen PNS Kopertis Wilayah XII Maluku dan
Maluku Utara terkonsentrasi pada jenjang Lektor serta jumlah jenjang Lektor
Kepala dan Guru Besar yang belum memadai. Disamping itu terdapat juga dosen
dalam kurun waktu yang cukup lama tidak naik jabatan fungsional, ditunjukkan
dengan dengan periode kenaikan jabatan fungsional dosen PNS antar jenjang yang
tidak sesuai waktu ideal dan terlalu lama. Hal ini dapat disebabkan oleh kinerja
tridharma perguruan tinggi yang belum optimal dan masih ada dosen yang
berfokus pada tridharma tertentu saja.
Motivasi dan kompetensi merupakan faktor penting yang dapat
memengaruhi kinerja seorang dosen. Motivasi yang tinggi dan kompetensi yang
baik dapat menghasilkan produktivitas kinerja yang baik. Namun demikian
motivasi yang tinggi tanpa didukung kompetensi yang baik dapat juga
memengaruhi kinerja dosen, begitu juga sebaliknya. Penelitian ini akan melihat
dan mengkaji bagaimana pengaruh faktor-faktor motivasi dan kompetensi
terhadap kinerja dosen PNS Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara,
serta bagaimana pengaruh kinerja dosen PNS terhadap jabatan fungsional dosen.
Seorang dosen harus terus meningkatkan motivasi dan kompetensi agar dapat
menghasilkan kinerja yang optimal dalam melaksanakan tridharma PT secara
4
profesional. Hal ini diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas
dan karier dosen salah satunya kenaikan jabatan fungsional dosen PNS ke jenjang
yang lebih tinggi (hingga jenjang Guru Besar) maupun bagi pengembangan PT
tempatnya bernaung. Disamping itu bagaimana peran institusi yang terkait dalam
hal ini Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara dalam menentukan
kebijakan-kebijakan strategis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kenaikan
jabatan fungsional dosen PNS di Kopertis Wilayah XII.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama yaitu menganalisis dan
merumuskan strategi untuk meningkatkan kenaikan jabatan fungsional dosen PNS
di Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara.
Sedangkan tujuan khusus yang dilakukan untuk mencapai tujuan utama
terdiri atas:
1. Menganalisis pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja dosen PNS di
Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara.
2. Menganalisis pengaruh kompetensi secara parsial terhadap kinerja dosen PNS
di Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara.
3. Menganalisis pengaruh motivasi dan kompetensi secara simultan terhadap
kinerja dosen PNS di Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara.
4. Menganalisis pengaruh kinerja dosen PNS Kopertis Wilayah XII Maluku dan
Maluku Utara terhadap jabatan fungsional dosen.
Manfaat penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi Kopertis Wilayah XII Maluku &
Maluku Utara dalam merumuskan kebijakan terkait pengembangan kualitas
dan karier dosen PNS. 2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi dosen PNS maupun dosen non
PNS dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. 3. Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk pimpinan PTS dalam komitmen
pengembangan tridharma perguruan tinggi di PTS masing-masing. 4. Sebagai salah satu bahan referensi bagi penelitian lain di masa yang akan
datang.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pengaruh faktor motivasi dan
kompetensi pada kinerja dan jabatan fungsional dosen, serta strategi peningkatan
kenaikan jabatan fungsional dosen. Penelitian difokuskan pada dosen PNS sebagai
responden yang ditugaskan pada PTS di wilayah kerja Kopertis Wilayah XII
Maluku dan Maluku Utara serta unsur pimpinan Kopertis Wilayah XII dan PTS.
Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB